Anda di halaman 1dari 11

3.

1 Aspek Fisik Kabupaten Kapuas Hulu


3.1.1 Wilayah Admnistrasi
Kabupaten Kapuas Hulu merupakan salah satu Kabupaten yang ada di
Provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Kapuas Hulu secara astronomi terletak di
antara 0,5o LU – 1,4o LS dan antara 111,4oBT - 114,1oBT dengan Ibu Kota
Putussibau. Sedangkan Batas-batas Kapuas Hulu disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Kapuas Hulu


Utara Barat Timur Selatan
Serawak Kabupaten Provinsi Kabupaten Sintang
(Malaysia Timur) Sintang/Melawi Kalimantan Timur dan Provinsi
dan Kalimantan Kalimantan Tengah
Tengah
Sumber: Kapuas Hulu dalam Angka 2016
Secara umum Kabupaten Kapuas Hulu memanjang dari arah Barat ke Timur
dengan jarak tempuh terpanjang kurang lebih 240 Km dan melebar dari Utara ke
Selatan kurang lebih 126,70 Km. Kapuas Hulu merupakan Kabupaten paling Timur
di Provinsi Kalimantan Barat.
Luas wilayah Kabupaten Kapuas Hulu adalah 29,842 Km2 yang merupakan
20,33% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan barat dan merupakan Kabupaten
terluas kedua setelah Kabupaten Ketapang. Kabupaten Kapuas Hulu dibagi
menjadi 23 Kecamatan. Luas wilayah untuk masing-masing kecamatan disajikan
secara detail pada Tabel 3.2

Tabel 3. 2 Luas Wilayah Kabupaten Kapuas Hulu


Luas
Kecamatan Ibu Kota
Km 2
(%)
Putussibau Utara Putussibau 5204,80 17,44
Putussibau Selatan Kedamin 5352,30 17,94
Bika Bika 395,16 1,32
Kalis Nanga kalis 1857,84 6,23
Mentebah Mentebah 781,26 2,62
Boyan Tanjung Boyan Tanjung 824,00 2,76
Pengkadan Menendang 531,20 1,78
Hulu Gurung Tepuai 432,90 1,45
Seberuang Sejiram 573,80 1,92
Semitau Semitau 562,70 1,89
Suhaid Nanga Suhaid 465,91 1,56
Selimbau Selimbau 1.153,88 3,87
Jongkong Jongkong 422,50 1,42
Bunut Hilir Nanga Bunut 844,10 2,83
Bunut Hulu Nanga Suruk 1.118,14 3,75
Embaloh Hilir Nanga Embaloh 786,30 2.63
Embaloh Hulu Benua Martinus 3.457,60 11,59
Batang Lupar Lanjak 1.332,90 4,47
Badau Badau 700,00 2,35
Empanang Nanga Kantuk 547,14 1,83
Puring Kencana Sungai Antu 258,66 0,87
Silat Hilir Nanga Silat 1.177,10 3,94
Silat Hulu Nanga Dangkan 1.061,80 3,56
Jumlah 29.842,00 100,00
Sumber: Kapuas Hulu dalam Angka 2017

Dari 23 Kecamatan dapat dilihat bahwa tiga wilayah terbesar berada di


Kecamatan Putussibau Selatan, Putussibau Utara dan Embaloh Hulu dengan
masing-masing luas sebesar 5.352,30 Km2 atau setara dengan 17,94%, 5.204,80
Km2 atau setara dengan 17,44% dan 3.457,60 Km2 atau setara dengan 11,59%
dari luas Kabupaten Kapuas Hulu. Sedangkan Kecamatan Puring Kencana
merupakan Kecamatan dengan luas wilayah terkecil di kabupaten Kapuas Hulu
yaitu sebesar 258,66 Km2 atau setara dengan 0,87% dari luas wilayah kabupaten
Kapuas Hulu.
3.1.2 Geologi
Wilayah Kabupaten Kapuas Hulu keadaan topografinya bervariasi dari
system dataran alluvial, perbukitan sampai pegunungan. Bentuk permukaan lahan
datar seluas 798.240 Ha dengan kemiringan 0%-2 di wilayah dataran rawa daerah
aliran sungai Kapuas, sedangkan lahan yang tersebar di daerah-daerah kaki
perbukitan di Kecamatan Selimbau, badau, Kecamatan Batang Lupar, Embau
bagian selatan, dan Empanang memiliki kemiringan 2%-15%, sedangkan daerah
kaki pegunungan Muller dan Pegunungan Kapuas Hulu serta di lembah Sungai
Embaloh, Manday, Sibau dan lain-lain mempunyai kemiringan 15%-40%.

3.1.3 Topografi
Secara umum, Kabupaten Kapuas Hulu merupakan daerah dataran rendah
serta daerah danau dan rawa yang berair. Ada beberapa aliran sungai yang
memanjang di kabupaten Kapuas Hulu yang memanjang hingga ke timur Provinsi
Kalimantan Barat seperti Sungai Kapuas yang memiliki beberapa anak sungai yang
berada di Kabupaten Kapuas Hulu di antaranya Sungai Embaloh yang berhulu di
bagian utara, Sungai Mandai, dan 8 anak sungai lainnya yang memiliki peranan
penting dalam memenuhi kebutuhan akomodasi transportasi penumpang dan
barang dari Kabupaten ke Kota dan Kecamatan. Kabupaten Kapuas Hulu
merupakan daerah yang sering terjadi banjir musiman. Ketinggian banjir dapat
mencapai 2 meter bahkan lebih. Morfologi Kapuas Hulu umumnya berbentuk
wajan yang terdiri dari daratan rendah atau cekungan yang terendam air serta
daerah danau dan rawa-rawa yang berair cukup dalam.

3.1.4 Jenis Tanah


Struktur tanah di Kabupaten Kapuas Hulu didominasi jenis tanah alluvial.
Tanah alluvial adalah jenis tanah yang masih muda, belum mengalami
perkembangan, berasal dari bahan induk alluvium, tekstur beraneka ragam, belum
terbentuk struktur, konsistensi dalam keadaan basah lekat, memiliki pH
bermacam-macam, tingkat kesuburan sedang hingga tinggi. Selain itu jenis tanah
alluvial tidak peka terhadap erosi sehingga relatif aman dari bencana longsor/erosi.
3.1.5 Klimatologi
A. Curah Hujan
Kabupaten Kapuas Hulu memiliki jumlah curah hujan yang cukup besar
yaitu 4.502,10 mm dengan 261 hari hujan Karakteristik curah hujan di Kabupaten
Kapuas Hulu termasuk tipe Equatorial dengan cirinya yaitu distribusi jumlah curah
hujan bulanan dalam setahun memiliki dua puncak (maksimum) yang terjadi
bertepatan pada saat matahari beredar dekat Khatulistiwa yaitu bulan Maret-April
dan Oktober-November. Jumlah curah hujan dan hari hujan disajikan secara detail
pada Tabel 3.3

Tabel 3. 3 Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan


Jumlah Curah Jumlah Hari
Bulan
Hujan (mm) Hujan
Januari 459,10 21
Februari 508,40 27
Maret 459,10 21
April 435,70 22
Mei 513,20 26
Juni 452,40 28
Juli 175,00 19
Agustus 189,20 16
September 457,40 21
Oktober 189,20 16
November 320,30 23
Desember 343,10 21
Rata – rata 4.502,10 261
Sumber: Kapuas Hulu dalam Angka 2017

B. Suhu Udara
Kabupaten Kapuas Hulu beriklim tropis dengan suhu rata-rata yang tercatat
pada Stasiun Meteorologi Pangsuma adalah 27,0oC dengan suhu minimumnya
sekitar 23,4oC dan suhu maksimumnya sekitar 32,2oC. Kapuas hulu merupakan
salah satu daerah yang mempunyai suhu rata-rata yang tinggi dibandingkan
daerah lainnya di Indonesia karena disebabkan letak Kabupaten Kapuas Hulu yang
relatif dekat dengan dengan garis Khatulistiwa dan struktur geografis Kabupaten
Kapuas Hulu yang secara umum berada pada wilayah dataran yang cukup tinggi.
Data suhu udara bulanan disajikan secara detail pada Tabel 3.4

Tabel 3. 4 Suhu Udara Bulanan


Temperatur (0C)
Bulan
Maksimum Minimum Rata-Rata
Januari 32,50 23,03 27,30
Februari 32,40 25,08 27,26
Maret 32,70 23,60 27,60
April 33,55 24,42 27,95
Mei 33,00 24,50 27,60
Juni 32,36 23,66 27,02
Juli 32,70 23,40 27,30
Agustus 33,30 22,50 27,70
September 32,60 23,40 27,20
Oktober 32,70 22,60 27,40
November 32,40 22,80 27,10
Desember 32,20 23,40 27,00
Sumber: Kapuas Hulu dalam Angka 2017

C. Kelembaban Nisbi Udara


Kelembaban nisbi merupakan perbandingan antara kandungan atau
tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk
menampung uap air. Banyaknya uap air di dalam udara bergantung pada beberapa
faktor, seperti ketersediaan air dan sumber uap, suhu, tekanan udara dan
angin.Nilai kelembaban ini dalam bentuk %. Apabila titik jenuh kelembaban udara
mencapai 100% maka akan terjadi pengembunan. Berikut disajikan data
kelembaban nisbi udara di Stasiun Meteorologi Pangsuma Kapuas Hulu.

Tabel 3. 5 Kelembaban Nisbi Udara di Stasiun Meteorologi Pangsuma Kapuas


Hulu
Temperatur (0C)
Bulan
Maksimum Minimum Rata-Rata
Januari 95 82 88
Februari 96 79 87
Maret 93 80 86
April 95 78 84
Mei 92 75 85
Temperatur (0C)
Bulan
Maksimum Minimum Rata-Rata
Juni 93 75 86
Juli 93 79 84
Agustus 90 73 82
September 92 78 84
Oktober 91 75 83
November 91 80 86
Desember 90 77 85
Sumber: Kapuas Hulu dalam Angka 2017

D. Arah Dan Kecepatan Angin


Di Kabupaten Kapuas Hulu umumnya angin bertiup dari arah barat ke barat
daya dengan kecepatan rata-rata berkisar antara 1-2 knot. Berikut disajikan data
kecepatan angina bulanan pada Stasiun Meteorologi Pangsuma Kapuas Hulu.

Tabel 3. 6 Kecepatan Angin Bulanan Pada Stasiun Meteorologi Pangsuma


Kapuas Hulu
Kecepatan Angin (knot)
Bulan
Maksimum Minimum Rata-Rata
Januari 22 1 2
Februari 13 1 2
Maret 14 1 2
April 11 1 2
Mei 12 1 2
Juni 11 1 2
Juli 15 1 2
Agustus 11 1 2
September 11 1 2
Oktober 14 1 2
November 14 1 2
Desember 17 1 2
Sumber: Kapuas Hulu dalam Angka 2017
E. Tekanan Udara
Tekanan Udara dipengaruhi oleh suhu. Pada daerah Tropik dengan
fluktuasi suhu musiman yang kecil, membuat tekanan udara relatif konstan.
Tekanan udara yang tidak berfluktuasi secara nyata membuat kecepatan angin di
kawasan dekat ekuator umumnya rendah.
3.1.6 Hidrologi
Pola Drainase Kabupaten Kapuas Hulu didominasi oleh Sungai Kapuas yang
mengalir dari wilayah pegunungan Kapuas Hulu di bagian tengah Provinsi
Kalimantan Barat. Sungai ini merupakan sungai terpanjang di Indonesia dan
memiliki puluhan anak sungai. Selain sungai, pola perairan di Kabupaten Kapuas
Hulu juga diwarnai dengan banyaknya danau depresi di daerah-daerah
pelembahan (basin) dan danau oxbow di daerah-daerah meander sungai. Danau-
danau ini, terutama danau depresi merupakan sumber penghasilan yang cukup
potensial di beberapa Kecamatan seperti Kecamatan Selimbau, Semitau, Batang
Lupar dan Badau.

3.2 Aspek Sosial dan Ekonomi


3.2.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Penduduk merupakan modal dasar dalam proses perencanaan. Variabel-
variabel kependudukan yang dijabarkan antara lain jumlah penduduk, kepadatan
penduduk, perkembangan penduduk dan komposisi penduduk.
Berdasarkan proyeksi hasil Sensus Penduduk 2010, pada tahun 2016
jumlah penduduk di Kabupaten Kapuas Hulu mencapai 250.400 jiwa yang
menyebar di 23 kecamatan. Dengan luas wilayah yang mencapai 29.842 km2,
Kapuas Hulu mempunyai kepadatan penduduk sekitar 8 jiwa/km2. Kecamatan yang
mempunyai jumlah penduduk terbanyak adalah Putussibau Utara, Putussibau
Selatan dan Silat Hilir yang masing-masing mempunyai jumlah penduduk 26.753,
21.097, dan 19.145 jiwa pada tahun 2016.
Walaupun ketiga kecamatan tersebut mempunyai jumlah penduduk yang
besar, namun kecamatan yang mempunyai kepadatan penduduk tertinggi adalah
Kecamatan Hulu Gurung yang mencapai 32 jiwa/km2 disusul oleh Kecamatan
Jongkong 26 jiwa/km2 dan Kecamatan Suhaid serta seberuang yang kepadatannya
sebesar 20 jiwa/km2. Sedangkan kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk
terendah adalah Kecamatan Embaloh Hulu yaitu hanya 2 jiwa/km2, Kecamatan
Batang Lupar dan Putussibau Selatan dengan kepadatan penduduk masing-masing
4 jiwa/km2. Agar lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. 7 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Kapuas Hulu
Kepadatan
Jumlah
Kecamatan Luas (km2) Penduduk per
Penduduk
km2
Silat Hilir 1.177,10 19.145 16
Silat Hulu 1.061,80 12.099 11
Hulu Gurung 432,90 13.908 32
Bunut Hulu 1.118,14 14.527 13
Metebah 781,26 10.037 13
Bika 395,16 4.765 12
Kalis 1.857,84 13.259 7
Putussibau Selatan 5.352,30 21.097 4
Embaloh Hilir 786,30 6.052 8
Bunut Hilir 844,10 9.507 11
Boyan Tanjung 824,00 11.589 14
Pengkadan 531,20 8.971 17
Jongkong 422,50 11.167 26
Selimbau 1.153,88 15.765 14
Suhaid 465,91 9.143 20
Seberuang 573,80 11.625 20
Semitau 562,70 9.008 16
Empanang 547,14 3.221 6
Puring Kencana 258,66 2.495 10
Badau 700,00 5.864 8
Batang Lupar 1.332,90 5.131 4
Embaloh Hulu 3.457,60 5.270 2
Putussibau Utara 5.204,80 26.753 5
Jumlah 2.984.200 250.400 8
Sumber: Kapuas Hulu dalam Angka 2017

3.2.2 Komposisi Penduduk


a. Komposisi Menurut Jenis Kelamin
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin menunjukkan sex ratio kawasan
yang merupakan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki terhadap jumlah
penduduk perempuan.Berdasarkan komposisi pendduk menurut jenis kelamin di
Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2016, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari
jumlah penduduk perempuan. Jumlah penduduk di Kabupaten Kapuas Hulu pada
tahun 2016 sebesar 250.400 Jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar
127.432 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 122.968 jiwa. Agar lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. 8 Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan di
Kabupaten Kapuas Hulu
Jumlah Penduduk
Kecamatan Sex Ratio
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Silat Hilir 9.957 9.187 19.144 108,38
Silat Hulu 6.205 5.895 12.099 105,28
Hulu Gurung 6.971 6.938 13.908 100,49
Bunut Hulu 7.417 7.111 14.527 104,32
Metebah 5.139 4.898 10.037 104,92
Bika 2.430 2.336 4.766 104,02
Kalis 6.784 6.475 13.259 104.77
Putussibau Selatan 10.762 10.336 21.098 104,12
Embaloh Hilir 3.076 2.975 6.051 103,39
Bunut Hilir 4.724 4.783 9.507 98,77
Boyan Tanjung 5.992 5.597 11.589 107,06
Pengkadan 4.469 4.502 8.971 99,27
Jongkong 5.545 5.622 11.167 98,63
Selimbau 7.914 7.850 15.764 100,82
Suhaid 4.657 4.486 9.143 103,81
Seberuang 5.993 5.631 11.624 106,43
Semitau 4.537 4.472 9.009 101,45
Empanang 1.620 1.602 3.222 101,12
Puring Kencana 1.300 1.196 2.496 108,70
Badau 3.045 2.819 5.864 108,02
Batang Lupar 2.522 2.610 5.132 96,63
Embaloh Hulu 2.611 2.658 5.269 98,23
Putussibau Utara 13.762 12.992 26.754 105,93
Jumlah 127.432 122.968 250.400 103,63
Sumber: Kapuas Hulu dalam Angka 2017
b. Komposisi Menurut Kelompok Umur
Persentase penduduk menurut kelompok umur dapat dijadikan acuan
dalam pengembangan suatu daerah agar dapat melihat usia penduduk yang
produktif dan non produktif sehingga dapat memperkirakan beban tiap penduduk
non produktif untuk menopang kebutuhan hidupnya. Di Kabupaten Kapuas Hulu
jumlah penduduk terbanyak adalah penduduk berusia 0-4 tahun yaitu sebanyak
25.151 jiwa, sedangkan penduduk paling sedikit adalah penduduk berusia lebih
dari 75 tahun yaitu sebanyak 2.270 jiwa. Jumlah penduduk Kabupaten Kapuas
Hulu menurut kelompok umur disajikan pada tabel berikut
Tabel 3. 9 Jumlah Penduduk Kabupaten Kapuas Hulu Menurut Kelompok Umur
Usia Jumlah Penduduk
0-4 25.151
5-9 24.878
10-14 22.516
15-19 20.161
20-24 20.696
25-29 22.542
30-34 21.910
35-39 20.704
40-44 18.579
45-49 15.032
50-54 12.226
55-59 9.497
60-64 6.876
65-69 4.550
70-74 2.812
75+ 2.270
Jumlah 250.400
Sumber: Kapuas Hulu dalam Angka 2017

c. Komposisi Menurut Lapangan Pekerjaan Utama


Indonesia merupakan negara agraris, dimana Sektor Pertanian masih
menjadi andalan rakyatnya sebagai mata pencarian. Berdasarkan hasil Survei
Ketenagakerjaan Nasional (SAKERNAS) tahun 2015, lapangan usaha yang banyak
menyerap tenaga kerja di Kabupaten Kapuas Hulu adalah Pertanian, Kehutanan,
Perburuan, dan Perikanan, dengan jumlah penduduk yang bekerja mencapai
86.108 jiwa atau sekitar 68,46 persen. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel
berikut ini.

Tabel 3. 10 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama


Seminggu yang Lalu Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Kabupaten Kapuas
Hulu Tahun 2015
No Lapangan Pekerjaan Utama Jumlah
1 Pertanian, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan 86.108
2 Pertambangan dan Penggalian 6.585
3 Industri Pengolahan 1.453
4 Listrik, Gas dan Air -
5 Bangunan 5.783
6 Perdagangan Besar,Eceran, Rumah Makan dan Hotel 11.503
7 Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi Keuangan, Asuransi, 961
Usaha
8 Persewaan Bangunan, tanah dan Jasa Perusahaan 1.069
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan 12.317
Jumlah 125.779
Sumber: Kapuas Hulu Dalam Angka, 2017

Anda mungkin juga menyukai