PENELITIAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DALAM UPAYA
MENCEGAH PENYAKIT KULIT PADA SANTRI DI PONDOK
PESANTREN NURUL HUDA
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa
Memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di
bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat (Rahmawati,
2012). Penelitian ini untuk mengetahui gambaran PHBS dalam upaya mencegah penyakit kulit pada
santri di yayasan pondok pesantren putra-putri Nurul Huda Pringsewu Tahun 2014. Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif, populasi pada penelitian ini sebanyak 225 santri, teknik yang digunakan
dalam pengambilan sampel adalah non random sampling dan dengan pendekatan menggunakan teknik
purposive sampling yang didaptkan sebanyak 70 santri. Alat pengumpulan data dengan lembar
angket/kuesioner, penelitian dilakukan pada tanggal 14-15 juni 2014.Analisa yang digunakan pada
penelitian ini adalah penelitian analisa univariat. Hasil penelitian tentang Gambaran PHBS dalam upaya
mencegah penyakit kulit pada santri di yayasan pondok pesantren putra-putri Nurul Huda Pringswu
Tahun 2014, didapatkan hasil yaitu sebanyak 54 santri (77,1%) dalam kategori baik, dan sebanyak 16
santri (22,9%) dalam kategori sangat baik.
[7]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
pelaksanaan perilaku hidup bersih dan golongan sebab sakit penyakit kulit dengan
sehat diantaranya adalah penggunaan air pasien laki-laki, yakni sebanyak 7.593
bersih, rutin mencuci tangan dengan air kasus, sedangan pada pasien perempuan,
yang mengalir menggunakan sabun, yakni sebanyak 6.631 kasus. Dengan
membersihkan lingkungan agar selalu jumlah keseluruhan sebesar 14.224 kasus,
bersih, bebas dari sampah dan sarang pasien meninggal sebanyak 189 orang, dan
nyamuk (Rahmawati, 2012). dengan prevalensi sebesar 1,33% (Ditjen
Secara nasional, menurut data yang Bina Yanmedik, Depkes RI, 2007).
terdapat di Departemen Kesehatan RI, Pondok Pesanteren masih menjadi
2012 penduduk yang telah memenuhi salah satu tempat yang rentan terjadinya
kriteria Perilaku Hidup Bersih dan Sehat berbagai penyakit menular, salah satunya
baik terdapat di provinsi Jawa Tengah, adalah penyakit kulit. Faktor Perilaku
dengan persentase sebesar 76,42%, Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Kalimantan Timur dengan persentase memegang peranan penting dalam
sebesar 75,62%. Terdapat Sembilan (9) menentukan terjadinya proses interaksi
provinsi di Indonesia yang berada diatas antara host dengan agent dalam proses
target restar 2012 persentase ber-PHBS, terjadinya penyakit, lingkungan yang tidak
yakni Jawa tengah, Kalimantan timur, DKI sehat erat kaitannya dengan peningkatan
Jakarta, Sulawesi utara, Sumatera barat, terjadinya penyakit kulit. Penyakit kulit
Sumatera utara, Sumatera selatan, dan jenis scabies paling sering ditemukan pada
Bali. Sedangkan provinsi ber-PHBS pondok pesanteren, karena pada umumnya,
terendah terdapat di Papua barat dengan para santri pondok pesanteren memiliki
persentase sebesar 25,50%, Papua dengan kebiasaan memakai pakaian secara
persentase 25,80% dan Sulawesi barat bergantian, menggunakan alat mandi
dengan persentase 30,85%.. (Pusat secara bersamaan, dan kebiasaan tidur
Promosi Kesehatan, Kemenkes RI, 2012). yang saling berhimpit-himpitan terhadap
Penyakit yang sering muncul akibat santri lainnya, dan kurangnya ventilasi
rendahnya Perilaku Hidup Bersih dan dalam kamar yang menyebabkan lembab.
Sehat (PHBS) adalah cacingan, diare , Kebersihan kamar mandi pun dapat
penyakit kulit, sakit gigi, gizi buruk dan berpengaruh pada kesehatan santri, tidak
sebagainya, yang pada akhirnya akan dikurasnya bak mandi secara rutin,
mengakibatkan rendahnya kualitas sumber banyaknya sampah yg bececeran dilantai
daya manusia. Pada tahun 2006 di kamar mandi, kondisi inilah salah satu
Indonesia penderita penyakit kulit faktor penyebab munculnya penyakit kulit
mengalami kejadian cukup tinggi, penyakit seperti scabies, karena kurang terjaganya
ini terjadi akibat rendah nya Perilaku kebersihan air kamar mandi dan
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pada lingkungannya. (Handri, 2008
tahun 2006 ditemukan penderita penyakit http://kakakecilcecep.blogspot.com/2013/1
kulit sebanyak 403.270 kasus dengan 1/program-pengabdian-masyarakat-
persentase sebesar 3,91%. Distribusi kesehatan.html).
pasien rawat jalan dirumah sakit umum Beberapa tindakan yang dapat
Indonesia yang diperoleh Ditjen Yanmed, diterapkan untuk mengurangi resiko
diperoleh golongan sebab sakit penyakit terjadinya penyakit dalam upaya mencegah
kulit, yakni pasien laki-laki sebanyak penyakit kulit yakni dengan cara: mencuci
141.268 kasus, sedangakn pasien tangan secara rutin setelah beraktivitas
perempuan sebanyak 180.004 kasus, dengan air mengalir dan sabun antiseptik,
dengan jumlah keseluruhan yaitu sebanyak menjaga kebersihan diri yang melibatkan
321.272 kasus. Dengan jumlah kunjungan kontak fisik dengan orang lain,
sebanyak 567.233orang, dan prevalensi menghindari pemakaian alat mandi secara
sebesar 1,77%. Sedangkan distribusi bersamaan dengan santri lain,
pasien rawat inap di rumah sakit umum menggunakan pakaian yang bersih dan
Negara Indonesia tahun 2006, dengan menyerap keringat, menghindari kebiasaan
[8]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
tidur dengan menggunakan kasur seprei pertanyaan tentang Perilaku Hidup Bersih
dan bantal secara bersamaan, menjaga dan Sehat Dalam Upaya Mencegah
kebersihan lingkungan sekitar serta Penyakit Kulit.
memperhatikan keseimbangan udara yang Pengolahan dana analisa data
masuk agar kamar tidak lembab, dan dilakukan untuk mendapatkan jawaban
menghindari kontak dengan cairan yang dari pertanyaan atau tujuan penelitian yang
berasal dari lepuhan kulit (Zulkoni, 2010). sudah ditentukan. Analisis data dilakukan
Berdasarkan hasil pengamatan dan dengan mencari jumlah frekwensi dan
evaluasi diri yang dilakukan peneliti persentase dari masing-masing sub
dipondok pesantren Nurul Huda variabel yang diteliti. Hasil persentase dan
didapatkan data; 65%mengalami penyakit pemberian skor pada penelitian
kulit, 20% memakai alat mandi secara diinterpretasikan menggunakan teknik
begantian serta lebih dari 50% tidak deskriptif kualitatif dengan presentase
memahami konsep PHBS. Berdasarkan sebagai berikut: - Sangat tidak baik : bila
fenomena diatas, penelitian ini bertujuan didapatkan hasil 0-25%, Tidak baik :
mengetahui bagaimana perilaku hidup bila didapatkan hasil 26-50%, Baik : bila
bersih dan sehat (PHBS) dalam upaua didapatkan hasil 51-75% dan Sangat baik :
mencegah penyakit kulit pada santri bila didapatkan hasil 76-100%.
dipondok pesantren Nurul Huda
Pringsewu.
HASIL
[9]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
[10]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
Tabel 10: Distribusi Frekuensi Responden dimaksud perilaku (manusia) adalah semua
Berdasarkan Kebiasaan Cuci kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
Rambut dapat diamati langsung, maupun yang
tidak dapat diamati oleh pihak luar
Cuci Rambut f % (Notoatmodjo, 2007).
Baik 2 28,6 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Sangat baik 68 71,4 (PHBS) adalah upaya peningkatan
Jumlah 70 100 pengetahuan kesadaran, kemampuan, dan
kemauan untuk berperilaku hdup bersih
Berdasarkan tabel 10, dapat dan sehat bagi pribadi, keluarga dan
diketahui bahwa sebanyak 50 santri masyarakat umum yang minimal dapat
(71,4%) memiliki PHBS kebiasaan cuci memberikan dampak bermakna terhadap
rambut sangat baik, dalam upaya kesehatan dan meningkatkan kualitas
mencegah penyakit kulit. sumber daya manusia khususnya dalam
peningkatan derajat kesehatan, status gizi,
Tabel 11: Distribusi Frekuensi Responden pola hidup, dan pemanfaatan sarana
Berdasarkan Kebiasaan Menjaga kesetahan lingkungan agar tercapai derajat
Kebersihan Lingkungan kesehatan yang optimal (Mubarak, 2012).
Penatalaksanaan PHBS dapat
Menjaga Kebersihan dilakukan pada setiap kegiatan seperti
f %
Lingkungan rumah tangga, sekolah/pesantren, tempat-
Tidak baik 4 57,7 tempat kerja, (institusi/sarana kesehatan),
Baik 27 38,6 tempat-tempat umum, organisasi/lembaga
Sangat baik 39 55,7 kemasyarakatan, dan lain-lain (Mubarak,
Jumlah 70 100 2012).
Menurut peneliti, baiknya PHBS
Berdasarkan tabel 11, dapat Dalam Upaya Mencegah Penyakit Kulit
diketahui bahwa sebanyak 39 santri pada responden kemungkinan dikarenakan
(55,7%) memiliki PHBS kebiasaan banyaknya responden yang tingkat
menjaga lingkungan sekitar sangat baik, pendidikannya adalah Madrasah
dalam upaya mencegah penyakit kulit. sanawiyah, semakin tinggi tingkat
pendidikan santri maka akan semakin baik
PEMBAHASAN pengetahuannya. Semakin baik
pengetahuan santri maka akan semakin
PHBS Upaya Mencegah Penyakit Kulit baik perilaku kesehatannya. Selain itu
juga, sebagian besar responden dalam
kategori usia yang beranjak produktif,
Berdasarkan hasil penelitian, dapat sehingga lebih memudahkan responden
diketahui bahwa PHBS Dalam Upaya dalam menerima informasi kesehatan.
Mencegah Penyakit Kulit Pada Santri Di Selain itu juga responden mungkin
Yayasan Pondok Pesantren Putra-Putri terpapar dengan informasi kesehatan yang
Nurul Huda Pringsewu Tahun 2014, didapatkan dari menonton TV, membaca
sebagian responden adalah dalam kategori koran serta mengikuti penyuluhan
baik sebanyak 54 santri (77,1%). Menurut kesehatan yang diadakan oleh petugas
kamus besar bahasa Indonesia, Perilaku kesehatan.
adalah tanggapan atau reaksi individu yang
terwujud melalui sikap.Perilaku adalah PHBS Kebiasaan Cuci Tangan
tindakan atau aktivitas dari manusia itu
sendiri yang mempunyai bentangan yang Berdasarkan hasil penelitian
sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, didapatkan bahwa responden yang
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, memiliki kebiasaan mencuci tangan
menulis, membaca, dan sebagainya. Dari menggunakan sabun antiseptik setelah
uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang
[11]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
[13]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2010. Mubarak, Wahid Iqbal. 2012. Ilmu
Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Bersih Dan Sehat. Indonesia Sehat. Alemba Medika.
Ditjen Bina Yanmedik. 2007. Profil Kemenkes. 2013. Profil Kesehatan
Kesehatan Indonesia 2006. Jakarta: Indonesia. 2012. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Indonesia.
Handri, 2008. http://kakakecilcecep. Proverawati, Atikah dan Rahmawati, Eni.
blogspot.com/2013/11/program- 2012. Perilaku Hidup Bersih Dan
pengabdian-masyarakat- Sehat (PHBS). Yogyakarta: Nuha
kesehatan.html. Medika.
Laily, 2012. Pemakaian Alat Mandi. Soekidjo Notoatmodjo. 2007. Ilmu
https://ww.google.co.id/?gws Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
rd=sl#q=teori Cipta.
[14]