Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tuntutan profesionalisme dalam pemberian layanan kesehatan secara umum
dan keperawatan pada khususnya semakin meningkat.Terlebih lagi dengan
dikeluarkannya UU kesehatan tahun 1992 dan UU perlindungan konsumen
sehingga menuntut profesi keperawatan memiliki tanggung jawab dan
tanggung gugat menurut hukum.

Untuk itu manajemen keperawatan di masa depan perlu mendapatkan


prioritas utama dalam pengembangan keperawatan. Hal ini berkaitan dengan
tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan
perubahan memerlukan pengelolaan secara professional dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia.Perawat sebagai
profesi yang paling intens berinteraksi dengan pasien (24 jam sehari)
memiliki potensi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan
memenuhi berbagai macam kebutuhan pasien.

Manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam menyelesaikan


pekerjaan melalui orang lain. Sedangkan manajemen keperawatan adalah
suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan secara profesional. Disini manajer keperawatan untuk
merencanakan, mengorganisir, memimpin, mengevaluasi sarana dan
prasarana yang tersedia untuk memberikan asuhan keperawatan seefektif
dan seefesien mungkin bagi individu, keluarga dan masyarakat.

Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai


satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional, sehingga
diharapkan keduanya dapat saling menopang. Sebagaimana proses
keperawatan dalam manajemen keperawatan terdiri dari pengumpulan data,
identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil. Karena

1
manajemen keperawatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga
daripada seorang pegawai, maka setiap tahapan didalam proses manajemen
lebih rumit dibandingkan proses keperawatan.

Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus sebagai suatu


tuntutan bagi organisasi pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan kesehatan
pada saat ini melibatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku dari para
praktisi, pasien, keluarga dan dokter. Saat mendefinisikan kualitas
keperawatan, perlu diperhitungkan nilai-nilai dasar keyakinan para perawat
serta cara mengorganisasikan asuhan keperawatan tersebut. Latar belakang
dalam pemberian tugas dalam mutu asuhan keperawatan yang berorientasi
teknik, mungkin akan didefinisikan cukup berbeda dengan keperawatan
yang lebih holistic dan ada kemungkinan bahwa metode keperawatan hanya
merupakan prosedur dan teknik bukannya interpersonal dan kontekstual
yang berkaitan dengan mutu asuhan.

Model pemberian asuhan keperawatan yang saat ini sudah menjadi tren
dalam keperawatan Indonesia adalah asuhan keperawatan professional
dengan metode pemberian asuhan keperawatan modifikasi primer yang
merupakan modifikasi Primary Nursing. Salah satu kritik yang
dikemukakan mengenai model keperawatan ini adalah terlalu kompleks dan
teoritis, akan tetapi bila seluruh pembicaraan mengenai model ini
mendorong perawat untuk memperjelas keyakinan dan pekerjaannya,
meningkatkan kemampuannya dalam mendiskusikan masalah tersebut yang
melibatkan sikap politis dan pribadi yang lebih terbuka, dan membantu para
perawat tersebut untuk lebih bertanggung gugat secara professional terhadap
tindakannya, maka kita telah mendapatkannya.

Keperawatan primer dilihat sebagai bentuk yang paling berkembang dan


sangat spesifik terhadap tingkatan tanggung gugat dan organisasi.
Keperawatan primer merupakan suatu model praktik professional yang
menempatkan seorang perawat yang berkualitas untuk bertanggung jawab

2
dan bertanggung gugat atas asuhan keperawatan klien dengan beban kasus
yang kecil selama keseluruhan masa perawatannya.Pada kenyataanya
banyak area klinik tidak mempunyai jumlah tenaga professional yang cukup
untuk melaksanakan pendekatan semacam ini, bentuk murni perawatan ini
terlihat seperti suatu tujuan jangka panjang bukan suatu hasil akhir realitas
yang segera.

Untuk mengantisipasi hal tersebut maka pengetahuan dan aplikasi yang baik
tentang manejemen keperawatan perlu ditingkatkan agar kualitas pelayanan
dapat ditingkatkan dengan parameter waktu rawat inap semakin pendek dan
tingkat kepuasan klien semakin baik.Pengetahuan tentang manejemen
keperawatan dan aplikasinya dilapangan ini juga sangat perlu dipelajari oleh
mahasiswa sebagai calon perawat-perawat profesonal.Dasar dari penerapan
manajemen keperawatan ini adalah data-data yang di peroleh dari tatanan
dari ruangan yang kemudian di analisa, dirumuskan masalah.

Berdasarkan data yang ada dan dengan mempertimbangkan waktu dan


tenaga, maka dalam praktek manejemen keperawatan ini, kami mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin NERS A angkatan ke XI
Kelompok XXIV akan memfokuskan pada pengaplikasian supervise
setimbang terima pada model asuhan keperawatan pendokumentasian
asuhan keperawatan dalam aplikasi MAKP di Ruangan Anak Jabal Rahmah
RSUD Datu Sanggul Rantau..

1.2 Strategi Pelaksanaan


1.2.1 Waktu Pelaksanaan
Stase manajemen keperawatan dilaksanakan dalam waktu empat
minggu, yaitu mulai tanggal 01 November 2016 – 30 November 2016.
1.2.2 Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran tahap profesi Ners stase manajemen
keperawatan dilaksanakan di ruang Jabal Rahmah RSUD Datu
Sanggul.

3
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Melalui praktik ini, memberi kesempatan pada mahasiswa untuk
mampu mengelola pelayanan dan asuhan keperawatan serta bimbingan
praktik klinik keperawatan diruang rawat inap dengan menggunakan
keterampilan manajemen dan kepemimpinan dalam keperawatan untuk
dapat terselanggaranya pelayanan dan asuhan serta bimbingan praktik
klinik kepearwatan yang profesional dan berkualitas tinggi.
1.3.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek manajemen, mahasiswa dapat
menunjukkan kemampuan:
1.3.2.1 Melaksanakan manajemen dalam keperawatan diruang rawat
inap yang meliputi aspek pelayanan dan asuhan serta
bimbingan praktik klinik keperawatan.
1.3.2.2 Mengidentifikasi, menganalisa serta menetapkan prioritas
masalah.
1.3.2.3 Merencanakan kegiatan berdasarkan perencanaan yang telah
ditetapkan.
1.3.2.4 Mengorganisasikan kegiatan berdasarkan perencanaan yang
telah ditetapkan
1.3.2.5 Melakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian dalam
upaya pencapaian hasil yang optimal.
1.3.2.6 Memberikan alternative usulan dan saran sebagai upaya
tindak lanjut untuk perbaikan.
1.3.2.7 Melaksanakan kepemimpinan dalam keperawatan diruang
rawat inap untuk dapat terselenggarannya pelayanan dan
asuhan serta bimbingan praktik klinik keperawatan
professional.
1.3.2.8 Memilih dan menerapakan gaya kepemimpinan yang sesuai
dengan situasi dan kondisi.
1.3.2.9 Memilih dan menerapkan gaya pendekatan dan strategi dalam
mempengaruhi orang lain.

4
1.3.2.10 Memperkenalkan perubahan yang bermanfaaat untuk
ruangan.

1.4 Praktikan
Pembelajaran tahap profesi Ners stase manajemen keperawatan
dilaksanakan di ruang Jabal Rahmah oleh mahasiswa/mahasiswi
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Program Studi S1 Keperawatan
Ners A Angkatan 2011 Kelompok XXIV yang terdiri dari 13 orang anggota
yaitu :
1. M. Anas Ali, S.Kep
2. Ririn Wulan Sari, S.Kep
3. Muhammad Anwar Ramdani, S.Kep
4. Ahmad Shadiqin, S.Kep
5. Evi Herlyanti, S.Kep
6. Rasidah, S.Kep
7. Rimbasentantra, S.Kep
8. Khalik Zulfikar, S.Kep
9. Irfan Hidayat, S.Kep
10. Akhmad Aditya, S.Kep
11. Selvia Maulida, S.Kep
12. Nurul Hikmah, S.Kep
13. Akhmad Apriadi, S.Kep

1.5 Manfaat
1.5.1 Bagi Mahasiswa
1.5.1.1 Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang
rawat sehingga dapat memodifikasi metode penugasan yang
akan dilaksanakan.
1.5.1.2 Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan
model MAKP yang diaplikasikan di ruang Jabal Rahmah
RSUD Datu Sanggul.

5
1.5.1.3 Mahasiswa dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan
penerapan model MAKP di Ruang Jabal Rahmah RSUD
Datu Sanggul.
1.5.1.4 Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode
SWOT dan menyusun rencana strategi.
1.5.1.5 Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam
menerapkan model asuhan keperawatan profesional di Ruang
Jabal Rahmah RSUD Datu Sanggul.
1.5.2 Bagi Perawat
1.5.2.1 Melalui praktek profesi manajemen keperawatan dapat
diketahui masalah-masalah yang ada di ruang Jabal Rahmah
RSUD Datu Sanggul yang berkaitan dengan pelaksanaan
MAKP.
1.5.2.2 Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal
1.5.2.3 Terbinanya hubungan yang baik antara perawat dengan
perawat, perawat dengan tim kesehatan lain, dan perawat
dengan pasien serta keluarga pasien.
1.5.2.4 Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri
perawat.
1.5.3 Bagi Pasien dan Keluarga
1.5.3.1 Pasien dan keluarga mendapatkan pelayanan yang
memuaskan.
1.5.3.2 Tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan
tinggi.
1.5.4 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan dan gambaran tentang pengelolaan
ruangan dengan pelaksanaan model MAKP.

1.6 Batasan Masalah


Dalam makalah ini, penulis membatasi pembahasan pada penerapan fungsi-
fungsi manajemen dalam pelaksanaan manajemen dalam pelaksanaan

6
manajemen asuhan keperawatan di ruangan Jabal Rahmah RSUD Datu
Sanggul.

1.7 Pendanaan
Pendanaan dalam penyelenggaraan praktek manejemen ini murni
bersumber dari kelompok (mahasiswa).

1.8 Evaluasi
Demikian laporan dibuat, atas perhatian, kritik dan saran dari semua pihak
kami sampaikan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai