Anda di halaman 1dari 7

84

Skrining Fitokimia Beberapa Fraksi Klroform dari Daun Lantana Camara Linn.

Skrining Fitokimia Beberapa Fraksi Klroform dari


Daun Lantana Camara Linn.

The phytochemical Screening of Clorofrm fractions from


leaves of Lantana Camara Linn.

1)
Maryono, 2)Muharram, 3)Pince Salempa
1, 2, 3)
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar 90224
Email:yonochae@yahoo.com

ABSTRAK
Telah dilakukan skirining fitokimia terhadap beberapa fraksi
ekstrak kloroform daun L.camara Linn. Ekstrak kloroform diperoleh dari
hasil partisi dengan metode ekstraksi padat cair ekstrak metanol.
Fraksinasi terhadap ekstrak kloroform daun L.camara Linn. dilakukan
dengan kromatografi kolom menggunakan adsorben silika gel G 60,
eluen campuran etil asetat dan n-heksana. Setiap fraksi dikontrol dengan
kromatografi lapis tipis, dan fraksi yang memiliki pola kromatogram
dengan harga Rf yang mirip dikelompokkan menjadi satu sebagai fraksi
gabungan. Terhadap masing-masing fraksi dilakukan skirining fitokimia
dengan menggunakan reagen pereaksi. Hasil penelitian ditemukan pada
ekstrak kloroform adanya senyawa triterpeniod, steroid dan flavonoid.
Triterpenoid dan steroid dengan indikasi kuat pada fraksi nonpolar,
flavonoid pada fraksi polar dengan indikasi sedang dan tidak terdeteksi
adanya alakloid.
Kata kunci: lantana, skrining fitokimia

ABSTRACT
Skirining phytochemicals have been conducted on the some
fraction of the chloroform extract of leaves L.camara Linn. Chloroform
extract obtained from the partition with solid liquid extraction method
from methanol extract. Fractionation of the chloroform extract performed
by column chromatography using silica gel G60 as adsorbent, eluent a
mixture of ethyl acetate and n-hexane. Each faction is controlled by thin
layer chromatography, and the fraction which has a pattern of the
chromatogram with similar Rf are grouped as a combined fraction. The
skirining phytochemical on the fractions using reagent. The results found
in the chloroform extract there are triterpeniod, steroids and flavonoids.
Triterpenoids and steroids with strong indications in nonpolar fraction,
flavonoids in the polar fraction and alkalod not was detected.
Keywords: lantana, phytochemical screening

Jurnal Chemica Vo/. 16 Nomor 1 Juni 2015, 84 - 90


85
Skrining Fitokimia Beberapa Fraksi Klroform dari Daun Lantana Camara Linn.

PENDAHULUAN
Senyawa organik yang berhasil Sulawesi Selatan dikenal sebagai
diisolasi dari alam telah memberi tumbuhan obat anti luka dan
sumbangsi yang besar terhadap dipercaya mampu menyembuhkan
peningkatan kualitas kesehatan berbagai jenis luka pada kulit dengan
masyarakat. Aspirin yang bersifat sangat cepat. Penelitian
analgesik dari Gaultheria menunjukkan akarnya berkhasiat
procumbens menjadi salah satu obat sebagai antifungal (S. Shahid
yang populer sampai sekarang. Shaukat, dkk., 2002), minyak
Alkaloid reserpin dan ajmalisin dari esensialnya berhasiat sebagai anti
Rauwolfia serpentina diketemukan bakterial (O. Oluwadayo Sonibare
yang bersifat hipotensif. Tumbuhan dkk., 2008). Ekstrak daun tumbuhan
sebagai sumber utama penyedia L. camara menunjukkan aktifitas
senyawa organik telah terbukti secara anti bakteri (Tedjo Narko,1996).
ilmiah dengan adanya efek Ekstrak kloroform daun L. camara
farmakologi dari berbagai tumbuhan Linn. menghabat kuat pertumbuhan
tersebut. Jutaan senyawa organik bakteri S. aureus dan E. coli (Iwan
bahan alam yang berhasil diisolasi Dini, dkk., 2011). Memiliki potensi
dari tumbuhan telah dikomesialkan menyembuhkan luka karena ekstrak
sebagai obat dan berbagai ramuan air daunnya memiliki efek terhadap
ekstrak dari tumbuhan dipercaya sel darah merah.(Adalgisa 2005).
berkhasiat sebagai obat. Oleh karena L. camara Linn. salah satu
itu, penelitian berkelanjutan spesis dari Verbenaceae yang banyak
tumbuhan hutan tropika Indonesia tumbuh di berbagai daerah di
akan memberi kontribusi yang besar Indonesia dan khusus di Sulawesi
dalam pengembangan ilmu kimia Selatan dikenal dengan nama
organik bahan alam dan teknologi tumbuhan tahiayam. Hasil penelitian
yang terkait di masa yang akan ini yang diungkap diatas memberikan
datang sehingga Indonesia sebagai data empiris yang mendukung secara
salah satu negara megediversity ilmiah adanya potensi kandungan
punya peluang besar senyawa metabolit sekunder
mengambangkan bidang tersebut terkhusus sebagai daya anti bakteri
(Achmad, S., 2006). tumbuhan L. camara Linn. Penelitian
Salah satu tumbuhan yang terhadap ekstrak kloroform daun
berpotensi dijadikan objek penelitian tumbuhan L. camara Linn.
kimia bahan alam adalah tumbuhan ditemukan senyawa murni dari hasil
L. camara Linn. tumbuhan ini fraksinasi menggunakan
banyak digunakan sebagai tumbuhan kromatografi kolom yaitu senyawa
obat untuk mencegah infeksi luka golongan triterpenoid dan flavonoid
kulit sehingga berpotensi sebagai dan formulasi ekstrak kloroform
obat infeksi luka kulit. Secara daunnya berupa krim dan uji secara
etnobotani berdasarkan pengetahuan invitro pada kulit punggung kelinci
dan kebiasaan masyarakat tradisional menunjukkan kemampuan
dalam memanfaatkan tumbuhan menyembuhkan dan mencegah
untuk pengobatan terhadap penyakit, infeksi luka (Muharram, dkk., 2010).
Tumbuhan ini, khususnya di Melalui penapisan mengeliminir

Jurnal Chemica Vo/. 16 Nomor 1 Juni 2015, 84 - 90


86
Skrining Fitokimia Beberapa Fraksi Klroform dari Daun Lantana Camara Linn.

senyawa nonaktif untuk memperoleh gelas kimia, Erlenmeyer, gelas ukur,


ekstrak lebih aktif menggunakan corong pisah, batang pengaduk, botol
teknik kromatografi diperoleh fraksi, chamber untuk wadah KLT,
ekstrak aktif dan senyawa steroid dan pipa kapiler untuk penotol, botol
triterpenoid (Muharram, dkk., 2014) semprot, pinset, pipet tetes. Alat
Berdasarkan uraian tersebut, identifikasi diantaranya; lampu UV
penelusuran senyawa metabolit (panjang gelombang 254 nm dan 365
sekunder pada tumbuhan L. camara nm), hot plate, timbangan, dan
khususnya pada ekstrak kloroform neraca analitik.
untuk pengambangan sebagai obat Bahan yang digunakan yaitu;
antibakterial yang potensial beberapa pelarut organik teknis
khususnya anti infeksi pada luka metanol untuk maserasi dan
perlu dilakukan secara cermat dan kloroform untuk partisi, reagen
seksama. Penelitian ini penampak noda serium sulfat 10%
memeberikan informasi kandungan dalam larutan asam sulfat. Pereaksi-
senyawa metabolit sekunder pereaksi uji fitokimia; reagen
beberapa fraksi ekstrak kloroform Liebermann-Buchard, Dragendorff,
daun tumbuhan L. camara Linn. reagen Meyer dan Wagner, serta
FeCl3. Bahan-bahan lain yang
METODE PENELITIAN digunakan, kertas saring Whatman
A. Objek Penelitian no. 41, silika gel G 60 Merck
Objek dalam penelitian ini nomor katalog 7733, silika gel 60 G
adalah daun L. camara sebagai F254. Nomor katalog 7730, untuk fasa
sampel. Pengambilan sampel diam untuk kromatografi fraksinasi.
didahului dengan survei lokasi
sumber tanaman di bebeberapa C. Ekstraksi
Kabupaten di Sulawesi Selatan. Ekstraksi dilakukan dengan
Sampel kemudian diambil dan maserasi menggunakan maserator
dikumpulkan dari dusun untuk memperoleh ekstrak awal daun
Sunggumanai, Kecamatan parangloe, tumbuhan L. camara Linn., sebanyak
Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. 4,80 kg sampel serbuk halus daun
Daun L. camara Linn. yang tumbuhan L. camara dimaserasi
dikumpulkan dibersihkan dan hanya selama 1 x 24 jam sebanyak 4 kali
daunnya saja yang digunakan untuk dengan 10 liter pelarut metanol,
penelitian. Kemudian dikeringkan disaring dengan menggunakan
pada suhu kamar dengan cara penyaring Buchner dengan kertas
diangin-anginkan. Setelah kering, Whatman. Filtrat yang diperoleh
dihaluskan hingga menjadi serbuk. dievaporasi sampai agak kental.
Ekstrak kental metanol kemudian
B. Alat dan Bahan dipartisi dengan menambahkan
Alat yang digunakan dalam pelarut kloroform, dilakukan
tahap yaitu alat ekstraksi dan sebanyak 4 kali dengan perbandingan
fraksinasi diantaranya: maserator, m/v 1:2 (ekstrak:kloroform).
evaporator, kolom kromatografi cair
vakum, penyaring Buchner, dan
pompa vakum. Alat-alat gelas seperti

Jurnal Chemica Vo/. 16 Nomor 1 Juni 2015, 84 - 90


87
Skrining Fitokimia Beberapa Fraksi Klroform dari Daun Lantana Camara Linn.

D. Fraksinasi klorida 2 N. Diamkan larutan selama


Ekstrak kloroform sebelum 1 menit dan kemudian ditambahkan
difraksinasi dianalisis dengan KLT 2 ml asam klorida pekat. Adanya
untuk menentukan eluen yang cocok flavonoid diidentifikasi dengan
dalam proses fraksinasi. Fraksinasi terbentuknya larutan berwarna
dilakukan dengan menggunakan kuning sampai jingga.
kolom kromatografi cair vakum Terpenoid dan steroid dapat
dengan fasa diam silika gel 60 G dideteksi dengan menggunakan
F254,dengan fasa gerak eluen etil pereaksi Liebermann-Burchard, yaitu
asetat dan n-heksana dengan pereaksi asam asetat anhidrida dan
kepolaran bergadien. Fraksi-fraksi asam sulfat pekat. Terpenoid
yang diperoleh dianalisis dengan memberikan reaksi positif (orange
KLT. Fraksi yang memiliki warna dari merah hingga biru) ketika
kromatogram yang sama atau profil dipanaskan dengan asam asetat
nilai Rf yang sama digabung anhidrat dan diteteskan dengan
kemudian dievaporasi sampai kering, sedikit asam sulfat pekat, sedangkan
ditentukan beratnya dan dilakukan steroid menghasilkan warna dari
uji fitikimia. hijau sampau biru tua.

E. Uji Fitokimia HASIL DAN PEMBAHASAN


Uji phitokimia dilakukan A. Hasil Ekstraksi dan
dengan uji kandungan kimia untuk Kromatografi Kolom
penentuan ada tidaknya senyawa Ekstraksi sampel dilakukan
kelompok alkaloid, tritriterpenoid, dengan maserasi menggunakan
steroid, dan flavonoid pada fraksi- maserator untuk memperoleh ekstrak
fraksi kloroform tumbuhan L. awal tumbuhan L. camara. Sebanyak
camara Linn.. Uji kandungan 2.544 kg sampel serbuk daun
golongan senyawa metabolit dimaserasi selama 1 x 24 jam
sekunder dilakukan dengan berdasar sebanyak lima kali dengan masing-
pada metode analisis tanaman obat masing 7 L pelarut metanol
Ciulei 1988. yaitu: dilakukan sedemikian rupa untuk
Alkaloid; Sebanyak 20 ml ekstrak memaksimalkan proses ekstraksi
diuapkan dengan pemanas air, sehingga diperoleh maserat dan
disaring dengan kertas saring komponen senyawa kimia dalam
kemudian filtrat ditambah 5–10 mL jumlah yang lebih maksimal.
asam klorida 10%. Larutan Selanjutnya masing-masing hasil
dibasakan dengan amoniak dan ekstraksi disaring dengan
diekstraksi dengan 20 ml kloroform menggunakan penyaring Buchner
kemudian diuapkan dan ditambahkan dengan kertas saring whatman.
1,5 ml asam klorida 2%. Larutan Filtrat yang diperoleh dievaporasi
ditambahkan 2 tetes pereaksi Meyer, atau dipekatkan dengan cara
alkaloid diidentifikasi dengan dievaporasi menggunakan
terbentuknya endapan putih. evaporator, sehingga diperoleh
Flavonoid; Sebanyak 1 ml ekstrak ekstrak yang bebas pelarut. Hasil
ditambahkan 2 ml tanol 95%, 0,5 evaporasi berupa ekstrak kental
gram serbuk seng dan 2 ml asam berwarna hijau kehitaman dengan

Jurnal Chemica Vo/. 16 Nomor 1 Juni 2015, 84 - 90


88
Skrining Fitokimia Beberapa Fraksi Klroform dari Daun Lantana Camara Linn.

bobot 58,53 gram. Selanjutnya Berdasarkan kemiripan noda


ekastrak mtanol dipartisi cair-cair dan pola noda pada kromatogram,
dalam corong pisah dengan pelarut fraksi-fraksi hasil KKV digabung
kloroform sampai diperoleh ekstrak hingga diperoleh enam fraksi
kloroform. gabungan dan kemudian setelah
Ekstrak kloroform 13,48 dievaporsi yaitu masing-masing
gram difraksinasi dengan kolom fraksi A (fraksi 2-6) berupa larutan
kromatografi cair vakum berwarna orange sebanyak 3,5 gram,
menggunakan adsorben silika gel 60 fraksi B (fraksi 7-9) berupa larutan
sebagai fasa diam dan n-heksan: berwarna hitam kehijauan sebanyak
etilasetat sebagai fasa gerak yang 2,7 gram, fraksi C (fraksi 10-14)
kepolarannya terus ditingkatkan berupa larutan berwarna hitam
dengan mengatur perbandingan eluen kecoklatan sebanyak 3,4 gram, fraksi
sampai diperoleh 23 fraksi dengan D (fraksi 15-16) berupa larutan hijau
volume masing-masing tiap fraksi kehitaman sebanyak 1,4 gram, fraksi
100 mL. Selanjutnya 23 fraksi ini E (fraksi 17-20) berupa larutan
dianalisis lebih lanjut menggunakan berwarna coklat sebanyak 0,8 gram
KLT, kromatogram hasil KLT dan fraksi F (fraksi 21-24) berupa
seperti pada Gambar 1. larutan berwarna coklat pekat
sebanyak 1.09 gram.

B. Hasil Uji Fitokimia


Keenam fraksi kloroform
yang diperoleh dilakukan pengujian
kandungan golongan senyawa
metabolit sekunder bertujuan untuk
mengetahui komponen golongan
Gambar 1. Kromatogram hasil KLT 23 senyawa metabolit sekunder yang
fraksi kloroform eluen etilasetat : n- terkandung pada masing-masing
heksana (2:8), adsorben silika gel 60 fraksi gabungan. Hasil pengujian
F254, penampak noda CeSO4 2% dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 1. Hasil Uji Kandungan Golongan Senyawa Metabolit Sekunder Fraksi-fraksi


Kloroform Ddaun Tumbuhan L. camara Linn.
Hasil Uji Fitokimia
Fraksi Kloroform
Triterpenoid Steroid Alkaloid Flavonoid
A + - - -
B ++ +++ - -
C +++ +++ - +
D + - -
E - + - ++
F - - - ++
Keterangan
+; mengandung Komponen Golongan Senyawa yang dimaksudkan
-; tidak mengandung Komponen Golongan Senyawa yang dimaksudkan
+ indikasi lemah; ++ indikasi sedang, +++ indikasi kuat

Jurnal Chemica Vo/. 16 Nomor 1 Juni 2015, 84 - 90


89
Skrining Fitokimia Beberapa Fraksi Klroform dari Daun Lantana Camara Linn.

Dipahami bahwa skrining fitokimia Hasil penelitian juga menunjukkan


atau penapisan kimia merupakan adanya flavonoid namun deteksinya
tahapan awal untuk mengidentifikasi indikasinya sedang pada fraksi E dan
kandungan kimia yang terkandung F sebagai fraksi polar atau fraksi
dalam tumbuhan, karena pada tahap kanan. Sedangkan alkaloid dapat
ini kita bisa mengetahui golongan tertarik pada pelarut etanol karena
senyawa kimia yang dikandung senyawa alkaloid bersifat polar.
tumbuhan yang sedang kita uji/telit.
Hasil uji skrining fitokimia yang KESIMPULAN
dilakukan pada fraksi ekstrak Dari hasil penelitian ini dapat
kloroform daun tumbuhan L. camara disimpulkan bahwa kandungan
Linn. menunjukkan bahwa fraksi- senyawa yang ditemukan pada
fraksi kloroform tersebut ekstrak kloroform dari hasil
mengandung triterpenoid, steroid dan penelusuran melalui ekstraksi dan
flavonoid dan tidak mengandung fraksinasi menggunakan teknik
alkaloid. Berdasarkan kepolaran dan kromatografi kolom adalah senyawa
kelarutan, senyawa yang bersifat triterpeniod, steroid dan flavonoid.
polar akan mudah larut dalam pelarut Kandungan fraksi kloroform untuk
polar, sedangkan senyawa nonpolar fraksi kiri adalah triterpenoid dan
akan mudah larut dalam pelarut steroid dengan indikasi kuat tidak
nonpolar Dari hasil skrining pada fraksi kanan. Fraksi kloroforom
fitokimia diatas tampak bahwa tidak terdeteksi adanya kandungan
indikasi kuat kandungan senyawa alakloid dan terdeteksi adanya
kimia terbesar pada fraksi kloroform flavonoid pada fraksi kanan dengan
adalah senyawa triterpenoid dan indikasi sedang.
steroid. Steroid dan teriterpenoid
yang banyan adalah yang bebas UCAPAN TERIMA KASIH
bukan merupakan senyawa saponin Trimakasih kepada LP2M
karena pada umumnya positif kuat DIKTI atas bantua biaya penelitian
pada fraksi A, B, dan C yang masih dan kepada Staf Laboratorium Kimia
dalam kategori fraksi kiri yaitu FMIPA UNM atas fasilitas yang
fraksi-fraksi nonpolar dan semipolar. diberikan untuk terlaksananya
dipahami bahwa triterpenoid dan penelitian ini.
steroid yang bersifat cendrung polar
adalah dalam bentuk glikosida atau DAFTAR PUSTAKA
saponi (Harbone, 1987). Achmad, S., A., 2006. Hakekat
Selanjutnya flavonoid Perkembangan Kimia Organik
umumnya lebih mudah larut dalam Bahan Alam Dari Tradisional
pelarut polar dikarenakan banyak Ke Moderen Dan Contoh
yang memiliki ikatan dengan gugus Terkait Dengan Tumbuhan
gula. Flavonoid terutama berupa Lauraceae, Moraceae Dan
senyawa yang larut dalam air dan Dipterocarpaceae Indonesia, J.
senyawa aktifnya dapat diektraksi Akta Kimindo.55-66.
dengan etanol sehingga umumnya
bersifat semipolar sampao polar.

Jurnal Chemica Vo/. 16 Nomor 1 Juni 2015, 84 - 90


90
Skrining Fitokimia Beberapa Fraksi Klroform dari Daun Lantana Camara Linn.

Adalgisa, 2005. Osmotic and Muharram, Iwan Dini, Pince


morphological effects on red Salempa, Sitti Faika, Ahmad
blood cell membrane: action of Fudhail, 2014. Screening of
an aqueous extract of Lantana Tembelakang Plant (L. camara
camara . Elsevier Ireland Ltd Linn.) Active compounds
All rights reserved. Volume 96, forrevention of infectious
Issue 3, 15 January 2005, Pages diseases in skin wounds.
551-554. Proceeding ICMSTEA
Harborne, J.B. 1987. Metode ISBN:979-604-151-0 tahun
Fitokimia, terj. K. 2014 Makassar State
Padmawinata dan I. Soediro. University, Makassar.
Bandung: ITB. O.Oluwadayo Sonibare and I.Effiong
Iwan Dini, Muharram, Sitti faika. 2008. Antibacterial activity and
2011. Potensi Ekstrak Jaringan cytotoxicity of essential oil of
Tumbuhan Tembelekang Lantana Camara L. leaves
(Lantana camara Linn.) Dalam from Nigeria. African Journal
Menghambat Pertumbuhan of Biotechnology Vol. 7 (15),
Bakteri Staphylococcus aureus pp. 2618-2620
dan Escherichia coli. J. S. Shahid Shaukat, dkk., 2002.
BIONATURE. Vol. 11 No. 1 Allelopatthic and Antifungal
2011. potential of Lantana Camara
Muharram, Iwan Dini, Sitti Faika, Root Leachates in Soil. J.
2010. Penelusuraan Senyawa Pakistan Journal of Biological
Metabolit Sekunder Ekstrak Sciences 5 (1):51-53.
Kloroform Daun Tumbuhan
Tembelakan Lantana Camara
Linn dan Aktivitasnnya
Terhadap Bakteri
Staphilococcus Aureus J.
CHEMICHA, V. 11. No. 2.
2010.

Jurnal Chemica Vo/. 16 Nomor 1 Juni 2015, 84 - 90

Anda mungkin juga menyukai