Informasi-informasi apa saja yang disajikan dalam Neraca dan bagaimana urutannya
Di dalam akuntansi keuangan, Neraca atau laporan posisi keuangan (bahasa
Inggris: balance sheet atau statement of financial position) adalah bagian dari laporan
keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca
terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan
persamaan akuntansi berikut:
aset = liabilitas + ekuitas
Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan
entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam
suatu periode akuntansi (triwulanan, caturwulanan, atau tahunan).
Neraca adalah salah satu bagian dari Laporan Keuangan. Neraca juga sering
disebut dengan istilah Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Posisition).
Secara arti kata Neraca biasa juga disebut sebagai Timbangan, sebuah alat yang
menunjukkan posisi kanan dan kirinya sama atau seimbang.
Jika diambil definisi dari makna kata diatas, maka Neraca merupakan sebuah
laporan yang selalu dalam posisi seimbang. Tak heran, itulah mengapa Neraca biasa
juga disebut Balance Sheet.
Sebagaimana sebuah timbangan, posisi Neraca terdiri dari dua pos
yaitu Aktiva dan Pasiva. Dua pos tersebut terdiri dari tiga unsur
yaitu Harta atau aset (aktiva) dan kewajiban (utang) dan modal (ekuitas) pada
pos pasiva. Ketiga unsur tersebut dihubungkan dengan prinsip persamaan dasar
akuntansi sebagai berikut :
Harta = Kewajiban + Modal
Bila ditinjau dari ilmu Akuntansi, Neraca dapat didefinisikan sebagai suatu daftar
yang disusun secara sistematis (laporan) yang menggambarkan kondisi Aktiva
(Harta/aset), Kewajiban (Utang) dan Modal (Ekuitas) sebuah perusahaan (entitas)
dalam posisi Debet-Kredit yang seimbang dan dalam periode tertentu.
Informasi yang terkandung dalam Neraca adalah informasi mengenai jumlah
kekayaan (harta), kewajiban (utang) dan modal (ekuitas) pemilik perusahaan tertentu
yang dihasilkan dalam suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan
perusahaan dan dapat menjadi dasar pengambilan keputusan bisnis.
Informasi yang bisa disajikan didalam neraca diantaranya posisi atas sumber
kekayaan perusahaan (entitas) dan sumber dari pembiayaan untuk
mendapatkan/memperoleh kekayaan perusahaan tersebut didalam suatu periode
akuntansi, baik itu 3 bulan, 4 bulan atau tahunan.
3. Analisis rasio keuangan yang sering digunakan dalam melakukan analisis laporan
keuangan
Sekilas tentang Analisis Laporan Keuangan Setelah perusahaan membuat laporan
keuangan, biasanya langkah yang selanjutnya ditempuh adalah menganalisis laporan
keuangan melalui rasio-rasio keuangan dengan mempertimbangkan informasi yang
telah ada misalnya hasil tahun lalu, rasio antara perusahaan dengan industry, dan
antara satu rasio dengan rasio lainnya dalam tahun yang sama.
Tujuan utama dari analisis laporan keuangan adalah untuk mengetahui tingkat
keuntungan, tingkat resiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Cara yang paling
mudah dalam analisis keuangan adalah dengan menghitung rasio-rasio
(perbandingan) keuangan suatu perusahaan.
Sebelum melakukan analisis laporan keuangan, seorang analis harus memahami dan
melakukan hal-hal berikut ini:
a. Menentukan dengan jelas tujuan dari analisis laporan keuangan.
b. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan
dari rasio-rasio keuangan.
c. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain yang berkaitan dan
mempengaruhi perusahaan serta usaha perusahaan.
Informasi yang diperlukan dalam analisis laporan keuangan adalah informasi yang
diberikan oleh laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan
merupakan salah satu informasi yang penting selain informasi industri, kondisi
perekonomian, pangsa pasar, kualitas manajemen, dan sebagainya.
Pada umumnya, laporan keuangan yang pokok terdiri sebagai berikut.
Neraca adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai
keadaan harta, utang, dan modal suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
Laporan laba/rugi adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi
mengenai seluruh hasil operasional (pendapatan) dan beban yang dikeluarkan
dalam kegiatan selama suatu periode tertentu dalam rangka memperoleh laba.
Laporan perubahan modal adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan
informasi mengenai seluruh hasil modal suatu perusahaan yang terjadi selama
periode tertentu.
Rasio Keuangan
Alat yang digunakan untuk melakukan analisis laporan keuangan adalah analisis rasio
keuangan. Rasio keuangan membantu kita mengidentifikasi beberapa kekuatan dan
kelemahan perusahaan. Yang dimaksud dengan rasio adalah perbandingan, baik yang
dinyatakan dengan angka-angka mutlak maupun yang dinyatakan dengan presentase.
Rasio keuangan disusun dengan menggabungkan angka-angka di dalamnya atau antar
laporan laba/rugi dan neraca.
4. Apakah para pemegang saham mendapatkan pengembalian yang cukup atas investasi
mereka?
1) Rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam analisis laporan keuangan, yaitu sebagai
berikut.
Rasio likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
untuk membayar kewajiban (utang jangka pendek). Likuditas berhubungan erat dengan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang segera jatuh tempo.
Perusahaan dapat dikatakan likuid jika perusahaan mempunyai aktiva lancar lebih besar
daripada kewajiban lancarnya. Rasio likuiditas yang sering digunakan yaitu rasio lancar,
rasio cepat, dan rasio modal kerja bersih.
2) Rasio aktivasi
Rasio aktivas adalah rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam
memanfaatkan sumber-sumber yang ada. Rasio ini secara keseluruhan terdiri dari
perbandingan antara tingkat penjualan dengan tingkat investasi dalam berbagai aktiva
perusahaan. Untuk aktivas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan
mengakibatkan kelebihan dana yang tertanam di dalam aktiva itu. Sebaiknya kelebihan
dana itu ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif. Rasio aktivitas terdiri dari rasio
perputaran piutang, rasio perputaran persediaan, rasio perputaran aktiva tetap, dan rasio
perputaran total aktiva.
3) Rasio solvabilitas
Rasio solvabitas terdiri dari rasio total kewajiban terhadap total asset (Debt to Asset
Ratio), rasio utang terhadap modal saham (Debt to Equity Ratio), Time Interest Earned
(TIE), dan Equity Multiplier. Rule of Thumb dari rasio solvabilitas adalah 100%. Artinya
perusahaan banyak mengandalkan modal dari dalam bukan utang.
4) Rasio rentabilitas
Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan
pada setiap penjualan yang dilakukan.
Return On Asset
Return on Equity
Rasio ini berguna untuk mengetahui besarnya pengembalian yang diberikan oleh
perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Rasio ini menunjukkan
kesuksesan manajemen dalam memaksimalkan tingkat kembalian pada pemegang
saham.
Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik karena memberikan tingkat kembalian
yang lebih besar pada pemegang saham.