K2 - Komunitas
K2 - Komunitas
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3 - A.2 / SEMESTER V
1. RILLA AYU SUITARI (055STYC15)
2. SEPTIANA WAHYUNING PRABAWATI (067STYC15)
3. MUH. IWAN ZULHAN (042STYC15)
4. SAHRIL RAMDANI (064STYC15)
5. RAHMAN HADI PUTRA (051STYC15)
6. SUPRIADI
Penulis,
(Kelompok 2- Komunitas) ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang ...................................................................................... 1
B. RumusanMasalah ................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................... 2
D. Manfaat................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN (KONSEP DASAR TEORI)
A. Definisi ................................................................................................. 3
B. Items yang di monitor padaanakusiasekolah ........................................ 4
C. Tingkat pencegahanpenyakit di sekolah .............................................. 4
D. Role function of school Nurse .............................................................. 7
E. Ruanglingkup program danpembinaan UKS ....................................... 9
F. Pedomanpelaksanaan program pokokkesehatansekolah ..................... 9
G. Perandanfungsiperawatsekolah .......................................................... 15
H. Pendapatpandangansiswaterhadapperan UKS ................................... 16
I. Konsep UKS ....................................................................................... 18
J. Peranpetugaskesehatandalampelaksanaan UKS secarakompleks ...... 29
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16
(Kelompok 2- Komunitas) 1
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
1. TujuanUmum
Membantu mahasiswa mengetahui aplikasi keperawatan kesehatan
kesehatan komunitas di sekolah
2. TujuanKhusus
a. Mahasiswamengetahuitentangdefinisikeperawatankesehatan di sekolah
b. Mahasiswamengetahuitentangruanglingkupkeperawatankesehatan di
sekolah
c. Mahasiswamengetahui items yang di monitor padaanakusiasekolah
d. MahasiswamengetahuiPerandanFungsiPerawatSekolah
e. Mahasiswamengetahui Program Uks yang ada di sekolah
D.Manfaat
Pembaca khususnya mahasiswa ilmu keperawatan memahami
Konsep Asuhan keperawatan di Sekolah dan penerapannya
(Kelompok 2- Komunitas) 2
BAB II
ISI
(Kelompok 2- Komunitas) 3
bersih dansehat pada anak sekolah membutuhkan peraserta orang tua dan
guru, selain itu perlu didukung
C. Hidup sehat seperti yang didefinisikan oleh badan kesehatan perserikatan
bangsa-bangsa (PBB) World Health Organization (WHO) adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan kesehatan jiwa adalah
keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, mental, intelektual,
emosional, dan sosial yang optimal dari seseorang. Dalam Undang
Undang Nomor 23 Tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan ditegaskan
bahwa ”Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat
sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara
harmonis dan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan sumber daya
manusia yang berkualitas. Menurut Sumantri (2007), peserta didik itu
harus sehat dan orang tua memperhatikan lingkungan yang sehat dan
makan makanan yang bergizi, sehingga akan tercapai manusia soleh,
berilmu dan sehat (SIS). Dalam proses belajar dan pembelajaran materi
pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan
dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan. Namun masih
diperlukan faktor kesehatan (health) sehingga peserta didik memiliki 4 H
(head, heart, hand dan health).
D. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha untuk membina dan
mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik
usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dan
terpadu (integrative) melalui program pendidikan dan penyuluhan
kesehatan. UKS adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang sesuia
beban tugas puskesmas yang di tujukan kepada sekolah-sekolah. Untuk
optimalisasi program UKS perlu ditingkatkan peran serta peserta didik
sebagai subjek dan bukan hanya objek. Dengan UKS ini diharapkan
mampu menanamkan sikap dan perilaku hidup sehat pada dirinya sendiri
dan mampu menolong orang lain. Dari pengertian ini maka UKS dikenal
(Kelompok 2- Komunitas) 4
pula dengan child to child programe. Program dari anak, oleh anak, dan
untuk anak untuk menciptakan anak yang berkualitas.
(Kelompok 2- Komunitas) 5
Berikut ini adalah beberapa contoh tentang sesuatu yang perlu dimonitor
pada anak-anak usia sekolah ,yaitu (Arif Muhammad.2013)
a. Immunization
b. Safety
c. Health Education
d. School Exclusion
e. Food and nutrition
f. Self Image
(Kelompok 2- Komunitas) 6
g. Coping Skills
h. Interpersonal Skills
2. Pencegahan Sekunder
Tindakan pencegahan sekunder dilakukan untuk menemukan
masalah kesehatan sedini mungkin,menentukan masalahnya atau diagnosis
masalah atau penyakit serta memberikan tindakan atau treatment
berdasarkan diagnosis.Adapun beberapa hal yang termasuk pencegahan
sekunder mencangkup:
Screening/penyaringan:
Referral(Rujukan):
Conseling/konseling:
Treatment/Tindakan:
(Kelompok 2- Komunitas) 7
3. Pencegahan Tersier
Tindakan pencegahan tersier dilakukan pada masa pemulihan
kembali atau fase rehabilitasi.Adapun beberapa kegiatan yang termasuk
pencegahan tersier adalah:
(Kelompok 2- Komunitas) 8
G. Role Function of school nurse
Perawat Sekolah atau perawat kesehatan sekolah memiliki peran
yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kesehatan siswa,serta
mencegah dan melindungi siswa dari berbagai macam penyakit.Adapun
peran tersebut mencangkup
1. The generalist clinican role
Perawat kesehatan sekolah ini memberikan pelayanan
kesehatan,konseling,dan pendidikan kesehatan kepada murid-murid
dan keluarganya.Pelayanan ini terintegrasi dengan program pendidikan
sekolah.Pada Negara maju seperti Amerika,perawat ini dipekerjakan
pada sekolah,baik di tingkat daerah(district) maupun pada local
government ataupun departemen kesehatan(Tyrrel & Eyles,1999)
Perawat ini bekerja di sekolah dan mereka memberikan Pelayanan
kesehatan selama jam sekolah.Perawat ini dpat merawat
murid,keluarga,dan staf yang memiliki resiko terhadap masalah
kesehatan ataupun penyakit(Case Finding) .Mengembangkan dan
mengimplementasikan intervensi yang tepat untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan yang telah teridentifikasi,memformulasikan
kebijakan dan program untuk memecahkan masalah potensial dan
actual (I Ketut , 2016)
2. The Primary Care Role
Sementara itu,the primary care role dilaksanakan oleh perawat
praktisioner yang berpraktek di bawah pengawasan dokter.Perawat ini
mendiagnosis dan memberikan intervensi terhadap masalah kesehatan
dan berkoordinasi dengan tim kesehatan lainnya.Manajemen kasus
akut minor,penyakit kronis,pendidikan kesehatan,dan dukungan
kesehatan lingkungan juga diberikan oleh perawat ini .Pengkajian
tahunan terhadap perkembangan anak-anak juga termasuk di dalam
pelayanan ni.banyak perawt model ini yang mengimplementasikan
klinik berbasis sekolah (School based Clinics),pelayanan
berhubungan dengan sekolah 9School linked Services),kolaborasi
(Kelompok 2- Komunitas) 9
(Collaborative).dan pelayanan berbasis komunitas(Community based
services)
3. The Manager and Coordinator Of Care Role
Sebagai seorang manager,perawat sekolahb bertanggung jawab
terhadap beragam kegiatan yang digariskan oleh NASN .Peran
manajemen tersebut mencakup perencanaan program untuk pelayanan
secara komprehensif kepada klien di sekolah yang ada di
komunitas.Manajemen strategi yang efektif dapat memastikan
keberlanjutan pelayanan dari rumah siswa kepada pemberi pelayanan
kesehatan di komunitas,selanjutnya ke sekolah,dan akhirnya kembali
lagi ke rumah (I Ketut , 2016)
(Kelompok 2- Komunitas) 10
(pursues continued professional enhancement),dan menunjukan
perilaku professional(demonstrates professional conduct). (I Ketut.
2016)
1. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah upaya yang diberikan berupa
bimbingan dan atau tuntunan kepada peserta didik tentang kesehatan
yang meliputi seluruh aspek kesehatan pribadi ( fisik, mental, dan sosial )
agar kepribadaiannya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Pendidikan kesehatan memiliki tujuan agar peserta didik :
(Kelompok 2- Komunitas) 11
a. Memiliki pengetahuan tentang kesehatan termasuk cara hidup sehat
dan teratur
b. Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat.
c. Memiliki keterampilan dalam meleksanakan hal yang berkaitan
dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan
d. Memiliki perilaku hidup bersih sehat dan sehat ( PHBS )
e. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsipn pencegahan penyakit
f. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk diluar (narkoba, arus
informasi, dan gaya hidup yang tidak sehat)
Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan melalui kegiatan
kurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan kurikuler adalah pelaksanaan
pendidikan pada jam pelajaran. a adapun materi pendidikan kesehatan
yang diberikan pada kegiatan kurikuler disetiap jenjang pendidikan dapat
dilihat pada tabel. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler merupakan
kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran biasa (termasuk kegiatan
pada waktu libur) yang dilakukan disekolah maupun diluar sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan
antra lain : wisata siswa, kemah (persami), ceramah, diskusi, lomba-
lomba, bimbingan hidup sehat, apotek hidup, kebun sekolah, kerja bhakti,
majalah dinding, pramuka, maupun piket sekolah.
(Kelompok 2- Komunitas) 12
Mengenal bahaya penyakit,
diare, demam berdarah, dan
influenza
Menjaga kebersihan lingkungan
(sekolah dan rumah)
Membiasakan buang sampah
pada tempatnya
Mengenal cara menjaga
kebersihan alat produksi
Mengenal bahaya merokok bagi
kesehatan
Mengenal bahaya minuman
keras
Mengenal bahaya narkoba
Mengenal cara menolak ajakan
menggunakan narkoba
Mengenal cara menolak
perlakuan pelecehan seksual
3. SMP/MTS Memahami pola makanan sehat
Memahami perlu keseimbangan
gizi
Memahami berbagi penyakit
menular seksual
Mengenal bahaya seks bebas
Memahami berbagai penyakit
menular yang bersumber dari
lingkungan yang tidak sehat
Memahami cara menghindari
bahaya kebakaran
Memahami cara menghadapi
berbagai bencana alam
(Kelompok 2- Komunitas) 13
4. SMA/SMK/MA Menganalisis bahaya
penggunaan narkoba
Memahami berbagai peraturan
perundangan tentang narkoba
Menganalisis dampak seks bebas
Memahami bahaya HIV/AIDS
Memahami cara menghindari
penularan seks bebas
Memahami keamanan dan
kesehatan kerja (untuk sekolah
kejuruan)
5. SLB Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
antara lain pola hidup aktif, secara
memilih makanan bergizi seimbing,
kebersihan gigi dan mulut, pencegahan
penyalagunaan narkoba, perilaku terkait
dengan kesehatan reproduksi, perilaku
anti kekerasan
2. Pelayanan kesehatan
Pelaksanaan pelayanan kesehatan disekolah dilaksanakan oleh Tim
kesehatan dari puskesmas bekerjasama dengan guru dan kader kesehatan
sekolah, pelaksanaan pelayanan kesehatan disekolah bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan
hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat
b. Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan
mencegah terjadinya, kelalaian dan cacat
(Kelompok 2- Komunitas) 14
c. Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat
penyakit, kelainan, pengembalian fungsi dan peningkatan
kemampuan peserta didik yang cedera/cacat agar dapat berfungsi
optimal
Pelayanan kesehatan diberikan secara komprehensif dengan
mengutakan kegiatan promotif dan preventif serta didukung kegiatan
kuratif dan rehabilitatif untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
meliputi :
a. Kegiatan Promotif
1. Latihan keterampilan teknis dalam rangka pemeliharaan
kesehatan dan pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam
pelayanan kesehatan, antara lain dokter kecil, kader kesehatan
remaja, palang merah remaja, dan saka bhakti husada.
2. Pembinaan sarana keteladanan yang ada lingkungan sekolah
antara lain pembinaan kantin sekolah sehat dan pembinaan
lingkungan sekolah yang terpilihara dan bebas dari faktor
pembawa penyakit.
3. Pembinaan keteladanan berperilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS)
b. Kegiatan Preventif
Kegiatan ini dilaksanakan melalui peningkatan daya tahan tubuh,
kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit dan kegiatan
penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul
penyakit, yaitu :
1. Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun khusus
untuk penyakit tertentu seperti demam berdarah, kecacingan,
muntaber
2. Penjaringan (screening) kesehatan bagi anak yang baru masuk
sekolah
3. Pemeriksaan kesehatan berkala setiap 6 bulan
4. Mengikuti (memonitoring/memantau) pertumbuhan peserta didik
5. Imunisasi peserta didik kelas I dan VI di SD dan MI
(Kelompok 2- Komunitas) 15
6. Usaha pencegahan penularan penyakit dengan jalan memberantas
sumber infeksi dan pengawasan kebersihan lingkungan sekolah
dan perguruan agama
7. Konseling kesehatan remaja disekolah dan perguruan agama oleh
kader kesehatan sekolah, guru BP dan guru agama dan puskesmas
dokter atau tenaga kesehatan lain.
c. Kegiatan kuratif dan rehabilitatif
Kegiatan ini dilakukan melalui kegiatan mencegah komplikasi dan
kecatatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi
optimal yaitu diagnosis dini, pengobatan ringan, pertolongan pertama
pada kecelakaan dan pertolongan pertama pada penyakit dan rujukan
medik.
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Pembinaan lingkungan sekolah bertujuan untuk mewujudkan
lingkungan sehat guna mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya dalam mendukung tercapainya proses belajar mengajar yang
maksimal. Pelaksanaan pembinaan lingkungan sehat meliputi kegiatan :
(Kelompok 2- Komunitas) 16
c. Intervensi
Intervensi terhadap faktor risiko lingkungan dan perilaku meliputi 3
(tiga) kegiatan yaitu penyuluhan, perbaikan sarana, dan pengendalian.
Upaya pengendalian faktor risiko disesuaikan dan kondisi yang ada,
seperti pemeliharaan ruang dan bangunan, pencahayaan, ventilasi,
kepadatan ruang kelas, jarak papan tulis, sarana cuci tangan,
kebisingan, air bersih, toilet, sampah, sarana pembuangan air limbah,
vektor (pembawa penyakit), kantin sekolah, halaman, meja dan kursi,
pengendalian juga dilakukan dengan perilaku seperti mendorong
peserta didik untuk menerapkan PHBS dengan memberikan
keteladanan.
(Kelompok 2- Komunitas) 17
3. Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan,peranan perawat kesehatan
dalsm memberikan penyuluhan kesehatan dapat dilakukan secara lansung
(melalui penyuluhan kesehatan yang bersifat umum dan klasial)atau tidak
lansung sewaktu melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik secara
perseorangan
(Kelompok 2- Komunitas) 18
perlu adanya pemberian pemahaman terhadap peran UKS di sekolah secara
keseluruhan baik oleh tim pelaksana UKS maupun petugas di UKS.
Masih banyak juga siswa yang pergike ruang UKS hanya untuk
berobat, dan beberapa dari mereka ada yang hanya bergosip, konsultasi, dan
mencari informasi kesehatan reproduksi. Dalam UKS seharusnya juga
adapelayanan konseling sesuai dengan bentuk kegiatan UKS yaitu petugas
UKS/ puskesmas ditugaskan untuk membina kesehatan reproduksi remaja (
Reproduksi dan Pola Asuh) di mana diuraikan menjadi: penyuluhan kesehatan
reproduksi remaja melalui kelompok sebaya dan pola asuh anak sebagai calon
orang tua, konseling dan, Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS).
(Pedoman untuk tenaga kesehatan UKS di sekolah dasar, sekolah menengah,
dan pondok pesantren, 2011). Di sekolah ini UKS juga memiliki Palang
Merah Remaja (PMR) yang membantu UKS dalam menyampaikan informasi
tentang kesehatan. Dalam penyampaian informasi kesehatan reproduksi,
sebanyak 78% responden mendukung peran UKS dalam penyampaian
informasi kesehatan reproduksi di sekolah. Responden beralasan karena
dengan adanya informasi kesehatan reproduksi responden menjadi tahu
tentang informasi kesehatan reproduksi yang baik dan benar. Di lihat dari
kenyamanan ruang UKS dalam memberikan pelayanan konseling di ruang
UKS sudah cukup nyaman karena banyaknya siswa yang merasa nyaman
dalam pemberian pelayanan konseling di UKS.
(Kelompok 2- Komunitas) 19
beberapa hasil penelitian teman/ saudara sebaya merupakan teman bercerita
tentang masalah kesehatan reproduksi mereka. Informasi kesehatan reproduksi
yang komperhensif sangat dibutuhkan para responden, karena dari 97,3%
menyatakan perlu adanya informasi kesehatan reproduksi, reproduksi,
sehingga remaja tidak bingung dan susah dalam mengakses dan yakin bahwa
informasi tersebut benar. Upaya sekolah dalam memberikaninformasi tersebut
dengan mengadakan penyuluhan pada siswanya baik sekolah sendiri maupun
dengan kerja sama dengan pihak-pihak lain. Dalam praktek nya informasi
tentang kesehatan reproduksi yang diberikan sangat kurang sekali, sekolah
lebih banyak memberikan informasi tentang bahaya narkoba. (Arif
Muhammad.2013)
L. Konsep UKS
Konsep UKS Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah bagian dari usaha
kesehatan pokok yang menjadi beban tugas puskesmas yang ditujukan kepada
sekolah-sekolah dengan anak beserta lingkungan hidupnya, dalam rangka
mencapai keadaan kesehatan anak sebaik-baiknya dan sekaligus meningkatkan
prestasi belajar anak sekolah setingi-tingginya (Azwar Nasrul,1998). Usaha
kesehatan sekolah merupakan salah satu usaha kesehatan pokok yang
dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang
dijalankan disekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan
sekolahnya sebagai sasaran utama. Usaha kesehatan sekolah berfungsi sebagai
lembaga penerangan agar anak tahu bagaimana cara menjaga kebersihan diri,
menggosok gigi yang benar, mengobati luka, merawat kuku dan memperoleh
pendidikan seks yang sehat (PrasastiEffendi,2009). Usaha kesehatan di
sekolah juga merupakan wadah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin. Usaha kesehatan di
sekolah merupakan perpaduan antara dua upaya dasar, yakni upaya
pendidikan sekolah dan upaya kesehatan, yang diharapkan UKS dapat
dijadikan sebagai usaha untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah
pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. Unit kesehatan sekolah juga
memiliki definsi yaitu upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup
sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan
(Kelompok 2- Komunitas) 20
pelayanan kesehatan disekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang
dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di lingkungan
sekolah (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasrul,1998). UKS juga
merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan
selanjutnya membentuk perilaku yang sehat sehingga menghasilkan derajat
kesehatan yang optimal (Departemen Kesehatan dalam Nasrul, 1998) Dalam
UU. No. 9 Tahun 1960 dijelaskan bahwa kesehatan adalah keadaan yang
meliputi kesehatan badan,rohani (mental) dan sosial, dan b ukan hanya
keadaan yang bebas dari berbagai macam penyakit cacat dan kelemahan.
Sedangkan di UU. No. 23 Tahun 1992 dijelaskan secara sederhana bahwa
kesehatan tersebut meliputi kesejahterahan badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk dapat hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.( Arif Muhammad.2013)
(Kelompok 2- Komunitas) 21
departemen kesehatan republik indonesia ( dalam Mursyal, 1999 : 25 ) melihat
usaha kesehatan sekolah dalam konsep yang luas seperti tertera pada kutipan
berikut : „‟ usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang
dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya
sebagai sasaran utama. Usaha kesehatan sekolah merupakan wahana untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk prilaku
hidup sehat, yang pada giliranya menghasilkan derajat kesehatan yang
optimal’’ Usaha kesehatan sekolah disingkat UKS adalah suatu usaha yang
dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit
di kawasan lingkungan sekolah. UKS biasanya dilakukan di ruang kesehatan
suatu sekolah.Pemerintah telah menyarankan untuk menjadikan UKS sebagai
ekstrakurikuler wajib di sekolah. Maka dari itu patut diketahui bahwa
keberadaan UKS sangatlah bermanfaat. Unit ini bisa menjadi sarana yang
meningkatkan kualitas kesehatan manusia, khususnya dalam lingkup dunia
pendidikan. Pendidikan kesehatan di jalur formal bisa di mulai sejak tingkat
Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Siswa diberi
pelajaran tentang cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mencegah
penyebaran penyakit, tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan, dan hal
lain yang berkaitan dengan pengetahuan medis dasar. Kompetensi-kompetensi
tersebut tentunya dapat dikuasai siswa dengan perantaraan UKS.Yang
menarik dari ekstrakurikuler UKS adalah, adanya "staf" UKS yang disebut
Dokter cilik (untuk siswa SD). Dokter cilik dipilih dan diseleksi, kemudian
diajari cara pertolongan pertama oleh dokter yang sengaja dipanggil pihak
sekolah untuk membimbing para "dokter" ini. Dengan adanya UKS
diharapkan siswa dapat meningkatkan kesadaran akan kesehatan di
lingkungan sekolah.(Arif Muhammad.2013)
(Kelompok 2- Komunitas) 22
(1999: 381-382), pentingnya UKS adalah sebagai berikut:
1. Jumlah anak-anak usia sekolah dasar dan sekolah menengah merupakan
seperempat populasi masyarakat. Anak sekolah merupakan suatu
kelompok yang besar.
2. Sekolah merupakan tempat yang baik untuk mengajar kesehatan.
Anakanak berkumpul di satu tempat. Mereka berharap dapat belajar
sesuatu yang baru di sekolah. Guru sudah dilatih untuk mengajar anak.
Salah satu hal penting yang harus dipelajari anak sekolah adalah masalah
kesehatan.
3. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat. Bermula dari sekolah hal-hal
yang menyangkut kesehatan akan menyebar ke masyarakat. Anak akan
membawa pulang apa yang sudah dipelajari di sekolah dan akan
memberitahukannya kepada keluarga di rumah.
4. Perbaikan kesehatan anak semasa sekolah akan menolong sisa hidup
mereka. Misalnya, anak dengan infeksi telinga dapat menjadi tuli jika
tidak diobati dengan tepat. Ketulian ini akan menghalangi dia untuk
belajar dengan baik di sekolah. Setelah ia selesai dan keluar dari sekolah,
ketuliannya ini akan menghalangi ia mendapatkan pekerjaan. Jika infeksi
telinga diobati dengan benar di sekolah semua masalah dapat dicegah.
5. Melalui pemeriksaan anak-anak sekolah ternyata didapatkan banyak anak
sekolah yang memerlukan pengobatan.
6. Jika anak sehat, ia akan belajar dengan baik di sekolah. Jika sakit, ia tidak
dapat belajar dengan baik di sekolah. Setelah anak lulus sekolah, ia akan
sulit mendapat pekerjaan yang baik.
7. Di sekolah anak berhubungan dengan banyak orang. Ini berarti
mempunyai banyak kemungkinan tertular penyakit infeksi.
UKS dapat diartikan sebagai suatu kegiatan penyuluhan kesehatan.
Menurut Azrul Azwar (1983: 14), yaitu kegiatan pendidikan yang
dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan,
sehingga anggota masyarakat (anaksekolah) tidak hanya sadar, tahu dan
mengerti, tetapi dapat melakukan suatu anjuran yang berkaitan dengan
kesehatan. Sementara itu menurut Departemen Kesehatan, tujuan
(Kelompok 2- Komunitas) 23
pelayanan UKS adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi anak usia sekolah
2. Meningkatkan kemampuan siswa untuk belajar dan mengembangkan
kegiatan kesehatan dan kegiatan yang menunjang peningkatan
kemampuan hidup sehat
3. Pendekatan dan pemeratan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan pada
penduduk berdasarkan letak geografi Selain itu UKS merupakan
bagian dari upaya kesehatan, sebagaimana dikemukakan oleh
Notoatmodjo (2007: 8), yaitu kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan
masyarakat. Peningkatan kesehatan terdiri dari kesehatan individu,
kelompok dan masyarakat harus terus ditingkatkan. Menurut Abdul
Latief dkk (1985: 59), UKS adalah keadaan anak di sekolah dan
lingkungannya yang dapat memberikan kesempatan belajar dan
tumbuh yang harmonis, efesien dan optimal.
Efektivitas Menurut Notoatmodjo (2007: 42), efektivitas adalah
pencapaian tujuan atau hasil yang dikehendaki tanpa menghiraukan
faktor-faktor tenaga, waktu, pikiran dan alat-alat yang dikeluarkan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:59), efektif
didefinisikan sebagai usaha atau tindakan yang ada efeknya, yaitu
akibat, pengaruh, serta dampaknya, serta dapat memberikan hasil dan
berhasil guna. Menurut Soekanto (2002: 120), efektivitas adalah
tercapainya sasaran atau tujuan-tujuan dari suatu instansi yang telah
ditentukan sebelumnya. Dalam efektivitas terkandung makna berdaya
tepat atau berhasil guna untuk menyebutkan bahwa sesuatu itu telah
berhasil dilaksanakan secara sempurna, secara tepat dan target telah
tercapai. Selain itu terkandung makna efisiensi, yaitu berdaya guna
untuk menunjukkan bila suatu tindakan atau usaha sudah efektif dan
ekonomis, baru dikatakan efisisen. Menurut Andrian (2001:12),
efektivitas adalah pekerjaan yang dilaksanakan dan berhasil mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dalam pekerjaan tersebut, dengan
(Kelompok 2- Komunitas) 24
memberdayakan seluruh potensi sumberdaya manusia maupun
sumberdaya dana yang ada. Menurut Martiman (2001:12), efektivitas
adalah suatu pencapaian hasil pekerjaan secara tepat waktu dan tepat
sasaran, dalam artian bahwa hasil pekerjaan yang diperoleh sesuai
dengan perencanaan sebelumnya. Efektivitas berkaitan erat dalam
kemampuan sumber daya manusia memanfaat potensi yang ada.
Menurut Suharsono (2001:12), efektivitas adalah hasil-hasil pekerjaan
yang diraih secara optimal dengan ciri yaitu adanya kesesuaian antara
harapan dan kenyataan hasil kerja secara berkesinambungan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa efektivitas adalah suatu keadaan di mana aktivitas atau kegiatan
dilaksanakan sesuai perencanaan yang telah disusun sebelumnya,
dengan memanfaatkan sumber daya manusia secara maksimal.
Efektivitas pelaksanaan UKS dalam meningkatkan kesehatan siswa
adalah suatu keadaan di mana petugas UKS telah melaksanakan
berbagai program kesehatan untuk meningkatkan kesehatan siswa
sesuai dengan program kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya
oleh UKS. D. Efektivitas Pemberdayaan UKS Penilaian usaha
kesehatan sekolah harus dilakukan secara komprehensif baik terhadap
proses maupun hasil. Penilain proses merupakan uapaya untuk
mengetahui efektivitas pemberdayaan yang dilakukan oleh tim
pelaksanaan UKS.
Artinya mengetahui secara operasional pelaksanaan usaha
kesehatan sekolah yang dilakukan oleh tim pelaksana baik berkaitan
dengan proses penyusunan program, pelaksanaan maupun
pengawasan. Sedangkan penilaian terhadap hasil harus dilihat dari
hasil kegiatan yang dilakukan seperti pemahaman siswa terhadap
hidup sehat atau tingkat dan status kesehatan mereka meningkat.
Sebenarnya kedudukan usaha kesehatan sekolah berada pada posisi
kurikulum, tepatnya pada kegiatan ekstra kurikuler atau bertepatan
pada kegiatan belajar mengajar bidang studi pendidikan jasmani dan
olahraga artinya pemberdayaan usaha kesehatan sekolah dilaksanakan
(Kelompok 2- Komunitas) 25
oleh tim pelaksana di sekolah, khususnya dilakukan oleh kepala
sekolah,guru, atau pihak puskesmas lainnya dengan kerjasama bidang
pekerjaan yang ditetepkan secara bersama.
Sedangkan pemberdayaan usaha kesehatan sekolah dalam proses
pembelajaran dapat dilaksanakan sejalan dengan kegiatan pengajaran
pendidikan jasmani atau olahraga dalam paket materi pelajaran yang
ditetapkan berdasarkan kurikulum, terutama berkaitan dengan
pengajaran teoritis penyuluhan, pencegahan dan pengobatan .
Tujuan UKS Secara umum UKS bertujuan meningkatkan mutu
pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik.
Selain itu juga menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan
optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas.
Sedangkan secara khusus tujuan UKS adalah menciptakan lingkungan
kehidupan sekolah yang sehat, meningkatkan pengetahuan, mengubah
sikap dan membentuk perilaku masyarakat sekolah yang sehat dan
mandiri.
Di samping itu juga meningkatkan peran serta peserta didik dalam
usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan rumah tangga serta
lingkungan masyarakat, meningkatkan keteramplan hidup sehat agar
mampu melindungi diri dari pengaruh buruk lingkungan. Sasaran
pembinaan dan pengembangan UKS meliputi peserta didik sebagai
sasaran primer, guru pamong belajar/tutor orang tua, pengelola
pendidikan dan pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap jenjang
sebagai sasaran sekunder. Sedangkan sasaran tertier adalah lembaga
pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah / TK / RA sampai
SLTA/MA, termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan
tinggi agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya. Sasaran
lainnya adalah sarana dan prasarana pendidikan kesehata dan
pelayanan kesehatan. Sasaran tertier lainnya adalah lingkungan yang
meliputi lingkungan sekolah, keluaraga.
(Kelompok 2- Komunitas) 26
Untuk belajar dengan efektif peserta didik sebagai sasaran UKS
memerlukan kesehatan yang baik. Kesehatan menunjukkan keadaan
yang sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan bagi
peserta didik merupakan sangat menentukan keberhasilan belajarnya di
sekolah, karena dengan kesehatan itu peserta didik dapat mengikuti
pembelajaran secara terus menerus. Kalau peserta didik tidak sehat
bagaimana bisa belajar dengan baik. Oleh karena itu kita mencermati
konsep yang dikemukakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),
bahwa salah satu indikator kualitas sumber daya manusia itu adalah
kesehatan, bukan hanya pendidikan.
Ada tiga kualitas sumber daya manusia, yaitu pendidikan yang
berkaitan dengan berapa lama mengikuti pendidikan, kesehatan yang
berkaitan sumber daya manusianya, dan ekonomi yang berkaitan
dengan daya beli.
Untuk tingkat ekonomi Indonesia masih berada pada urutan atau
ranking yang sangat rendah yaitu 108 pada tahun 2008, dibandingkan
dengan negara-negara tetangga. Kemajuan ekonomi suatu bangsa
biasanya berkorelasi dengan tingkat kesehatan masyarakatnya.
Semakin maju perekonomiannya, maka bangsa itu semakin baik pula
tingkat kesehatannya. Oleh karena itu, jika tingkat ekonomi masih
berada di urutan yang rendah, maka tingkat kesehatan masyarakat pada
umumnya belum sesuai denganharapan. Ada tiga program pokok UKS
yang sering disebut trias UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Pendidikan
kesehatan dilakukan secara intra kurikuler dan ekstra kurikuler.
Kegiatan intra kurikuler adalah melaksanakan pendidikan pada saat
jam pelajaran berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pendidikan ini tidak hanya diberikan pada saat mata pelajaran
Pendidikan Jasmani saja, namun bisa juga secara integratif pada saat
mata pelajaran lainnya disampaikan kepada peserta didik. Kegiatan
ekstrakurikuler adalah melaksanakan pendidikan di luar jam pelajaran
(Kelompok 2- Komunitas) 27
yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah. Misalnya,
melaksanakan penyuluhan tentang, gizi, narkoba, dan sebagainya
terhadap peserta didik, guru dan orangtua. Melaksanakan pelatihan
UKS bagi peserta didik, guru pembina UKS dan kader kesehatan.
Melaksanakan pendidikan dan kebiasaan hidup bersih melalui program
sekolah sehat.
Pelayanan Kesehatan Sekolah
Menurut John Biddulph dan John Stace (1999: 382 - 383),
pelayanan kesehatan sekolah adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh
petugas UKS dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada para murid
di sekolah. Setiap sekolah harus dikunjungi petugas kesehatan paling
sedikit satu kali setahun. Petugas UKS harus mempunyai kerjasama yang
baik dengan guru sekolah. Tidak ada program kesehatan sekolah yang
dapat berhasil jika tidak ada kerjasama yang baik. Petugas UKS harus
selalu memberitahu guru mengenai apa yang didapatkan pada anakanak
didik dan memberitahu pengobatan apa yang diperlukan. Hal-hal yang
dilakukan pada saat melakukan kunjungan kesehatan sekolah adalah
sebagai berikut:
1. Membicarakan tentang higiene sekolah, penyediaan air bersih dan
keamanan sekolah serta lapangan bermain dengan para guru.
2. Menanyakan tentang pelajaran kesehatan di sekolah. Pelajaran ini
dapat diberikan melalui guru, radio atau Petugas UKS.
3. Melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap:anak-anak baru di sekolah
(Kelas 1), anak-anak yang akan segera meninggalkan sekolah (Kelas
6), anak-anak yang kesehatannya dikuatirkan guru dan anak-anak yang
ditemukan adanya kelainan pada pemeriksaan kesehatan sebelumnya.
4. Melanjutkan perawatan pada anak-anak yang memerlukan pengobatan
jangka panjang
5. Memastikan para guru dan karyawan sekolah lainnya tidak menderita
suatu penyakit infeksi yang dapat menular kepada anak-anak sekolah.
6. Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi sekolah. Jika tersedia,
pelayanan ini diberikan oleh perawat gigi.
(Kelompok 2- Komunitas) 28
7. Anak-anak sekolah harus mendapat imunisasi yang diperlukan seperti
campak dan tetanus toksoid.
8. Guru-guru harus dapat mengenali dan mengobati berbagai penyakit
ringan seperti pilek, sariawan dan demam pada anak-anak sekolah.
Para guru harus dapat memberikan pertolongan pertama. Sekolah
harus memiliki perlengkapan pertolongan pertama. Petugas dapat
membantu dengan memberikan berbagai nasehat.
9. Guru harus memperhatikan adanya tanda-tanda emosional atau
penyakit mental (kesalahan penyesuaian diri) pada anak-anak. Hal ini
biasanya ditandai oleh adanya perubahan tingkah laku atau penampilan
anak. Mungkin anak kehilangan minat di sekolah. Atau menjadi
kesepian, sedih dan tidak mempunyai teman. Atau anak menjadi tidak
ramah dan berperangai buruk. Atau anak menunjukkan tingkah laku
yang tidak biasa. Guru sebaiknya memberitahu Petugas UKS jika ada
anak sekolah yang mengalami masalah fisik, mental atau emosional.
10. Guru sebaiknya memeriksa anak setiap tahun di dalam kelas mereka
untuk meyakinkan mereka dapat melihat dan mendengar dengan baik
Menurut Abdul Latief dkk (1985: 60), UKS memiliki program yaitu
lingkungan kehidupan sekolah yang sehat, pendidikan kesehatan dan
usaha pemeliharaan kesehatan di sekolah.
Kunjungan Sekolah Menurut John Biddulph dan John Stace (1999: 388 -
389), hal-hal yang dilakukan dalam kunjungan sekolah adalah sebagai
(Kelompok 2- Komunitas) 29
berikut:
4. Memeriksa semua anak yang baru masuk dan yang akan meninggalkan
sekolah dan anak-anak yang diminta guru untuk diperiksa.
(Kelompok 2- Komunitas) 30
tepat, dalam satu atau dua bulan mendatang, bersama kepala sekolah,
kapan petugas akan datang kembali ke sekolah.
1. Mengikutsertakan secara aktif guru dan orang tua murid dalam usaha
memberikan pendidikan kesehatan, menanamkan kebiasaan hidup
sehat, mengawasi kesehatan anak didik dan memberikan pengobatan
sederhana yang diperlukan
2. Menemukan kelainan pada tingkat permulaan dan mengusahakan
pengobatannya
3. Imunisasi ulangan
4. Pengobatan dan pencegahan terhadap penyakit gigi
5. Usaha ke arah perbaikan gizi
6. Mengusahakan kehidupan lingkungan sekolah yang sehat Menurut
Notoatmodjo (2007: 12), tugas UKS perlu ditingkatkan karena
kesehatan itu relatif dan mempunyai bentangan yang luas, oleh sebab
itu upaya kesehatan promotif mengandung makna bahwa kesehatan
seseorang dan kelompok harus ditingkatkan secara optimal. Menurut
Azrul Azwar (1983: 14), tugas UKS adalah untuk merubah perilaku
perorangan dan masyarakat dalam bidang kesehatan. Tujuan ini adalah
tujuan yang amat mendasar, karena sebenarnya banyak masalah
kesehatan yang ditemukan antara lain perilaku perorangan dan
masyarakat yang belum sesuai dengan prinsip-prinsip kesehatan.
(Kelompok 2- Komunitas) 31
(Supari, 2008).
Petugas kesehatan puskesmas memiliki peran masing-masing dalam
pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah ini. Tenaga dokter/dokter umum
disamping bertanggung jawab dalam pelaksanaan program juga ikut terlibat
dalam pelaksanaan program seperti penyuluhan dan pelatihan guru usaha
kesehatan sekolah, pelatihan dokter kecil serta skrening kesehatan (Murid,
2009).
Perawat komunitas melaksanakan perannya dengan melaksanakan
skrening kesehatan, memberikan pelayanan dasar untuk luka dan keluhan
minor dengan memberikan pengobatan sederhana, memantau status imunisasi
siswa dan keluarganya dan juga aktif dalam mengidentifikasi anak-anak yang
mempunyai masalah kesehatan. Perawat perlu memahami peraturan yang ada
dan menyangkut anak-anak usia sekolah, seperti memberikan libur pada siswa
karena adanya penyakit menular, kutu, kudis atau parasit lain. Disamping itu
perawat juga berperan sebagai konsultan terutama untuk para guru, perawat
dapat memberikan informasi tentang pentingnya memberikan pengajaran di
sekolah Usaha kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan oleh dokter gigi dan
perawat gigi melalui program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang
bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan gigi dan
mulut serta mempertinggi kesadaran kelompok masyarakat tentang pentingnya
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan yang dilakukan berupa
penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut serta perawatannya
secara rutin untuk anak sekolah (Nugrahani, 2008).
Petugas kesehatan lain yang juga terlibat dalam program usaha kesehatan
sekolah ini adalah ahli gizi, berperan memberikan pendidikan tentang gizi dan
makanan. Penyuluhan tentang gizi dan makan ini merupakan cara yang sangat
efektif untuk mencegah foodborne illnes, karena anak tidak hanya belajar
tentang keamanan makanan mereka sendiri, tetapi juga menyampaikan
kebutuhan mereka akan higiene makanan kapada orang tua dengan anggota
keluarga lainnya. Peran lain dari petugas ahli gizi adalah Pemberian Makanan
Tambahan Anak Sekolah (PMTAS), penimbangan berat badan serta
memberikan pengetahuan kepada guru usaha kesehatan sekolah tentang
(Kelompok 2- Komunitas) 32
keamanan makanan dan pengolahan makan yang sehat (Motarjemi, 2004).
Tenaga sanitasi dan petugas kesehatan lainnya memiliki peran dan
tanggungjawab masing-masing sesuai dengan bidang dan keahliannya (Depkes,
2004).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
(Kelompok 2- Komunitas) 33
Keperawatan sekolah adalah bagian dari keperawatan kesehatan komunitas
yang bertujuan untuk mengidentifikasi atau mencegah masalah-masalah
kesehatan sekolah dan memberikan intervensi untuk memperbaiki atau
mengurangi masalah tersebut .Perawat komunitas atau perawat keehatan sekolah
sebaiknya familiar dalam melakukan screening,monitoring dan pelayanan
kesehatan.Perawat kesehatan sekolah juga berkontribusi secara lansung terhadap
pendidikan untuk murid dengan mengimplementasikan strategi pencegahan yang
mampu mempromosikan fisik,emosional,dan social murid-murid sehingga
mereka siap untuk belajar dengan baik. “ School nursing is a specialized practice
of professional nursing that advances thr well-being,academic success and life
long achievement and health of students’(Arif Muhammad.2013)
B. Saran
Selain menarik kesimpulan di atas, penulis juga memberikan saran sebagai
berikut :
1. Adanya makalah ini diharapkan pembaca agar mempelajari isi dari makalah
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
(Kelompok 2- Komunitas) 34
I Ketut Swarjana,S.K.M.,M.P.H.2016 Keperawatan Kesehatan komunitas :Edi
Yogyakarta
Arif Muhammad.2013.Peran Uks (Usaha Kesehatan Sekolah) dalam
penyampaian informasi kesehatan reproduksi terhadap siswa.vol 1.no2.184
Ananto, P.2006.Usaha KesehatanSekolah di Sekolah Dasar dan
MadrasahIbtidaiyah. Bandung:Yrama Widya
(Kelompok 2- Komunitas) 35