Contract AID-497-C-12-00003
September 2015
Prepared for
USAID/Indonesia
Prepared by
RTI International
3040 Cornwallis Road
Post Office Box 12194
Research Triangle Park, NC 27709-2194
RTI International is a registered trademark and a trade name of Research Triangle Institute.
The authors' views expressed in this publication do not necessarily reflect the views of the United
States Agency for International Development or the United States Government.
Buku praktik yang baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs ini dikembangkan dengan dukungan
penuh rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development (USAID) melalui
Program USAID Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia's Teachers,
Administrators, and Students (PRIORITAS). USAID PRIORITAS adalah program kemitraan antara
Pemerintah Amerika dan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan akses pendidikan dasar yang
berkualitas di Indonesia.
Pengantar
Program Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia'sTeachers, Administrators and
Students (PRIORITAS) yang didanai oleh USAID bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia. Program
PRIORITAS (2012-2017) dilaksanakan dalam rangka mendukung Kementerian Pendidikan dan Kebuda-
yaan dan Kementerian Agama dalam meningkatkan akses pendidikan dasar yang bermutu.
Untuk mencapai tujuan tersebut, USAID PRIORITAS telah melaksanakan program pengembangan
kapasitas yang terdiri atas pelatihan dan pendampingan guru, kepala sekolah, dan pengawas, serta kegiatan
kelompok kerja di tingkat sekolah maupun gugus, dalam menerapkan pendekatan pembelajaran yang aktif
dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Selain itu USAID PRIORITAS juga mengembangkan program
budaya baca dan literasi dengan memberi hibah buku pengayaan dan buku bacaan berjenjang kepada
sekolah untuk meningkatkan minat dan keterampilan membaca siswa. Program ini dalam rangka
mendukung implementasi kebijakan pendidikan yang tertuang di dalam RPJMN dan Renstra Kemdikbud
2015-2019.
Berbagai kemajuan yang dapat dilihat di sekolah di antaranya, guru merancang tugas yang mendorong
interaksi antar siswa dalam pembelajaran kooperatif, yang menantang siswa untuk berbuat dan berpikir
tingkat tinggi, seperti diskusi, percobaan, pengamatan, dan pemecahan masalah. Siswa memanfaatkan
beragam sumber belajar dan menghasilkan karya hasil gagasan sendiri. Hasil karya siswa dipajangkan untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.
Kepala sekolah melaksanakan manajemen yang transparan, akuntabel dan partisipatif dengan melibatkan
guru, komite sekolah dan masyarakat. Program budaya membaca mengoptimalkan pemanfaatan perpusta-
kaan sekolah, sudut baca, perpustakaan keliling, dan sumber daya dari masyarakat. Program budaya
membaca di beberapa sekolah telah berhasil membentuk pembiasaan membaca siswa.
Dalam rangka menyebarluaskan pengalaman pembelajaran dan manajemen di SD, MI, SMP, dan MTs
tersebut, USAID PRIORITAS menerbitkan beberapa buku praktik yang baik dengan tema budaya baca,
pembelajaran tingkat SD/MI, pembelajaran tingkat SMP/MTs, dan manajemen sekolah. Besar harapannya
agar praktik yang baik dalam buku ini dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi guru dan praktisi untuk
meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas.
“ORANG TUA siswa kelas 1 SDN 3 Kilensari mengerjakan tugas yang diberikan guru, para orang
rata-rata bekerja di pasar sebagai pedagang ikan tua terlihat menyuapi anak-anak mereka yang be-
atau nelayan. Namun saat jam istirahat kami se- lum sempat sarapan pagi saat berangkat sekolah.
bisa mungkin meluangkan waktu ke sekolah untuk
membimbing anak-anak kami belajar dan menger- “Kami sudah biasa keluar masuk kelas, sudah se-
jakan tugas dari guru,” ungkap Ibu Sundari, ketua perti rumah sendiri. Saat istirahat selesai biasanya
paguyuban kelas IA SDN 3 Kilensari, Situbondo. sebelum kembali ke tempat kerja kami berkumpul
sebentar untuk membahas dukungan apa saja yang
Biasanya setiap jam istirahat pertama pukul 10 pagi, dibutuhkan oleh sekolah,” terangnya.
para ibu berbondong-bondong menuju ke sekolah
untuk membantu anak-anaknya. Mereka tak segan- Kepala SDN 3 Kilensari Situbondo, Sri Hartatik
segan masuk ke kelas dan bertanya pada guru kelas SPd mengungkapkan, peran paguyuban kelas teru-
tugas apa saja yang diberikan pada siswa dan perlu tama di kelas awal memang sangat besar. Hal ini
dibantu oleh orang tua. merujuk pada kondisi orang tua siswa sebagai ne-
Peran paguyuban kelas 1 SDN 3 Kilensari Situbon- layan maupun pedagang ikan di pasar. “Sebanyak
do sangat besar. Terutama membantu para siswa 90% latar belakang pekerjaan orang tua di wilayah
kelas awal agar bisa membaca dan menulis. Dike- ini adalah nelayan dan pedagang ikan. Saat malam
tuai oleh Ibu Sundari, paguyuban kelas yang diben- tiba, para ayah berangkat melaut hingga pagi buta.
tuk pada Agustus 2014 lalu ini rela meluangkan Saat ayah datang, hasil tangkapan ikan diberikan
waktu saat istirahat untuk membimbing anaknya pada ibu untuk dijual ke pasar, sementara si ayah
membaca, menulis, dan mengerjakan tugas-tugas beristirahat karena lelah. Praktis waktu untuk
yang diberikan oleh guru. mendampingi anak sangat sedikit. Walaupun be-
gitu, para orang tua rela meluangkan waktu saat
Mereka juga tak jarang membawakan bekal untuk
anak-anaknya. Sambil dengan telaten memandu jam istirahat pagi untuk mendampingi anak-anak
mereka,” ungkapnya.
2 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
Ibu Sundari Ketua Paguyuban kelas 1A SDN Kilensari 3 Situbondo sedang membimbing putranya saat jam istirahat.
Menurutnya, kegiatan yang dilakukan oleh orang rena suasana kelas yang cukup panas. Menurut Ibu
tua ini sangat membantu perkembangan belajar Sundari, ide ini muncul sepenuhnya dari paguyuban
siswa. Dengan dibimbing oleh orang tuanya sendiri, kelas. “Sekolah hanya mendukung saja. Seluruh
siswa lebih mudah mengerjakan tugas-tugas se- pengelolaan dana sepenuhnya dikelola oleh pagu-
kolah. Siswa yang kurang lancar membaca juga yuban,” terangnya. Pengelolaan dana iuran pagu-
mengalami perkembangan yang signifikan saat ru- yuban yang dikelola oleh orang tua juga didukung
tin didampingi orang tuanya. oleh sekolah. “Kami hanya memberi masukan ke-
butuhan apa saja yang bisa dipenuhi paguyuban dan
Selain membantu anak-anak mereka belajar me-
pendanaan sepenuhnya dikelola oleh paguyuban.
nulis dan membaca, mereka juga peduli dengan
Yang penting iuran tersebut tidak memberatkan
kondisi kelas. Saat ini setiap minggu mereka meng-
orang tua,” tukasnya.
adakan iuran Rp 2.000. Dana ini nantinya akan di-
belikan kipas angin untuk diletakkan di kelas ka-
IBU YASRIATI Telaumbanua, tampak sibuk tertera di kertas yang diberikannya. Kelompok
mengatur siswanya di dalam perpustakaan. Dia yang ketiga diajak duduk di depan sebuah papan.
membagi siswa tersebut dalam tiga kelompok. Di papan ini tertera urutan huruf A sampai Z. Di
Pada kelompok pertama, yang duduk melingkar, bawahnya ada gabungan konsonan dan vokal yang
dibagikannya buku-buku untuk dibaca. Buku-buku bisa menghasilkan bunyi. Dia mengajak kelompok
dengan banyak gambar dan huruf yang cukup be- siswa tersebut untuk menyanyi berbagai lagu yang
sar. Pada kelompok kedua, Ibu Yasriati memberikan berhubungan dengan huruf-huruf. Setelah lagu se-
potongan-potongan huruf dan memberi kertas lesai, dia mengetes satu dua anak untuk menyebut-
yang berisi sebuah kalimat. Siswa-siswa dimintanya kan nama huruf.
untuk menyusun huruf sesuai dengan kalimat yang
4 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
Siswa yang sudah mulai bisa mengenal huruf, di dalam kelompok kecil belajar membuat kalimat dengan menggabungkan huruf
di papan flannel. Pendampingan khusus bagi siswa yang belum lancar membaca ini sangat efektif dan cepat untuk meningkatkan
kemampuan membaca siswa.
Apa yang dilakukan Ibu Yasriati adalah layanan un- Kelas khusus bagi siswa-siswa yang belum bisa
tuk siswa-siswa yang belum bisa membaca untuk membaca ini adalah bentuk pengelolaan sekolah
siswa dari kelas I, kelas II dan kelas III. Mereka di- untuk membantu siswa mencapai hasil belajar yang
ambil dari kelasnya untuk mendapatkan pelayanan lebih baik. Kepala sekolah dan komite mendukung
khusus. Ibu Yasriati Telaumbanua adalah guru SD program ini dengan membantu menyediakan alat
Sifaoroasi di Kecamatan Gomo, yang terinspirasi dan bahan pembelajaran.
untuk menerapkan hasil pelatihan USAID PRIORI-
TAS.
KOMITE sekolah yang baik berperan memajukan dengan mendapat bantuan biaya dari komite
sekolah, tidak hanya sekadar ikut tanda tangan sekolah.
saja. Peran aktif seperti itulah yang dilakukan oleh
2. Mendukung Siswa Berprestasi. Komite
komite SMPN 8 Purworejo demi kelancaran dan
sekolah juga memberikan pelayanan khusus
kesuksesan program sekolah.
bagi siswa yang mendapatkan nilai baik atau
Berikut adalah beberapa praktik yang baik komite yang memiliki prestasi khusus melalui program
sekolah yang berhasil meningkatkan kualitas pem- percepatan mutu. Semua biaya program perce-
belajaran: patan mutu ditanggung oleh komite sekolah.
Implementasi program tersebut sebagai berikut:
1. Mendukung Siswa yang Kesulitan Belajar.
Siswa yang mengalami kendala dalam belajar, a. Program Percepatan Mutu Akademik
dengan indikator berada pada rangking 10 dari yaitu dengan memberikan layanan ekstra
bawah, akan mendapat perhatian dan pendam- bagi siswa yang nilai rata-ratanya sudah baik.
pingan khusus. Komite bersama kepala sekolah Siswa-siswa tersebut diberikan tambahan
melakukan kunjungan ke rumah siswa untuk pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Inggris,
bertemu dengan orang tua siswa. Permasalahan IPA dan matematika.
siswa didiskusikan bersama dengan siswa, orang
b. Program Percepatan Mutu Non-
tua, dan guru untuk mencari solusi. Termasuk,
akademik adalah dengan memetakan
jika ternyata siswa yang bersangkutan tersebut
potensi bakat dan minat siswa dengan melihat
memiliki penyakit, komite sekolah segera meru-
prestasi dari kejuaraan yang diikutinya di
juk ke Puskesmas atau ke rumah sakit terdekat
6 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
Kegiatan bazar buku di sekolah
yang difasilitasi oleh komite sekolah.
sekolah dasar. Selanjutnya mereka dibina untuk menyelenggarakan bazar buku di sekolah.
agar mampu bersaing di kancah festival
5. Memelihara dan memenuhi sarana se-
lomba seni siswa dan olimpiade siswa.
kolah. Komite sekolah membantu sekolah
Komite sekolah menghadirkan pelatih
memelihara lingkungan dan sarana prasarana
profesional dari luar.
sekolah. Kami membangun kembali pagar
3. Memotivasi siswa yang sedang menem- sekolah yang roboh, sarana olah raga yang rusak,
puh ujian. Pada pagi hari menjelang siswa serta membangun sarana pembelajaran yang
mengikuti ujian nasional, pengurus komite dibutuhkan siswa. Komite sekolah bersama
sekolah berjajar di depan pintu gerbang dengan kepala sekolah mengelola dana alokasi
seraya mengucapkan “Selamat Pagi” dan khusus (DAK) untuk penambahan ruang kelas
menyampaikan kata-kata motivasi “Anda Pasti baru.
Sukses dan Tetap Semangat”. Kegiatan ini
Program kerja komite sekolah yang didasarkan atas
berlangsung setiap pagi selama pelaksanaan
kebutuhan sekolah dan dibicarakan secara terbuka
ujian. Pengurus komite yang bertugas dijadwal
dengan orang tua, pasti akan mendapat dukungan
secara bergantian. Semua pengurus Komite
yang nyata. Keterbukaan pada saat perencanaan
SMPN 8 Purworejo terlibat dalam kegiatan ini.
dan pelaksanaan menjadi kunci keberhasilan
4. Mendukung Program Budaya Baca. komite sekolah. Jadi fungsi komite sekolah adalah
Komite sekolah meminta siswa yang lulus untuk untuk menunjang keberhasilan sekolah, bukan
menyumbangkan buku kepada sekolah. Komite sekadar “kon teken” disuruh tanda tangan saja.
sekolah juga bekerja sama dengan penerbit
8 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
juga memiliki semangat yang tinggi un-
tuk memajukan siswa ABK yang berse-
kolah disini,” terangnya. Apalagi ketua
komite sekolah, Bapak Ari Gunawan,
sangat mendukung rencana ini.
Ketua komite sekolah kemudian me-
ngumpulkan paguyuban kelas untuk
bermusyawarah. Sadar akan keter-
batasan kemampuan guru dalam me-
nangani siswa ABK, dari hasil perte-
muan tersebut paguyuban kelas setuju
mengeluarkan dana mandiri khusus un-
tuk menangani siswa ABK. Para orang
tua mengeluarkan iuran swadana men- Kepala SDN 02 Kutorenon, Bapak Henry Syaifullah, bersama dengan para
datangkan dua guru dari SDLB (Se- siswa ABK.
kolah Dasar Luar Biasa) yang khusus memberikan Menurut Pak Henry, minat bakat siswanya harus
pendampingan pembelajaran selama dua kali dalam dikembangkan untuk meningkatkan kreativitas dan
seminggu ke sekolah, yaitu setiap Rabu dan Kamis. berdasarkan talenta masing-masing. Ternyata siswa
ABK juga memiliki talenta di bidang puisi, tari dan
Para orang tua yang tergabung dalam paguyuban seni drama.
kelas juga membuat jadwal piket di sekolah setiap
hari. Tugasnya, membantu guru dalam memper- Ada tujuh siswa ABK yang menyukai seni tari dan
siapkan kebutuhan pembelajaran siswa dan mem- drama, dan tiga siswa berminat di bidang puisi.
bantu siswa ABK dalam proses pembelajaran. Dengan pembinaan yang sesuai dengan minat dan
bakat mereka, ternyata rasa percaya diri mereka
Ternyata upaya ini memberikan kemajuan belajar semakin bertambah dan termotivasi untuk sekolah.
yang siginifikan pada siswa ABK. Tidak hanya ter- Bahkan ada siswa ABK yang prestasi akademiknya
batas dalam pelajaran saja, siswa ABK juga diberi- naik. Dia mampu mencapai prestasi pembelajaran
kan kesempatan untuk mengembangkan minat dan dan masuk 10 besar di kelas IV.
bakatnya dalam bidang kesenian.
”UNTUK membelajarkan siswa secara optimal, Ninik Suprapti. Suasana belajar yang menyenang-
siswa perlu didorong untuk terus belajar dengan kan terlihat di SDN Tangkil 3 Sragen. Siswa aktif
berbagai cara. Salah satu cara yang telah dilaku- dalam mengekplorasi kegiatan belajar bukan hanya
kan oleh sekolah adalah mengoptimalkan lingku- dari papan tulis dan buku, tapi juga berasal dari
ngan kelas sebagai sumber belajar,” terang kepala dinding kelas dan lingkungan kelas yang nyaman
SDN Tangkil 3 Sambung Macan, Sragen, Ibu Endang dan membelajarkan.
10 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
“Setiap hari mereka secara tidak sadar belajar dari
lingkungan sekolah. Dengan cara ini, kami berusa-
ha menghadirkan laboratorium belajar setiap hari
bagi siswa,” kata Ibu Endang.
Ada beberapa upaya yang dilakukan oleh SDN
Tangkil 3 untuk membuat lingkungan sekolah yang
membelajarkan, yaitu:
• Menjadikan lingkungan kelas yang li-
terat. Lingkungan yang literat terlihat dari
banyaknya tulisan, gambar, media pembela-
jaran, dan portofolio hasil karya siswa yang
dibuat dalam pembelajaran, yang bisa dibaca
dan digunakan oleh siswa untuk belajar.
• Menjadikan lingkungan kaya sumber
belajar. Sumber belajar yang dibuat oleh
guru dan siswa, dipajang di sekitar kelas
dan tempat yang mudah diakses siswa. Diu-
payakan hasil karya tersebut bukan buatan
pabrik, namun buatan guru dan siswa. Penataan tempat duduk yang dibuat dalam kelompok-
kelompok kecil, membuat siswa menjadi lebih mudah
• Membuat lingkungan kelas sebagai berinteraksi dengan guru dan siswa dalam proses
pembelajaran.
showcase. Showcase atau unjuk karya
tersebut berisi hasil karya siswa yang dipa-
jang untuk memotivasi siswa.
• Menciptakan lingkungan kelas sebagai
taman belajar. Caranya dengan menata
tempat duduk secara berkelompok yang
memudahkan siswa berinteraksi dan mudah
mengakses sumber belajar di dalam kelas.
12 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
Ajak Orang Tua di Papua
Peduli Pendidikan Anak
Wamena, Jayawijaya, Papua
MELIBATKAN peran orang tua dalam sekolah. Beberapa kasus yang pernah terjadi adalah anak
proses pendidikan anak di sekolah, menjadi berpamitan untuk berangkat sekolah, tetapi tidak sampai
perhatian program USAID PRIORITAS di di sekolah karena bertemu teman yang tidak sekolah
Jayawijaya, Papua. Yayasan Kristen Wamena dan diajak bermain. Tim fasilitator juga menggunakan
(YKW) bersama USAID PRIORITAS mem- kesempatan tersebut untuk mengenalkan program
berikan pembekalan kepada orang tua di 20 pelatihan guru dalam penggunaan buku paket kontekstual
sekolah dasar mitra di Pegunungan Tengah. Papua (BPKP). BPKP tersebut akan digunakan guru dan
Pada Agustus dan September 2014. Tim siswa kelas I dan II di dalam pembelajaran.
fasilitator bekerja sama dengan sekolah
mengundang orang tua untuk berbagi
pentingnya pendidikan anak dan peran
orang tua terhadap pendidikan anak.
“Banyak orang tua yang tidak kenal huruf
sehingga mereka tidak tahu harus mengajar
apa kepada anak. Dalam kesempatan ini,
kami sampaikan bahwa ada cara lain untuk
membantu anaknya belajar, yaitu memberi
jam belajar di rumah dan mengingatkan anak
untuk belajar,” tutur Bapak Grandy Muaja,
salah seorang fasilitator pelatihan.
Selain itu, salah satu yang ditekankan
dalam pembekalan ini adalah kepedulian
Pertemuan orang tua siswa yang difasilitasi fasilitator pelatihan YKW.
orang tua untuk mengantar anak sampai di
SMPN 4 Lumajang punya cara unik untuk menyo- kuti sosialisasi. “Setiap hari rata-rata sekitar 30-60
sialisasikan penerapan program sekolah kepada wali murid dari dua kelas secara bergantian kami
wali murid. Caranya, wali murid diajak mereka undang dalam sosialisasi ini,” terangnya. Kegiatan
merasakan pembelajaran aktif yang dipandu oleh ini rutin dilakukan setiap awal semester. Sekolah
Kepala SMPN 4 Lumajang Dra Ghoniyyul Khusnah melakukan sosialiasi program-program yang akan
MSi. Menurut Ibu Ghoniyyul, kegiatan ini bertujuan dijalankan selama satu semester, termasuk sosia-
meningkatkan kepedulian dan partisipasi aktif wali lisasi kebijakan dan tata tertib yang akan dilaksana-
murid dalam memajukan kualitas pendidikan di se- kan oleh warga sekolah. Bedanya, kali ini seluruh
kolah. wali murid berkesempatan merasakan model ke-
Sebanyak 574 wali murid dari kelas VII hingga IX giatan diskusi aktif seperti pelatihan pembelajaran
secara bertahap diundang ke sekolah untuk mengi- aktif.
16 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
“
“ Selain menyediakan transportasi
bagi siswa, perusahaan juga
memberikan beasiswa kepada
siswa yang berprestasi di sekolah.
kecamatan kami. Salah satunya adalah dengan PT pertahun. Kriteria penerima beasiswa perusahaan
Tunggal Perkasa Plantation 3 Kuala Crak Monk. diserahkan kepada sekolah. Salah satu kriteria yang
Setelah pengajuan usulan dan beberapa kali per- dipakai sekolah untuk menentukan penerima bea-
temuan, perusahaan menyisihkan sebagian dana siswa adalah siswa yang mendapatkan ranking satu
program Coorporate Social Responsibilty (CSR) un- hingga tiga dan siswa tersebut berasal dari kelu-
tuk menyediakan bus sekolah dan beasiswa. Untuk arga yang tidak mampu.
mempermudah siswa yang rumahnya jauh dari se- Dampaknya, kini sudah tidak ada lagi siswa yang
kolah, perusahaan menyediakan mini bus yang siap putus sekolah di sekolah kami. Keterlambatan
antar jemput siswa. Satu buah mini bus melayani siswa datang ke sekolah juga menurun. Hampir
siswa dari empat desa ke sekolah. Tidak hanya itu tidak ada lagi siswa yang datang terlambat dengan
minibus juga menunggu siswa sampai dengan jam alasan rumah yang jauh dan tidak ada kendaraan
pelajaran sekolah selesai. yang melewati tempat tinggal mereka. Motivasi
Selain menyediakan transportasi bagi siswa, peru- belajar siswapun meningkat dengan diberikannya
sahaan juga memberikan beasiswa kepada siswa beasiswa kepada siswa yang berprestasi sehingga
yang berprestasi di sekolah. Ada sepuluh siswa mereka berlomba-lomba untuk mendapat prestasi
rangking satu dan dua dari lima rombel di sekolah yang terbaik di kelasnya.
kami yang mendapatkan beasiswa. Masing-masing
siswa mendapatkan beasiswa sebesar Rp. 750.000
“AYO berangkat! Siapa lagi yang belum naik?” kepada kami,” katanya.
tanya Amir sambil menghitung siswa yang sudah
Sekolah yang berkomitmen melayani gaya belajar
duduk di dalam mikroletnya. Dia akan segera me-
siswanya dengan pembelajaran aktif itu memang
ngantar mereka pulang ke rumahnya. Amir bersa-
sudah melaksanakan program layanan transpor-
ma delapan pemilik sekaligus sopir mikrolet lain-
tasi siswa sejak tahun 2009. ”Kami ini kan pelayan
nya bertugas mengantar jemput lebih kurang 250
siswa. Bukan saja melayani gaya belajarnya tapi juga
siswa MTs Negeri Takalalla, Kabupaten Soppeng,
melayani kebutuhannya,” kata Drs Alimin, Kepala
pergi dan pulang sekolah setiap hari. “Kami punya
Madrasah yang juga Fasilitator MBS USAID PRIO-
daftar nama mereka yang setiap hari kami angkut.
RITAS.
Jadi kami tidak sekadar mengangkut. Kami harus
pastikan mereka yang tidak pergi sekolah atau Dia melihat siswanya butuh transportasi pergi dan
tidak pulang ke rumah. Itu tugas diberikan sekolah pulang sekolah. Mereka tinggal jauh dari sekolah
dan akses transportasi tidak lancar. Akibatnya
mereka telat tiba di sekolah. Kepala sekolah yang
dikenal disiplin itu bertekad menemukan solusinya.
Caranya? Dengan rendah hati dia menjawab, “Kami
mulai dengan niat beribadah, yaitu menyediakan
transportasi untuk siswa.”
Pak Alimin bersama segenap gurunya sepakat
mengumpulkan zakat profesi (penghasilan), infak
dan sedekahnya untuk biaya mobil angkutan siswa
18 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
mereka. “Sebetulnya tidak tepat kalau dibilang
zakat profesi karena semua guru di sini, kecuali
saya, jumlah gajinya belum cukup ketentuan nizab
zakat profesi. Tapi uang yang terkumpul sejumlah
Rp. 4.000.000 per bulan itu kami meniatkannya se-
bagai infak atau sedekah jika tidak tergolong kate-
gori zakat profesi,” paparnya.
Untuk mencukupi sewa sembilan unit mobil mik-
rolet sebanyak Rp. 7.200.000 per bulan, dengan
sewa per unitnya Rp. 800.000, pihaknya juga me-
nerima subsidi dari orang tua yang membayarkan Pembelajaran di MTSn Takalalla dapat berjalan efektif karena
sendiri sewa mikrolet anaknya, dan ditambah lagi mendapat dukungan dari orang tua siswa.
infak atau sumbangan sukarela dari guru yang
menerima gaji sertifikasi. “Alhamdulillah semangat
kami berbagi mendapat dukungan dari orang tua
siswa,” katanya lagi.
Dampak dari program layanan transportasi siswa kasi guru dengan orang tua siswa semakin mudah
itu, menurut Pak Alimin, sangat membantu men- dan intens karena setiap guru wali kelas memberi-
ciptakan situasi kondusif dan nyaman yang men- kan nomor telepon ke setiap orang tua siswa. Tu-
dukung pembelajaran di sekolah. Khususnya bagi juannya agar mereka dapat saling tukar informasi
siswa, mereka disiplin mengikuti pelajaran, tingkat mengenai keadaan siswa.
kehadirannya di sekolah meningkat, dan tidak adaDampak berharga yang dirasakan adalah orang tua
lagi siswa terlambat. siswa semakin percaya kepada sekolah. Mereka
Bagi guru, mereka menjadi lebih dekat dan saya- ringan tangan membantu program sekolah. Ini se-
ng kepada siswanya. Antara guru juga kian kom- mua memotivasi kami guru dan siswa di sekolah
pak dalam bekerja sama. Mereka saling membantu melaksanakan tugas dan kewajiban, mengajar dan
membuat lembar kerja siswa yang kontekstual, belajar dengan hati.“Kami yakin pembelajaran yang
sehingga tidak pernah ada kelas yang kosong dan didasari dengan hati tulus akan berhasil. Seperti
siswa berkeliaran karena tidak belajar. Dengan kata Imam Syafii, kunci kesuksesan pembelajaran
program layanan transportasi siswa ini hubungan adalah guru dan siswa ikhlas memberi dan mene-
sekolah dengan orang tua semakin kuat. Komuni- rima pelajaran,” kata Pak Alimin.
SAYA mendapatkan pelatihan PAKEM (pembela- dang seluruh guru. Dalam pertemuan sekolah,
jaran aktif, kreatif dan menyenangkan) dan MBS saya mempresentasikan hasil pelatihan yang
(manajamen berbasis sekolah) dari Dinas Pen- saya ikuti dan berdiskusi dengan para guru un-
didikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deli tuk mencari cara menerapkan PAKEM di se-
Serdang pada tahun 2013. Kegiatan ini merupakan mua kelas. Dalam kesempatan yang sama, saya
pelatihan diseminasi kerja sama Pemkab Deli Ser-
dang dan USAID PRIORITAS.
Selama pelatihan saya mendapat-
kan banyak pengetahuan dan ke-
terampilan baru. Saat melakukan
praktik mengajar, saya terkesan
dengan sekolah yang sudah mem-
praktikkan PAKEM terlebih dahulu.
Setelahnya, saya bertekad agar se-
kolah saya juga bisa mempraktik-
kan PAKEM.
Ada sembilan langkah yang sudah
saya lakukan sehingga guru-guru
mau mempraktikkan PAKEM. Di semua kelas siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil untuk memudahkan
1. Pasca pelatihan saya mengun- siswa belajar secara kooperatif.
22 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
juga meminta komitmen guru untuk mem-
praktikkan PAKEM dalam pembelajaran di ke-
las mereka masing-masing.
2. Saya tidak sekadar meminta guru agar menga-
jar dengan PAKEM. Terlebih dahulu saya mem-
fasilitasi para guru mengikuti pelatihan agar
punya keterampilan mengajar PAKEM. Biaya
pelatihan sepenuhnya menggunakan alokasi
dana BOS (bantuan operasional sekolah).
Pelatihan itu ditujukan agar guru punya penge-
tahuan dan kemampuan dalam mempraktik-
kan PAKEM.
3. Setelah pelatihan, saya aktif melakukan super- Semua guru di sekolah ini tampak sudah terbiasa
memfasilitasi pembelajaran dengan PAKEM.
visi dan pendampingan pembelajaran di kelas.
Setiap pagi saya melakukan kunjungan kelas
untuk memastikan guru mengajar dengan me-
nerapkan PAKEM. oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga.
4. Setiap bulan saya melakukan supervisi akade- 7. Setiap akhir semester saya memberikan peng-
mik kepada guru. Saya memeriksa kelengkapan hargaan kinerja bagi setiap guru. Penghargaan
perangkat pembelajaran dan juga menilai prak- ini saya tujukan agar guru merasa dihargai
tik pembelajaran. Saya ajak guru berdiskusi usaha dan kerja kerasnya.
tentang kekuatan dan kelemahan pembelaja- 8. Agar guru-guru tetap kompak, setiap tahun
ran yang mereka rancang. saya memfasilitasi adanya pertandingan olah
5. Menyediakan sarana dan prasarana yang dibu- raga antar guru yang dilaksanakan pada hari
tuhkan guru untuk melaksanakan PAKEM. guru. Saya juga memfasilitasi kegiatan darma
wisata. Dengan darma wisata guru-guru men-
6. Bagi guru honor, setiap tahun saya melakukan jadi lebih kompak dan bersemangat.
UKG (uji kompetensi guru). UKG ditujukan
agar guru honor tetap menjaga kompetensi-
nya. Bagi guru-guru PNS saya tidak melakukan
UKG, karena UKG bagi mereka dilaksanakan
BANYAK pengalaman baru yang kami peroleh giatan MGMP sekolah adalah penataan perabotan
setelah mengikuti pelatihan USAID PRIORITAS. kelas, penerapan pembelajaran kooperatif, dan
Untuk memaksimalkan dampaknya, kami mengak- hasil karya siswa. Awalnya memang terasa agak
tifkan kegiatan MGMP Sekolah. Kegiatan terse- merepotkan. Namun, kerja sama ini ternyata da-
but dilakukan untuk semua mata pelajaran yang pat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
melibatkan semua guru. Pelaksanaannya dilakukan
Para guru dapat saling belajar untuk memfasili-
secara intensif, santai, dan dalam suasana keke-
tasi pembelajaran kooperatif dan kontekstual.
luargaan. Para guru berkelompok sesuai dengan
Kemandirian siswa yang dibangun melalui proses
rumpun mapel.
pembelajaran kooperatif membantu meringan-
Guru yang sudah mendapat pelatihan dan belum kan tugas sehari-hari guru. Ketergantungan siswa
mendapat pelatihan, bekerja sama membuat ren- terhadap guru dapat berangsur berkurang, karena
cana pelaksanaan pembelajaran dan melakukan siswa lebih suka dan asyik berbagi dengan teman-
simulasi pembelajaran. Pada saat mengajar, guru temannya melalui berbagai sumber belajar yang
diberi kesempatan untuk saling melihat dan menu- tersedia di sekelilingnya.
liskan masukannya. Dengan kegiatan ini guru tidak
merasa canggung atau risih ketika dalam melaku-
kan tugasnya “diperhatikan” oleh teman sejawat.
Kegiatan ini mampu menumbuhkan kegiatan ko-
munitas belajar yang baik di kalangan guru. Di sini
tidak ada yang tersinggung atau merasa dihakimi.
Mereka merasa sedang terlibat dalam suatu forum
guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Tiga hal utama yang menjadi perhatian dalam ke-
24 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
Perlu ATK Pembelajaran,
Guru Tinggal Ambil di Toko
SDN 76 Mattiro Bulu, Pinrang, Sulawesi Selatan
KEPALA SDN 76 Mattiro Bulu, Reski Rasyid SPd, Sekolah ini pernah dikunjungi kepala sekolah dan
membuat kebijakan membebaskan semua guru guru SD/MI mitra LPTK (Lembaga Pendidikan
mengambil alat tulis kantor (ATK) yang dibutuh- Tenaga Kependidikan) dari Makassar. Para pe-
kan untuk mendukung pembelajaran aktif, seperti serta kunjung belajar tersebut terkesan dengan
untuk membuat media pembelajaran dan bahan kekayaan pajangan karya siswa yang ditampilkan.
pajangan siswa. Setiap ada pembelajaran yang me- Semua berkat kebijakan yang memudahkan guru
merlukan ATK guru dapat langsung mengambil untuk melengkapi bahan-bahannya.
dari toko yang sudah ditunjuk oleh sekolah.
Kebijakan tersebut membuat pembelajaran
aktif dapat dengan mudah dan efektif dan di-
laksanakan para guru, kelas menjadi lebih kaya
dengan pajangan, siswa lebih bebas berkreasi,
dan guru menjadi lebih bebas untuk mengem-
bangkan ide-ide kreatifnya dalam pembelaja-
ran.
“Yang kita bangun dengan para guru adalah
rasa saling percaya. Saya percayakan mereka
untuk mengambil terlebih dahulu bahan-bahan
yang dibutuhkan di toko. Pembayaran dengan
toko dilakukan per tiga bulan sekali. Para guru
cukup menandatangani nota pembelian, dan
nota tersebut kemudian dikumpul oleh toko,
untuk diserahkan pada kepala sekolah. Kepala
sekolah selanjutnya mengkonfirmasi kepada
bendahara untuk melakukan pembayaran,”
ATK pembelajaran yang disediakan sekolah, sangat membantu guru
terangnya. dalam memfasilitasi pembelajaran aktif di kelas.
BEBERAPA siswa terlihat sibuk membolak- Para siswa tersebut kelihatan ceria dan bangga
balik buku cerita. Sebagian lain siswa membuka karena hasil karya tersebut akan dibacakannya di
internet untuk mencari bahan tentang legenda- dalam kelas.
legenda sebuah tempat. Setelah mendapatkan Ibu Sri Astuti Handayani adalah guru bahasa Jawa
bahan, mereka mencatat di buku atau langsung di SMPN 1 Karanganyar. Beliaulah yang memberi
menuliskannya di layar komputer. Setelah artikel tugas kepada para siswa tersebut. “Siswa harus
tentang legenda sebuah tempat selesai dibuat, para belajar mencari informasi dan menuangkannya
siswa mencetak hasil karyanya. Karya tersebut dalam bentuk karya,” dia menjelaskan. Tugas yang
ditulis dalam dua bahasa, bahasa Jawa dan bahasa diberikan kepada siswa haruslah sesuatu yang
Indonesia.Ada siswa yang menulis tentang Legenda menantang dan menumbuhkan minat.
Kota Surabaya, Legenda Malin Kundang, Legenda
Karanganyar, asal-usul Danau Toba dan sebagainya. Bagaimana Ibu Sri Astuti mendapat ide memberi
26 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
penugasan seperti itu? “Saya bukan sarjana menggiatkan MGMP sekolah untuk meningkatkan
pendidikan. Tetapi saya mengambil akta. Saya kualitas gurunya.
mendapatkan keterampilan pembelajaran aktif
“Saya selalu memotivasi guru-guru untuk belajar
dari bebagai pelatihan. Salah satunya adalah dari
dan belajar lagi. Saya membantu mereka supaya
MGMP sekolah. Ibu Supartinah, guru bahasa Inggris
mereka bisa mengikuti MGMP di Pokja dengan
adalah fasilitator USAID PRIORITAS yang menjadi
rutin. Saya menghidupkan MGMP sekolah. Saya
salah satu narasumber dalam MGMP sekolah kami.
meminta guru-guru yang sudah mendapat pelatihan
Beliaulah yang memberikan kiat-kiat bagaimana
dari berbagai pihak untuk sharing keterampilannya
mengaktifkan siswa,” demikian paparan dari Ibu
dalam MGMP sekolah. Tidak jarang saya juga
Astuti.
mengundang narasumber dari luar sekolah untuk
Tidak semua guru di SMPN 1 Karanganyar memperkaya kegiatan MGMP sekolah,” kata Ibu
mendapat kesempatan pelatihan di luar sekolah. Sri Murni.
Murni Pudiastuti MPd, Kepala SMPN 1 Karanganyar
Melalui kegiatan MGMP sekolah, keterampilan mengajar guru dapat saling ditingkatkan.
28 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
bangan sekolahnya dengan penandatanganan “Pak- las. Dia melakukan evaluasi dan diskusi verifikasi
ta Integritas Rencana Tindak Lanjut”. dengan guru, mereviu apakah bukti fisik pembela-
jaran berupa lembar kerja, media pembelajaran,
Isi pakta integritas yang dituliskan di atas kertas
dan karya siswa bersesuaian sehingga kompetensi
karton berukuran plano itu meliputi rencana tin-
dasar benar-benar tercapai. Kepala sekolah sangat
dak lanjut praktik-praktik yang baik hasil diskusi
perhatian terhadap performa pembelajaran. “Pada
bersama guru, pengawas dan komite di akhir sesi
pagi hari sebelum saya duduk di kantor, saya ber-
pelatihan Modul II. Isinya antara lain: menerapkan
keliling menyaksikan para guru mengajar, kadang
Kurikulum 2013, mengelola pembelajaran PAKEM,
berdiskusi dengan mereka, sambil mengisi penilai-
mengimplementasikan pendekatan saintifik, mem-
an kerja guru,” ujarnya bersemangat.
buat lembar kerja yang mendorong siswa berpikir
tingkat tinggi, melayani perbedaan individu dalam Kini SDN 39 Kassi kini telah menjelma menjadi se-
pembelajaran, mengaplikasikan penilaian hasil be- kolah maju. Ruang kelasnya juga berubah dari yang
lajar autentik, dan lain-lain. “ Yang kami masukkan minus sumber belajar ke kelas maju dengan sudut
dalam perencanaan tersebut adalah apa yang kami baca yang kaya buku bacaan, dan penuh karya siswa
rasa bisa kami lakukan, dan benar-benar akan kami hasil pembelajaran. Hal itu karena kepala sekolah
lakukan,” kata Ibu Andi. dan segenap gurunya berkomitmen memajukan
sekolahnya melalui inovasi manajemen dan pem-
Penandatanganan pakta integritas rencana tindak
belajaran dengan semangat pakta integritas me-
lanjut dilaksanakan dalam sebuah upacara resmi
nerapkan RTL pelatihan dengan sungguh-sungguh.
yang dihadiri oleh kepala sekolah, pengawas se-
kolah, komite dan semua guru. Selain membubuh-
kan tanda tangan, para guru juga diangkat sum-
pahnya oleh kepala sekolah untuk benar-benar
melaksanakan apa yang telah ditandatangani. “Un-
tuk senantiasa mengingatkan mereka, lembar besar
rencana tindak lanjut tersebut kami pasang tidak
hanya di ruang kepala sekolah dan mading sekolah,
tetapi juga di tiap kelas,” katanya lagi.
Untuk mengukur implementasi pakta integritas
itu, kepala sekolah rutin berkeliling ke kelas-ke- Siswa sudah terbiasa belajar aktif karena kepala sekolah dan guru
berkomitmen menerapkan hasil pelatihan PAKEM.
30 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
POS Topang Kualitas Pembelajaran
SMPN 1 Pagerageung,Tasikmalaya, Jawa Barat
KITA tahu bahwa di sekolah banyak uang beredar siswa pada setiap tahunnya atau yang disebut
di sekolah yang berasal dana alokasi khusus (DAK) dengan menghitung unit cost. Dari hitungan unit
dan bantuan operasional siswa (BOS) yang berasal cost tersebut maka dapat diketahui besaran
dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. dana kebutuhan yang perlu ditambahkan untuk
Ada juga dana sumbangan orang tua siswa yang memenuhi layanan pendidikan dengan kualitas
sering disebut dengan dana hibah komite sekolah, pembelajaran yang terjamin mutunya.
dan sumber pendanaan lainnya.
Progam-program tersebut selanjutnya disampaikan
Keuangan sekolah harus dikelola dengan baik. dalam rapat pleno komite sekolah pada awal tahun
Berikut adalah pengalaman SMPN 8 Purworejo pelajaran. Pada kesempatan itu, orang tua diberi
dalam mengelola keuangan sekolah dengan prinsip kesempatan untuk mengidentifikasi dukungan yang
transparan dan akuntabel untuk pencegahan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Mereka
terjadinya korupsi di sekolah. dapat memilih memberikan bantuan finansial,
pemikiran, tenaga, atau keahlian yang dimiliki.
Kepala sekolah melibatkan seluruh guru dan
staf sekolah dalam proses evaluasi diri sekolah Sebagian besar pembangunan fisik di SMPN 8
(EDS) untuk mengevaluasi pelaksanaan program Purworejo dilaksanakan oleh komite sekolah.
dan rencana kebutuhan ke depan. Berdasarkan Setelah semua kebutuhan dihitung dengan baik
EDS selanjutnya dirumuskan rencana kegiatan maka Tim Pengembang Sekolah merumuskan
sekolah (RKS). RKS tersebut dibahas bersama Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS).
dengan komite sekolah. Kepala sekolah, guru, Selanjutnya RKAS tersebut diinformasikan kepada
dan karyawan duduk bersama dengan komite semua warga sekolah dan pemangku kepentingan.
sekolah untuk merumuskan tindak lanjut program- Untuk SMPN 8 Purworejo wahana untuk sosialisasi
program sekolah. Dibahas juga kebutuhan dana anggaran tersebut melalui beberapa media:
yang mengacu pada kebutuhan layanan individu
34 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
1. Ditayangkan pada web sekolah www.
smpn8purworejo.sch.id.
2. Ditayangkan pada majalah sekolah “AKSI“ yang
kepengurusan redaksi, wartawan, penyunting,
dan tata letak dilaksanakan oleh siswa dan
dibagikan kepada orang tua saat menerima
rapor.
3. Dipajangkan pada papan pajangan informasi
BOS di halaman depan sekolah yang bisa
dengan mudah diakses oleh siapa saja yang
berkesempatan membaca informasi.
4. Memfungsikan HUMAS Sekolah untuk siap
memberikan keterangan kepada siapa saja
orang tua, LSM, wartawan, tamu, bahkan
peneliti, dan atau siapa saja yang membutuhkan
informasi.
5. Semua dana yang sudah digunakan dipertang-
gungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Untuk dana sumbangan komite se-
kolah dipertanggungjawabkan pada rapat ple-
no.
Transparansi dan akuntabilitas yang dilakukan
SMPN 8 Purworejo membuat nyaman bagi semua
pihak. Pemangku kepentingan dilibatkan langsung
dalam perencanaan, pelaksanaan, serta pelaporan
pertanggungjawaban pendanaannya. Hal ini membuat
kepercayaan masyarakat menjadi meningkat. Mereka
menjadi lebih percaya untuk membantu sekolah yang Keuangan sekolah dipublikasikan melalui majalah AKSI yang
sesuai kemampuannya. diberikan kepada orang tua siswa SMPN 8 Purworejo.
36 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
Beras Jimpitan
Mendukung
Sekolah
Oleh Naomi Sitompul
Kepala SDN 173116 Pansurnapitu, Siatas Barita,
Tapanuli Utara, Sumatera Utara
38 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
Pajangkan Anggaran Madrasah
Di dinding madrasah, terpajang papan operasional kegiatan sepan-
jang 2 x 2 meter yang berisi perincian anggaran yang masuk dan
alokasi penggunaannya termasuk belanja pegawai, belanja modal dan
barang. Realisasinya senantiasa dilaporkan pada rapat pertemuan
dengan perwakilan orang tua, komite sekolah, pengawas, dan pihak-
pihak lain yang terkait. Setiap kelas diwakili oleh sepuluh orang tua.
Mereka membahas pelaksanaan dana berjalan, kebutuhan-kebutuhan
madrasah, kegiatan yang akan dilakukan dan alokasinya.
Dalam eksekusi program, komite sekolah dan orang tua juga terlibat
penuh. Mereka membantu mengeksekusi seperti membuat taman,
ikut mengecat, mengawasi penggunaan keuangan dan juga ikut mem-
buat laporan. Laporan tersebut juga dipajang di papan dekat pintu
masuk sekolah sehingga semua orang mudah mengaksesnya. Menu-
rut Ibu Zulfikah, praktik transparansi itu telah mengubah segalanya.
Guru-guru menjadi termotivasi dan kreatif berinovasi dalam pem-
belajaran. Siswa semakin fokus dan menikmati pembelajaran. Karya-
karya siswa di setiap pembelajaran menunjukkan kalau kompetensi
yang diajarkan dapat tercapai.
Selain prestasi sekolah dan peningkatan peran serta masyarakat, ter-
bangunnya kepercayaan orang tua dan masyarakat pada madrasah
merupakan dampak yang paling besar. Orang tua siswa berbondong-
bondong mendaftarkan anaknya. Menurut dia, keterbukaan meng-
hindarkan madrasah dari fitnah, isu, atau gosip tak sedap terkait
penggunaan dana sekolah. “Dulu waktu belum terbuka seperti ini,
kalau datang wartawan, kami mengambil jarak jauh-jauh. Namun
sekarang ini, mereka malah kami rangkul untuk memberitakan ke-
giatan madrasah kami,” pungkasnya.
Papan Operasional Kegiatan yang berisi kegiatan dan alokasi dananya dipajang
besar-besar di MIN Pattiro Banggae sehingga mudah dibaca dan diketahui kegiatan
dan alokasi dananya. Dampak dari keterbukaan sekolah, kemajuan pembelajaran,
manajemen madrasah, dan prestasi menjadi lebih meningkat.
PADA Agustus 2014 SDN 166 Mattiro Bulu, Pin- PRIORITAS secara konsisten dan sungguh-sung-
rang, berhasil meraih Juara I Lomba Budaya Mutu guh. “Faktor paling utama bisa menang kompetisi
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) tingkat seko- adalah menjalankan hasil pelatihan USAID PRIO-
lah dasar se-Provinsi Sulawesi Selatan. “Prestasi RITAS dengan konsisten baik pelatihan pembelaja-
ini diperoleh setelah melewati seleksi yang sangat ran maupun MBS,” kata Pak Abrar.
ketat, bersaing dengan sekolah-sekolah terbaik di Berikut adalah praktik-praktik yang dilaksanakan
Provinsi Sulawesi Selatan,” ujar Bapak Abrar, kepala sekolah sehingga berhasil meraih juara 1 MBS.
SDN 166 Mattiro Bulu Pinrang.
Pertama, bermusyawarah mufakat memilih ketua
Kunci keberhasilannya, menurutnya ada dua. Per- dan pengurus komite sekolah dari tokoh-tokoh
tama, disiplin dan rajin mendokumentasikan semua yang dekat dengan masyarakat. Terpilih sebagai
kegiatan sekolah. Kedua, menerapkan pengetahuan ketua komite sekolah adalah kepala desa setempat.
dan pengalaman hasil pelatihan program USAID Sementara wakil komite dan enam anggota lainnya
berasal dari kepala dusun serta
tokoh masyarakat yang dekat
dan berpengaruh.
Kedua, merumuskan program-
program strategis yang bertu-
juan untuk lebih meningkatkan
kedekatan antar sekolah, orang
40 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
tua siswa, dan komite. Kepala sekolah juga aktif proposal dan menyerahkan ke tokoh masyarakat,
mengelola pertemuan formal maupun informal orang tua, dan perusahaan. Komite juga berperan ak-
agar silaturahmi dan kebersamaan memikirkan tif menyampaikan kebutuhan sekolah kepada perusa-
pengembangan sekolah terus terjaga. Program haan-perusahaan. Ketiga, mengelola dana-dana yang
yang rutin dilaksanakan untuk mendekatkan seko- terkumpul secara terbuka dan akuntabel melalui pa-
lah dengan masyarakat antara lain pengajian rutin pan donatur sekolah yang ditulis sendiri oleh komite
dan yasinan di sekolah setiap hari Jumat bersama dan orang tua siswa.
komite, orang tua siswa, dan warga masyarakat.
Kelima, rapat pertanggungjawaban dan evaluasi ta-
“Saya biasa menekankan bahwa menyumbang ter- hunan dan per semester. Laporan pelaksanaan, hasil,
hadap anak yang mencari ilmu itu sangat besar dan anggaran pelaksanaan program sekolah disam-
pahalanya, sama dengan menyumbang masjid dan paikan pihak sekolah dan komite. Kegiatan ini di-
tempat ibadah lainnya,” terang Pak Abrar. “Pro- laksanakan secara partisipatif, yakni komite sekolah
gram pendidikan gratis tidak berarti semua ma- sendiri yang langsung menyampaikan laporannya ke-
salah sekolah adalah tanggung jawab pemerintah,“ pada orang tua siswa dan warga masyarakat. Mereka
tambahnya. mempertanggungjawabkan pengelolaan anggaran, pe-
masukan, dan pengeluarannya.
Ketiga, pertemuan formal dengan komite dan
orang tua untuk menyusun rencana kegiatan dan Menurutnya setelah mengimplementasikan pelatihan
anggaran pengembangan sekolah. Hal itu bertujuan MBS dan pembelajaran USAID PRIORITAS, kedeka-
agar mereka memahami kondisi riil permasalahan tan sekolah dengan masyarakat semakin baik. Orang
sekolah, anggaran yang dibutuhkan, dan keputusan tua dan masyarakat menjadi lebih peduli. Mereka
yang diambil secara bersama untuk implementasi banyak membantu untuk meningkatkan kualitas sa-
program sekolah. rana dan prasarana sekolah seperti membuat taman
baca, menambah sarana komputer, peralatan UKS
Keempat, pelibatan komite dan orang tua siswa
dari puskesmas, tempat sampah, alat-alat olahraga
dalam sejumlah kegiatan operasional pengemba-
dan kesenian, sumbangan pot-pot dan bunga-bunga
ngan sekolah. Kegiatannya meliputi beberapa hal.
untuk taman sekolah, kegiatan-kegiatan keagamaan,
Pertama, pemantauan sekolah dan pembelajaran
dan lain-lain.
di kelas. Dengan mengamati proses pembelajaran,
komite sekolah menjadi paham kebutuhan pembe- Prestasi siswa juga semakin meningkat. Siswa sekolah
lajaran PAKEM seperti media, bahan pajangan, ATK ini ada yang mewakili Kabupaten Pinrang dalam olim-
dan sebagainya. Kedua, keterlibatan secara sukarela piade matematika, lomba-lomba pentas pendidikan
mengumpulkan dana. Komite sekolah merancang agama Islam, dan lain-lain.
BANGUNAN fisik sekolah sangat memengaruhi guru dan komite rapat. Kami sepakat menyusun
suasana belajar. Hal itu yang dirasakan oleh Ibu satu panitia yang beranggotakan guru dan komite
Eutik Sobariyah, saat bertugas menjadi Kepala sekolah,” ujarnya.
SDN Panjangjaya 2, Mandalawangi, Kabupaten
Panitia ini bertugas menggalang dana dan mereka
Pandeglang. “Bangunan yang ada kelihatan seperti
bertemu secara reguler bersama kepala sekolah
sudah mau rubuh, beberapa kelas gelap, tanah
untuk memantau berapa banyak dana yang sudah
masuk kelas saat hujan, dan tidak ada lapangan
diperoleh. “Kami memang menarik iuran, tapi
untuk aktivitas siswa,” kenang Ibu Eutik.
tidak dipaksakan. Bagi yang tidak mampu, kami
Menyadari bahwa dana perbaikan dari BOS untuk bebaskan,” katanya
perbaikan kondisi fisik sekolah tidaklah cukup,
Tak hanya orang tua siswa, semua guru juga
dia berusaha membangkitkan semangat komite
ikut menyumbang. “Sebagian bahkan merelakan
sekolah dan guru. “Di awal tahun 2014, saya ajak
uang lebih, terutama yang baru sertifikasi,”
44 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
Kondisi gedung sekolah sebelum dan setelah direnovasi oleh
masyarakat. Pembangunan fisik sekolah yang melibatkan peran
serta masyarakat, dan diiringi dengan transparansi penggunaan
anggaran, membuat masyarakat percaya dan mau terlibat
dalam pembangunan sekolah.
ujarnya. Memasuki pertengahan tahun, dana yang siswa tidak terpeleset. Kami juga memanfaatkan
terkumpul bahkan melebihi estimasi. “Dana yang ruang sempit untuk panggung sederhana sekolah,”
kami kumpulkan bisa membuat sekolah kami lebih jelasnya.
representatif hanya dalam beberapa bulan.”
Kendati proses pembangunan belum rampung,
Renovasi gedung sekolah ini melibatkan komite kini tampilan SDN Panjangjaya 2 sudah jauh lebih
sekolah beserta orang tua siswa yang kurang baik. “Penggunaan anggaran kami jelas transparan,
mampu menyumbang. Di beberapa kesempatan, karena panitia penggalang dananya dari orang tua
siswa juga turut serta dalam kegiatan-kegiatan siswa. Komite terlibat, guru terlibat, saya sendiri
sederhana seperti meratakan tanah lapang. juga terlibat. Jadi semua orang paham bagaimana
“Pertama-tama kami memperbaiki atap yang sudah penggunaan uangnya,” pungkas Ibu Eutik mantap.
rusak berat. Setelah itu kami membuat tanggul
agar tanah tidak masuk ke dalam kelas dan siswa-
46 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
lomba kebersihan kelas dimulai dari kesepahaman sekali dan nilai finalnya diumumkan pada waktu
semua pihak dalam hal kepanitiaan atau tim pe- penerimaan rapor.
nilai, instrumen penilaian, format buku penilaian,
Kelas yang nilai final rekapnya paling baik, masing-
waktu penilaian, penentuan juara, dan pemberian
masing siswanya diberikan hadiah. “Hadiah tidak
hadiah. Berdasarkan kesepakatan bersama, lomba
banyak, setiap satu orang dapat tiga buku dan alat
ini melibatkan siswa, pegawai, pembina kesiswaan,
tulis,” ujar Pak Kamise. Untuk mendukung ke-
dan segenap guru.
berhasilan program tersebut, kepala sekolah juga
Aspek yang dinilai meliputi (1) kebersihan lingku- menggariskan tiga nilai yang harus dijunjung tinggi
ngan kelas terdiri dari kerindangan dan keindahan oleh warga sekolah yaitu komitmen, kebersamaan
halaman, dan taman di sekitarnya. Siswa memiliki dan ketauladanan. “Saya sendiri sering bersama-
area wajib bersih selain ruang kelasnya sendiri. Ada sama siswa-siswa membersihkan halaman dan ru-
yang meliputi toilet, kantin, laboratorium, perpus- ang lainnya. Saya memungut sampah dan menyapu
takaan, dan taman. (2) penataan perabot perlengka- juga,”ujarnya.
pan kelas meliputi: tata letak meja dan kursi, taplak
Dengan kebijakan tersebut, sekolah menjadi asri,
dan pas bunga, tata letak pajangan karya siswa hasil
terawat dan bersih. Siswa-siswa menjadi terbiasa
pembelajaran aktif, roster, jadwal tugas kebersihan,
membersihkan sekolah tanpa instruksi. Dari yang
papan absen, denah kelas, struktur organisasi, jam
terbiasa membuang sampah sembarangan, kini ter-
dinding, kalender, gambar pahlawan, (3) tingkat ke-
biasa memungut sampah dan membersihkan yang
hadiran siswa (4) kedisiplinan, (5) dan ketertiban.
kotor. “Karena semua fasilitas selalu dirawat anak-
Semua aspek tersebut masuk dalam penilaian. Tim
anak, sekolah menjadi nyaman dan kaya sumber
penilai memiliki buku penilaian yang kolomnya ter-
belajar,” tegas kepala sekolah.
diri dari tanggal/hari penilaian, kelas yang dinilai,
aspek yang dinilai, jumlah nilai dan keterangan. “Cara yang saya tempuh ini sebenarnya merupa-
kan bagian manajemen aset atau sarana prasarana
Tim penilai kebersihan kelas terdiri dari enam
yang masuk dalam tujuh pilar manajemen berbasis
orang pegawai. Guru wali kelas tidak masuk dalam
sekolah. Dengan cara ini aset sekolah dijaga secara
tim penilai agar hasil penilaian selalu adil dan ob-
partisipatif, tidak harus menyewa tenaga kebersi-
jektif. Tim penilai ini bekerja berdasarkan Surat
han,” tambahnya. Berkat manajemen aset dengan
Keputusan Kepala Sekolah. Mereka melakukan pe-
menggerakkan siswa tersebut, di tahun 2013 yang
nilaian setiap hari selama waktu belajar di sekolah.
lalu, sekolah ini mendapatkan juara dua lomba se-
Hasil penilaian dilaporkan setiap hari pada waktu
kolah sehat se-Kabupaten Bone.
apel pagi di hadapan semua warga sekolah. Nilai
tersebut direkap secara keseluruhan enam bulan
Dukung Pembelajaran
dengan Bank Sampah
DIAWALI dengan keinginan warga sekolah untuk melihat
Siswa mengumpulkan sampah yang dimasukkan dalam karung
sekolahnya selalu bersih. SDN Gringging 1 memulai kegiatan khusus. Bila sudah penuh mereka menjualnya, dan uangnya
Bank Sampah. Bank sampah dilakukan dengan pengumpulan dimasukkan ke kas kelas.
sampah plastik oleh siswa dan guru, yang kemudian dijual
dan hasil penjualan sampah dijadikan kas kelas untuk mem- Perasaan kurang enak atau tersinggung pasti timbul
beli peralatan operasional kelas. karena melihat anak-anak mereka mengambil sampah.
Kegiatan sederhana ini dilakukan dengan menggantung enam Tetapi dengan komunikasi yang baik, Ibu Suharti menya-
kantong sampah di dinding dekat parkir sepeda. Keenam takan bahwa kekhawatiran tersebut tidak terjadi. Wali
kantong sampah tersebut merupakan kantong yang khusus murid sangat mendukung kegiatan tersebut. Rata-rata
untuk menaruh sampah-sampah plastik dari masing-masing uang yang diperoleh perminggunya Rp. 35.000 hingga
kelas. Dimulai dari kelas I hingga kelas VI. Rp. 76.000.
Setiap kantong sampah dikelola oleh seorang siswa dari “Hasil uang yang diperoleh tersebut dapat bermanfaat
kelasnya masing-masing. Sekolah bekerja sama dengan sekali untuk mendukung kegiatan pembelajaran di se-
pengepul sampah yang akan datang setiap hari Jumat untuk kolah. Baik untuk membeli peralatan alat tulis, fotocopy,
mengambil, menimbangnya dan kemudian membeli sampah sapu, papan pajang, dan kebutuhan pendukung pembela-
tersebut sesuai dengan harga yang sudah disepakati. Siswa jaran lain,” lanjutnya.
akan mencatat perolehan sampah dan perolehan uang hasil Setiap siswa sangat bersemangat dalam melaksanakan
penjualan sampah dan memasukkannya ke kas kelas. kegiatan ini karena sudah merasakan hasilnya. Ada kelas
“Setiap kami menemukan sampah dalam radius 500 me- yang sudah membeli sapu dengan uang sampah, ada yang
ter dari sekolah, kami akan mengambil dan membawanya,” sudah mem-fotocopy lembar kerja dan ada yang membeli
terang Anita siswa kelas VI. Sampah plastik akan masuk ke alat tulis untuk membuat hasil karya siswa. Karena ber-
kantong sampah sedangkan sampah lainnya akan masuk ke semangatnya, kadang kenakalan kecil muncul. Siswa kelas
tempat sampah umum atau tempat sampah di depan kelas. atas mengambil sampah dari kantong sampah siswa adik
kelas supaya mendapatkan hasil penjualan lebih banyak.
“Pada awalnya, saya melakukan sosialisasi dulu kepada semua
Tetapi hal tersebut cepat diatasi oleh guru dengan mem-
wali murid tentang kegiatan ini. Hal ini kami lakukan untuk
berikan pengertian dan nasehat tentang hak, kewajiban,
mengantisipasi adanya perasaan kurang ‘sreg’ di wali murid,”
rasa keadilan dan dampak negatif dari kecurangan.
jelas kepala SDN Gringging 1 Suharti SPd.
48 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
Kerja Sama untuk Kemajuan Sekolah
SMPN 2 Maniangpajo, Wajo, Sulawesi Selatan
Bank Sampah
Bangun Karakter
Disiplin dan Cinta
Lingkungan Siswa
Guru dan siswa bekerja sama membuat kompos
dari bahan sampah organik yang telah dipilah.
SAMPAH bukanlah bahan yang tidak berguna di Kebijakan yang diambil sekolah dalam pengelolaan
SMPN 3 Karanganyar, Jawa Tengah. Seluruh warga sampah diantaranya membentuk organisasi penge-
sekolah bersatu padu mengelola sampah melalui lolaan bank sampah yang anggotanya terdiri dari
Sistem Bank Sampah. Jumlah siswa SMPN 3 Ka- guru dan siswa. Tugasnya yaitu menegakkan kedi-
ranganyar yang mencapai seribu sangat produktif siplinan siswa dan guru dalam membuang sampah.
menghasilkan sampah dalam jumlah besar. ”Bila Warga sekolah yang membuang sampah sembara-
kita tidak kelola dengan baik, sampah akan menjadi ngan didenda Rp. 1.000, guru Rp. 10.000, dan denda
masalah. Sampah akan selalu ada. Sekarang tinggal untuk merokok di lingkungan sekolah senilai Rp.
bagaimana kita mengelolanya,” kata Bapak Kus- 25.000. “Pernah salah seorang guru merokok di
manto, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan yang tempat yang dikiranya aman di lingkungan sekolah.
ikut bertanggungjawab dalam pengelolaan bank Namun tiba-tiba ada dua orang siswa yang datang
sampah sekolah. dan menunjukkan formulir pelanggaran. Karena
50 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
merasa malu guru tersebut akhirnya menandata-
ngani dan membayar denda,” cerita Pak Kusmanto.
52 Praktik yang Baik Manajemen dan Tata Kelola di SD/MI dan SMP/MTs
www.prioritaspendidikan.org