ASP Investasi
ASP Investasi
MAKALAH
FAKULTAS EKONOMI
JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang diberi judul “Analisis Investasi Publik”.
Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah
Akuntansi Sektor Publik pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Trilogi.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu selama proses penyusunan dan
penyelesaian makalah ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR…………..……..…………………………....... ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………......... iii
BAB I PENDAHULUAN………………...……………………… 1
A. Latar Belakang………………………………….………. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………….……... 2
C. Tujuan Penulisan ……………………………..….…….. 2
D. Manfaat Penelitian …………………………….……….. 2
BAB II PEMBAHASAN ……….………………………………… 4
2.1 Penetuan Kebutuhan Investasi Publik….……................ 4
2.2 Aspek Kelayakan Investasi ……………….………...... 4
2.3 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Investasi Publik…. 5
2.4 Teknik Dasar Penilaian Investasi Publik …………...... 8
2.5 Contoh Kasus 1……………………………..….…….... 8
2.6 Contoh Kasus 2……………………………..….…….... 10
BAB III PENUTUP ………………...……………………………… 12
Kesimpulan …….…………………………………………. 12
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
a. Memastikan bahwa program investasi publik yang diajukan merupakan
program yangkomprehensif.
b.Memperkirakan pengeluaran yang dibutuhkan di masa yang akan
datang.
c. Mengevaluasi relevansi proyek-proyek yang ada.
d. Mengembangkan analisis dan perencanaan untuk pengeluaran investasi
dan pengeluaran rutin.
Sebelum diambil keputusan untuk melakukan investasi, pemerintah terlebih
dahulu perlu menentukan kebutuhan investasi yang dibutuhkan. Untuk
menentukan kebutuhan investasi perlu dilakukan evaluasi yang mencakup:
1. Inventarisasi investasi
2. Inventarisasi memuat daftar nama dan jenis investasi, nilai investasi,
kondisi barang modal yang saat ini ada, apakah baik ataukah buruk.
3. Cakupan layanan dengan tingkat investasi yang sekarang ada
4. Tambahan cakupan layanan yang dibutuhkan saat ini dan masa yang akan
datang
5. Inventarisasi kebutuhan investasi
6. Evaluasi kelayakan investasi
7. Kriteria kelayakan investasi meliputi aspek-aspek teknis, sosial-budaya,
finansial, ekonomi, dan aspek distribusi. Penghitungan kelayakan investasi
dapat dilakukan dengan meneggunakan alat analisis, misalnya: NPV, IRR,
ARR, PP.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka kami membuat rumusan
masalah antara lain :
1. Bagaimana penetuan kebutuhan investasi publik?
2. Apa saja aspek kelayakan investasi?
3. Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi investasi publik?
4. Bagaimana teknik dasar penilaian investasi publik?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui penentuan kebutuhan investasi publik
2. Untuk mengetahui aspek kelayakan investasi
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi investasi publik
4. Untuk mengetahui teknik dasar penilaian investasi publik
D. Manfaat Penelitian
2
Selain tujuan, makalah ini juga memiliki manfaat, antara lain sebagai
berikut:
1. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
analisis investasi publik.
2. Bagi pihak lainnya, memperluas wawasan dan sebagai acuan penulis
lainnya yang akan melakukan penyusunan atau pun yang akan
melanjutkan penulisan makalah ini sesuai judul diatas.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Investasi dapat juga berupa investasi baru yang belum ada sebelumnya.
Untuk jenis investasi baru, maka pertimbangan mengenai aspek teknis,
ekonomi, sosial-budaya, dan aspek distribusi harus mendapat perhatian lebih
besar.
4
b. Aspek Sosial dan Budaya
Menyangkut pertimbangan pendistribusian pelayanan secara adil dan
merata, sehingga mampu memberikan manfaat yang besar bagi
masyarakat, aspek ini juga mencakup aspek legal dan lingkungan.
c. Aspek Ekonomi dan Finansial
Meliputi kegiatan menganalisis apakah suatu proyek yang diusulkan
akan memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan
perekonomian secara keseluruhan dan apakah kontribusinya cukup
besar. Aspek finansial menerangkan pengaruh pengaruh finansial dari
suatu proyek yang diusulkan.
d. Aspek Distribusi
Keputusan investasi merupakan keputusan yang perlu dikaitkan
dengan masalah distribusi pelayanan publik secara adil dan merata.
Tingkat Diskonto
5
yang mengurangi pajak. Biaya modal total dapat dinyatakan dalam bentuk
biaya modal rata rata tertimbang dengan rumus :
Ko = Ke.(E/V) + Kd.(1-T).(D/V)
6
Inflasi
Penilaian investasi harus memperhitungkan perkiraan tingkat inflasi.
Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin rendah nilai riil keuntungan dimasa
depan yang diharapkan (expected future returns) sehingga tinggi tingkat
keuntungan yang disyaratkan. Inflasi yang tinggi menyebabkan required
rate of return semakin tinggi.
Required rate of return akan semakin tinggi jika resiko investasi naik.
Ketidakpastian ekonomi dan hukum, kekacauan sosial-politik, tidak
adanya jaminan keamanan, dan kebijakan yang tidak konsisten dapat
meningkatkan risiko investasi. Faktor-faktor tersebut menyumbang risiko
suatu negara (country risk) yang jika sudah sangat parah dapat mengarah
pada risiko default country. Terjaminnya keamanan berinvestasi,
penegakan hukum dan demokrasi, terjaminnya property right dan contract
right dapat menurunkan risiko investasi.
Capital Rationing
Capital rationing adalah keadaan ketika organisasi menghadapi
masalah ketersediaan dana untuk melakukan pengeluaran investasi. Harus
dilakukan perangkingan investasi dikarenakan tidak tercukupinya dana
untuk membiayai semua investasi yang diajukan. Perangkingan dapat
dilakukan dengan menggunakan rasio manfaat/biaya atau dapat juga
menggunakan model pemrograman linear.
Pada organisasi sektor publik, selain memperhatikan faktor-faktor di atas
penilaian investasi juga harus memperhatikan hal-hal berikut :
1. Tingkat utang pemerintah
Jumlah yang harus dibayarkan oleg pemerintah sehubungan
dengan perolehan sumber pembiayaan di luar pajak, seperti utang
luar negeri dan obligasi pemerintah yaitu berupa bunga dan pokok
hutang.
2. Tingkat kesempatan sosial yang dikorbankan (Social opportunity
cost rate)
Proyek pemerintah harus menghasilkan tingkat keuntungan
(return) yang minimal sama dengan tingkat keuntungan proyek
sektor swasta dengan penggunaan dana yang sama.
3. Social time preference rate
Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh masyarakat jika
menunda konsumsi saat ini untuk kepentingan konsumsi di masa
yang akan datang.
7
2.4 Teknik Dasar Penilaian Investasi Publik
Pada dasarnya, prinsip penilaian investasi sangat sederhana. Terdapat
empat langkah utama untuk mengevaluasi suatu proyek investasi, yaitu :
1. Identifikasi kebutuhan investasi yang mungkin dilakukan.
Organisasi di sektor publik seringkali dihadapkan pada banyak
alternatif investasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Sehingga
perlu diidentifikasi alternatif-alternatif yang memungkinkan untuk
dianalisis lebih lanjut.
2. Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek yang akan
dilaksanakan (cost/benefit relationship)
Pada organisasi sektor publik biaya dan manfaat atas suatu
usulan investasi tidak dapat secara langsung diukur dengan satuan
mata uang, sehingga teknik analisis biaya dan manfaat sangat
cocok untuk diterapkan. Dalam analisis biaya-manfaat ini, benefit
(manfaat) ditekankan pada semua keunggulan ekonomi dan sosial
yang diperoleh, sedangkan untuk cost (biaya) ditekankan pada
kelemahan-kelemahan proyek yang dikuantitatifkan dalam bentuk
uang.
3. Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah.
Apabila biaya dan manfaat dari suatu proyek tidak dapat diukur
dalam bentuk rupiah, maka dapat dilakukan perhitungan mengenai
nilai manfaat dari proyek secara tidak langsung, yaitu dengan
menggunakan analisis efektifitas biaya (cost-effectiveness
analysis).
4. Memilih proyek yang manfaat terbesar dan efektivitas biaya yang
tinggi.
Rasio biaya dan manfaat atau efektifitas biaya merupakan titik
awal penentuan penerimaan proyek, ada banyak ketidakpastian
yang dapat mempengaruhi perhitungan. Tidak semua biaya dan
manfaat sosial dapat dimaksukkan dalam perhitungan, bahkan
beberapa diantaranya tidak dapat dipakai dalam pengukuran yang
objektif dalam bentuk moneter. Analisis moneter mungkin
mengindikasikan bahwa proyek akan memberikan nilai uang
terbaik, tetapi faktor-faktor politik, respon pemerintah, serta
tekanan-tekanan sosial menyebabkan pertimbangan biaya dan
manfaat diperlukan atas proyek tersebut.
8
Dilihat dari analisis peluang pasar dan pemasarannya cukup prospektif dan
potensial untuk investasi pelayanan geriatric karena kenyataannya bahwa
pada dasarnya setiap orang adalah calon manula atau orang lansia, serta
data yang menunjukkan adanya pertambahan alami lansia 6.000 orang
rerata per tahunnya.
Analisa dari aspek teknis memenuhi syarat kelayakan, karena
RSUD Sleman telah berpengalaman dalam menyelenggarakan
pelayanan penyakit dalam sebagai prasyarat berjalannya pelayanan
geriatri didukung oleh salah satu faktanya adalah persyaratan lokasi untuk
bangunan seluas 522 m2 yang dibutuhkan telah siap pada lahan 1,2 ha dan
merupakan bagian dari master plan.
Analisa dari aspek sosial dan budaya dapat dikatakan layak. Secara sosial
adanya pelayanan geriatric akan memiliki manfaat semakin adil dan
meratanya kesempatan masyarakat lanjut usia mendapatkan pelayanan
geriatri.
Analisa dari aspek distribusi dapat dikatakan layak, karena rencana
investasi pelayanan geriatric di RSUD Sleman akan meningkatkan
aksesibitas masyarakat kabupaten Sleman dan sekitarnya dalam
memperoleh layanan geriatri. Khusus untuk keluarga miskin bisa
menikmati layanan geriatri secara gratis melalui jaminan PT. Askes.
Analisa dari aspek biaya dapat dikatakan layak, karena rencana investasi
pelayanan geriatric di RSUD Sleman dengan total biaya sebesar Rp
2.226.813.000,- akan menghasilkan manfaat yang lebih besar baik secara
sosial, budaya, ekonomi, dan keuangan.
Analisis dari aspek pendapatan dapat dikatakan layak, karena rencana
investasi pelayanan geriatric di RSUD Sleman akan menjadi multiplier
effect pada peningkatan utilitas pelayanan medis lainnya dan pelayanan
penunjang.
Analisis Net Present Value (NPV) menghasilkan nilai > 1 yaitu:
Untuk tingkat diskonto 12% sebesar: Rp. 1.464.913.583,-
Untuk tingkat diskonto 15% sebesar: Rp. 955.826.540,-
Untuk tingkat diskonto 18% sebesar: Rp. 541.702.109,0 sehingga
dinyatakan layak untuk dilaksanakan.
Analisis Payback Period (PP) menyimpulkan bahwa nilai investasi akan
kembali pada tahun ke4,6.
9
2.6 Contoh Kasus 2
Analisis
Investasi di atas tergolong investasi baru dengan tujuan menyediakan tempat
untuk usaha grosir bagi masyarakat di 20 kecamatan dalam wilayah Kabupaten
Sragen. Dengan demikian, evaluasi investasi harus ditekankan pada keempat
aspek berikut ini:
a. Aspek Teknis
10
Investasi usaha grosir tersebut telah memenuhi aspek teknis.
d. Aspek Distribusi
Investasi ini memungkinkan terjadinya distribusi yang merata karena
dilakukan di seluruh kecamatan di Kabupaten Sragen. Dengan demikian,
pembangunan tidak hanya terpusat pada kecamatan- kecamatan kota.
Selain itu, proyek ini juga turut mengundang partisipasi dari pihak swasta
sehingga alokasi dana Pemerintah Daerah tidak akan terlampau banyak
terkuras di proyek ini saja.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/19570296/Investasi_Sektor_Publik
http://cintokowati.blogspot.co.id/2010/11/asp-analisis-investasi-sektor-
publik.html
13