Anda di halaman 1dari 19

Batik X MIPA 4 Kelompok 4

Nama Anggota Kelompok :

1) Dara Cyntya Putri (07)

2) Felix Alan Shinata (11)

3) Firda Ayu Nurafifah (13)

4) Miftahul Haq (19)

5) Muhammad Ardha Agustian (22)

6) Nabila Wafiqotul Azizah (24)

7) Refky Fahdika Harnando (30)


8) Selma Indah Prameswari (31)

9) Silvy Milda Puspita (33)


Kata Pengantar

Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang
telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Batik X MIPA 4 Kelompok 4” dengan
baik tanpa ada halangan yang berarti.

Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam
penyelesaian makalah ini.

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya
selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.

Dengan karya ini saya berharap dapat membantu minat semua orang di
Indonesia lebih mencintai budaya Negara Indonesia, yakni Batik Tulis.

Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat
luas.

Sidoarjo, 14 Februari 2018

Penulis
I

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… i

DAFTAR ISI ………………………… ………………………………….. ii

BAB I PEMBAHASAN

A. SEJARAH BATIK ……………………………………………….. 1

B. MOTIF BATIK DI INDONESIA………………………………… 1

1. BATIK PEKALONGAN ……………………………………. 1

2. BATIK BETAWI …………………………………………… 2

3. BATIK JOGJA ……………………………………………… 2

4. BATIK INDRA MAYU …………………………………….. 3

5. BATIK SOLO ………………………………………………. 3

BAB II PROSEDUR MEMBATIK

A. DESAIN ……………………………………………………….…. 5

B. MEMBUAT POLA ………………………………………………. 5

C. MENJIPLAK PADA KAIN ……………………………………… 6

D. MENCANTING …………………………………………………. 6

E. MENCELUP ……………………………………………………. 7

F. NGELOROT ……………………………………………………. 8
BAB III SIMPULAN …………………………………………………… 8

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 8

LAMPIRAN …………………………………………………………….. 9

ii
Bab I Pembahasan

A. Sejarah Batik

Batik secara historis berasal dari nenek moyang yang dikenal sejak abad ke-17
yang dilukis dan ditulis pada daun lontar. Pada saat itu motif batik masih
didominasi bentuk tanaman dan hewan. Seiring waktu, batik mengalami
perkembangan, yaitu segi corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih
pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan
sebagainya. Selanjutnya, melalui penggabungan corak lukisan dengan cseni
dekorasi pakaian.

Batik Indonesia dengan tekhnik, teknologi, serta pengembangan motif budaya


yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai warisan Kemanusiaan untuk
budaya lisan dan non bendawi (Masterpiece the Oral and Intangible Heritage of
Humanity). Sejak 2 Oktober 2009 batik Nusantara juga banyak diadopsi dari
agama-agama yang ada di Nusantara. Seperti, agama Islam, Hindhu, dan Budha.

B. Macam-macam batik di Indonesia

1. Batik Pekalongan

Macam macam batik indonesia yang berasal dari pekalongan ini memang
merupakan batik paling populer di antara jenis kain batik lainnya, hal ini
disebabkan wilayah Pekalongan merupakan penghasil kain batik pekalongan
maupun baju batik pekalongan terbesar di Indonesia.batik Pekalongan alur
yang ѕаngаt bebas dаn natural kаrеnа dipadu-padankan dеngаn bаnуаk variasi
warna уаng segar. Seringkali kita menemukan macam macam batik
pekalongan уаng mеmіlіkі kombinasi warna yang dinamis hіnggа 7 warna.
1
Batik Jlamprang merupakan ѕаlаh ѕаtu motif batik Pekalongan уаng
paling populer dаn tеlаh mеnјаdі ѕаlаh ѕаtu nama jalan dі Pekalongan. Batik
Pekalongan mеnјаdі ѕаngаt khas kаrеnа bertopang раdа bаnуаk pengusaha
kecil

2. Batik Betawi

Macam macam batik indonesia yang berasal dari Betawi berupa


jenis motif Buketan, motif Lokchan, dan motif Pucuk Rebung. Warna-warna
yang terdapat didalam motif batik Betawi, seperti jingga, merah, hijau, dan
terakota.

3. Batik Jogja

Setiap motif batik tulis jogja tersebut yang ada di setiap daerah, memiliki
bentuk serta artinya sendiri. Motif dan bentuk tersebut mencerminkan filosofi
hidup masyarakat sekitar. Batik Yogyakarta mempunyai variasi tersendiri.
Batik tradisional di lingkungan keraton Yogyakarta mempunyai ciri khas
dalam tampilan warna dasar putih yang mencolok bersih. Pola geometri
keraton Yogyakarta sangat khas, besar-besar, dan sebagian di antaranya
diperkaya dengan parang dan nitik.
2
Batik Indramayu

Macam macam batik indonesia yang berasal dari Indramayu ini merupakan
perpaduan antara budaya Sunda dan Jawa. Jenis Batik untuk daerah ini
dinamakan kain batik Dermayon dimana sebagian besar pengaruh motif
batik indramayu ini dari tiongkok karena mirip dengan motif liong dan lokchan.

5. Batik Solo

Batik Solo memiliki ciri khas, baik dalam proses cap maupun tulisnya.
Pewarna yang digunakan untuk membatik menggunakan bahan alam, yaitu soga.
motif batik solo sidomukti dan motif batik solo sidoluruh merupakan contoh
pola batik tulis Solo yang terkenal.

Motif batik memiliki makna tersendiri, lain motif lain makna. Motif batik Solo
yang diciptakan beraneka ragam, dengan harapan dapat membawa kebaikan bagi
pemakainya. Motif batik solo yang dikenal antara lain yaitu, motif batik solo jenis
parang, motif batik solo jenis barong, motif batik solo jenis kawung dan motif
batik solo jenis sawat.

3
BAB II Prosedur Membatik

A. DESAIN

Yang harus pertama kali saat membatik yaitu menentukan desain awal
menggunakan pensil pada kertas roti. Untuk desain bisa menjiplak dan membuat
motif sendiri.

B. MEMBUAT POLA

Membuat pola dari hasil desain dengan spidol untuk menjiplak ke kain.

5
C. MENJIPLAK MOTIF PADA KAIN

Setelah pola sudah ditebali menggunakan spidol, langkah selanjutnya me


njiplak pola atau motif pada kain.

D. MENCANTING

Melukis dengan menggunakan lilin malam yang telah dipanaskan mengg


unakan canting dengan mengikuti pola tersebut. Untuk menutupi bagian puti
h yang tidak berwarna dengan menggunakan lilin malam. Canting digunakan
untuk bagian yang halus, sedangkan kuas digunakan untuk bagian yang beru
kuran besar. Tujuannya agar saat pencelupan bahan ke dalam larutan pewarn
a, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.

6
E. MENCELUP

a. Setelah kain dicanting, kain dimasukkan ke dalam air bersih. Ketika


dibilas dengan air, kain tidak perlu dikucek karena jika dikucek akan
menyebabkan malam rontok. Setelah dibilas, jemur kain (jangan
terkena sinar matahari langsung).
b. Tahap selanjutnnya adalah mencelupkan kain pada naphtol.
Setelah kain agak kering, ambil kain lalu celupkan pada ember yang berisi
perwarna naphtol. Setelah dicelup pada naphtol, kain lalu dimasukkan ke
dalam larutan yang berisi garam. Setelah itu, jemur kain ditempat teduh
atau tidak terkena sinar matahari langsung. Setelah kain agak kering,
masukkan lagi kain pada larutan naphtol dan garam. Ulangi sampai 3 kali.
Lalu jemur sampai kering.
c. Tahap selanjutnya adalah pembilasan.
Setelah kain kering, kain lalu dibilas dengan air panas atau biasa
kita sebut melorot.

7
F. NGELOROT

Ngelorot, yaitu kain yang telah berubah warna direbus dengan mengguna
kan air panas. Tujuan merebus dengan air panas ini menghilangkan lapisan l
ilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Pencelupa
n ini tidak akan membuat motif yang telah digambar terkena warna, karena
bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis. Setelah selesai, maka
batik tersebut siap digunakan. Terakhir mencuci kain batik dan mengeringk
an dengan menjemur sebelum dapat digunakan dan dipakai.

BAB III SIMPULAN

Kesenian batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan
terus berkembang sampai kerajaan berikutnya beserta raja-rajanya. Kesenian batik
secara umum meluas di Indonesia dan secara khusus di pulau Jawa setelah
akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19.

Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi
salah satu kebudayaan keluarga kerajaan di Indonesia zaman dahulu. Awalnya
kegiatan membatik hanya terbatas dalam keraton saja dan batik dihasilkan untuk
pakaian raja dan keluarga pemerintah dan para pembesar. Oleh karena banyak dari
pembesar tinggal di luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka
keluar dari keraton dan dihasilkan pula di tempatnya masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA

https://batik-tulis.com/blog/macam-macam-batik-indonesia/, Diakses pada 14


Februari 2018

http://www.batikbumi.net/2017/02/batik-bali.html, Diakses pada 14 Februari 2018

https://batik-tulis.com/blog/batik-yogyakarta/, Diakses pada 14 Februari 2018

Buku enslikopedia Jawa timur, penerbit aku bisa, industri dan kerajinan hal 72
tentang tahap pembuatan batik,
8

Buku seni budaya dan warisan INDONESIA, penerbit PT. Aku bisa, Jakarta, seni
batik hal 44 seni batik

Buku enslikopedia Jawa timur, penerbit aku bisa, industri dan kerajinan hal 68
Batik, pukul 10:38

Rokhana dkk. 2017. Prakarya dan Kewirausahaan. Jakarta. CV GRAHA


PUSTAKA

Lampiran Foto
9

Anda mungkin juga menyukai