kognitif nya yang terganggu) dan depresi : onset lambat. Cek slide!
7. Faktor Risiko : Lebih dr 25 th, laki”, ada gangguan kognitif dini, memiliki penyakit
multiple, depresi dan rawat inap terlalu lama, gangguan fungsi ginjal dan diabetes,
CVA, Imobilitas rendah, obat” tertentu (diazepam), infeksi, sepsis, gangguan jantung
(syok kardiogenik), postsurgery, jatuh, anemia, nyeri, kanker, lingkungan tidak
memudahkan pasien mengenali waktu. Yang bisa dikoreksi : fx penglihatan dan
pendengaran, eating support, Fungsi Ginjal medikamentosa, hemodialisa, vital
sign, kadar glukosa, RR, Retensi Urin (biasanya pada laki” disebabkan pembesaran
prostat)
8. Pmx : Scanning, hematokrit, urin
9. Tx : Assesment delirium (Drug of Choice : Haloperidol dosis rendah) , evaluasi, komplikasi
dicek, restorasi kognitif dicek
10. Kurang penggunaan obat yg berlebihan. Contoh : Betablocker : Menurunkan rate jantung
pd hipertensi, iskemi dan gagal jantung kronis, pada hati menurunkan tekanan porta pd
gagal hepar.
11. Obat penghambat asetilkolinesterase digunakan pada terapi penyakit Alzheimer,
khususnya untuk tingkat ringan hingga sedang. Rivastigmin digunakan untuk terapi
demensia yang terkait dengan penyakit Parkinson ringan hingga menengah.
12.
Nilai Pasien Pertanyaan
Maksimum
Orientasi
Registrasi
Mengingat
Bahasa
Nilai Total
13. > 23 : aspek kognitif dan metal baik, <23 : aspek kognitif nya buruk, mentalnya ringan
B. Jatuh
1. Obat” pemicu jatuh: Obat” kardiovaskuler, diuretik (Menurunkan tekanan darah : terutama
tiazid. Makanya jangan dikasih saat malam hari), anti depressan, Paling sering lansia dirawat
karena obat : karena obat antikoagulan (terutama warfarin pd pasien iskemi dan fibrilasi
over bleeding, insulin : bisa hipoglikemi, Antitrombosit, OAD)
2. Pada lansia cek tensi di saat duduk dan berdiri Rawan hipotensi Ortostatic
3. Uji TUG : menguji mobilitas lansia. Lebih dr 20/30 dt: harus dibantu
C. Imobilisasi
1. Gerak anatomis dan fisiologisnya menghilang. Akibat : kontraktur, demensia berat,
osteoporosis, Gangguan penglihatan, Fraktur. Cek rontgen nya!
2. Etiologi : Nyeri, lemah (gapang lelah bisa jadi failty : diatasi dg diet dan exercise , kurang
elktrolit, anemia gangguan penglihatan), keseimbangan
3. Imobilisasi pada depresi paling sering karena kehilangan pasangan hidup
4. Komplikasi jangka pendek : trombosis sesak death (dd: Emboli paru), pengbengkakan,
nyeri unilateral. Jangka panjang : Kelemahan otot, kontraktur jangkapanjang, oteoporosis,
ulkus decubitus, Hipotensi Postural, Pneumonia dan ISK =, Retensis Sputun, staasis urin,
Hipoalbumin (karena males makan)
5. Px : Menghindari tirah baring total, latihan duduk, latihan turun, decubitus : 30 derajat.
Farmako : ? cek slide
D. Ulkus Decubitus
1. Patofisnya : kulit pada lansia tipis, lemaknya sudah berkurang,otot berkurang, pemb darah
aterosklerosis, yg kedistal berkurang ditambah tekanan iskemi nekrosis decubitus.
2. Fktor Risiko : ggn kognitif, posisi duduk, kebersihan tempat tidur,
3. Tipe : Normal (beda temperautre antara ulcus dg : 2.5 derajat, aterosklerosis : <1 derajat,
cek slide