ISI
4
2.2 Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah
Sasaran pelayanan UKS adalah seluruh peserta didik dari tingkat pendidikan (Effendy,
1998):
1. Sekolah taman kanak-kanak
2. Pendidikan dasar
3. Pendidikan menengah
4. Pendidikan agama
5. Pendidikan kejuruan
6. Pendidikan khusus (sekolah luar biasa)
Untuk sekolah dasar usaha kesehatan sekolah diprioritaskan pada kelas I, III, dan kelas VI.
Alasannya adalah (Effendy, 1998):
1. Kelas I, merupakan fase penyesuaian lingkungan sekolah yang baru dan lepas dari
pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai penyebab penyakit lebih
besar karena ketidaktahuan dan ketidakmengertiannya tentang kesehatan. Disamping itu
kelas satu adalah saat yang baik untuk diberikan imunisasi ulang. Pada kelas I ini
dilakukan penjaringan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan yang mungkin
timbul sehingga mempermudah pengawasan untuk jenjang berikutnya.
2. Kelas III, dilaksanakan di kelas tiga untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS dikelas
satu dahulu dan langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam program
pembinaan UKS.
3. Kelas VI, dalam rangka mempersiapkan kesehtan peserta didik ke jenjang pendidikan
selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan yang cukup.
Selain itu ada juga sasaran pembinaan usaha kesehatan sekolah (UKS), yaitu (Kemendikbud,
2014):
1. Peserta didik
2. Pembina teknis (guru dan petugas kesehatan)
3. Pembina nonteknis (pengelola pendidikan, karyawan sekolah/madrasah)
4. Sarana dan prasarana pendidikan serta pelayanan kesehatan
5
5. Lingkungan (lingkungan sekolah, ligkugan keluarga, lingkungan masyarakat sekitar
sekolah).
1. Pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat
tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat baik fisik, mental, sosial maupun
lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan yang diperlukan bai
peranannya saat ini maupun di masa mendatang. Tujuan pendidikan kesehatan, Peserta
didik dapat:
a. Memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur.
b. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan,
pertolongan dan perawatan kesehatan.
c. Memiliki kebiasaan dalam hidup seharo-hari yang sesuai dengan syarat kesehatan.
d. Memiliki kemampuan untuk menalarkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari.
e. Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan yang
seimbang.
f. Mengerti dan menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan pencegahan pennyakit dalam
kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupaan sehari-hari.
g. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
h. Memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan ayng optimal serta
mempunyai daya tahan yang baik terhadap penyakit.
6
tugas, pemeriksaan langsung, karya wisata, bermain peran, ceramah, demonstrasi, tanya
jawab, simulasi, dramatisasi dan bimbingan (konseling).
2. Pelayanan kesehatan
Dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan
warga sekolah pada umumnya di bawah koordinasi guru pembina UKS dengan
bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat.
Lebih diutamakan pada pengingkatan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui
penjaringan kesehatan siswa kelas satu atau baru masuk sekolah, pemeriksaan berkala
seluruh siswa, peyuluhan kesehatan dan imunisasi (Bulan Imunisasi Anak Sekolah –
BIAS, setiap November).
Tujuan
1) Tujuan umum
Meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan seluruh warga masyarakat secara
optimal.
2) Tujuan khusus:
a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat
dalam tangka membentuk perilaku hidup sehat
b. Meningkatkan daya tahan tubuh peerta didik terhadap penyakit dan mencegah
terjadinya penyakit, kelainan dan cacat
c. Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit atau
kelainan, pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan peserta didik yang
cedera atau cacat agar berfungsi optimal
Pelaksanaan
7
rehabilitatif). Pelaksanaan dilakukan secara terpadu, baik melalui kegiatan pokok dari
puskesmas maupun bersama dengan peran serta tenaga pendidik, peseta didik danprang
tua mereka.
8
Menurut WHO (Depkes, 2008) adapun pembinaan kepada peserta didik agar
dapat menerapkan pentingnya UKS diantaranya dengan melaksanakan kegiatan sebagai
berikut:
a. Melaksanakan kerja bakti kebersihan sekolah secara rutin dan terencana
(Jumat bersih, piket kapling, piket kelas)
b. Melaksanakan kerja bakti dengan lingkungan masyarakat sekitar sekolah
c. Membuang sampah pada tempatnya dan pengadaan tempat sampah di depan
kelas, dipilah antara sampah organic dan anorganik
d. Mengolah sampah organic menjadi kompos
e. Tidak mencoret dinding dan bangku
f. Meyiram jamban sampai bersih sesudah dipakai
g. Membuat dan memlihara kapig kebun sekolah, TOGA, taman sekolah
h. Mengikuti kegiatan Dinamika Kelompok (wisata, olahraga dan kesenian).
Dengan demikian Trias UKS merupakan perpaduan antara upaya pendidikan dengan upaya
pelayanan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan upaya pendidikan kesehatan yang
dilaksanakan sesuai dengan kurikulum sekolah. Pelayanan kesehatan merupakan upaya
kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik agar dapat tumbuh dan
berkembang secara sehat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas belajar dan
prestasi belajar. Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat merupakan gabungan
antara upaya pendidikan dan upaya kesehatan untuk dapat diterapkan dalam lingkungan sekolah
dan kehidupan sehari-hari peserta didik (Effendy, 1998).
Mengenai sarana dan prasarana UKS dijelaskan oleh Djonet Soetatmo (1982) meliputi : 1)
ruang UKS atau klinik sekolah, 2) alat-alat pemeriksanaan yang diperlukan, 3) alat-alat P3K, 4)
obat-obatan sehari-hari yang diperlukan. Berdasarkan kelengkapannya dapat dibagi menjadi :
a. Sarana dan Prasarana sederhana meliputi :
1. Tempat tidur.
2. Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, Snellen Chart
3. Kotak P3K dan obat-obatan (betadin, oralit, parasetamol).
4. Minimal melaksanakan TRIAS UKS yang pendidikan kesehatan.
9
5. Memiliki kader Tiwisada/ KKR sebanyak 5% dari jumlah siswa.
b. Sarana dan Prasarana Lengkap meliputi :
1. Tempat tidur.
2. Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, Snellen Char.
3. Kotak P3K dan obat-obatan (betadin, oralit, parasetamol).
4. Lemari obat, buku rujukan KMS, poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket.
Tempat cuci tangan, data kesakitan murid.
5. Melaksanakan TRIAS UKS yang pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan, dan
pembinaan hidup lingkungan kehidupan sekolah.
6. Memiliki kader Trisada/ KKR sebanyak 6-9% dari jumlah siswa.
10
Tugas dan fungsi tim Pembina UKS:
1. Tugas:
1) Membina dan melaksanakan UKS
2) Mensosialisasikan Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan UKS
3) Menyusun program, melaksanakan penilaian/evaluasi dan menyampaikan laporan
kepada Tim Pembina UKS Kebupaten
4) Mengkoordinasikan pelaksanaan program UKS diwilayahnya.
5) Membuat laporan pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan UKS pada
tim diatasnya, melaksanakan ketatausahaan Tim.
2. Fungsi:
Berfungsi sebagai Pembina, penanggung jawab dan pelaksana program UKS didaerah
kerjanya berdasarkan kebijakan yang ditetapkan TP UKS Kabupaten.
b. Tim Pelaksana
Untuk tim pelaksana berkedudukan disekolah yang merupakan pelaksana dan
penanggungjawab kegiatan UKS disekolah. Yang terlibat dalam pelaksanaan usaha
kesehatan sekolah adalah:
1. Guru UKS
2. Peserta didik
3. Petugas kesehatan dari puskesmas
4. Masyarakat sekolah (BP3).
11
seluruh Indonesia, mengusahakan bantuan tenis dan materil, bersama-sama dengan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyusun kurikulum tentang kesehatan pada
umunya dan UKS pada khususnya, menyelenggarakan lokakarya, seminar, rapat kerja
diskusi penataran dan lain-lain.
b. Tingkat Provinsi
Fungsi an tanggung jawabnya adalah sebagai koordinator pelaksana UKS di
tingkat provinsi yang meliputi : membuat rencana program kerja, membuat bimbingan
teknis, melakukan koordinasi dan pengawasan, menerima laporan kegiatan dari tingkat
Kabupaten/Kota melaporkan kegiatan ke tingkat pusat, memberi bantuan materi dan
keuangan ke daerah dan lain-lain usaha yang dianggap perlu.
c. Tingkat Kota/Kabupaten
Penanggung jawab UKS pada Dinas Keehatan Kabupaten/Kota. Fungsi dan
tanggung jawabnya meliputi: membuat rencana kerja harian, melakukan koordinasi
kegiatan-kegiatan kesehatan yang ditujukan kepada anak didik dan masyarakat sekolah,
melakukan pengawasan pelaksanaan US di sekolah, melaporkan kegiatan ditingkat
provinsi, menyelenggarakan kursus-kursus kesehatan, kursus UKS bagi guru, murid, dan
petugas kesehatan setempat, memupuk kerjasama yang ada hubungannya dengan
pelaksanaan UKS.
d. Tingkat Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat adalah suatu usaha kesatuan unit organisasi
kesehatan yang langsung memberi pelayan kepada masyarakat secara menyeluruh dan
terintegrasi di wilayah kerja tertentu dlam bentuk usaha-usaha kesehatan.
e. Tingkat Sekolah
Keanggotaan Tim Pelaksana UKS di Sekolah sitempatkan oleh Kepala Sekolah.
Keanggotaan terdiri dari unsur Pemerintah Desa/Kelurahan, Kepala Sekolaha, Guru,
Pamong Belajar, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Puskesmas, Orang Tua Murid,
serta unsur lain yang relevan. Tugas Tim Pelaksana UKS antara lain sebagai berikut :
1. Melaksanakan Tiga Program Pokok (UKS) yang terdiri dari Pendidikan Kesehatan,
Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat sesuai ketentuaan
dan pedoman yang telah ditetapkan oleh Pembinaan UKS; Adik Wibowo djj, (1982).
12
2. Menjalin kerjasama dengan oran tua murid, instansi lain dan masyarakat dalam
pelaksanaan kegiatan UKS.
3. Menyusun program, melaksanakan penilaian/evaluasi dan menyampaikan laporan
kepada Tim Pembina UKS Kecamatan.
4. Melaksanakan ketatausahaan Tim Pelaksana UKS Sekolah.
13
b. Trias UKS
1. Pendidikan kesehatan
2. Pelaksanaan pemeriksaan berkala
3. Pelaksanaan pemeriksaan rutin
4. Pelaksanaan lomba pengetahuan kesehatan sekolah
5. Pelaksanaan pemeriksaan tinggi badan
6. Pengadaan alat peraga
7. Pelaksanaan dokter kecil
8. Pelaksanaan pemeriksaan berat badan
9. Pengadaaan alat peraga UKS
10. Pengadaan kegiatan lomba kebersihan badan
11. Pengadaan kegiatan lomba kebersihan ruang kelas.
12. Pelayanan kesehatan
13. Kegiatan penjaringan anak sekolah (screening
14. Pelaksanaan imunisasi
15. Pelaksanaan pemberantasan arang penyakit
16. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan atau deteksi dini penyakit
17. Pengadaan upaya alih teknologi kesehatan
18. Pengadaan rujukan ke puskesmas
19. Lingkungan sekolah sehat
a. Pengadaan ruang/sudut UKS
a. Pembinaan kantin sekolah
b. Pengadaan sarana air bersih yang memenuhi syarat
c. Pengadaan tempat pembuangan air limbah yang memenuhi syarat
d. Pengadaan kamar mandi/WC khusus siswa.
1. Sekolah dasar sebagai masyarakat sekolah, mempunyai komunitas peserta didik yang
sangat besar.
14
2. Sekolah dasar sebagai lembaga pendidikan yang terbesar luas seluruh pelosok tanah
air.
3. Anak-anak usia SD sangat peka terhadap perubahan dan pembaharuan bahkan anak-
anak mempunyai sifat yang menyampaikan apa yang diterima dan diperoleh dari
orang lain.
4. Dipandang dari pembiayaan pemerintah dan harapan untuk masa depan pelaksanaan
UKS di sekolah dasar sangat ekonomis.
16
b. Program Pembinaan Pembina UKS (ketenagaan):
Peningkatan jumlah (kuantitas), melalui:
1. Pendidikan formal dan non formal;
2. Pelatihan, bimbingan teknis, seminar, dan lokakarya;
3. Monitoring dan evaluasi;
4. Pengawasan.
17
b. Dilihat dari lingkungan sekolah:
Semua ruangan dan kamar mandi, jamban, dan pekarangan bersih
Tidak ada sampah
Ada sumber air bersih
2.11 Petunjuk Pelaksanaan UKS di Puskesmas
Fungsi:
1. Menyelenggarkan pelayanan kesehatan melalui keterpaduan berbagai kegiatan pokok,
termasuk penyelenggaraan berbagai intervensi untuj mengatasi berbagai masalah
kesehatan di sekolah.
2. Melaksanakan pembinaan baik pembinaan teknis medis, alih kelola teknologi maupun
peran serta masyarakat sekolah.
3. Melaksanakan koordinasi pelayanan kesehatan mencakup sinkronisasi, integrasi dan
motivasi termasuk mengatur pendelegasian wewenang dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan di sekolah.
Fungsi pokok:
Fungsi pokok dalam penatalaksanaan pelayanan kesehatan disekolah mencakup:
1. Melaksanankan pengumpulan dan pengolahan data
2. Koordinasi penyusunan rencana kerja terpadu
3. Koordinasi pelaksanaan operasional pelayanan kesehatan
4. Menyusun laporan (Effendy, 1998).
18
c. Membina peran serta peserta didik dalam pelayanan kesehatan, dalam bentuk kader
kesehatan sekolah (dokter kecil).
2. Pencegahan
a. Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I
b. Pemeriksaan kesehatan periodic
c. Imunisasi ulang kelas I dan VI
d. Pengawasan keadaan air.
3. Penyembuhan dan pemulihan
a. Pengobatan ringan dan perawatan/pertolongan
b. Rujukan medic
c. Penanganan kasus anemia gizi.
4. Penatalakasanaan
a. Pertemuan komunikasi terpadu antar kegiatan pokok puskesmas, dalam rangka:
Perencanaan program pelayanan UKS
Pemantauan dan evaluasi
Pertemuan antara puskesmas dan sekolah.
b. Pembinaan teknis dan pengawasan ke sekolah
c. Pencatatan dan pelaporan.
19
4. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan serta aktif dalam pelayanan
kesehatan dalam bentuk:
a. Kader kesehatan sekolah
b. Dokter kecil
5. Penjarinan kesehatan peserta didik baru kelas I
6. Pemeriksaan kesehatan secara periodic
7. Imunisasi
8. Pengawasan terhadap keadaan air,
9. Pengobatan ringan dan pertolongan pertama disekolah
10. Rujukan medic
11. Penangan kasus anemia
12. Forum komunikasi terpadu
13. Pencatatan dan pelaporan (Effendy, 1998).
20
yang bersifat umum dan klasikal) atau tidak langsung sewaktu melakukan pemeriksaan
kesehatan peserta didik secara perseorangan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Makhfudli (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
22