Anda di halaman 1dari 9

2.

1 Masalah kebijakan
Proses panjang penyusunan kebijakan atau siklus pengembangan kebijakan membutuhkan
banyak aspek yang perlu dipertimbangkan secara seksama, mulai dari isu dan masalah yang
melandasi pembuatan kebijakan, tujuan dikembangkan atau dibuatnya kebijakan hingga latar
belakang Stakeholder atau aktor yang berperan dalam penyusunan kebijakan itu sendiri. Proses
pendefinisian masalah merupakan kegiatan yang penting dan relevan bagi pembuat kebijakan.
Masalah atau problem adalah ketidaksesuaian atau ketidakcocokan antara kenyataan dengan
yang diinginkan. Dalam pendefinisian masalah kebijakan perlu memperhatikan:
Ketidaksesuaian,tekanan-tekanan untuk bertindak atau menyusun kebijakan,serta sumber daya
yang dibutuhkan untuk melakukan tindakan atau implementasi kebijakan. Masalah kebijakan
yang strategis adalah masalah yang memiliki dampak terkait dengan tujuan jangka panjang
yang diharapkan,keamanan dan kelangsungan negara serta hajat hidup dan keselamatan
banyak orang sehingga perlu segera ditanggulangi. Masalah kebijakan harus dapat menjawab
pertanyaan bagaimana, siapa yang terlibat, kapan, bagaimana sebaiknya permasalahan public
tersebut dipecahkan serta dimana dilaksanakan. Masalah yang strategis harus memeperhatikan
aspek proses,isi serta konteks.

2.2 Analisis kebijakan: pengertian, lingkup (proses, isi), siklus


2.2.1 Pengertian
Analisis kebijakan kesehatan adalah suatu pendekatan multi disiplindalam kebijakan
publik yang bertujuan menjelaskan interaksi antara institusi,kepentingan dan ide dalam
proses pengembangan kebijakan kesehatan (Walt, 2004) dan Buse Mays & Walt, 2012)
Analisis kebijakan ini penting baik secara retrospektif maupun prospektif untuk memehami
kegagalan atau keberhasilan kebijakan yang pernah terjadi serta rencana implementasi
kebijakan dimasa mendatang. Analisis kebijakan merupakan satu bentuk riset terapan yang
dilaksanakan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai masalah
kesehatan masyarakat secara utuh. Aspek penting dalam analisis kebijakan adalah
penyediaan informasi yang relevan terkait masalah dan unsur system dalam kebijakan.
Analisis kebijakan dapat dipandang sebagai proses berargumentasi dan debat untuk
mengkaji secara kritis permasalahan kebijakan. Analisis kebijakan adalah awal bukan akhir
dari upaya untuk meningkatkan proses pengembangan kebijakan. Analisis kebijakan
adalah tindakan yang diperlukan untuk dibuatynya sebuah kebijakan, baik kebijakan yang
baru sama sekali atau kebijakan yang dirubah sebagai konsekuensi dari kebijakan yang
lama (Patton dan Savicky dalam Ayuningtyas, 2015). Analisis Kebijakan adalah disiplin
ilmu sosial terapan yang menerapkan berbagai metode analisis dalam konteks argumentasi
dan debat publik untuk menciptakan secara kritis kegiatan penafsiran, serta
pengkomunikasian pengetahuan yang relevan dengan kebijakan tersebut (William Dunn
dalam Ayuningtyas, 2015)

Analisis Kebijakan

Analisis Proses
Kebijakan Analisis Isi Kebijakan

Formulasi atau Substansi atau


perumusan kebijakan kandungan kebijakan

Menguji isu kebijakan yang


signifikan dan mengeksplorasi
berbagai opsi untuk mengentaskan
isi atau masalah tersebut

2.2.2 Lingkup
Analisis kebijakan yang dilakukan dapat menggambarkan proses dan isi kebijakan.
Mengetahui isu strategis dan permasalahan kebijakan yang penting untuk ditindaklanjuti,
kekurangan dan ketidaksesuaian yang perlu di intervensi untuk meningkatkan proses
implementasi kebijakan dan mengarah hasil kesehatan yang lebih baik. Menggambarkan
kebutuhan akan intervensi yang menyoroti isu-isu kebijakan, mengembangkan proses
implementasi kebijakan dan memastikan kebijakan tersebut berdampak pada status
kesehatan yang lebih baik. Memfokuskan analisis kebijakan pada: pembuatan kebijakan,
sebab dan akibat, rekomendasi sebuah kebijakan
2.2.3 Siklus
Siklus merupakan kegiatan atas sistem yang berjalan dengan tahapan-tahapannya sehingga
berulang kembali dan menghasilkan sesuatu (Gunawan, 2012)
Penetapan Masalah
Kebijakan (Problem
Formation)

Evaluasi Kebijakan Formulasi Kebijakan


(Policy Evaluation) (Policy Formulation)

Implementasi
Adopsi Kebijakan
Kebijakan (Policy
(Policy Adoption)
Implementation)

Gambar Siklus analisis kebijakan


(Collins, 2004 dalam Ayuningtyas, 2015)
2.2.4 Analisis kebijakan dalam proses pembuatan kebijakan
1) Fase pembuatan kebijakan
2) Menerjemahkan informasi dan analisis dalam bahasa yang dimengerti orang lain
3) Mempersiapkan dokumen kebijakantertulis termasuk memo-memo
4) RIA ( Regulatory Impact Assesment )
5) Makalah tentang masalah kebijakan
6) Laporan-laporan tentang solusi yang berpotensi untuk memecahkan masalah
menggunakan pengarahan secara lisan, pertemuan, percakapan dan konferensiuntuk
mengkomunikasikan isi dan dokumen-dokumen kebijakan

2.2.5 Tahapan proses analisis KPP


1) Perumusan Masalah (Problem Stucturing)
Masalah kebijakan adalah kebutuhan, nilai-nilai, atau kesempatan yang tidak terealisasi
melalui tindakan publik. Ciri Masalah: interdependence, subjectivity, artificiality dan
dynamic. Tingkatan isu dalam masalah kebijakan: Isu Utama, Isu sekunder, Isu
Fungsional dan Isu Minor
2) Peramalan (Forecasting)
Prosedur untuk membuat informasi faktual tentang masalah kebijakan. Ramalan dengan
bentuk utama:
a) Proyeksi,
b) Prediksi
c) Perkiraan
3) Rekomendasi
Proses rasional yang memperoleh informasi dan argumen-argumen tentang solusi dari
masalah public. Prosedur umum untuk memecahkan dengan cara deskripsi, prediksi,
evaluasi dan preskripsi dengan mempertimbangkan sesuai waktu sebelum dan setelah
tindakan dengan jenis pertanyaan yang sesuai: empirik, valuarif dan normatif
4) Pemantauan
Merupakan analisa kebijakan yang menghasilkan informasi tentang penyebab dan
konsekuensi dari kebijakan public. 4 Fungsi Pemantauan: ketundukan, pemeriksaan,
akuntansi dan eksplanasi. 2 Jenis hasil kebijakan: Keluaran dan dampak
5) Evaluasi
Membedakan metode, hubungan antara nilai dan fakta, orientasi masa kini dan masa lalu
dan dualitas nilai. Kriteria evaluasi Kebijakan: Efektivitas, estimasi, kecukupan,
kesamaan, daya tanggap dan kelayakan. 3 Pendekatan utama dalam analisis kebijakan:
evaluasi semu, evaluasi formal dan evaluasi teoritis keputusan
2.3 Metode analisis kebijakan

Menghasilkan Menyediakan informasi Kegunaan


informasi tentang tentang nilai dari alternatif
kondisi yang konsekuensi alternatif kebijakan dalam
menimbulkan kebijakan di masa memecahkan
masalah kebijakan mendatang masalah

Definisii Prediksi Preskripsii Deskripsi Evaluasi

Menghasilkan informasi
Menyediakan informasi tentang konsekuensi
tentang konsekuensi di sekarang dan masa lalu
masa mendatang dari dari diterapkannya
penerapan alternatif alternatif kebijakan
kebijakan, termasuk jika
tidak melakukan sesuatu

2.4 Tahap proses analisis


1) Menentukan Konteks
2) Menetapkan Masalah
3) Menggali Bukti
4) Memperhitungkan Pilihan Kebijakan yang Berbeda
5) Memproyeksi Dampak
6) Menetapkan Kriteria Evaluasi
7) Menimbang Dampak
8) Membuat Keputusan
2.4.1 Faktor yang mempengaruhi kebijakan
1) Faktor Situasional Yang Bersifat Sementara, contohnya : Kerusuhan atau kudeta
pemerintahan
2) Faktor Struktural (Bersifat permanen), contohnya : struktur politik, ekonomi, sistem
social
3) Faktor Budaya (Nilai Sosial)
4) Faktor Lingkungan (Faktor Internasional/ Eksternal), contohnya : perjanjian
perdagangan yang mempengaruhi hubungan organisasi bilateral dan multilateral

Masalah kesehatan adalah suatu situasi atau kondisi yang telah terjadi atau memiliki
potensi yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Menurut Collins (2004), masalah
merupakan tahapan yang krusial dalam analisis kebijakan. Sangat penting untuk melihat
pernyataan masalah secara berulang dalam proses analisis kebijakan. Agar hasil analisis
kebijakan tepat mengenai akar masalah. Dalam penetapan masalah, ada 3 kondisi yang
diperlukan pada saat riset
1) Ketidaksesuaian antara kenyataan dengan kondisi ideal atau yang telah direncanakan
2) Alasan ketidaksesuaian
3) Adanya alternatif penyelesaian masalah lebih dari 1 (satu)
Menggali bukti merupakan pengumpulan data yang mengandung makna dan mendukung
dalam identifikasi bagian dalam masalah kebijakan yang mungkin belum ditemukan serta
alternative solusi yang memungkinkan untuk dilakukan. Penting untuk menentukan
prioritas dalam mencari bukti untuk mendefinisikan isu kebijakan yang dianalisis agar
tidak terjadinya kesalahan dalam analisis kebijakan. Mengumpulkan bukti dengan
mengkaji literature dan melakukan survey merupakan cara yang efektif untuk
mengumpulkan informasi dan menemukan akar permasalahan yang dapat mengarah pada
solusi terhadap situasi pada masalah yang dikaji. Setelah bukti dikumpulkan maka
dilakukan konstruksi alternatif solusi untuk mengurangi masalah. Alternatif tersebut
merupakan serangkaian cara atau strategi yang dapat digunakan untuk mengurangi atau
menyelesaikan masalah. Penting untuk memperhatikan hubungan kebijakan terhadap
factor kontekstual karena penambahan yang sederhana pada tindakan kebijakan bias jadi
menyelesaikan masalah kebijakan

2.5 Pengembangan kebijakan: urgensi, pendekatan/ model, kontrol, & rekomendasi


2.5.1 Alasan pengembangan kebijakan
1) Kebijakan yang ada masih bersifat terlalu umum
2) Kebijakan yang ada sulit untuk diimplementasikan di lapangan
3) Kebijakan yang sudah ada menandung potensi konflik
4) Kebijakan yang ada menemui banyak masalah permasalahan/ kesenjangan
5) Adanya faktor eksternal, situasi politik yang tidak stabil

2.5.2 Faktor yang diperhatikan dalam pengembangan kebijakan


1) Penerima pengaruh
2) Tujuan & hasil yang diharapkan
3) Implementasi
4) Elemen sistem politik

2.5.3 Pendekatan Pengembangan kebijakan


Model Pengembangan
1) Model Kelembagaan
2) Model sistem
3) Model Kelompok
4) Model Elite Massa
5) Model Rasional
6) Model Teori Permainan
7) Model Inkremental
8) Model Pilihan Publik
9) Model Proses

2.5.4 Dampak kebijakan publik


Meminimalkan penggunaan sumber daya yang tidak diperlukan (efficiency).
Meningkatkan partisipasi masyarakat.
Mengatasi permasalahan tertentu atau kebutuhan konkret yang berkembang di masyarakat
(adequacy).
Mencapai tujuan tertentu demi kepentingan orang banyak (effectiveness).
Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat ke arah yang lebih baik.

2.5.5 Dampak kebijakan publik dapat berupa (dimensi dampak) :


1) Dampak pada masalah publik (pada kelompok sasaran) yg diharapakan atau tidak
2) Dampak pada kelompok diluar sasaran sering disebut eksternalitas / dampak
melimpah(spillover effects)
3) Dampak sekarang dan yg akan datang
4) Dampak biaya langsung dikeluarkan untuk membiayai program dan tak langsung (yg
dikeluarkan publik akibat suatu kebijakan.

2.5.5 Dimensi dampak (Langbein, 1980):


Waktu, dimensi ini penting karena :
Kebijakan dpt memberikan dampak sekarang dan yang akan datang
Semakiin lama periode waktu semakin sulit mengukur dampak. Ini disebabkan :
a) hub kausalitas semakin kabur,
b) faktor lain yg akan dijelaskan semakin banyak,
c) jika efek thd individu dipelajari terlalu lama maka akan kesulitan menjaga track
record individu dalam waktu yg sama
d) Semakin terlambat sebuah evaluasi dilakukan akan semakin sulit mencari data dan
menganalisis pengaruh program yg diamati.

Selisih antara dampak aktual dengan yang diharapkan.


Evaluator selain memperhatikan efektivitas tujuan perlu pula memperhatikan (a) berbagai
dampak yang tak diinginkan, (b) dampak yang hanya sebagian saja dari yg diharapkan
dan (c) juga dampak yang bertentangan dari yg diharapkan
Tingkat agregasi dampak
Dampak juga bersifat agregatif artinya bahwa dampak yg dirasakan secara individual
akan dapat merembes pada perubahan di masyarakat secara keseluruhan
Tipe dampak
Ada 4 tipe utama dampak program :
1) Dampak pada kehidupan ekonomi : penghasilan, nilai tambah dsb
2) Dampak pada proses pembuatan kebijakan: apa yg akan dilakukan pada kebijakan
berikutnya
3) Dampak pada sikap publik : dukungan pada pemerintah, pada program dsb
4) Dampak pada kualitas kehidupan individu, kelompok dan masyarakt yg bersifat non
ekonomis

Anda mungkin juga menyukai