0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
51 tayangan15 halaman
1. Dokumen menjelaskan aturan dasar dalam membentuk kalimat positif, negatif, dan kepemilikan dalam bahasa Korea.
2. Selanjutnya dijelaskan tentang tingkat kesopanan dalam bahasa Korea yang terdiri dari 3 bentuk yaitu sopan informal, sopan umum, dan penghormatan.
3. Terakhir dibahas mengenai aturan pengucapan dalam bahasa Korea yang meliputi penyengauan, perubahan bunyi konsonan, dan per
1. Dokumen menjelaskan aturan dasar dalam membentuk kalimat positif, negatif, dan kepemilikan dalam bahasa Korea.
2. Selanjutnya dijelaskan tentang tingkat kesopanan dalam bahasa Korea yang terdiri dari 3 bentuk yaitu sopan informal, sopan umum, dan penghormatan.
3. Terakhir dibahas mengenai aturan pengucapan dalam bahasa Korea yang meliputi penyengauan, perubahan bunyi konsonan, dan per
1. Dokumen menjelaskan aturan dasar dalam membentuk kalimat positif, negatif, dan kepemilikan dalam bahasa Korea.
2. Selanjutnya dijelaskan tentang tingkat kesopanan dalam bahasa Korea yang terdiri dari 3 bentuk yaitu sopan informal, sopan umum, dan penghormatan.
3. Terakhir dibahas mengenai aturan pengucapan dalam bahasa Korea yang meliputi penyengauan, perubahan bunyi konsonan, dan per
Subject + (un/nun) + kata benda + (ga/i) + (yeyo/iyeyo) Keterangan : - Un, dipakai jika akhiran hurufnya konsonan -Nun, dipakai jika akhiran hurufnya vocal - Ga, dipakai jika akhiran hurufnya vocal -I, dipakai jika akhiran hurufnya konsonan -Yeyo, dipakai jika akhiran hurufnya vocal -Iyeyo, dipakai jika akhiran hurufnya konsonan Contoh : Nanun daehaksaengiyeyo Saya adalah seorang murid Atau jika dipisah seperti rumus menjadi : Na + nun + daehaksaeng + I + yeyo 2.Kalimat penyangkalan sederhana (negatif) Subject + (un/nun) + kata benda + aniyeyo Keterangan : -Un, dipakai jika akhiran hurufnya konsonan -Nun, dipakai jika akhiran hurufnya vocal Contoh : Kyuhyunun soselgaaniyeyo Kyuhyun bukan seorang penulis novel Atau jika dipisah seperti rumus menjadi : Kyuhyun + un + soselga + aniyeyo 3.Pemilik barang Dengan Menggunakan partikel –Ui setelah Subject Contoh : Eunhyuk-ui chaek Buku milik Eunhyuk *3 hal dasar yang sangat mempengaruhi pola perubahan kata kerja dalam pembentukan kalimat sederhana, yaitu: >> Penghilangan Subyek dan/atau obyek. >>Susunan kata. >> Tingkat kesopanan berbicara. Ketika berbicara dalam bahasa korea, kita harus memperhatikan siapayg kita ajak berbicara, apa hubungannya dengan kita, umur, dan status sosial untuk dapat menerapkan pilihan kata yang sopan dan tepat. Ada beberapa tingkatan kesopanan berbicara yang diletakkan sebagai akhiran (sufiks) pada akhir kata kerja sebuah kalimat. Secara umum, tingkatan kesopanan tersebut dibagi menjadi 3 kategori/bentuk yaitu: - Bentuk sopan informal: bentuk ini digunakan pada situasi formal dan umumnya digunakan pada percakapan antar pria. kalimat bentuk ini terdapat 2 macam akhiran yaitu: *akhiran kata "mnida" . jika akhir kata kerja/kata sifat dasar berakhiran huruf Vokal . Contoh:kada => ka (pergi) > kata kerja "ka" diakhiri dengan huruf vokal yaitu A, maka ditambahkan akhiran mnida menjadi = kamnida yang artinya ttap (pergi) *akhiran "seumnida" , jika akhir kata kerja/kata sifat dasar berakhiran huruf konsonan.Contoh: Meogda => Meog (makan) > kata kerja "meog" diakhiri dengan huruf konsonan yaitu G, maka ditambahkan akhiran seumnida menjadi = meogseumnida yang artinya tetap (Makan) - Bentuk sopan informal: bentuk ini umumnya digunakan untuk percakapan sehari-hari. Khususnya digunakan oleh wanita. Kalimat bentuk ini terdapat 3 macam akhiran yaitu: *akhiran "ayo" . jika kata kerja/kata sifat dasar berakhiran huruf "a" dan "o" . Contoh: kada => ka (pergi) > kata kerja "ka" diakhiri huruf voka "A" maka ditambahkan akhiran ayo menjadi = kayo bukan kaayo . yang artinya tetap sama yaitu pergi Oda => O (datang) > kata kerja "o" terdiri dari satu huruf vokal maka ditambahkan akhiran ayo menjadi = wayo (datang) . huruf O bertemu dengan akhiran Ayo maka akan berubah menjadi huruf WA dalam hangul . * akhiran "eoyo", jika kata kerja/kata sifat dasar berakhiran selain huruf "a" , "o" dan "hada" Contoh: Gidarida => gidari (datang) + eoyo (akhiran) = gidaryeoyo . akhiran huruf "i" apabila bertemu dengan akhiran "eoyo", maka akan berubah menjadi "yeoyo" sesuai dengan penulisan dalam huruf hangul . * akhiran "yeoyo" , jika kata kerja/kata sifat dasar berakhiran "hada" . Contoh: ilhada (bekerja) => ilha (bekerja) + yeoyo (akhiran) = ilhaeyo (bekerja) .semua akhiran hada, akan berubah menjadi hae . - Bentuk penghargaan/penghormatan: bentuk ini digunakan ketika berbicara pada orang yang berkedudukan lebih tinggi seperti atasan, klien, tamu, orang yang lebih tua atau yang dituakan, serta orang yang kedudukan sosial na lebih tinggi . bentuk ini tidak boleh digunakan ketika berbicara merujuk pada diri sendiri. Bentuk ini dibagi menjadi 2, yaitu: * Akhiran "seyo'" , jika kata kerja/kata sifat berakhiran huruf vokal. *Akhiran "euseyo" , jika kata kerja/kata sifat berakhiran huruf konsonan . 1. Penyengauan terjadi bila huruf ㅂ /b/, ㅍ /ph/, ㄷ /d/, ㅌ /th/, ㄱ /g/, dan ㅋ /kh/ di akhir suku kata bertemu dengan huruf ㅁ /m/ dan ㄴ /n/ di awal suku kata yang mengikutinya. Rumus: ㅂ, ㅍ + ㅁ/ㄴ menjadi ㅁ ㄷ, ㅌ + ㅁ/ㄴ menjadi ㄴ ㄱ, ㅋ + ㅁ/ㄴ menjadi ㅇ Contoh: Apabila ㅂ, ㅍ huruf bertemu dengan huruf ㅁ atau ㄴ dibaca ㅁ 습 니다 (슴니다 seumnida), 앞문 (암문 ammun) Apabila huruf ㄷ, ㅌ bertemu dengan huruf ㅁ atau ㄴ dibaca ㄴ 받 는다 (반는다 banneunda), 낱말 (난말 nanmal) Apabila huruf ㄱ, ㅋ bertemu dengan huruf ㅁ atau ㄴ dibaca ㅇ 한 국(항국 hang guk), 친구 (칭구 ching gu), 학년 (항년 hang nyeon) 2. Pengucapan untuk konsonan akhir yang bunyinya berubah Contoh: ㄲ, ㅋ bunyinya berubah menjadi k 부엌 (bu eok), 솎다 (sok da) ㄷ, ㅅ, ㅈ, ㅎ, ㅆ, ㅊ, ㅌ bunyinya berubah menjadi t 닫다 (dat da), 옷 (ot), 놓다 (not da), 빛 (bit) 3. Apabila konsonan akhir diikuti dengan huruf ㅁ maka pengucapan konsonan akhir akan menggantikan posisi huruf ㅇ. Contoh: 믿 음 (미듬 mideum), 사람이 (사라미 sarami) 4. Apabila konsonan akhir huruf ㅂ/b/, ㄷ /d/ dan ㄱ /g/ bertemu dengan huruf ㅂ /b/, ㄷ /d/, ㄱ /g/, ㅈ /j/, dan ㅅ /s/ maka pengucapannya berubah menjadi ㅃ, ㄸ, ㄲ, ㅉ, ㅆ Rumus: ㅂ, ㄷ, ㄱ + ㅂ menjadi ㅃ ㅂ, ㄷ, ㄱ + ㄷ menjadi ㄸ ㅂ, ㄷ, ㄱ + ㄱ menjadi ㄲ ㅂ, ㄷ, ㄱ + ㅈ menjadi ㅉ ㅂ, ㄷ, ㄱ + ㅅ menjadi ㅆ Contoh: 납부 (납뿌 nan ppun) 법대 (법때 beob ttae) 답장 (답짱 dab cang) 학생 (학쌩 hak ssaeng) 입국 (입꾹 ib kuk) 5. Apabila huruf ㅂ, ㄷ, ㄱ, ㅈ bertemu dengan huruf ㅎ di awal suku kata yang mengikutinya maka bunyinya akan berubah menjadi ㅍ, ㅌ, ㅋ, ㅊ. Rumus: ㅂ + ㅎ menjadi ㅍ ㄷ + ㅎ menjadi ㅌ ㄱ + ㅎ menjadi ㅋ ㅈ + ㅎ menjadi ㅊ Contoh: 입항 (이팡 i phang) 낳다 (나타 na tha) 이 렇게 (이러케 i reo khe) 그렇지 (그러치 keu reo chi) 6.Apabila huruf ㄷ dan ㅌ di akhir suku kata bertemu huruf 이 di awal suku kata maka bunyinya akan berubah. Rumus: ㄷ + 이 menjadi 지 ㅌ + 이 menjadi 치 ㄷ + ㅎ + 이 menjadi 치 Contoh: 굳이 (구지 gu ji) 같이 (가치 ga chi) 받히다 (바치다 ba chi da) 7.Konsonan ㄹ diucapkan ㄴ apabila mengikuti konsonan ㅁ, ㅇ, ㅂ dan ㄱ di akhir suku kata yang mengikutinya. Pengecualian: khusus konsonan ㅂ dan ㄱ yang mengikuti konsonan ㄹ, ㅂ berubah menjadi ㅁ dan ㄱ menjadi ㅇ (rumus nomor 2). Rumus: ㅁ + ㄹ menjadi ㅁ + ㄴ ㅇ + ㄹ menjadi ㅇ + ㄴ ㅂ + ㄹ menjadi ㅁ + ㄴ ㄱ + ㄹ menjadi ㅇ + ㄴ Contoh: 심리 (심니 sim ni) 함량 (함냥 ham nyang) 생략 (생냑 saeng nyak) 종류 (종뉴 jong nyu) 법 령 (범녕 beom nyeong) 국립 (궁닙 gung nib) 8. Konsonan ㄴ diucapkan ㄹ apabila diikuti konsonan ㄹ. Rumus: ㄴ+ㄹ ㄹ+ㄴ keduanya menjadi ㄹ + ㄴ Contoh: 신라 (실라 sil la) 신 력 (실력 sil lyeok) 한림원 (할림원 hal lim won)