Anda di halaman 1dari 2

Bau urin

Untuk menilai bau urin dipakai urin segar, yang perlu diperhatikan adalah bau yang abnormal. Bau
urin normal disebabkan oleh asam organik yang mudah menguap. Bau yang berlainan dapat
disebabkan oleh makanan seperti jengkol, petai, obat-obatan seperti mentol, bau buah-buahan
seperti pada ketonuria. Bau amoniak disebabkan perombakan ureum oleh bakteri dan biasanya
terjadi pada urin yang dibiarkan tanpa pengawet. Adanya urin yang berbau busuk dari semula
dapat berasal dari perombakan protein dalam saluran kemih umpamanya pada karsinoma saluran
kemih.

pH
Ini adalah derajat keasaman air seni. pH urine pada orang normal adalah 4,8 – 7,4. pH di bawah
7,0 disebut asam (acid) dan pH di atas 7,0 dinamakan basa (alkali). Beberapa keadaan dapat
menyebabkan pH urine menjadi basa , misalnya : diet vegetarian, setelah makan, muntah hebat,
infeksi saluran kencing oleh bakteri Proteus atau Pseudomonas, urine yang disimpan lama, terapi
obat-obatan tertentu, atau gangguan proses pengasaman pada bagian tubulus ginjal. Sebaliknya,
pH urine bisa menjadi rendah atau asam dapat dijumpai pada : diabetes, demam pada anak,
asidosis sistemik, terapi obat-obatan tertentu.

Berat Jenis
Berat jenis (BJ) atau specific gravity (SG) dipengaruhi oleh tingkat keenceran air seni. Pada orang
normal, berat jenis urine adalah 1,015 – 1,025. Seberapa banyak Anda minum atau berkemih
akan mempengaruhi BJ urine; semakin banyak berkemih, akan semakin rendah BJ, demikian
sebaliknya. Adanya protein atau glukosa dalam urine akan meningkatkan BJ urine. Jika ada
protein dalam urine, maka setiap 1% proteinuria BJ bertambah 0,003. Jika ada glukosa dalam
urine, maka setiap 1% glukosuria BJ bertambah 0,004.

Glukosa
Biasanya tidak ada glukosa dalam air seni. Adanya glukosa dalam urine (disebut glukosuria) harus
diwaspadai adanya gangguan atau penyakit. Jika glukosuria bersama hiperglikemia (=peningkatan
kadar gula dalam darah), maka kemungkinan adalah : diabetes mellitus (DM), sindrom Cushing,
penyakit pankreas, kelainan susunan syaraf pusat, gangguan metabolisme berat (misalnya pada
kebakaran hebat, penyakit hati lanjut, sepsis, dsb), atau oleh karena obat-obatan kortikosteroid,
thiazide, obat kontrasepsi oral).
Jika glukosuria tanpa hiperglikemia dapat dijumpai pada : kelainan fungsi tubulus ginjal,
kehamilan, gula selain glukosa dalam urine atau makan buah-buahan sangat banyak.

Protein
Biasanya tidak ada protein yang terdeteksi pada urinalisis. Adanya protein dalam urine disebut
proteinuria. Proteinuria menunjukkan kerusakan pada ginjal, adanya darah dalam air kencing atau
infeksi kuman. Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan proteinuria adalah : penyakit ginjal
(glomerulonefritis, nefropati karena diabetes, pielonefritis, nefrosis lipoid), demam, hipertensi,
multiple myeloma, keracunan kehamilan (pre-eklampsia, eklampsia), infeksi saluran kemih
(urinary tract infection). Proteinuria juga dapat dijumpai pada orang sehat setelah kerja jasmani,
urine yang pekat atau stress karena emosi

Bilirubin dan Urobilinogen


Bilirubin adalah produk perombakan hemoglobin (zat warna merah darah) oleh sel-sel
retikuloendotel yang tersebar di seluruh tubuh. Bilirubin semula bersifat tidak larut air, kemudian
oleh hati dikonjugasi sehingga larut air. Selanjutnya, bakteri-bakteri dalam usus akan mengubah
bilirubin menjadi urobilinogen. Karena proses oksidasi, urobilinogen berubah menjadi urobilin,
suatu zat yang memberikan warna yang khas pada urine. Dalam keadaan normal bilirubin tidak
ada dalam urine. Adanya bilirubin dalam urine (bilirubinuria) menggambarkan kerusakan sel hati
(misalnya hepatitis) atau sumbatan saluran empedu.
Peningkatan urobilinogen dalam urine menggambarkan adanya kerusakan sel hati (misalnya
hepatitis) atau peningkatan perombakan hemoglobin. Sedangkan pada sumbatan saluran empedu,
urobilin tidak dijumpai dalam urine.

Darah
Dalam keadaan normal, tidak ada darah atau hemoglobin dalam air seni. Adanya darah dalam
urine (hemoglobinuria) dapat menunjukkan adanya trauma atau perdarahan pada ginjal atau
saluran kemih, infeksi, tumor, batu ginjal.
Nitrit
Dalam urine orang normal terdapat nitrat sebagai hasil metabolism protein. Jika terdapat infeksi
saluran kemih (urinary tract infection) oleh kuman dari spesies Enterobacter, Citrobacter,
Escherichia, Proteus dan Klebsiela yang mengandung enzim reduktase, maka nitrat akan diubah
menjadi nitrit.

Keton
Keton merupakan sampah hasil metabolisme lemak. Jika persediaan glukosa menurun, maka
untuk mencukupi suplai energi, cadangan lemak yang ada dimetabolisme. Peningkatan
metabolisme lemak ini menyebabkan penumpukan keton (asam betahidroksi butirat, asam aseto
asetat dan aseton) dalam urine atau dinamakan ketonuria. Ketonuria dapat dijumpai pada
penderita diabetes mellitus atau pada orang yang kelaparan.

Anda mungkin juga menyukai