High performance thin layer chromatography (HPTLC)
Identifikasi dan deteksi dari Echinacea species, E. purpurea, E. angustifolia
and E. pallida, dari teh, tablet, kapsul, and ektrak dilakukan menggunakan HPTLC dengan Echinacea phenylpropanoid standar references echinacoside, cichoric acid, caftaric acid, chlorogenic acid, dan cynarine, dan tumbuhan standar of E. purpurea, E. angustifolia, E.pallida. Kromatogram HPTLC diamati pada 366 nm setelah diderivatisasi, terlihatnya spot fluoresensi biru menandakan adanya phenylpropanes (Gambar. 1). Nilai Rf Phenylpropanoid : 0.15–0.17 (echinacoside), 0.47–0.49 (chlorogenic acid), 0.51–0.53 (caftaric acid), 0.65 (cynarine), 0.87–0.9 (cichoric acid), 0.96–0.97 (caffeic acid), dan polyphenol lain (ferulic acid dan verbascoside) dengan Rf = 0.35; 0.46; 0.52; 0.73 and 0.90. HPTLC dari identifikasi dan deteksi phenylpropanoids dari produk herbal Echinacea sp. Hasil: (1) larutan uji (1–53) (2)referensi larutan phenylpropanoid dalam urutan berikut ini (Kenaikan Rf): echinacoside, cholorogenic acid, caftaric acid, cynarin, cichoric acid, caffeic acid; (3) larutan referensi tumbuhan Echinacea purpurea (akar (MNR1) dan bagian antena (MH1)) (4) standar tumbuhan (E. pur- purea (Spu), E. angustifolia (SA) and E. pallida (SP)) referensi dari United States Pharmacopoeia (USP) A. Kromatogram HPTLC teh herbal. B. Kromatogram HPTLC dari capsules. C. Kromatogram HPTLC dari tablet. D. Kromatogram HPTLC dari eksrak. Kromatogram discan setelah diderivatisasi pada UV 366 nm. Rincian tentang produk herbal dapat dilihat pada Tabel S3. Hasil dari identifikasi analisis teh herbal kromatografi HPTLC untuk 10 sampel yang dianggap termasuk Echinacea sp. (Gambar. 1A and Tabel S4): Sampel #1 tidak mengandung phenylpropanoid yang mengisyaratkan secara spesifik spesies dari Echinacea; sample #8 mengandung caffeic acid and sedikit caftaric acid; sampel #12 memiliki area yang jelas dari echinacoside, cichoric acid and caftaric acid menunjukan kemungkinan campuran dari E. purpurea and E. pallida; tujuh sampel (sampel #4, #6, #9, #10, #11, #13, and #14) jelas menggambarkan adanya caftaric and cichoric acid yang menunjukkan E. purpurea. Enam sampel yang dianggap termasuk dalam E. purpurea hasilnya sebagai berikut: pada empat sampel (sampel #3, #15, #16, #17) keberadaan spesies ini ditunjukkan dengan tingginya kandungan caftaric and cichoric acid; pada sampel #2 kandungan cichoric rendah dan caffeic acid menunjukkan konsentrasi yang rendah dari E. purpurea; pada sampel #7 keberadaan caftaric acid dan perbandingan ciri dengan standar dari tumbuhan E. angustifolia (Gambar. 1A) menunjukkan campuran dari E. purpurea dan E. angustifolia. Pada sampel #5 E. purpurea diidentifikasi dari the kehadiran yang jelas dari cichoric dan caftaric acid. Hasil identifikasi kromatografi HPTLC dari kapsul hasilnya sebagai berikut (Gambar. 1B and Tabel S4): Tiga sampel yang diduga termasuk Echinacea sp. (#18, #31, #32) mengandung caftaric acid dan cichoric acid, dan ini membuktikan adanya E. purpurea. Pada sembilan sampel yang diduga termasuk E. purpurea (samples #19, #22, #23, #26, #27, #28, #29, #30,#33) kandungan cichoric acid dan caffeic acid membuktikan adanya spesies ini, kecuali pada sampel #29. Pada sampel #21 yang diduga E. angustifolia, ditemukannya echinacoside and cichoric acid dan perbandingan dari profilnya dengan standar tumbuhan E. angustifolia (Gambar. 1B) mengindikasi adanya campuran dari E. angustifolia dan E. purpurea. Pada sampel #24 yang dianggap termasuk E. pallida, adanya echinacoside dan cichoric acid dan perbandingan profilnya dengan standar tumbuhan E. pallida mengindikasi adanya campuran dari E. pallida dan E. purpurea (Gambar. 1B). Pada samplel #20 dan #25 yang dianggap termasuk campuran dari E. purpurea and E. angustifolia, kehadiran spesies tersebut dibuktikan dengan adanya echinacoside, caftaric acid, cichoric acid dan caffeic acid. Hasil identifikasi kromatografi HPTLC dari tablet hasilnya sebagai berikut (Gambar. 1C dan Tabel S4): dua sampel yang dianggap termasuk Echinacea sp. (samplel #36, #46) berbeda pada profil kromatografinya. Sampel #36 berbeda dari spesies Echinacea, dan sampel #46 mengandung caffeic acid dan cichoric acid menunjukkan keberadaan E. purpurea. Untuk delapan sampel yang dianggap termasuk E. purpurea (sampel #34, #35, #37, #38, #39, #40, #41, #42, #43, #44, #45), keberadaan spesies ini dibuktikan dengan adanya caffeic acid dan cichoric acid, dan adanya echinacoside, caftaric acid dan cichoric acid mengindikasikan campuran E. purpurea dan E. pallida pada sampel #40, maupun sampel #41menunjukkan adanya Echinacea dengan konsentrasi yang sedikitpada sampel. Pada sampel #42 tidak ada Echinacea yang teridentifikasi. Hasil identifikasi kromatografi HPTLC dari ekstrak hasilnya sebagai berikut (Gambar. 1D dan Tabel S4): Dari lima sampel yang diduga termasuk E. purpurea (sampel #47, #49, #51, #52, #53), sampel #47 merupakan larutan gliserinasi dan ini mengganggu keakuratan perkiraan komposisi, sampel #53 mengandung zona yang sangat tipis untuk echinacoside, caftaric acid dan cichoric acid kemungkinan ini mengidentifikasi kan keberadaan E. angustifolia, dan adanya cichoric acid dan caftaric acid pada sampel membuktikan keberadaan E. purpurea, Sampel #48 yang diduga termasuk E. purpurea dan E. angustifolia juga merupakan larutan gliserinasi. Sampel #50 yang diduga termasuk E. pallida terbukti akan keberadaan spesies ini.