Anda di halaman 1dari 5

KAWASAN EKONOMI KREATIF (KEK)

1. MOROTAI

INFRASTRUKTUR PERIZINAN REGULASI


1. Akses Jalan Lingkar 1. PP NO 24 TAHUN 1. UU No. 39 Tahun
Morotai 2018 2009
2. Telah terbangun Pelabuhan 2. Form Permohonan 2. PP No. 50 Tahun
Daruba Izin Mempekerjakan 2014
3. Pembangunan peningkatan Tenaga Kerja Asing 3. Surat Bupati
akses jembatan Pelabuhan (IMTA) Morotai Penetapan
Daruba dan Wayabula 3. Form Daftar Isian Jababeka Sebagai BU
4. Telah terbangun Bandara Rencana Penggunaan pembangunan dan
Pitu Morotai Tenaga Kerja Asing Pengelolaan KEK
5. Telah terbangun akses dari (RPTKA) Morotai
Kawasan ke Bandara 4. SK Sekretariat DK
kawasan Prov Malut

KEK Morotai yang terletak di Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara


ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2014 dengan luas area
1.101,76 Ha. KEK Morotai memiliki keunggulan geostrategis yaitu merupakan pulau
terluar di sisi timur laut Indonesia yang dekat dengan negara-negara ASEAN dan Asia
Timur. Berada di tengah Samudera Pasifik, Pulau Morotai dahulu merupakan salah
satu basis militer pada Perang Dunia II yang kini kaya akan barang peninggalan
bersejarah. Selain menjadi wisata sejarah, KEK Morotai juga memiliki keunggulan
wisata bahari dengan keindahan pantai dan bawah laut yang mempesona. Hamparan
pasir putih halus, air laut yang jernih serta terumbu karang yang indah merupakan
daya tarik wisata KEK Morotai.
Dilintasi oleh Alur Laut Kepulauan Indonesia III yang juga merupakan jalur
migrasi ikan tuna, KEK Morotai merupakan sumber bahan baku bagi industri
pengolahan perikanan. Dengan potensi yang dimiliki, KEK Morotai akan menjadi
pusat industri perikanan didukung dengan logistik yang akan menjadikan Pulau
Morotai hub internasional di kawasan timur Indonesia.
Berbeda dengan destinasi wisata kepulauan lainnya di Indonesia, KEK
Morotai memberikan nuansa sejarah sebagai nilai tambah bagi wisatawan. KEK
Morotai diharapkan dapat menjadi destinasi wisata internasional dengan perkiraan
investasi pelaku usaha sebesar Rp 30,44 triliun hingga 2025
2. Tanjung Kelayang.

INFRASTRUKTUR PERIZINAN REGULASI


1. Jalan Kawasan 1. PP NO. 24 Tahun 1. UU No. 39
2. Drainase 2018 Tahun 2009
3. Jaringan Listrik 2. PP No. 6 Tahun
4. Telekomunikasi 2016
5. Instalasi Pengolahan Air 3. SK Badan Usaha
6. Instalasi Pengolahan Air Limbah Pembentukan KEK
7. Telah tersedia jalan nasional 4. SK Sekretariat
Tanjung Pandan – Tanjung Tinggi; KEK Babel
8. Peningkatan/pelebaran jalan
Kabupaten Bandara HAS
Hanandjoeddin – Tanjung Tinggi;
9. Perpanjangan runway dari 2.250
menjadi 2.500 m Bandara HAS
Hanandjoeddin,

KEK Tanjung Kelayang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 6


Tahun 2016 dan berlokasi di Pulau Belitung. KEK yang ditetapkan sebagai KEK
Pariwisata ini memiliki keunggulan geostrategis, yaitu terletak antara Indonesia dan
negara ASEAN yang merupakan target captive market.
KEK Tanjung Kelayang termasuk ke dalam 10 destinasi pariwisata prioritas
memiliki objek wisata bahari dengan pantai berpasir putih dan panorama yang eksotis.
Pantai yang dihiasi batuan granit raksasa merupakan ciri khas dari pantai di kawasan
ini. Kawasan ini berdekatan dengan pulau-pulau kecil disekitarnya yang juga
memiliki pesonanya tersendiri.
Dengan total luas wilayah sebesar 324,4 Ha, KEK Tanjung Kelayang memiliki
konsep pengembangan pariwisata, yaitu “Socially?? and Environmentally
Responsible Development and Cultural Preservation”. Dengan konsep pengembangan
pariwisata berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, KEK ini diharapkan mampu
menarik investasi sebesar Rp 20 triliun hingga 2025, serta mendatangkan 59.000
wisatawan per tahun dengan nilai ekonomi Rp 751,4 miliar per tahun pada saat KEK
ini sudah beroperasi penuh.
3. MANDALIKA Nusa Tenggara Barat.

INFRASTRUKTUR PERIZINAN REGULASI

1. Pembangunan Instalasi 1. UU No. 39 Tahun 2009 1. UU No. 39 Tahun


Pengolahan Air Bersih dengan 2. PP No. 52 Tahun 2014 2009
teknologi Sea Water Reverse 3. Keputusan Bupati 2. PP No. 52 Tahun
Osmosis Lombok Tengah No 512 2014
2. Telah terbangun jalan dalam Tahun 2014 3. Keputusan Bupati
kawasan sepanjang 4 km Lombok Tengah No
3. Pembangunan infrastruktur dan 512 Tahun 2014
fasilitas seperti gedung
perkantoran, jalan kawasan, dan
lainnya.

Terletak di bagian Selatan Pulau Lombok, KEK Mandalika ditetapkan melalui


Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 untuk menjadi KEK Pariwisata. Dengan
luas area sebesar 1.035,67 Ha dan menghadap Samudera Hindia, KEK Mandalika
diharapkan dapat mengakselerasi sektor pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat
yang sangat potensial.

KEK Mandalika menawarkan wisata bahari dengan pesona pantai dan bawah
laut yang memukau. Mandalika berasal dari nama seorang tokoh legenda, yaitu Putri
Mandalika yang dikenal dengan parasnya yang cantik. Setiap tahunnya, masyarakat
Lombok Tengah merayakan upacara Bau Nyale, yaitu ritual mencari cacing laut yang
dipercaya sebagai jelmaan dari Putri Mandalika. Perayaan ini merupakan budaya yang
unik dan menarik wisatawan baik lokal maupun internasional.

Berdasarkan potensi dan keunggulan yang ada, PT Pengembangan Pariwisata


Indonesia (Persero) yang telah mengembangkan Nusa Dua Bali mengusulkan
pembentukan KEK Mandalika. Sebagai destinasi wisata bahari dan wisata budaya
dengan panorama yang eksotis dan berdekatan dengan Pulau Dewata, KEK
Mandalika diperkirakan akan menarik kunjungan 2 juta wisatawan mancanegara per
tahun pada 2019. KEK Mandalika memiliki konsep pengembangan pariwisata
berwawasan lingkungan dengan pembangunan obyek-obyek wisata dan daya tarik
wisata yang selalu berorientasi kepada kelestarian nilai dan kualitas lingkungan hidup
yang ada di masyarakat.
KEK Mandalika adalah KEK yang paling menarik bagi para investor saat ini
dan diharapkan menjadi destinasi wisata kelas dunia.

4. Tanjung Lesung

INFRASTRUKTUR PERIZINAN REGULASI


1. Tersedia sarana telekomunikasi 1. PP NO. 24 Tahun 2018 1. UU No. 39 Tahun
menggunakan fiber optic 2009
2. Tersedia listrik dengan 2. PP No. 26 Tahun
kapasitas 10 MW 2012
3. Tersedia air dengan kapasitas 3. Keputusan
4,7 L/detik Gubernur Banten No.
4. Pembangunan airstrip 505/Kep.587-
5. Tersedia Instalasi Pengolahan Huk/2014
Air Limbah dengan kapasitas 0,6
L/detik
6. Pembangunan Marina Yacht &
Cruise Terminal sebagai
Pelabuhan Kapal Wisata
beroperasi 2020

Berlokasi di ujung paling barat Pulau Jawa, yaitu Kabupaten Pandeglang,


Banten, KEK Tanjung Lesung merupakan KEK Pariwisata pertama dan telah
diresmikan beroperasi pada Februari 2015. KEK Tanjung Lesung memiliki letak yang
strategis dan akses yang mudah dijangkau, yaitu 170 km dari Ibukota Jakarta dan
dapat ditempuh melalui perjalanan darat selama 2,5 – 3 jam.

KEK Tanjung Lesung memiliki luas area 1.500 Ha dengan potensi pariwisata
yang beragam, antara lain keindahan alam pantai, keragaman flora dan fauna serta
kekayaan budaya yang eksotis. KEK Tanjung Lesung juga dekat dengan atraksi
wisata Banten lainnya seperti Kawasan Tua Banten, Budaya Badui dan Debus, Taman
Nasional Ujung Kulon, Gunung Krakatau serta wisata kepulauan.

Berasal dari kata “lesung” yaitu alat penumbuk padi tradisional, Tanjung
Lesung memiliki bentuk dataran pantai wilayah yang menjorok ke laut dan mirip
lesung. Dengan pantai dengan pasir putih serta laut yang jernih, KEK Tanjung Lesung
telah menarik baik wisatawan nasional maupun internasional. Selama tahun 2016
tercatat jumlah kunjungan wisatawan sejumlah 570.000 orang dan ditargetkan
meningkat hingga 6,1 juta wisatawan saat beroperasi penuh pada 2020.
http://kek.go.id

Anda mungkin juga menyukai