Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN INSTALASI GIZI DI RSIA ANUGRAH

RSIA ANUGRAH

JL. Sungai raya dalam no.43 Telp (0561) 721176

Kubu Raya
2018

2
BAB I
DEFINISI

Dukungan gizi pada penderita yang dirawat di rumah sakit sangat penting agar
memenuhi kebutuhan gizi yang optimal dan adekuat sehingga penderita tidak mengalami
penurunan status gizi yang berakibat terjadinya malnutrisi atau resiko malnutrisi.

Pemberian makanan enteral merupakan salah satu pilihan bagi penderita yang
mengalami kesukaran menghabiskan makanan padat, seperti makanan biasa, lunak, saring,
tetapi masih bisa makan atau minum melalui mulut atau peroral.

Jenis makanan enteral yang diperlukan sangat bervariasi dan perlu disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing penderita.

Ahli gizi memiliki peranan sangat penting dalam hal penentuan kebutuhan zat gizi,
pemilihan jenis makanan enteral dengan komposisi nutrisi tertentu.

Makanan enteral adalah makanan dalam bentuk Cair yang diberikan kepada penderita
melalui oral atau pipa (sonde) selama saluran cerna masih berfungsi. Makanan ini diberikan
untuk memenuhi kebutuhan zat gizi optimal sesuai kebutuhan dalam penyerapan,
mempertahankan atau memperbaiki status gizi penderita guna membantu mempercepat
penyembuhan. Makanan enteral bisa digunakan sebagai makanan utama ataupun suplemen.

Makanan enteral di RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ANUGRAH terdiri dari makanan
enteral rumah sakit makanan enteral modifikasi

BAB II

3
RUANG LINGKUP

2.1 MAKANAN ENTERAL KOMERSIAL


- Macam makanan enteral komersial
- Indikasi pemberian makanan enteral komersial
- Komposisi makanan enteral komersial
- Nilai gizi makanan enteral komersial dalam sachet
- Standar porsi makanan enteral komersial dalam sachet
- Cara pemesanan makanan enteral komersial

2.2 CARA PENYIMPANAN MAKANAN ENTERAL


- Cara penyimpanan di gudang
- Cara penyimpanan di ruang formulasi makanan enteral

4
BAB III
TATA LAKSANA

3.1 INDIKASI PEMBERIAN MAKANAN ENTERAL


Makanan enteral diberikan kepada pasien dengan asupan gizi yang tidak memenuhi
kebutuhan, seperti :
- Gangguan menelan
- Kanker
- Luka Bakar
- Gizi Kurang
- Gizi Buruk
- Stroke
- Post operasi besar (Laparatomi dengan reseksi, dsb)

3.2 MAKANAN ENTERAL KOMERSIAL


Komposisi makanan enteral komersial adalah susu, gula dan minyak. Adapun
makanan enteral komersial yang digunakan di RSIA Anugrah adalah sebagai berikut:

3.3 MAKANAN ENTERAL KOMERSIAL


Makanan enteral komersial yang digunakan di RSIA ANUGRAH Kubu Raya adalah
sebagai berikut :

Tabel 3.2 Macam dan Komposisi Makanan Enteral Komersial


Makanan Nilai Gizi / Sachet
E P L KH Berat
No Enteral Indikasi Kompo
Komersi (Kal) (gr) (gr) (gr)
sisi
al
1. SGM Digunakan Protein 64.8 1.3 3.2 7.8 100 cc
Ananda I untuk bayi whey,
usia 0 - 6 campura
bulan n minyak
nabati,
laktosa,
maltodek
strin,
FOS-
Inulin,
AA-DHA,
Vitamin
dan
Mineral.
2. SGM Digunakan Protein 81 2,5 4,3 8 100 cc
BBLR untuk bayi whey
premature/ dideminer
bayi dengan alisasi,
berat badan lemak
lahir rendah. MCT, anti
oksidan.
5
3. SGM Digunakan Bebas 67 1,6 3,5 7,4 100 cc
LLM + untuk bayi laktosa,
usia 0-12
maltodek
bulan, bayistrin,
intoleran minyak
laktosa atau
nabati,
yang anti
menderita oksidan,
galaktosemiTBHQ,
a vitamin
dan
mineral
4. Lactogen Digunakan Mengand 67 1,4 3,4 7,6 100 cc
I untuk bayi ung
usia 0 – 6 padatan
bulan susu
(lactosa,
bubuk
whey,
susu
bubuk
skim),
antioksid
an,
maltodek
strin,
vitamin
dan
mineral.

Adapun standar porsi dan cara pemesanan makanan enteral komersial sebagai berikut
:

Tabel 3.3 Standar Porsi dan Cara Pemesanan Makanan Enteral Komersial

No JENIS STANDAR CARA PEMESANAN


FORMULA PORSI

1 SGM ANANDA A (usia 0-3bl) SGM ANANDA I A


I
= 100 GR
B (3-6bl) SGM ANANDA I B
= 150 GR

2 SGM BBLR A (usia 0-3bl) SGM BBLR A


= 100 GR
B (3-6bl) SGM BBLR B
= 150 GR

3 SGM LLM + A (usia 0-3bl) SGM LLM + A


= 100 GR

6
B (3-12bl) SGM LLM + B
= 150 GR

4 LACTOGEN 1 A (usia 0-3bl) LACTOGEN 1


= 100 GR
B (3-6bl)
= 150 GR

3.4 CARA PENYIMPANAN MAKANAN ENTERAL

3.4.1 PENYIMPANAN DI GUDANG


Makanan enteral komersial disimpan di gudang, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Ruangan harus bebas dari kelembapan, mudah dibersihkan, serta bebas dari
serangga dan binatang pengerat.
b. Sinar matahari tidak langsung masuk ke dalam gudang penyimpanan.
c. Pencahayaan harus cukup, rata-rata setiap 4 kaki memerlukan 2-3 watt lampu.
d. Peletakkan makanan enteral tidak menempel pada lantai, dinding atau langit-langit
dengan ketentuan sebagai berikut :
 Jarak bahan makanan dengan lantai : 15 cm
 Jarak bahan makanan dengan dinding : 15 cm
 Jarak bahan makanan dengan langit-langit : 60 cm
e. Menempatkan makanan enteral dengan teratur dan sistematis pada wadah
(container) atau lemari yang tertutup sesuai dengan macam/jenis, sifat dan
kemasan bahan makanan.
f. Mengatur ketebalan penyimpanan agar suhu dapat merata ke semua makanan.
Suhu penyimpanan bentuk tepung/ cair pada suhu ruang 19 – 21˚C.
g. Mengatur penempatan dan pengambilan makanan enteral sesuai dengan sistem
FEFO (Firts Expired First Out) dan FIFO (Firts In First Out) dan lengkapi dengan
kartu barang (identitas bahan makanan).
h. Mencatat keluar masuknya makanan enteral pada kartu barang.

3.4.2 PENYIMPANAN DI RUANG FORMULASI MAKANAN ENTERAL


Makanan enteral komersial disimpan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Tempat penyimpanan dalam keadaan bersih, kering, dan tertutup agar produk
enteral komersial dapat disimpan dengan baik.
b. Produk makanan enteral komersial dimasukkan ke dalam almari stainlees, atur
dengan baik dan benar agar produk tidak cepat rusak
c. Mencatat keluar masuknya makanan enteral komersial pada kartu barang dengan
system FEFO dan FIFO.

7
8
BAB IV
DOKUMENTASI

Pendokumentasian dari pelaksanan pemberian makanan enteral di Instalasi Gizi


adalah sebagai berikut :
- Form rincian makanan enteral/cair harian berdasarkan bon permintaan makan dari
ruangan
- Form rincian permintaan makanan enteral/cair berdasarkan ruang dan kelas
perawatan
- Form kebutuhan makanan enteral komersial dalam bentuk sachet
- Form permintaan makanan enteral komersial ke gudang penyalur
- Form rincian makanan cair komersial untuk distribusi sore dan pagi hari berikutnya

9
DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Dietisien Indonesia Cabang Jawa Barat, 2005. PANDUAN PEMBERIAN MAKANAN
ENTERAL, Jakarta

DR. Sunita Almatsier, M.Sc. 2004, PENUNTUN DIET, Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto
Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia, Jakarta

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013, PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT,


Jakarta

10
LAMPIRAN

Lampiran 1. DAFTAR SINGKATAN

1. E : Energi
2. P : Protein
3. L : Lemak
4. KH : Karbohidrat
5. Gr : Gram
6. Cair RP : Makanan cair Rendah Protein
7. Cair DM : Makanan cair Diabetes Melitus
8. Cair RGRL : Makanan cair Rendah Garam rendah Lemak
9. Cair TETP : Makanan cair Tinggi Energi Tinggi Protein
10. DL I : Diet Lambung 1
11. MPB II : Makanan Pasca Bedah II
12. DH I : Diet Hati I
13. M I : Modisko I
14. M II : Modisko II
15. M III : Modisko III

11

Anda mungkin juga menyukai