Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KOTABARU
Jl. A. Yani Kotabaru Seberida Kec. Keritang Kode Pos 29274 Email:pskmkotabaru@gmail.com

hilir

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KOTABARU


Nomor : /SK/UKP/I/2018

TENTANG
MANAJEMEN RESIKO KLINIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS KOTABARU,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan puskesmas yang


lebih bermutu, perlu disusun tentang penerapan Manajemen
Resiko Klinis;
b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point a, perlu
ditetapkan surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kotabaru
tentang tentang Manajemen Resiko Klinis;
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktek Kedokteran;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Repubik Indonesia Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KOTABARU TENTANG


MANAJEMEN RESIKO KLINIS PUSKESMAS KOTABARU.

Kesatu : Penerapan Manajemen Resiko Klinis seperti tertera dalam lampiran


surat keputusan ini;
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapanya, maka akan
diadakan pembetulan sebagai mana mestinya.

Ditetapkan di Kotabaru
pada tanggal Januari 2018
KEPALA PUSKESMAS KOTABARU

YUHELDI, S.HUM
NIP. 19680729 198803 1 002
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAN
NOMOR : /SK/UKP/I/2018
TENTANG : MANAJEMEN RESIKO KLINIS

MANAJEMEN RESIKO KLINIS PUSKESMAS KOTABARU

A. Pendahuluan

Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan baik di
rumah sakit maupun puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan
pelayana medic, Resiko klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi
terjadinya hal-hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak
asuhan Klinik yang di berikan kepadanya.

B. Tujuan

1. Meminimalkan terjadinya “medica error”, “advenc event”, dan “harms” pada pasien

(membuat asuhan pasien lebih aman)

2. Meminimalkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim yang

Harus menjadi tanggungan institusi (mencegah kerugian financial bagi


puskesmas) dan dokter.

C. Sasaran

1. Puskesmas

2. Puskesmas pembantu

3. Polindes

4. Posyandu

D. Tahap manajemen Resiko klinis

1. Identifikasi Resiko : Keluhan pasien,Klaim,inciden report,audit medic.

2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik,Koordinator pemegang program.

3. Kesimpulan : RCA; Tipe medical error, Sumber Medical error,FMEA; perbaikan


prosedur Kebijakan,peraturan dll.

4. Tindak lanjut.

E. Incident Report

1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari direncanakan atau
secara Normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien
(patien care dan patien safety)
2. Pelaporan atau masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan
beresiko.

3. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang bertendensi/berpotensi


menghadapkan Puskesmas terhadap tuntutan hokum.

4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk


juga Kejadian yang berpotensial menyebabkan cedera.

5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat menjadikan pelajaran untuk


mengeliminasi atau menurunkan Resiko.

6. Pelaporan masalah/terjadi yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan


resiko ketersediaan keuangan,peralatan maupun supplies.

F. Sumber Medical Report

1. Manusia:

a. Kelelahan

b. Kurang terlatih

c. Komunikasi yang buruk

d. Kekuasaan/pemgemdalian

e. Keterbatasan waktu

f. Poor judgment

g. Keragu-raguan

h. Logic error

i. Over confidence

2. Organisasi:

a. Rancang bangun kerja

b. Perencanaan kebijakan

c. Administrasi/pembiayaan

d. Insentif/disinsentif/kepemimpinan

e. Manajemen supplay

f. Supervisi/umpan balik

g. Ketidak jelasan petugas

h. Salah menempatkan personil

3. Teknical:

a. Poor automation

b. Peralatan yang buruk


c. Keterbatasan peralatan

d. Tidak memiliki decition support

e. Kompleksitas

f. Kurang integrasi

g. Terlalu banyak informasi

h. Tidak mengunakan ceklist

G Tipe Medical Error

1. Kekeliruan konsep

a. Wrong Concept of Disease

b. Wrong Concept of Treatment

2. Kekeliruan Diangnostik

a. Mediangnosis

b. Late diangnosis

c. Gagal melakukan prosedur diagnosis

d. Mengunakan prosedur yang using

e. Gagal melakukan pemantauan dan foliow up

f. Hasil pemeriksaan penunjang

3. Kekeliruan Terapi

a. Error melakukan tindakan medic

b. Error member terapi

c. Error menetapkan dosis

d. Error menetapkan jenis obat

e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnosis sudah


jelas

f. Melakukan tindakan medic yang adekuat dan tidak ada indikasi

g. Teknik yang keliru

4. Kekeliruan Pencegahan

a. Gagal dalam berkomunikasi :

1) Komunikasi dengan pasien

2) Komunikasi dengan tenaga kesehatan laninya

b. Equipment failure

c. Kegagalan sistem lainya


H. Penutup

Demikian program ini di susun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan

Manajemen Resiko Klinis di puskesmas Kotabaru.

Ditetapkan di Kotabaru
pada tanggal Januari 2018
KEPALA PUSKESMAS KOTABARU,

YUHELDI

Anda mungkin juga menyukai