Anda di halaman 1dari 1

Dampak Pelemahan Rupiah Terhada Industri Galangan Kapal

Pada 25 Juli 2018 di Jakarta, Direktur UTama PT. Krakatau Shipyard, Askan Naim mengatakan,
pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat berdampak pada sektor industri
galangan kapal karena sekitar 60-65% komponen pembuatan kapal merupakan barang impor.
Untuk meminimalisir kerugian akibat tingginya biaya produksi, maka perusahaan harus
menyesuaikan harga produk. Sementara itu, Direktur Utama Humpuss Intermoda Transportasi,
Budi Haryono mengatakan, fluktuasi rupiah berdampak pada biaya operasional, sebab mayoritas
bahan baku masih diimpor dari negara lain. Sejumlah perusahaan galangan akan meninjau ulang
kontrak pembangunan dengan pihak pemilik kapal. Bila kenaikan beban impor akibat depresiasi
rupiah terbilang signifikan, galangan akan berupaya melakukan negosiasi dengan pemilik kapal
untuk penyesuaian biaya pembangunan kapal.
Catatan:
Pada 2017 terdapat 250 perusahaan galangan dengan kapasitas produksi kapal baru sebesar 1
juta Deadweight tonnage (DWT). Kenaikan biaya produksi akibat pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dollar Amerika mengakibatkan perusahaan harus melakukan penyesuaian terhadap
harga jual produk. Hal tersebut dikhawatirkan berdampak pada tidak kompetitifnya harga
sehingga mengakibatkan penurunan penjualan. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut,
pemerintah perlu memberikan insentif guna menjaga kinerja industry galangan kapal.

Valuasi Dollar AS yang Terlalu Tinggi Mengancam Pertumbuhan Ekonomi Global

Pada 25 Juli 2018 di Jakarta, berdasarkan laporan External Sector Report yang dikeluarkan IMF
menyatakan bahwa posisi dolar Amerika Serikat (AS) yang terlalu tinggi (overvalued) dan hamper separuh
neraca transaksi berjalan global menunjukkan kondisi surplus atau defisit berlebihan, berpotensi
mengancam pertumbuhan ekonomi global dan meningkatkan tensi perang dagang. Disisi lain, valuasi
yuan China masih dalam kondisi fundamentalnya dan diperkirakan akan melemah dalam beberapa pecan
akibat perang dagang dengan AS. Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin mengatakan, pemeritah AS akan
berhati-hati meninjau apakah China telah memanipulasi mata uang yuan.

Anda mungkin juga menyukai