Laporan Theodolite, Almost Finish
Laporan Theodolite, Almost Finish
BAB 1V
PENDAHULUAN
Pemetaan poligon tertutup tanpa sudut magnet adalah salah satu di antara
bagian dari banyak cara pengukuran situasi di lapangan. Pengukuran dengan tanpa
sudut magnet adalah suatu pengukuran yang hanya menggunakan sudut magnet
pada utara 0°0’0’’sebagai titik awal saja.
BAB V
LANDASAN TEORI
1. Bidik dan arahkan teropong secara kasar pada bak ukur yang didirikan
vertikal pada suatu titik patok yang telah ditentukan dengan menggunakan
garis bidik yang ada dalam alat.
Misalnya :
5. Pembacaan bak ukur selesai dan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
BA + BB = 2 BT , atau BA – BT = BT – BB
Dengan =
BA : Benang Atas
BB : Benang bawah
10. Nivo kotak berfungsi untuk mengecek tingkat kedataran sumbu I vertikal.
11. Operatingkeys adalah tombol yang dipakai untuk memberikan perintah
dan menginformasikan data sudut, mengatur 0 derajat, tingkat kemiringan,
dan sebagainya.
12. Display ialah layar untuk menampilkan data terkait pengukuran tanah
Letakkan pesawat di atas kaki tiga dan ikat dengan baut. Setelah pesawat
terikat dengan baik pada statif, pesawat yang sudah terikat tersebut baru
diangkat dan Anda dapat meletakkannya di atas patok yang sudah diberi
paku
Tancapkan salah satu kaki tripod dan pegang kedua kaki tripod lainnya.
Kemudian lihat paku dibawah menggunakan centring. Jika paku sudah
terlihat, kedua kaki tripod tersebut baru diletakkan di tanah.
Setelah statif diletakkan semua dan patok beserta pakunya sudah terlihat,
ketiga kaki di statif baru diinjak agar posisinya menancap kuat di tanah dan
alat juga tidak mudah goyang. Kemudian, lihat paku lewat centring. Jika
paku tidak tepat, kejar pakunya dengan sekrup penyetel. Kemudian, lihat
nivo kotak. Jika nivo kotak tidak berada di tengah maka alat posisinya
miring. Untuk mengetahui posisi alat yang lebih tinggi, lihat gelembung
pada nivo kotak. Jika nivo kotak berada di timur, posisi alat tersebut akan
lebih tinggi di timur sehingga kaki sebelah timur dapat dipendekkan.
Lihat centring. Jika paku sudah tepat di lingkaran kecil, maka alat sudah
tepat di atas patok. Tetapi jika belum, alat harus digeser terlebih dahulu
dengan mengendorkan baut pengikat yang terdapat di bawah alat ukur.
Geser alat agar tepat berada di atas paku namun jangan diputar karena jika
diputar dapat mengubah posisi nivo.
Setelah posisi alat tepat berada di atas patok, pengaturan nivo tabung perlu
diulangi seperti langkah di atas agar posisinya di tengah lagi.
Setelah selesai, tentukan titik acuan yaitu 0°00’00” dan jangan lupa
mengunci sekrup penggerak horizontal.
a. Pesawat theodolite
c. statif
d. Rambu ukur
e. Payung
f. Rol meter
BAB VI
PENGOLAHAN DATA
Horizontal Angle
P.2 = 272°24’00’’
P.3 = 249°50’10’’
P.4 = 95°43’10’’
P.5 = 278°56’10’’
P.6 = 278°26’00’’
P.1 = 264°27’40’’
= 180° (6 + 2)
= 1440°0’0’’
= 1440°0’0’’ - 1439°47’40’’
= 0°12’50’’
P.awal = 317°33’40’’
P.awal = 317°33’40’’
∑ Absis = 84,563
∑ 𝒂𝒃𝒔𝒊𝒔
Corection of absis =
𝒏
84,563
= = 14,093 s/d 14,094
6
Koordinat awal = 0
P.awal = 317°33’40’’
∑ Ordinate = -21,833
∑ 𝒐𝒓𝒅𝒊𝒏𝒂𝒕𝒆
Corection of Ordinate =
𝒏
−21,833
= = -3,638 s/d -3,639
6
Koordinat awal = 0
Vertical Angle
P.2 = 89°38’40’’
P.3 = 89°56’00’’
P.4 = 89°35’20’’
P.5 = 90°59’40’’
P.6 = 89°54’40’’
P.1 = 89°57’10’’
∑𝒅𝒊𝒇𝒆𝒓𝒆𝒏𝒄𝒆 𝒊𝒏 𝒍𝒆𝒗𝒆𝒍𝒔
Corection of diference in levels =
𝒏
0,069
= = 0,0115
6