Anda di halaman 1dari 9

KASUS 7

JANTUNG DAN STROKE

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dietetika Lanjut

Dosen Pengampu

Nurul Huda, S,SsiT, M.Kes

Oleh :

INTAN PERTIWI / P07131113016

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN GIZI

2015
KASUS
Tn.BB, 57 tahun, pensiunan pegawai, Masuk ICCU, keluhan utam : dada terasa
nyeri, menjalar sampai punggung/ RPD : 8 bln yll riwayat stroke dan DM. Pasien
pernah mendapatkan konsultasi gizi diet DM. RPK : ayah menderita DM, ibu :
hipertensi. Diagnosis media : Unstable Angina Pectoris (UAP) Subtype Angina
Progresif DM2NO HT. Pasien jarang melakukan olahraga, sering keluar masuk RS
karena DM, stroke, dan serangan jantung. Pola makan pasien masih belum sesuai
dengan pola makan DM yang pernah dianjurkan, dan kurang termotivasi melakukan
diet karena kurang dukungan dari keluarga (istri bekerja) dari pagi – sore, pasien sendiri
di rumah). Anthropometri : ½ RL : 89 cm, LILA : 29,5 cm. Hb : 13,6. Khol : 234 , TG :
286, HDL : 48, LDL : 128, SGPT : 28, BUN : 28, creatinin : 0,9. GDP : 175, HbA1C :
7,2. TD : 130/80, RR : 80x/menit, suhu : 36,6oC.
I. Identitas Pasien
Nama : Tuan BB
Umur : 57 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Diagnosis : Unstable Angina Pectoris(UAP) Subtype Angina Progresif
DM2NO HT

II. Screening Lansia MNA ( Mini Nutritional Assesment )

Populasi Pasien Usia Lanjut

Kriteria Risiko Malnutrisi Skor 0-3 untuk masing-masing parameter


< 11 = berisiko malnutrisi

Waktu Pemakaian / Pengguna saat pasien masuk rumah sakit


Pengguna alat skrining tidak dinyatakan

A. Apakah terjadi penurunan asupan makan selama 3 bulan terakhir berkaitan 2


dengan penurunan nafsu makan, gangguan saluran cerna, kesulitan
mengunyah atau kesulitan menelan?
0 = penurunan nafsu makan tingkat berat
1 = penurunan nafsu makan tingkat sedang
2 = tidak kehilangan penurunan nafsu makan
B. Penurunan berat badan selama 3 bulan terakhir 3
0 = penurunan berat badan > 3 kg (6.6 lbs)
1 = penurunan berat badan tidak diketahui
2 = penurunan berat badan antara 1 dan 3 kg (2.2 and 6.6 lbs)
3 = tidak terjadi penurunan berat badan
C. Mobilitas 2
0 = hanya di atas kasur atau di kursi roda
1 = dapat beranjak dari kursi / kasur, namun tidak mampu beraktifitas normal
2 = mampu beraktifitas normal
D. Menderita penyakit psikologis atau penyakit akut dalam 3 bulan terakhir 0
0 = ya
2 = tidak
E. Masalah neuropsikologis 2
0 = Demensia tingkat berat atau depresi
1 = Demensia tingkat sedang
2 = Tidak ada masalah psikologis
F. Body Mass Index (BMI) 3
0 = BMI < 19
1 = BMI 19 - < 21
2 = BMI 21 - < 23
3 = BMI > 23
SKOR 12

Kesimpulan : pasien tidak beresiko malnutri


III. Nutrition Assesment

Antropometri  ½ RL: 89 cm = 178 cm  Pasien memiliki status


 LILA: 29,5 gizi baik yang ditandai
 TB : 53,4 + (0,67xRL) dengan status gizi
: 53,4 + (0,67x178) menurut LLA 93,65%
: 53,4 + (119,26) (Gizi baik = >85%)
: 172,66 (Almatsier,2004)
 BBI : 90% x (TB-100)
: 90% x (172,66 – 100)
: 65,39
 Status Gizi :
𝐿𝐿𝐴 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
𝐿𝐿𝐴 = 𝑥 100%
𝐿𝐿𝐴 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
29,5
= 31,5 𝑥 100%
=93,65% Gizi baik (Gizi baik = >85%)
Biokimia  Hb: 13,6 Normal (N= 13-16 g/dl)  pasien mengalami
 Khol :234 Tinggi (N= <200 mg/dl) Kholesterol,
 TG: 286 Tinggi(N= 40-155 mg/dl) Trigliseride, BUN, Gula
 HDL: 48 Normal (N=35-55 mg/dl) darah puasa dan HbA1C
 LDL:128 Normal (N=<130 mg/dl) tinggi
 SGOT: 22 Normal (N=<37 U/l)
 SGPT:28 Normal (N=<42 U/l)
 BUN: 28 Tinggi(N=7-18 mg/dl)
 creatinin; 0,9 Normal (N=0,5-1,5 mg/dl)
 GDP; 175 Tinggi (N= <110 mg/dl)
 HbA1C: 7,2 Tinggi(N= 5-6 %).
Clinic/fisik  Dada terasa nyeri, menjalar sampai punggung  Pasien mengalami nyeri
 TD:130/80 Normal (N : 120/80 mmHg) dada yang menjalar
 RR: 80 x/mnt Normal (N : 60-100x/mnt) sampai punggung
 suhu: 36,6 Co
Normal (N : 36-37oC)
Dietary  Pola makan pasien
 Pola makan pasien masih belum sesuai dengan masih belum sesuai
pola makan DM yang pernah dianjurkan dengan pola makan DM
yang pernah dianjurkan
Riwayat .  Ayah menderita DM
Penyakit  RPK : ayah menderita DM, ibu : hipertensi.  Ibu: hipertensi
Keluarga .
Ekonomi dan  Pensiunan pegawai  pernah terkena stroke
lain - lain  Masuk ICCU dan DM 8 bulan yg lalu
 RDP: 8 bln yll riwayat stroke dan DM
 Pasien pernah mendapatkan konsultasi gizi
diet DM
 Pasien jarang melakukan olahraga
 Sering keluar masuk RS karena DM, stroke,
dan serangan jantung
 kurang termotivasi melakukan diet karena
kurang dukungan dari keluarga (istri bekerja
dari pagi-sore, pasien sendiri dirumah)

Kesimpulan : Berdasarkan asessment status gizi pasien baik, tetapi kholesterol,


trigliseride, gula darah puasa dan HbA1C tinggi. pasien merasa dada terasa nyeri,
menjalar sampai punggung, Pola makannya masih belum sesuai dengan pola
makan DM yang pernah dianjurkan, ayah memiliki riwayat menderita DM dan Ibu
hipertensi
IV. Nutrition Diagnosa
Domain Problem Etiologi Sign
NC – 2.2 Perubahan nilai Gangguan fungsi jantung  Khol : 234 mg/dl (normal : < 200
laboratorium dan ginjal mg/dl) = tinggi
terkait zat gizi  TG : 286 mg/dl (normal : < 150
khusus mg/dl) = tinggi
 BUN
NB-1.3 Belum siap untuk Pola makan pasien masih  Kurang termotivasi melakukan
melakukan belum sesuai dengan pola diet karena kurang dukungan dari
diet/perubahan makan DM yang keluarga (istri bekerja dari pagi-
pola hidup dianjurkan saat sore, pasien sendiri di rumah)
konsultasi gizi diet DM.  GDP : 175 (normal : < 110
mg/dl) = tinggi
 HbA1C: 7,2 (N= 5-6 %)= Tinggi

V. Nutrition Intervention
Perencanaan Diet
1. Tujuan Diet :
a. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung

b. Mempertahankan status gizi tetap normal

c. Menurunkan kholesterol, trigliseride, gula darah puasa dan HbA1C

d. Meningkatkan motivasi pasien agar lebih patuh melakukan diet yang telah
ditetapkan

2. Syarat diet
a. Energi cukup 35 kkal/kgBB

b. Protein cukup 12% total energi

c. Lemak sedang : 25% total energi

d. Kholesterol rendah < 300 mg

e. Karbohidrat cukup 68% total energi, memakai karbohidrat kompleks.

f. Vitamin & mineral cukup. Hindari penggunaan suplemen kalium, kalsium, dan
magnesium jika tdk dibutuhkan

g. Serat cukup untuk menghindari konstipasi

h. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan

i. Pemberian makan sesuai dengan 3J, yaitu jumlah sesuai kebutuhan, jadwal
pemberian makanan dan jenis makanan,

3. Jenis diet : Diet B


4. Bentuk makanan : Makanan biasa
5. Route : Oral

VI. Perhitungan Energi


Perhitungan kebutuhan energy

Energi = 35 kkal/kg BB

= 35 x 65,39

= 2288,65 Kkal

Protein = 12 % x 2288,65

= 274,64/4 = 68,66 gram

Lemak = 25% x 2288,65

= 572,16/9 = 63,57 gram

KH = 63% x 2288,65

= 1441,85 /4 = 360,46 g

VII. Menu Terlampir

VIII. Perencanaan Edukasi


1. Topik : DM dan kompliasi
2. Tujuan :
 Mengertitentangpenyakit DMkomplikasi dan penyebabnya
 Mengertimakanan yang boleh dan tidakbolehdikonsumsi bagi penderita
DMkomplikasi
 Mematuhisaran dan anjuran yang diberikan
3. Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
4. Waktu : 15-20 menit
5. Tempat : Ruang inap pasien
6. Metode : Konsultasi, tanya jaab dan diskusi
7. Media : Leaflet, poster DM dan komplikasi dan food model

8. Materi :
 Menjelaskan mengenai penyakit dan penyebabnya.

 Menginformasikan status gizi, data biokimia, data klinis yang berkaitan dengan
masalah kesehatan dan gizi pasien, kebiasaan makan, asupan energi dan zat gizi
klien serta hasil diagnosis gizi.

 Menjelaskan mengenai Diet yang diberikan dan pelaksanaannya agar tercapai


tujuan diet.

 Menjelaskan mengenai bahan makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi dan


bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.

 Memotivasi pasien agar lebih mematuhi diet yang diberikan

9. Parameter yang Dimonitor


 Data anthropometri : berat badan pasien
 Data fisik/klinis : TD, RR. Suhu badan, keluhan dada pasien
 Data laboratorium : Kholesterol, Trigliseride, BUN, Gula darah puasa dan
HbA1C
 Asupan makan perhari
 Pola makan perhari dan kepatuhan diet
10. Monitoring dan Evalusi
a. Monitoring
 Memantau intake makanan, asupan makanan terasup berapa % sesuai
kebutuhan pasien.
 Memantau data antropometri BB pasien
 Memantau hasil pemeriksaan fisik/klinis keluhan dada pasien
 Memantau hasil laboratorium
b. Evaluasi
 Apakah intake makanan sesuai kebutuhan pasien?
 Apakah terjadi perubahan hasil laboratorium Kholesterol, Trigliseride,
BUN, Gula darah puasa dan HbA1C tinggi
 Apakah terjadi perubahan hasil pemeriksaan klinis pasien ?
 Apakah pasien sudah memahami, mengerti dan melaksanakan diet yang
diberikan?
11. Rekomendasi
1. Pasien harus makan secara teratur.
2. Pasien harus menjalankan diet dengan sungguh – sungguh agar kondisinya
berangsur – angsur membaik.

2289 68.67 63.58 360.51

Anda mungkin juga menyukai