Anda di halaman 1dari 24

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penyakit Diabetes

Dalam keadaan normal, kadar gula darah seseorang adalah 70 sampai 110
mg/dl. Jika kadarnya lebih tinggi dari 110 mg/dl disebut hiperglikemia dan jika
kadar gula yang lebih rendah dari 70 mg/dl disebut hipoglikemia. Jika konsentrasi
glukosa dalam darah mencapai 160-180 maka glukosa tersebut akan dikeluarkan
bersama urin. Tubuh mempunyai sistem metabolik yang berpengaruh terhadap
kadar glukosa dalam darah, dimana dalam hal ini fungsi pankreas sangat
dibutuhkan.

Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara medis dan


klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi
karbohidrat (Schteingart David, 2001:1259). Diabetes mellitus terjadi dimana
keadaan tubuh yang tidak dapat mengontrol atau mengolah glukosa dalam darah.
Secara umum penyakit ini terjadi karena adanya gangguan dari suatu hormon
yang ada di dalam tubuh manusia yang diproduksi oleh kelenjar pankreas yaitu
insulin. Hormon insulin sangat berfungsi dalam tubuh manusia untuk mengatur
kadar gula dalam darah, dengan cara mentransfer gula ke sel dan selanjutnya akan
diubah menjadi energi atau disimpan sebagai cadangan energi.

Biasanya kadar gula darah akan meningkat setelah makan dan glukosa
akan merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin. Jika insulin dapat
dihasilkan dan bekerja dengan baik maka kadar gula darah akan kembali turun
dalam waktu kurang lebih tiga jam. Dalam proses inilah hormon insulin
dibutuhkan untuk mengatur metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang
masuk dalam tubuh manusia.

1
1.2 Rumusan Masalah

a) Bagaimana latar belakang diabetes mellitus ?


b) Bagaimana hubungan faktor resiko dengan 3 variabel epidemiologi?
c) Apa saja tindakan pencegahan dan penatalaksanaannya?

1.3 Tujuan Penulisan


a) Untuk mengetahui latar belakang diabetes mellitus ?
b) Untuk mengetahui hubungan faktor resiko dengan 3 variabel
epidemiologi?
c) Untuk mengetahui tindakan pencegahan dan penatalaksanaannya?

2
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 . Pengertian Diabetes Melitus


Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar glukosa darah akibat
penurunan sekresi insulin yang progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin
(Soegondo dkk, 2009).
Diabetes Mellitus adalah kondisi abnormalitas metabolisme karbohidrat
yang disebabkan oleh defisiensi (kekurangan) insulin, baik secara absolute (total)
maupun sebagian (Hadisaputro. Setiawan, 2007). Diabetes Melitus (DM) atau
disingkat Diabetes adalah gangguan kesehatan yang berupa kumpulan gejala yang
disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan
ataupun resistensi insulin. Penyakit ini sudah lama dikenal, terutama dikalangan
keluarga, khususnya keluarga ‘berbadan besar’ (kegemukan) bersama dengan
gaya hidup ‘tinggi’. Kenyataannya, kemudian, DM menjadi penyakit masyarakat
umum, menjadi beban kesehatan masyarakat, meluas dan membawa banyak
kematian.
Secara garis besar terdapat tiga tipe utama diabetes:

 Diabetes tipe 1: dikarenakan tubuh gagal untuk memproduksi insulin, dan


sesegera mungkin orang tersebut membutuhkan injeksi insulin. Selain
diabetes tipe 1, injeksi insulin juga bisa diberikan kepada orang yang
menderita insulin dependent diabetes mellitus (IDDM) atau diabetes
mellitus yang tergantung insulin dan juvinile diabetes.
 Diabetes tipe 2: dikarenakan insulin resisten (perlawanan insulin), yaitu
sebuah kondisi dimana sel tubuh gagal untuk menggunakan insulin yang
telah di produksi secara baik dan kadang-kadang kondisi ini juga
diperparah dengan adanya kekurangan insulin secara keseluruhan.
 Diabetes Gestritional: adalah kondisi dimana jika seseorang hamil yang
sebelumnya dia tidak pernah menderita diabetes, terjadi peningktan gula

3
darah yang tinggi selama kehamilan berlangsung. Proses ini kemungkinan
merupakan proses yang terjadi lebih dulu sebelum diabetes ini
berkembang menjadi diabetes tipe 2.

Bentuk lain dari penyakit diabetes antara lain adalah diabetes kongenital,
yang disebabkan oleh kecacatan genetik penskresi insulin, diabetes sisti fibrosis
berhubungan, steroid diabetes yang ditandai dengan tingginya dosis
glukokortikoid, dan beberapa bentuk lain dari diabetes menogenik.
Semua jenis diabetes telah bisa dlakukan treatmen semenjak ditemukannya
insulin pada tahun 1921, dan diabetes tipe 2 mungkin di kontrol dengan obat-
obatan. Diantara diabetes tipe 1 dan 2 kesemuanya merupakan kondisi kronis
yang pada umumnya tidak dapat disembuhkan. Transplantasi pankreas telah
berhasil dicoba meskipun dengan tingkat keberhasilan yang terbatas untuk
diabetes tipe 1; mengurangi dan menghindari konsumsi gula telah berhasil
mengatasi obesitas dan diabetes tipe 2.
Diabetes gastrointestinal umumnya baru bisa dilakukan pengobatan
setelah mencul tanda dan gejala. Diabetes yang tidak di tangani dengan tepat
dapat timbul banyak komplikasi baik yang bersifat akut maupun yang bersifat
kronis. Komplikasi yang bersifat akut diantaranya hipoglikemia, diabetic
ketoacidosis, atau nonketonic hyperosmolar coma. Kompliasi jangka panjang
(kronis) lebih berisfat serius dibanding komplikasi yang bersifat akut. Adapun
komplikasi jangka panjang tersebut diantaranya penyakit kardiovaskuler, gagal
jantung kronis, dan kerusakan retina. Treatmen secara adekuat merupakan hal
yang sangat penting dalam prinsip pengobatan diabetes, seperti pengontrolan
kadar gula darah dan pengontrolan gaya hidup seperti penghentian merokok dan
menjaga berat badan tubuh yang ideal.

2.2 Epidemiologi Diabetes Melitus


a) Menurut Orang
Pada negara berkembang, DM cenderung diderita oleh penduduk usia 45-64
tahun, sedangkan pada negara maju penderita DM cenderung diderita oleh
penduduk usia di atas 64 tahun. Penderita DM Tipe 1 biasanya berumur < 40

4
tahun dan penderita DM Tipe 2 biasanya berumur ≥ 40 tahun. Diabetes sendiri
merupakan penyakit kronis yang akan diderita seumur hidup sehingga
progresifitas penyakit akan terus berjalan, pada suatu saat dapat menimbulkan
komplikasi.
Diabetes Mellitus (DM) biasanya berjalan lambat dengan gejala-gejala yang
ringan sampai berat, bahkan dapat menyebabkan kematian akibat baik komplikasi
akut maupun kronis. Dengan demikian Diabetes bukan lah suatu penyakit yang
ringan. Menurut beberapa review, Retinopati diabetika, sebagai penyebab
kebutaan pada usia dewasa muda, kematian akibat penyakit kardiovaskuler dan
stroke sebesar 2-4 kali lebih besar , Nefropati diabetic sebagai penyebab utama
gagal ginjal terminal, delapan dari 10 penderita diabetes meninggal akibat
kejadian kardiovaskuler dan neuropati diabetik, penyebab utama amputasi non
traumatic pada usia dewasa muda.
Hasil penelitian Ditjen Yanmed Depkes RI pada tahun 2002, diperoleh data
bahwa DM berada di urutan keenam dengan PMR sebesar 3,6% dari sepuluh
penyakit utama yang ada di Rumah Sakit yang menjadi penyebab utama kematian.
Dan penelitian Ditjen Yanmed Depkes pada tahun 2005 menyatakan bahwa DM
menjadi penyebab kematian tertinggi pada pasien rawat inap akibat penyakit
metabolik, yaitu sebanyak 42.000 kasus dengan 3.316 kematian (CFR 7,9%).
Berdasarkan penelitian Junita L.R marpaung di RSU Pematang Siantar tahun
2003- 2004 terdapat 143 orang (80,79 %) pasien DM yang berusia ≥ 45 tahun dan
34 orang (19,21 %) yang berusia < 45 tahun.26 Menurut penelitian Renova di RS.
Santa Elisabeth tahun2007 terdapat 239 orang (96 %) pasien DM yang berusia ≥
40 tahun dan 10 orang (4 %) yang berusia < 40 tahun.
b) Menurut Tempat
Di Negara berkembang, Diabetes mellitus sampai saat ini masih merupakan
faktor yang terkait sebagai penyebab kematian sebanyak 4- 5 kali lebih besar.
Menurut estimasi data WHO maupun IDF, prevalensi Diabetes di Indonesia pada
tahun 2000 adalah sebesar 5,6 juta penduduk, tetapi pada kenyataannya ternyata
didapatkan sebesar 8,2 juta. Tentu saja hal ini sangat mencengangkan para
praktisi, sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan secara komprehensif di
setiap sektor terkait.

5
Pada Tahun 2000, lima Negara dengan jumlah penderita Diabetes mellitus
terbanyak pada kelompok 20-79 tahun adalah India (31,7 juta), Cina (20,8 juta),
Amerika (17,7 juta), Indonesia (8,4 juta), dan Jepang (6,8 juta). Berdasarkan
survei lokal, prevalensi DM di Pulau Bali pada tahun 2004, mencapai angka 7,2%.
Pada tahun 2005, di DKI Jakarta telah dilakukan survei, dan diperoleh prevalensi
DM sebesar 12,8%. Menurut laporan PERKENI tahun 2005 dari berbagai
penelitian epidemiologi di Indonesia, menunjukkan bahwa angka prevalensi DM
terbanyak terdapat di kota-kota besar, antara lain : Jakarta 12,8 %, Surabaya 1,8
%, Makassar 12,5 %,dan Manado 6,7 %. Sedangkan prevalensi DM terendah
terdapat di daerah pedesaan antara lain Tasikmalaya sebesar 1,8 % dan Tanah
Toraja sebesar 0,9 %. Adanya perbedaan prevalensi DM di perkotaan dengan di
pedesaan menunjukkan bahwa gaya hidup mempengaruhi kejadian DM.
c) Menurut Waktu
Pada tahun 2000, terdapat 2,9 juta kematian akibat DM di dunia, dimana 1,4
juta atau 48,28% kematian terjadi pada pria, dan selebihnya 1,5 juta atau 51,72%
pada wanita. Dari jumlah kematian ini, 1 juta atau 34,48% kematian terjadi di
negara maju dan 1,9 juta atau 65,52% kematian terjadi di negara berkembang.
Pada tahun 2003, WHO menyatakan 194 juta jiwa atau 5,1% dari 3,8 miliar
penduduk dunia usia 20-79 tahun menderita Diabetes mellitus dan tahun 2007
mengalami peningkatan menjadi 7,3%. Peningkatan angka kesakitan DM dari
waktu ke waktu lebih banyak disebabkan oleh faktor herediter, life style
(kebiasaan hidup) dan faktor lingkungannya.
WHO menyatakan penderita DM Tipe 2 sebanyak 171 juta pada tahun 2000
akan meningkat menjadi 366 juta pada tahun 2030. Menurut laporan UKPDS,
Komplikasi kronis paling utama adalah Penyakit kardiovaskuler dan stroke,
Diabeteic foot, Retinopati, serta nefropati diabetika, Dengan demikian sebetulnya
kematian pada Diabetes terjadi tidak secara Iangsung akibat hiperglikemianya,
tetapi berhubungan dengan komplikasi yang terjadi. Apabila dibandingkan dengan
orang normal, maka penderita DM 5 x Iebih besar untuk timbul gangren, 17 x
Iebih besar untuk menderita kelainan ginjal dan 25 x Iebih besar untuk terjadinya
kebutaan

6
2.3 Faktor Penentu
a. Penjamu / Host

Faktor yang terkena atau terinfeksi penyakit. Diabetes mellitus dapat


menyerang manusia dan hewan. Pada manusia, tingkat kejadian akan lebih tinggi
pada individu yang mempunyai riwayat keturunan, dan individu yang memiliki
berat badan berlebih.

b. Agent

Agent adalah faktor yang menyebabkan penyakit. Diabetes mellitus bukan


penyakit menular yang disebabkan oleh satu agent yang pasti. Yang dapat
menyebabkan diabetes mellitus antara lain:

 Pola atau kebiasaan buruk individu

Kebiasaan buruk yang dimaksud misalnya kesalahan terhadap konsumsi


makanan atau minuman, keadaan ini menimbulkan ketidakseimbangan gizi dan
beresiko obesitas. Kebiasaan lainnya karena kurangnya aktivitas fisik atau tidak
berolah raga, hal ini membuat kadar gula dalam darah tetap karena tidak diubah
menjadi energi.

 Gangguan pankreas maupun resistiensi insulin

Gangguan pankreas dimana pankreas tidak dapat menghasilkan insulin yang


cukup untuk mengubah glukosa menjadi energi. Kerusakan pankreas bisa saja
karena adanya virus yang mempengaruhi dan merusak sel – sel beta pada
pankreas yang berfungsi untuk menghaslikan insulin. Virus yang diduga adalah
Rubella, Coxsackievirus B.

Gangguan ini biasanya bersifat bawaan dan akan diturunkan dari orang tua
kepada anaknya. Resistensi insulin dapat terjadi dimana konsentrasi insulin dalam
tubuh yang sangat tinggi namun tubuh tidak memberikan respon yang semestinya
terhadap kerja insulin, sehingga seakan – akan tubuh kekurangan insulin.
Resistensi insulin terjadi karena kelainan insulin, dan biasanya keadaan ini bukan

7
sifat bawaan dari orang tua melainkan lebih sering terjadi akibat obesitas dan bisa
juga karena pengaruh dari obat – obatan yang memicu penurunan sistem kerja
insulin. Obat yang diduga dapat memicu diabetes mellitus Pentamidin dan Vacor
atau obat racun tikus.

c. Lingkungan

Kejadian diabetes mellitus lebih tinggi dialami oleh individu yang berasal dari
kondisi sosial ekonomi yang baik. Hal ini kemungkinan dikaitkan juga dengan
obesitas yang terjadi karena ketidakseimbangan gizi. Prevalensi yang tinggi juga
ditunjukkan oleh penderita wanita dari pada pria, dan komplikasi lebih sering
terjadi pada penderita usia dewasa dari pada anak – anak.

Faktor kebudayaan juga dapat memicu timbulnya diabetes seperti pada budaya
timur yang cenderung banyak mengonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi yang
dapat menaikkan kadar gula darah seseorang.

Faktor resiko terjadinya Diabetes Melitus :

1. Riwayat Keluarga
Faktor keturunan atau genetik punya kontribusi yang tidak bisa diremeh untuk
seseorang terserang penyakit diabetes. Menghilangkan faktor genetik
sangatlah sulit. Yang bisa dilakukan untuk seseorang bisa terhindar dari
penyakit diabetes melitus karena sebab genetik adalah dengan memperbaiki
pola hidup dan pola makan. Dengan memperbaiki pola makan dan pola hidup
insya Allah Anda akan terhindar dari penyakit yang mengerikan ini.

2. Obesitas Atau Kegemukan


Kegemukan bisa menyebabkan tubuh seseorang mengalami resistensi terhadap
hormon insulin. Sel-sel tubuh bersaing ketat dengan jaringan lemak untuk
menyerap insulin. Akibatnya organ pankreas akan dipacu untuk memproduksi
insulin sebanyak-banyaknya sehingga menjadikan organ ini menjadi
kelelahan, letik, keok dan akhirnya rusak alias KO. Segera hindari makan
makanan yang tinggi kalori bagi Anda yang sudah mengalami berat badan di

8
atas ideal dan obesitas !. Jangan ambil resiko yang akan menyebabkan Anda
menyesal yang berkepanjangan di kemudian hari.

Kegemukan bisa dibilang sebagai salah satu faktor resiko terbesar untuk
seseorang mengidap penyakit diabetes melitus atu kencing manis.

3. Usia Yang Semakin Bertambah


Usia dia atas 40 tahun banyak organ-organ vital melemah dan tubuh mulai
mengalami kepekaan terhadap insulin. Bahkan pada wanita yang sudah
mengalami monopause punya kecenderungan untuk lebih tidak peka terhadap
hormon insulin.

4. Kurangnya Aktivitas Fisik


Kurangnya aktivitas fisik menjadi faktor cukup besar untuk seseorang
mengalami kegemukan dan melemahkan kerja organ-organ vital seperti
jantung, liver, ginjal dan juga pankreas. Lakukan olahraga secara teratur
minimal 30 menit sebanyak 3 kali dalam seminggu.

5. Merokok
Asam rokok ternyata menimbulkan efek negatis terhadap kesehatan dan
sifatnya sangat komplek. Termasuk terhadap resiko seseorang mudah terserang
penyakit diabetes melitus. Jadilah orang yang berakal dan cerdas dengan tidak
menimbun racun dalam tubuh kita walaupun rokok dianggab bisa memberikan
kenikmatan. Kasihanilah tubuh Anda. Efek jangka panjang rokok sungguh
sangat mengerikan. Maka sangat sesuai sekali kalau agama sangat membenci
rokok karena memang lebih banyak kerusakannya ketimbang manfaatnya.

6. Mengkonsumsi Makanan Berkolesterol Tinggi


Manakan berkolesterol tinggi juga diyakini memberi kontribusi yang cukup
tinggi untuk seseorang mudah terserang penyakit diabetes melitus. Batasi
konsumsi kolestorol Anda tidak lebih dari 300mg per hari.

9
7. Stres Dalam Jangka Waktu Lama
Kondisi setres berat bisa mengganggu keseimbangan berbagai hormon dalam
tubuh termasuk produksi hormon insulin. Disamping itu setres bisa memacu
sel-sel tubuh bersifat liar yang berpotensi untuk seseorang terkena penyakit
kanker juga memicu untuk sel-sel tubuh menjadi tidak peka atau resiten
terhadap hormon insulin. Belajarlah untuk berpola hidup santai walau dalam
keadaan serius. Banyak-banyaklah untuk selalu bertawakkal kepada Allah
dalam setiap menghadapi masalah hidup. Bergantunglah hanya kepada Allah
dalam setiap lika-liku kehidupan agar pikiran tenang dan beban terasa ringan.

8. Hipertensi Atau Darah Tinggi


Jagalah tekanan darah Anda tetap di bawah 140/90 mmHg. Jangan terlalu
banyak konsumsi makanan yang asin-asin. Garam yang berlebih memicu
untuk seseorang teridap penyakit darah tinggi yang pada akhirnya berperan
dalam meningkatkan resiko untuk Anda terserang penyakit diabetes melitus.

9. Kehamilan
Pada saat hamil, plasenta memproduksi hormon yang mengganggu
keseimbangan hormon insulin dan pada kasus tertentu memicu untuk sel tubuh
menjadi resisten terhadap hormon insuline. Kondisi ini biasanya kembali
normal selah masa kehamilan atau pasca melahirkan. Namun demikian
menjadi sangat beriso terhadap bayi yang dilahirkan untuk kedepan punya
potensi diabetes melitus.

10. Ras
Ada beberapa ras manusia di dunia ini yang punya potensi tinggi untuk
terserang diabetes melitus. Peningkatan penderita diabetes di wilawah Asia
jauh lebih tinggi dibanding di benua lainnya. Bahkan diperkirakan lebih 60%
penderita berasal dari Asia.

11. Terlalu Sering Konsumsi Obat-Obatan Kimia


Konsumsi obatan kimia dalam jangka waktu yang lama diyakini akan

10
memberika efek negatif yang tidak ringan. Obat kimia ibarat pisau bermata
dua. Di satu sisi mengobati di sisi yang lain mengganggu kesehatan. Bahkan
tidak sedikit kasus penyakit berat seperti jantung dan liver serta diabetes
diakibatkan oleh terlalu seringnya mengkomsumsi obat kimia. Salah satu obat
kimia yang sangat berpotentsi sebagai penyebab diabetes adalah THIAZIDE
DIURETIK dan BETA BLOKER. Kedua jenis obat tersebut sangat
meningkatkan resiko terkena diabetes melitus karena bisa merusak pankreas.

Penyebab Diabetes Berdasarkan Tipe :

1. Apa yang diabetes melitus tipe 1


Biasanya tipe ini menyerang anak-anak tetapi juga tidak menutup
kemungkinan dapat menyerang orang dewasa. Diabetes tipe 1 terjadi karena
rusaknya organ tubuh yaitu pankreas, pankreas sendiri sebagai pemroduksi
hormon insulin dan insulin berguna mengatur kadar gula dalam tubuh. Karena
pankreas sudah tidak mampu memproduksi insulin maka tubuh
tentu membutuhkan hormon insulin yang diberikan dari luar. Adapun
penyebabnya bisa dikarenakan oleh :
 Infeksi virus
Karena pankreas yang sudah terinfeksi akan mengalami kerusakan dan
imbasnya pankreas tersebut tidak mampu lagi mencukupi kebutuhan
insulin untuk tubuh. Sampai saat ini belum ditemukan cara mencegah dan
mengobati diabetes tipe 1 namun cara terbaik untuk menanganinya yaitu
dengan cara menyuntikan hormon insulin dalam tubuh tentu saja harus
dengan pengawasan dokter atau orang yang ahli.
 Keturunan/ genetik
Belum ada yang tahu pasti kenapa hal tersebut dapat terjadi tetapi secara
implisit jika salah satu dari ayah atau ibu terkena diabetes maka besar
kemungkinanya anak atau cucunya mempunyai resiko yang tinggi terkena
juga. Dan perlu anda ketahui faktor lingkungan memiliki andil besar
dalam memberi pengaruh diabetes karena keturunan ini. Maka, jika anda

11
mampu merawat kesehatan anda dengan baik akan mengurangi resiko
terserang kencing manis.

d. Penyebab diabetes melitus tipe 2


Diseluruh dunia tipe 2 ini sangat banyak diderita oleh orang-orang, tidak
perduli apakah anda masih anak-anak, remaja, dewasa semuanya memiliki
resiko yang sama. Bahkan sebuah catatan jurnal kesehatan di amerika juga
pernah melaporkan bahwa pasien yang dirumah sakit yang disebabkan
karena diabetes sebanyak 18 juta jiwa. Diabetes tipe 2 terjadi lantaran
tubuh yang tidak mampu memanfaatkan insulin yang diproduksi oleh sel
pankreas yang karenakan kesalahan atau resistensi yang terjadi pada tubuh.
Adapun faktor-faktor penyebabnya adalah sebagai berikut :
 Gaya hidup
Gaya hidup seseorang juga sangat berpengaruh besae dalam terjadinya
diabetes, gaya hidup yang tidak sehat seperti jarang berolahraga, merokok,
dan makan-makanan yang tidak sehat. Perubahan gaya hidup sangat
dianjurkan guna mencegah penyakit ini disamping juga jika ingin
meminum minuman manis sebaiknya gunakan panis yang bukan berasal
dari gula tebu. Sekarang ini banyak pengganti gula tebu misalnya pemanis
dari sari gula jagung ini sangat baik di konsumsi untuk mencegah diabetes.

 Keturunan/genetik
Disamping dapat menyebabkan kencing manis tipe 1 juga bisa
menyebabkan kencing manis tipe 2, pemahaman tentang sebab akibat
pengaruh keturunan dalam menyebabkan diabetes sangat dianjurkan untuk
diketahui jika salah satu keluarga anda menderita penyakit tersebut,
pencegahan sedari dini sangat diharuskan dengan cara mengunjungi dokter
secara berkala guna mengecek kondisi gula dalam darah apakah masih
dalam tahap normal. Disamping itu menjaga berat badan ideal serta
olahraga seminggu minimal 3 kali harus dilakukan setidaknya selama 20
menit.

12
3. Penyebab diabetes melitus tipe 3
Diabetes tipe tiga yang dalam bahasa inggris dikenal dengan
diabetes gestational melitus (GDM). adalah terjadinya melitus tipe 1 dan
melitus tipe 2 yang terjadi secara bersamaan, biasanya GDM lebih besar
menyerang pada wanita hamil. Berdasarkan badan penelitian wanita hamil
beresiko terkena GDM sebanyak 2-5%. GDM pada wanita hamil bersifat
sementara saja yakni akan sembuh dengan sendirinya setelah melahirkan
namun jika tidak ditangani dengan lebih serius tidak menutup
kemungkinan dapat mengakibatkan permasalahan yang lebih serius bagi si
ibu dan calon bayi.
2.4 Perjalanan Alamiah Diabetes Mellitus
Perjalanan alamiah suatu penyakit umumnya dibagi menjadi dua, yaitu:

 Prepatogenesis

Pada kondisi ini, terjadi rangsangan yang menimbulkan penyakit dan individu
tersebut belum dinyatakan diabetes. Misalnya kejadian obesitas yang mendahului
sebelum diabetes.

 Patogenesis

Dalam kondisi ini, individu mulai merasakan adanya keluhan – keluhan dan
terlihat gejala diabetes. Pada patogenesis dapat dibagi lagi ke beberapa fase, yaitu:

– Fase Subklinis

Pada fase ini, bisa dikatakan timbulnya gejala masih merupakan gejala
yang umum yang belum dapat dikatakan sakit. Terjadi perubahan kondisi tubuh
namun perubahan itu belum dirasakan oleh individu. Tetapi jika dilakukan
pemeriksaan dengan alat – alat kesehatan, maka akan ditemukan kelainan
tersebut.

– Fase Klinis

13
Pada tahap ini, gejala yang muncul semakin besar dan berat. Dan biasanya
individu baru menyadari penyakitnya dan baru melakukan pengobatan.

– Fase Penyembuhan

Setelah menjalani perawatan dan pengobatan, individu bisa memasuki fase


penyembuhan ataupun meninggal dunia. Untuk penyakit diabetes mellitus, kita
tahu bahwa penyakit ini belum dapat disembuhkan, penyakit ini hanya dapat
dikontol dan diberi pengawasan khusus. Namun, biasanya individu dengan
diabetes yang disertai komplikasi akan mengalami kecacatan, misalnya pada
diabetes dengan komplikasi stroke. Sedangkan sisanya tetap akan menjadi carier
atau pembawa sifat penyakit dan dapat menularkan kepada keturunannya.

2.5 Tahap – Tahap Pencegahan

Pencegahan dilakukan dengan 3 macam, yaitu:

1. Pencegahan Primer

Pencegahan primer lebih ditujukan pada mereka yang belum terkena diabetes
mellitus. Pencegahan primer dapat dilakukan dengan:

 Melakukan promosi kesehatan berupa penyuluhan dan iklan kesehatan


yang berisi informasi yang jelas dan benar tentang diabetes melitus
 Mengatur keseimbangan makanan (gizi, nutrisi, dan jumlah kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh kita)
 Rajin berolahraga, minimal 30 menit sehari (lari, berenang, senam, dll)
 Istirahat yang cukup
 Pemeriksaan dini dan proteksi dini, dengan memeriksa kadar gula darah
(bisa dilakukan sebulan-tiga bulan sekali)
 Menjaga kebersihan tubuh, untuk mengurangi risiko diabetes mellitus
yang disebabkan dari virus yang dapat merusak sel beta

14
2. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder lebih difokuskan kepada individu yang beresiko


diabetes mellitus, seperti individu yang memiliki riwayat keturunan, kadar
kolesterol tinggi, dan obesitas. Tahap pencegahannya meliputi:

 Sering melakukan kontrol gula darah, atau kontrol kolesterol yang dapat
menyebabkan resistensi insulin
 Mengkonsumsi makanan yang rendah kalori dan rendah lemak,
menghindari makanan yang dapat memicu naiknya kadar gula darah
 Menghindari terjadinya luka pada tubuh, karena pada penderita diabetes
mellitus kebanyakan dari mereka lukanya susah disembuhkan
 Mengontrol tekanan darah, ataupun keadaan yang lain yang dapat
menyebabkan komplikasi terhadap penyakit lain, seperti stroke dan
penyakit jantung.
 Tetap melakukan aktivitas fisik berupa olah raga dan istirahat yang cukup.

3. Pencegahan Tersier

Hal ini difokuskan kepada individu diabetes mellitus yang menjalani


pengobatan dan perawatan yang intensif dari tenaga ahli kesehatan. Pencegahan
berupa tindakan – tindakan yang mengecilkan kemungkinan terjadinya
pengulangan sakit atau kekumatan, dan mencegah terjadinya komplikasi penyakit
lain.

 Penggunaan obat yang dianjurkan dokter dengan pengawasan yang


berkelanjutan
 Terapi insulin
 Rehabilitasi, pemulihan keadaan individu menuju keadaan yang sehat
seperti atau mendekati seperti keadaan semula sebelum terjadinya sakit

Faktor resiko terjadinya Diabetes Melitus :

 Riwayat Keluarga
Faktor keturunan atau genetik punya kontribusi yang tidak bisa diremeh

15
untuk seseorang terserang penyakit diabetes. Menghilangkan faktor
genetik sangatlah sulit. Yang bisa dilakukan untuk seseorang bisa
terhindar dari penyakit diabetes melitus karena sebab genetik adalah
dengan memperbaiki pola hidup dan pola makan. Dengan memperbaiki
pola makan dan pola hidup insya Allah Anda akan terhindar dari penyakit
yang mengerikan ini.

 Obesitas Atau Kegemukan


Kegemukan bisa menyebabkan tubuh seseorang mengalami resistensi
terhadap hormon insulin. Sel-sel tubuh bersaing ketat dengan jaringan
lemak untuk menyerap insulin. Akibatnya organ pankreas akan dipacu
untuk memproduksi insulin sebanyak-banyaknya sehingga menjadikan
organ ini menjadi kelelahan, letik, keok dan akhirnya rusak alias KO.
Segera hindari makan makanan yang tinggi kalori bagi Anda yang sudah
mengalami berat badan di atas ideal dan obesitas !. Jangan ambil resiko
yang akan menyebabkan Anda menyesal yang berkepanjangan di
kemudian hari.

Kegemukan bisa dibilang sebagai salah satu faktor resiko terbesar untuk
seseorang mengidap penyakit diabetes melitus atu kencing manis.

 Usia Yang Semakin Bertambah


Usia dia atas 40 tahun banyak organ-organ vital melemah dan tubuh mulai
mengalami kepekaan terhadap insulin. Bahkan pada wanita yang sudah
mengalami monopause punya kecenderungan untuk lebih tidak peka
terhadap hormon insulin.

 Kurangnya Aktivitas Fisik


Kurangnya aktivitas fisik menjadi faktor cukup besar untuk seseorang
mengalami kegemukan dan melemahkan kerja organ-organ vital seperti
jantung, liver, ginjal dan juga pankreas. Lakukan olahraga secara teratur

16
minimal 30 menit sebanyak 3 kali dalam seminggu.

 Merokok
Asam rokok ternyata menimbulkan efek negatis terhadap kesehatan dan
sifatnya sangat komplek. Termasuk terhadap resiko seseorang mudah
terserang penyakit diabetes melitus. Jadilah orang yang berakal dan cerdas
dengan tidak menimbun racun dalam tubuh kita walaupun rokok dianggab
bisa memberikan kenikmatan. Kasihanilah tubuh Anda. Efek jangka
panjang rokok sungguh sangat mengerikan. Maka sangat sesuai sekali
kalau agama sangat membenci rokok karena memang lebih banyak
kerusakannya ketimbang manfaatnya.

 Mengkonsumsi Makanan Berkolesterol Tinggi


Manakan berkolesterol tinggi juga diyakini memberi kontribusi yang
cukup tinggi untuk seseorang mudah terserang penyakit diabetes melitus.
Batasi konsumsi kolestorol Anda tidak lebih dari 300mg per hari.

 Stres Dalam Jangka Waktu Lama


Kondisi setres berat bisa mengganggu keseimbangan berbagai hormon
dalam tubuh termasuk produksi hormon insulin. Disamping itu setres bisa
memacu sel-sel tubuh bersifat liar yang berpotensi untuk seseorang
terkena penyakit kanker juga memicu untuk sel-sel tubuh menjadi tidak
peka atau resiten terhadap hormon insulin. Belajarlah untuk berpola hidup
santai walau dalam keadaan serius. Banyak-banyaklah untuk selalu
bertawakkal kepada Allah dalam setiap menghadapi masalah hidup.
Bergantunglah hanya kepada Allah dalam setiap lika-liku kehidupan agar
pikiran tenang dan beban terasa ringan.

 Hipertensi Atau Darah Tinggi


Jagalah tekanan darah Anda tetap di bawah 140/90 mmHg. Jangan terlalu
banyak konsumsi makanan yang asin-asin. Garam yang berlebih memicu
untuk seseorang teridap penyakit darah tinggi yang pada akhirnya

17
berperan dalam meningkatkan resiko untuk Anda terserang penyakit
diabetes melitus.

 Kehamilan
Pada saat hamil, plasenta memproduksi hormon yang mengganggu
keseimbangan hormon insulin dan pada kasus tertentu memicu untuk sel
tubuh menjadi resisten terhadap hormon insuline. Kondisi ini biasanya
kembali normal selah masa kehamilan atau pasca melahirkan. Namun
demikian menjadi sangat beriso terhadap bayi yang dilahirkan untuk
kedepan punya potensi diabetes melitus.

 Ras
Ada beberapa ras manusia di dunia ini yang punya potensi tinggi untuk
terserang diabetes melitus. Peningkatan penderita diabetes di wilawah
Asia jauh lebih tinggi dibanding di benua lainnya. Bahkan diperkirakan
lebih 60% penderita berasal dari Asia.

 Terlalu Sering Konsumsi Obat-Obatan Kimia


Konsumsi obatan kimia dalam jangka waktu yang lama diyakini akan
memberika efek negatif yang tidak ringan. Obat kimia ibarat pisau
bermata dua. Di satu sisi mengobati di sisi yang lain mengganggu
kesehatan. Bahkan tidak sedikit kasus penyakit berat seperti jantung dan
liver serta diabetes diakibatkan oleh terlalu seringnya mengkomsumsi obat
kimia. Salah satu obat kimia yang sangat berpotentsi sebagai penyebab
diabetes adalah THIAZIDE DIURETIK dan BETA BLOKER. Kedua
jenis obat tersebut sangat meningkatkan resiko terkena diabetes melitus
karena bisa merusak pankreas.

18
Penyebab Diabetes Berdasarkan Tipe :

2. Apa yang diabetes melitus tipe 1


Biasanya tipe ini menyerang anak-anak tetapi juga tidak menutup
kemungkinan dapat menyerang orang dewasa. Diabetes tipe 1 terjadi karena
rusaknya organ tubuh yaitu pankreas, pankreas sendiri sebagai pemroduksi
hormon insulin dan insulin berguna mengatur kadar gula dalam tubuh. Karena
pankreas sudah tidak mampu memproduksi insulin maka tubuh
tentu membutuhkan hormon insulin yang diberikan dari luar. Adapun
penyebabnya bisa dikarenakan oleh :
 Infeksi virus
Karena pankreas yang sudah terinfeksi akan mengalami kerusakan dan
imbasnya pankreas tersebut tidak mampu lagi mencukupi kebutuhan
insulin untuk tubuh. Sampai saat ini belum ditemukan cara mencegah dan
mengobati diabetes tipe 1 namun cara terbaik untuk menanganinya yaitu
dengan cara menyuntikan hormon insulin dalam tubuh tentu saja harus
dengan pengawasan dokter atau orang yang ahli.

 Keturunan/ genetik
Belum ada yang tahu pasti kenapa hal tersebut dapat terjadi tetapi secara
implisit jika salah satu dari ayah atau ibu terkena diabetes maka besar
kemungkinanya anak atau cucunya mempunyai resiko yang tinggi terkena
juga. Dan perlu anda ketahui faktor lingkungan memiliki andil besar
dalam memberi pengaruh diabetes karena keturunan ini. Maka, jika anda
mampu merawat kesehatan anda dengan baik akan mengurangi resiko
terserang kencing manis.

e. Penyebab diabetes melitus tipe 2


Diseluruh dunia tipe 2 ini sangat banyak diderita oleh orang-orang, tidak
perduli apakah anda masih anak-anak, remaja, dewasa semuanya memiliki
resiko yang sama. Bahkan sebuah catatan jurnal kesehatan di amerika juga
pernah melaporkan bahwa pasien yang dirumah sakit yang disebabkan

19
karena diabetes sebanyak 18 juta jiwa. Diabetes tipe 2 terjadi lantaran
tubuh yang tidak mampu memanfaatkan insulin yang diproduksi oleh sel
pankreas yang karenakan kesalahan atau resistensi yang terjadi pada tubuh.
Adapun faktor-faktor penyebabnya adalah sebagai berikut :
 Gaya hidup
Gaya hidup seseorang juga sangat berpengaruh besae dalam terjadinya
diabetes, gaya hidup yang tidak sehat seperti jarang berolahraga, merokok,
dan makan-makanan yang tidak sehat. Perubahan gaya hidup sangat
dianjurkan guna mencegah penyakit ini disamping juga jika ingin
meminum minuman manis sebaiknya gunakan panis yang bukan berasal
dari gula tebu. Sekarang ini banyak pengganti gula tebu misalnya pemanis
dari sari gula jagung ini sangat baik di konsumsi untuk mencegah diabetes.

 Keturunan/genetik
Disamping dapat menyebabkan kencing manis tipe 1 juga bisa
menyebabkan kencing manis tipe 2, pemahaman tentang sebab akibat
pengaruh keturunan dalam menyebabkan diabetes sangat dianjurkan untuk
diketahui jika salah satu keluarga anda menderita penyakit tersebut,
pencegahan sedari dini sangat diharuskan dengan cara mengunjungi dokter
secara berkala guna mengecek kondisi gula dalam darah apakah masih
dalam tahap normal. Disamping itu menjaga berat badan ideal serta
olahraga seminggu minimal 3 kali harus dilakukan setidaknya selama 20
menit.

3. Penyebab diabetes melitus tipe 3


Diabetes tipe tiga yang dalam bahasa inggris dikenal dengan
diabetes gestational melitus (GDM). adalah terjadinya melitus tipe 1 dan
melitus tipe 2 yang terjadi secara bersamaan, biasanya GDM lebih besar
menyerang pada wanita hamil. Berdasarkan badan penelitian wanita hamil
beresiko terkena GDM sebanyak 2-5%. GDM pada wanita hamil bersifat
sementara saja yakni akan sembuh dengan sendirinya setelah melahirkan
namun jika tidak ditangani dengan lebih serius tidak menutup

20
kemungkinan dapat mengakibatkan permasalahan yang lebih serius bagi si
ibu dan calon bayi.

21
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Diabetes mellitus (DM) yang sering dikenal dengan penyakit kencing


manis merupakan penyakit metabolik yang dapat disebabkan oleh banyak faktor.
Gangguan metabolisme ini dapat dikarenakan kurangnya jumlah insulin dalam
darah (defisiensi insulin) atau karena kerja insulin yang tidak optimal (resistensi
insulin). Hormon insulin sangat berfungsi dalam tubuh manusia untuk
menurunkan kadar gula dalam darah, dengan membuat agar gula berpindah ke sel
yang selanjutnya akan diubah menjadi energi atau disimpan sebagai cadangan
energi.

Klasifikasi diabetes mellitus adalah diabetes mellitus tipe 1, tipe 2, dan


tipe lainnya. Selain itu juga terdapat diabetes gastisional atau diabetes yang
dialami pada masa kehamilan. Orang-orang yang berisiko terkena penyakit ini
umumnya adalah mereka yang mempuyai riwayat penyakit di keluarganya karena
diabetes merupakan penyakit genetik (bersifat keturunan). Resiko terberat juga
pada mereka yang tidak memperhatikan pola makan gizi seimbang, mengalami
obesitas sehingga dapat berisiko terkena diabetes mellitus tipe 2.

Keberhasilan pengobatan sangat berdampak pada faktor ekonomi pasien.


Hal ini dikarenakan pembiayaan yang mahal dan bersifat berkelanjutan, sehingga
pemeriksaan tidak dapat dilakukan hanya satu atau dua kali melainkan harus terus
menerus melakukan kontrol gula darah. Peningkatan jumlah pasien yang terkena
diabetes terjadi setiap tahun dan lebih sering ditemukan pada usia produktif dari
pada usia anak-anak. Sementara pada usia dewasa resiko terjadinya komplikasi
sangat besar, membuat pasien yang berada dalam usia produktif kehilangan
pendapatannya dan bisa saja menghambat pengobatan atau terapi yang sedang dia
jalani.

22
Pengobatan dan pengawasan terhadap penyakit ini memang tidak mudah
dan tidak murah. Dampak ekonomi sangat jelas terlihat dalam pembiayaan
pengobatan. Tidak hanya pada masyarakat miskin atau yang kurang mampu,
dampak ekonomi juga terlihat pada pasien yang masih di usia produktif yang
kehilangan sumber pendapatan karena komplikasi yang ditimbulkan penyakit ini,
misalnya kebutaan dan penyakit vaskular yang dapat terjadi.

3.2 Saran
1. Diharapkan dengan pengetahuan yang bertambah, mahasiswa dapat
menekan kejadian diabetes mellitus ini agar tidak terus bertambah
khususnya untuk diri pribadi.
2. Diharapkan analisa yang dilakukan dapat memberikan kontribusi pada
pembuat kebijakan, minimal dalam skala pendidikan.
3. Diharapkan pemecahan masalah yang diberikan memberikan
keuntungan pada berbagai pihak tanpa ada unsur yang hanya memberi
keuntungan hanya pada pihak tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Schteingart, David. E: Patofisiologi Penyakit;1997

23
www.who”Definition,diagnosisandclasificationofdiabetesmellitus&itscomplicatio
n”.co.id (dilihat, 1 Oktober 2012)

(http://www.wikipedia.org).

24

Anda mungkin juga menyukai