Anda di halaman 1dari 50

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/320340810

Kimia Unsur Utama yang populer (termasuk yang ada pada zeolit, semen,
kertas, urea, dll)

Chapter · October 2017

CITATIONS READS

0 1,755

2 authors, including:

Adlim Adlim
Syiah Kuala University
46 PUBLICATIONS   218 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Chemical sensors for mecury(II) ions detection View project

Exploring chitosan metal chemistry and the application View project

All content following this page was uploaded by Adlim Adlim on 12 October 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


143

TUJUAN PEMBELAJARAN

Kompetensi Dasar:

Memahami sifat-sifat fisik dan kimia unsur utama dan transisi


serta senyawa-senyawanya

INDIKATOR

Setelah proses pembelajaran ini selesai diharapkan


mahasiswa dapat menjelaskan sifat
1. Unsur hidrogen dan senyawanya
2. Unsur gol IA & senyawanya
3. Unsur gol IIA & senyawanya
4. Unsur gol IIIA & senyawanya
5. Unsur gol IVA & senyawanya
6. Unsur gol VA & senyawanya
7. Unsur gol VIA & senyawanya
8. Unsur gol VIIA& senyawanya
9. Unsur gol transisi & senyawanya

Adlim, Kimia Anorganik


144

Adlim, Kimia Anorganik


145

X UNSUR-UNSUR UTAMA

10.1 Pengantar

Sejak Zaman Mesir Kuno, ilmu kimia sudah mulai


dikenal sebagai zaman al-chemie. Ilmu kimia pada waktu
merupakan ilmu yang penting karena para ilmuan dapat
merubah batu (biji logam) menjadi logam bahkan menjadi
emas. Proses tersebut kemudian dikenal sebagai teknik ekstraksi
logam, pencampuran logam atau ilmu-ilmu metalurgi. Semua
proses ini tergolong kimia anorganik.
Pada zaman modern dimana unsur kimia sudah
mencapai lebih dari 107 unsur maka diperlukan suatu daftar
yang mengandung informasi tentang sifat-sifat unsur. Dalam
daftar tersebut tersusun sifat-sifat unsur secara priodik dan
sistimatis dan daftar tersebut ”sistem periodik unsur-unsur”.
Unsur-Unsur ini sebagian besar tersebar di alam termasuk di
bumi. Jumlah unsur-unsur di alam bervariasi; oksigen baik
dalam bentuk gas maupun senyawa mendominasi komposisi
unsur di alam dalam persentase berat. Komposisi berat unsur
yang ada di kerak bumi dapat ditabulasikan pada Tabel 1.
Di era teknologi sekarang ini kimia anorganik telah luas
digunakan di semua bidang; kembang api, marcon, galvanisasi,
diagnosis`penyakit, besi baja, pupuk dan lain-lain tidak terlepas
dari peranan kimia anoragnik.
Asap putih yang biasa dikeluarkan oleh pesawat tempur
sebagai jalur penerbangannya mengandungan TiO 2. AgNO3
merupakan bahan baku dalam industri fotographi. Mangan dan
kromium digunakan dan sebagai campuran waja tahan asam dan
karat.

Adlim, Kimia Anorganik


146
Tabel 1. Komposisi berat unsur di kerak bumi
Unsur Berat (%) Unsur Berat (%)
O 46,6 Ti 0,440
Si 27,7 F 0,080
Al 8,1 P 0,120
Na 2,8 C 0,032
Ca 3,6 Mn 0,100
Fe 5,0 S 0,052
Mg 2,1 Cl 0,048
K 2,6 Li 0,007

KCN dan merkuri digunakan sebagai pelarut biji emas. Logam


magnesium, stronsium dan barium digunakan sebagai bahan
pembuatan kembang api karena masing menghasilkan warna
putih, merah dan hijau jika terbakar. Cangkang hewan laut,
tulang dan gigi terbentuk CaCO3. Radium sulfat digunakan
sebagai makanan bagi penderita bocor lambung untuk
mengevaluasi tingkat kerusakannya dengan menggunakan sinar-
X. Lambung yang mengadung BaSO4 nampak bercahaya putih
ketika disinari dengan sinar-X (Gambar 10.1).

Gambar 10.1. Foto sinar-X lambung; bercahaya putih karena


penderita mengkonsumsi barium sulfat (Barium
meal).

10.2 Hidrogen

Hidrogen mempunyai tiga isotop iaitu 1H, 2H (deuterium


atau D) dan 3H (tritium atau T). Namun hidrogen yang ada di
alam didominasi oleh 1H, sedangkan 2H hanya 0,0156% dan 3H
jauh lebih sedikit serta tidak stabil mempunyai waktu paruh
dalam ukuran menit. D2O atau disebut air berat dapat diisolasi
dari air biasa dengan cara distilasi fraksionasi atau elektrolisis.

Adlim, Kimia Anorganik


147
D2O banyak digunakan sebagai moderator reaktor nuklir dan
pelarut-pelarut sampel yang dianalisis dengan alat NMR (nuklir
magnetic resonance atau resonansi magnetik inti, RMI) atau
untuk melebel senyawa tertentu. Di lobarorium gas H2 dapat
dibuat dengan cara mereksikan logam (Zn, Fe) dengan larutan
asam kuat encer. Misalnya sebuk Zn dalam larutan HCl encer

Zn + 2HCl ZnCl2 + H2

Dalam industri gas hidrogen diperoleh dari reaksi yang disebut


water-gas shift. Reaksi antara gas metana dengan uap air yang
promosi oleh katalis besi, tembaga atau nikel pada 750 oC
seperti reaksi berikut ini:

CH4 + H2O CO + 3H2

Gas hidrogen yang dihasilkan bersifat reduktor dapat mereduksi


oksida-oksida logam menjadi logam atau menjadi senyawa
dengan oksida yang lebih rendah bilangan oksidasinya. Dengan
menggunakan katalis yang tepat gas hidrogen dapat bereaksi
dengan gas nitrogen membentuk ammonia.
Gas hidrogen sangat mudah terbakar karena titik
didihnya -253oC. Sebagai perbandingan alkohol yang mudah
terbakar titik didinya 76 oC. Karena itu gas hidrogen digunakan
sebagai bahan bakar dalam alat Gas Kromatografi, bahan bakar
roket/pesawat ulang-alik. Para ilmuan memperkirakan gas
hidrogen alami banyak terdapat pada matahari.

Pembentukan senyawa
Atom hidrogen hanya memiliki satu elektron. Jika
elektron ini dilepaskan akan menjadi H+ dan jika menangkap
elektron akan menjadi H- dan pembentukan sepasang ikatan
kovalen seperti pada senyawa CH4. Pada saat perlindungan
(shielding) elektron hilang misalnya bermuatan positif, hidrogen
dapat membentuk ikatan yang unik misalnya
1. Membentuk banyak senyawa dengan struktur tidak
stoikiometrik dengan unsur logam misalnya LaH2,87,
YbH2,55, TiH1,7, dan ZrH1,9.

Adlim, Kimia Anorganik


148
2. Membentuk ikatan jembatan hidrogen dengan senyawa
yang kekurangan elektron misalnya dengan boron dan
krom;
CO CO
CO CO
H H H
B B OC Cr H Cr CO

H H H OC CO
CO CO

3. Membentuk ikatan hidrogen iaitu ikatan antar molekul


yang memiliki atom berelektronegatifitas tinggi. Ikatan
hidrogen terdapat pada molekul air, HF, NH3, alcohol
dan lain-lain. Secara umum dilukiskan X-H Y. X
umumnya F, O, N atau Cl. Ikatan hidrogen terdapat juga
dalam molekul C2H5OH yang menyebabkan senyawa ini
mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan dengan
isomernya CH3OCH3 yang tidak mempunyai ikatan
hidrogen.

Hidrat dan Klathrat


Padatan yang pada molekulnya terdapat molekul air
disebut hidrat. Molekul air dapat terlepas pada pemanasan pada
100oC tanpa terjadi dekomposisi senyawa induknya. Contoh
CuSO4.5H2O (biru) jika dipanaskan akan berubah menjadi putih
(CuSO4). Lain halnya ScCl3.6H2O yang merupakan klathrat,
jika dipanaskanterdekomposisi menjadi ScOCl, HCl, dan H2O.
kalor
ScCl3.6H2O ScOCl +2HCl + 5H2O

Bahan Bakar Gas H2


Salah satu bahan bakar yang dapat diperbaharui ialah
gas hidrogen. Gas hidrogen mudah terbakar dan sisanya hanya
menghasilkan uap air sehingga tidak mencemari lingkungan.
Lain halnya minyak bumi atau gas yang jika terbakar
menghasilkan bukan saja air tetapi juga karbon dioksida yang
dapat meningkatkan suhu bumi dan bahkan karbon monoksida
yang sangat beracun. Gas lain seperti nitrogen oksida atau

Adlim, Kimia Anorganik


149
sulfur oksida mungkin juga terbentuk jika bahan bakar tersebut
mengadung senyawa nitrogen atau sulfur. Gas hidrogen yang
didinginkan pada temperatur yang sangat rendah berubah
menjadi cairan. Sama seperti uap air yang mengembun di luar
gelas yang berisi es. Gas hidrogen dapat dihasilkan dengan
berberapa cara salah satunya melalui elektrolisa air. Jika dua
potong karbon (arang) dihubungan dengan sumber arus DC
(batere, + 6 Volt) dan kemudian dicelupkan ke dalam air, maka
akan terbentuk gelumbung dimasing-masing potongan karbon
(elektroda). Pada salah satu elektroda tersebut terbentuk gas
oksigen dan elekroda lain gas hidrogen. Gas hidrogen
dimurnikan dari uap air dan disimpan dalam tangki yang tahan
terhadap tekanan. Metoda lain memperoduksi gas H2 dalam
industri ialah mereaksikan naphtha (destillat minyak bumi)
dengan dengan uap air atau karbon pada temperatur tinggi.
Bahan bakar ini telah biasa digunakan sebagai bahan bakar
pesawat antariksa, namun belum banyak digunakan dalam
industri biasa karena terdapat kekhawatiran mudah meledak
terutama jika gas hidrogen dengan kemurniaan yang tinggi.
Teknik baru pembuatan hidrogen telah dikembangkan oleh ahli
bioteknologi yaitu menggunakan enzim hidrogenase yang
diekstrak dari bakteri seperti Clostridium butyricum.
Penggunaan bahan bakar hidrogen dan oksigen untuk
menghasilkan listrik secara langsung disebut sel bahan bakar.
Reaksi yang terjadi dalam bahan sel bakar sebenarnya ialah
reaksi pembentukan air dari gas hidrogen dan oksigen seperti
yang reaksi berikut ini :

H2(g) + ½ O2(gas) H2O (l)

Diagram sel bahan bakar (fuel cell) :


Besarnya energi yang dihasilkan dari setiap sel ini yaitu antara
0,6 V sampai 1,0 V atau kurang sedikit dari energi listrik batere
kering ; 1,5 V.

Adlim, Kimia Anorganik


150

(a) (b)

Gambar 10.2. (a) Diagram fuel cell; (b) contoh fuel cell

10.3 Golongan alkali (IA)

Unsur pertama logam alkali adalah litium (Li). Biji


litium ( Litium aluminium silikat atau Spodumene) yang
mengandung 3,7% kandungan litium dapat dikonversi menjadi
litium sulfat dan kemudian menjadi litium klorida (LiCl). LiCl
dapat direduksi menjadi logam litium. Litium logam yang
paling ringan dan banyak digunakan sebagai campuran logam
terutama litium-tembaga. Sabun litium atau litium stearat
(C17H35COOLi) digunakan sebagai bahan pelumas/gemok.
Natrium dan Kalium banyak terdapat di alam dalam
bentuk senyawa NaCl, dan KCl.MgCl.6H2O (karnalit) dengan
kelimpahan berturut-turut 2,6 dan 2,4%. Litium, Rb, dan Cs
lebih sedikit kelimpahan dan terdapat dalam senyawa-senyawa
silikat. Fransium merupakan isotop yang memiliki paruh yang
pendek dan terdapat dalam beberapa mineral silikat atau dari
peluruhan dalam reaktor nuklir. Nama trivial senyawa alkali
dapat dilihat pada Tabel 10.2.
Natrium dan senyawanya merupakan bahan kimia yang
penting. Alloy Na-Pb digunakan sebagai bahan tetraalkiltimbal
sebagai anti knocking dalam bensin dan juga beberapa
kegunaan industri lainnya. Senyawa hidroksida, karbonat,

Adlim, Kimia Anorganik


151
sulfat, tripolifosfat dan silikat logam natrium merupakan bahan
baku 50 top industri kimia.
Garam kalium biasanya senyawa sulfat digunakan
sebagai pupuk. Kegunaan utama litium ialah untuk pembuatan
organologam litium yang sebahagian senyawaan digunakan
sebagai katalis.
Secara biologi Na+ dan K+ mempunyai peranan penting
dalam kehidupan biologi hewan dan manusia. Garam litium
digunakan sebagai obat untuk penyakit kelainan mental.

Tabel 10.2. Beberapa senyawa alami unsur golongan I


Mineral
Mineral
Rumus (nama Rumus
(nama umum)
umum)
LiAlSi2O6 Spodumene Mg3Si4O10(OH2) Talc
NaCl Rock Salt MgCO3 Magnesite
Na2CO3.NaHCO3 Trona MgCO3. CaCO3 Dolomite
Calcite
Chile
NaNO3 CaCO3 (limestone,
saltpter
marble, etc)
Na2B4O7•10H2O Borax CaSO4•2H2O Gypsum
Flourspar,
KCl Sylvite CaF2
fluorite
KCl•MgCl2•6H2O Carnallite SrSO4 Celestite
KNO3 Saltpeter SrCO3 Strontianite
Beryl, Barite
Be3Al2Si6O18 BaSO4
emerald

Pembuatan dan sifat-sifat unsur

Litium dan Na diperoleh secara elektrolisis dari lelehan


garam. Logam cair dimurnikan secara destilasi. Logam Na, K
dan Rb berwarna perak sedangakn Cs berwarna kuning emas.
Energi ikatan (binding energi) dalam bentuk logam relatif
lemah maka logam tersebut sangat lunak dan mempunyai titik

Adlim, Kimia Anorganik


152
leleh yang rendah. Alloy Na-K dimana komposisi Kalium
mencapai 77.2%. Na-K mempunyai titik leleh -12,3oC. Lelehan
Li, Na atau K dapat didispersi pada pendukung padat seperti
Na2CO3 atau kieselguhr dan digunakan sebagai katalis misalnya
dimerisasi propena menjadi 4-metil pentena.
Dalam air logam natrium bereaksi cepat, kalium
menyala sedangkan rubidium dan cesium meledak. Dalam
jumlah relatif besar natrium juga meledak dalam air. Litium, Na
dan K dapat diangkat di udara terbuka walaupun segera berekasi
dengan udara. Sedangkan yang lain harus dalam atmosfir argon.
Perbedaan fondametal terhadap ukuran kation dapat
ditunjukkan oleh reaksi logam-logam alkali dengan O2. Di
udara atau dalam O2 pada 1 atm logam alkali terbakar. Litium
hanya menghasilkan Li2O dan sedikit Li2O2. Sedangkan natrium
tidak hanya membentuk peroksida Na 2O2 juga berlanjut dengan
pembentukan superoksida NaO2. Kalium, Rb dan Cs
membentuk superoksida MO2. Peningkatan kesetabilan per- dan
superoksida bersamaan dengan peningkatan ukuran ion. Logam
alkali bereaksi dengan alkohol (etanol atau t-butanol)
membentuk alkoksida yang berfungsi sebagai reduktor (Na atau
K alkoksida) dan sebagai sumber nukleofilik ion RO-. Natrium
dan logam lainnya dapat dengan bercampur dengan air raksa
membentuk amalgam (Na/Mg). Jika natrium sedikit, amalgam
berbentuk cair dan berbentuk padatan jika Na pada proporsi
yang banyak. Amalgam ini bersifat reduktor dan dapat
digunakan dalam larutan air.
Logam alkali dapat bereaksi dengan air membentuk basa
dan gas H2. Bila bereaksi gas halogen membentuk garam halida
dan jika bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida. Mudah
bereaksi dengan oksigen membentuk oksida, membentuk
peroksida pada suhu tinggi dan menghasilkan superoksida jika
supply oksigen tidak dibatasi. Demikian juga jika bereaksi
dengan belerang membentuk sulfida dan membentuk seyawa
nitrida jika bereaksi dengan nitrogen:

Adlim, Kimia Anorganik


153
(a) Reaksi logam alkali dengan air
2L(s) + 2H2O(l) 2LOH(aq) + H2(g)
Logam alkali air basa
Contoh :
2 Na(s) + 2H2O 2NaOH(aq) + H2(g)

(b) Reaksi logam alkali dengan halogen


2L(s) + X2 2LX
Logam alkali halogen garam halida

Contoh: 2K(s) + Cl2 2KCl

(c) Reaksi logam alkali dengan gas hidrogen


2L(s) + H2(g) 2LH(s)
Logam alkali gas hidrogen hidrida logam alkali

Contoh : 2Li + H2(g) 2LiH

(d) Reaksi logam alkali dengan oksigen


2L(s) + O2(g) 2L2O(s)
Logam alkali gas oksigen oksida logam alkali
2L(s) + O2(g) L2O2(s)
Logam alkali gas oksigen peroksida logam alkali
2L(s) + O2(g) LO2(s)
Logam alkali gas oksigen superoksida logam alkali

(e) Reaksi logam alkali dengan belerang


2L(s) + S(s) L2S(s)
Logam alkali belerang sulfida logam alkali

(f) Reaksi dengan nitrogen


6Li(s) + N2(g) 2Li3N(s)
Litium gas nitrogen litium nitrida

Warna Nyala Logam Alkali


Jika unsur logam alkali dibakar akan berubah menjadi
atom-atom gas. Elektron dalam atom-atom gas tereksitasi ke
tingkat energi yang lebih tinggi dan kemudian kembali keadaan

Adlim, Kimia Anorganik


154
dasar sambil memancarkan energi. Besarnya energi dalam
bentuk emisi yang dipancarkan nilainya tertentu dan khas untuk
setiap atom seperti tertera pada Tabel 10.3. Sebahagian dari
energi tersebut berada pada panjang gelombang sinar tampak
sehingga kelihatan berwarna-warni

Tabel 10.3 Warna nyala


Unsur Warna Nyala
Li Merah
Na Kuning
K Ungu
Rb Merah
Cs Biru

Larutan logam alkali dalam ammonia dan


pelarut-pelarut lain
Logam alkali dan juga beberapa logam lain seperti Ca,
Sr, Eu dan Yb dapat larut dan relatif stabil dalam ammonia.
Larutan ini dapat menghantarkan arus listrik yang disebabkan
elektron yang terlarut (solvated). Dalam larutan encer terdapat
M+ dan elektron-elektron yang semuanya terlarut. Larutan
berwarna biru karena elektron yang terlarut dengan absorpsi
berada pada 15000 Å. Magnetik dan Spin Resonance
menunjukkan adanya elektron yang tidak berpasangan tetapi
segera menurun sifat paramagnetiknya pada larutan yang
berkonsentrasi tinggi. Diperkirakan elektron tunggal berasosiasi
membentuk pasangan dan bersifat diamagnetik. Reaksi ini
dilukiskan sebagai berikut:

Na(s) (terdispersi) Na (dlm larutan) Na++ e-


2 e- e22-

Logam alkali juga larut pelarut organik lainnya seperti amina,


heksametilfosforamida, ether, THF dan lain-lain membentuk
larutan biru.
Larutan logam dalam ammonia, amina banyak
digunakan dalam sintesis organik dan anorganik. (litium dalam

Adlim, Kimia Anorganik


155
metil amin atau dimetil amin dapat mereduksi cincin aromatik
menjadi siklik monoolefin). Reaksi logam alkali dengan
ammonia dapat terjadi secara fotokimia dan dikatalisis oleh
logam transisi misalnya Fe(III) klorida seperti reaksi berikut ini
:
Na + NH3(l) NaNH2 + ½ H2
Li(s) + Et2NH(l) LiNEt2(s) + ½ H2

Oksida-oksida logam alkali terhidrolisis dalam air:


Oksida : M2O + H2O 2M+ + 2OH-
peroksida : M2O2 + 2 H2O 2M+ + 2OH- + H2O2
Superoksida: 2MO2+2H2O O2+2M++2OH-+H2O2

Senyawa hidroksida logam alkali di antaranya ialah NaOH dan


KOH berwarna putih menyerap karbon dioksida dari udara.
Logam alkali (K+, Na+, Li+) menunjukkan reaksi
berbeda-beda jika bereaksi dengan crown eter. Crown eter
merupakan senyawa eter berbentuk siklik. Jumlah oksigen
dalam cincinnya menentukan besarnya celah (cavity) yang
dapat ditempati oleh ion logam alkali. Crown eter yang
mempunyai celah dengan diameter 2,6-3,2 Å mempunyai
afinitas yang tinggi terhadap K+ yang mempunyai diameter ion
2,66 Å. Sementara crown eter yang mempunyai celah 1,7-2.2 Å
dan 1,2-1,5 Å berturut-turut menunjukkan afinitas yang tinggi
terdapat Na+ (diameter ion; 1,80 Å) danLi+ (diameter ion; 1,20
Å).

O O
O
O O O O
O o O
o o 1,2-1.5 A
2,6-3.2 A 1,7-2.2 A
O O O O
O

18-crown-6 15-crown-5 12-crown-4

Ion logam alkali K+ Na+ Li+


Diameter ionik Å 2,6 1,8 1,2
Adlim, Kimia Anorganik
156

Selain crown eter siklik polipeptida misalnya valinomicin yang


terdapat dalam membran makhluk hidup, dapat mengikat K+
dan berfungi menghantarkan ion-ion alkali tanah melewati
membran.
Banyak senyawa alkali terutama dari turunan natrium
bermanfaat dalam industri. Misalnya NaOH digunakan dalam
penghancur kayu dalam industri kertas. Klorine termasuk bahan
penjerni air, NaClO3 merupakan pembasmi gulma, Na2Cr2O7
adalah bahan kimia dalam industri photografi. Na 2S dan NaSH
telah lama digunakan sebagai pewarna (tanning) pada
pengolahan kulit. Potas atau K2CO3 merupakan senyawa
banyak digunakan sebagai pupuk untuk sumber kalsium. Soda
abu dapat berupa kristal Na2CO3•H2O atau serbuk padat
andridat Na2CO3 yang dikenal juga sebagai soda kue banyak
digunakan dalam industri miniman yang mengandung soda.
Soda abu dapat dikonversi dari mineral trona,
Na2CO3•NaHCO3•2H2O melalui pemanasan.
2(Na2CO3•NaHCO3•2H2O) 3Na2CO3 + CO2 + 3H2O

Pada awalnya Na2CO3 dibuat dengan proses Solvay yaitu dibuat


dari Reaksi NaCl dengan CaCO3 dalam larutan amonia.
NH3 (aq)
2NaCl + CaCO3 Na2CO3 + CaCl2

Organo logam alkali


Alkil dan aril litium dibuat dari reaksi alkil dan aril
klorida dengan logam litium dalam pelarut benzena. Metil
litium dapat pula dibuat pada temperatur rendah di dalam
pelarut heksana dari reaksi butil litium dan metal iodida.

C2H5Cl + Li C2H5 Li + LiCl


C4H9 Li + CH3I CH3 Li(s) + C4H9I

Organo logam litium beraksi cepat dengan oksigen dan air dan
terbakar secara spontan di udara terbuka.

Adlim, Kimia Anorganik


157
Logam alkali dapat diperoleh dari hasil elektrolsis
lelehan senyawa kloridanya misalnya KCl & NaCl.

2 MCl (l) 2M (l) + Cl2 (g) (gol I)


MCl2 (l) M (l) + Cl2 (g) (gol II)
Proses ini harus bebas air

Ion logam alkali dan alkali tanah termasuk asam Lewis yang
lemah, ion golongan IIA dapat membentuk khelat dengan
etilenendiamine dan EDTA. Sedangkan golongan IA lebih
terikat secara selektif pada ligand Crown Eter & Cryptands.
Crown eter merupakan polister siklik, sedangkan cryptand
polieter siklik yang mengandung atom-atom sebagai jembatan
sehingga membentuk crown eter tiga dimensi seperti pada
Gambar 10.3.

(a) (b) (c)


Gambar 10.3. Crown Eter (a) dan cryptands (b-c)

Senyawa alkali
Jika CaCO3 dibakar/dikalsinasi 1100 K maka dihasilkan
CaO (kapur) dan gas CO2 yang dapat direaksi dengan NaOH
untuk membentuk Na2CO3. Sedangkan CaO jika bereaksi
dengan air membentuk air kapur, Ca(OH)2.

CO2 + 2NaOH Na2CO3 + H2O


CaO + H2O Ca(OH)2

Adlim, Kimia Anorganik


158
Na2CO3 digunakan untuk menetralisir limbah asam karena
bahan ini tidak akan menyebabkan naik di atas pH 9 seandainya
berlebihan.

Tabel 10.4. Senyawa biner dan tersier yang banyak digunakan

Rumus Nama umum Rumus Nama umum

Soda Api, coustic


NaOH KOH Caustic potash
soda, Lye
Na2CO3 Soda Abu KNO3 Salpeter
Na2CO3•7H2O Soda Pembersih K2CO3 Potash, pearl ash
Lime, kapur ,
Na2SO4 Garam Kue CaO
calx
NaNO3 Chile Saltpeter Ca(OH)2 Air kapur
CaSO4•
NaHCO3 Soda Kue Plaster of Paris
1/2H2O

Klor alkali
Industri pembuatan NaOH dan gas klor sekaligus
disebut industri klor alkali. NaOH dihasilkan dari hidrolisis air
laut. Air yang dibuat jenuh dengan NaCl yaitu 360 g atau 6,2
mol NaCl per kilogram air dielektrolisis dengan dua elektroda
titanium yang dilapisi RuO2 (Gambar 2). Antara katoda (-)
dengan anoda (+) dibatasi oleh difragma asbes (seperti Gambar
3). Ketika larutan dialiri listrik maka kation bergerak ke katoda
dan kemudian tereduksi dan anion bergerak ke katoda dan
sebahagian teroksidasi. Dengan demikian gas klor akan
terbentuk di anoda. Di katoda air direduksi menjadi H2 dan OH-.
OH- kemudian bereaksi natrium membentuk NaOH. Reaksi
yang terlibat sebagai berikut :

Anoda : 2 Cl- Cl2 (g) + e


Katoda : Na+ + e Na
Na + H2O NaOH + H2

Adlim, Kimia Anorganik


159
Hasil Sampingan
2NaOH + Cl2 NaOCl + NaCl + H2O
2OH- + Cl2 2OCl- + H2
4OH- O2 + 2H2O

Transfer 1 mol elektron (1 F = 96485 A det) akan menghasilkan


1 mol redok. Dalam hal ini 1 mol Cl- dirubah menjadi 0,5 mol
Cl2, 1 mol air direduksi menjadi 1 mol OH- dan 0,5 mol H2.

Larutan NaCl

NaOH + NaCl

Gambar 10.5. Elektrolisis larutan NaCl (juga air laut)

Latihan
1. Mengapa logam alkali lunak dan volatile ?
2. Mengapa logam alkali mudah bersifat elektropositif ?
3. Tuliskan konfigurasi elektron fransium ?
4. Bagaimana membuat litium hidrida dan mengapa lebih
stabil dari NaH ?

Adlim, Kimia Anorganik


160
5. Mengapa natrium peroksida bersifat oksidator dam
larutan air ?
6. Apa itu krown eter ?
7. Bagaimana mengatasi kebakaran logam natrium di
laboratorium?
8. Lengkapi reaksi berikut ini
(a) KCl + Na (b)Li + N2
(c) Na + O2 (d) Cs + O2
(e) K + C2H5OH (f) Li + HNEt2
(g) RbO2 + H2O (h) Li2O + H2O
(i) KOH + CO2 (j) Li + ClC6H5
(k) C4H9 Li + CH3I

9. Jika oksigen pada crown eter diganti dengan belerang maka


ion mana yang cenderung terikat K+ atau Ag+, jelaskan !

10.4 Logam Alkali Tanah (alkali earth metal)

Berilium terdapat dalam mineral beryl, Be3Al2(SiO2)6.


Senyawa berilium umumnya bersifat racun terutama jika
terhirup sehingga harus ditangani secara berhati-hati. Senyawa
berilium jika terhirup dapat merusak jaringan sel-sel paru-paru.
Berbeda dengan unsur alkali tanah lainnya garam berilium
dalam air bersifat basa. Sedangkan garam magnesium, kalsium,
barium bersifat netral dalam larutan air. Senyawa alkali tanah
bersifat ionik kecuali senyawa berilium yang cenderung bersifat
kovalen.
Magnesium, kalsium, stronsium dan barium terdapat
secara alami dalam mineral-mineral yang berasal dari laut.
Sebagian terdapat sebagai batu kapur (limestone), CaCO 3,
dolomite (CaCO3 MgCO3) dan karnalit (KClMgCl26H2O).
Mineral yang jarang terdapat ialah strontianite (SrSO 4) dan
barite (BaSO4). Isotop radium-226 merupakan unsur radioaktif
dan biasa digunakan dalam terapi atau pengobatan kanker.

Adlim, Kimia Anorganik


161
Logam berilium diperoleh dengan cara mereduksi BeCl 2
dengan logam Ca atau Mg. Berilium merupakan logam yang
sangat ringan dan sering digunakan sebagai “window” pada
peralatan sinar-X karena dapat menyerap radiasi
elektromagnetik.
Magnesium diisolasi dengan beberapa cara di antaranya
ialah dengan cara kalsinasi dolomite untuk menghasilkan oksida
campuran CaO/MgO. Oksida ini dapat dipisahkan sebagai
Mg(OH)2 dan Ca(OH)2 jika dilarutkan dalam air. Mg(OH)2
akan mengendap lebih dahulu karena kelarutan Mg(OH)2 lebih
kecil dari pada kelarutan Ca(OH)2.

Mg(OH)2Ca(OH)2 + Mg2+ Mg(OH)2 + Ca2+

Cara lain yang lebih penting ialah elektrolisis campuran halida


(misalnya MgCl2 + CaCl2 + NaCl). Dari proses ini yang paling
kecil sifat elektropositifnya yaitu Mg akan terendapkan
sehingga terpisah dari campuran. Magnesium dapat juga
diisolasi dari pemanasan CaOMgO dengan ferrosilicon :

CaOMgO + FeSi Mg + Silikat Ca dan Fe

Pemanasan oksida MgO dengan batu bara pada 2000 oC dapat


menghasilkan magnesium.

MgO + CO Mg + CO

Magnesium digunakan sebagai alloy untuk pembuatan bahan


logam campuran yang digunakan dalam alat-alat kontruksi.
Selain itu magnesium merupakan bahan pembuatan reagent
Grignard yang banyak digunakan pada sintesa senyawa-
senyawa organik. Secara biologi magnesium merupakan bagian
dari krorofil.
Senyawa alkali tanah seperti kalsium karbida CaC 2
(karbid) digunakan sebagai bahan baku las karbid. CaC2
bereaksi dengan air menghasilkan kapur Ca(OH)2 dan gas
asetilen (C2H2) yang mudah terbakar.

Adlim, Kimia Anorganik


162
CaC2 + 2H2O Ca(OH)2 + C2H2

Magnesium karbonat (MgCO3) dapat menyerap asam lambung


karena itu digunakan sebagai bahan baku pembuatan obat
penyakit maag. Selain MgCO3, magnesium sulfat
(MgSO47H2O) atau garam Epsom juga digunakan sebagai obat
maag. BaSO4 (yang disebut barium meal) biasa ditambahkan ke
dalam makanan bagi pasien yang akan diamati (didiagnosa)
keadaan lambungnya. BaSO4 akan nampak keruh jika terkena
sinar-X, sehingga digunakan sebagai tambahan dalam makanan
untuk mengamati kebocoran lambung dengan alat Rontgent.

Sifat umum
Logam alkali tanah terletak pada golongan IIA dalam
sistem priodik. Unsur ini terdiri dari beriliium (Be), magnesium
(Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba) dan radium
(Ra). Agar lebih mudah diingat urutannya maka dapat
digunakan kalimat :
Beli Mangga Cara Sri Baginda Raja

Sebahagian besar logam alkali tanah terdapat di alam dalam


bentuk senyawa. Tetapi radium bersifat radioaktif dan terdapat
dalam uranium. Logam alkali tanah mudah teroksidasi karena
potensial ionisasi kecil. Karena mudah teroksidasi maka
bersifat reduktor yaitu dapat mereduksi logam lain kecuali
terhadap logam alkali. Dalam satu golongan, sifat reduktor dan
juga reaktifanya terhadap unsur lain meningkat dari Be hingga
Ba. Hal ini disebabkan karena jari-jari atomnya semakin besar
sehingga daya tarik inti atom (positif) terhadap elektron valensi
(terluar) semakin lemah. Dengan demikian elektron pada kulit
terluar mudah terlepas sehingga logam alkali tanah mudah
bersifat elektropositif.

Sebagaimana logam alkali, logam alkali tanah mudah


bereaksi dengan air, gas oksigen, gas nitrogen dan halogen.
Sifat basa meningkat dari Be hingga Ba. Be(OH)2 bersifat
amfoter karena dapat bereaksi dengan asam maupun dengan
Adlim, Kimia Anorganik
163
basa. Bila reaksi dengan asam Be(OH)2 bersifat basah dan jika
bereaksi dengan basa yang lebih kuat, Be(OH)2 atau ditulis
H2BeO2 cenderung bersifat asam.

Be(OH)2 + HCl BeCl2 + H2O


Basa asam garam air

Be(OH)2 + NaOH Na2BeO2 + 2H2O


Asam basa garam air

Jika dibakar unsur logam alkali tanah akan


memancarkan warna spesifik dan berwarna warni. Sehingga
logam alkali tanah digunakan sebagai bahan baku pembuatan
kembang api. Warna nyala logam alkali dapat dilihat pada
Tabel 10.5
Tabel 10.5 Warna nyala logam alkali tanah
Unsur Warna Nyala
Be putih terang
Mg putih terang
Ca merah jingga
Sr merah bata
Ba Hijau

Senyawa logam alkali hampir semuanya larut dalam air


termasuk senyawa sulfatnya. Sedangkan senyawa alkali tanah
tidak semuanya larut dalam air terutama garam sulfatnya.
Kelarutan suatu senyawa dapat dilihat dari nilai Ksp
yang disebut juga sebagai hasil kali kelarutan. Makin besar nilai
Ksp makin mudah larut. Misalnya di dalam air, BeSO 4 dan
MgSO4 mudah larut karena nilai Kspnya besar. Sedangkan
CaSO4 sedikit larut dan SrSO4 dan BaSO4 sukar larut dalam air.
Sifat kelarutan garam sulfat unsur logam alkali tanah
merupakan kebalikan dari sifat kelarutan basanya. Kelarutan
basa alkali tanah dari Be hingga Ba meningkat tetapi kelarutan
garam sulfatnya justru menurun.
Garam karbonat, oksalat dan kromat dari mangnesium
sedikit larut dalam air sedangkan dari unsur alkali tanah lainnya
sukar larut air.

Adlim, Kimia Anorganik


164
Semen Potland
Senyawa alkali juga banyak terdapat dalam semen. Ada
beberapa macam semen di antaranya termasuk slag semen,
alumina cement dan asbestos cement. Tetapi yang paling
banyak digunakan adalah semen potland. Composisi utama
semen potland ialah lempung, (lime atau limestone, marl).
Semen potland dapat pula dibedakan berdasarkan composi
bahan penyusunnya (clinker) yang mempunyai dampak
terhadap kekuatan dan kecepatan mengeras. Jenis C3S, C2S,
C3A, C2(A,F), C, M. Formula ini merupakan singkatan untuk
menunjukkan komposis semen potlant, dimana C = CaO, S =
SiO2, A = Al2O3, M = MgO.
Secara sederhana pencampuran bahan penyusun dapat
dilakukan dengan beberapa teknis seperti teknik wet process,
haf-wet process, half-dry process, dry process. Pengeringan
dilakukan pada suhu 1250-2070oC dan burning temperatur pada
suhu 1450oC. Flow chart proses pembuatan semen dapat dilihat
pada Gambar 10.6. Proses pengerasan semen terjadi setelah
komponen penyusun semen bereaksi dengan air.

2(3CaO•SiO2) + 4H2O
3CaO.2SiO2•H2O + 3Ca(OH)2

kalsium aluminat masih bereaksi dengan kalsium hidroksida


membentuk trikalsium aluminat hidrat. Beberapa reaksi yang
kompleks dapat terjadi tergantung bahan-bahan penyusun
semen
3CaO•A2O3 + Ca(OH)2 + 12 H2O
4CaO•A2O3.13 H2O

Gambar 10.6 Flow chart proses pembuatan semen


Adlim, Kimia Anorganik
165
Kramik
Kramik dapat digolongkan pada kramik lempung
(komposisi lempung > 20%) dan kramik spesial (lempung <
20%). Secara industi kramik lempung paling banyak digunakan.
Kedua jenis ini dapat pula diklompokkan berdasarkan
kehomogenan partikelnya. Kramik halus (fine kramik yang
mempunyai diameter partikel 0,2 mm dan kroamik kuarsa yang
mempunyai partikel besar dan berpori besar. Kramik dibedakan
pula pada tingkat porositi yaitu berpori dan tidak berpori. Lihat
scan. Kramik lempung halus bayak digunakan untuk barang
pecah belah sedangakn yang kasar digunakan sebagai pipa,
lantai. Kramik spesial terutama yang halus digunakan insulator
listrik, filter dll.
Pembuatan kramik dimulai dengan penggilingan,
klasifikasi, dan pencampuran). Proses dilanjutkan dengan
pembentukan (press, spay dll), pengeringan (penghilangan air
dan bahan organik), pembakaran sekitar 1000oC tergantung
bahan, finishing (pengkilatan) pencelupan/penyemprotan
dengan alkali oksida (Li2O, Na2O, K2O) , logam tanah jarang,
PbO2, boron dioksida dan pembakaran kembali. Selain zat
pengkilat juga ditambahkan zat pewarna. Jika bahan pengkilat
adalah PbO2 bahan pewarna biasanya kromium oksida (Cr 2O3)
(2%) akan menghasilkan warna zamrud, kobalt oksida (CoO)
menghasilkan warna biru, besi oksida memberi warna hijau,
tembaga oksida menghasilkan warna merah dan serium oksida
sebagai sumber warna kuning.
Bahan pewarna terdiri dari beberapa sumber baik alami
maupun sintetik. Menurut bahan yang digunakan dapat pula
berasal dari bahan organik atau anorganik. Bahan organik
banyak digunakan dalam industri makanan dan pakaian
sedangkan pewarna anorganik terdapat dalam cat, kertas,
plastik, kramik, tinta, bahan-bahan konstruksi. Titanium
dioksida (TiO2) merupakan bahan pewarna putih, besi oksida
(-Fe2O3) sebagai pewarna merah, seng kromat (ZnCrO3)
sebagai sumber warna kuning. Kromium oksida hijau (Cr2O3)
sebagai pewarna hijau, kobalt oksida (CoAl2O4) sebagai pigmen
biru dan besi oksida coklat (Fe2O3) merupakan pigmen warna
coklat dan besi oksida hitam (Fe2O4) sumber warna hitam.

Adlim, Kimia Anorganik


166
10.6 Senyawa golongan IIIA

Boron
Boron secara alami ditemukan sebagai senyawa borat.
Biji boron Ulexite {NaCa[B5O6(OH)6]5H2O;
boraks{Na2[B4O5(OH)4]8H2O;Colemanite
{Ca[B3O4(OH)3]22H2O}; Kernite {Na2[B4O5(OH)4]2H2O}. Tidak
ada B3+ entalpi ionisasi boron relatif tinggi. Senyawa boron
halide BX3 semuanya bersifat asam Lewis bahkan oksidanya
B2O3 dan B(OH)3 juga bersifat asam.
Boron membentuk beberapa alotropi yang sukar
dimurnikan karena padatannya mempunyai titik leleh yang
tinggi. Boron dengan kemurnian 95-98% dapat dibuat dengan
mereduksi oksida B2O3 dengan logam magnesium. Boron sebuk
yang diperoleh dicuci dengan NaOH, HCl, dan HF.
B2O3 + 3Mg 2B + 3MgO

Boron yang lebih murni dapat disintesis dengan mereduksi BCl 3


dengan Zn pada 900oC.
2BCl3 + 3 Zn 3ZnCl2 + 2B

Boron merupakan unsur yang unik dalam golongan IIIB (13)


dan hanya sedikit persamaan sifatnya dengan aluminium yang
berada pada golongan yang sama. Di antara keunikan itu ialah:
1. Oksida B2O3 dan B(OH)3 bersifat asam. Al(OH)3
cenderung bersifat basa walaupun dapat juga bersifat
amfoter (bersifat asam dan basa) yang lemah dan larut
dalam NaOH.
2. Borat dan silikat tersusun dengan struktur yang mirip.
Atom-atom oksigen menjadi penghubung sehingga
menghasilkan rantai, lingkaran dan struktur lainnya yang
kompleks.

3. Boron dan silikon halida (kecuali BF3) dapat


terhidrolisis. Aluninium halida berupa padatan dan
hanya sebahagian yang dapat terhidrolisis. Semuanya
bersifat asam Lewis.

Adlim, Kimia Anorganik


167

4. Boron dan silikon halida bersifat volatil, sangat mudah


terbakar dan dapat terhidrolisis. Aluminium hidrida
merupakan polimer (AlH3)n.

H
O

B
O O
H
O B O
B O
H
O O
B
O
H
Struktur anion borat, [B4O5(OH)4]2-

Senyawa boron
Hampir semua boron yang ada di alam mengandung
oksigen dan bentuk mineral borat. Turunan boron dalam
senyawa organik di antaranya ialah ortoborat, B(OR)3; asil
borat, B(OCOR)3; perokso borat, B(OOR)3 asam boronik
RB(OH)2.
Asam B(OH)3 diperoleh dari borat atau dari hidrolisis
boron trihalida menghasilkan kristal berupa jarum-jarum
berwarna putih. Beberapa reaksi asam borat dapat dilihat pada
diagram berikut ini.
Asam borat sedikit larut dalam air membentuk B(OH) 4-
+
dan H . Konsentrasi asam borat dapat ditentukan dengan cara
menambahkan pengompleks seperti gliserol dan kemudian
dititrasi dengan NaOH.
Boron hidrida atau boron yang bersenyawa dengan
hidrogen saja disebut borana. Beberapa senyawanya seperti
B2H6, B4H10, B9H15, B10H14 dan B20H16.

Adlim, Kimia Anorganik


168

NA[HB(OR)3]

NaF in THF Perokso borat dan


borat perokso hidrat B2O3
B(OR)3 NH4BF3 BF3
Kalor
H2O2
Alkohol alkohol, H2SO4 Na2O2 Penggabungan dengan NH4HF2
kalor

polialkohol tertentu
B2O3 HBO2 B(OH)3 Kompleks khelat (asam)
kalor

RCOCl Penggabungan
dengan oksida logam

B(OCOR)3
Borat

Berapa reaksi asam borat (B(OH)3)

Diboran, B2H6 berupa gas yang mempunyai titik didih -


92oC dan spontan terbakar di udara. Borana yang lebih berat
misalnya B6H10 berbentuk cair dan mudah terbakar di udara.
B10H14 merupakan padatan yang mempunyai titik leleh 99,7oC
dan stabil di udara. Struktur borana mirip dengan struktur
alkana siklik tetapi B dan H dapat menjadi jembatan atau
penghubung ikatan. Ion tetrahidroborat atau borohidrida
misalnya natrium borohidrida (NaBH4) merupakan reduktor
yang kuat.
Senyawaan boron dengan dengan nitrogen disebut
amino borana contohnya adalah borazina atau borazin B3N3H6
yang mempunyai struktur :
H
B
HN NH

HB BH
N
H
Adlim, Kimia Anorganik
169
Silikat dan Aluminat
Silika (SiO2) dan alumina (Al2O3) termasuk senyawa
yang berlimpah di alam. Batuan kuarsa sering terdapat dalam
jumlah besar di alam dan sebagian transparan. Kedua
senyawanya tergolong stabil karena terdapat ikatan yang kuat
antara Si-O-Si yang berbentuk rantai, lingkaran, lempengan dan
jaringan. Terdapat oksigen yang berada pada setiap sudut ikatan
molekul silikat, SiO44- yang berstruktur tetrahedral seperti
terlihat pada Gambar 4 dan Hal yang hampir sama terjadi juga
pada jaringan struktur aluminat, AlO52-. Oksigen berada pada
setiap sudut dan menjadi perhubung dengan unit molekul
aluminat lainnya. Unit molekul aluminat berstruktur oktahedral
seperti terlihat pada Gambar 10.7.
Asbes atau asbestos yang banyak digunakan sebagai
bahan bagunan merupakan termasuk turunan silikat yang serat
tersendiri. Serat terbentuk dari lapisan silikat yang tergulung
seperti gulungan tikar. Debu asbes terbukti dapat menyebabkan
kanker paru-paru. Asbes juga tahan terhadap basa sehingga
digunakan sebagai membran dalam industri pembuatan NaOH.
Kombinasi antara lapisan silikat dan aluminat yang
memiliki struktur tetrahedral dan oktahedral seperti dijumpai
pada mika (biasa permukaan lapisan tripleks mica). Jika diganti
Si4+ dengan Al3+ maka akan dihasilkan jaringan Si-O-Al.
Zeolit terdapat secara alami maupun sintesis. Bahan ini
telah menjadi perhatian ilmuan sehingga menjadi objek
penelitian hingga saat ini. Jaringan struktur zeolit ialah Al-O-Si
yang melingkari rongga-rongga yang diberhubungan satu sama
lain seperti terowongan mikro. Secara umum rumus struktur
Zeolit Ma/n[(AlO2)a(SiO2)b]•xH2O, dimana 1  b/a  5. Struktur
zeolit sebagai seperti Gambar 10.8. Jenis-jenis zeolit
dinataranya ialah : Zeolit X ( alami, analcime,
Na[AlSi2O6]•H2O); Zeolit Y (Na2Ca)-[AlO2)2(SiO2)4]•8H2O;
Zeolit A (sintetik, M112 [(AlO2)12(SiO2)12]•27H2O.

Adlim, Kimia Anorganik


170

Silikat Aluminat
Gambar 10.7. Perbedaan struktur silikat (kiri) dan aluminat
(kanan)

Gambar 10.8. Model struktur zeolit

Tabel 10.6 Lebar effektif pori (channel) pada zeolit-A


Tipe Zeolit Kation Lebar pori
+
3A K 300
+a
3A Na 400
5A ½ Ca2+ b 500
a
Na+ lebih kecil dari K+, maka porinya lebih besar
b
Ca2+ memiliki ukuran hampir sama dengan Na+, tapi
jumlahnya hanya ada setengah

Adlim, Kimia Anorganik


171
Kegunaan zeolit :
(1) Bahan penukar kation (cation exchange)
Cation yang ada di zeolit dapat ditukar dengan kation
lain dalam larutan dan sebaliknya dapat dikembalikan.
Hal berguna untuk melunakkan air sadah, dan bahan
aditif dalam detergent sebagai bahan pengikat kalsium
yang dapat membuat detergen tidak berfungsi.

Na2Z(s) + Ca2+(aq) CaZ(s) + 2Na+(aq)


Na2Z(s) + Mg2+(aq) MgZ(s) + 2Na+(aq)

(2) Sebagai pengering


Jika molekul air dihilangkan dari pori-pori zeolit
(biasanya dengan cara pemanasan pada 350 oC dalam
vacuum), maka zeolit dapat menyerap molekul kecil
terutama air. Zeolit menyerap secara selektif molekul
yang ukurannya sama atau lebih kecil dari ukuran pori
sebagaimana yang tertera pada Tabel 10.6. Zeolit 3A
misalnya dapat secara selektif menyerap molekul air
yang bercampur dalam pelarut DMSO (dimethyl
sulfoxide). Sehingga untuk fungsi ini zeolit disebut juga
sebagai molecukar sieves (penyaring molekul). Agar
molekul dapat diserap oleh zeolit maka molekul harus
polar dan cukup kecil sehingga dapat melewati pori.
Dengan demikian molekul air yang polar dan berstruktur
tetrahedral dan memiliki momen dipole permanent dapat
terserap dengan kuat ke dalam struktur zeolit. Sementara
gas helium, metana (tetrahedral), CO2 (linier) tetapi
tidak memiliki momen dipole permanent (non polar)
tidak terserap oleh zeolit walaupun molekul tersebut
dapat melewati pori zeolit. Sifat menyerap air zeolit
digunakan untuk menghilangkan air dari LNG (liquid
natural gas).

(3) Katalis Padat


Luas pori jaringan aminosilikat dalam zeolit mencapai
100 kali lebih luas dari pada luas permukaan luar zeolit.
Luas pori dapat mencapai 1000 m2 g-1. Akibatnya zeolit

Adlim, Kimia Anorganik


172
dapat berfungsi sebagai katalis untuk reaksi yang
menyenangi permukaan aluminosilikat. Penggantian Si 4+
dengan Al3+ pada struktur dasar zeolit (biasanya hingga
jenuh) menghasilkan zeolit asam. Misalnya jika zeolit
direndam dalam NH4Cl dan kemudian dipanaskan.
Maka NH4+ akan terurai menghasilkan NH3 dalam
bentuk gas dan H+ yang akan tetap dalam zeolit untuk
menambah muatan aluminium (Al 3+ + H+) agar dapat
menjadi pengganti silikon (Si4+). Proton terikat pada
oksigen yang terdapat dalam jaringan alumino silikat.
Ketika dipanaskan maka proton bersamaan dengan
oksigen terlepas (dalam bentuk molekul air) dari
jaringan struktur zeolit sehingga zeolit menjadi berkutup
atau polar. Pada sisi silikon terdapat muatan positif
sedangkan pada sisi alumina bermuatan negatif. Dengan
demikian silikon berfungsi sebagai katalis berbagai
reaksi organik yang dapat dikatalis oleh asam Lewis
(aseptor pasangan elektron).

Jadi katalis zeolit dapat digunakan pada reaksi katalitik :


(a) alkilasi aromatik hidrokarbon (reaksi Fridel-Craft)
dengan AlCl3 sebagai asam Lewis
(b) cracking (pemutusan rantai) hidrokarbon
(c) isomerisasi alkana, alkena, alkil aromatik.

Keunggulan zeolit pada isomerisasi ialah kemampuannya


menghasilkan/mengatur agar dihasilkan lebih banyak isomer
rantai lurus dan mengurangi produksi isomer bercabang.
Normal alkana hingga n-C14H30 dapat melewati pori zeolit 5Å
dan kemudian ikatan C-C atau C-H terputus-putus sehingga
membentuk molekul yang lebih kecil dan berantai lurus.
Sementara alkana yang bercabang tidak dapat meliwati pori.
Seleksi ini disebut ”shape selektive reforming” (penyusunan
selektif bentuk molekul) yang sangat penting untuk
menghasilkan bahan bakar bensin yang lebih bermutu.
Tujuannya meminimumkan jumlah normal alkana (terutama
normal heptana) yang dapat menyebabkan ketidakstabilan

Adlim, Kimia Anorganik


173
pembakaran (knocking), dan memaksimumkan alkana
bercabang terutama isooktana.
Hingga tahun sembilan belas delapan puluhan, TEL
(tetraethyl lead) masih digunakan sebagai anti knocking dalam
bensin. Namun karena sifat racun lead (Pb) maka diganti
dengan tert- butyl ether [MTBE, CH3OC(CH3)3]

Lempung
Lempung terdari lapisan-lapisan silikat dengan ukuran
partikel lebih kecil dari 4 m yang dihasilkan oleh kondisi iklim
alumino silikat. Mineral lempung secara umum terbagi pada dua
kelompok ; tipe koalinit yang berdasarkan pasangan
lapisan/lembaran unit-unit tetrahedral SiO44- dan oktahedral
[AlOn(OH)(3+n)-(6-n) ] atau MgOn(OH)(3+n)-(6-n). Kelompok kedua
ialah illite yang memiliki struktur oktahedral dan dilapisi dua
lapisan atas dan bawah tetraderal (muscovite). Banyak mineral
lempung lainnya yang masuk kategori illite seperti semectics
(khususnya montmorillonite dan beidellite yang merupakan
komponen utama endapan bentonit. Lempung dapat juga
mempunyai sifat seperti zeolite.

10.7 Senyawa golongan IVA

Kaca silikat
Botol dan kaca jendela merupakan natrium kalsium
silikat (soda lime) yang dapat mengandung berbagai
komponen zat lainnya. Misalnya 72% SiO2, 14% Na2O, 10%
CaO dan 3% MgO. Komponen CaO dan MgO diperlukan untuk
mencegah agar gelas tidak larut dalam air. Natrium silikat
berbentuk cairan kental yang disebut water-glass.
Kaca dibuat dari pasir (SiO2), natrium karbonat, kapur
(CaO dan sedikit MgO) dengan cara mengkalsinasi pada
temperatur tinggi. Pengotor yang sering terdapat dalam pasir
ialah besi (II) yang berwarna hijau.

Adlim, Kimia Anorganik


174
Kaca dapat juga dibuat dengan cara mencampur SiO2
(81%) dengan Na2CO3 (setara dengan 4,5% Na2O), asam borat
(B2O3, 12,5%) dan Al2O3 (2%). Dari proses ini dihasilkan kaca
yang tahan terhadap temperatur tinggi.
Kita melihat banyak gelas-gelas yang berwarna terutama
untuk hiasan. Pewarnaan gelas dilakukan pada proses
pembuatannya dengan menambah mineral pewarna seperti
tertera pada Tabel 10.6 :

Karbon
Polusi udara yang paling serius disebabkan oleh polusi
gas CO, CO2, O3, NOz , SO2. Komposisi udara bersih terdiri
dari 78,08% N2, 20,95% O2, 0,934% Ar, hanya 0,036% CO2
(360 ppm) dan minor komponen termasuk Ne, He, CH4, Kr, H2,
N2O dan Xe.
Telah diteliti bahwa dengan adanya perkembangan
industri dan peningkatan jumlah kenderaan bermotor maka
semakin banyak CO2 dilepaskan ke udara telah menyebabkan
perubahan cuaca. Bumi lebih panas dari keadaan sebelumnya.
Isu ini sangat popular dan sebut “panas global atau global
warming”. Diperkirakan pada tahun 2100 akan terjadi kenaikan
suhu bumi rata-rata 1-3,5oC.

Tabel 10.6 Pigmen untuk gelas


Senyawa Warna
oksida besi Hijau, coklat
oksida mangan Orange
Oksida kobalt Biru tua
Emas klorida Merah rubi
Senyawa selenium merah
Karbon dioksida coklat
Campuran mangan, kobalt & besi hitam
Oksida antimony (Sb) putih
Oksida uranium Kuning kehijauan
Senyawa sulfur coklat
Senyawa tembaga Biru muda, merah
Senyawa tima putih

Adlim, Kimia Anorganik


175
Dalam jumlah yang nomal CO2 tidak berbahaya karena
gas ini akan dirubah oleh tumbuhan menjadi karbohidrat dalam
proses fotosintesis dan lainnya beraksi dengan batu kapur
berubah menjadi CaCO3 secara alami. Namun akibat
peningkatan jumlah CO2 yang sangat besar ke atmosfir,
menyebabkan terjadi pencemaran lingkungan. Pada saat ini
setiap individu rata-rata melepaskan 1,1 metrik tons CO2 setiap
tahun.
Penambahan lapisan CO2 di atmosfir menyebabkan
panas matahari yang dipantulkan kembali dari bumi
terperangkap di antara lapisan CO2 dan bumi. Peristiwa ini
penyerupai sinar matahari yang terperangkap dalam rumah kaca
atau greenhouse effect.

Beberapa usaha mengurangi pelepasan CO2 ke udara ialah :


(1) Meningkatkan jumlah tumbuhan (biodeversity)
(2) Dianjurkan lebih baik menggunakan LNG dari pada
minyak bumi dan batu-bara
(3) Menggunakan energi matahari (solar cell), energi nuklir
dari pada energi fosil (minyak bumi dan batu bara).
(4) Kurangi pembabatan hutan
(5) Batasi penggunaan kenderaan bermotor.

Kegunaan karbon dioksida


(a) Pembuatan Urea
(b) Pembuatan es kering (dry es) yang memilki tekan uap
100 kPa pada -78oC, maka menguap pada temperatur
dan tekanan atmosfir tanpa lebih dahulu mencair.
(c) Sebagai gas untuk membuat inert atmosfir.

Bahan bakar jika terbakar akan berubah menjadi karbon


dioksida dan uap air yang lepas ke udara. Karbon dioksida
dikonsumsi oleh tumbuhan dalam fotosintesis dan dirubah
menjadi karbohdrat yang dimakan oleh hewan dan manusia.
Tumbuhan dan hewan yang mati dapat menjadi fosil berubah
ribuan tahun kemudian menjadi bahan bakar. Selain itu kotoran
hewan juga menjadi pupuk bagi tumbuhan. Hewan dan manusia

Adlim, Kimia Anorganik


176
melepaskan CO2 ke udara alam bentuk respirasi sehingga terjadi
siklus karbon di alam seperti terlihat pada Gambar 10.9.

Gambar 10.9 Siklus karbon di alam

10.8 Unsur golongan VA

Nitrogen
Nitrogen biasa membentuk ikatan kovalen dengan tiga
ikatan –N=. Senyawa oksida nitrogen diantaranya ialah N2O,
NO, NO2, N2O3, N2O4 dan N2O5. Senyawa nitrida yang
terbentuk antara nitrogen dengan logam elektropositif misalnya
(Ca2+)3(N3-)2 dan (Li+)3(N3-) dapat diaggap sebagai senyawa
ionik. Senyawa ini dapat dengan segera terhidrolisis
menghasilkan amonia dan basa.

Adlim, Kimia Anorganik


177

Beberapa senyawa nitrogen lainnya termasuk :


(a) Hidrazina, N2H4 merupakan cairan bening dan mudah terurai
di udara menjadi gas N2 dan air ;

N2H4 (l) + O2 (g) N2 (g) + 2H2O

(b) Hidroksilamin, NH2OH merupakan padatan putih

NH2OH (aq) + H2O NH3OH+ + OH-

(c) Azida
Logam berat azina mudah meledak sedangkan logam natrium
azida (NaN3) dapat dibuat dari reaksi
175oC
3NaNH2 + NaNO3 NaN3 + 3NaOH + NH3

Ion azina memilki sifat seperti ion halida

Sintesis amonia
Reaksi antara gas hidrogen dengan gas nitrogen dengan
komposisi 3 mol H2 dan 1 mol N2 dengan katalis Fe dan KOH
sebagai promotor pada temperatur 400-540oC dan tekanan 80-
350 bar, akan menghasilkan gas ammonia yang kemudian
digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk urea. Proses
sintesis ammonia ini disebut Haber-Bosh.
Gas hidrogen yang paling murah dapat disentesa dari
conversi batu bara, minyak bumi (yang memyai titid didih <=
200oC seperti propane, butane, naphta) atau gas alam (metana)
yang lebih dikenal dengan nama LNG (li\quid natural gas).
Metana dan uap air panas dilewatkan pada catalyst NiO
supported (-alumina) pada suhu antara 700-830oC dan tekanan
40 bar untuk menghasilkan gas H2 dan gas karbon monoksida.
Nitrogen dapat diperoleh dari udara dengan cara merubah udara
menjadi cairan dengan pendinginan. Kemudian nitrogen
dipisahlan dari komponen udara lainnya melalui penyulingan.
Proses pembeuatan ammonia meliputi :

Adlim, Kimia Anorganik


178

N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g)

Gas nitrogen diperoleh dengan cara penyuling udara


sedangakan gas H2 diperoleh dari reaksi antara metana dengan
uap air :

CH4(g) + H2O(g) CO(g) + 3H2

Pabrik ammonia bisanya bersamaan dengan pabrik pembuatan


urea sebab ammonia dan CO2 yang dihasilkan dari parik
ammonia digunakan untuk membuatan urea.
CO2 gas + 2 NH3 (l) NH2COONH4(l) (disebut
ammonium karbamat) yang kemudian dalam keadaan
keseimbangan menjadi urea dan air

NH2COONH4 (l) NH2CONH2 + H2O

Sebanyak 70% CO2 dapat bereaksi membentuk urea pada molar


ratio NH3 : CO2 = 4:1 pada suhu 200OC dan tekanan 250 bar.
Kemudian dapat dilakuan penguapan ammonia pada suhu
tersebut dan sekaligus ammonium karbamat berubah menjadi
urea.
Reaksi antara ammonia dengan gas CO 2 pada 150 barr dan
200oC dapat dihasilkan urea;

CO2 + NH3 NH4[CO2NH2] (H2N)2CO+ H2O

Hanya sedikit mikroba yang dapat menggunakan


langsung nitrogen dari udara untuk menyusun asam-asam amino
dan protein mikroba tersebut. Tumbuhan biasanya mengambil
nitrogen dari dalam tanah dalam bentuk garam nitrat (-NO3-),
nitrit (-NO2) dan ammonium (NH4+). Hewan memperoleh
nitrogen dengan memakan tumbuhan. Jadi satu siklus nitrogen
dari hewan, tumbuhan dan nitrogen kembali ke udara (Gambar
10.10). Siklus ini disebut siklus nitrogen. Beberapa jenis bakteri
yang hidup pada akar kacang-kacangan dapat merubah langsung
nitrogen menjadi asam amino yang kemudian digunakan oleh

Adlim, Kimia Anorganik


179
tumbuhan kacangan-kacangan tersebut. Sumber nitrogen
biasanya diberikan dalam bentuk pupuk misalnya pupuk urea,
CO(NH2)2. Urea terurai dalam tanah dengan sejumlah proses
hingga dihasilkan NO3- yang dapat diserap oleh tumbuhan dan
sebahagian terlepas ke udara. Hanya 28-34% nitrogen yang
dapat terserap oleh tumbuhan pada pemupukan di daerah
persawahan. Skema peruraian tersebut dituliskkan sebagai
berikut :

Perubahan urea
CO(NH2)2 + H2O NH2COONH4
NH2COONH4 + H2O (NH4)2CO3
(NH4)2CO3 2NH3 + CO2 + H2O
NH3+H2O NH4OH
NH4OH NH4+ + OH-

Nitosomonas nitrobacter
NH4+ NO2- NO3-
+O2 +1/2O2

Urease nitrosomonas nitrobakter


Urea NH4+ NH3 NO2- NO3-

Denitrifikasi Diserap tumbuhan


NO3- N2O, NO, N2
leaching loss

Adlim, Kimia Anorganik


180

Gambar 10.10. Siklus nitrogen di alam

Fosfor
Unsur fosfor dapat diisolasi dari batuan fosfat yang dibakar
bersama pasir silica dan karbon :

2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 + 10C P4+6CaSiO3 + 10CO

P4 (putih) menyala di udara sehingga harus disimpan dalam air.


Fosfor merah dan hitam stabil di udara tetapi segera terbakar
jika dipanaskan. P4 larut dalam CS2, benzena dan senyawa
organik lainnya dan bersifat racun. Senyawa fosfor termasuk
PCl5 , PCl3 , OPCl3, P4O10 , P4O6 , P4S10 asam-asam oksi fosfor.

Adlim, Kimia Anorganik


181

10.8 Unsur-Unsur Golongan VIA

Oksigen
Ozon
Ozon merupakan alotropi karbon, tidak berwarna, sangat
endoterm dan memilki bau yang menusuk. Ozon dapat
disintesis dengan cara radiasi atau mengaliri listrik gas oksigen:

UV atau aliran listrik


3/2 O2 O3

Ozon bersifat racun bagi tumbuhan dan berbahaya bagi manusia


pada konsentrasi yang tinggi. Ozon dapat menyebabkan sakit
kepala, irritasi selaput lendir walaupun pada konsentrasi rendah.
Namun demikian ozon bermanfaat karena dapat
digunakan sebagai pembunuh hama atau sterilisasi air minum,
oksidator yang kuat pada industri kimia, menjadi lapisan
pelindung bagi bumi dari sengatan sinar matahari. Lapisan
ozon di atmosfir menyerap gelombang pendek (energi tinggi)
sinar UV yang dapat merusak kehidupan mahluk hidup di bumi.

Lapisan stratosfir lapisan ozon menyerap UV dengan berbagai


jenis :

(a) UV-A (320-400 nm) yang dapat menyebabkan


kulit merah.
(b) UV-B (290-320 nm) yang dapat menyebab luka
bakar sinar matahari, kanker kulit, kerusakan
mata.
(c) UV-C (200-290 nm) menyebabkan kanker kulit,
luka parah pada kulit.

Lapisan ozon di atmosfir dapat rusak atau terutai akibat gas


CFC (chlorofluorocarbon) seperti CF2Cl2 dan CFCl3 yang
merupakan gas pendingin, gas pendorong dalam botol parfum.
Gas ini dilepaskan dari tiap rumah tangga setiap hari dan gas

Adlim, Kimia Anorganik


182
tersebut terakumulasi ke udara dan akhirnya sampai ke lapisan
ozon.

Belerang

Gas SO2 & H2S


Batu bara biasanya mengandung belerang baik dalam
bentuk unsur maupun senyawaan. Ketika batubara dibakar
maka sulfur ikut terbakar dan menghasilkan gas SO 2. SO2 tidak
terlalu beracun namun jika terhisap secara langsung dan dalam
waktu yang lama dapat menyebabkan kematian. Batas yang
maksimum yang diperboleh di atmosfir ialah 40-60 g SO2 m-3.
SO2 di udara dapat teroksidasi menjadi SO3 dan kemudian
bereaksi dengan air menghasilkan asam sulfat atau hujan asam.
Sebahagian bagunan dan patung-patung yang terbuat dari beton
di Eropa telah kropos diduga karena hujan asam.
Sulfur terdapat di alam dalam bentuk unsur, H2S, SO2,
biji logam sulfida, sulfat seperti kalsium sulfat dan magnesium
sulfat dsb. Gas H2S yang terdapat dalam gas alam juga dapat
diolah menjadi sulfur jika direaksikan dengan oksigen:

2H2S + O2 3S + 2H2O

Sulfur cenderung membentuk cincin sehingga ditulis S 8 , S2, S3


, S4 , S6 bahkan S20 . Sulfur terdiri dari beberapa senyawa
termasuk SF4, SCl2, SOCl2 , tiosulfat (S2O32-) dan beberapa oksi
sulfur serta logam ditionat (M2+ S2O42-). Politionat dengan
formula umum [O3SSnSO3]2- juga termasuk senyawa sulfur.

Ada beberapa sistem pengontrolan jumlah SO2 sebelum


dilepaskan ke udara yaitu :
(a) Menghilangkan belerang dalam bahan bakar. Misalnya
pencucian dengan NaOH dan kemudian dialirkan CO2
untuk mengendapkan sulfur.
(b) Mengalirkan gas buangan yang mengadung SO2 pada
adsorben CaCO3
H2O
CaCO3 (s) + SO2 (g) CaSO3 (s) + CO2 (g)

Adlim, Kimia Anorganik


183

(c) Merubah SO2 menjadi H2SO4


(d) Fluidized bed combustion
Pada temperatur 820 – 870oC batu kapur dapat bereaksi
dengan SO2 dan udara membentuk kalsium sulfat
(e) Menggunakan bahan bakar berkadar rendah sulfur

Gas H2S merupakan gas beracun dan korosif. Gas CO2


walaupun sifat racunnya tidak seperti H2S namun dapat bersifat
korosif bila bereaksi dengan uap air membentuk asam karbonat
sehingga baik H2S maupun CO2 harus dihilangkan. Berbagai
metoda absorpsi H2S telah diterapkan terutama dengan cara
melewatkan pada larutan monoetanolamina (Lee, 1994) atau
dietanolamin (DEA) (Helwani, 1993). Namun baik senyawa
monoetanolamin maupun DEA bersifat racun dan hidroskopis.
Gas H2S biasanya banyak terdapat dalam gas alam dan
bahkan gas H2S tersebut dijadikan bahan baku industri
pembuatan belerang dan industri terkait lainnya. Bila gas H2S
direaksikan dengan gas SO2 maka akan diperoleh belerang dan
uap air seperti reaksi berikut ini :

2H2S(g) + SO2(g) 3S(s) + 2H2O(g)

Sulfur dapat digunakan untuk pembuatan asam suflat,


vulkanisasi karet dan juga dicampurkan dengan karbon aktif
untuk digunakan sebagai absorben pengikat uap merkuri.
Dietanolamin mempunyai rumus (OHCH2CH2)2NH
disingkat dengan DEA (ditethaolamine) dapat bereaksi dengan
CO2 maupun H2S sehingga DEA digunakan absorben untuk
mengikat gas tersebut. Pada industi eksplorasi gas alam, DEA
dicampur dengan K2CO3 yang ditempatkan pada suatu menara
carbonate absorbenr dan juga DEA absorber. Gas alam yang
mengandung CO2 dan H2S dialirkan pertama pada carbonate
absorber dimana H2S dan CO2 terikat. Kemudian gas alam
dialirkan lagi ke DEA absorber dari atas ke bawah pada suhu
62oC sehingga sisa H2S dan CO2 terikat secara sempurna. Baik
K2CO3 mapun DEA dapat diregenerasi dengan cara pemanasan.
Reaksi – reaksi reaksi yang dapat terjadi adalah :

Adlim, Kimia Anorganik


184
dingin
K2CO3 + H2O + CO2 2KHCO3
panas

dingin
2 K2CO3 + H2S 2KHCO3 + K2S
panas

30o – 60oC
2 (HOCH2CH2)2 NH + CO2 + H2O
100 o – 150oC
(HOCH2CH2)2 NH3)2CO3

30o – 60oC
(HOCH2CH2)2 NH + H2S
100 o – 150oC
(HOCH2CH2)2 NH3+ SH-

Penggunaan K2CO3 untuk adsorben gas CO2 lebih


ekonomis dari pada Na2CO3. Namun penggunaan K2CO3 harus
pada kondisi reaksi yang lebih rumit yaitu suhu reaksi
mendekati titik didih larutan K2CO3 dan pada tekanan lebih
besar dari 1 atm. Sedangkan Na2CO3 dapat menyerap CO2 pada
suhu kamar.

Asam Sulfat
Asam sulfat disintesis dengan cara membakar belerang
menjadi SO2 dan kemudian SO2 direaksikan dengan gas oksigen
dengan menggunakan katalis Pt atau V2O5 untuk menghasilkan
SO3;
Pt atau
2SO2 + O2 2SO3
V2O5

Adlim, Kimia Anorganik


185
Sintesis ini disebut proses Kontak. Gas SO3 yang dihasilkan
dilewatkan ke dalam larutan H2SO4 100% dan kemudian air
ditambahkan untuk menghasilkan disulfat (H2S2O7) atau disebut
oleum. Oleum dapat dihidrolisis menjadi asam-asam sulfat.

Beberapa produk unsur belerang


SO2 dalam bentuk cairan dengan titik didih -10oC
memiliki beberapa kegunaan :
(a) Ekstraktan
Iodium dapat diekstrak dari endapan natrium nitrat Chili
dengan mengalirkan gas SO2
(b) Sebagai pengawet minuman bir
(c) Bahan baku industri pulp dan kertas
(d) Pengolahan limbah klor dan kromium (VI)

Kimia Sulfur dalam industri pulp dan kertas


Pada umumnya kertas terbuat dari serat kayu walaupun
sering juga ditambahkan kapas dan bahan lainnya untuk
menghasilkan kertas tertentu misalnya yang lebih tahan
terhadap serangan serangga. Kayu terdiri dari tiga komponen
utama :
(a) serat yang berukuran 3-5 mm (Kayu lunak di Amerika
Utara) atau 1-2 mm (kayu keras) yang tersusun dari
selulosa.
(b) Lignin yang mengikat/menyatukan secara alami serat-serat
kayu.
(c) Minyak, lemak dan protein yang terdapat dalam sel-sel
kayu dan dalam prosesnya dapat dihasilkan terpena, asam
lemak, tanin dan sebagainya.

Tujuan proses pengolahan kayu menjadi pulp (bahan sebelum


dipress menjadi kertas) ialah untuk memutuskan struktur lignin
untuk menghasilkan anion yang terlarut tetapi tidak terjadi
hidrolisis berlebihan terhadap selulosa. Ada dua proses
pembuatan pulp yang banyak digunakan dalam industri kertas
yaitu proses Kraft dan Proses Sulfit.

Adlim, Kimia Anorganik


186
Perbandingan dua jenis proses kimia pembuatan pulp kayu

Proses Kraft Proses Sulfit


Basa : Asam :
-menggunakan peralatan tabung -menggunakan peralatan
baja karbon atau stainless steel, baja tahan Korosi
menghasilkan kartas yang kuat -serat lebih pendek karena asam
(kraft artinya kuat dlm bahasa -menghidrolisis selolusa
Swedia dan Jerman). - Hanya jenis kayu tertentu
-semua jenis kayu - Pulp berwarna putih
-pulp berwarna coklat kecuali - Kegunaan : kertas putih
diputihkan.
- kegunaan : kertas untuk kardus,
dan
- kertas putih berkualitas tinggi.

Proses Kraft :

Serpihan kayu dimasukkan dalam larutan air


o
NaOH/Na2S/Na2CO3 (pH 12) pada 180 C selama 1-3 jam
tergantung jenis kayu. Cairan ini disebut liquor yang
mengandung bahan kimia tersebut dengan konsentrasi
campuran 120 g L-1.
Cincin aril eter dan gugus metoksi lignin diserang oleh OH - dan
S2- (atau HS-) untuk menghasilkan alkohol terlarut, anion asam
dan beberapa markeptan atau tiol dan sulfida organik yang
sering menimbulkan bau menyengat di lingkung industri kertas.
Tetapi sebahagian limbah yaitu 1,5 hingga 3,2 kg dimetil
sulfida per meter kubik selulosa dapat diolah menjadi bahan
kimia baru yaitu DMSO (dimetilsulfoksida). Gas NO2
direaksikan dengan limbah untuk menghasilkan DMSO. Selain
DMSO terpentin dapat juga dihasilkan dari kondensat gas
buangan. Larutan limbah dikenal sebagai black liquor, dapat
disentrifuse untuk menghasilkan tall oil sebagai bahan baku
asam oleat dan linoleat yang digunakan dalam industri sabun.
Fasa air diuapkan hingga kering dan residunya dibakar untuk
membuat karbon aktif. Residu yang tersisa atau meleleh
mengandung NaOH, kemudian dicampur dengan Na 2SO4 maka
akan terjadi reaksi :

Adlim, Kimia Anorganik


187
Na2SO4 + 2C + 4NaOH(l) 2Na2CO3 + Na2S + 2H2O

Hasil reaksi didinginkan dan dilarutkan dalam air dan terbentuk


larutan yang disebut green liquor. Warna hijau disebabkan
terjadi reaksi antara ion besi dari bahan dasar kayu dengan
sulfide
Pada awalnya zat gas klor digunakan sebagai pemutih
pulp. Gas klor dapat sekaligus diperoleh dari industri
pembuatan NaOH yaitu elektrolisis air laut. Namun gas klor
dapat bereaksi dengan senyawa organik yang ada di dalam pulp
dan menghasilkan organoklor termasuk dioksin yang bersifat
racun. Zat pemutih kemudian diganti dengan kaporit Ca(ClO2)2
sehingga kadar limbah dioksin menurun dan dapat dihasilkan
kertas lebih bermutu. Agar limbah terbebas dari dioksin maka
hidrogen peroksida digunakan sebagai bahan pemutih. Namun
bahan ini tidak setabil dalam keadaan murni sehingga
ditambahkan natrium silikat sebagai pengikat ion logam yang
menyebabkan hidrogen peroksida terdekomposisi.
Metoda sulfit sudah jarang digunakan karena terdapat
beberapa kelemahan di antaranya banyak menyebabkan selulosa
terhidrolisis, sangat korosif terhadap logam serta terbatas pada
jenis kayu tertentu. Proses pembuatan kertas dapat dilihat pada
Gambar 10.11.

10.9 Unsur-Unsur Golongan VIIA

Halogen
Gas klor biasanya dihasilkan dari produk sampingan
industri pembuatan NaOH. Gas ini banyak digunakan pada
industri kimia organik, industri kertas dan pengolahan air
minum. Walaupun banyak manfaatnya tetapi terdapat pula
konsekuensi terhadap kemungkinan pencemaran lingkungan.
Berapa senyawa klor yang telah luas digunakan sekarang mulai
dirasakan dampak terhadap lingkungan:
(a) Kloroflourokarbon (CFC) atau freon merupakan bahan
pengisi mesin kulkas dan AC. Bahan ini juga digunakan
sebagai pelarut, gas pendorong pada botol semprot
Adlim, Kimia Anorganik
188
(parfum), pengembung plastik (pada industri plastik).
CFC telah mulai dikurangi produksinya karena dapat
merusak lapisan ozon di udara sehingga bumi semakin
terbuka terhadap sinar matahari atau bumi menjadi lebih
panas.

Gambar 10.11 Flow chart pembuatan kertas

Adlim, Kimia Anorganik


189
(b) Pelarut senyawa klor (chlorinated solvent) misalnya 1,1-
trikhloroetana (CH3CCl3) juga dapat merusak lapisan
ozon. Kloroform (CHCl3) dapat menyebabkan kanker
pada konsentrasi tinggi.
(c) Pestisida, herbisida dan fungisida umumnya merupakan
senyawaan klor yang juga dapat merusak lingkungan
contohnya DDT.
DDT (Dichlorodiphenyltrichloroethane) merupakan
insektisida yang sudah sejak lama dipakai dan terkenal
sangat effektif membasmi hama. DDT menyerang
bagian system syaraf serangga dan menyebabkan
kematian. Namun bebepa tahun kemudian ditemukan
beberapa masalah seperti serangga menjadi imun atau
tidak mampan lagi dibunuh dengan DDT dan juga
masalah pencemaran lingkungan. Setelah diteliti terjadi
suatu enzim yang dinamakan DDT-dehydrochlorinaase
atau disingkat DDTase dapat merubah struktur DDT
yang beracun menjadi DDE
(dichlorodiphenylchloroethylene) yang tidak lagi
beracun. Bila enzim ini terdapat dapat tubuh serangga
maka serangga tersebut dapat menetralkan DDT menjadi
DDE. Para ahli kimia juga masih merasa heran mengapa
sebahagian serangga sudah imun juga mati bila terkena
DDT. Ternyata ada dua lagi zat yang menyebabkan
enzim DDTase tidak berfungsi sehingga DDT tetap
menjadi racun pada serangga yang sudah imun tersebut.
Senyawa kimia tersebut ialah chlorofenthol dan p-
khlorobenzena-N,N-dibutil-sulfonamida. Salah satu
senyawa ini dapat terikat pada enzim DDTase sehigga
menutupi bereaksinya DDTase dengan DDT. Struktur
kimia DDT, DDE, chlorofenthol dan p-khlorobenzena-
N,N-dibutil-sulfonamida. Struktur DDT dapat dilihat
pada Gambar berikut ini.

(d) Polivenyl klorida (PVC) merupakan bahan baku polimer


untuk menghasilkan plastik. Limbahnya juga dapat
mencemari lingkungan.

Adlim, Kimia Anorganik


190
Limbah Chloroflouro karbon dapat diolah menjadi bahan kimia
yang lebih aman dan bermanfaat, dengan cara mereaksikannya
dengan natrium oksalat :

CF2Cl2(g) +2Na2C2O4 2NaF(s) +2NaCl (s) + 4CO2 (g)+C(s)

Gas flour dan senyawa flour


Gas flour tidak sepopuler gas klor. Senyawa flour alami
seperti flouroapatite [Ca5(PO4)3(F,OH)], flourite (flouspar,
CaF2) dan mika merupakan bahan baku industri yang penting.
Proses isolasi halogen dapat dilihat pada Gambar 10. Tabung
lampu TL atau flouresence dilapisi dengan flouroapatite yang
dicampur dengan fosfor, ion transisi atau lantanida.
Senyawa hidroksiapatite, Ca3(PO4)3OH yaitu komponen
utama lapisan enamel gigi bereaksi lambat dengan ion florida
membentuk floroapatite. Floroapatite merupakan lapisan keras
yang dapat melindungi gigi. Sebanyak 0,7 sampai 1 ppm ion
flour diperlukan untuk pemeliharan gigi. Jika berlebihan (> 4
ppm) ion F- dalam air dapat menyebabkan gangguan pada gigi
dan tulang.

Bromium dan Iodium


Bromium berwarna merah, cairan korosif (titik didih
o
59 C). Gas Brom dapat dibuat dari air laut dengan cara
mengalirkan gas klor. Uap brom dapat ditangkap dalam larutan
Na2CO3 (sumber basa).

Cl2 (g) + 2Br- (air laut) 2Cl- (aq) + Br2 (l)


Br2 (l) + 6OH-(aq) 5Br- + BrO3- + 3H2O

Brom dapat diperoleh kembali jika ditambahkan asam

5Br- + BrO3- + 6 H+ 3Br2 + 3H2O

Adlim, Kimia Anorganik


191

Iodium
Gas iodium berbentuk pada pada suhu kamar, berwarna
lembayung, tetapi berwarna coklat dalam larutan. Iodium dalam
etanol digunakan sebagai antiseptik. Kelarutan I2 dalam air
dapat meningkat jika ditambah garam iodide karena I- dapat
bereaksi dengan I2 membentuk I3-. Seperti juga brom, iodium
diperoleh dari air air laut dengan cara mengalirkan gas brom.
Iodium terkonsentasi pada kelenjer tyroid yang ada pada
manusia dan membentuk asam iodoamino atau tyroxine.

Adlim, Kimia Anorganik

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai