Anda di halaman 1dari 5

1

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)


(Prosedur Operasional Tetap)
Judul SOP : Penjahitan Luka Perineum
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Mulai Berlaku :
Halaman : 5 lembar

Disusun Oleh : Dikoreksi Oleh : Disahkan Oleh :


1. Ivana Devitasari.,Amd. Keb Ketua,

Dra. Mariaty Darmawan.,MM

1. Definisi
Perbaikan yang dilakukan dengan memberi perhatian khusus, untuk hasil yang bukan hanya bermanfaat dari aspek
fungsi, tetapi juga kosmetik.
2. Tujuan
a. Mendekatkan jaringan-jaringan perlukaan sehingga proses penyembuhan bisa terjadi
b. Menghentikan perdarahan yang terjadi akibat perlukaan yang menyebabkan pembuluh darah terbuka.
3. Standar Tenaga
Dokter, Perawat, Bidan.
4. Standar Alat dan Bahan
a. Sarana Non Medis
1). Ruang istirahat pasien dengan standart minimal 4 x 3 m.
2). Tempat tidur 1 buah dengan standat minimal
a). Tinggi : 70 cm
b). Lebar : 70 cm
c). Panjang : 2 m
3). Bantal besar 2 buah
4). Perlak / pengalas 1 buah
5). Selimut pasien
6). Standar infus
7). Jam tangan
b. Sarana Medis
1). Bak instrument steril
2). Sepasang sarung tangan
3). Pemegang jarum
4). Jarum jahit otot dan kulit
5). Chromic catgut atau catgut no. 2/0 atau 3/0
6). Pinset
7). Gunting benang
8). Kassa steril
9). Alat suntik sekali pakai 10 ml (buka dan masukkan ke dalam heacting set)
10). Lidokain
11). Kain bersih
12). Kapas DTT
13). Air DTT
2

14). Lampu sorot


15). Larutan klorin 0,5 %
16). Apron
17). Masker
18). Kacamata pelindung
19). Alas kaki/sepatu boot karet
5. Prosedur Alat
a. Mempersiapkan Kelengkapan Alat
b. Posisikan bokong ibu pada sudut ujung tempat tidur, dengan posisi litotomi
c. Menjaga privasi pasien
d. Mencuci tangan
e. Memakai masker
f. Memasang sarung tangan sebelah
g. Mempersiapkan larutan lidokain
h. Memakai sarung tangan kedua
i. Memasang kain bersih di bawah bokong
j. Membersihkan daerah luka dari darah atau bekuan darah
k. Memberitahu ibu akan disuntik
l. Tusukkan jarum suntik pada ujung luka/robekan perineum
m. Lakukan langkah no. s/d untuk ke dua tepi robekan
n. Melakukan penjahitan
o. Masukkan jari ke dalam rektum
p. Membersihakan vagina ibu dari bekas jahitan menggunakan kasa
q. Keringkan dan buat ibu merasa nyaman
r. Berikan petunjuk kepada ibu mengenai cara pembersihan daerah perineum
s. Mintalah agar ibu kembali dalam waktu satu minggu agar anda bisa memeriksanya kembali
6. Prosedur Operasional Tetap (Standard Operasional Prosedure/SOP)

No Kegiatan / Tindakan
1 Persiapan Alat
Memastikan semua peralatan tersedia dengan lengkap. Dengan cara petugas memeriksa kembali
peralatan yang akan di bawa ke ruangan pasien.
Melihat satu persatu peralatan non medis yang seharusnya berada di ruangan pasien yaitu :
Tempat tidur, Bantal besar 2 buah, Perlak / pengalas 1 buah, Selimut pasien, Standar infus, dan
peralatan perawat yang tidak boleh tertinggal adalah jam tangan yang ada jarum detiknya.
Memeriksa satu persatu perlatan medis yang akan dibawa dengan menggunakan troli, troli atas
atau pertama berisi : bak instrumen berisi heacting set. Sedangkan troli bawah atau kedua berisi 1
bengkok besar, masker, apron. Di samping troli sepatu boot karet.
2 Memberitahu Pasien dan Menjelaskan Tujuan
a. Menyapa pasien dengan suara lembut dan ramah sambil menatap mata pasien
b. Mengucapkan salam (Selamat pagi / siang / sore / malam)
c. Memperkenalkan diri pemeriksa : (nama saya…….saya yang bertugas pada hari ini… dengan
suara lembut dan sopan)
d. Menanyakan Dengan Sopan Dan Ramah Tentang Identitas Pasien
 Maaf nama ibu siapa?
 Alamat ibu dimana?
 Memberitahukan pada ibu prosedur apa yang akan kita lakukan?
e. Menanyakan keadaan pasien saat ini, keluhan yang di rasakan?
3

 Bagaimana kabar ibu?


 Apakah masih terasa lemas atau sudah mendingan?
f. Memberitahukan porsedur yang akan dilakukan
” Ibu saya akan melakukan penjahitan pada jalan lahir ibu, agar tidak terjadi pendarahan.”
g. Memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya
“Bagaimana ibu? Apakah ibu sudah jelas atas apa yang saya jelaskan? Apabila masih ada
yang kurang jelas, ibu dapat bertanya apa saja kepada saya terkait penjelasan yang telah saya
sampaikan tentang penjahitan luka pada jalan lahir ibu.”
h. Meminta persetujuan dari Pasien
Bagaimana ibu Setuju atau tidak…… kemudian jika setuju…..
3 Jaga privasi pasien
a. Tarik sketsel (gorden) untuk menjaga privasi pasien. Caranya adalah dengan memegang
gorden dari tepi kanan/kiri kemudian tarik perlahan-lahan kearah kanan/kiri tergantung dengan
arah dari pengait/rell gorden.
b. Apabila dikamar pasien tidak terdapat sketsel, maka dapat menggunakan sampiran. Tarik
sampiran yang ada diruangan. Letakkan disamping tempat tidur pasien dan sampiran dibuka
disesuaikan dengan panjang tempat tidur untuk menjaga privasi pasien dengan pasien lainnya.
c. Apabila ruangan tidak menggunakan AC maka jendela dibuka agar dapat terjadi sirkulasi
udara yang berada didalam dengan udara yang berada diluar, dan ini dilakukan agar pasien
merasa nyaman. Cara membuka jendela adalah dengan cara tangan dominan (kanan/kiri)
menarik tuas grendel dan tangan yang non dominan (kanan/kiri) mendorong jendela ke arah
luar. Kemudian kaitkan pengait yang ada di bingkai jendela ke jendela.
d. Apabila ruangan menggunakan AC maka jendela tidak perlu dibuka, hanya cukup membuka
gorden, agar pencahayaan kedalam ruangan tetap baik. Caranya adalah dengan memegang
gorden dari tepi kanan/kiri kemudian tarik perlahan-lahan kearah kanan/kiri tergantung dengan
arah dari pengait/rell gorden.
4 Cuci tangan
a. Menempatkan diri berdiri di depan wastafel dengan jarak kurang lebih 15 cm
b. Membuka keran air dengan cara memutar keran ke arah kiri atau berlawanan arah dengan
jarum jam.
c. Meletakkan dengan kedua belah tangan di bawah air kran dan tangan diangkat ke atas 90
sehingga air mengalir dan membasahi sampai siku (siku tangan berada di dalam wastafel)
d. Memencet tube botol sabun cair biasa sebanyak 3 ml (2-3 Kali pencetan) atau sabun cair
antiseptik sebanyak 1 ml (1 kali pencetan), oleskan pada kedua telapak tangan dan gosok
sebanyak 10 kali hingga berbusa.
e. Menggosok kedua telapak tangan sampai jari-jari tangan secara bergantian sebanyak 10 kali
f. Menggosok punggung tangan kanan dan sela-sela jari dengan telapak tangan kiri sebanyak 10
kali, lakukan hal yang sama pada punggung tangan kiri.
g. Menggosok persendian tangan dengan tangan mengepal salah satu tangan dan dilakukan
sebanyak 10 kali, lakukan hal yang sama pada persendian tangan kiri
h. Menggosok ibu jari tangan kanan dan area sekitarnya dengan cara memutar mengelilingi ibu
jari dengan menggunakan jari-jari tangan kiri sebanyak 10 kali, lakukan secara bergantian pada
ibu jari tangan kiri.
i. Menggosok garis tangan kanan dengan ujung jari-jari tangan kiri searah bentuk garis tangan,
lakukan secara bergantian pada tangan kiri.
j. Menggosok pergelangan tangan kanan dengan menggunakan jari-jari tangan kiri sampai
dengan siku, lakukan hal yang sama pada pergelangan tangan kiri.
k. Membilas kedua tangan di bawah air mengalir dengan cara menegadahkan tangan ke atas
sambil mengosok kedua telapak tangaa bergantian sehingga air mengalir dan membasahi
sampai siku (siku berada di atas wastafel)
4

l. Menutup keran dengan tangan kanan yang dilapisi tisue dan memutar keran tersebut ke arah
kanan, memastikan aliran air sudah berhenti dan membuang bekas tisue ke tempat sampah.
m. Mengeringkan tangan dengan tissue dengan cara menggosokkan secara sirkuler pada telapak
tangan, sampai siku pada tangan kanan, dan alukan secara bergantian.
n. Membuang sampah tissue bekas pakai pada tempat sampah non medis.
5 Memakai masker
a. Melihat strip logam tipis di tepi atas masker.
b. Memegang masker pada kedua tali di bagian atasnya.
c. Mengikat kedua tali yang berada di bagian atas, pada puncak belakang kepala, dan
mengikatkan tali yang berada di bagian bawah pada leher, dengan masker melewati dagu.
d. Mencubit pita logam atas sekitar batang hidung dengan perlahan.
6 Memakai sarung tangan
a. Taburkan bedak ke tangan sebelum memasang sarung tangan
b. Pegang tepi sarung tangan dan masukkan jari tangan yang sesuai, pastikan ibu jari dan jari-jari
lainya tepat pada posisinya
7 Mempersiapkan larutan lidokain
Isi tabung suntik 10 ml dengan larutan lidokain 1%, dengan teknik satu tangan, letakkan kembali ke dalam
wadah heacting set
8 Lengkapi pemakaian sarung tangan pada ke dua tangan
a. Ulangi pada tangan kiri
b. Setelah terpasang maka kedua tangan disatukan dan jari-jari masuk diantara sela-sela jari,
kemudian dirapatkan
9 Memasang kain bersih di bawah bokong ibu
”Ibu permisi, bisa diangkat sedikit bokong ibu. Saya akan memasangkan kain bersih di bawah bokong ibu.”
10 Gunakan kasa bersih, untuk membersihkan daerah luka dari darah atau bekuan darah, dan nilai kembali
luas dan dalamnya robekan pada daerah perineum.
Bagian pertama bersihkan di bagian labia mayora kanan dan kiri dari atas kebagian bawah, kemudian labia
minora kanan dan kiri dari atas ke bagian bawah, terakhir dari klitoris ke anus.
11 Memberitahu ibu akan disuntik
”Permisi ya bu, saya akan menyuntikan cairan lidokain di daerah jalan lahir ibu untuk mengurangi rasa
sakit saat penjahitan.”
12 Tusukkan jarum suntik pada ujung luka / robekan perineum
a. Masukkan jarum suntik secara subkutan sepanjang tepi luka
b. Aspirasi untuk memastikan tidak ada darah yang terhisap. Bila ada darah, tarik jarum sedikit dan
kembali masukkan. Ulangi lagi aspirasi (cairan lidokain yang masuk ke dalam pembuluh darah dapat
menyebabkan gangguan denyut jantung hingga tidak teratur)
c. Suntikkan cairan lidokain 1% secukupnya sambil menarik jarum suntik pada tepi luka daerah
perineum
d. Tanpa menarik jarum suntik keluar dari luka, arahkan jarum suntik sepanjang tepi luka pada mukosa
vagina, lakukan aspirasi, suntikkan cairan lidokain 1% sambil menarik jarum suntik. (Bila robekan
besar dan dalam, anastesi daerah bagian dalam robekan – alur suntikan anastesi akan berbentuk
seperti kipas : tepi perineum, dalam luka, tepi mukosa vagina)
e. Lakukan langkah no. a s/d d untuk ke dua tepi robekan
f. Tunggu 1-2 menit sebelum melakukan penjahitan untuk mendapatkan hasil optimal dari anastesi
13 Penjahitan
a. Lakukan inspeksi vagina dan perineum untuk melihat robekan. Rabalah dengan ujung jari anda
seluruh daerah luka. Lihatlah dengan cermat dimana ujung luka tersebut
b. Jika ada perdarahan yang terlihat menutupi luka episiotomi, pasang tampon atau kassa ke dalam
vagina (sebaiknya menggunakan tampan bertali)
c. Tempatkan jarum jahit pada pemegang jarum, kemudian kunci pemegang jarum
d. Pasang benang jahit pada mata jarum
e. Lihat dengan jelas batas luka episiotomi
5

f. Lakukan penjahitan pertama 1 cm di atas ujung luka di dalam vagina ibu


g. Peganglah pemegang jarum dengan tangan lainnya. Gunakan pemegang jarum (pinset) untuk menarik
jarum melalui jaringan. Jangan sekali-kali menggunakan jari tangan. Menggunakan jari tangan untuk
meraba jarum adalah berbahaya. Bisa menusuk jari tangan atau melobangi sarung tangan yang akan
meningkatkan risiko terkena infeksi kuman dari darah seperti HIV atau hepatitis B
h. Ikat jahitan pertama dengan simpul mati. Potong ujung benang yang bebas (ujung benang tanpa
jarum) hingga tersisa kira-kira 1 cm
i. Jahit mukosa vagina dengan menggunakan jahitan jelujur hingga tepat di belakang lingkaran himen
j. Jarum kemudian akan menembus mukosa vagina, sampai kebelakang lingkaran himen, dan tarik
keluar pada luka perineum. Perhatikan seberapa dekatnya jarum ke puncak lukanya
k. Gunakan teknik jahitan jelujur saat menjahit lapisan ototnya. Lihat ke dalam luka untuk mengetahui
letak ototnya. Otot biasanya tampak sedikit lebih merah dan rasanya agak keras bila disentuh. Penting
sekali untuk menjahit otot ke otot. Rasakan dasar dari luka, ketika sudah mencapai ujung luka, berarti
telah menutup lapisan otot yang dalam
l. Setelah mencapai ujung luka yang paling akhir dari luka, putarlah arah jarum dan mulailah menjahit
ke arah vagina, dengan menggunakan jahitan untuk menutup jaringan subcuticuler. Carilah lapisan
subcuticuler umumnya lembut dan memiliki warna yang sama dengan mukosa vagina. Kini anda
membuat jahitan lapis kedua. Perhatikan sudut jarumnya. Jahitan lapis kedua ini akan meninggalkan
lebar luka kira-kira 0.5 cm terbuka. Luka ini akan menutup sendiri pada waktu proses penyembuhan
berlangsung
m. Sekarang pindahkan jahitannya dari bagian luka perineal kembali ke vagina di belakang cincin himen
untuk diamankan, diikat dan dipotong benangnya
n. Ikatlah jahitannya dengan simpul mati. Untuk membuat simpul tersebut benar-benar kuat, buatlah 1 ½
kali simpul mati
o. Potong kedua ujung benang, dan hanya disisakan masing-masing 1 cm. Jika ujung dipotong terlalu
pendek, jahitan mungkin akan bisa terlepas. Jika hal ini terjadi, seluruh jahitan episiotomi akan
menjadi longgar dan terlepas
14 Masukkan jari ke dalam rektum
a. Rabalah puncak dinding rektum untuk mengetahui apakah ada jahitan. Jika meraba ada jahitan, maka
pastikan agar memeriksa kembali rektum tersebut 6 minggu pasca kelahiran. Jika belum sepenuhnya
sembuh pada saat itu (yakni, anda merasakan adanya fistula), maka rujuklah ibu tersebut ke dokter
b. Periksa ulang kembali untuk memastikan bahwa tidak meninggalkan apapun seperti kassa, tampon,
instrumen di dalam vagina ibu
15 Membersihkan vagina ibu dari bekas jahitan menggunakan kasa di mulai dari labia mayor kanan dan kiri
dari atas ke bawah kemudian labia minor kanan dan kiri dariatas kebawah dan yang terakhir dari klitoris ke
anus. Setelah dibersihkan berikan betadin di luka jahitan.
16 Keringkan dan buat ibu merasa nyaman. Bersihkan dengan ibu menggunakan air dtt, tempat persalinan
menggunakan larutan klorin 0,5%, pakaikan pembalut dan celana dalam pada ibu, pakaikan pakaian ibu
dan selimuti ibu.
17 Berikan petunjuk kepada ibu mengenai cara pembersihan daerah perineum
”Ibu mengenai cara membersihkan bekas luka jahitan jalan lahir ibu yaitu di cuci dengan sabun dan air 3
sampai 4 kali setiap hari. Kalau tidak, ibu harus menjaga agar vagina ibu tetap kering dan bersih. Ibu juga
agar jangan memasukkan benda apapun ke dalam vagina ya bu.”
18 Mintalah agar ibu kembali dalam waktu satu minggu agar anda bisa memeriksanya kembali
”Ibu untuk kunjungan ulang pemeriksaan bekas luka jahitan saya menganjurkan kembali lagi 1 minggu lagi
ya bu.”
Jika memungkinkan, periksa perineum setiap hari selama 3-4 hari. Lihat, jika ada bintik merah, nanah atau
jahitan yang lepas atau terbuka, atau hematoma. Hematoma bisa tampak seperti luka lecet atau
pembengkakan yang mengkilap. Periksa dengan cermat untuk mengetahui apakah ia bertambah besar. Jika
panjangnya lebih dari 3-4 cm, rujuklah ibu tersebut ke rumah sakit agar hematoma tersebut bisa dibuka dan
bekuan darahnya bisa dibuang lalu dijahit kembali

Anda mungkin juga menyukai