SKRIPSI
Oleh
ACHMAD MUHARAM NURJAMAN
NIM 1030010109008
PENDAHULUAN
terkecil yaitu sekolah, guru memegang peranan yang amat penting dan strategis.
berada dalam tanggung jawab para guru. Guru adalah seorang pemimpin yang
sistem pendidikan nasional harus dapat dilaksanakan secara tepat guna dan hasil
guna dalam berbagai aspek dimensi, jenjang dan tingkat pendidikan. Keadaan
semacam itu pada gilirannya akan menuntut para pelaksana dalam bidang
Seorang guru yang mengajar karena panggilan jiwanya, ada misi untuk
mengantarkan mereka (anak didiknya) kepada kehidupan yang lebih baik secara
intelektual dan sosial bukan sekedar karena profesi gurulah pekerjaan yang paling
kemuliaan, dan keislaman yang besar dalam dada setiap muridnya, bahkan sesudah
2
mendapat upah bulanan bernama gaji, akan mampu menyediakan cadangan
energi agar tetap lembut menghadapi murid yang membuat kening berkerut.
pendidikan, dan mereka juga ikhlas dalam melakukannya. Guru juga tidak
menuntut balas jasa, karena pekerjaannya itu bukan bisnis yang harus ada
kalkulasi untung dan rugi. Tapi yang dituntut guru cuma satu, yakni keadilan
akan haknya sebagai warga negara, sebagai pegawai, dan sebagai pemangku
Oleh karena itu dalam sejarah pendidikan, tentu seorang gurulah yang
paling awal muncul, baru kemudian murid dan infrastruktur lain yang terkait
Sebuah reposisi guru sangat diperlukan karena perannya tidak lagi hanya
pribadi sehingga bisa menghasilkan anak didik yang cerdas dan bermoral.
sangat penting sekali untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas
dan berakhlak mulia. Kita sadari, bahwa peran guru sampai saat ini masih eksis,
3
sebab sampai kapanpun posisi atau peran guru tersebut tidak akan bisa digantikan
sekalipun dengan mesin sehebat apapun, mengapa? Karena, guru sebagai seorang
dengan karakteristik yang beragam dalam arti berbeda antara satu siswa dengan
lainnya. Banyak pengorbanan yang telah diberikan oleh seorang guru semata-mata
ingin melihat anak didiknya bisa berhasil dan sukses kelak. Tetapi perjuangan guru
tersebut tidak berhenti sampai disitu, guru juga merasa masih perlu meningkatkan
kompetensinya agar benar-benar menjadi guru yang lebih baik dan lebih profesional
guru berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas guru ini sangat
suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus
sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang
bidang kependidikan.
Namun, dibalik itu semua juga tersirat suatu dilema profesi ini dimana
dengan apa yang telah dikorbankan. Sebagai seorang yang berprofesi sebagai
seorang guru apakah yang harus kita lakukan? Bagaimana pula sebaiknya kita
menyikapi hal ini dengan lebih arif dan bijaksana? Karangan ini hanyalah
sebuah tulisan, namun dengan tulisan ini, penulis bisa berharap dapat
4
Guru memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam upaya
ini bahkan sampai akhir hayat nanti tidak akan pernah dapat digantikan oleh
keahlian, tanggung jawab, dan rasa kesejawatan yang didukung oleh etika
merupakan salah satu indikator penting dari sekolah berkualitas. Guru yang
5
Sejak tahun 2005, isu mengenai profesionalisme guru gencar dibicarakan
cukup penting, yaitu kompetensi guru, sertifikasi guru, dan tunjangan profesi
guru. Ketiga faktor tersebut merupakan latar yang disinyalir berkaitan erat
ukuran Indonesia. Sekarang ini, terdapat sejumlah guru yang telah tersertifikasi,
tunjangan profesi. Fakta bahwa guru telah tersertifikasi merupakan dasar asumsi
yang kuat, bahwa guru telah memiliki kompetensi. Kompetensi guru tersebut
dimiliki setiap guru untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional seperti yang
dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
6
mulia (Peraturan Pemerintah no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
memiliki kompetensi yang hanya berlandaskan pada asumsi bahwa mereka telah
kondisi sekarang, yang secara umum merupakan kualitas sumber daya guru sesaat
setelah sertifikasi. Oleh karena sertifikasi erat kaitannya dengan proses belajar,
sepanjang hayat. Pasca sertifikasi seyogyanya merupakan tonggak awal bagi guru
untuk selalu meningkatkan kompetensi dengan cara belajar sepanjang hayat. Untuk
kompetensi guru. Hal ini perlu dipikirkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan,
B. Rumusan Masalah
7
1. Bagaimanakah keadaan sarana dan prasarana pendidikan serta
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
Cianjur.
8
1. Bagi Penulis
sekolah.
Universitas Suryakancana.
E. Kerangka Pemikiran
Salah satu aspek yang seyogyanya mendapat perhatian utama dari setiap
9
sebagaianya. Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana adalah fasilitas yang
”semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang
bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dan
berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efesien”. Arti sarana sering kali
disamakan dengan kata fasilitas. Lebih luas fasilitas diartikan sebagai segala
Usaha ini dapat berupa benda-benda maupun uang. Jadi, dalam hal ini fasilitas
10
Agar tujuan-tujuan manajemen perlengkapan bisa tercapai, ada beberapa
prinsip pencapaian tujuan, (2) prinsip efisiensi, (3) prinsip administratif, (4)
Sarana dan prasarana pendidikan yang baik dan layak, dapat memberikan
Salah satu unsur yang diduga dipengaruhi oleh keberadaan sarana dan
sekolah, profesionalisme tersebut mengacu kepada sikap dan kinerja guru. Oleh
karena itu, Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
kognitif, personaliti, dan sosial. Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang
guru juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan
baik. Mereka harus (1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme, (2)
memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan
bidang tugasnya, (3) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang
11
mematuhi kode etik profesi, (5) memiliki hak dan kewajiban dalam
berikut.
adalah:
adalah
12
(2) kompetensi kepribadian,
F. Hipotesis
G. Metode Penelitian
penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpul data yang pokok. Sementara itu, Sugiyono (2004:11)
13
mencari pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya. Variabel yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah (1) sarana dan prasarana pendidikan dan
sampel sensus.
14
BAB II
KAJIAN TEORETIS
A. Kajian Teoretis
yang lainnya.
tujuan pendidikan.
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu banyak komponen
pendidikan yang merupakan sebagai satu kesatuan sistem yang lengkap dan terpadu
15
sehingga pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat berjalan
Lebih tegas lagi dalam pasal 42 bahwa “setiap satuan pendidikan wajib
buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang
wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan
pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang labora-
torium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan
menyatakan bahwa:
16
Komponen-komponen sebagaimana yang disebutkan di atas merupakan
sarana pendidikan yang mutlak harus ada dan mempunyai standar, di samping
prasarana yang lainnya, sebagai penunjang dalam pembelajaran, hal ini, sesuai
sarana dan prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang
misalnnya lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, ruang dan
bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di
Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi-
fungsi manajemen itu. G.R. Terry menyatakan bahwa manajemen adalah satu
an, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta men-
17
manusia dan sumber-sumber Lainnya. Jadi manajemen itu merupakan suatu
proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan Ada kaitan yang erat antara
dapat dipisahkan dan harus merupakan suatu kesatuan, hanya saja kegiatannya
pendayagunaan semua sumber daya dalam rangka mencapai tujuan yang telah
pendidikan merupakan salah satu bagian yang mutlak harus ada dalam sistem
mencapai standar nasional pendidikan harus dapat memenuhi seluruh aspek dari 8
standar nasional pendidikan. Kedelapan standar tersebut meliputi (1) standar isi, (2)
standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga
kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan pendidikan,
18
pendidikan. Berdasar kepada peraturan tersebut jelaslah bahwa keberadaan sarana
dan prasarana pendidikan merupakan salah satu aspek yang tidak boleh diabaikan.
belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi serta alat-alat dan
19
tidak langsung. Manajemen sarana dan prasarana merupakan keseluruhan
proses peren‐canaan pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan sarana
dan prasarana yang digunakan agar tujuan pendidikan di sekolah dapat
dicapai dengan efektif dan efesien. Kegiatan manajemen sarana dan
prasarana meliputi (1) perencanaan kebutuhan, (2) pengadaan, (3)
penyimpanan, (4) penginventarisasian, (5) pemeliharaan, dan (6)
penghapusan sarana dan prasarana pendidikan.”
sarana dan prasarana pendidikan adalah semua komponen yang sacara langsung
Untuk mengatur dan mempersiapkan segala peralatan dan material yang dibu‐
tuhkan sebagai penunjang demi lancarnya proses kegiatan belajar mengajar di sekolah/
madrasah perlu adanya sumber daya manusia yang mempunyai kapasitas tentang itu.
Pengalaman yang dimiliki seseorang baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun
ada secara optimal guna mencapai tujuan yang diharapkan, demikian pula dalam
bidang pendidikan pada tingkat madrash Ibtidaiyah guna mencapai tujuan lembaga
20
Dubrin dalam Rasima (2007:11) menegaskan bahwa “sumber daya yang
prasarana secara efektif, kesemuanya itu adalah sebagai faktor penunjang dalam
bahwa: “kepala sekolah adalah seorang guru (jabatan fungsional) yang diangkat
semakin besar akan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan, semakin majunya
Oleh karena itu, kepala sekolah harus menjadikan kebutuhan terhadap penerapan
besarnya manajemen sarana dan prasarana meliputi lima hal yakni: a) penentuan
21
kebutuhan, b) proses pengadaan, c) pemakaian, d) pengurus dan pencatatan, e)
pertanggungjawaban.
Kriteria di atas perlu ditaati, di samping itu ada beberapa langkah pe-
22
kebutuhan perlengkapan, yaitu membuat daftar semua perlengkapan yang
dibutuhkan disekolah.
d) Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah
yang telah tersedia. Apabila dana yang tersedia tidak mencukupi untuk
pengadaan kebutuhan ini maka perlu dilakukan seleksi terhadap semua
kebutuhan perlengkapan yang telah direncanakan, dengan melihat
urgensi setiap perlengkapan tersebut. semua perlengkapan yang urgen
segera didaftar.
e) Memadukan rencana (daftar) kebutuhan perlengkapan dengan dana
atau anggaran yang ada. Apabila ternyata masih melebihi dari
anggaran yang tersedia perlu dilakukan seleksi lagi dengan cara
membuat skala peioritas.
f) Penetapan rencana pengadaan akhir.
pisahkan antara kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan sarana dan prasarana
guna menyukseskan pendidikan di sekolah. Maka hal utama yang harus dilakukan
kebutuhan sarana dan prasarana untuk jangka panjang, jangka menengah, jangka
pendek. Proyeksi kebutuhan akan sarana dan prasana sekolah dibuat dengan
23
mempertimbangkan dua aspek, ialah kebutuhan aspek pendidikan di satu pihak
yakni pengadaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan sekolah. Pengadaan
sarana dan prasrana ini, bisa dilakukan dengan pembelian, meminta sumbangan,
sekolah hendaknya membuat daftar ceklis tentang berbagai jenis sarana dan
prasarana yang akan diadakan, semua spesifikasi teknis, standar kualitas akan
mudah direalisasi dan dikontrol. Oleh karena itu, agar spesifikasi teknis, standar
kualitas dan utilitas sarana dan prasarana yang proses pengadaannya dengan
melakukan survey baik terhadap harga, merek dan kualifikasi barang yang
dibutuhkan sebagai kajian banding atas berbagai jenis barang dengan merk dan
spesifikasi teknisnya, sehingga jenis barang yang akan diminta dapat diketahui
sarana dan prasarana sekolah), dengan memenuhi aspek utilitas dan memenuhi
24
d. Pemanfaatan Sarana dan Prasraana Pendidikan
prasarana sekolah agar nilai gunanya tidak merosot. Kata ”pemanfaatan” adalah
Bafadal (2008:42) menawarkan bahwa ”ada tiga hal pokok yang perlu
yang perlu diperlakukan sebagai “amanah” yang perlu dikelola dengan baik.
pemeliharaan baik dalam bentuk perumusan, rincian pekerjaan, tugas serta kegiatan
25
kesanggupan dan kemampuan melaksanakannya sebagai prasyarat bagi tercipta-
nya kerjasama yang harmonis dan optimal untuk mencapai tujuan secara efektif
dan efisien.
c) Seluruh personil tersebut siap untuk mengabdikan tenaga, waktu dan pikiran
yang dilakukan oleh warga sekolah sendiri (siswa, guru, penjaga, komite
serta pengajaran dilakukan pemeliharaan secara kontinyu dan berkala agar selalu
26
dalam keadaan siap pakai. Sarana dan Prasarana sekolah yang difokuskan untuk
didata dan dilakukan kegiatan pemeliharaannya terutama: ruang kelas, ruang guru,
pemanfaatan prasarana.
umur bangunan, jika dilihat dari faktor ekonomis bahwa memelihara adalah
kegiatan pengecekan secara rutin dan teratur. (d) menjamin keselamatan orang
b. Membina siswa untuk disiplin dengan cara yang efektif dan di terima oleh
semua siswa.
c. Memupuk rasa tanggung jawab kepada siswa untuk menjaga dan memelihara
keutuhan dari sarana dan prasarana gedung sekolah yang ada. Siswa
27
dilibatkan dalam hal kegiatan positif yaitu: (1) Regu piket harian (2) Kegiatan
Jumat bersih (3) Lomba kebersihan kelas setahun (atau enam bulan) sekali.
berikut.
keadaan kondisi siap pakai. Oleh sebab itu, manajemen sarana dan prasarana
siap pakai setiap saat, apabila akan didayagunakan oleh personel sekolah
28
2) Prinsip Efisiensi
bisa memperoleh fasilitas yang berkualitas baik dengan harga yang relatif
3) Prinsip Administratif
29
4) Prinsip Kejelasan Tanggung Jawab
sangat besar dan maju. Oleh karena besar, sarana dan prasarananya
semua tugas dan tanggung jawab semua orang yang terlibat itu perlu di
5) Prinsip Kekohesifan
kerja sekolah yang sangat kompak. Oleh karena itu, walaupun semua
2. Profesionalisme Guru
a. Pengertian Profesionalisme
30
1) Profesi
Kata profesi dapat diketahui dari tiga sumber makna, yaitu makna
profesi berasal dari istilah bahasa Inggris profession atau bahasa Latin
31
bahwa: “profession may perhaps be defined as an accupation bessed
suatu kepercayaan (to profess mean to trust), bahkan suatu keyakinan (to
belief in) atas suatu kebenaran (ajaran agama) atau kredibilitas seseorang,
business).”
2) Profesional
3) Profesionalisme
32
Pandji Anoraga & Sri Suyati (1995:85) menyatakan “profesionalisme
merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau rangkaian kualitas yang
persyaratan yang memadai sebagai suatu profesi. Selain itu menurut Tilaar (1999)
33
merujuk pada dua hal: Pertama, adalah orang yang menyandang sutau profesi,
orang yang biasanya melakukan pekerjaan secara otonom dan dia mengabdi diri
pada pada pengguna jasa disertai rasa tanggung jawab atas kemampuan
pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. Pada tingkat tinggi, kinerja itu dimuati
unsur-unsur kiat atau seni (art) yang menjadi ciri tampilan professional seorang
penyandang profesi.
menekuni bidang profesinya selama hidupnya. Mereka itu adalah para guru yang
Artinya “Sesungguhnya Allah tidaklah menahan ilmu dari manusia, tetapi dia
akan menahan ilmu dengan ditahannya (diambilnya) para ulama,
sehingga jika sudah tidak ada lagi seorang alim ahli maka manusia
selalu mengangkat orang-orang yang bodoh sebagai pemimpin mereka.
34
Maka bertanyalah orang-orang, lalu dijawablah dengan tanpa ilmu,
maka sesatlah mereka dan menyesatkan”. (HR. Bukhari, Muslim).
haruslah orang yang mempunyai keahlian oleh karena itu dianjurkan untuk
menguasai ilmu pengetahuan agar rakyatnya atau umatnya tidak tertindas dan
mampu membawa mereka ke jalan yang lebih baik demikan juga dengan
umatnya untuk menuntut ilmu sebagai bekal ilmu pengetahuan dan penerus
lebih dari itu, guru memiliki peran yang sangat sentral dalam membentuk
pribadi-pribadi pemimpin.
kegiatan kerja tertentu dalam kehidupan masyarakat dengan berbekal keahlian yang
tinggi dan berdasarkan pada rasa keterpanggilan jiwa dengan semangat untuk
b. Karakteristik Profesi
secara nyata tentang sifat-sifat khas atau karakteristik dari sebuah profesi. Telaahan
tentang karakteristik profesi telah banyak dilakukan para pakar yang meminatinya,
namun menurut Makmun (1996:48) “tidak ada kesimpulan hasil kajian para pakar
35
Ornstein & Levine dalam Soetjipto dan Raflis Kosasi (1999:15) menyata-
kan bahwa profesi itu adalah jabatan yang memiliki beberapa karakteristik.
36
m) Mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari public dan kepercayaan
diri setiap anggotanya (anggota masyarakat selalu menyakini dokter
lebih tahu tentang penyakit pasien yang dilayaninya).
n) Mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi (bila dibanding
dengan jabatan lainnya).
Tidak berbeda jauh dengan ciri-ciri tersebut di atas, Sanusi et.al (1991)
37
4. Menguasai pengetahuan yang berguna dan keterampilan atas dasar
latihan spesialisasi atau pendidikan yang sangat khusus.
5. Terikat oleh syarat-syarat kompetensi, kesadaran prestasi, dan
pengabdian.
6. Memperoleh otonomi berdasarkan spesialisasi teknis yang tinggi sekali.
kan unsur-unsur essensial profesi adalah ”Suatu dasar teori sistematis, adanya
kewenangan yang diakui oleh klien; sanksi dan pengakuan masyarakat atas
c. Profesionalisme Guru
dan pemimpin yang dapat menciptakan iklim belajar yang menarik, memberi
yang terasa berat diterima oleh para siswa. Kondisi seperti itu tentunya
bermutu. Untuk dapat menjadi profesional, mereka harus mampu menemukan jati
diri dan mengaktualkan diri. Pemberian prioritas yang sangat rendah pada
38
buruk yang sangat luas bagi kehidupan berbangsa dan bernegara (Asrorun
baik dari segi intelektual maupun kompetensi lainnya yang akan menunjang
guru dalam pendidikan modern seperti sekarang bukan hanya sekedar pengajar
melainkan harus menjadi direktur belajar. Artinya, setiap guru diharapkan untuk
jawabnya menjadi lebih kompleks. Perluasan tugas dan tanggung jawab tersebut
39
b) Manager of intruction (pengelola pengajaran).
tugas kependidikan yang tidak semua orang dapat melakukannya, artinya hanya
mereka yang memang khusus telah bersekolah untuk menjadi guru, yang dapat
guru itu adalah sebuah profesi. Sebagai profesi, memang diperlukan berbagai syarat,
dan syarat itu tidak sebegitu sukar dipahami, dan dipenuhi, kalau saja setiap orang
guru memahami dengan benar apa yang harus dilakukan, mengapa ia harus
Dengan berbuat demikian, ia telah berada di dalam arus proses untuk menjadi
40
Dengan demikian, keberadaan guru profesional selain untuk mempengaruhi
mutu pendidikan yang baik sehingga mampu menghasilkan siswa yang berprestasi.
Untuk mewujudkan itu, perlu dipersiapkan sedini mungkin melalui lembaga atau
sistem pendidikan guru yang memang juga bersifat profesional dan memeliki
mengenai kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional.
profesional. Dalam buku yang ditulis oleh E. Mulyasa (2008), kompetensi yang
harus dimiliki seorang guru itu mencakup empat aspek sebagai berikut.
a) Kompetensi Pedagogik
b) Kompetensi Kepribadian
41
kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia (E. Mulyasa,
2008: 117).
c) Kompetensi Profesioanal
d) Kompetensi Sosial
Alisuf Sabri dalam jurnal Mimbar Agama dan Budaya mengutip pernyataan
Mitzel yang mengemukakan bahwa seorang guru dikatakan efektif dalam mengajar
menganjurkan cara penilaian dengan 3 kriteria, yaitu: presage, process dan product.
42
yang efektif apabila ia dari segi: presage, ia memiliki personality attributes dan
mampu mendatangkan hasil belajar kepada murid. Dari segi process, ia mampu
dapat mendatangkan hasil belajar kepada murid. Dari segi product ia dapat
sekolah guru yang dijadikan standar unsur presage, sedangkan ijazah selain pen-
uraian-uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa mutu guru dapat diramal-
kan dengan tiga kriteria yaitu: presage, process dan product yang unsur-
dari unsur-unsur (a) latar belakang pre-service dan in-service guru, (b)
43
(3) Kriteria product (hasil belajar yang dicapai murid-murid) yang terdiri
dari hasil-hasil belajar murid dari bidang studi yang diajarkan oleh guru
tersebut.
sesuai dengan tuntutan kurikulum sekarang yang berlaku, dimana guru dituntut
metode, media dan evaluasi pengajaran secara tepat dalam mendisain dan
mengelola proses belajar mengajar, di samping itu guru juga harus mampu
B. Kajian Kepustakaan
Guru terhadap Kepuasan Belajar (Studi Tentang Persepsi Siswa SMA Negeri 1
44
prasarana, layanan administratif, kompetensi profesional guru secara
dan kompetensi profesional guru terhadap kepuasan belajar siswa pada SMA
dan sarana prasarana terhadap profesionalitas guru SMA se-Kota Pati secara
45
secara parsial dan mengetahui pengaruh sarana prasarana terhadap
profesionalitas guru secara parsial. Hasil analisis regresi dengan SPSS 16. 0
maupun parsial. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini yaitu, guru
C. Posisi Teoretik
telah dilakukan oleh yang lain dengan berbagai cara dan metode. Akan tetapi,
umum, terutama pengaruh keberadaan sarana dan prasarana yang ada di SMA
Al-Muawanah Cianjur.
46
yang hanya difokuskan terhadap profesionalisme akademik saja. Pada penelitian
ini, variabel sarana dan prasarana diteliti dalam berbagai aspek, yakni
47
BAB III
METODE PENELITIAN
yakni variabel sarana dan prasarana pendidikan sebagai variabel independen (X),
Sarana dan prasarana pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini ada-lah
48
Di samping itu, operasionalisasi variabel ini juga didasarkan kepada
b. Prinsip Efisiensi
c. Prinsip Administratif
e. Prinsip Kekohesifan.
2. Profesionalisme Guru
ayat (3) butir (a), (b), (c), dan (d) tentang kompetensi guru. Keempat kompetensi
Prinsip Administratif
49
Variabel Dimensi Skala
Tanggungjawab
Prinsip Kekohesifan Ordinal
1. Pendekatan Penelitian
penelitian kuantitatif.
pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil
50
model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan
2. Metode Penelitian
penelitian akan dilakukan, dengan alat apa dan prosedur yang bagaimana.
variabel lainnya. Variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah (1)
sarana dan prasarana pendidikan dan (2) profesionalisme guru SMA Al-
Muawanah Cianjur.
51
Sumber data mengacu kepada populasi penelitian serta penentuan sampel
yang digunakan dalam penelitian. Populasi menurut Husaeni adalah semua nilai
mengenai objek yang lengkap dan jelas. Ditinjau dari banyaknya anggota populasi,
maka populasi terdiri dari populasi terbatas (terhingga) dan populasi tak terbatas
(tak terhingga), dan dilihat dari sifatnya populasi dapat bersifat homogen dan
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
sensus. Penggunaan ini berlaku jika anggota populasi relatif kecil, untuk anggota
populasi yang relatif besar bisa mengambil sampel sebagian dari anggota
Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah staf pendidik di SMA
guru PNS yang dipekerjakan dan telah tersertifikasi, 2 orang guru honorer yang
telah tersetifikasi, 7 orang guru honorer yang belum tersertifikasi, serta 5 orang
guru yang berasal dari SMA lain dengan status menambah jam pelajaran di SMA
Al-Muawanah Cianjur.
akan menjawab seluruh item yang terdapat pada angket yang diajukan tanpa
52
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini data yang akan diungkap adalah ”Pengaruh Sarana
Cianjur”. Untuk mengungkap data ini digunakan angket yang berbentuk skala
Likert. Adapun alasan meng-gunakan skala Likert ini untuk mengukur sikap,
pendapat dan profesi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena
Skala Likert yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
yang dianggap penting dari berbagai risalah resmi yang terdapat baik di lokasi
53
penelitian maupun di instansi lain yang ada pengaruhnya dengan lokasi
E. Tahap-tahap Penelitian
pelaksanaan, dan pengolahan data serta menyusun laporan hasil penelitian. Oleh
54
Cianjur, serta pengajuan permohonan izin penelitian kepada Kepala SMA
Al-Muawanah Cianjur.
55
5) Menguji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dengan tujuan
butir pernyataan dinyatakan valid jika koefesien rhitung lebih besar dari
sebagai berikut.
= n∑ XY - (∑ X)(∑Y )
rxy
[n ( X2 ) − ( X)2 ] [n ( Y2 ) − ( Y)2 ]
∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
n : jumlah responden
56
2
k ∑ Si
α= k
− 11 −
S
2
i
Keterangan :
α = nilai koefisien reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2 = varians total
Si
Tabel 3.5
Pedoman untuk memberikan interpretasi nilai r
57
kan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Reliabilitas
adalah indeks yang mampu menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat di-percaya atau dapat diandalkan. Hal ini sesuai dengan apa yang
jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
jawaban yang diberikan. Seluruh hasil perkalian dari jumlah responden pada
kuartil I, median, kuartil III, dan nilai maksimal yang dapat dicapai,
banyak item.
58
b) Menentukan skor minimum, yaitu skor jawaban terkecil dikalikan
banyak item.
dengan deskripsi data penelitian dari ketiga variabel dalam bentuk distribusi
59
Analisis regresei linier sederhana diawali dengan pengujian asumsi klasik
Ŷ = a + bX + e
Keterangan:
Y : tingkat keberhasilan usaha nasabah
X : pembiayaan musyarakah
a : konstanta
b : koefisien regresi atau slope garis regresi Y atas X
e : epsilon, galat presiksi yang terjadi secara acak.
regresi tidak mengikuti distribusi normal, maka kesimpulan dari uji F dan
thitung < ttabel maka data telah berasal dari data yang berdistribusi normal.
60
Untuk data yang banyak, data diasumsikan mendekati distribusi normal
value > (α = 0,05) atau nonsignifikan, maka diputuskan tidak terjadi situasi
heteroskedastitas.
c. Uji Autokorelasi
kan bahwa varian residual (e) tidak saling berpengaruh. Hal ini dapat
(3) Untuk ukuran sampel tertentu, menghitung nilai kritis dL dan dU.
1 dL dU 4-dL 4-dU 4
61
4 1,660 1,660 2,340 2,340 4
tidak ada autokofrelasi dalam data. Sedangkan jika nilai d berada pada
4. Pengujian Hipotesis
atas, perlu diuji koefisien regresinya. Pengujian regresi ini dilakukan untuk
digunakan uji t. Bentuk hipotesis statistik yang diuji adalah sebagai berikut.
62
HO : βi = 0 Tidak terdapat pengaruh sarana dan prasarana pendidikan
Keterangan:
β = koefisien regresi
r = koefisien korelasi
n= ukuran sampel
diterima.
63
b) Jika nilai signifikansi (p-value) ≥ ά, maka H A ditolak dan HO
diterima.
multiple diperoleh dari jumlah kuadrat regresi dan jumlah kuadrat total
R =
∑ Yi - Y2 n-k-1
RJK
sisa
Windows Release 18. Langkah ini ditempuh mengingat pengolahan data pada
paket program tersebut lebih cepat dan mempunyai tingkat ketelitian yang
64
BAB IV
1. Letak/Riwayat Bangunan
muawanah Cianjur.
berikut.
yang memadai,
65
c. Seluruh guru telah memiliki kualifikasi sesuai dengan latar belakang
ada telah tersertifikasi yaitu 3 orang guru PNS dan 2 orang guru
kelas,
berprestasi.
66
Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan visi di
sekolah,
lainnya,
Maha Esa sebagai inti dan substansi pendidikan dengan berbagai upaya
sekolah lainnya,
67
b. Menumbuhkan sikap kompetitif yang sehat antarsiswa dan antarguru
untuk berprestasi,
zaman.
68
strategi yang dikembangkan dalam pencapaian misi dan visi sekolah
annya,
gaan sekolah.
B. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah validitas internal,
lain sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas internal apabila setiap instrumen
mendukung misi instrumen secara keseluruhan, yaitu mengungkap data dari variabel
yang dimaksud. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi item
total melalui koefisien korelasi r Product Moment dari Pearson. Data yang digunakan
69
interval. Hasil uji validitas setiap item untuk masing-masing variabel dengan
menggunakan SPSS for Windows Release 18 disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Instrumen Sarana dan Prasarana Pendidikan (X)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Squared Cronbach's
Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted
Correlation Correlation Deleted
Item 1 33,7778 27,359 ,524 ,525 ,771
Item 2 33,5000 29,206 ,606 ,652 ,783
Item 3 33,7222 24,095 ,727 ,758 ,732
Item 4 34,3889 25,546 ,554 ,713 ,768
Item 5 33,9444 25,703 ,644 ,609 ,747
Item 6 33,7778 27,124 ,571 ,577 ,778
Item 7 33,9444 27,232 ,562 ,526 ,797
Item 8 34,0556 24,879 ,732 ,739 ,757
Item 9 33,6667 25,294 ,717 ,661 ,759
Item 10 33,7222 28,095 ,602 ,626 ,774
moment sebesar 0,468 pada taraf signifikansi 5% dan N = 18. Hasil pada tabel di
1) Skor Item 1. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
2) Skor Item 2. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
3) Skor Item 3. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
70
4) Skor Item 4. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
5) Skor Item 5. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
6) Skor Item 6. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
7) Skor Item 7. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
8) Skor Item 8. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
9) Skor Item 9. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
10) Skor Item 10. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
pada tabel r Product Moment pada taraf signifikansi 5% dan N=18, yakni sebesar
0,468. Pada tabel di atas pun tampak pula bahwa seluruh item memiliki validitas
cukup tinggi sebagaimana ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi item yang
71
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Instrumen Profesionalisme (Y)
Item-Total Statistics
Corrected Item- Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted
Item 1 31,5556 31,320 ,667 ,569 ,711
Item 2 31,7778 36,301 ,557 ,582 ,755
Item 3 32,0556 32,056 ,579 ,747 ,723
Item 4 31,3333 38,000 ,484 ,575 ,776
Item 5 31,6111 35,546 ,521 ,664 ,761
Item 6 31,5000 34,500 ,609 ,675 ,737
Item 7 31,7222 35,507 ,519 ,595 ,761
Item 8 32,0000 33,529 ,514 ,504 ,734
Item 9 32,2778 33,389 ,519 ,610 ,733
Item 10 31,6667 34,824 ,550 ,653 ,758
moment sebesar 0,468 pada taraf signifikansi 5% dan N = 18. Hasil pada tabel di
1) Skor Item 1. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
2) Skor Item 2. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
3) Skor Item 3. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
4) Skor Item 4. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
72
5) Skor Item 5. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
6) Skor Item 6. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
7) Skor Item 7. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
8) Skor Item 8. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
9) Skor Item 9. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
10) Skor Item 10. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total =
pada tabel r Product Moment pada taraf signifikansi 5% dan N=18, yakni sebesar
0,468. Pada tabel di atas pun tampak pula bahwa seluruh item memiliki validitas
cukup tinggi sebagaimana ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi item yang
73
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana tingkat
Tabel 4.3
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel Sarana dan Prasarana
Pendidikan (X)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value ,715
N of Items a
5
Part 2 Value ,754
N of Items b
5
Total N of Items 10
Correlation Between Forms ,656
Spearman-Brown Coefficient Equal Length ,793
Unequal Length ,793
Guttman Split-Half Coefficient ,793
dengan metode Split-half pada tabel 4.3 di atas menunjukkan korelasi belahan I
Belahan pertama terdiri 5 item dengan Alpha = 0,715 dan belahan ke dua terdiri 5
item dengan koefisien Alpha = 0,754. Karena R hitung = 0,793 > Rkitis (0,700), maka
74
Selanjutnya, hasil analisis reliabilitas instrumen dengan menggunakan
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel Profesionalisme (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value ,644
N of Items a
5
Part 2 Value ,662
N of Items b
5
Total N of Items 10
Correlation Between Forms ,634
Spearman-Brown Coefficient Equal Length ,796
Unequal Length ,796
Guttman Split-Half Coefficient ,796
metode Split-half pada tabel 4.4 di atas menunjukkan korelasi belahan I terhadap
pertama terdiri 5 item dengan Alpha = 0,644 dan belahan ke dua terdiri 5 item
dengan koefisien Alpha = 0,662. Karena R hitung = 0,796 > Rkitis (0,700), maka
75
”Pengaruh Sarana dan Prasarana Pendidikan terhadap Profesionalisne Guru
tersebut dalam bentuk analisis deskriptif untuk setiap indikator atas variabel
Data yang digunakan pada analisis deskriptif ini adalah data primer
hasil penelitian yang diolah. Hasil analisis deskriptif ini disajikan sebagai
berikut.
Cianjur
tersebut adalah (1) ruang lingkup administrasi sarana prasarana, (2) proses-
proses manajemen sarana prasarana, (3) tanggung jawab kepala sekolah dan
sebagai berikut.
76
1) Item 1: Profesionalisme guru seringkali disorot dari ketersediaan
Hasil Penelitian:
Analisis:
pada tingkat yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut.
77
2) Item 2: Sarana pendidikan merupakan penunjang bagi proses belajar
mengajar.
Hasil Penelitian:
Analisis:
pendidik-an.
78
Hasil Penelitian:
Analisis:
Hasil Penelitian:
79
e. Sangat Tidak Setuju 1 1 1
Jumlah 18 58
Persentase 64,44
Analisis:
tingkat sedang.
Hasil Penelitian:
80
Analisis:
Hasil Penelitian:
Analisis:
81
Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi
z z z z z
20 40 60 80 100
76,67
Hasil Penelitian:
Analisis:
tanggapan responden atas konteks yang teruang pada item 7 ini cukup
baik.
82
8) Item 8: Sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan
sekolah Islam.
Hasil Penelitian:
Analisis:
sekolah juga dapat diperoleh dari hadiah atau dengan cara meminta
83
Hasil Penelitian:
Analisis:
10) Item 10: Sarana dan prasarana pendidikan sering disebut sebagai
fasilitas pendidikan.
84
Hasil Penelitian:
Tabel 4.13 Fasilitas pendidikan
Analisis:
tase yang sedang sebagaimana terlihat pada tabel rata-rata berikut ini.
85
Item Nomor Kategori Persentase
6 76,67
7 73,33
8 71,11
9 78,89
10 77,78
Rata-rata 75,222 %
yang ada.
skor maksimal dan skor minimal yang mungkin dicapai oleh setiap
responden.
86
tersebut menandakan bahwa sekalipun belum sempurna dan sesuai
sebagai berikut.
Hasil Penelitian:
87
Analisis:
Hasil Penelitian:
Analisis:
sehari-hari.
88
Hasil Penelitian:
Analisis:
Hasil Penelitian:
Analisis:
89
5) Item 5: Pada saat mengajar di kelas, guru membawa RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran).
Hasil Penelitian:
Analisis:
mengajar.
pokok pembahasan.
Hasil Penelitian:
90
Analisis:
Hasil Penelitian:
Analisis:
8) Item 8: Jika siswa merasa jenuh, maka guru akan segera mengganti
91
Hasil Penelitian:
Analisis:
Perubahan metode dan model pembelajaran dapat saja terjadi pada saat
kategori sedang.
dahulu, tetapi bobot nilai setiap soal telah dijelaskan terlebih dahulu
oleh guru.
Hasil Penelitian:
92
Analisis:
10) Item 10: Siswa memperhatikan dengan baik apa yang disampaikan
Hasil Penelitian:
Analisis:
sebagai berikut.
93
Tabel 4.24 Rekapitulasi Data Responden Variabel Sarana dan
Prasarana
Item Nomor Kategori Persentase
1 74,44 %
2 70,00 %
3 64,44 %
4 78,89 %
5 73,33 %
6 75,56 %
7 71,11 %
8 65,56 %
9 60,00 %
10 72,22 %
Rata-rata 70,555 %
skor maksimal dan skor minimal yang mungkin dicapai oleh setiap
responden.
94
Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi
z z z z z
20 40 60 80 100
70,56
3. Analisis Regresi
95
Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov satu
arah atau analisis grafis. Berikut ini adalah hasil uji normalitas dengan
Tabel 4.25
sama atau tidak dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk
96
Rank Spearman antara masing-masing variabel independen dengan
residu-alnya. Jika nilai signifikan lebih besar dari α (5%) maka tidak
Tabel 4.26
Correlations
Sarana dan
Prasarana Profesionalisme
Pendidikan Guru
Spearman's Sarana dan Correlation Coefficient 1,000 -,355
rho Prasarana Sig. (2-tailed) . ,149
Pendidikan N 18 18
Profesionalisme Correlation Coefficient -,355 1,000
Guru Sig. (2-tailed) ,149 .
N 18 18
* Correlation is significant at the .01 level (2-
tailed). a Listwise N = 18
adalah tidak signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai Sig = 0,149 > 0.05
Autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin Waston (DW), yaitu jika nilai
97
DW terletak antara du dan (4 – dU) atau du ≤ DW ≤ (4 – dU), berarti
bebas dari Autokorelasi. Jika nilai DW lebih kecil dari dL atau DW lebih
a) Perumusan hipotesis :
b) Kriteria pegujian :
- Jika d-hitung < dL atau d-hitung > (4-dL), Ho ditolak, berarti ada
autokorelasi.
autokorelasi.
- Jika dL < d-hitung < dU atau (4-dU) < d-hitung < (4-dL), maka
98
Gambar 4.2
Daerah Penerimaan & Penolakan Ho, Uji Autokorelasi
Tabel 4.27
Model Summary
b
Model Adjusted R Std. Error of the
R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 a ,055 -,004 6,45566 1,844
,234
sebesar 1,844. Untuk N=18 pada 2 variabel, Nilai dL pada tabel adalah
99
Berdasarkan grafik yang dikemukakan di atas dapat diketahui
bahwa nilai DW = 1,844 berada di antara nilai dU dan 4-dU atau 1,39133
< 1,844 < 2,60867 yang berarti nilai DW berada pada daerah
berikut.
Ŷ = a + bX + e
Keterangan:
Y : keputusan pembelian produk Mitra Emas
X : sarana dan prasarana pendidikan
a : konstanta
b : koefisien regresi atau slope garis regresi Y atas X
e : epsilon, galat presiksi yang terjadi secara acak.
Tabel 4.28
Coefficients
a
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 21,590 9,614 4,246 ,039
Sarana dan Prasarana ,388 ,253 ,358 2,532 ,145
Pendidikan
100
Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat model regresi sebagai berikut.
Ŷ = 21,590 + 0,388X + e
positif. Hal ini berarti jika skor Sarana dan Prasarana Pendidikan (X)
3) Nilai e dapat diabaikan karena telah dilakukan uji asumsi klasik yang
c. Pengujian Hipotesis
atas dapat digunakan atau tidak, akan dilakukan pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji t.
Berdasarkan output pada tabel 4.28 dapat diketahui nilai t hitung untuk X
adalah sebesar 2,532 sedangkan ttabel pada α (tingkat kekeliruan) 0,05 dan db =
101
18 – 2 = 16 untuk pengujian satu sisi adalah 2,120. Kriteria pengujian satu
Karena nilai thitung (2,532) lebih besar daripada nilai t tabel (2,120)
Besar pengaruh antar kedua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.29
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 a ,128 ,073 5,88986
,358
Profesionalisme Guru (Y) dan sarana dan prasarana pendidikan (X) adalah
Guru (Y) dipengaruhi oleh sarana dan prasarana pendidikan (X). Sedangkan
sisanya sebesar 87,20 % merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti
102
an. Dengan kata lain, semakin baik Sarana dan Prasarana Pendidikan dilaku-
kan, maka akan semakin baik pula Profesionalisme Guru. Sebaliknya, makin
tidak baik sarana dan prasarana pendidikan akan berakibat semakin tidak
C. Pembahasan
berlangsung jika ada pendidik, peserta didik, alat pendidikan dan lingkungan
103
Muawanah Cianjur menunjukkan sebanyak 75,22% responden memberikan
dan prasarana di SMA Al-Muawanah Cianjur pada tingkat yang cukup baik.
yang berisi 10 item. Item-item dalam instrumen ini telah dianalisis serta
ditentukan oleh koefisien Alpha Cronbach yang di atas 0,700 sebagai nilai
oleh koefisien Guttman Split-Half yang berada pada nilai 0,793 (lebih besar
normal yang ditunjukkan dengan nilai Z pada uji One Sample K-S
koefisien Spearmen rho sebesar 0,149 (lebih besar daripada 0,05), serta (3)
dU dan (4-dU).
104
2. Profesionalisme Guru
yang dapat menciptakan iklim belajar yang menarik, memberi rasa aman,
terakhir telah berdampak buruk yang sangat luas bagi kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Data tersebut dianggap valid karena telah dilakukan uji validitas dan
105
Selanjutnya, pada pengujian asumsi klasik variabel profesionalisme
gurr ditunjukkan bahwa (1) data telah berdistribusi normal dengan nilai Z
pada One Sample K-S sebesar 0,496 serta Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar
koefisien Sig. (2-tailed) sebesar 0,149 (lebih besar daripada 0,05), sarta (3)
dU dan (4-dU).
dan Prasarana Pendidikan (X) memiliki koefisien regresi positif. Hal ini berarti
jika skor Sarana dan Prasarana Pendidikan (X) naik sebesar satu satuan, maka
untuk pengujian satu sisi adalah 2,120. Kriteria pengujian satu sisi adalah ’tolak
Ho jika thitung > ttabel’. Karena nilai thitung (2,532) lebih besar daripada nilai ttabel
106
kepercayaan 95% terdapat pengaruh sarana dan prasarana pendidikan
Pendidikan (X) sebesar 0,128. Nilai ini mengandung makna bahwa sebesar
107
BAB V
A. Simpulan
Berdasar kepada hasil analisis atas data yang berhasil dihimpun pada
ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar 2,532 lebih besar daripada t tabel
2
ditunjukkann dengan nilai koefisien determinasi (R ) sebesar 0,128.
108
B. Rekomendasi
sebagai berikut.
baik agar pendataan fungsi ini dapat berjalan dengan baik serta
barang ini diketahui oleh penanggung jawab kelas (wali kelas), wakil
secara cermat dan teliti sehingga tidak ada barang-barang sekolah yang
109
4. Kepala sekolah dan komite sekolah sebaiknya mampu menjalin kinerja yang
upaya mencapai sasaran mutu yang telah diprogramkan. Jalinan kinerja ini
dan tetap menjaga nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
110
DAFTAR PUSTAKA
Alisuf Sabri, Mimbar Agama dan Budaya, (Jakarta: Pusat Penelitian dan
E. Mulyasa. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru , PT. Remaja Rosda
Karya: Bandung.
Gunawan, Ary (2005). Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Micro)
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Harahap, Baharuddin. (1983). Supervisi Pendidikan yang Dilaksanakan oleh
Guru, Kepala Sekolah, Penilik dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Damai
Jaya
Muhaimin (2004) . Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
111
Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang
Standar NasionalPendidikan, www.parlemen.ri./E3.pdf. didownload, 5
Maret 2011.
Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2008, Tentang Penyelenggaraan Pendidikan,
Pemerintah Aceh. Banda Aceh
Rohiat (2009). Manajemen Sekolah teori dasar dan Praktek, Bandung, Refika
Aditama.
Rasima (2007). Manajemen Perpustakaan Akper Aceh Selatan, tidak diterbitkan.
112
ANGKET
Variabel X
(Sarana dan Prasarana Pendidikan)
Petunjuk:
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
113
d. Tidak setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
4. ketersediaan sarana dan prasarana yang kurang atau tidak memadai akan
menghambat proses belajar mengajar, apakah anda setuju dengan
pernyataan diatas?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
114
6. Setelah kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dapat terpenuhi dan tertata
sesuai dengan pemakaiannya, maka perlu dibuat peraturan bagi pengguna sarana
dan prasarana tersebut, apakah anda setuju dengan pernyataan diatas?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
7. Tujuan daripada pengelolaan sarana dan prasarana sekolah ini adalah untuk
memberikan layanan secara profesional berkaitan dengan sarana dan
prasarana pendidikan agar proses pembelajaran bisa berlangsung secara
efektif dan efisien, apakah anda setuju dengan pernyataan diatas?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
9. Selain dengan cara membeli, sarana dan prasarana pendidikan sekolah juga
dapat diperoleh dari hadiah atau dengan cara meminta sumbangan kepada
115
perorangan ataupun lembaga, yayasan, organisasi atau badan-badan tertentu,
apakah anda setuju dengan pernyataan diatas?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
10. Sarana dan prasarana pendidikan sering disebut sebagai fasilitas pendidikan,
apakah anda setuju dengan pernyataan diatas?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
ANGKET
Variabel Y
(Profesionalisme Guru)
Petunjuk:
116
2. Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan kebenarannya.
Jawaban anda jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap pernyataan lain.
3. Catat respons anda pada lembar jawaban yang tersedia dengan memberi tanda
silang ,dan ikuti petunjuk-petunjuk lain yang mungkin diberikan berkaitan
dengan lembar jawaban. Terima kasih.
1. Sebelum proses pembelajaran, guru menjelaskan apa yang telah dicapai oleh
siswa dari pengajaran yang telah di ajarkan, apakah anda setuju dengan
pernyataan diatas?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
117
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
118
e. Sangat tidak setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
8. Jika siswa merasa jenuh, maka guru akan segera mengganti metode
pembelajaran dengan cara yang lebih menarik, sehingga siswa tidak cepat
jenuh, apakah anda setuju dengan pernyataan diatas?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
9. Siswa bebas memilih mengerjakan soal yang mana terlebih dahulu, tetapi
bobot nilai setiap soal telah dijelaskan terlebih dahulu oleh guru, apakah
anda setuju dengan pernyataan diatas?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
10. Siswa memperhatikan dengan baik apa yang disampaikan oleh guru pada
saat di depan kelas, apakah anda setuju dengan pernyataan diatas?
119
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
120