Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

PUSKESMAS MELAYU KOTA PIRING


Jl. Kijang Lama Kel. Melayu Kota Piring Kec. Tanjungpinang Timur –
Tanjungpinang
Email: puskesmasmkp@gmail.com Telp. (0771) 319021 Kode Pos 29123

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA


PENDENGARAN

A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk
hidup sehat sehingga terwujud derajat kesehatan yang optimal. Keberhasilan
pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM). Indera penglihatan sangat menentukan kualitas sumber daya manusia,
karena 83% informasi sehari-hari masuknya melalui jalur penglihatan, melalui
pendengaran 11%, penciuman 3,5%, peraba 1,5%, dan pengecap 1,0%.

B. LATAR BELAKANG

Dalam rangka menurunkan prevalensi ketulian, Departemen Kesehatan telah


menyusun kebijakan - kebijakan di bidang Kesehatan Indera Pendengaran yaitu: Rencana
Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan (Renstranas PGP Ketulian) dan Pedoman
Manajemen Kesehatan Indera tingkat Provinsi dan Kabupaten /Kota. Kegiatan
Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian di Provinsidan Kabupaten /Kota
sesuai dengan rekomendasi WHO akan diprioritaskan pada 4 penyakit penyebab gangguan
pendengaran dan ketulian yaitu OMSK, Presbikusis, Gangguan pendengaran akibat bising
/Noise Induce Hearing Loss (NIHL) dan Tuli congenital. Namun demikian adanya prioritas
tersebut tidak mengabaikan penyakit lain penyebab ketulian yang spesifik di wilayah
tersebut. Kegiatan pelayanan kesehatan Indera Pendengaran dilaksanakan oleh
Puskesmas sebagi sarana pelayanan kesehatan strata pertama dan Balai Kesehatan Indera
Masyarakat (BKIM) dan RSU sebagai sarana rujukan.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dan mempunyai fungsi
sebagai
1). Penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
2). Pusat pemberdayaan masyarakat,
3). Pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam mencapai Visi: Kecamatan Sehat,
Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan wajib yaitu upaya promosi kesehatan,
kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak serta KB, upaya perbaikan gizi masyarakat,
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta upaya pengobatan. Selain itu sesuai
dengan masalah daerah setempat dapat dilaksanakan upaya kesehatan pengembangan.
Kesehatan Indera Pendengaran termasuk dalam upaya kesehatan pengembangan
Puskesmas yang dapat diintegrasikan dengan upaya kesehatan wajib.
Agar program kesehatan Indera Pendengaran ini dapat dikelola baik dari aspek
manajemen di tingkat Puskesmas maupun aspek pelayanan kepada masyarakat yang
mencakup promotif, preventif, dan kuratif, maka diperlukan suatu pedoman pelayanan
kesehatan Indera Pendengaran di Puskesmas.

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga terwujud derajat kesehatan yang
optimal di wilayah kerja Puskesmas Tentena. Keberhasilan pembangunan kesehatan
berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, di mana Kesehatan
Indera Pendengaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk meningkatkan
kualitas SDM.
WHO memperkirakan bahwa pada tahun 2000 terdapat 250 juta (4,2%) penduduk
dunia menderita gangguan pendengaran, di mana sepertiganya terdapat di Asia Tenggara,
termasuk Indonesia. Hasil survey Nasional Kesehatan Indera tahun 1994-1998 di 7 Provinsi
didapatkan prevalensi ketulian 0,4%, gangguan pendengaran 16,8% (masukan P/L, umur).
Penyebab terbanyak dari morbiditas telinga adalah serumen prop (3,6%), dan OMSK
(3,1%) di samping gangguan pendengaran lainnya yaitu presbikusis (2,6%), ototoksisitas
(0,3%), tulimendadak (0,2%), dan tuna rungu (0,1%).

C.Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan Indera Pendengaran masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dan kader
b. Meningkatnya kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat untuk memelihara
kesehatan dalam menanggulangi gangguan pendengaran dan ketulian
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan Kesehatan Indera Pendengaran kepada
masyarakat
d. Meningkatnya temuan kasus gangguan pendengaran secara dini
e. Meningkatnya cakupan pelayanan Kesehatan Indera Pendengaran masyarakat
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan Indera Pendengaran masyarakat di wilayah kerja

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dan kader
b. Meningkatnya kesadaran, sikap, dan perilaku masyarakat untuk memelihara
kesehatan dalam menanggulangi gangguan pendengaran
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan Kesehatan Indera Pendengaran kepada
masyarakat
d. Meningkatnya cakupan pelayanan Kesehatan Indera Pendengaran masyarakat
melalui deteksi dini

D. SASARAN
1. Sasaran Primer
a. Bayi
b. Balita
c. Anak usia sekolah / remaja
d. Usia produktif
e. Usia lanjut
2. Sasaran Sekunder
a. Tenaga kesehatan
b. Kader
c. Tokoh masyarakat, dll

E. PERENCANAAN KEGIATAN

1. Sumber daya yang ada:


a. Tenaga yang terlibat:
1) Dokter, perawat dan tenaga medis lainnya
2) Kader, guru sekolah dan tokoh masyarakat
3) Tenaga refraksionis
4) Sarana dan prasarana
5) Dana
2. Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
3. Penyusunan Usulan Kegiatan

Tabel 1. Matriks Rencana Kegiatan


F. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Sosialisasi
2. Pelatihan
3. Pelayanan Kesehatan Indera Penglohatan di Puskesmas:
a. Pelayanan di dalam gedung puskesmas, berupa:
1) Penyuluhan Kesehatan Indera Penglihatan
2) Penjaringan kasus-kasus penyakit mata dan kebutaan serta gangguan
fungsi penglihatan melalui rawat jalan pengobatan
3) Pemeriksaan dan tindakan medis pelayanan kesehatan Indera Penglihatan
Primer
b. Pelayanan di luar gedung puskesmas

G. RINCIAN KEGIATAN

NO Rincian Kegiatan Sasaran Umum Sasaran Cara Melaksanakan


Khusus Kegiatan
1. Deteksi dini kasus penyakit Anak Sekolah Murid SD Melakukan pemeriksan
telinga dan SMP telinga pada murid
2 Sosialisasi tentang Panca Indera Anak Sekolah Murid SD Memberikan penyuluhan
Pendengaran dan SMP tentang panca indera
pendengaran
3. Penemuan Kasus Telinga di Masyarakat Penderita Melakuakn pemeriksaan
Puskesmas Penyakit kesehatan telinga di
Telinga puskesmas

H. JADWAL KEGIATAN

NO BULAN
Kegiatan Jan Feb Mar April Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1. Deteksi dini kasus
2x 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x
penyakit telinga
2 Sosialisasi tentang
Panca Indera 2x 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x
Pendengaran
3 Penemuan Kasus
1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x
Telinga di Puskesmas
I. SUMBER DANA

Dana kegiatan ini sepenuhnya dibebankan pada BOK Puskesmas Melayu Kota Piring

2019 dengan penghitungan sebagai berikut

1. Jiwa Deteksi dini kasus penyakit telinga

2 orang x 13 kegiatan x Rp. 50.000 = Rp. 1.300.000

2. Sosialisasi tentang Panca Indera Pendengaran

2 orang x 13 kegiatan x Rp. 50.000 = Rp. 1.300.000

3. Penemuan Kasus Telinga di Puskesmas

2 orang x 12 kegiatan x Rp. 50.000 = Rp. 1.200.000

J. EVALUASI PRA PELAKSANAAN PROGRAM

Dalam melaksanakan kegiatan dilakukan pendokumentasian sebagai berikut

a. Evaluasi target sebelumnya yang sudah tercapai dan target tahun yang akan

dilaksanakan

b. kegiatan dilaksanakan oleh perawat, dokter umum dan bidan yang ada puskesmas

melayu kota piring

c. Semua hasil kegiatan dilaporkan kepada kepala puskesmas melayu kota piring

dilanjutkan ke dinas kesehatan kota tanjungpinang


K. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Hasil pelaksanaan kegiatan dicatat dalam format setiap bulannya. Laporan

dibuat setelah kegiatan dilaksanakan dan dilaporkan ke dinas kesehatan kota. Evaluasi

kegiatan yang dilakukan oleh pelaksana program

Mengetahui: Tanjungpinang, 01 Januari 2019

Kepala Puskesmas Melayu Kota Piring Pelaksana Program Indera Penglihatan

dr. Puji Rahayu Mahdalena,AMK

NIP. 19770301 200803 2 002 NIP.196909 161991 03 2 009

Anda mungkin juga menyukai