Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air adalah komponen yang utama dalam kehidupan. Air menunjang


kehidupan berbagai flora, fauna serta manusia bahkan sebagian besar tubuh
manusia terdiri dari air. Selain itu hampir semua kegiatan hidup manusia
membutuhkan air, misalnya untuk keperluan minum, memasak, mencuci, dan
sebagainya.
Meningkatnya jumlah penduduk disertai meningkatnya jumlah
pemakaian air sehingga pengetahuan mengenai penyediaan air bersih sangat
dibutuhkan. Penyediaan air bersih ini meliputi pengambilan di sumber,
pengolahan air agar memenuhi syarat kesehatan, hingga pendistribusian air ke
rumah-rumah penduduk agar dapat digunakan dalam memenuhi
kebutuhannya.
Hal-hal diatas menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan
dalam perancangan perpipaan penyediaan air minum atau dikenal dengan
istilah plambing penting dipahami oleh seorang ahli teknik lingkungan.
Makalah ini ditulis dengan harapan dapat menambah pengetahuan bagi
pembaca.

B. Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk:


1. Mengetahui prosedur perancangan sistem plambing,
2. Mengetahui peraturan-peraturan yang berkaitan dengan perencanaan
sistem plambing,
3. Mengetahui syarat perancangan sistem plambing,
4. Mengetahui alat-alat plambing.
C. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah prosedur perancangan sistem plambing?


2. Apa saja peraturan-peraturan yang berkaitan dengan perencanaan sistem
plambing?
3. Apakah syarat perancangan sistem plambing?
4. Apa saja yang termasuk alat-alat plambing?
BAB II
PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai prosedur perancangan sistem plambing,


peraturan-peraturan dalam perencanaan sistem plambing, syarat perancangan
sistem plambing dan alat-alat plambing.

A. Prosedur Perancangan Sistem Plumbing

Sistem plambing adalah sistem penyediaan air bersih dan sistem


pembuangan air kotor yang saling berkaitan serta merupakan paduan yang
memenuhi syarat ; yang berupa peraturan perundangan, pedoman
pelaksanaan, standar, tentang peralatan dan instalasinya.
Perencanaan dan perancangan sistem plambing meliputi rancangan
konsep, penelitan lapangan, rancangan dasar, rancangan pendahuluan serta
rancangan pelaksanaan.

Jenis gedung:
1. Hunian industry
Yaitu bangunan yang terutama digunakan untuk pembuatan atau
pengolahan produk yang memerlukan pengerjaan seperti : pembuatan,
pemasangan, perbaikan dan pembersihan.
Hunian Industri meliputi antara lain : pabrik perakitan, pabrik gas,
pembangkit tenaga listrik, instalasi pengolahan air, bengkel, laboratorium
industri dan kimia, dan tempat pengolahan.
2. Hunian kumpulan
Yaitu bangunan yang terutama digunakan sebagai tempat
berkumpul untuk hiburan, rekreasi, atletik, olahraga, kemasyarakatan,
sosial politik, makan, pendidikan, pertunjukan, kepatriotan, keagamaan,
atau kegiatan sejenis lainnya.
Hunian kumpulan meliputi antara lain : tempat hiburan, bioskop,
tempat bowling, panti mandi, kelab malam, restoran, penginapan, gedung
pameran, gedung pameran seni, gedung kesenian, ruang tari, panggung
kehormatan, museum, gelanggang pertandingan dan stadion, gelanggang
skate, ruang senam, ruang pengadilan, stasiun penumpang darat, laut,
3. Hunian lembaga
Yaitu bangunan yang terutama dihuni, digunakan untuk orang yang
tinggal atau ditahan dibawah pengawasan. Berdasarkan kegiatan
pemilikannya atau penghuninya terbagi dalam :
a. Hunian lembaga yang diawasi, mencakup tetapi tidak terbatas pada
asrama dan lingkungan perumahan untuk pegawai, staf dan untuk
orang yang kegiatannya tidak terikat, yang tinggal di bawah
pengawasan
b. Hunian lembaga terbatas, digunakan untuk orang yang kegiatannya
terbatas karena sakit, umur, gangguan jasmani atau jiwa, mencakup
tetapi tidak terbatas pada lembaga pengawasan anak-anak, panti
penitipan anak balita, penampungan orang sakit dan cacat, rumah
sakit, lembaga sosial dan sanatorium tetapi tidak termasuk tempat
tetirah, perawatan dan panti wreda (lansia) yang tergolong dalam
rumah tinggal banyak keluarga
c. Hunian lembaga tahanan, digunakan untuk orang yang ditahan, yang
diamankan di rumah sakit jiwa, pemeriksaan dan untuk tujuan
penghukuman, mencakup tetapi tidak terbatas pada rumah tahanan,
rumah pemeriksaan, penjara perdata, rumah sakit jiwa, lembaga
pemasyarakatan, kamar tahanan, penjara pidana, dan lembaga
pemasyarakatan anak-anak nakal.
4. Hunian niaga
Bangunan yang terutama digunakan untuk peragaan dan penjualan
barang dan barang dagangan
5. Hunian penyimpanan/gudang
Yaitu bangunan yang terutama diperuntukkan bagi penyimpanan
barang, barang dagangan, produk, kendaraan atau hewan. Hunian gudang
meliputi antara lain : depo minyak, penyimpanan batu bara, penimbunan
kayu, gudang biji-bijian, gudang persediaan, gudang perusahaan
pengangkutan, gudang pendingin, gudang transit.
6. Hunian usaha
Hunian usaha meliputi antara lain : stasiun kereta, pemancar,
gedung tata usaha umum, laboratorium selain laboratorium kimia, gedung
perkantoran, kantor usaha, tempat parkir, kantor jasa keahlian yang
sewaktu-waktu digunakan untuk pengguna utama dan kantor telepon

Gambar rencana arsitektural gedung pada tahap konsep. Jaringan air minum
dan fasilitas pembuangan air buangan kota. Peraturan yang berlaku umum
maupun yang berlaku setempat. Sedangkan data dan informasi akhir:

1. Gambar tampak yang menunjukkan lokasi dengan sumber air dan lokasi
pembuangan
2. Gambar dan denah yang menunjukkan tata letah alat plambing, jenis dan
jumlahnya ditentukan berdasarkan SNI 03-6481-2000
3. Rencana jangka panjang untuk pelaksanaan pembangunan, konsep cara
membangun, pembagian paket pekerjaan
4. Dokumen yang diperlukan untuk mengurus persetujuan prinsip membangun
dari instansi terkait
5. Dokumen mengenai sumber air minum dari pengelola air minum dan dari
sumber air baku dengan kualitas dan kapasitas terjamin
6. Dokumen sistem pembuangan ke riol kota dan ke instalasi pengolahan air
buangan setempat
7. Perhitungan kasar mengenai kebutuhan air minum per hari, abnyak buangan
per hari dan kebutuhan daya listrik.
8. Penelitan lapangan. Peneltian lapangan mencakup kunjungan ke lokasi
pembangunan gedung dan situasi setempat serta mencari informasi mengenai
penggunaan air. bersih dan pembuangan air kotor.

B. Peraturan-Peraturan dalam Perencanaan Sistem Plumbing

Peraturan yang harus dipedomani dalam perencanaan sistem


plambing antara lain:
1. SNI 03-6481-2000 tentang Sistem Plambing
2. SNI 03-7065-2005 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing
3. SNI 03-2398-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Tangki Septik
dengan Sistem Resapan
4. SNI 03-1745-2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan
Sistem Pipa Tegak dan Slang untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran
pada Bangunan Gedung
5. SNI 03-3989-2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan
Sistem Sprinkler Otomatik untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung
6. SNI 03-1745-1989 tentang Tata Cara Pemasangan Sistem Hidran
untuk Pencegah Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan
Gedung
7. SNI 03-6382-2000 tentang Spesifikasi Hidran Kebakaran Tabung
Basah
8. Pedoman Plambing Indonesia yang dikeluarkan oleh Depatemen PU

C. Syarat Perancangan Sistem Plumbing

Perancangan Perancangan plambing dapat dikatakan berhasil


apabila
dapat memenuhi syarat berikut:
1. Syarat fungsional: Suatu sistem plambing direncanakan sedemikian
rupa sehingga dapat dimanfaatkan sebagaimana fungsinya;
2. Syarat structural: syarat struktural berupa kekakuan, kekuatan, dan
ekonomis. Syarat ini dimaksudkan agar sistem perpipaan yang
direncanakan dapat kokoh dan terhindar dari terganggunya fungsi
plambing itu sendiri;
3. Syarat estetika: syarat dari segi seni, arsitektur dan yang lainnya
sehingga menciptakan kenyamanan dan kepuasan bagi si pemakainya.

Persyaratan sistem plambing antara lain (SNI 03-6481-2000):


1. Perlengkapan dan sistem plambing harus dibuat dari bahan yang telah
disetujui, bebas dari cacat, direncanakan dan dipasang sedemikian
rupa, sehingga awet tanpa memerlukan perbaikan maupun penggantian
menyeluruh;
2. Sebelum pemasangan dilakukan, instalatir harus berkonsultasi dengan
instansi yang berwenang untuk menentukan ketahanan bahan dan
sambungan yang/atau digunakan sesuai dengan kondisi setempat;
3. Instalatir harus mentaati segala petunjuk dari Pabrik, antara lain
mengenai pengangkutan, pemasangan, pemeliharaan dan cara
penggunaan barang yang dibuatnya;

Alat plambing yang dipasang untuk hunian, harus memenuhi


persyaratan yang ditentukan dalam pasal dan ayat dibawah ini. Alat
plambing yang dipasang pada unit rumah tinggal atau ruangan, harus pula
memenuhi syarat. Persyaratan alat plambing berbeda untuk setiap jenis
hunian, antara lain (SNI 03-6481-2000):

1. Rumah tinggal.
a. Setiap rumah tinggal, harus dilengkapi sekurang-kurangnya dengan
b. sebuah bak cuci dapur
c. sebuah kloset
d. sebuah bak mandi atau bak air mandi atau dus
e. sebuah tempat cuci tangan
f. sebuah pengering lantai

2. Rumah susun
Setiap unit harus dilengkapi sekurang-kurangnya dengan :
a. sebuah bak cuci dapur
b. sebuah kloset
c. sebuah bak mandi atau bak air mandi atau dus
d. sebuah tempat cuci tangan
e. sebuah pengering lantai.

Disamping itu, setiap unit rumah tinggal harus dilengkapi dengan


bak cuci pakaian atau perlengkapan penyambungan untuk mesin cuci
pakaian.

Setiap rumah susun harus juga dilengkapi dengan sebuah ruang


cuci pakaian bersama, dengan perlengkapan alat plambing sebuah
tempat cuci pakaian dengan dua bak untuk setiap 10 unit rumah
tinggal, atau sebuah mesin cuci pakaian untuk setiap 20 unit rumah
tinggal.

Bila unit rumah tinggal tersebut hanya merupakan akomodasi


tidur, maka untuk setiap enam unit, harus dilengkapi sekurang-
kurangnya dengan :
a. sebuah kloset
b. sebuah bak mandi atau bak air mandi atau dus
c. sebuah tempat cuci tangan
d. sebuah pengering lantai.

Bila unit rumah tinggal tersebut merupakan asrama, maka untuk


setiap 15 orang harus dilengkapi sekurang-kurangnya dengan:
a. sebuah kloset
b. sebuah bak mandi atau bak air mandi atau dus;
c. sebuah tempat cuci tangan
d. sebuah pengering lantai
e. jumlah kloset di ruang toilet laki-laki dapat diganti dengan
peturasan tidak lebih dari sepertiga jumlah kloset yang
dipersyaratkan.

D. Alat-alat Plumbing

Alat plambing harus mempunyai permukaan yang halus dan rapat


air, tahan lama untuk digunakan, bebas dari kerusakan dan tidak
mempunyai bagian kotor yang tersembunyi.Fungsi peralatan plambing
adalah:
1. Untuk menyediakan air bersih ke tempat-tempat yang dikehendaki
dengan tekanan yang cukup
2. Membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemarkan
bagian penting lainnya

Jenis peralatan plambing meliputi:


a. Peralatan untuk penyediaan air bersih/minum
b. Peralatan untuk penyediaan air panas
c. Peralatan untuk penyaluran air buangan, ven dan unit pengolahannya
bila diperlukan
d. Peralatan saniter (plambing fixtures), peralatan dapur, mencuci
(laundry)
e. Peralatan pemadam kebakaran
f. Peralatan pengolahan limbah padat
g. Peralatan penyediaan gas, oksigen, udara, dll.
h. Peralatan dapur
i. Peralatan mencuci (laundry)
j. Peralatan pengolah sampah
k. Berbagai instalasi pipa lainnya seperti penyediaan zat asam, air
minum, pipa vakum.

Alat-alat plambing yang umum digunakan (SNI 03-6481-2000):


a. Kloset dan peturasan
b. Alat pengglontor
c. Bak cuci tangan
d. Bak mandi
e. Dus
f. Bak air mandi
g. Bak cuci pakaian
h. Bak cuci piring
i. Pancaran air minum dan alat plambing ekuivalen
j. Mesin cuci piring dan perlengkapannya
k. Pengering lantai
l. Peluap alat plambing
m. Saringan alat plambing biasa
n. Kolam renang

Penempatan alat plambing harus memperhatikan (SNI 03-6481-2000):


1. Alat plambing hanya boleh ditempatkan di dalam ruangan yang diberi
penerangan dan ventilasi sesuai dengan peraturan yang berlaku,
kecuali pancaran air minum dan bak cuci tangan tunggal
2. Kloset, peturasan, bak mandi, bak air mandi dan dus hanya boleh
ditempatkan di dalam ruangan yang mempunyai ventilasi yang
berhubungan langsung dengan udara luar. Sistem ventilasi mekanis
dapat digunakan untuk mengeluarkan udara dari ruangan tersebut ke
udara luar
3. Alat plambing yang menerima buangan tidak langsung boleh
ditempatkan di dalam ruangan yang mempunyai penerangan dan
ventilasi yang baik, bilamana penggunaan alat plambing tersebut tidak
menimbulkan gangguan. Alat plambing tersebut tidak boleh
ditempatkan di dalam ruang penyimpanan, gudang atau ruang tertutup
tidak berventilasi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penjelasan diatas:


1. Perencanaan dan perancangan sistem plambing terdiri dari rancangan
konsep, penelitan lapangan, rancangan dasar, rancangan pendahuluan dan
rancangan pelaksanaan;
2. Perencanaan sistem plambing diatur oleh SNI dan terdapat pedoman dari
dinas pekerjaan umum;
3. Perlengkapan dan sistem plambing harus dibuat dari bahan yang telah
disetujui, bebas dari cacat, direncanakan dan dipasang sedemikian rupa
sesuai petunjuk pabrik dan dikonsultasikan kepada instansi terkait;
4. Peralatan plambing berdasarkan jenisnya dibagi atas peralatan untuk
penyediaan air bersih/minum, peralatan untuk penyediaan air panas,
5. peralatan untuk penyaluran air buangan, ven dan unit pengolahannya bila
diperlukan, peralatan saniter (plambing fixtures), peralatan dapur, mencuci
(laundry), peralatan pemadam kebakaran, peralatan pengolahan limbah
padat, peralatan penyediaan gas, oksigen, udara, peralatan dapur, peralatan
mencuci (laundry), peralatan pengolah sampah serta berbagai instalasi pipa
lainnya seperti penyediaan zat asam, air minum, pipa vakum.

B. Saran

Pembelajaran lebih mendalam dari berbagai referensi seperti SNI dan


buku pedoman dari dinas pekerjaan umum diperlukan untuk memahami
mengenai perencanaan sistem plambing.
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, Saya yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kendari, September 2018

Penyusun
Tugas

PLUMBING DAN UTILITAS BANGUNAN

Oleh:
YOLGA LONZIR
P3A116080
Kelas B

DIII TEKNIK SIPIL


PROGRAM PENDIDIDKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018

Anda mungkin juga menyukai