Anda di halaman 1dari 36

OBSERVASI FEBRIS

DEMAM LEPTOSPIRA MALARIA THYPOID


BERDARAH
DENGUE
ANAMN DEMAM BIFASIK tinggi DEMAM SEPTIK riwayat DEMAM DEMAM REMITTEN demam
ESIS mendadak (2-7 hari) kontak dengan tikus dan INTERMITTEN/PERIODIK meningkat perlahan-lahan
biasanya setelah daerah banjir Riwayat berpergian/ tinggal terutama pada sore dan malam
bepergian ke daerah FASE LEPTOSPIRAEMIA di daerah endemis malaria hari lalu turun menjelang pagi
endemis - Demam menggigil SECARA UMUM (Minggu 1-2)
DD : - Nyeri kepala frontal TRIAS MALARIA(malaria - Demam
- Nyeri kepala - Nyeri paha, betis dan proxym) secara berurutan: - Nyeri kepala
- Nyeri retro-orbital pinggang - Periode dingin - Pusing
- Mialgia - Mialgia Dimulai dengan menggigil, - Nyeri otot
- Atralgia - Mual muntah kulit dingin, dan kering, - Anoreksia
- Ruam kulit - Diare penderita sering - Mual muntah
- Mual-muntah - Fotofobia membungkus dirinya - Obstipasi/diare
- Nyeri perut FASE IMUN : dengan selimut atau sarung - Sebah
- Tanda perdarahan - Demam menggigil pada saat menggigil, sering - Batuk
(petekia) - Kelemahan umum seluruh badan gemetar, - Epitaksis
DBD : - Manifestasi perdarahan pucat sampai sianosis
- Tanda perdarahan (epistaksis, petekie, seperti orang kedinginan.
(peteki-ekimosis- perdarahan gusi) Periode ini berlangsung
purpura, perdarahan antara 15 menit sampai 1
mukosa, jam diikuti dengan
hematemesis/melen meningkatnya temperatur.
a) - Periode panas
Wajah penderita terlihat
merah, kulit panas dan
kering, nadi cepat dan
panas tubuh tetap tinggi,
dapat sampai 40oC atau
lebih, penderita membuka
selimutnya, respirasi
meningkat, nyeri kepala,
nyeri retroorbital, muntah-
muntah dan dapat terjadi
syok. Periode ini
berlangsung lebih lama dari
fase dingin dapat sampai 2
jam atau lebih, diikuti
dengan keadaan
berkeringat.
- Periode berkeringat
Penderita berkeringat mulai
dari temporal, diikuti
seluruh tubuh, penderita
merasa capek dan sering
tertidur. Bila penderita
bangun akan merasa sehat
dan dapat melakukan
pekerjaan biasa

DAUR SIKLUS :
Falciparum : 24, 36, 48 jam
Vivax : 48 jam
Ovale : 48 jam
Malariae : 72 jam
PF Secara umum : FASE LEPTOSPIRAEMIA : SECARA UMUM : MINGGU 1 : Demam
- Demam - Demam - Demam MINGGU 2 :
- Hepatomegali - Konjungtiva suffusion - Konjungtiva pucat - Demam
- Tanda-tanda - Rash berbentuk makular, - Ikterik - Bradikardia relatif
perdarahan makulopapular atau - Hepatomegali - Lidah tifoid
(rumpleleed + (> urtikaria - Splenomegali - Hepatomegali
10)) - Splenomegali - Splenomegali
- Pada DBD dapat - Hepatomegali KHAS PADA MALARIA TTT : - Meterorismus
dijumpai asites dan - Limfadenopati - Falciparum : gejala GIT, - Gangguan kesadaran
efusi pleura FASE IMUN : tanda anemia, ikterus, - Roseola (pada orang Indo
- Pada DSS disertai - Ikterik gejala serebral, tanda jarang ditemukan)
penurunan tekanan - Epistaksis edema paru, tanda 5 tandamayor ????
darah <20mmHg, - Petekie hipoglikemi - Lidah tpoid
nadi yang cepat dan - Nyeri tekan otot betis - Vivax : tanda anemia, - Bradikardi bradikardi
lemah, kulit dingin - Tanda meningitis splenomegali - Demam 7 hari
dan gelisah - Ovale : sama dengan - Abdominal discamfort
vivax - somnolen
- Malariae : splenomegali, -
tanda sindroma nefrotik

TANDA MALARIA BERAT


(Pernicious manifestation):
- Malaria cerebral
(penurunan kesadaran)
- Tanda asidosis
- Anemia berat
- Tanda gagal ginjal akut
(urine output turun,
kreatinin naik)
- Edema paru
- Tanda hipoglikemia
- Tanda syok
- Perdarahan spontan

PP Secara Umum : - Darah rutin (leukositosis/ - Darah tepi (darah tebal, Darah rutin :
Darah rutin : normal/ sedikit menurun hapusan darah tipis), - leukopenia/leukositosis/N
- Trombositopeni dengan neutrofilia, - Darah rutin - Anemia ringan
- Peningkatan peningkatan LED), - Tes Serologi (IFA) - Trombositopenia
hematokrit trombositopenia - Pemeriksaan cepat --> - Aneosinofilia
- Protombin time - Urinalisis : proteinuria, ICT(Imunocromatograpic - Limfopenia
memanjang leukosituria, cast tes) - Peningkatan LED
- NS1hari 1-3 - LFT : bilirubin direk - Foto Thorax LFT :
- IgM dengue + IgG meningkat tanpa - Peningkatan SGOT/SGPT
dengue hari ke 4 peningkatan OT/PT
DD : - Ginjal : ureum, kreatinin
- Leukopenia (<5000) - Kultur : darah, urin
- Trombositopenia - Uji Serologi : MAT
(<150.000) (Mikroskopik Agglutination
- Hematokrit naik 5- Test, MSAT (Makroskopik
10% Slide Agglutination Test)
DBD : - Leptotek dot
- Trombositopenia
(<100.000)
- Penurunan
hematokrit >20%
DX - Rumple leed Serologi : MAT (microscopic - Pemeriksaan sediaan - Uji Widal >o 1/320
- NS1 agglutination test), PCR, darah tebal dan tipis  H 1/640 ATAU DIULANG
- IgM anti dengue mikroskop lapang pandang untuk menentukan ada LAGI NANTI
- IgG anti dengue gelap tidaknya spesies, - Uji Tubex
stadium dan kepadatan - Uji Typhidot
DEFINISI KASUS - Diagnostik cepat (Rapid - Uji IgM Dispstick
1. Kasus Suspect diagnostic test) yaitu - Kultur salmonella ( px.pasti)
Demam akut >38,5 HRP-2, aldolase, p-LDH)
dannyeri kepala-malaise - Malaria berat : kimia DEFINISI KASUS
dan atau conjunctival darah, ekg, foto thorax, 1. Suspect : gejala klinis
suffusion dan ada riwayat urinalisis, analisis cairan 2. Probable : Gejala klinis +
kontak dg lingkungan yang serebrospinalis gambaran lab
terkontaminasi
2. Kasus Probable
Pada PPK 1
Kasus suspect dengan 2
gejala di bawah ini :
- Nyeri betis
- Batuk dengan/tanpa darah
- Sesak nafas
- Ikterik
- Manifestasi perdarahan
- Iritasi meningeal
- Anuria-oliguria dan atau
proteinuria
- Aritmia jantung

Pada PPK 2/3 (dg fasilitas


lab)
- Kasus suspect dg IgM (+)
pada RDT dan atau
minimal 3 kriteria lab :
- Proteinuria, hematuria,
piuria
- Leukositosis dg neutrofilia
(>80%), limfopenia
- Trombosit < 100.000
- Bilirubin >2mg%,
peningkatan OT/PT,
amilase, CPK
3. Kasus Confirmed
- Kasus suspect/probable
disertai dengan salah satu
hasil lab di bawah ini :
- Kultur (+) darah/urine
- PCR (+)
- Serokonversi MAT dari (-)
menjadi (+)/ titer naik 4x
dari awal
- Titer MAT >320
TERAPI Secara umum : - Suportif: atasi dehidrasi, ACT (Artemisinin Base - Tirah baring
- Tirah baring hipotermi, perdarahan, Combination Therapy) - Diet lunak
- Pemberian cairan gagal ginjal - Artesdiaquin (Artesunat - Terapi suportif (antipiretik,
- Medikamentosa - Terapi antibiotik : 50 mg, Amodiakuin 200 antiemetik, cairan adekuat)
simtomatik a) Leptospirosis ringan mg) selama 3 hari - Antibiotik :
- Antibiotik jika ada Doksisiklin 2x100 mg, - Artekin diberi 4 a) Kloramfenikol 4x500 mg
infeksi sekunder Ampisilin 4x500 mg, tablet.(Dihidroartemisini hingga 7 hari bebas
Amoksisilin 4x500 mg n 40 mg, piperakuin 320 demam
b) Leptospirosis mg) selama 3 hari b) Tiamfenikol 4x500mg
sedang/berat : - Coartem (Artemeter 20 c) Kotrimoxazole 2x2 tablet
Penisilin G 1,5 juta mg, lumefantrine 120 selama 2 minggu (1
unit/ 6 jam IV, (karena mg) selama 3 hari tablet mengandung 400
ada reaksi jaris Konvensional : klorqouin mg sulfametoksazol dan
c) ampisilin 1 gram/6 jam Kalau pasien tidak sadar : 80 mg trimetoprim)
IV, amoksisilin 1 inj.artesunat sampai sadar. d) Ceftriaxon 3-4gr dalam
gram/6 jam IV PROFILAKSIS dextrose 100 cc
d) Kemoprofilaksis : - Malarone (Atovaquone- diberikan selama ½ ja
doksisiklin 200 proguanil) : diberikan 1- per infus 1x1 selama 3-5
mg/minggu 2 hari sebelum dan 1 hari
minggu sesudah e) Ciprofloxacin 2x500 mg
Penisilin : bisa memicu jarisch - Doksisiklin : setiap selama 6 hari
herxheimer ( gejala hari..Diberikan 1-2 hari f) Azitromisin 2x500 mg
detoksifikasi kuman mati sebelum dan 4 minggu
mengeluarkan endotoksin-- sesudah
>gejala : demam, hipotensi, - Kloroquine :3x1
sakitkepala, takikardi) Diberikan 1 minggu
sebelum dan 4 minggu
sesudah
- Meflokuin : Diberikan 2-
3 minggu sebelum dan 4
minggu sesudah
- Bila resisten dengan
klorokuin berikan
doksisiklin 100 mg/hari
atau mefloquin 250
mg/minggu atau
klorokuin 2
tablet/minggu ditambah
proguanil 200mg/hari
- Malaria ibu hamil > kina
Patofisiologi demam malaria Nyamuk Anopheles betina menggigit manusia
Melepaskan sporozoit dari air liurnya ke pemblh darah

½ jam – 1 jam sebagian sporozoit msk ke hati dan sisanya mati karena proses fagositosis

Msk ke sel parenkim hati ( perkembangan aseksual )

Terbentuk skizont hati

skizont pecah

Mengeluarkan merozoit ke sirkulasi darah

Merozoit menyerang eritrosit

Tropozoit (dlm)

Eritrosit berparasit ( EP )

Stadium I :

24 jam I  tropozoit berubah menjadi bentuk ring / stadium cincin

( P. Falciparum = bentuk stereo headphone )

Stadium II :
24 jam II  stadium matur

Sitoadhe ren

EP matur Sekuestrasi

Rosetting

Sitokin

Membentuk skizont

eritrosit / skizont pecah

Mengeluarkan merozoit dan menginfeksi eritrosit lain

Sebagian merozoit tumbuh mjd bentuk seksual dlm darah

( mikrogametosit & makrogametosit )

Nyamuk lain menggigit penderita

Terjadi siklus seksual dlm tubuh nyamuk

Fertilisasi

Zigot
Ookinet ( lebih bergerak )

Menembus dinding lambung

Ookista

Mengeluarkan Sporozoit

Migrasi ke kelenjar ludah

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi IV, 2006.Parasitologi Kedokteran
Beberapa keadaan klinik dalam perjalanan infeksi malaria:
Serangan keadaan mulai dari akhir masa inkubasi & mulai terjadi serangan paroksimal yang terdiri dari
primer : dingin/menggigil, panas & berkeringat. Serangan paroksimal ini dapat pendek atau panjang tergantung
dari perbanyakan parasit dan keadaan immunitas penderita.
relaps Atau disebut rechute :
berulangnya gejala klinik atau parasitemia yang lebih lama dari waktu diantara serangan periodic dari
infeksi primer yaitu setelah periode yang lama dari masa latent (sampai 5thn), biasanya terjadi karena
infeksi tidak sembuh/oleh bentuk diluar eritrosit (hati) pada malaria vivax/ovale
Recrudescense berulangnya gejala klinik atau parasitemia dalam masa 8minggu sesudah berakhirnya serangan primer.
Recrudescense dapat terjadi berupa berulangnya gejala klinik sesudah oeriode laten dari serangan primer
rekurens berulangnya gejala klinik atau parasitemia setelah 24 minggu berakhirnya serangan primer
laten periode tanpa gejala dan tanpa parasitemia selama terjadinya infeksi malaria. Biasanya terjadi diantara
dua keadaan paroksimal.
Terapi malaria
Malaria berat
Penilaian Demam Tifoid Prof Soeharyo

Gejala Skor
Demam febris ≥ 7 hari 2
Bradikardi relative 2
Kesadaran menurun 2
Splenomegali 2
Distensi abdomen 2
Roseola 1
Lidah tifoid 1
Hepatomegali 1
Nyeri abdomen 1
Gangg GIT lain 1
Gejala klinis ≥ 10  + tifoid

Penilaian Demam Tifoid menurut Nelwan

Gejala Skor
Demam < 1 minggu 1
Sakit kepala 1
Lemah 1
Mual 1
Nyeri perut 1
Anoreksia 1
Muntah 1
Gangguan motilitas 1
Insomnia 1
Hepatomegali 1
Splenomegali 1
Demam > 1 minggu 2
Bredikardi relative 2
Lidah tifoid 2
Melena 2
Gangguan kesadaran 2

Skor 1-20, semakin tinggi skor semakin mendukung demam tifoid. Penilaian klinis suspek demam tifoid skor ≥ 8.

REMATIK
OSTEOARTRITIS ARTRITIS RHEUMATOID ARTRITIS GOUT

ANAMNESIS  Nyeri sendi yang bertambah saat  Nyeri dan kekakuan sendi berkurang  Gejala inflamasi (Eritem, nyeri
beraktivitas dan berkurang dengan aktivitas hebat, pembengkakan dan
dengan istirahat  Pembengkakan dan nyeri sendi pagi peningkatan suhu pada sendi yg
 Kekakuan sendi menetap dan hari sekurang-kurang nya 1 jam. terkena) -->sulitberjalan.
bertambah berat  Terkadang hilang timbul  Riwayat konsumsi makanan tinggi
 Pada pasien usia tua/ >50 tahun.  Usia 20-45 th / wanita muda purin
 Nyeri dan kekakuan sendi setelah  Wanita>Laki-laki  Riwayat jarang minum air putih
imobilisasi lama (Timbul saat  Riwayat RA pada keluarga dekat  Obesitas
bangun pagi nyeri <20 menit)  Penyakit gagal ginjal kronis
 Nyeri tiba2
PF - Gangguan ROM Manifestasi artikular Stadium artritis gout akut ditemukan :
- Krepitasi pada persendian yang Reversible  Peradangan monoartikular unilateral
terkena - Ditemukan tanda sinovitis  Kesulitan dalam aktivitas
- Perubahan gaya berjalan, :kemerahan, Bengkak, Panas,  Dapat timbul gejala sistemik 
gangguan fungsi sendi maupunnyeri. demam, malaise
- Pembengkakan sendi asimetris - Berkurangnya lingkup gerak sendi  Lokalisasi : sendi MTP-1, bisa juga di
- Deformitas sendi permanen - Predileksi :((diproximal interphalang) sendi kecil ekstremitas yang lain
- Tanda inflamasi akut sendi : PIP, simetris  Monoartritis
peningkatan suhu, nyeri tekan, Irreversible  Predileksi persendian metatarsop
gangguan gerak, kemerahan Tanda sesuai predileksi sendi halangeal 1
- Predileksi: Terutama sendi b esar  Vertebra cervical : kekakuan leher,
yang menumpu berat badan ex: subluksasi, gangguan stabilitas  Stadium artritis gout kronik
lutut, panggul, sendi  Seperti artritis gout akut, namun
- tangan: CMC,PIP,DIP, asimetris  Gelang bahu : Berkurang lingkup jumlah sendi yang terkena dapat
- NODUL DI OA namanya Nodul gelang sendi, Frozen shoulder bertambah banyak
bokat syndrome  Stadium gout kronis bertofus
 Siku : Parestesia digiti IV, V dan  Serangan poliartikular disertai
paralisis fleksor digiti V tofus terutama pada sendi yang
 Tangan : swan neck deformities, sering serangan
boutunniere, CTS
 Panggul : keterbatasan ROM
 Nodul di RA : NODUL RHEMATOID
Manifestasi Ekstraartikular
 Kulit : nodul reumatoid, purpura
 Mata : keratokonjungtivitis sicca,
skleritis
 THT : xerostomia, Nyeri tenggorokan
 Sist. Respirasi : nyeri tenggorokan,
nyeri telan
 Sist. Kardiovaskular : perikarditis,
penyakit jantung sistemik,
miokarditis
 Sistem GI : vaskulitis
 Sistem UG : nefropati membranosa
 Sist. Saraf : mielopati, neuropati

PP - Radiologi : rontgen sendi,  Darah perifer : anemia, trombositosis,  Px.laborat : serum uratdarah,
artroskopi, artrografi (celah sendi peningkatan LED & CRP. asamuraturin 24 jam
menyempit, ditemukan kista  Analisis cairan sendi inflamasi: leukosit  Px.analisiscairansendi
pada tulang, sklerosis subkondral, 5000-50000/µL, PMN >50%, protein  Temuankristal monosodium urat
osteofit di sekitar sendi) meningkat, glukosa menurun, kristal (-),  Kondisiinflamasi ( leuko 5 rb - 8
- Laboratorium darah : Tidak kultur bakteri (-) rb/mm)
ditemukan abnormalitas pada px  RF (+)  Px.radiologi : tdk spesisfik pada kondis
imunologi  Erosi sendi awal penyakit, soft tissue swelling pd
sekitar sendi
 Predileksi : phalang metatarsal 1
DX 1. Kriteria OA sendi lutut Mnrt ARA (American Rheumatism Menurut American College Of Reumatology
 Berdasar gejala& lab : nyeri lutut + Association,1987), diagnosis RA dpt (ACR) 1977:
min 5 dari 9 kriteria : ditegakkan apabila 4 dari 7 kriteria:  Ditemukan kristal monosodium urat
 Usia> 50 th pada cairan sendi
 Kekakuan < 30 menit  Morning Stiffness > 1 jam  Terdapat tofus berisi kristal
 Krepitus  Artritis pada 3 sendi atau lebih. monosodium urat
 Bony tenderness  Artritis pada sendi tangan atau  Terdapat 6 dari 12 kriteria klinis,
 Pembengkakan tulang pergelangan tangan. laboratoris, dan radiologis sebagai
 No palpable warmth  Pembengkakan sendi yg simetris. berikut :
 LED < 40 mm/jam  Nodul subkutan a. Terdapat lebih dari satu kali serangan
 Reumatoid factor < 1:40  Faktor serum rematoid (+) arthritis akut
 SF OA  Perubahan gambaran Radiologi : b. Inflamasi maksimal terjadi dalam waktu
 Berdasar gejala & radiologi : nyeri adanya erosi / dekalsifikasi tulang yg 1 hari
lutut + min 1 dari 3 kriteria berlokasi pada sendi atau daerah yg c. Arthritis monoartikuler
 Usia> 50 th berdekatan dengan sendi d. Kemerahan pada sendi
 Kekakuan< 30 menit  DX ditegakkan apabila ditemukan e. Bengkak dan nyeri pada MTP-1
 Krepitus setidaknya kriteria 1-4 yang dialami f. Arthritis unilateral yang melibatkan MTP-
 ±osteofit minimal 6 minggu. 1
 Berdasar gejala klinis : nyeri lutut + g. Arthritis unilateral yang melibatkan
min 3 dari 6 kriteria sendi tarsal
 Usia> 50 th h. Kecurigaan terhadap adanya tofus
 Kekakuan< 30 menit i. Pembengkakan sendi yang asimetris
 Krepitus (radiologis)
 Bony tenderness j. Kista subkortikal tanpa erosi (radiologis)
 Pembengkakan tulang k. Kultur mikroorganisme negative pada
 No palpable warmth cairan sendi
2. Kriteria OA sendi tangan
Nyeri atau kekakuan di sendi tangan
+ 3/4 dari GK berikut :
 Pembengkakan jar.lunak pd
2/lebihsendi DIP
 Pembengkakan <dari 3 sendi MCP
 Pembengkakan jar.keras min 2
sendi DIP
 Deformitas min 1 dr 10 sendi
tertentu
3. Kriteria OA sendi panggul
Nyeri pinggang & min 2 dr 3
gejalaberikut :
 LED > 20 mm/jam
 Px.radiografi femoral : osteofita
setabulum
 Penyempitan celah sendi pada
px.radiografi ( superior, aksila,
danatau medial )
TERAPI Medikamentosa Tujuan Terapi : Pengobatan gout arthritis akut bertujuan
SYSDOA= SymptomModifying Drugs for o Menghilangkan Inflamasi  menghilangkan keluhan nyeri
OA o Cegah deformitas sendi,
1.Analgetik o Mengembalikan fungsi sendi  mencegah serangan berulang,
 Analgesik oral o Cegah destruksi jaringan  mencegah komplikasi akibat
OAINS non spesifik lebih lanjut.  deposisi kristal monosodium urat
a. Kondro degeneratif : di sendi dan organ lain
ex: indometasin,aspirin, ibuprofen Tx.medikamentosa  Mengatasi kondisi terkait gout
dan naproksen.  OAINS seperti obesitas,
b. Kondronetral :diklofenak.  Diberi sejak awal munculnya gejala hipertrigliseridemia, hipertensi
c. Kondroprotektif : inflamasi  Terdiri atas 2 tahap :
piroksikam,as.tioprofenat  OAINS tidak melindungi kerusakan  Tahap 1: Hilangkan keluhan nyeri
Analgetik yang dapat digunakan : rawan sendi dan tulang dari proses sendi dan peradangan
parasetamol, ibuprofen, capsaisin, destruksi  Kolkisin 0,5 (3x1) ( menghambat
tramadol,propoxifen dan naproxenJgn  DMARDs migrasi granulosist ke daerah radang )
lupa berikan gastroprotektor .  Sulfasalazin 1x500 mg/hr  obat OAINS : Indometasin 150-
 MTX7,5-10 mg/minggu (IV) 200 mg/hr slm 2-3 hr
 Analgetik topikal : Gel natrium  Klorokuin fosfat 250 mg/hr atau  Kortikosteroid : prednison 20-40
diklofenak 1% hidroksi klorokuin 400 mg/hr mg/hr, tapering off dalam 1-2 minggu
 OAINS Cox-2 Inhibitor: celecocib  Leflunomid 100 mg/hr  Tahap 2 : Jaga kadar asam urat darah
(celebrek)  Agen biologik agar selalu DBN
 Kortikosteroidsistemik  Urikosurik : Probenecid 0,5 g/ hari
3.Kondroprotektor Agent ( 4-6 bln )ex : (ESO pembentukan kristal urat di urin
Glukosamin Sulfat, Kondroitin Sulfatdan Terapi bedah orthopedi dan deposisi as. Urat)
Hyaluronic Acid ( rekonstitusi cairan Terapi orthotic  Penghambat xantin oksidase :
sinovial) allopurinol. Dosis maksimal pemberian
800 mg/hari (ESO sindrom dispepsia,
B.DMOADs = Disease Modifying OA nyeri kepala, diare, pruritic papular
Drugs.digunakan untuk mengurangi rash, dan kemungkinan
progress penyakit. hipersensitivitas)

DMOADs msh dlm tahap penelitian, but Obat penurun asam urat penurun asam
ada bbrp yg potensial : urat seperti
- Tetrasiklin  alupurinol 800 mg/hr
- Glycosaminglycan Menurunkan kadar urat serum dan
- Pentosan Polisulfat. urin dengan cara menghambat
pembentukan asam urat (hambat
Bedah xanthin oxidase)
a) Arthroscopic  Urikosurik 0,5 g/hr
debridement Meningkatkan ekskresi urat pada urin
b) Joint lavage Pada fase akut tdk boleh diberikan
c) Osteotomy alupurinol : karena akan merangsang
d) Arthroplasty sendi total penurunan asam urat-->merangsang
mobilisasias.urat sehingga terjadi
Non medikamentosa peningkatan saturasi asam urat pada sendi-
 Edukasi ->penumpukan as.urat-->merangsang
 Fisioterapi dan Rehabilitasi gejala .
 Penurunan berat badan
 Mengurangi aktivitas yang Fase akut boleh diberikan urikosurik.
merangsang sendi berlebihan
 Koreksi mal alignment
 Terapi akupuntur

KOMPLIKASI  Osteonekrosis spontan sendi  Nyeri sendi memberat dan  Kerusakan sendi
lutut keterbatasan  Nefrolithiasis
 Bursitis  Deformitas swan neck  Pembentukan tofus
 Artropati mikrokristal  Felty syndrome (neutropenia,  Arthritis degeneratif berat
splenomegali)  Infeksi sekunder
 Iskemik koroner  Nefropati asam urat
 Peningkatan risiko infeksi  Fraktur pada sendi dengan tofus

Anda mungkin juga menyukai