Makalah S.P Inkuiri&Discovery
Makalah S.P Inkuiri&Discovery
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Kelompok II
Dina Juni Anggriani Sinaga
NIM 8176175005
Hana Daforosa R. Siagian
NIM 8176175007
Program Studi Pendidikan Fisika
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini berjudul Strategi
Pembelajaran pada Inquiry dan Discovery. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mempelajari mata kuliah
Metodologi Pembelajaran Fisika yang membahas tentang materi “Strategi Pembelajaran pada
Inquiry dan Discovery”. Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk
kesempurnaan makalah ini. Kiranya makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Kelompok II
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar .................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................. ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
8
Beberapa macam model pembelajaran inkuiri yang dikemukakan oleh Sund dan Trow
bridge diantaranya :
a) Guide inquiry. Pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu suatu model pembelajaran inkuiri
yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cukup luas kepada
siswa. Sebagian perencanaannya dibuat oleh guru, siswa tidak merumuskan problem atau
masalah. Inkuiri terbimbing hanya bisa digunakan terutama bagi siswa-siswa yang belum
berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri.
b) Modified inquiry. Cirinya yaitu guru hanya memberikan permasalahan tersebut melalui
pengamatan, percobaan, atau prosedur penelitian untuk memperoleh jawaban.
c) Free inquiry. Pada model ini siswa harus mengidentifkasikan dan merumuskan macam
problema yang dipelajari dan dipecahkan. jenis model ini lebih bebas daripada kedua jenis
inkuiri sebelumnya.
d) Inquiry role approach. Model pembelajaran inkuiri pendekatan peranan ini melibatkan
siswa dalam tim-tim yang masing-masing terdiri atas empat orang untuk memecahkan
masalah yang diberikan.
e) Invitation into inquiry. Model inkuiri jenis ini siswa dilibatkan dalam proses pemecahan
masalah dengan cara-cara yang ditempuh para ilmuwan.
f) Pictorial riddle. Pada model ini merupakan metode mengajar yang dapat
mengembangkan motivasi dan minat siswa dalam diskusi kelompok kecil atau besar, gambar,
peragaan, atau situasi sesungguhnya dapat digunakan untuk meningkatkan cara berpikir
kritis dan kreatif para siswa.
g) Synectis lesson. Model ini lebih memusatkan keterlibatan siswa untuk membuat berbagai
macam bentuk kiasan supaya dapat membuka inteligensinya dan mengembangkan
kreativitasnya.
h) Value clarification. Pada model ini siswa lebih difokuskan pada pemberian kejelasan
tentang suatu tata aturan atau nilai-nilai pada suatu proses pembelajaran.
9
3) Sesuai dengan perkembangannya psikologi belajar modern yang menganggap belajar
adalah proses perubahan tingkah laku lewat pengalaman.
4) Mampu melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, sehingga
siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terlambat oleh siswa yang lemah
dalam belajar.
5) Peserta didik lebih aktif dalam mengolah dan mencari informasi.
b. Kelemahan
Disamping memiliki keunggulan, strategi ini juga memiliki kelemahan, antaranya sebagai
berikut:
1) Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
2) Tidak mudah mendesainnya, karena terbentur pada kebiasaan siswa.
3) Terkadang dalam implementasinya memerlukan waktu yang panjang, sehingga guru sulit
menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
4) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan peserta didik dalam
menguasai materi, maka pembelajaran inkuiri sulit di implementasikan.
10
Metode discovery learning adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi suatu
konsep atau suatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggolong-
golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya.
Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu
sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi. Metode discovery learning
adalah metode yang berangkat dari suatu pandangan bahwa peserta didik sebagai subyek di
samping sebagai obyek pembelajaran. Mereka memiliki kemampuan dasar untuk berkembang
secara optimal sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Proses pembelajaran harus
dipandang sebagai suatu stimulus atau rangsangan yang dapat menantang peserta didik untuk
merasa terlibat atau berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran. Peranan guru hanyalah
sebagai fasilitator dan pembimbing atau pemimpin pengajaran yang demokratis, sehingga
diharapkan peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk
kelompok memecahkan masalah atas bimbingan guru.
11
2.3. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Discovery
Syarat utama metode discovery learning ada pada potensi yang dimiliki oleh siswa itu
sendiri. Potensi itu meliputi: kemandirian siswa dalam data, keaktifan dalam memecahkan
masalah, kepercayaan pada diri sendiri. Kelebihan metode penemuan, yaitu: siswa dapat
mengerti konsep dasar lebih baik, membantu dalam menggunakan ingatan, pengetahuan
mudah ditransfer pada situasi proses belajar yang baru, mendorong siswa berpikir dan bekerja
atas inisatif sendiri, memberi kepuasan instrinsik, serta pembelajaran lebih baik. Strategi
pembelajaran discovery memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut :
a) Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan
penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa, andai kata siswa itu dilibatkan
terus dalam penemuan terpimpin.
b) Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi sifatnya dan mungkin
merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari
pengertian retensi dan transfer
c) Strategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa merasakan
jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan kadang-kadang kegagalan
d) metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan
kemampuannya sendiri
e) metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia
lebih merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar, paling sedikit pada suatu
proyek penemuan khusus
f) Metode discovery learning dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan
bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan.
g) Strategi ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan pada siswa dan
guru berpartisispasi sebagai sesama dalam situasi penemuan yang jawaban nya belum
diketahui sebelumnya.
Sementara kelemahan metode discovery learning adalah sebagai berikut:
a) Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini.
Misalnya siswa yang lamban mungkin bingung dalam usahanya mengembangkan
pikirannya jika berhadapan dengan hal-hal yang abstrak, atau menemukan saling
ketergantungan antara pengertian dalam suatu subyek, atau dalam usahanya
menyusun suatu hasil penemuan dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih pandai
mungkin akan memonopoli penemuan dan akan menimbulkan frustasi pada siswa
yang lain.
12
b) Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya sebagian besar
waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa menemukan teori-teori, atau
menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu.
c) Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru dan
siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional.
d) Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu
mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan diperolehnya
sikap dan ketrampilan. Sedangkan sikap dan ketrampilan diperlukan untuk
memperoleh pengertian atau sebagai perkembangan emosional sosial secara
keseluruhan.
e) dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide, mungkin
tidak ada.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Strategi pembelajaran inkuiri dan discovery merupakan suatu upaya yang di
peruntukkan bagi para guru agar lebih kreatif dalam proses pembelajaran. Secara istilah dapat
dimaknai dengan mencari dan menemukan. Pembelajaran inkuiri dan discovery merupakan
pembelajaran yang melibatkan seluruh kemampuan peserta didik secara maksimal untuk
mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis sehingga peserta didik
dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Antara strategi
pembelajaran discovery dan inkuiri sendiri memang memiliki perbedaan, namun
perbedaannya akan lebih terlihat ketika proses akhir.
Strategi pembelajaran inkuiri dan discovery merupakan metode pembelajaran yang
berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses
pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam
memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan
guru dalam pembelajaran adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah
memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun
dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru
selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan
masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap
kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi.
3.2. Saran
Kita sebagai pendidik sebaiknya memahami dan mengetahui strategi pembelajaran
pada inkuiri dan discovery sehingga bisa mengembangkan model pembelajaran inkuiri dan
discovery dengan baik dan benar.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
Pertanyaan
3. Jelaskan dan sebutkan implementasi pada strategi pembelajaran inkuiri dan discovery?
16