2
DASAR HUKUM
3
PENGELOLAAN KEUANGAN BLU
PENGERTIAN BLU
Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan
mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
KARAKTERISTIK BLU
1. Berkedudukan sebagai FLEKSIBILITAS BLU, a.l.:
1. Pendapatan dapat digunakan TUJUAN BLU
instansi pemerintah
(asetnya merupakan langsung, dengan melakukan Meningkatkan
kekayaan negara yang pengesahan ke KPPN pelayanan
tidak dipisahkan) 2. Flexible budget dengan ambang batas kepada
2. Menghasilkan barang/jasa 3. Investasi jangka pendek untuk masyarakat
yang seluruh/sebagian pengelolaan kas dalam rangka
dijual kepada masyarakat 4. Melakukan utang jangka pendek memajukan
3. Tidak mengutamakan 5. Menghapuskan barang inventaris
kesejahteraan
mencari keuntungan dengan alasan efisiensi dan
umum dan
4. Dikelola secara otonom efektivitas
6. Surplus digunakan pada tahun mencerdaskan
dengan prinsip efisiensi kehidupan
dan produktivitas ala anggaran berikutnya dan defisit
dimintakan dari APBN bangsa
korporasi
4
Karakteristik Kelembagaan
1. Persyaratan
Substantif
Teknis
Administratif Penuh /
2. Penetapan Bertahap
Pengusulan
Menteri/pim. Menkeu
lembaga
3. Pencabutan
Penerapan PPK- BLU berakhir apabila:
• Dicabut oleh Menkeu sesuai kewenangannya;
• Dicabut oleh Menkeu berdasarkan usul dari menteri/pim
lembaga, sesuai kewenangannya.
• Berubah statusya menjadi Badan Hukum dengan
kekayaan negara yg dipisahkan.
Implementasi PPK BLU
Meliputi:
1. Penganggaran
2. Pelaksanaan
3. Akuntabilitas
8
Penganggaran
9
Tahapan Penganggaran
Renstra K/L
• Tahunan;
• Disertai prakiraan
RBA tahun
RSB BLU berikutnya. Ketentuan:
PMK-92/PMK.05/2011
5 th an PER-20/PB/2012
RBA BLU
RSB
(5 tahunan)
RENSTRA-K/L
RBA disusun
berdasarkan basis RKA K/L
kinerja dan perhitungan dan
akuntansi biaya menurut RBA BLU
RKA K/L RBA BLU APBN
jenis layanannya. (1 tahunan)
RBA BLU disusun
berdasarkan kebutuhan Disertai dngn usulan SPM & biaya Dikaji kembali standar
dan kemempuan dr keluaran yg akan dihasilkan biaya dan anggaran BLU
pendapatan yang Jika 31 Des
diperkirakan akan belum disahkan,
diterima dari RBA BLU BLU dapat
masyarakat, badan lain, Definitif melakukan
dan APBN pengeluaran max
Mengesahkan angka dok PA thn
Paling sedikit mencakup Dok PA BLU Dok PA (max) 31 Des lalu
seluruh pendapatan dan
belanja, seluruh arus kas, • Mjd lampiran dari perjanjian kinerja yg ditandatangani oleh
serta jumlah dan kualitas menteri/pim lembaga dgn pim BLU.
jasa dan/atau barang • Mjd dasar penarikan dana yg bersumber dr APBN oleh BLU.
Standar dan Tarif Layanan
Standar
• BLU menggunakan SPM yang ditetapkan oleh menteri/ pim lembaga.
SPM • SPM dapat diusulkan oleh BLU.
• SPM harus mempertimbangkan : kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan,
Standar
biaya serta kemudahan untuk mendapatkan layanan.
Pelayanan
Minimum
Ketentuan:
PMK-100/PMK.05/2016
Tarif Layanan
• Atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per investasi dana.
• Mempertimbangkan aspek:
Kontinuitas dan pengembangan layanan;
Daya beli masyarakat;
Asas keadilan dan kepatutan; dan
Kompetisi yang sehat
13
Penarikan dana dengan SPM ke
KPPN
Alokasi APBN
Belanja Belanja
Barang (52) Modal (53)
Belanja
Modal (53)
PENERAPAN FLEXIBLE BUDGET
BUDGET REALISASI
RKA-
% Ambang Batas KL
DIPA
FLEXIBLE
P
E
P N
E D B
B P
N A E
E E
D P L B
L N
A A A E
A D
P T N L
N A
A A J A
J P
T N A N
A A
A J
T
N A
A
N
Pendapatan dan Belanja
Pendapatan Belanja
a. Belanja BLU tediri dari unsur biaya yang sesuai dengan
• Rupiah Murni (APBN) struktur biaya yang dituangkan dalam RBA definitif.
• PNBP b. Fleksibel berdasarkan kesetaraan antara volume
Pendapatan jasa layanan kegiatan pelayanan dengan jumlah pengeluaran
Hibah tidak terikat mengikuti praktik bisnis yang sehat.
c. Fleksibilitas pengelolaan belanja berlaku dlm ambang
Hibah terikat batas sesuai dgn yang ditetapkan dlm RBA.
Hasil kerjasama BLU d. Belanja BLU yang melampaui ambang batas
Hasil usaha lainnya fleksibilitas harus mendapat persetujuan Menkeu atas
usulan menteri/pim lembaga.
e. Dalam hal kekurangan anggaran, BLU dapat
mengajukan usulan tambahan anggaran dari APBN
kepada Menkeu melalui menteri/pim lembaga.
f. Belanja BLU dilaporkan sebagai belanja barang dan
jasa K/L.
Pengelolaan Kas
Melakukan pemungutan
PENGELOLAAN pendapatan/tagihan
Mendapatkan sumber
dana untuk menutup
defisit jangka pendek
KAS Kas
Pengelolaan
Piutang
a. BLU dapat memberikan piutang sehubungan dengan penyerahan barang, jasa, dan/atau
transaksi lainnya yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan kegiatan BLU.
b. Piutang BLU dikelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis, transparan, dan
bertanggung jawab serta dapat memberikan nilai tambah, sesuai dengan praktik bisnis
yang sehat dan berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
c. Piutang dapat dihapuskan secara mutlak atau bersyarat oleh pejabat yang berwenang,
yang nilainya ditetapkan secara berjenjang.
Utang
a. BLU dapat memiliki utang sehubungan dengan kegiatan operasional dan/atau perikatan
peminjaman dengan pihak lain.
b. Utang BLU di kelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis, transparan, dan
bertanggung jawab, sesuai dengan praktik bisnis yang sehat.
c. Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan peminjaman jangka pendek ditujukan
hanya untuk belanja operasional.
d. Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan peminjaman jangka panjang ditujukan
hanya untuk belanja modal.
e. Perikatan peminjaman dilakukan oleh pejabat yang berwenang secara berjenjang
berdasarkan nilai pinjaman.
f. Pembayaran kembali utang merupakan tanggung jawab BLU.
g. Hak tagih atas utang BLU menjadi kadaluarsa setelah 5 tahun sejak utang tersebut jatuh
tempo, kecuali ditetapkan lain oleh undang-undang
Investasi
Keuntungan yang
diperoleh dari investasi
jangka panjang
merupakan pendapatan
BLU.
Ketentuan:
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara;
• Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor
136/PMK.05/2016 Tentang Pengelolaan Aset Pada
Badan Layanan Umum;
• Peraturan Menteri Keuangan Tentang Tarif Layanan
bagi masing-masing BLU.
KETENTUAN UMUM, OBJEK, ASAS, DAN PRINSIP
Ketentuan Umum Prinsip
BLU bertugas mengelola aset pada BLU.
Hasil pengelolaan aset BLU digunakan sepenuhnya untuk menyelenggarakan kegiatan • tidak mengganggu kegiatan pemberian pelayanan
BLU dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. umum kepada masyarakat;
• biaya dalam rangka pelaksanaan kerjasama tidak
dapat dibebankan pada Rupiah Murni APBN;
Objek
• Aset BLU dapat digunakan sebagai dasar penerbitan
Pengelolaan aset pada BLU meliputi: surat berharga setelah mendapatkan izin dari
• pelaksanaan pengelolaan Aset BLU; dan Menteri Keuangan; dan
• pelaksanaan pengelolaan aset pihak lain.
• tidak berakibat terjadinya pengalihan Aset BLU
kepada pihak lain.
Asas
Pengelolaan aset pada BLU dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum,
transparansi dan keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai.
Pelaksanaan pengelolaan aset dapat
dilakukan dengan mekanisme KSO
Pelaksanaan atau KSM.
Pelaksanaan pengelolaan aset meliputi perencanaan dan penganggaran, penggunaan, Biaya yang timbul dalam rangka persiapan pelaksanaan
pemanfaatan, pemindahtanganan, pemusnahan, dan penghapusan. KSO atau KSM dapat dibebankan pada Rupiah Murni
Pelaksanaan pengelolaan aset berpedoman pada ketentuan perundang-undangan di APBN.
bidang pengelolaan barang milik negara sepanjang tidak diatur dalam Peraturan
Menteri ini.
KSO/KSM (1)
Tujuan Pelaksanaan
• Pemimpin BLU melakukan KSO dan/atau KSM dalam rangka Tugas
• meningkatkan penyediaan pelayanan umum kepada masyarakat; dan Fungsi pada BLU.
• mengoptimalkan daya guna dan hasil guna Aset BLU; dan • KSO dan/atau KSM dilaksanakan dengan melibatkan pihak lain
• meningkatkan pendapatan BLU yang dapat digunakan langsung untuk
membiayai belanja BLU sesuai RBA. sebagai Mitra.
• KSO dan/atau KSM dituangkan dalam naskah perjanjian antara
pemimpin BLU dengan Mitra.
• Tarif yang dikenakan kepada masyarakat terhadap layanan yang
Perencanaan dihasilkan dari KSO dan/atau KSM ditetapkan oleh pemimpin BLU
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
pengelolaan keuangan BLU.
• Pemimpin BLU menyusun rencana KSO dan/atau KSM yang paling
sedikit menjelaskan secara ringkas mengenai maksud dan tujuan,
bentuk, dan hasil analisis dan evaluasi dari aspek teknis, aspek Mitra
keuangan, dan aspek hukum.
• pemerintah daerah;
• Analisis dan evaluasi dari aspek teknis termasuk berupa spesifikasi
• badan usaha milik negara;
teknis/kualifikasi dan/atau kegiatan terkait objek KSO dan/atau KSM.
• badan usaha milik daerah;
• Analisis dan evaluasi dari aspek keuangan termasuk proyeksi • BLU;
pendapatan dan biaya yang timbul dari pelaksanaan KSO dan/atau • BLU daerah;
KSM.
• perusahaan swasta;
• Analisis dan evaluasi dari aspek hukum termasuk kelengkapan bukti • yayasan;
kepemilikan aset, resiko, dan/atau rekam jejak Mitra. • koperasi; dan/atau
• Rencana KSO dan/atau KSM dicantumkan dalam RBA. • perorangan.
KSO/KSM (2)
Bentuk
“Sewa” (A)
Kompensensi tetap Kompensensi tetap Kompensensi tetap Kompensensi tetap, Imbal hasil Imbalan Imbalan
(wajib) dan/atau imbal hasil dan/atau imbal hasil imbal hasil, dan/atau
Imbal Hasil (dapat) manfaat ekonomi
lainnya.
Penunjukan Lelang Lelang Penunjukan langsung, Lelang Perizinan Lelang
langsung perizinan, atau lelang
Pemimpin BLU menetapkan standar pedoman operasional yang diperlukan sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.