Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PELAKSANAAN PERTEMUAN

SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN SATU RUMAH SATU JUMANTIK


TINGKAT UPTD PUSKESMAS TELANG SIONG
TANGGAL 17 MARET 2018

I. Pendahuluan

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular akut yang disebabkan

oleh virus Dengue (Flavivirus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Pengakit ini

apabila tidak ditangani segera dapat berakibat fatal, saat ini kasus terus bertambah demikian pula

daerah yang terjangkit. Pada musim penghujan penyakit ini seringkali terjadi peningkatan DBD,

karena terjadinya peningkatan kepadatan jentik.

Penyakit ini sangat endimis di kota – kota besar di Indonesia, termasuk

Kalimantan Tengah telah terjadi kejadian Luar Biasa pada tahun 2009, 2012, 2014 dan 2016 di

beberapa kabupaten di Kalimantan Tengah. Di Kalimantan Tengah angka kesakitan DBD tahun

2011 sebesar 24,17 per seratus ribu penduduk dan meningkat pada tahun 2012 sebesar 68,52 per

seratus ribu penduduk, kemudian kembali menurun pada tahun 2013 menjadi 42,68, pada tahun

2014 menurun menjadi 36,85. Tahun 2015 dan 2016 angka kesakitan DBD meningkat menjadi

60,94 dan 66,91. Angka yang fluktuatif ini menunjukan bahwa perlu adanya upaya yang

komprehensif dalam menangani pengendalian penyakit ini agar terjadi penurunan kasus

bermakna.

Upaya penanggulangan DBD telah banyak dikerjakan namun belum berhasil

menekan angka kesakitan dan kematian beberapa Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah. Target

angka kesakitan adalah kurang dari 49 per 100.000 penduduk dan angka kematian kurang dari

1% selain itu, angka bebas jentik (ABJ) di atas 95%.


Upaya – upaya pengendalian belum berhasil karena belum optimalnya surveilans

kasus, vektor dan virus DBD dalam rangka kewaspadaan dini mencegah KLB, tatalaksana kasus

DBD yang belum standar karena diagnosis DBD yang terlambat, melapokan ke dinas

kesehatan/puskesmas juga terlambat sehingga penyelidikan epidemiologo (PE) juga terlambat

dengan demikian kasusnya meningkat dengan tajam. Di samping itu, keterlambatan tatalaksana

pada penderita dapat menyebabkan kematian. Beberapa kasus yang ditentukan di fasilitas

pelayanan kesehatan swasta juga belum tercover dalam pelaporan, karena itu dibutuhkan upaya

pengumpulan data yang maksimal agar didapatkan angka kesakitan DBD yang sebenarnya.

Sampai saat ini, DBD belum memiliki obat sehingga upaya paling efektif untuk

mengendalikan penyakit ini adalah melalui pengendalian jentik nyamuk. Tahun 2015 secara

Nasional telah dicanangkan gerakan satu rumah satu jumantik, diharapkan setiap rumah

memiliki jumantik yang melaksanakan kegiatan 3M Plus di rumah masing – masing. Kegiatan

ini untuk mencegah perkembangan nyamuk, terutama jentik nyamuk di berbagai tempat yang

menjadi sarang nyamuk berkembang biak. Gerakan 1 rumah 1 jumantik dalam PSN

mengandung pesan bahwa upaya pencegahan dan pengendalian dimulai dari rumah tangga.

Upaya pencegahan DBD akan berjalan optimal bila setiap rumah tangga berperan dan rutin

melaksanakan PSN 3M Plus minimal satu minggu sekali.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka dibutuhkan pengutan kemandirian masyarakat

dan koordinasi mitra terkait dalam pembentukan satu rumah satu jumantik. Kegiatan ini diisi

dengan pertemuan Advokasi, sosialisasi dan mobilisasi tingkat kabupaten. Yaitu bertujuan

sebagai upaya dukungan melibatkan lintas sektor, pengelola Program dan masyarakat untuk

mengendalikan DBD dan Arbovirosis secara bersama – sama. Hal ini sesuai dengan surat dari

Direktur Jendral Ditjen P2P pada tanggal 14 Juni 2017 Nomor KM.04.01/IV/1618/2017.
II. Tujuan

1. Tersosialisasikannya Program Penguatan Kemandirian Masyarakat Dan Koordinasi Mitra

Terkait Dalam Pembentukan Satu Rumah Satu Jumantik kepada Perawat Pustu, Kepala Desa

dan Kader se wilayah UPTD Puskesmas Telang Siong

2. Petugas pustu, Kepala Desa dan Kader mengetahui gambaran tehnik pelaksanaan Program

Program Penguatan Kemandirian Masyarakat Dan Koordinasi Mitra Terkait Dalam

Pembentukan Satu Rumah Satu Jumantik sesuai dengan buku Petunjuk Teknis Implementasi

PSN 3M Plus dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik yang telah disusun oleh Kemenkes RI

3. Membatasi penularan DBD dengan mengendalikan populasi vektor sehingga angka bebas

jentik (ABJ) di atas atau sama dengan 95%.

III. Output Yang di Hasilkan

Adanya Rencana Tindak Lanjut Kegiatan terkait dengan pelaksanaan sosialisasi program

Penguatan Kemandirian Masyarakat Dan Koordinasi Mitra Terkait Dalam Pembentukan Satu

Rumah Satu Jumantik di Tingkat Desa.

IV. Pelaksanaan Pertemuan

Pertemuan Sosialisasi dan Pembentukan Satu Rumah satu Jumantik dilaksanakan di aula

Kecamatan paju Epat

1. Hari/ Tanggal : Sabtu/ 17 Maret 2018

2. Waktu : 09.00-Selesai WIB

3. Tempat : Aula Kecamatan Paju Epat

4. Kegiatan pertemuan di hadiri sebanyak 50 peserta yang berasal dari :

- 3 Orang Kader dari tiap Desa yang berjumlah 30 orang

- 3 Orang Pihak Kecamatan

- 10 Kepala Desa/Aparat Desa

- 7 Perawat Pustu
5. Jalannya Kegiatan

a. Pembukaan

- Pembukaan di mulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya,

- laporan Ketua Panitia yang di sampaikan oleh salah satu pemegang program P2 DBD

UPTD Puskesmas Telang Siong

- Sambutan dan Pengarahan dari Kepala UPTD Puskesmas Telang Siong sekaligus

membuka acara

b. Materi

- Materi Pertama di bawakan oleh nara sumber kabupaten (Kabid P2P Dinas Kesehatan

Barito Timur) Mengenai Kebijakan Tentang Program DBD

- Materi Kedua di bawakan oleh nara sumber kabuapten (Kasie P2 PML Dinas

Kesehatan Barito Timur) tentang Kebijakan Implementasi 3M Plus G1R1J dan situasi

DBD di Barito Timur

- Materi Ketiga di bawakan oleh nara sumber dari UPTD Puskesmas Telang Siong

(Koordinator P2M) tentang Petunjuk Teknis Sismantik dan situasi DBD di Wilayah

UPTD Puskesmas Telang Siong

6. Kesimpulan

a. Di harapakan setelah ada nya kegiatan sosialisasi G1R1J akan di bentuk jumantik di

tingkat desa

b. Penyakit DBD belum memiliki obat sehingga upaya paling efektif untuk mengendalikan

penyakit ini adalah melalui pengendalian jentik nyamuk

c. Setelah acara sosialisasi pihak Aparat Desa bisa mengeluarkan SK Koordinator dan

petugas Jumantik Desa.

7. Acara Penutupan

Kegiatan Penutupan Sosialisasi dan Pembentukan satu Rumah satu Jumantik UPTD

Puskesmas Telang Siong di tutup langsung oleh Kepala UPTD Puskesmas Telang Siong.

Dalam Sambutannya di sampaikan bahwa di harapakan semua kader, aparat desa, serta
petugas pustu di desa bisa melakukan peran serta sebagai coordinator , supervisi dan

jumantik sehingga dapat mengendalikan DBD.

Telang, 17 Maret 2018


Ketua Panita

Wakhid Hazariah,S.Kep
NIP.19861022 201101 2 010
SUSUNAN ORGANISASI PANITIA PENYELENGGARA
KEGIATAN PERTEMUAN KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN
UPTD PUSKESMAS TELANG SIONG
KECAMATAN PAJU EPAT

I. Penanggung jawab : Yahya Amd.Kep

II. Ketua Panitia : Lola De Vita, Amd.Keb

III. Sekretaris : Maria Magdalena BP, Amd.Keb

IV. Sei Perlengkapan : Sefrina Pricilia, Amd.Keb

V. Sei Acara : Bella Indri oktaviani, Amd.Keb

VI. Sei Kebersihan : Aritoni

Anda mungkin juga menyukai