Panophtalmitis merupakan suatu peradangan bersifat supuratif yang
melibatkan bola mata hingga lapisan luar bola mata, kapsul tenon dan jaringan bola mata. Biasanya keadaan ini terjadi pada pasien yang memiliki kekurangan dalam sistem kekebalan tubuh untuk setiap penyakit yang kronis seperti diabetes atau infeksi oleh virus HIV, atau akibat dari trauma atau operasi pada mata yang menyebabkan terbentuknya jalur yang dapat membuat mikroba menembus ke dalam bola mata. Kejadiannya rata-rata adalah sekitar 5 per 10.000 pasien yang berobat dalam setahun. Kejadian ini dapat meningkat karena penyebaran AIDS, penggunaan agen imunosupresif yang berlebihan, dan yang sering yaitu akibat dari tindakan prosedur invasif. Sebagian besar kasus (sekitar 60%) terjadi setelah operasi intraokular. Ketika operasi merupakan penyebab, panopthalmitis biasanya dimulai dalam waktu 1 minggu setelah operasi. Di Amerika Serikat, panopthalmitis postcataract merupakan bentuk yang paling umum, dengan sekitar 0,1-0,3% dari operasi yang memiliki komplikasi ini, dan kejadian ini telah meningkat selama beberapa tahun terakhir. Posttraumatic panopthalmitis terjadi pada 4-13% dari semua cedera penetrasi okular. sedangkan kejadian panopthalmitis akibat benda asing intraokular adalah sekitar 7-31%. Komplikasi paling sering akibat penyakit ini ialah penurunan visus yang dapat menjadi permanen, dan yang paling berbahaya apabila terjadi penyebaran infeksi secara hematogen dan menyebabkan syok septik.