Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
( Hidrosefalus )
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
2. Etiologi
Infeksi,neoplasma, perdarahan,
Malformasi perkembangan otak janin
HIDROCEFALUS
Perlekatan Pelebaran
Dilatasi ruang CSS meningen pembuluh darah Penurunan
mobilitas fisik
Obstruksi ruang
TIK meningkat subarakhnoid Kepala membesar
Pemasangan
shunt
Perfusi jaringan
cerebral tidak efektif Perubahan status
Risiko infeksi kesehatan
Gagguan pusat
Kurang terpajan
Mengganggu sensori persepsi
Perubahan proses infomasi
nervus vagus
keluarga
Resiko defisit
volume cairan
6. Komplikasi
1. Peningkatan tekanan intrakranial
2. Kerusakan otak
3. Infeksi:septikemia,endokarditis,infeksiluka,nefritis,meningitis,ventr
ikulitis, abses otak.
4. Shunt tidak berfungsi dengan baik akibat obstruksi mekanik.
5. Hematomi subdural, peritonitis,adses abdomen, perporasi organ
dalam rongga abdomen,fistula,hernia, dan ileus.
6. Kematian
7. Penatalaksanaan
1. Pencegahan
2. Terapi Medikamentosa
3. Pembedahan :
Tujuannya untuk memperbaiki tempat produksi LCS dengan
tempat absorbsi. Misalnya Cysternostomy pada stenosis
aquadustus. Dengan pembedahan juga dapat mengeluarkan LCS
kedalam rongga cranial yang disebut :
4. Terapi
Pasca Operasi
Rencana keperawatan
No Diagnosa keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil (NOC) Intervensi (NIC)
1 Perfusi jaringan tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan: a. Kaji status neurologis yang berhubungan
efektif: serebral b.d a. Tekanan intrakranial 0-15 mmHg. dengan tanda-tanda peningkatan tekana
peningkatan tekanan b. Perfusi otak lebih dari 50 mmHg. intrakranial, terutama GCS.
intrakranial, c. Terpeliharanya status neurologis. b. Monitor tanda-tanda vital:TD, nadi, respirasi,
hipervolemia. d. Tanda vital stabil. suhu, minimal tiap 15 menit sampai keadaan
pasien stabil.
c. Monitor tingkat kesadaran, sikap reflek, fungsi
motorik, sensorik tiap 1-2 jam.
d. Naikkan kepala dengan sudut 15-450, tanpa
bantal (tidak hiperekstensi atau fleksi) dan
posisi netral (posisi kepala sampai lumbal ada
dalam garis lurus).
e. Anjurkan anak dan orang tua untuk mengurangi
aktivitas yang dapat menaikkan tekanan
intrakranial atau intraabdominal, misal:
mengejan saat BAB, menarik nafas,
membalikkan badan, batuk.
f. Monitor tanda kenaikan tekanan intrakranial,
misalnya: iritabilitas, tangis, sakit kepala, mual
muntah.
g. Monitor intake output cairan setiap hari.
2 Gangguan persepsi Setelah dilakukan tindakan keperawatan: a. Kaji tingkat kesadaran dan respon.
sensori b.d gangguan a. Tanda vital normal. b. Ukur vital sign, status neurologis.
pusat persepsi sensori. b. Orientasi baik. c. Monitor tanda-tanda kenaikan tekanan
c. GCS lebih dari 13. intrakranial seperti iritabilitas, tangis
d. Tekanan intrakranial <10 mmHg. melengking, sakit kepala, mual muntah.
e. Refleks fisiologis (+). d. Ukur lingkar kepala dengan meteran/ midline.
f. Refleks patologis (-).
e. Lakukan terapi auditori dan stimuli taktil.
3 Kerusakan intregritas Setelah dilakukan tindakan keperawatan: a. Monitor kondisi fontanella mayor tiap 4 jam.
kulit b.d penurunan a. Eritema (-). b. Ubah posisi tiap 2 jam, pertimbangkan
mobilitas fisik, defisiensi b. Kulit kepala turgor baik, utuh. perubahan posisi kepala tiap 1 jam.
sirkulasi. c. Luka (-). c. Gunakan lotion atau minyak dan lindungi posisi
daerah kepala dari penekanan.
d. Letakkan kepala pada bantal karet atau gunakan
water bed jika perlu.
e. Gunakan penggantian alat tenun dari bahan yang
lembut.
f. Stimuli daerah kepala setiap perubahan posisi.
g. Pertahankan nutrisi sesuai program terapi.
4 Resiko defisit volume Setelah dilakukan tindakan keperawatan: a. Monitor intake output makanan dan cairan.
cairan b.d mual, muntah, a. Hidrasi adekuat. b. Ukur dan observasi tanda vital.
anoreksia. b. Turgor kulit baik. c. Catat jumlah, frekuensi dan karakter muntah.
c. Membran mukosa lembab. d. Timbang BB tiap hari.
d. Tanda vital normal. e. Kaji tanda-tanda dehidrasi.
e. Urin output 0,5-1 cc/ kgBB/ jam.
5 Perubahan proses Setelah dilakukan tindakan keperawatan: a. Beri kesempatan pada keluarga atau orang tua
keluarga b.d perubahan a. Keluarga partisipasi dalam perawatan untuk mendiskusikan masalah.
status kesehatan anggota dan pengobatan. b. Beri dorongan sikap penerimaan terhadap anak
keluarga. b. Keluarga memberikan sentuhan, (misal dipeluk, berbicara dan menyenangkan
perasaan senang dan bicara pada anak).
anaknya. c. Bantu orang tua untuk ikut merawat anaknya,
c. Keluarga mampu mengidentifikasi libatkan orang tua sebanyak mungkin.
perilaku negatif dan cara d. Jelaskan setiap prosedur perawatan dan
mengatasinya. pengobatan.
e. Dorong sikap positif dari orang tua, beri
penjelasan tentang sifat negatif.
f. Diskusikan sikap yang mengindikasikan frustasi,
ajarkan cara menyelesaikan masalah dengan
strategi koping yang baru.
g. Hubungi konsultan jika perlu.
6 Kurang pengetahuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan, a. Jelaskan semua prosedur dan pengobatan,
orang tua tentang keluarga mampu: kehadiran perawat diperlukan bila ada informasi
penyakit, perawatan, a. Ungkapkan pengertian rencana oleh team kesehatan lain untuk memperkuat
komplikasi b.d kurang perawatan. Menerima kenyataan penjelasan.
informasi. terhadap anaknyA b. Beri dorongan pada orang tua untuk
b. Demonstrasikan perawatan yang mengekspresikan perasaan dan harapan dan
diperlukan. partisipasi dalam perawatan anaknya dengan
c. Mengetahui tanda infeksi dan perasaan yang menyenangkan.
peningkatan tekanan intrakranial. c. Bantu orang tua untuk dapat menerima
d. Menjelaskan pengobatan yang kenyataan tentang perubahan dan perkembangan
diberikan, minum obat sesuai rencana anaknya.
dan mengerti efek samping. d. Yakinkan orang tua bahwa anak membutuhkan
kasih sayang dan keamanan.
e. Demonstrasikan perawatan yang diperlukan
(bagaimana mengecek fungsi shunt, posisi
anak), berikan kesempatan untuk mengulang.
f. Beri penjelasan tentang pengobatan.
g. Berikan dafatar nomor telepon team kesehatan
untuk dapat digunakan bila muncul masalah.
PASCA OPERASI
1. Gangguan persepsi Setelah dilakukan tindakan keperawatan: a. Kaji reaksi pupil dan kesimetrisan, vital sign,
sensori b.d infeksi Mengembalikan fungsi persepsi sensori tingkat kesadaran, kepekaan, kemampuan
pemasangan shunt. dan komplikasi dapat dicegah atau neuromuskuler.
seminimal mungkin tidak akan terjadi. b. Ukur lingkar kepala dan awasi ukuran
fontanella.
c. Atur posisi daerah kepala yang tidak dilakukan
operasi jangan pada posisi shunt.
d. Ukur tanda vital.
e. Atur anak tetap terlentang dengan posisi 15-450,
akan meningkatkan dan melancarkan aliran
balikdaerah vena kepala sehingga mengurangi
edema dan mencegah terjadinya kenaikan TIK.
f. Ukur suhu dan atur suhu lingkungan sesuai
indikasi, batasi pemakaian selimut, kompres bila
suhu tinggi.
2. Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan: a. Ukur vital sign tiap 4 jam.
pemasangan shunt. a. Status imun normal. b. Gunakan teknik aseptik dalam perawatan.
b. Kontrol status infeksi. c. Observasi luka operasi.
c. Kontrol faktor resiko. d. Lakukan perawatan luka bekas operasi sesuai
d. Penyembuhan luka, ILO (-) instruksi.
e. Abses otak, meningitis (-). e. Kolaborasi: antibiotik, pemeriksaan AL, kultur
dan sesnsitivitas tes.
3. Kerusakan integritas Setelah dilakukan tindakan keperawatan: a. Kaji lokasi incisi adanya robekan permukaan
kulit b.d prosedur a. Incisi sembuh tanpa ada eritema. kulit, pus, darah.
pembedahan. b. Luka kering dan bersih. b. Ukur vital sign tiap 4 jam.
c. Perhatikan teknik aseptik dan septik saat
penggantian balutan.
d. Observasi tanda-tanda peningkatan TIK karen
infeksi akibat pemasangan infus.
e. Jaga kebersihan kulit pasien tetap bersih dan
kering.
4. Kurang pengetahuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan: a. Kaji tingkat pendidikan dan pengetahuan orang
tentang perawatan di a. Orang tua mampu ungkapkan tua pasien.
rumah b.d kurangnya pengertian rencana perawatan. b. Beri penjelasan tentang hidrosefalus dan
informasi. b. Orang tua dapat mendemonstrasikan prosedur pembedahannya pada orang tua.
kemampuan merawat di rumah. c. Libatkan orang tua pada perawatan pasca
c. Orang tua mengerti tentang cara operasi.
pewngobatab di rumah. d. Jelaskan pada orang tuatentang tanda dan gejala
infeksi CSF dan kegagalan shunt.
DAFTAR PUSTAKA