Anda di halaman 1dari 12

Alat Optik dalam Kehidupan Sehari-hari

Setelah mempelajari tentang pengertian optik, sifat-sifat optik, dan optik pada penglihatan
manusia dan serangga, tentu selanjutnya kalian harus mengetahui apa saja alat optik dalam
kehidupan sehari-hari. Pada pembahasan ini, kalian akan belajar beberapa macam alat optik yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari beserta jenis optik apa yang digunakan, bagaimana prinsip
kerjanya, dan juga bagaimana pembentukan bayangan pada alat-alat tersebut sehingga menunjang
fungsi dari masing-masing alat optik.

Alat optik adalah alat yang memanfaatkan sifat cahaya, hukum pemantulan, dan hukum
pembiasan cahaya, untuk membentuk bayangan suatu benda (Artikelsiana, 2015). Untuk tahu lebih
lengkap tentang alat optik dalam kehidupan sehari-hari, silahkan baca penjelasan berikut.

A. Kamera
Kamera adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan bayangan fotografi pada film
negatif. Tentunya kalian sudah pernah menggunakan kamera bukan? Entah itu kamera digital,
SLR, DSLR, dan sebagainya. Kamera biasanya digunakan untuk mengabadikan kejadian-kejadian
yang kita anggap penting atau menarik. Sebelum perkembangan kamera seperti yang sering
kalian gunakan saat ini, dulu ilmuwan Muslim bernama Abu Ali Al-Hasan Ibnu Al-Haitham-lah
yang menemukan prinsip-prinsip dasar pembuatan kamera. Pada akhir abad ke-10 Masehi, Al-
Haitham berhasil menemukan kamera obscura.
Penemuan kamera obscura berawal dari fenomena gerhana matahari yang sedang dipelajari
oleh Al-Haitham bersama rekannya, Kamaluddin Al-Farisi. Untuk mempelajari fenomena
gerhana, Al-Haitham membuat lubang kecil pada dinding yang memungkinkan citra matahari
semi nyata diproyeksikan melalui permukaan yang datar. Kajian ilmu optik berupa kamera
obscura itulah yang mendasari kinerja kamera yang saat ini sering kalian gunakan.

Gambar . Kamera obscura


Sumber gambar:

Kamera obscura disebut juga "kamera lubang jarum". Istilah ini menjelaskan prinsip kerja
kamera obscura. Prinsip kerjanya yaitu, cahaya masuk ke dalam kotak gelap melalui lubang yang
sangat kecil (sebesar lubang jarum). Sinar tersebut mengenai kertas atau cermin yang ada di
ujung kotak. Di atasnya sang seniman meletakkan sehelai kertas untuk menjiplak (tracing)
gambar yang terlihat.
Kamera obscura kemudian terus berkembang dari yang semula menggunakan lubang bidik
lensa, hingga menggunakan lensa negatif di belakang lensa positif untuk memperbesar bayangan
benda, lalu berkembang menjadi kamera yang praktis seperti sekarang ini. Berikut beberapa
bagian kamera masa kini.
1. Difragma, adalah lubang kecil yang dapat diatur lebarnya. Fungsinya adalah untuk mengatur
dalam banyaknya cahya yang masuk melalui lensa.
2. Pelat film, adalah tempat bayangan dan penghasil bayangan negatif. Bayangan negatif yaitu
gambar yang berwarna tidak sama dengan aslinya. Pelat film ini dapat ditembus cahaya.
3. Lensa cembung, memiliki fungsi dalam membiaskan cahaya yang masuk sehingga dapat
terbentuk bayangan yang nyata, terbalik, dan diperkecil.
4. Apertur, berfungsi untuk mengatur besar kecilnya diafragma.

Proses pembentukan bayangan pada kamera dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar . Pembentukan bayangan pada kamera.


Sumber gambar: Supervisor Blog MIPA, 2017
Prinsipnya, obyek yang hendak difoto harus berada di depan lensa. Ketika diafragma dibuka,
cahaya yang melewati obyek masuk melalui celah diafragma menuju lensa. Lensa akan
membentuk bayangan benda. Supaya bayangan benda tepat jatuh pada film dengan jelas maka
letak lensa harus digeser-geser mendekati atau menjauhi film. Mengeser-geser lensa pada
kamera, seperti mengatur jarak fokus lensa pada mata (akomodasi).

B. Lup (Kaca Pembesar)


Lup merupakan alat optik yang terdiri dari sebuah lensa cembung yang dipergunakan untuk
melihat benda kecil supaya tampak lebih jelas atau lebih besar dari ukuran sebenarnya (Bitar,
2018).

Gambar.
Sumber gambar: Supervisor Blog MIPA, 2018

Ada dua cara bagaimana menggunakan lup yaitu dengan cara mata berakomodasi maksimum
dan mata tidak berakomodasi. Saat mata berakomodasi maksimum, benda harus diletakkan di
antara lensa dan titik fokus, sedangkan pengamatan benda dengan mata tidak berakomodasi
benda harus diletakkan tepat di titik fokus lup.
1. Mata berakomodasi maksimum
Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada titik dekatnya (otot
siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk secembung-cembungnya).
Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi maksimum, maka yang perlu
diperhatikan adalah:
1. bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat mata / Punctum
Proksimum (PP)
2. benda yang diamati harus diletakkan di antara titik fokus dan lensa
3. kelemahan : mata cepat lelah
4. keuntungan : perbesaran bertambah (maksimum)
5. Sifat bayangan : maya, tegak, dan diperbesar (Iksan, 2012).
Proses pembentukan bayangan pada lup untuk pengamatan dengan mata berakomodasi
maksimum diperlihatkan pada gambar berikut ini.

Gambar . Pembentukan bayangan oleh lup saat mata berakomodasi maksimum.


Sumber gambar: Supervisor Blog MIPA, 2018.

2. Mata tidak berakomodasi


Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik jauhnya (yaitu otot siliar
tidak bekerja/rileks dan lensa mata berbentuk sepipih-pipihnya). Pada penggunaan lup
dengan mata tak berakomodasi, maka yang perlu diperhatikan adalah:
1. maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak hingga
2. benda yang dilihat harus diletakkan di titik fokus (So = f)
3. kelemahan : perbesaran kurang maksimum
4. keuntungan : mata tak cepat lelah (Iksan, 2012).
Proses pembentukan bayangan oleh lup ketika mata tidak berakomodasi diperlihatkan
pada gambar berikut ini.
Gambar . Pembentukan bayangan oleh lup saat mata tidak berakomodasi.
Sumber gambar: Supervisor Blog MIPA, 2018.

Untuk mata tanpa akomodasi, benda yang akan diamati diletakkan pada jarak fokus lup (f).
Jadi, pada keadaan ini berlaku:

s=f

Karena benda di titik fokus lensa, maka bayangan yang terbentuk terletak di tak terhingga.

C. Mikroskop Cahaya
Mikroskop adalah alat optik yang terdiri atas susunan beberapa lensa pembesar yang
digunakan untuk melihat benda, jasad renik, mikroorganisme, atau bagian tubuh makhluk hidup
yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat menggunakan mata telanjang (Supervisor
Blog MIPA, 2018).

Gambar . Mikroskop cahaya


Sumber gambar: Aan Wijzing, 2018.
Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama "Compound light microscope" adalah
sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari
sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional untuk mengamati sel - sel atau
makhluk hidup yang tidak dapat dilihat hanya dengan menggunakan mata (Alat Labor, 2018).
Pada mikroskop cahaya terdapat sebuah cermin datar atau cermin cekung pada bagian
bawah kondensornya. Cermin ini berguna untuk mengarahkan cahaya yang memantul dari luar
menuju ke dalam kondensor.
Jenis-jenis lensa yang terdapat pada mikroskop cahaya adalah sebagai berikut.
1. Lensa okuler
Jenis lensa yang satu ini terdapat pada bagian ujung sebelah atas tabung yang letaknya
dekat sekali dengan mata peneliti atau pengamat. Lensa ini sangat berguna sebagai pembesar
bayangan dengan berkisar mencapai 4 sampai 25 kali perbesaran.
2. Lensa kondensor
Jenis lensa ini memiliki fungsi sebagai pendukung terciptanya cahaya yang terdapat di
objek saat diamati. Melalui pengaturan yang benar maka, akan didapat daya yang terpisah
secara maksimal.
3. Lensa objektif
Memiliki fungsi sebagai pembentukan bayangan yang pertama hingga
mampu menentukan struktur yang terdapat di bagian renik. Lensa ini menghadap ke arah
preparat yang berfungsi memperbesar bayangan preparat. Mikroskop cahaya mempunyai 3
lensa objektif dengan beragam kemampuan pembesaran objek, ada yang lemah hingga 4 atau
10 kali, ada yang sedang 40 kali perbesaran, kuat hingga 100 kali perbesaran, dan ada juga
lensa okuler dengan pembesaran mencapai 10 kali. Sehingga secara umum dapat dikatakan
perbesaran mikroskop ini maksimum 1000 x ukuran sebenarnya.

Pada mikroskop cahaya, fokus pada lensa obyektif lebih pendek dari fokus pada lensa okuler
(fob < fok). Prinsip kerja atau cara kerja mikroskop secara sederhana adalah lensa objektif akan
membentuk bayangan benda yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan benda
oleh lensa objektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa okuler. Bayangan inilah yang tampak
oleh mata.

Proses Pembentukan Bayangan pada Mikroskop


Pada mikroskop, objek yang akan diamati harus diletakkan di depan lensa objektif pada
jarak antara fob dan 2fob sehingga bayangannya akan terbentuk pada jarak lebih besar dari 2fob di
belakang lensa objektif dengan sifat nyata dan terbalik. Bayangan pada lensa objektif dipandang
sebagai objek oleh lensa okuler dan terbentuklah bayangan pada lensa okuler.
Agar bayangan pada lensa okuler dapat dilihat atau diamati oleh mata, bayangan ini harus
berada di depan lensa okuler dan bersifat maya. Hal ini dapat terjadi jika bayangan pada lensa
objektif jatuh pada jarak kurang dari fok dari lensa okuler. Proses terbentuknya bayangan pada
mikroskop, seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Dari gambar ini, terlihat bahwa
bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop bersifat maya, terbalik, dan diperbesar.

Gambar . Pembentukan bayangan pada mikroskop cahaya


Sumber gambar: Supervisor Blog MIPA, 2018

D. Teleskop
Kata teleskop (dari bahasa Yunani tele (jauh) dan skopein (untuk melihat atau melihat).
Teleskop merupakan instrumen yang membantu dalam pengamatan objek jarak jauh dengan
mengumpulkan radiasi elektromagnetik (seperti cahaya tampak ). Berdasarkan jalannya sinar,
jenis teleskop dibagi menjadi 2, yakni teleskop bias dan teleskop pantul.
1. Teleskop Bias
Teleskop bias sederhana merupakan kombinasi antara dua lensa cembung yang terletak
pada bagian pipa. Lensa yang lebih besar adalah lensa objektif, sedangkan yang lebih kecil
adalah lensa okuler (lensa mata). Lensa objektif membentuk sebuah bayangan dan kemudian
bayangan tersebut akan diperbesar oleh lensa okuler.
Gambar . Teleskop bias
Sumber gambar: Admin, 2015

Lensa objektif pada teleskop bias memiliki diameter yang lebih besar daripada diameter
mata kamu saat membuka. Hal ini berarti akan lebih banyak cahaya yang dipantulkan oleh
objek yang dapat masuk ke dalam lensa yang kemudian akan masuk ke dalam mata. Dengan
demikian, bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif akan lebih jelas daripada bayangan
yang terbentuk oleh mata. Karena bayangan yang terbentuk sangat jelas, maka objek yang
terlihat juga menjadi lebih detail.
Untuk teropong bias masih terbagi menjadi beberapa jenis antara lain :
a. Teleskop Bintang
Teropong bintang digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang ada di langit
(bintang). Teropong bintang terdiri dari sebuah lensa cembung yang berfungsi sebagai
lensa obyektif dengan diameter dan jarak fokus besar, sedangkan okulernya adalah
sebuah lensa cembung dengan jarak fokus pendek.
Gambar . Pembentukan bayangan pada teropong bintang
Sumber gambar: Kutabbku, 2016

Panjang teropong : d = fob + fok


Sifat bayangan : maya, terbalik, diperbesar

b. Teleskop Bumi
Teropong bumi digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang jauh dipermukaan
bumi. Teropong ini akan menghasilkan bayangan yang nampak lebih jelas, lebih dekat
dan tidak terbalik. Teropong bumi terdiri dari tiga lensa positif dan salah satunya
berfungsi sebagai pembalik bayangan. Pembentukan bayangan pada alat ini dapat dilihat
dalam gambar berikut.

Gambar . Pembentukan bayangan pada teropong bumi


Sumber gambar: Kutabbku, 2016

Panjang teropong bumi adalah panjang fokus lensa obyektif ditambah 2 kali jarak
fokus lensa pembalik dan panjang fokus lensa okuler. Dengan rumus : d = fOb + 4 fp + fOk
Sifat bayangan : maya, tegak, dan diperbesar

c. Teleskop Panggung
Teropong panggung adalah teropong yang mengkombinasikan antara lensa positif
dan lensa negatif. Lensa negatif digunakan sebagai pembalik dan sekaligus sebagai
okuler. Sifat bayangan yang terbentuk adalah maya, tegak, dan diperkecil. Seperti apa
pembentukan bayangan pada teropong panggung? Perhatikan kegiatan berikut ini!
Gambar . Pembentukan bayangan pada teleskop panggung
Sumber gambar: Kutabbku, 2016

Prinsip kerja teropong panggung adalah sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif
membentuk bayangan nyata tepat di titik fokus obyektif. Bayangan ini akan berfungsi
sebagai benda maya bagi lensa okuler. Dan oleh lensa okuler akan dibentuk bayangan
yang dapat dilihat oleh mata. Sifat bayangan : maya, tegak, dan diperbesar

2. Teleskop Pantul

Gambar . Teleskop pantul


Sumber gambar: Milikperpus, 2015

Lensa objektif yang terdapat pada teleskop pantul digantikan oleh cermin cekung.
Bayangan dari sebuah objek yang letaknya jauh terbentuk di dalam tabung teleskop ketika
cahaya dipantulkan dari cermin cekung. Cahaya yang dipantulkan objek yang jauh memasuki
salah satu ujung tabung dan ditangkap oleh cermin lain pada ujung yang lain. Cahaya ini
dipantulkan dari cermin cekung ke cermin datar yang ada di dalam tabung. Cermin datar
kemudian memantulkan cahaya ke lensa okuler, yang berfungsi memperbesar gambar.
Pembentukan bayangan pada teropong pantul adalah sebagai berikut.

Gambar . Pembentukan bayangan pada teropong pantul


Sumber gambar: Kutabbku, 2016
Iksan. (2012). Fungsi Lup atau Kaca Pembesar. Diunduh dari http://fungsi.info/fungsi-lup-atau-
kaca-pembesar/ pada tanggal 25 Oktober 2018.
Bitar. (2018). Lup (Kaca Pembesar) : Pengertian, Bagian, Cara Kerja, Dan Rumus Beserta Contoh
Soalnya Lengkap. Diunduh dari https://www.gurupendidikan.co.id/lup-kaca-pembesar-
pengertian-bagian-cara-kerja-dan-rum.us-beserta-contoh-soalnya-lengkap/ pada tanggal 25
Oktober 2018.
Supervisor Blog MIPA. (2018). Pengertian, Prinsip Kerja, Pembentukan Bayangan, Rumus, dan Gambar
Lup. Diunduh dari https://www.fisikabc.com/2018/01/pengertian-prinsip-kerja-
pembentukan-bayangan-rumus-dan-gambar-lup.html pada tanggal 25 Oktober 2018.
Alat Labor. (2018). Ciri-ciri Mikroskop Cahaya. Diunduh dari
http://www.alatlabor.com/article/detail/24/pengertian-mikroskop-cahaya pada tanggal 26
Oktober 2018.
Aan Wijzing. (2018). Mikroskop Cahaya: Pengertian, Fungsi, dan Bagian-bagiannya. Diunduh dari
https://www.aanwijzing.com/2018/05/mikroskop-cahaya-pengertian-fungsi-dan-bagian-
bagiannya.html pada tanggal 26 Oktober 2018.
Supervisor Blog MIPA. (2018). Mikroskop: Bagian & Fungsi, Prinsip Kerja, Pembentukan Bayangan,
Gambar, Rumus Perbesaran dan Panjang, Contoh Soal + Pembahasan. Diunduh dari
https://www.fisikabc.com/2018/01/pengertian-bagian-fungsi-pembentukan-bayangan-
rumus-gambar-mikroskop.html pada tanggal 26 Oktober 2018.
Admin. (2015). Teleskop Bias. Diunduh dari http://fisikasma.xyz/teleskop-bias/ pada tanggal 24
Oktober 2018.
Anonim. (TT). Cara Kerja Teropong Sebagai Alat Optik. Diunduh dari
https://www.velajaran.com/cara-kerja-teropong-sebagai-alat-optik/ pada tanggal 26
Oktober 2018.
Milikperpus. (2015). Macam-macam Teleskop. Diunduh dari
http://milikperpus.blogspot.com/2015/01/ macam-macam-teleskop.html pada tanggal 24
Oktober 2018.
Kuttabku. (2016). Fungsi Bagian-Bagian dan Sifat Bayangan pada Alat Optik Teropong Beserta Cara
Kerjanya. Diunduh dari http://www.kuttabku.com/2016/12/fungsi-bagian-bagian-dan-sifat-
bayangan-pada-alat-optik-teropong-beserta-cara-kerjanya.html pada tanggal 26 Oktober
2018.
Supervisor Blog MIPA. (2017). Kamera. Diunduh dari
https://www.fisikabc.com/2017/12/kamera.html pada tanggal 28 Oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai