Tahap Pemilihan
Tahap Pemilihan
Tahap Pemilihan
Tahap pemilihan antibiotik dan jenis antibiotik yang sesuai untuk kasus
Tidak semua infeksi membutuhkan antibiotik, pada beberapa situasi antibiotik bisa saja
kontraindikasi.
Indikasi
3. Compromised patient
4. Perikoronitis parah
5. Osteomyelitis
Kontraindikasi
3. Dry socket
4. Perikoronitis ringan
Dengan tersedianya data empiris mengenai sensitifitas antibiotik dan mikrobiologi, maka
pemberian antibiotik disesuaikan dengan penyakit pasien. Drug of choice biasanya penicillin.
Obat alternatif untuk pasien alergi penisilin adalah klaritromisin dan clindamycin. Sefalosporin
sefadroksil berguna untuk antibakteri dengan spektrum lebih luas. Doxycline juga bisa menjadi
alternatif walau beberapa bakteri resisten terhadap tetrasiklin. Metronidazole hanya efektif untuk
bakteri anaerob.
Antibiotik dengan spektrum sempit hanya menargetkan pada organisme causative dan sama
efektifnya dengan antibiotik spektrum luas tanpa mengganggu mikroflora host dan meningkatkan
risiko resistensi bakteri.
Cara kerja antibiotik bakteriostatik membutuhkan intact dengan sel host untuk membantu
memfagositosis bakteri. Tipe antibiotik ini tidak dapat digunakan pada compromised patient.
Obat generik cenderung lebih murah dibandingkan obat keluaran terbaru, maka harga antibiotik
perlu disesuaikan dengan kondisi ekonomi pasien.
Adapun golongan antibiotik yang dapat diresepkan untuk kasus abses odontogenik adalah
sebagai berikut : Penisilin , Eritromisin, Cephalosporin, Metronidazole, Lincosamide,
Tetracyclin, dan Aminoglycosida.2
Referensi:
Ellis E, Hupp JR, Tucker MR. Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery. St. Louis: Elsevier.
2008. pp.355-8
Pedersen GW. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Jakarta: EGC. Hal. 199
10. Mengapa pasien masih merasa nyeri walau sudah minum obat?
Nyeri yang dirasakan pasien merupakan akibat dari infeksi kronis yang dialami oleh pasien
tersebut. Pada nyeri yang parah atau kronis, medikasi bukanlah suatu kebutuhan utama karena
nyeri tidak akan sembuh tanpa menghilangkan penyebabnya (akumulasi pus dalam rongga
abses). Selain itu, sebaiknya dilakukan tes kultur bakteri untuk mengetahui antibotik yang
bersifat resisten dan yang bersifat sensitif terhadap bakteri yang terkandung dalam abses.
Referensi:
1. Patil SR. Pain managenment in dentistry: a review and an update. J Neuroinfect Dis. Nov
2015;7(1): 1-4.