Anda di halaman 1dari 3

A.

ACS (Acute confusion status/Acute mental status change)


1. Epidemiologi
a) Pasien Pascaoperasi  Orthopedicsurgery
b) Pasien di ICU (Tersering)
2. Pasien delirium akan dirawat lebih lama. Riskio komplikasi seperti infeksi, decubitus,
inkontinensiaurin (terutama yang akut,kalau muncul nya saat penurunan kesadaran)
3. Yang paling penting dalam penurunan kesadaran  deteksinya  rawan delirium
Patofisnya : Bisa di cerebral (Stroke,Hipoksia di otak  Faktor GABA DAN Asetilkolin. Kalau
delirium : TIDAK pakai Asetilkolinesterase, karena inidisebabkan hipoksianya. Beda dengan
demensia  pla senilisnya) atau non cerebral (contoh sepsis dan infeksi pada lansia). Yang
diperiksa tetep yang cerebral dulu. Beberapa delirium juga disebabkan karena obat (Bisa jadi
pemberian haloperidol yg berlebihan)
4. Etiologinya : Multiple
5. Tipe : Hiperaktif, Hipoaktif (tinggi mortalitas dan sering tidur terus). Onsetnya akut dan
cenderung naik turun.
6. Delirium : MMSE buruk, onset akut, atensi kurang, memori Jangka pendek terganggu,
muncul halusinasi, demensia (masih bisa mengerjakan MMSE , onsetnya continues lambat,
kesadaran masih baik sampai tahap akhir. Yang alzheimer biasany baik dan sehat  cm

kognitif nya yang terganggu) dan depresi : onset lambat. Cek slide!

7. Faktor Risiko : Lebih dr 25 th, laki”, ada gangguan kognitif dini, memiliki penyakit
multiple, depresi dan rawat inap terlalu lama, gangguan fungsi ginjal dan diabetes,
CVA, Imobilitas rendah, obat” tertentu (diazepam), infeksi, sepsis, gangguan jantung
(syok kardiogenik), postsurgery, jatuh, anemia, nyeri, kanker, lingkungan tidak
memudahkan pasien mengenali waktu. Yang bisa dikoreksi : fx penglihatan dan
pendengaran, eating support, Fungsi Ginjal  medikamentosa, hemodialisa, vital
sign, kadar glukosa, RR, Retensi Urin (biasanya pada laki” disebabkan pembesaran
prostat)
8. Pmx : Scanning, hematokrit, urin
9. Tx : Assesment delirium (Drug of Choice : Haloperidol dosis rendah) , evaluasi, komplikasi
dicek, restorasi kognitif dicek
10. Kurang penggunaan obat yg berlebihan. Contoh : Betablocker : Menurunkan rate jantung 
pd hipertensi, iskemi dan gagal jantung kronis, pada hati  menurunkan tekanan porta pd
gagal hepar.
11. Obat penghambat asetilkolinesterase digunakan pada terapi penyakit Alzheimer,
khususnya untuk tingkat ringan hingga sedang. Rivastigmin digunakan untuk terapi
demensia yang terkait dengan penyakit Parkinson ringan hingga menengah.
12.
Nilai Pasien Pertanyaan

Maksimum

Orientasi

5 5 ( Tahun ) ( Musim ) ( Tanggal ) ( Hari ) ( Bulan apa sekarang ) ?

5 5 Dimana kita : ( Negara bagian 0 ( Wilayah ) (Kota) ( Rumah sakit )


(Lantai ) ?

Registrasi

3 3 Sebutkan Nama 3 Objek : 1 detik untuk mengatakan masing – masing.


Beri 1 poin untuk setiap jawaban yang benar.

Perhatian dan Kalkulasi

5 2 Seri 7’s 1 poin untuk setiap kebenaran


Berhenti setelah 5 jawaban. Berganti eja “kata” ke belakang

Mengingat

3 3 Meminta untuk mengulang ketiga objek diatas


Berikan 1 poin untuk setiap kebenaran

Bahasa

9 9 Nama Pensil dan melihat ( 2 poin )


Mengulang hal berikut : tidak ada jika, dan atau tetapi ( 1 poin )

Nilai Total

13. > 23 : aspek kognitif dan metal baik, <23 : aspek kognitif nya buruk, mentalnya ringan

B. Jatuh
1. Obat” pemicu jatuh: Obat” kardiovaskuler, diuretik (Menurunkan tekanan darah : terutama
tiazid. Makanya jangan dikasih saat malam hari), anti depressan, Paling sering lansia dirawat
karena obat : karena obat antikoagulan (terutama warfarin  pd pasien iskemi dan fibrilasi
 over  bleeding, insulin : bisa hipoglikemi, Antitrombosit, OAD)
2. Pada lansia  cek tensi di saat duduk dan berdiri  Rawan hipotensi Ortostatic
3. Uji TUG : menguji mobilitas lansia. Lebih dr 20/30 dt: harus dibantu

C. Imobilisasi
1. Gerak anatomis dan fisiologisnya menghilang. Akibat : kontraktur, demensia berat,
osteoporosis, Gangguan penglihatan, Fraktur. Cek rontgen nya!
2. Etiologi : Nyeri, lemah (gapang lelah  bisa jadi failty : diatasi dg diet dan exercise , kurang
elktrolit, anemia  gangguan penglihatan), keseimbangan
3. Imobilisasi pada depresi paling sering karena kehilangan pasangan hidup
4. Komplikasi jangka pendek : trombosis  sesak  death (dd: Emboli paru), pengbengkakan,
nyeri unilateral. Jangka panjang : Kelemahan otot, kontraktur jangkapanjang, oteoporosis,
ulkus decubitus, Hipotensi Postural, Pneumonia dan ISK =, Retensis Sputun, staasis urin,
Hipoalbumin (karena males makan)
5. Px : Menghindari tirah baring total, latihan duduk, latihan turun, decubitus : 30 derajat.
Farmako : ? cek slide

D. Ulkus Decubitus
1. Patofisnya : kulit pada lansia tipis, lemaknya sudah berkurang,otot berkurang, pemb darah
aterosklerosis, yg kedistal berkurang  ditambah tekanan iskemi  nekrosis decubitus.
2. Fktor Risiko : ggn kognitif, posisi duduk, kebersihan tempat tidur,
3. Tipe : Normal (beda temperautre antara ulcus dg : 2.5 derajat, aterosklerosis : <1 derajat,

cek slide

Anda mungkin juga menyukai