Abstrak
Otitis media supuratif kronik (OMSK) merupakan radang kronis telinga tengah dengan perforasi pada membran
timpani dan riwayat keluar sekret dari telinga (otorea) yang terus menerus atau hilang timbul lebih dari 2 bulan dan
biasanya diikuti dengan gangguan pendengaran. Etiologi tersering adalah Pseudomonas aeruginosa 34.8% yang
merupakan bakteri aerob gram negatif dan bakteri aerob gram positif paling banyak adalah Staphylococcus aureus dengan
persentase 33.3%. Pasien, seorang laki-laki An.R 17 tahun keluhan keluar cairan pada telinga sebelah kiri, berwarna putih
kekuningan tapi tidak disertai darah, cairan yang keluar hilang timbul, cairan banyak keluar saat pagi hari. Berdasarkan
pemeriksaan fisik pada daerah meatus akustikus telinga kiri tampak sekret berwarna kuning kental yang menutupi sebagian
besar meatus akustikus. Terapi yang diberikan pada pasien berupa pencucian telinga menggunakan H202 3% dan
pemberian antibiotika oral, co-amoxiclav. Terapi OMSK Benigna tipe aktif sebaiknya dilakukan pencucian telinga dengan
H2O2 3% dan pemberian antibiotik sistemik berdasarkan hasil kultur bakteri dan uji resistensi. Beberapa hasil penelitian
didapatkan beberapa antibiotik yang sensitifitasnya tinggi terhadap bakteri penyebab OMSK, diantaranya adalah
ciprofloksasin, gentamisin, dan ofloksasin, dibekacin dan co-amoxiclav. Tujuan dari pembuatan jurnal ini adalah untuk
mengetahui penatalaksanaan OMSK secara tepat sehingga tidak menimbulkan komplikasi.
Korespondensi: Anggia Shinta Wijaya Kusuma | Jl. Soemantri Brodjonegoro No.1| HP 085228934298
e-mail: anggiashinta@gmail.com
OMSK adalah membersihkan liang telinga dan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi
kavum timpani, serta pemberian antibiotic. 80x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu
Pencucian telinga dengan H2O2 3% akan 37,80C, mata tampak konjungtiva ananemis,
mencapai sasarannya bila dilakukan dengan sklera anikterik.
displacement methode seperti yang dianjurkan Pemeriksaan leher, paru, jantung,
oleh Mawson dan Ludmann.3 Berdasarkan uji abdomen, dan extremitas dalam batas normal.
sensitivitas bakteri terhadap antibiotik Status lokalis regio aurikula didapatkan daerah
dibeberapa negara pada tahun 2009 sampai aurikula, preaurikula, retroaurikula telinga kiri
2011 melaporkan bahwa antibiotik yang dan kanan dalam batas normal. Pada daerah
resistensinya paling tinggi adalah amoksisilin, meatus akustikus telinga kiri tampak sekret
tetrasiklin, dan eritromisin. Sedangkan berwarna kuning kental yang menutupi
antibiotik yang sensitifitasnya paling tinggi sebagian besar meatus sehingga tidak dapat
adalah ciprofloksasin, gentamisin, dan dinilai apakah terdapat edema, hiperemi, dan
ofloksasin.6 Selain itu hasil uji kepekaan serumen. Meatus akustikus telinga kanan tidak
terhadap antibiotic di RSUP. H. Adam Malik didapatkan kelainan.
Medan didapatkan seluruh kuman sensitif Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik
terhadap antibiotika golongan Siprofloksasin, pasien disimpulkan bahwa pasien mengalami
Dibekacin dan Amoksisilin-Klavulanat, serta Otitis Media Supuratif Kronik Tipe Benigna
resisten terhadap antibiotika Seftriakson dan Fase Aktif Aurikularis Sinistra.
Kloramfenikol.3 Penatalaksanaan pada pasien berupa
Komplikasi pada OMSK bisa hanya pencucian telinga menggunakan H202 3%
otorrhea yang menetap, mastoiditis, diberikan untuk 3 hari dan pemberian
labirinitis, paralisis saraf fasialis sampai pada antibiotika oral berupa co amoxiclav 3 x 500
komplikasi serius seperti abses intrakranial mg selama 7 hari.
atau thrombosis.7 pada Untuk itu studi kasus
mengenai pasien otitis media supuratif kronis PEMBAHASAN
dianggap perlu dilakukan. Otitis media supuratif kronik
Tujuan dari pembuatan jurnal ini (OMSK) biasanya ditandai dengan keluar
adalah untuk mengetahui penatalaksanaan sekret dari telinga (otorea) yang terus
OMSK secara tepat sehingga tidak menerus atau hilang timbul lebih dari 2 bulan
menimbulkan komplikasi lebih lanjut. dan bisa juga diikuti dengan gangguan
1,2
pendengaran.
KASUS Berdasarkan anamnesis, pada pasien
Pasien, seorang laki-laki An.R 17 tahun keluhan keluar cairan pada telinga sebelah kiri
datang ke Poliklinik THT RSUD Abdul Moeloek sejak ± 3 bulan yang lalu pasien mengeluhkan
dengan keluhan keluar cairan pada telinga telinga sebelah kiri mengeluarkan cairan
sebelah kiri. Sejak ± 3 bulan yang lalu pasien lengket berwarna putih kekuningan. Hal ini
mengeluhkan telinga sebelah kiri sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa
mengeluarkan cairan lengket berwarna putih pada penyakit telinga kronik ini biasanya
kekuningan tapi tidak disertai darah, cairan terjadi perlahan-lahan dan penderita
yang keluar hilang timbul, cairan banyak keluar seringkali datang dengan gejala yang paling
saat pagi hari. Selain itu pasien juga sering dijumpai adalah telinga berair. Keluhan
mengatakan bahwa telinganya yang sebelah pada pasien sudah berlangsung lebih dari 2
kiri nyeri, dan terasa penuh sehingga pasien bulan, maka dari anamnesis mengarahkan
juga sulit untuk mendengar dengan jelas. bahwa diagnosis pasien adalah OMSK. Pada
Sejak ± 2 bulan yang lalu, pasien tipe tubotimpani sekretnya lebih banyak dan
berobat ke puskesmas dan diberikan obat seperti benang, tidak berbau busuk, dan
tetes telinga namun keluhan tidak membaik. intermiten. Sedangkan pada tipe atikoantral
Pasien tidak mengalami penurunan nafsu sekretnya lebih sedikit, berbau busuk,
makan ataupun penurunan berat badan. kadangkala disertai pembentukan jaringan
Pasien mengaku memiliki riwayat batuk pilek granulasi dan sekret yang keluar dapat
berulang. Riwayat alergi disangkal. bercampur darah. Ada kalanya penderita
Pada pemeriksaan fisik didapatkan datang dengan keluhan kurang pendengaran
keadaan umum tampak sakit ringan, Tekanan atau telinga keluar darah.8