4ea66b965cd89budidaya Tanaman Hias Gerbera
4ea66b965cd89budidaya Tanaman Hias Gerbera
( Gerbera jamensonii )
I. UMUM
1.1. Sejarah Singkat
1
1.3. Jenis Tanaman
Divisio : Spermatophyta
Famili : Compositae/Asteraceae
Genus : Gerbera
b. Gerbera berbunga dua: helai mahkota tersusun bervariasi lebih dari satu.
Lapis helai mahkota bagian luar nampak sekali perbedaan susunannya. Contoh
berbunga lapis dua yaitu Gerbera jamensonii Fantasi Double Purple yang
berwarna merah.
c. Gerbera berbunga tiga lapis: contoh dari bunga jenis ini adalah Gerbera
jamensonii Fantasi Triple Red yang berbunga dominan merah, kemudian
bervariasi kuning atau hijau kekuningan.
d. Jenis gerbera yang dihasilkan oleh Holand Asia Flori Net di Belanda, dengan
ukuran yang lebih besar dari ke tiga jenis di atas. Varitas yang ditanam adalah
Gerbara yustika (pink merah), Orange Jaffa (oranye cerah), Ventury (oranye tua).
2
II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
a. Curah hujan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara
1.900-2.800 mm/tahun.
b. Daerah yang paling baik adalah daerah yang beriklim sejuk dengan suhu udara
minimum 13,7-18 derajat C dan maksimum 19,5-30 derajat C. Suhu udara ideal di
awal pertumbuhan 22 derajat C. Jika melebihi 35 derajat C, perkecambahan
benih akan terganggu.
a) Tanah yang baik untuk tanaman hias gerbera yaitu tanah lempung yang
berpasir, subur dan banyak mengandung bahan organik atau humus.
b) Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk budidaya hebras
berkisar 5,5-6,0.
3
III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
Tanaman diperbanyak dengan cara generatif dan vegetatif. Benih diseleksi dari
biji yang memiliki daya kecambah atau daya tumbuh yang tinggi dan
berpenampilan bernas. Jika bibit dibeli dari toko, perhatikan tanggal
kadaluarsanya.
Bibit anakan didapatkan dari rumpun tanaman gerbera yang anakannya banyak,
induknya produktif berbunga, tumbuhnya normal, sehat dan berasal dari
tanaman jenis unggul. Keperluan bibit anakan untuk ditanam di lahan terbuka 1
ha sekitar 80.000-90.000 bila jarak tanam 25 x 40 cm.
Bibit yang didapat dari kultur jaringan yaitu mata tunas yang diambil dari
jenis unggul segera dimasukan ke dalam wadah yang mengandung bahan
sterilisasi yaitu Clorax 30%. Lakukan sterilisasi selama 20 menit. Seusai sterilisasi
dengan Clorax segera disterilisasi ulang dengan HgCL2 20% selama 5 menit,
kemudian bilas dengan air aquades steril 5 X.
Bibit yang dari anakan dipisahkan dari rumpun gerbera yang sudah dibersihkan
dari tanah, sebagian akar tangkai dan daun tua dibuang. Tiap bagian minimal satu
anakan.
4
a. Penyemaian di bak persemaian
Pilihlah lokasi tempat semai yang mendapat sinar matahari pagi atau di dalam
suatu ruangan yang mendapat cahaya buatan 40 watt/m2. Siapkan media semai
berupa campuran tanah yang subur halus, pasir dan pupuk kandang yang telah
matang dengan perbandingan 1:1:1. Beri sungkup plastik putih tipis agar
kelembaban mencapai 98%. Sebelum dimasukkan media semai masukkan selapis
pecahan batu bata atau genting kira-kira 1/3 bak pesemaian. Lalu isikan media
semai 90%.
Semaikan benih gerbera secara merata. Setelah 5-7 hari, sungkup dibuka selama
1 jam pada pagi hari. Dari 7-10 hari setelah semai sungkup dibuka selama 3
jam/hari, kemudain bagian atas sungkup dibuka sampai 20 cm dari puncak untuk
mendapatkan kelembaban 90 %. Pada saat umur bibit mencapai 21 hari, di sore
hari sungkup diangkat.
Tanaman atau bibit anakan yang sudah dibersihkan dari tanah, akar-akar juga
daun tua ditanamkan di lahan pembibitan dengan jarak 5 X 10 Cm.
Siram setiap hari 1 atau 2 kali tergantung cuaca. Pemupukan dilakukan 3 minggu
setelah semai. Larutan pupuk terdiri dari 5-10 gram NPK dalam larutan air 10
liter, sedangkan pupuk daun konsentrasinya disesuaikan dengan anjuran.
Penjarangan setelah umur 5-6 minggu.
5
Bibit yang berasal biji siap dipindahtanamkan setelah tanaman berdaun 3-5
helai. Bibit yang berasal dari kultur jaringan siap tanam apabila ukurannya cukup
besar, sedangkan bibit yang dari anakan siap dipindahtanamkan setelah bibit
cukup kuat .
3.2.1 Persiapan
Tentukan lahan yang strategis dan serasi, bersihkan dari gulma, kemudian olah
tanah cukup dalam 30 cm hingga struktur tanah gembur. Biarkan tanah selama
10-15 hari.
Tanah diolah dengan teknik yang sama dengan persiapan di atas. Pasang tiang
setinggi 100-150 cm di sisi timur dan 80-100 cm di sisi barat. Naungi dengan
plastik bening.
Bentuk bedengan selebar 60-80 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara bedengan 40-
60 cm. Buat parit keliling untuk saluran pembuangan kelebihan air dan sekaligus
sebagai saluran irigasi waktu mengairi tanaman.
Naungan juga dapat dibuat sekaligus untuk 2 bedengan dengan tinggi sisi timur
dan barat yang sama dengan naungan 1 bedengan. Di antara bedengan dipasang
tiang setinggi 150-200 m sehingga atap berbentuk segi tiga.
3.2.4. Pengapuran
Pada tanah yang kemasaman tanahnya rendah (di bawah 5) perlu ditambahkan
kapur pertanian seperti dolomit, kalsit, atau Zeagro. Dosis kapur pertanian
berkisar 1-4 ton/ha tergantung pH dan jenis tanahnya.
3.2.5 Pemupukan
6
Pada saat pembuatan bedengan tambahkan pupuk kandang sebanyak 20-30
ton/ha yang disebar merata, kemudian dicampur dengan tanah sambil dibalikkan.
Pemberian pupuk kandang dapat pula dengan cara per lubang tanam rata-rata
200 gram per lubang atau 2-3 kg/m2 luas lahan.
Media pertumbuhan adalah campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang
atau sekam padi (1:1:1). Siapkan polybag berdiameter 15, 20, 25 dan 30 cm
untuk menanam bibit sesuai dengan ukuran dan umurnya. Isi dasar polybag
dengan selapis pecahan bata merah/sekam, lalu diisi dengan media sampai 90%.
Pupuk dasar berupa NPK yang diberikan sebanyak 2-4 gram/tanaman pada saat
tanam.
Lubang tanam selebar dan sedalam daun cangkul pada jarak tanam 20-25 Cm
dalam barisan dan 35-40 cm antar barisan. Waktu yang terbaik di pagi hari antara
jam 06.00-09.00 atau sore antara 15.00-17.00.
Basahi lubang tanam sampai lembab, tanamkan bibit secara tegak ditengah-
tengah lubang tanam, sambil memadatkan tanah di sekitar pangkal tanaman.
Siramlah bedengan sampai cukup basah.
Jika ada tanaman yang mati/rusak seawal mungkin segera disulam atau diganti
dengan tanaman yang baik pada lubang yang sama. Periode penyulaman
sebaiknya tidak melebihi umur 30 hari setelah tanam. Waktu penyulaman yang
baik pagi/sore hari .
7
3.4.3. Perempalan, perempalan dilakukan untuk membuang tunas/cabang yang
sudah tua, mengering maupun yang terserang penyakit.
3.4.4. Pemupukan , Dilakukan secara rutin sebulan sekali. Jenis pupuk yang
dianjurkan NPK serta unsur mikro lainnya. Jumlah pupuk NPK diberikan 2-4
gram/tanaman dengan periode 1 kali dalam sebulan, sehingga untuk setiap
hektarnya antara 200-400 kg. Cara pemberiannya dengan cara dibenamkan
dalam larikan atau lubang diantara tanaman. Pupuk NPK dapat diberikan dalam
bentuk larutan dengan konsentrasi 10 gram/10 liter air dan diberikan sebanyak
200-250 cc/tanaman dengan periode pemberian 10 hari sekali. Pupuk daun
dapat diberikan sesuai anjuran.
3.5.1. Hama
3.5.2. Penyakit
8
Penyebab: jamur Botrytis cinere Pers ex Fr.). Gejala: timbul busuk bunga, hingga
kusut dan diliputi kapang yang berwarna kelabu. Pengendalian: sama dengan
penyakit bercak daun.
3.6. Panen
3.6.1. Ciri dan Umur Panen, bunga gerbera yang siap dipanen adalah kuntum
bunganya telah mekar penuh atau ketika bunga setengah sampai ¾ mekar.
Pemanenan sekitar umur 6-8 bulan setelah tanam bibit asal dari biji, atau 3-5
bulan bila bibitnya berasal dari anakan.
3.6.2. Perkiraan Produksi, pada pertanaman gerbera yang baik dan jenisnya
unggul, tiap rumpun gerbera dapat menghasilkan 5-15 kuntum atau sekitar 140
kuntum bunga per meter luas lahan per tahun.
3.7. Pascapanen
3.7.3. Pengemasan dan Pengangkutan, kemas ikatan bunga dalam wadah kotak
karton ataupun keranjang plastik dan tutup luka bekas potongan dengan kapas
untuk mempertahankan kesegaran. Simpan dikontainer dan siap untuk diangkut.
9
4.1. Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan budidaya bunga gerbera seluas 1.000 m2 yang dilakukan pada tahun
1999 di daerah Bandung.Biaya produksi
Bibit
Pupuk
Tenaga kerja
- Penanaman 5 HKW
Biaya cadangan
1. Rasio output/input
10
Rp. 2.500.000,- Rp. 200.000,- Rp. 9.112.500,-
Tanaman ini juga dapat menjadi komoditas ekspor, selain sebagai bunga potong,
bahan baku industri minyak wangi, sabun dan kosmetik.
V. STANDAR PRODUKSI
11
5.1. Ruang Lingkup, standar meliputi klasifikasi , syarat mutu, cara pengambilan
contoh, cara uji, syarat penandaan dan pengemasan.
5.2. Klasifikasi dan Mutu Standar, mutu dan pengepakan bunga untuk ekspor ke
pasaran Internasional sangat ditentukan oleh negara pengimpor.
5.3. Pengambilan Contoh, Dari satu partai atau lot bunga gerbera yang terdiri
atas maksimum 1.000 kemasan, contoh diambil secara acak sejumlah seperti
tersebut dalam data di atas:
a) Contoh yang diambil semua, jumlah kemasan bunga dalam partai 1-5.
Dari setiap kemasan contoh yang dipilih secara acak diambil sekurang-kurangnya
tiga tangkai bunga. Untuk kemasan contoh dengan isi kurang dari tiga tangkai,
diambil satu tangkai. Dari sejumlah tangkai yang terkumpul kemudian diambil
secara acak contoh yang berjumlah sekurang-kurang lima tangkai diuji. Petugas
pengambil contoh harus memenuhi syarat, yaitu orang yang telah dilatih terlebih
dahulu dan diberi wewenang untuk melakukan hal tersebut.
5.4. Pengemasan
VI. REFERENSI
12
6.1. Daftar Pustaka
13