Anda di halaman 1dari 5

1.

Informasi-informasi apa saja yang disajikan dalam Neraca dan bagaimana urutannya
Di dalam akuntansi keuangan, Neraca atau laporan posisi keuangan (bahasa
Inggris: balance sheet atau statement of financial position) adalah bagian dari laporan
keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca
terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan
persamaan akuntansi berikut:
aset = liabilitas + ekuitas
Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan
entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam
suatu periode akuntansi (triwulanan, caturwulanan, atau tahunan).
Neraca adalah salah satu bagian dari Laporan Keuangan. Neraca juga sering
disebut dengan istilah Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Posisition).
Secara arti kata Neraca biasa juga disebut sebagai Timbangan, sebuah alat yang
menunjukkan posisi kanan dan kirinya sama atau seimbang.
Jika diambil definisi dari makna kata diatas, maka Neraca merupakan sebuah
laporan yang selalu dalam posisi seimbang. Tak heran, itulah mengapa Neraca biasa
juga disebut Balance Sheet.
Sebagaimana sebuah timbangan, posisi Neraca terdiri dari dua pos
yaitu Aktiva dan Pasiva. Dua pos tersebut terdiri dari tiga unsur
yaitu Harta atau aset (aktiva) dan kewajiban (utang) dan modal (ekuitas) pada
pos pasiva. Ketiga unsur tersebut dihubungkan dengan prinsip persamaan dasar
akuntansi sebagai berikut :
Harta = Kewajiban + Modal
Bila ditinjau dari ilmu Akuntansi, Neraca dapat didefinisikan sebagai suatu daftar
yang disusun secara sistematis (laporan) yang menggambarkan kondisi Aktiva
(Harta/aset), Kewajiban (Utang) dan Modal (Ekuitas) sebuah perusahaan (entitas)
dalam posisi Debet-Kredit yang seimbang dan dalam periode tertentu.
Informasi yang terkandung dalam Neraca adalah informasi mengenai jumlah
kekayaan (harta), kewajiban (utang) dan modal (ekuitas) pemilik perusahaan tertentu
yang dihasilkan dalam suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan
perusahaan dan dapat menjadi dasar pengambilan keputusan bisnis.
Informasi yang bisa disajikan didalam neraca diantaranya posisi atas sumber
kekayaan perusahaan (entitas) dan sumber dari pembiayaan untuk
mendapatkan/memperoleh kekayaan perusahaan tersebut didalam suatu periode
akuntansi, baik itu 3 bulan, 4 bulan atau tahunan.

2. Informasi-informasi apa saja yang disajikan dalam laporan laba rugi?


Laporan laba rugi (income statement) adalah laporan yang disusun secara
sistematis tentang penghasilan yang diperoleh, dan beban –beban yang terjadi dalam
kegiatan usaha perusahaan selama periode tertentu. Laporan rugi laba berisi informasi
mengenai sumber dari mana penghasilan itu diperoleh, dan beban-beban apa yang
menjadi tanggungan perusahaan dalam periode yang bersangkutan.
Laporan laba rugi merupakan bagian dari laporan keuangan yang harus dibuat
oleh suatu perusahaan pada setiap akhir periode, pembuatan laporan laba rugi
bertujuan agar perusahaan dapan mengetahui hasil dari kinerja yang telah dilakukan
selama satu periode tersebut, laporan laba rugi akan menghasilkan kesimpulan laba
atau rung yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tersebut. sehingga laporan
laba rugi itu dapat dijadikan bahan evaluasi oleh perusahaan untuk meningkatkan
kinerjanya pada periode yang selanjutnya.
Menurut A.J. Keown, dkk, dalam buku Dasar-dasar Manajemen Keuangan, yang
diterjemahkan oleh Chaerul D. Djakman (2004:80), laporan rugi laba adalah laporan
utnuk periode tertentu yang terdiri atas penerimaan bersih dikurangi beban periode itu.
Menurut Sofyan S.Harahap, dalam buku Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan
(2006:73), Laba rugi menggambarkan hasil yang diperoleh atau diterima oleh
perusahan selama satu periode tertentu, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan hasil tersebut. Hasil dikurangi biaya-biaya merupakan laba atau rugi.
Kalau hasil lebih besar dari biaya berarti laba,sebaliknya, kalau hasil lebih kecil dari
biaya-biaya, berarti rugi.
Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, dalam buku Analisa Laporan
Keuangan (2002:56), Laporan LabaRugi adalah lebih meringkaskan hasil dari kegiatan
perusahaan selama periode akuntansi tertentu.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Laporan Laba-Rugi
adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi hasil usaha
perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu
periode akuntansi tertentu.
Laporan Laba/Rugi sendiri punya elemen-elemen antara lain sebagai berikut :
a. Pendapatan
Sumber pemghasilan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi dua
golongan yaitu :
Dari usaha pokok, yaitu dari kegiatan yang utama dilakukan oleh
perusahaan. Misalnya, dalam perusahaan jasa : hasil penjualan jasa, dalam
perusahaan dagang : menjual dan membeli barang.
Dari kegiatan luar usaha pokok, yaitu dari kegiatan yang bersifat
sampingan atau terjadinya sewaktu-waktu. Misalnya, pada perusahaan jasa :
suatu bengkel selain menjual jasa bengkel juga menyewakan kendaraan.dalah
aliran masuk atau kenaikan aktiva suatu perusahan atau penyelesaian kewajiban
(kompensasi keduanya) selama periode tertentu, yang timbul dari penjualan
barang-barang, penyerahan jasa, dan elemen pendapatan lainnya.
b. Biaya/Beban
Adalah kenaikan dalam ekuitas atau penggunaan selama periode tertentu
yang timbuln dari penjualan barang, penyerahan jas, dan lainnya. Seperti halnya
penghasilan, maka beban-beban yang menjadi tanggungan perusahaan dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu :
Beban yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha pokok.
Beban-beban tersebut disebut “beban usaha”. Dalam perusahaan dagang, beban
usaha terdiri atas harga pokok penjualan, beban-beban usaha penjualan, dan
beban-beban administrasi umum.
Beban-beban yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan usaha
pokok, disebut “beban di luar usaha”, misalnya beban bunga, atau kerugian dari
penjualan peralatan kantor yang tidak dapat dipergunakan lagi.
c. Keuntungan (Laba)
Laba dalam akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara harga
penjualan dengan biaya produksi. Laba juga dapat diartikan sebagai kenaikan
dalam aktiva bersih yang timbul dari transaksi-transaksi atau kejadian lain dank
arena kondisi-kondisi yang mempengaruhi aktiva bersih.
d. Kerugian (Rugi)
Adalah penurunan dari aktiva bersih yang timbul dari trnsaksi-transaksi
atau kegiatan lain dan kondisi yang mempengaruhi aktiva bersih yang berasal
dari transaksi utama perusahaan dan transaksi sampingan dari
suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu kecuali yang timbul dari biaya
atau distribusi pada pemilik, seperti pada rugi penjualan surat berharga.
e. Bentuk Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi dapat disajikan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:
 Bentuk langsung (single step)
Dalam bentuk single step, penghasilan usaha dan penghasilan di luar
usaha disusun dalam satu kelompok. Demikian pula beban usaha dan
beban di luar usaha. Laba atau rugi bersih dihitung dengan cara
mengurangi total penghasilan dengan total beban.
 Bentuk bertahap (multiple step)
Dalam bentuk ini baik penghasilan maupun beban dipisah secara rinci
antara pendapatan dan beban usaha dengan penghasilan dan beban di
luar usaha sehingga bias dihitung penghasilan-penghasilan sebagai berikut:
Laba bruto, yaitu hasil penjualan dikurangi harga pokok
penjualanPenghasilan usaha bersih, yaitu laba bruto dikurangi biaya-biaya
usaha.Penghasilan bersih sebelum pajak, yaitu penghasilan usaha bersih
ditambah dan dikurangi dengan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya
diluar usaha.Penghasilan bersih sesudah pajak, yaitu penghasilan bersih
sebelum pajak dikurangi pajak penghasilan.Penghasilan bersih dan
elemen-elemen luar biasa, yaitu penghasilan bersih sesudah pajak
ditambah dan /atau dikurangi dengan elemen-elemen yang tidak biasa
(sesudah diperhitungkan pajak penghasilan untuk pos luar biasa)

3. Analisis rasio keuangan yang sering digunakan dalam melakukan analisis laporan
keuangan
Sekilas tentang Analisis Laporan Keuangan Setelah perusahaan membuat laporan
keuangan, biasanya langkah yang selanjutnya ditempuh adalah menganalisis laporan
keuangan melalui rasio-rasio keuangan dengan mempertimbangkan informasi yang
telah ada misalnya hasil tahun lalu, rasio antara perusahaan dengan industry, dan
antara satu rasio dengan rasio lainnya dalam tahun yang sama.
Tujuan utama dari analisis laporan keuangan adalah untuk mengetahui tingkat
keuntungan, tingkat resiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Cara yang paling
mudah dalam analisis keuangan adalah dengan menghitung rasio-rasio
(perbandingan) keuangan suatu perusahaan.
Sebelum melakukan analisis laporan keuangan, seorang analis harus memahami dan
melakukan hal-hal berikut ini:
a. Menentukan dengan jelas tujuan dari analisis laporan keuangan.
b. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan
dari rasio-rasio keuangan.
c. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain yang berkaitan dan
mempengaruhi perusahaan serta usaha perusahaan.
Informasi yang diperlukan dalam analisis laporan keuangan adalah informasi yang
diberikan oleh laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan
merupakan salah satu informasi yang penting selain informasi industri, kondisi
perekonomian, pangsa pasar, kualitas manajemen, dan sebagainya.
 Pada umumnya, laporan keuangan yang pokok terdiri sebagai berikut.
Neraca adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai
keadaan harta, utang, dan modal suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
 Laporan laba/rugi adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi
mengenai seluruh hasil operasional (pendapatan) dan beban yang dikeluarkan
dalam kegiatan selama suatu periode tertentu dalam rangka memperoleh laba.
 Laporan perubahan modal adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan
informasi mengenai seluruh hasil modal suatu perusahaan yang terjadi selama
periode tertentu.

Rasio Keuangan

Alat yang digunakan untuk melakukan analisis laporan keuangan adalah analisis rasio
keuangan. Rasio keuangan membantu kita mengidentifikasi beberapa kekuatan dan
kelemahan perusahaan. Yang dimaksud dengan rasio adalah perbandingan, baik yang
dinyatakan dengan angka-angka mutlak maupun yang dinyatakan dengan presentase.
Rasio keuangan disusun dengan menggabungkan angka-angka di dalamnya atau antar
laporan laba/rugi dan neraca.

Analisis rasio dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

1. Seberapa jauh likuiditas perusahaan?

2. Bagaimana perusahaan mendapat aktiva?

3. Apakah manajemen menghasilkan laba?

4. Apakah para pemegang saham mendapatkan pengembalian yang cukup atas investasi
mereka?

1) Rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam analisis laporan keuangan, yaitu sebagai
berikut.
Rasio likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
untuk membayar kewajiban (utang jangka pendek). Likuditas berhubungan erat dengan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang segera jatuh tempo.
Perusahaan dapat dikatakan likuid jika perusahaan mempunyai aktiva lancar lebih besar
daripada kewajiban lancarnya. Rasio likuiditas yang sering digunakan yaitu rasio lancar,
rasio cepat, dan rasio modal kerja bersih.

2) Rasio aktivasi

Rasio aktivas adalah rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam
memanfaatkan sumber-sumber yang ada. Rasio ini secara keseluruhan terdiri dari
perbandingan antara tingkat penjualan dengan tingkat investasi dalam berbagai aktiva
perusahaan. Untuk aktivas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan
mengakibatkan kelebihan dana yang tertanam di dalam aktiva itu. Sebaiknya kelebihan
dana itu ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif. Rasio aktivitas terdiri dari rasio
perputaran piutang, rasio perputaran persediaan, rasio perputaran aktiva tetap, dan rasio
perputaran total aktiva.

3) Rasio solvabilitas

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar


kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini juga disebut dengan rasio
pengukit yaitu menilai batasan perusahaan itu meminjam uang.

Rasio solvabitas terdiri dari rasio total kewajiban terhadap total asset (Debt to Asset
Ratio), rasio utang terhadap modal saham (Debt to Equity Ratio), Time Interest Earned
(TIE), dan Equity Multiplier. Rule of Thumb dari rasio solvabilitas adalah 100%. Artinya
perusahaan banyak mengandalkan modal dari dalam bukan utang.

4) Rasio rentabilitas

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat


penjualan, asset dan modal saham tertentu. Ada empat rasio yang sering digunakan
yaitu:

 Gross Profit Margin


Rasio ini berguna untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari setiap
barang yang dijual.

 Profit Margin / Net Profit Margin

Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan
pada setiap penjualan yang dilakukan.

 Return On Asset

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan


keuntungan dari setiap satu rupiah asset yang digunakan. Dengan mengetahui
rasio ini, kita bisa menilai apakah perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan
aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan.

 Return on Equity

Rasio ini berguna untuk mengetahui besarnya pengembalian yang diberikan oleh
perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Rasio ini menunjukkan
kesuksesan manajemen dalam memaksimalkan tingkat kembalian pada pemegang
saham.
Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik karena memberikan tingkat kembalian
yang lebih besar pada pemegang saham.

Anda mungkin juga menyukai