Anda di halaman 1dari 1

Tari Retno Tanjung berasal dari Kota Tegal.

Tari Retno Tanjung merupakan tarian putri


tunggal yang dapat ditarikan berkelompok maupun individu. Pada tari ini penari-penari
menggambarkan remaja putri yang selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan Tuhan karena
diberikan kekayaan alam laut yang melimpah. Tarian ini diciptakan pada tahun 2007 oleh
seorang guru seni budaya di SMA Negeri 1 Tegal bernama Endang Supadmi. Makna dari kata
Retno Tanjung
yaitu Retno yang berarti permata dan Tanjung yang berarti daerah lautan, maka disimpulkan
Tari Retno Tanjung adalah tarian putri yang berasal dari daerah
lautan. Tari Retno Tanjung ini juga mencerminkan kondisi masyarakat kota Tegal yang
menggambarkan betapa pentingnya kebersamaan dan rasa syukur
kepada Tuhan atas rezeki yang telah diberikan yang serta untuk dinikmati dan selalu menjaga
kelestariannya. Endang Supadmi menciptakan tari Retno Tanjung dengan kreativitas yang
memiliki unsur dasar gerak tari Tegalan, Solo dan Jawa
Barat, yang kemudian dikembangkan dan dikreasikan menjadi gerak yang indah hingga
akhirnya menjadi suatu tarian. Beberapa gerakan yang khas pada tari
Retno Tanjung memiliki nama ragam, yaitu seperti Udar Tampar, Miyak Toya, Balang Mega,
Ciretan Toya, Nyerok Mina dan Palet Mina. Pada pertunjukan tari Retno Tanjung, busana yang
digunakan
menggambarkan seorang putri nelayan, dengan kain jarik model dodotan alit yang mempunyai
arti simbol seorang rakyat. Kain jarik menggunakan dua
macam kain jarik khas Tegalan, yaitu kain jarik putihan dan kain jarik bor kantor yang berwana
hitam. Dapat dijelaskan penggunaan kain jarik khas Tegal
ini memang tidak terkesan sederhana seperti layaknya seorang rakyat, penggunaan kain tegalan
mempunyai maksud untuk menunjukan identitas khas
kota Tegal dengan memamerkan kain jarik khas dari kota Tegal. Setelah
menggunakan jarik, dipadukan pula dengan bolero brukat yang menggambarkan
kesederhanaan seorang rakyat. Penjelasan dari balero brukat yang digunakan
penari dari modelnya dibuat sederhana hanya saja kain yang digunakan menggunakan kain
brukat dengan warna cerah untuk menunjang penampilan di
atas panggung, dan jauh dari kata glamor. Kemudian memakai dua macam sampur dengan dua
warna cerah yang berbeda, dikenakan di leher dan di
pinggang yang mencirikan tarian pesisiran. Riasan dalam tari Retno Tanjung yaitu dengan rias
cantik panggung untuk mempertegas karakter penari. Lalu
pada rias rambut menggunakan sanggul tumpeng dengan tinggi sekitar 15 cm sampai 20 cm
dan sanggul diberi hiasan bunga melati dengan model garuda
mungkur dan ikat mahkota. Sanggul tumpeng ini mempunyai maksud mengerucutnya tujuan
hidup.

Anda mungkin juga menyukai