Anda di halaman 1dari 5

Nama: Mega A. N.

Porajow

Kelas : 2-B

NIM : 17111101098

MK : Dasar Epidemiologi

Menganalisa Penyakit Obesitas dengan Menggunakan Model The Environmental Of


Health

The Environmental Of Health

The environmental of health merupakan model status kesehatan yang


dikemukakan oleh Hendrick L. Blum yang menjelaskan bahwa, ada 4 faktor yang
mempengarui status kesehatan seseorang, yaitu.

A. Lingkungan
Lingkungan memiliki pengaruh dan peranan terbesar diikuti perilaku,
fasilitas kesehatan dan keturunan. Lingkungan sangat bervariasi, umumnya
digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu yang berhubungan dengan aspek fisik dan
sosial. Lingkungan yang berhubungan dengan aspek fisik contohnya sampah, air,
udara, tanah, iklim, perumahan, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial
merupakan hasil interaksi antar manusia seperti kebudayaan, pendidikan, ekonomi,
dan sebagainya.
Di samping lingkungan fisik juga ada lingkungan sosial yang berperan.
Sebagai makhluk sosial kita membutuhkan bantuan orang lain, sehingga interaksi
individu satu dengan yang lainnya harus terjalin dengan baik. Kondisi lingkungan
sosial yang buruk dapat menimbulkan masalah kesehatan.
B. Perilaku
Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri. Di
samping itu, juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan,
pendidikan sosial ekonomi, dan perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya.
Perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan sangat memegang peranan
penting untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010. Hal ini dikarenakan budaya hidup
bersih dan sehat harus dapat dimunculkan dari dalam diri masyarakat untuk menjaga
kesehatannya. Diperlukan suatu program untuk menggerakkan masyarakat menuju
satu misi Indonesia Sehat 2010. Sebagai tenaga motorik tersebut adalah orang yang
memiliki kompetensi dalam menggerakkan masyarakat dan paham akan nilai
kesehatan masyarakat. Masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat akan
menghasilkan budaya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat.
C. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan
dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan
dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan
kesehatan. Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi, apakah dapat dijangkau
atau tidak. Yang kedua adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan, informasi dan
motivasi masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan serta
program pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang memerlukan.
D. Keturunan (Genetik)
Keturunan (genetik) merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia
yang dibawa sejak lahir, misalnya dari golongan penyakit keturunan seperti diabetes
melitus, asma, alergi, obesitas, buta warna, albino, dll.
Obesitas
Obesitas adalah penumpukan lemak yang sangat tinggi di dalam tubuh sehingga
membuat berat badan berada di luar batas ideal. Sejumlah komplikasi dapat timbul
akibat obesitas, bahkan beberapa di antaranya membahayakan nyawa. Beberapa contoh
komplikasi yang cukup serius tersebut di antaranya stroke, penyakit jantung koroner,
diabetes melitus, kanker usus, dan kanker payudara.
Obesitas adalah kondisi medis di mana kelebihan lemak tubuh telah terakumulasi
sejauh itu mungkin memiliki efek negatif pada kesehatan. Obesitas paling sering
disebabkan oleh kombinasi asupan makanan yang berlebihan , kurangnya aktivitas fisik,
dan kerentanan genetik.
Analisis penyakit obesitas menurut model status kesehatan The environmental of
health sebagai berikut.
A. Lingkungan
Lingkungan memiliki peranan juga dalam timbulnya penyakit obesitas.
Faktor lingkungan sangat bervariasi antara lain faktor lingkungan fisik dan
lingkungan sosial. Faktor lingkungan yang lebih spesifik dalam menyebabkan
obesitas yaitu lingkungan sosial yang merupakan interaksi dari manusia seperti
kebudayaan dan ekonomi.
Contohnya kebudayaan yang ada di Minahasa yang memiliki kebiasaan party
yang diikuti dengan pesta makan atau makan makanan Khas Minahasa yang
sebagian besar berasal dari lemak. Makanan yang di konsumsi sehari-hari juga
mengandung asam lemak jenuh tinggi, hal ini dapat menyebabkan beberapa
penyakit degeneratif, salah satunya obesitas.
Kondisi ekonomi juga dapat dihubungkan dengan kenaikan risiko obesitas.
Keadaan ekonomi tertentu dan kesibukan tinggi membuat orang hanya fokus pada
pekerjaan dan tidak sempat berpikir untuk memakan makanan yang baik bagi
kesehatan. Beberapa kondisi ekonomi tertentu juga tidak memiliki cukup uang
untuk membeli makan yang sehat, terlalu tinggi memakan karbohidrat dan kurang
mengonsumsi makanan bergizi lainnya.
B. Perilaku
Perilaku atau kebiasaan yang buruk dapat menyebabkan gangguan kesehatan
salah satunya obesitas. Kesehatan seseorang sangat bergantung pada perilaku atau
kebiasaan orang tersebut, orang yang memiliki kebiasaan yang buruk dapat dengan
mudah terserang penyakit. Contoh perilaku atau kebiasaan buruk seseorang yang
dapat menimbulkan obesitas yang paling umum yaitu,
1) Penerapan pola makan yang salah
Orang yang mempunyai kecenderungan gemar mengonsumsi makanan tinggi
kalori dan lemak serta kurangnya konsumsi buah dan sayur sebagai sumber
serat memiliki risiko menjadi seseorang penderita obesitas. Penderita obesitas
umumnya menerapkan pola makan tiga kali sehari dengan porsi makan besar
dan ditambah mengonsumsi camilan tidak sehat. Biasanya mereka sering
mengonsumsi teh manis dan softdrink setiap habis makan.
2) Kurangnya aktivitas fisik
Tingkat pengeluaran energi tubuh sangat peka terhadap pengendalian berat
tubuh. Dengan aktivitas fisik dapat membantu pengeluaran energi dalam tubuh
sehingga berat badan dapat dikendalikan. Jadi olah raga sangat penting dalam
pengendalian berat badan tidak saja karena dapat mengeluarkan kalori,
melainkan juga karena dapat membantu mengatur berfungsinya metabolisme
tubuh.
C. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan juga berpengaruh dalam penanganan obesitas. Jika
SDM dan fasilitas pelayanan kesehatan kurang memadai maka orang-orang akan
kurang mendapat pelayanan kesehatan. Sedangkan penderita obesitas memerlukan
tenaga ahli untuk menanggulanginya. Jadi jika pelayanan kesehatan kurang
memadai maka akan banyak masalah obesitas yang tidak dapat tertangani
sebaliknya jika pelayanan kesehatan memadai maka masalah kesehatan khususnya
obesitas akan tertangani dengan baik.
D. Keturunan (Genetik)
Salah satu penyebab obesitas yang paling jelas dan mudah diselidiki
adalah keturunan. Walaupun faktor keturunan tidak selalu menentukan apakah
orangtua yang obesitas pasti memiliki anak yang obesitas juga, tetapi yang pasti si
anak akan memiliki kecenderungan untuk obesitas karena pengaruh genetik
orangtuanya.
Kebiasaan makan keluarga juga harus diperhatikan saat membicarakan
genetik. Tiap anggota keluarga biasanya memiliki selera makan yang hampir sama.
Jika mereka lebih memilih junk food dibanding makanan sehat atau memiliki
masalah kesehatan yang disebabkan oleh kebiasaan makan, maka biasanya
kebanyakan anggota keluarga akan mengalami obesitas.

Anda mungkin juga menyukai