Anda di halaman 1dari 12

e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No.1 Tahun 2014)

PENGARUH BIAYA OPERASIONAL DAN SIMPAN-PINJAM TERHADAP


SISA HASIL USAHA KOPERASI SIMPAN-PINJAM (KSP) “X” SINGARAJA

1 1 2
I Nyoman Agus Tri Arnawa, I Made Pradana Adi Putra, Nyoman Ari Surya Darmawan

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

email:{arnawa_cute@yahoo.co.id,adiputraundiksha@gmail.com,arisuryadharma
wan@yahoo.com}@undiksha.ac.id

Abstrak
Kopeasi Simpan-Pinjam (KSP) “X” Singaraja berkomitmen terhadap prinsip-
prinsip dasar koperasi tentang keamanan, manfaat, dan likuiditas dimana para nasabah
merupakan asset dan mitra usaha Kopeasi Simpan-Pinjam (KSP) “X” untuk bersama-
sama mengenmbangkan dan membangun kesejahteraan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya operasional terhadap
Sisa Hasil Usaha, pengaruh Simpan-Pinjam terhadap Sisa Hasil Usaha, pengaruh biaya
operasional dan Simpan-Pinjam secara simultan terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi
Simpan-Pinjam (KSP) “X” Singaraja. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan-
Pinjam (KSP) “X” Singaraja. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
dengan pengolahan data yang dilakukan menggunakan metode analisis deskriptif
kuantitatif. Teknik pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan bantuan program
komputer yaitu program SPSS. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian
adalah menggunakan model regresi linier berganda. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan dokumentasi, dan penelitian pustaka.
Hasil analisis terhadap Pengaruh Biaya Operasional Dan Simpan-Pinjam
Terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan-Pinjam (KSP) “X” Singaraja. Dengan
diterimanya hipotesis penelitian tersebut berarti hasil penelitian ini dapat dijelaskan
bahwa biaya operasional dan simpan pinjam berpengaruh secara simultan terhadap sisa
hasil usaha..

Kata Kunci: Biaya Operasional, Simpan-Pinjam, Sisa Hasil Usaha, Koperasi Simpan-
Pinjam (KSP) “X” Singaraja.

Abstract
Credit unions ““X”” Singaraja had a commitment on the basic principles of Coop
in relation to security, benefit, and liquidity, where all the customers became the main
asset and business partners of the coop ““X”” to develop and establish welfare.
The study aimed at finding out the effect of operational cost on the net income,
the effect of savings and loan on the net income, the effect of operational cost and
savings and loan simultaneusly on the net income of the credits union “danamukti”
singaraja. The study was conducted at the Coop ““X”” Singaraja. The data were collected
by using documentation and library research methods. The analysis of data was made
based on the descriptive quantitatve method by using multiple linear regression. The
selection of the sample was conducted by a support of SPSS program.
The results of analysis on the operational cost and savings and loan on net
income of the coop ““X”” Singaraja. By accepting the hypothesis of this study, it meant
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No.1 Tahun 2014)

that the results of the study could be explained that operational cost and savings and
loan had a simultaneous effect on the net income of the coop.

Keywords: operatonal cost, savings and loan, net income, credit unions of ““X””
Singaraja.

PENDAHULUAN
Koperasi merupakan salah satu serta tujuan dari koperasi tersebut bisa
penggerak perekonomian rakyat yang tercapai dengan baik.
berfungsi untuk membangun dan Kopeasi Simpan-Pinjam (KSP) “X”
mengembangkan potensi serta kemampuan Singaraja membuka kesempatan kepada
ekonomi para anggota khususnya dan masyarakat untuk ikut bergabung mengikuti
masyarakat pada umumnya. Selain itu, produk-produk inovatif yang dimilikinya,
koperasi juga berfungsi untuk meningkatkan dengan tujuan agar para nasabah tidak
kesejahteraan ekonomi dan sosial mengalami kesulitan masalah keuangan
perusahaan terutama dalam hal pemberian dikemudian hari. Kopeasi Simpan-Pinjam
kredit modal kerja kepada anggotanya. (KSP) “X” Singaraja berkomitmen terhadap
Tujuan utama koperasi adalah menyalurkan prinsip-prinsip dasar koperasi tentang
kredit kepada anggotanya sehingga masalah keamanan, manfaat, dan likuiditas dimana
utama yang dihadapi oleh koperasi adalah para nasabah merupakan asset dan mitra
seberapa besar kegiatan koperasi dalam usaha Kopeasi Simpan-Pinjam (KSP) “X”
bidang penyaluran kredit kepada anggotanya untuk bersama-sama mengenmbangkan dan
dapat menimbulkan suatu risiko yaitu risiko membangun kesejahteraan.
timbulnya kredit macet. Keberhasilan pengelola koperasi
Koperasi merupakan salah satu badan sangat ditentukan oleh kegiatan
usaha yang berbadan hukum dengan usaha pendayagunaan Sumber Daya Manusia.
yang beranggotakan orang-orang yang Pengelola Sumber Daya Manusia dimaksud
berorientasi menghasilkan nilai tambah yang disini meliputi pembinaan personalia dan
dapat dimanfaatkan bagi peningkatan pembinaan anggota. Tujuan dari suatu
kesejahteraan anggotanya. Selain itu, koperasi perusahaan pada umumnya adalah
juga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang meningkatkan laba agar dapat
berorientasi untuk menumbuhkan partisipasi mempertahankan kelangsungan hidup
masyarakat dalam upaya usahanya dalam kurun waktu yang tidak
memperkokoh struktur perekonomian terbatas. Untuk mencapai tujuan tersebut di
nasional dengan demokrasi ekonomi yang tengah ketatnya persaingan usaha tidaklah
berdasarkan atas asas kekeluargaan (UU mudah, di mana setiap pengusaha berlomba-
nomor 25 tahun 1992). lomba memberikan pelayanan terbaik kepada
Dana Cadangan, adalah sejumlah seluruh konsumennya. Tak terkecuali
uang yang diperoleh dan penyisihan sisa kegiatan KSP. “X”, baik pada anggota
hasil usaha yang digunakan untuk memupuk maupun bukan anggota. Kesadaran
modal sendiri dan untuk menutup kerugian masyarakat terhadap peranan koperasi
koperasi bila diperlukan. dalam perekonomian yang semakin tinggi,
Penilaian hasil koperasi digunakan dapat menumbuhkan minat dan kepercayaan
untuk mengetahui seberapa sehatnya masyarakat terhadap koperasi.
koperasi dalam melaksanakan usahanya. Pengendalian biaya adalah produk
Agar penilaian tersebut di dapatkan hasil ikutan manajemen yang efektif, karena jika
yang valid serta dapat bermanfaat bagi manajemen suatu perusahaan
pengambil keputusan untuk bisa melanjutkan diselenggarakan secara efektif, biasanya
usahanya agar lebih maju dan berkembang terjadi efisiensi yang tinggi. Dan efisiensi
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No.1 Tahun 2014)

yang tinggi merupakan gejala nyata dari Lokasi penelitian pada penelitian ini
pengendalian biaya. adalah pada Koperasi Simpan-Pinjam “X”
Agar dapat memaksimalkan laba Singaraja.
yang didapat oleh koperasi , maka bagian Populasi dalam penelitian ini adalah
keuangan perlu mengetahui apa saja faktor- laporan tahunan dari tahun 2009-2013 pada
faktor yang memiliki pengaruh besar Koperasi Simpan-Pinjam “X” Singaraja.
terhadap laba suatu koperasi. Dalam Dalam penelitian ini unit sampelnya
penelitian ini akan dibahas mengenai faktor- adalah laporan biaya operasional dan laba
faktor yang berpengaruh terhadap Sisa Hasil usaha tahun 2009-2013 pada Koperasi
Usaha KSP “X” Singaraja, yaitu biaya Simpan-Pinjam “X” Singaraja.
operasional dan Simpan pinjam terhadap Variabel dalam penelitian ini adalah
Sisa hasil usaha pada Koperasi Simpan- atribut yang terdapat pada laporan tahunan
Pinjam (KSP) “X” Singaraja. dari tahun 2009-2013 pada Koperasi Simpan-
Pinjam “X” Singaraja.
METODE Definisi variabel perlu dilakukan untuk
Rancangan penelitian adalah rencana menghindari kesalahan dalam mengartikan
dari struktur penelitian yang menggambarkan variabel-variabel yang dianalisa, meliputi:
proses dan hasil riset sedapat mungkin Pada dasarnya biaya pada koperasi di
menjadi valid, obyektif, efisien dan efektif. bagi menjadi dua yakni biaya operasional dan
Dalam penelitian yang dilakukan, penulis biaya non operasional. Biaya operasional
akan merancang kajian teoritis dan kajian (biaya usaha) adalah seluruh biaya yang
empiris yang berkaitan dengan penelitian. berhubungan langsung dengan kegiatan
Penelitian ini dilakukan pada Koperasi koperasi, sebagaimana pada lembaga usaha
Simpan-Pinjam (KSP) “X” Singaraja. baik jasa maupun manufaktur. Menurut
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab Mulyono (1992), macam-macam biaya
rumusan masalah dalam penelitian dan juga operasional meliputi: Biaya bunga, yang
turut menentukan tujuan penelitian yang ingin dimaksud dengan biaya bunga adalah semua
dicapai, sehingga rancangan penelitian biaya atas dana-dana (termasuk provisi) yang
diperlukan dalam melaksanakan penelitian berasal dari pihak ketiga bank dan bukan
dari tahap awal hingga sampai pada tahap bank, Biaya Tenaga Kerja, yang dimaksud
pelaporan hasil. dengan biaya tenaga kerja adalah seluruh
Sumber informasi utama dari penelitian biaya yang dikeluarkan untuk membiayai
ini adalah Koperasi Simpan-Pinjam (KSP) “X” pegawai atau karyawan, seperti gaji dan
Singaraja. Jenis data yang digunakan dalam upah, uang lembur, perawatan kesehatan,
penelitian ini berupa data primer dan data honorarium komisaris, Penyusutan,yang
sekunder. Metode pengumpulan data yang dimaksud denga biaya penyusutan adalah
dilakukan dalam penelitian ini adalah metode biaya yang dikeluarkan utnuk penyusutan
dokumentasi, metode observasi, metode benda-benda tetap dan inventaris maupun
wawancara, dan metode kajian pustaka. penyusutan atas piutang, dan Biaya rupa-
Pengolahan data yang dilakukan rupa, yang dimaksud dengan biaya rupa-rupa
menggunakan metode analisis deskriptif adalah biaya lannya yang merupakan biaya
kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu langsung dari kegiatan usaha yang termasuk
mengolah data dengan lebih banyak pada rekening biaya-biaya tersebut, misalnya
mengumpulkan data dan menguraikannya premi asuransi, sewa gedung dan lain-lain.
secara menyeluruh dan sesuai dengan Secara umum ruang lingkup kegiatan
permasalahan yang sedang diteliti, sehingga usaha koperasi simpan pinjam adalah
akan diperoleh suatu hasil dari pengolahan penghimpunan dan penyaluran dana yang
data yang disebut hasil penelitian. berbentuk penyaluran pinjaman terutama dari
dan untuk anggota.
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No.1 Tahun 2014)

Koperasi yang berbentuk jasa (koperasi Data sekunder yang digunakan untuk
simpan pinjam) dalam menjalankan usahanya penelitian ini adalah:Struktur organisasi KSP
melakukan penghimpunan dana. Dana yang “X” Singaraja, Uraian deskripsi pekerjaan dari
dimaksudkan bisa berbentuk hutang atau masing-masing bagian dalam proses
ekuitas atau kekayaan bersih. Jika dilihat jenis pengaruh biaya operasional dan simpan-
dan sumber dana maka dana yang berbentuk pinjam terhadap sisa hasil usaha pada KSP
hutang berasal dari tabungan anggota “X” Singaraja, dan Formulir, bukti dan catatan
kemudian simpanan berjangka atau pinjaman yang berhubungan dengan proses pengaruh
yang diterima koperasi simpan pinjam, biaya operasional dan simpan-pinjam
sedangkan yang bersumber dari kekayaan terhadap sisa hasil usaha pada KSP “X”
bersih diantaranya berasal dari simpanan wajib Singaraja.
dan simpanan sukarela yang berasal dari Adapun teknik pengumpulan data yang
anggota, cadangan umum serta hasil usaha dilakukan adalah dengan cara:
ditahun berjalan. Dokumentasi adalah mencari data
Sisa hasil usaha (SHU) adalah selisih mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
dari seluruh pemasukan atau penerimaan catatan, transkip, buku, agenda dan lain
total (total value) dengan biaya-biaya atau sebagainya (Arikunto, 2006:231). Untuk
biaya total (total cost) dalam satu tahun buku. mendapatkan data-data yang diperlukan
Didalam perkoperasian hasil usaha sama seperti anggaran pendapatan dan biaya
dengan laba. Sisa Hasil Usaha adalah operasional, realisasi pendapatan dan biaya
keuntungan bersih yang didapat oleh operasional, maka peneliti menggunakan
perusahaan setelah hasil penjualan dikurangi arsip-arsip yang ada di perusahaan untuk
dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk dipergunakan dalam penelitian.
keperluan produksi, operasional, pemasaran, Penelitian pustaka adalah penelitian
dan lain-lain. yang dilakukan dalam upaya memperoleh
Definisi Sisa Hasil usaha menurut bahan-bahan berupa teori melalui kajian
Baswir (2000) dalam bukunya “Koperasi buku-buku literatur, bahan kuliah dan
Indonesia” adalah: “Sisa Hasil Usaha yang karangan ilmiah lainnya sebagai landasan
diperoleh dari kegiatan utama perusahaan teori.
yang merupakan selisih dari pendapatan Metode analisis data dalam penelitian
bersih dengan harga pokok penjualan dan ini adalah menggunakan bantuan program
beban usaha”. komputer yaitu program SPSS.Metode
Menurut SAK (2004:35) : “SisaHasil analisis data yang digunakan dalam
usaha adalah pendapatan koperasi yang di penelitian adalah menggunakan model
peroleh dalam satu tahun buku setelah regresi linier berganda.
dikurangi beban pokok penjualan dan beban Uji asumsi klasik digunakan untuk
usaha dalan buku yang bersangkutan”. mengetahui apakah hasil analisis linier
Menurut UU No. 25 / 1992, tentang berganda yang digunakan untuk
perkoperasian, Bab IX pasal 45 adalah menganalisis terbebas dari penyimpangan
sebagai berikut : asumsi klasik yang meliputi uji normalitas,
“SHU koperasi adalah pendapatan multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan
koperasi yang diperoleh dalam satu tahun autokorelasi (Ghozali, 2009). Adapun masing-
buku dikurang dengan biaya, penyusutan dan masing pengujian tersebut dapat dijabarkan
kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun sebagai berikut:
buku yang bersangkutan”. Uji normalitas bertujuan untuk menguji
Jenis data yang digunakan dalam apakah dalam residual dari model regresi,
penelitian ini adalah Data kuantitatif yaitu variabel dependen, variabel independen, atau
data dalam bentuk angka-angka yang dapat keduanya yang dibuat berdistribusi normal
dinyatakan dan diukur dengan satuan hitung ataukah tidak. Model regresi yang baik
atau data kualitatif yang diangkakan. adalah memiliki distribusi residual yang
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No.1 Tahun 2014)

normal atau mendekati normal. Menurut Nata mendeteksi ada atau tidaknya
(2002:180) menyatakan bahwa suatu heteroskedastisitas digunakan uji glejser,
pengujian untuk mengetahui apakah dalam dengan meregresikan nilai absolute residual
model regresi, variabel terikat, dan variabel terhadap variabel bebas.
bebas berdistribusi normal atau tidak. Metode Uji t digunakan untuk menguji variabel-
yang digunakan dengan menggunakan variabel independen secara individu
statistik Kolmogorov-Smirnov. Alat uji ini berpengaruh dominan dengan taraf
biasa disebut dengan K-S yang tersedia signifikansi 5% (Ghozali, 2010). Langkah-
dalam program SPSS. Kriteria yang langkah dalam menguji t adalah sebagai
digunakan dalam tes ini adalah dengan berikut:
membandingkan antara tingkat signifikansi Ho : β = 0, artinya tidak terdapat
yang didapat dengan tingkat signifikansi pengaruh secara parsial antar variabel
tertentuyaitu:Nilaisignifikanatau independen (X) terhadap variabel dependen
probabilitas < 0,05, maka distribusi data (Y). Biaya Operasional, Simpan Pinjam tidak
adalah tidak normal dan Nilai signifikan atau berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha.
probabilitas > 0,05, maka distribusi data Ha : β ≠ 0, artinya terdapat pengaruh
adalah normal. secara parsial antara variabel independen (X)
Menurut Ghozali (2002:57) dalam terhadap variabel dependen (Y). Biaya
Suyana Utama (2008:92), uji multikolinieritas Operasional, Simpan Pinjam berpengaruh
bertujuan untuk menguji apakah pada model terhadap Sisa Hasil Usaha.
regresi ditemukan adanya korelasi antar Kedua menentukan Tingkat Signifikan ,
variabel bebas. Model regresi yang baik Tingkat signifikan pada penelitian ini adalah
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara 5%, artinya risiko kesalahan mengambil
variabel bebas. Model regresi yang baik keputusan adalah 5%.
adalah bebas dari gejala multikolinieritas. Ketiga pengambilan Keputusan, jika
Untuk itu diperlukan uji multikolinieritas probabilitas (sig t) < α (0,05) maka Ho ditolak,
terhadap setiap data variabel bebas yaitu artinya ada pengaruh yang signifikan secara
dengan: Melihat angka collinearity statistics parsial dari variabel independen (X) terhadap
yang ditunjukkan oleh nilai Variance Inflation variabel dependen (Y), jika probabilitas (sig t)
Factor (VIF). Jika angka VIF lebih besar dari > α (0,05) maka Ho diterima, artinya tidak
5, maka variabel bebas yang akan memiliki ada pengaruh yang signifikan secara parsial
masalah multikolinieritas (Santoso, 2002) dan dari variabel independen (X).
Melihat nilai tolerance pada output penilaian Uji F digunakan untuk menguji apakah
multikolineritas yang tidak menunjukkan hasil variabel-variabel independen secara
yang lebih besar dari 0,1 akan memberikan serempak signifikan berpengaruh terhadap
kenyataan bahwa tidak terjadi masalah variabel dependen (Ghozali, 2010). Langkah-
multikolinieritas (Santoso, 2002). langkah Uji F sebagai berikut :
Menurut Ghozali (2002:93) dalam Ho : β = 0, artinya variabel
Suyana Utama (2008:93) uji independen secara simultan tidak
heteroskedastisitas bertujuan menguji berpengaruh terhadap variabel dependen.
apakah dalam model regresi terjadi Ha : β ≠ 0, artinya paling sedikit
ketidaksamaan varians dari residual satu salah satu dari variabel independen secara
pengamatan ke pengamatan yang lain. simultan berpengaruh terhadap variabel
Model regresi yang baik adalah yang tidak dependen.
mengandung gejala heteroskedastisitas atau Kedua menentukan Tingkat Signifikan.
mempunyai varians yang homogen. Jika Tingkat signifikan pada penelitian ini adalah
suatu model regresi yang mengandung 5% artinya risiko kesalahan mengambil
gejala heteroskedastisitas akan memberikan keputusan 5%.
hasil prediksi yang menyimpang (Suyana Ketiga pengambilan Keputusan. Jika
Utama, 2008:93). Salah satu cara untuk probabilitas (sig F) < α (0,05) maka Ho
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No.1 Tahun 2014)

ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan Koperasi primer yaitu koperasi yang
dari variabel independen terhadap variabel didirikan oleh dan beranggotakan orang-
dependen.Jika probabilitas (sig F) > α (0,05) orang. Sebagai syarat mendirikan koperasi
maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh primer diperlukan anggota paling sedikit 20
yang signifikan dari variabel independen orang. Koperasi sekunder yaitu koperasi yang
terhadap variabel dependen. didirikan oleh dan beranggotakan koperasi
primer. Untuk mendirikan koperasi sekunder
HASIL DAN PEMBAHASAN minimal merupakan gabungan tiga koperasi
Dari segi bahasa (etimologi) koperasi primer yang sejenis. Koperasi sekunder dapat
berasal dari dua kata bahasa inggris yaitu Co berbentuk pusat koperasi, gabungan koperasi
dan Operate. Co dapat diartikan bersama- dan induk koperasi.
sama sedangkan operate dapat diartikan Koperasi “X” Singaraja bertempat di
sebagai menjalankan. Setelah digabungkan jln. Pulau Menjangan Kelurahan Banyunig
Cooperate berarti menjalankan bersama- Selatan. yang dipimpin oleh Bpk I KETUT
sama. SUARTIKA,SE.MM. yang berjabat sebagai
Undang-undang RI nomor 25 tahun ketua Koperasi dan salah satu Karyawan di
1992 : Undang-undang ini memberikan ruang Koperasi “X” Singaraja. Sejak berdiri sampai
gerak dan kesempatan usaha yang luas yang sekarang koperasi mengikut sertakan
menyangkut kepentingan kehidupan anggota secara aktif semua anggota
perekonomian rakyat. Peraturan perundang- Koperasi “X” Singaraja.
undangan yang ada belum sepenuhnya Deskripsi hasil penelitian dalam
menampung hal yang diperlukan untuk penelitian ini disajikan untuk memberikan
menunjang terlaksananya koperasi, baik informasi tentang karakteristik variabel
sebagai badan usaha maupun sebagai penelitian, antara lain maximum,minimum,
gerakan ekonomi rakyat. mean dan standart deviation. Hasil deskripsi
hasil penelitian disajikan pada Tabel 1

Tabel 1 Deskripsi Hasil Penelitian


NMinimum Maximum Mean Std. Deviation
10 165.657.370, 2.007.191.188 820.284.241,089 593.584.121,440
Biaya Operasional 00 ,67 0 69
10 794.526.988, 8.818.773.041 3.669.132.138,5 2.769.092.261,10
Simpan Pinjam 00 ,21 340 611
10 20.724.232,0 104.350.775,0 53.767.721,0700 26.925.000,7316
Sisa Hasil Usaha 0 8 2

Valid N (listwise) 10
Sumber: Lampiran 1 (data diolah), 2014

Pengujian asumsi klasik yang meliputi untuk variabel Biaya Operasional berturut-
pengujian normalitas, heteroskedastisitas, turut sebesar 1,321 dan 0,061, serta nilai
dan multikolinieritas dilakukan sebelum kolmogorov-smirnov dan tingkat signifikansi
pengujian hipotesis. nilai kolmogorov-smirnov variabel Simpan
Berdasarkan hasil uji normalitas data Pinjam berturut-turut sebesar 2,776 dan 0,00
dengan menggunakan uji kolmogorov- serta variabel Sisa Hasil Usaha berturut-turut
smirnov dan dengan melihat uji grafik, sebesar 1,842 dan 0,002. Dengan demikian
dihasilkan nilai kolmogorov-smirnov dan dapat disimpulkan bahwa data mempunyai
tingkat signifikansi nilai kolmogorov-smirnov distribusi normal mengingat jika tingkat
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No.1 Tahun 2014)

signifikansi nilai kolmogorov-smirnov lebih nilai signifikansi setiap variabel begitu juga
besar 0,05 maka data dapat dinyatakan didukung dengan grafik dimana data
berdistribusi normal. Hal ini dapat diketahui mengikut garis diagonal.
dengan melihat nilai kolmogorov-smirnov dan

Tabel 2 Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Biaya Simpan Sisa Hasil
Operasional Pinjam Usaha
N 10 10 10
Normal Mean 820.284.241 3.669.132 Normal
Parameters(a,b) ,0890 .138,5340 Paramete
rs(a,b)
Std. Deviation 593.584.121 2.769.092
.261,1061
,44069
1
Most Extreme Absolute Most
Differences ,194 ,186 Extreme
Difference
s
Positive ,194 ,186 ,169
Negative -,135 -,150 -,113
Kolmogorov-Smirnov Z ,613 ,590 ,534
Asymp. Sig. (2-tailed) ,847 ,878 ,938
a Test distribution is Normal
b Calculated from data

Menurut Ghozali Berdasarkan uji multikolineiritas


(2002:93) dalam dihasilkan, nilai VIF pada Tabel. 3
Suyana Utama (2008:93) uji memperlihatkan bahwa VIF untuk Biaya
heteroskedastisitas bertujuan menguji Operasional adalah 2,445 dan Simpan
apakah dalam model regresi terjadi Pinjam adalah 2,445. Berdasarkan nilai VIF
ketidaksamaan varians dari residual satu yang ada pada variabel-variabel penelitian ini,
pengamatan ke pengamatan yang lain. dapat dilihat bahwa semua nilai VIF lebih
Model regresi yang baik adalah yang tidak kecil dari 5. Ini menunjukkan bahwa variabel-
mengandung gejala heteroskedastisitas atau variabel dependen dalam penelitian ini bebas
mempunyai varians yang homogen dari gejala multikolineiritas (Santoso, 2002).
sebagaimana disajikan pada gambar 1
diperoleh hasil bahwa nilai statistik dari
seluruh variabel tidak ada yang signifikan
secara statistik, sehingga dapat disimpulkan
bahwa model ini tidak mengalami masalah
heterokedastisitas
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No.1 Tahun 2014)

Tabel 3 Uji Multikolinearistas


Stand
ardize
d
Model Unstandardize Coeffi Collinearity
d Coefficients cients Statistics
Std.
B Error Beta T Sig. Tolerance VIF
(Constant) 17.30 1.181. 14,65
6.992, 123,8 ,000
3
447 70
Biaya ,024 ,012 ,538 2,001 ,086 ,009 116,8
Operasional 54
Simpan ,004 ,003 ,461 1,716 ,130 ,009 116,8
Pinjam 54
a Dependent Variable: SHU
Sumber: Lampiran 5 (data diolah), 2014

Tabel 4 Rangkuman Hasil Analisis Regresi uji Biaya Operasional terhadap Sisa Hasil Usaha

Model R R Adjusted Std. Error of


Square R Square the Estimate
,998a ,996 ,994 2.008.238,929
37
a Predictors: (Constant), Simpan Pinjam, Biaya Operasional
b Dependent Variable: SHU

Coefficients(a)

Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model Std.
B Error Beta T Sig.
(Constant) 17.306.9 1.181.12 14,653 ,000
92,447 3,870
Biaya Operasional ,024 ,012 ,538 2,001 ,086
Simpan Pinjam ,004 ,003 ,461 1,716 ,130

a Dependent Variable: SHU

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui sebesar 0,086 lebih besar dari α = 0,05, ini
bahwa variabel Biaya Operasional (X1) berarti H0 diterima, sebaliknya H1 ditolak.
memiliki nilai koefisien regresi sebesar ,024 Berdasarkan hasil uji tersebut disimpulkan
dan thitung sebesar 2,001 serta nilai p value
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No.1 Tahun 2014)

bahwa Biaya Operasional tidak berpengaruh ini berarti tingkat efisiensi kinerja operasional
signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha. KSP “X” Singaraja semakin meningkat maka
Hasil pengujian pengaruh biaya SHU (Sisa Hasil Usaha) yang diberikan
operasional terhadap sisa hasil usaha kepada anggotanya akan semakin meningkat
menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. pula. Dengan kata lain Biaya Operasional
Dengan ditolak hipotesis penelitian tersebut menunjukkan sejauhmana tingkat efisiensi
berarti hasil penelitian ini dapat dijelaskan kinerja KSP “X” Singaraja. Nilai Biaya
bahwa biaya operasional tidak berpengaruh Operasional diperoleh dengan rumus biaya
signifikan terhadap sisa hasil usaha pada operasional dibagi dengan pendapatan
Koperasai Simpan-Pinjam (KSP) “X” operasional. Nilai biaya operasioal menurun
Singaraja. apabila biaya operasional menurun, dilain
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak pendapatan operasional tetap, dan juga
Variabel Biaya Operasional tidak mempunyai biaya operasional tetap, dilain pihak
pengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil pendapatan operasional meningkat. Semakin
Usaha KSP “X” Singaraja. Hal ini tidak rendah biaya operasional maka koperasi
sejalan dengan teori yang dikemukan oleh semakin efesien dalam mengeluarkan biaya
Ernawati (2000:26) cara meningkatkan Sisa untuk menghasilkan pendapatan yang
Hasil Usaha/laba usaha yaitu meningkatkan meningkat. Dengan adanya peningkatan
volume penjualan, menaikkan harga pendapatan koperasi maka SHU yang
penjualan, dan mengurangi biaya. Hasil diterima oleh anggota semakin meningkat
penelitian ini juga mendukung penelitian yang pula.Dengan demikian maka hipotesis kedua
dilakukan oleh Novi Andrianto (2013) yang yang menyatakan adanya pengaruh antara
menyatakan bahwa biaya operasional secara Biaya Operasional terhadap Sisa Hasil Usaha
parsial berpengaruh terhadap sisa hasil tidak terbukti.
usaha, karena dalam penetapan biaya Hasil pengujian pengaruh simpan
operasional dalam setiap periode operasinya pinjam terhadap sisa hasil usaha
tidak menunjukkan terjadinya penyimpangan, menunjukkan bahwa hipotesis ditolak.
yaitu jumlah realisasi biaya yang dikeluarkan Dengan ditolaknya hipotesis penelitian
lebih kecil dari pada jumlah yang tersebut berarti hasil penelitian ini dapat
dianggarkan. Sehingga sisa hasil usaha yang dijelaskan bahwa simpan pinjam tidak
diperoleh dalam setiap periodenya pun lebih berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil
besar dari pada jumlah laba yang usaha pada Koperasai Simpan-Pinjam (KSP)
dianggarkan. “X” Singaraja.
Penelitian ini juga tidak sejalan Hal ini dapat ditunjukkan dengan
dengan Penelitian Dewi (2009) yaitu Analisis adanya variabel Simpan pinjam yang tidak
rasio efisiensi operasional terhadap laba mempunyai pengaruh signifikan terhadap
bersih perusahaan pada pabrik gula mojo Sisa Hasil Usaha KSP “X” Singaraja yang
Teknik analisis yang digunakan untuk ditunjukkan dengan nilai koefisien signifikansi
pengujian hipotesisnya adalah Uji korelasi, sebesar 0,130 dan memiliki nilai koefisien
koefisien determinasi, dan uji regresi. Hasil regresi sebesar 0,004. Hal ini menunjukkan
penelitian Dewi (2009) yaitu mengkorelasikan bahwa hasil analisis koefisien regresi untuk
antara rasio efisiensi operasional dengan X2 (b2) sebesar 0,004 yang berarti setiap
laba bersih. Penelitian ini mengemukakan penambahan 1 % X2 akan menaikkan nilai
bahwa secara parsial penggunaan biaya SHU sebesar 0,004, dalam hal ini faktor lain
operasional yang tinggi sangat menyebabkan yang mempengaruhi dianggap konstan.
menurunnya laba bersih. Penelitian yang dilakukan oleh Novi
Variabel Biaya Operasional tidak Andrianto (2013) yang menyatakan bahwa
mempunyai pengaruh signifikan terhadap simpan pinjam secara parsial berpengaruh
Sisa Hasil Usaha KSP “X” Singaraja dengan terhadap sisa hasil usaha, karena semakin
nilai koefisien signifikansi sebesar 0,086. Hal banyak anggota yang dimiliki oleh setiap
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No.1 Tahun 2014)

koperasi maka semakin banyak pula jumlah pendapatan, bunga pinjaman dan
simpanan yang di dapat oleh koperasi pendapatan administrasi. Dan dari hal
tersebut dapat dipergunakan atau diputarkan tersebut Sisa Hasil Usaha yang didapatkan
kembali kepada angggota koperasi. akan semakin tinggi pula.
Simpanan bagi koperasi sangat Besarnya pengaruh variabel bebas
berperan dalam upaya untuk membiayai yang terdiri dari Biaya Operasional (X1) dan
sendiri kegiatan usahanya bagi kemajuan Simpan Pinjam (X2) secara bersama-sama
koperasi tanpa harus mengharapkan uluran terhadap Sisa Hasil Usaha (Y) adalah
bantuan dari pihak luar. Simpanan yang ditunjukkan pada besarnya koefisien
terkumpul memegang peranan sangat determinasi yaitu R2 atau Rsquare sebesar
penting di dalam pelaksanaan usaha 0,996 atau 99,6%, sisanya sebesar 0,004
koperasi dimana koperasi dapat membiayai atau 0,4 % dipengaruhi oleh faktor–faktor
dirinya sendiri sehingga dapat menentukan lain.
maju mundurnya usaha koperasi. Selain dari Berdasarkan hasil uji hipotesis yang
simpanan anggota, koperasi mendapatkan telah dilakukan maka model penelitian yang
dana atau untuk menambah kegiatan dihasilkan adalah sebagai berikut:
usahanya yang berasal dari keuntungan SHU = 17.306.992,447 + 0,024BO+
setiap tahun dari sisa hasil usaha berupa 0,004SP
cadangan yang tidak dibagikan. Dengan Dari persamaan di atas, dapat dilihat
dana yang di simpan di koperasi maka dana bahwa koefisien dari variabel Biaya
ini akan didistribusikan kepada anggota Operasional (BO) menunjukkan angka positif.
maupun calon anggota dalam bentuk kredit Hal ini menunjukkan hubungan antara
karena semakin banyak transaksi terhadap variabel Biaya Operasional terhadap Sisa
simpan pinjam yang dilakukan,maka Hasil Usaha adalah positif yaitu semakin
pendapatan bunga pinjaman dan pendapatan tinggi variabel Biaya Operasional maka
administrasi kredit semakin tinggi, semakin tinggi pula Sisa Hasil Usaha.
selanjutnya sisa hasil usaha yang didapat Sedangkan koefisien dari variabel Simpan
oleh koperasi ini juga akan semakin tinggi pinjam menunjukkan nilai koefisien regresi
pula. Dengan demikian maka hipotesis kedua sebesar 0,004. Hal ini berarti setiap
yang menyatakan adanya pengaruh antara penambahan 1 % X2 akan menaikkan nilai
Simpan Pinjam terhadap Sisa Hasil Usaha SHU sebesar 0,004, dalam hal ini faktor lain
tidak terbukti. yang mempengaruhi dianggap konstan.
Hipotesis ketiga dari penelitian ini Hasil penelitian ini juga mendukung
adalah biaya operasional dan simpan pinjam penelitian yang dilakukan oleh Novi Andrianto
berpengaruh secara simultan terhadap sisa (2013) yang menyatakan bahwa Biaya
hasil usaha. Hasil pengujian menunjukkan Operasional dan Simpan Pinjam berpengaruh
bahwa hipotesis diterima. Dengan diterima secara simultan terhadap Sisa Hasil Usaha.
hipotesis penelitian tersebut berarti hasil Hal ini juga sesuai dengan UU nomor 25
penelitian ini dapat dijelaskan bahwa biaya tahun 1992 yang menyatakan bahwaKoperasi
operasional dan simpan pinjam berpengaruh merupakan salah satu badan usaha yang
secara simultan terhadap sisa hasil usaha. berbadan hukum dengan usaha yang
Dari hal tersebut diatas, sebaiknya hal yang beranggotakan orang-orang yang berorientasi
harus dilakukan oleh pimpinan koperasi agar menghasilkan nilai tambah yang dapat
koperasi yang dijalankan olehnya harus dimanfaatkan bagi peningkatan
memperhatikan banyak hal, diantaranya kesejahteraan anggotanya. Selain itu,
Biaya Operasional yang ada harus sebisa koperasi juga sebagai gerakan ekonomi
mungkin ditekan agar Sisa Hasil Usaha yang rakyat yang berorientasi untuk menumbuhkan
didapat bisa semakin tinggi. Kemudian dari partisipasi masyarakat dalam upaya
Simpan Pinjam yang dilakukan, didapat memperkokoh struktur perekonomian
sumber utama pendapatan koperasi berupa nasional dengan demokrasi ekonomi yang
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No.1 Tahun 2014)

berdasarkan atas asas kekeluargaan. Bagi Kepala Koperasi “X” Singaraja,


Dengan demikian maka hipotesis ketiga yang agar senantiasa mempertahankan kinerja
menyatakan adanya pengaruh antara Biaya dalam pengendalian biaya yang selama ini
Operasional dan Simpan Pinjam terhadap sudah terealisasi dengan baik, dan atau bila
Sisa Hasil Usaha terbukti. perlu semakin meningkatkan lagi kinerjanya
agar lebih baik.
SIMPULAN DAN SARAN Diharapkan dapat terus melakukan
Hasil pengujian pengaruh biaya kebijakan penetapan dengan berdasarkan
operasional terhadap sisa hasil usaha pada apa yang selama ini telah dilakukan.
menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Masukan yang dapat diberikan untuk
Dengan ditolak hipotesis penelitian tersebut peneliti selanjutnya yaitu agar dapat
berarti hasil penelitian ini dapat dijelaskan melakukan penelitian di daerah lain dengan
bahwa biaya operasional tidak berpengaruh sampel yang lebih banyak.
signifikan terhadap sisa hasil usaha pada
Koperasai Simpan-Pinjam (KSP) “X”
Singaraja. Dengan demikian maka hipotesis DAFTAR PUSTAKA
kedua yang menyatakan adanya pengaruh Anoraga, Panji dan Ninik Widiyanti, 1997.
antara Biaya Operasional terhadap Sisa Hasil Dinamika Koperasi, Jakarta : PT
Usaha tidak terbukti. Rineka Cipta.
Hasil pengujian pengaruh simpan
pinjam terhadap sisa hasil usaha Anthony, Robert N., dkk., 1992. Sistem
menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Pengendalian Manajemen. Edisi
Dengan ditolaknya hipotesis penelitian Keenam Jilid I, Alih Bahasa Agus
tersebut berarti hasil penelitian ini dapat Maulana, Penerbit Binarupa Aksara
dijelaskan bahwa simpan pinjam tidak Kurnia, Jakarta.
berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil
usaha pada Koperasai Simpan-Pinjam (KSP) Arifin Sitio dan Halomoan Tamba. 2001.
“X” Singaraja. Dengan demikian maka Koperasi Teori dan Praktek.Jakarta:
hipotesis kedua yang menyatakan adanya Erlangga
pengaruh antara Simpan Pinjam terhadap
Sisa Hasil Usaha tidak terbukti. Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur
Hipotesis ketiga dari penelitian ini Penelitian Kualitatif. Edisi
adalah biaya operasional dan simpan pinjam Ketigabelas, Penerbit Rineka Cipta,
berpengaruh secara simultan terhadap sisa Jakarta.
hasil usaha. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa hipotesis diterima. Dengan diterima Baswir, Revrisond, 2000. Koperasi Indonesia.
hipotesis penelitian tersebut berarti hasil Edisi Pertama, Penerbit BPFE
penelitian ini dapat dijelaskan bahwa biaya UGM, Yogyakarta.
operasional dan simpan pinjam berpengaruh
secara simultan terhadap sisa hasil usaha. Chaniago, Drs. Arifinal. 1984, Perkoperasian
Dengan demikian maka hipotesis ketiga yang Indonesia, Bandung: Angkasa.
menyatakan adanya pengaruh antara Biaya
Operasional dan Simpan Pinjam terhadap Dewi, Marutha 2009. “Skripsi Judul Analisis
Sisa Hasil Usaha terbukti. Rasio Efisiensi Operasional
Berdasarkan penelitian yang Terhadap Laba Bersih Perusahaan
dilaksanakan mengenai “Pengaruh Biaya Pada Pabrik Gula Mojo”.
Operasional dan Simpan-Pinjam (KSP) “X”
Singaraja”, penulis mengemukakan saran- Ernawati, Zuni Dwi, 2000. “Pengendalian
saran terhadap kelemahan-kelemahan dalam Biaya Operasional Dalam Upaya
penelitian ini yaitu: Meningkatkan Laba Operasi Pada
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 2 No.1 Tahun 2014)

PT. BPR Pulau Intan Sejahtera Sudarsono, Edilius, 2005. Koperasi Dalam
Kecamatan Kesamben Kabupaten Teori Dan Praktek. Penerbit Rineka
Blitar”. Skripsi, Universitas Cipta, Jakarta.
Muhammadiyah, Malang.
Supriyanto, Y., 1995. Anggaran Perusahaan
Hansen, Mowen. Diterjemahkan oleh Dewi Perencanaan Dan Pengendalian
Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Laba. Penerbit BPFE UGM,
2004. Akuntansi Manajemen. Edisi Yogyakarta.
Ke-enam Jakarta: Salemba Empat.
Supriyono, R.A., 1993. Akuntansi Biaya
Hendrojogi. 2004. Koperasi Asas Teori dan Pengumpulan Biaya Dan Penentuan
Praktek. Jakarta: P.T. Grafindo Harga Pokok. Penerbit BPFE UGM,
Persada. Yogyakarta.

Jonathan, Sarwono, 2005, ”Teori dan Praktik Syahrul dan Afdi Nizar, Muhammad. 2000.
Riset Pemasaran dengan SPSS”, Manajemen Keuangan. Jakarta:
Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Citra Marta Prima.

Machfoedz, Mas'ud, 1993. Akuntansi ------, 2000. Akuntansi Biaya Perencanaan


Manajemen. Edisi Keempat, Dan Pengendalian Biaya Serta
Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta. Pembuatan Keputusan. Penerbit
BPFE UGM, Yogyakarta.
Maria E. M. Simanjuntak. 2007. “Pengaruh
Biaya Operasi Terhadap Laba Tunggal, Amin Widjaja, 2002. Akuntansi
Operasi pada PT. PLN (Persero)”. Untuk Koperasi. Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Mulyadi, 1992. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima,
Penerbit YKPN, Yogyakarta. Triyuwono, Iwan dan Moh. As'udi, 2001.
Akuntansi Syari'ah
Mulyono, Teguh Pudjo, 1992. Aplikasi Memformulasikan Konsep Laba
Akuntansi Manajemen Dalam Dalam Konteks Metafora Zakat.
Praktek Perbankan. Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta.
Umar, Husein, 2002. Metode Riset Bisnis
Pandji Anoraga dan Ninik Widiyanti, Panduan Mahasiswa untuk
Manajemen Koperasi Teori dan Melaksanakan Riset Dilengkapi
Praktek, Penerbit Pustaka Jaya, Contoh Proposal dan Hasil Riset
1995. Bidang Manajemen dan Akuntansi.
Penerbit Gramedia Pustaka Utama,
Sitio, Arifin, dan Halomoan Tamba. 2001, Jakarta.
Koperasi: Teori dan Praktik,
Jakarta:Erlangga. Widiyanti, Dra. Ninik dan Y.W. Sunindhia,
S.H. 1992, Koperasi
Sholahuddin, M., 2006. Lembaga Ekonomi danPerekonomian Indonesia,
Dan Keuangan Islam. Penerbit Jakarta: Rineka Cipta.
Muhammadiyah University Press,
Surakarta. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
Tentang Perkoperasian Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai