Anda di halaman 1dari 17

2/24/2012

Latihan 1
Olimpiade Astronomi SMA

Puguh Hiskiawan, S.Si, M.Si


Jurusan Fisika – FMIPA
UNIVERSITAS JEMBER

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

Soal (1) :
• Bila diketahui eksentrisitas orbit bumi
mengelilingi Matahari 0,017 maka
perbandingan diameter sudut Matahari
saat Bumi dititik perihelion, θP, dan saat
Bumi di apehelion, θA , maka tentukan
perbandingan dari perihelion dan
aphelion?

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

1
2/24/2012

Solusi (1)

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

Soal (2) :
• Dalam perjalanan ke Bulan seorang
astronom mengamati diameter Bulan
yang besarnya 3.500 km dalam cakupan
sudut 6o . berapa jarak astronot ke Bulan
saat itu ?

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

2
2/24/2012

Solusi (2)

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

Soal (3) :
• Berapa kali kemungkinan diameter sudut
Umbra Bumi (dari titik pusat sumbu
Umbra/ Panumbra) dibanding dengan
diameter sudut bulan, pada saat gerhana
Bulan total berlangsung?

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

3
2/24/2012

Solusi (3)
• Perhatikan gambar yang menunjukkan kerucut
umbra bumi, jika

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

Diketahui : Bahwa asumsi orbit bumi mengelilingi


matahari dan orbit bulan mengelilingi
bumi adalah LINGKARAN

Dimana 2RX adalah lebar umbra bumi yang


dilintasi oleh bulan, dapat didekati, sebagai
Garis Lurus
Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

4
2/24/2012

• Maka dari hubungan segitiga, didapatkan :

 Besar x dapat dicari melalui :

 sehingga :

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

• Selanjutnya :

 Lalu besar RX dapat dicari dengan:

Rx adalah R bulan dimana :


Rmoon = 1.750 Km
= 1,75 x 106 m
(bila jeli tentang radius bulan
dapat nampak pada soal no. 2)

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

5
2/24/2012

• Sehingga diperoleh :
Hasil Cara I

 Apabila tidak mengetahui radius bulan, maka


digunakan perhitungan diameter sudut
matahari yang hasilnya tidak akan jauh
berbeda dengan diameter sudut bulan, seperti :

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

• jadi :

 maka

Hasil Cara II

Terlihat bahwa hasil cara II perhitungan cukup


dekat dengan hasil cara I.

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

6
2/24/2012

Soal (4) :
• Sebuah kota dekat equator mengalami
fase bulan purnama yang berlangsung
pada tanggal 4 Maret 2012 jam 06.17
WIB, pada waktu itu terjadi pula Gerhana
Bulan Total (GBT). Maka gerhana Bulan
Total yang berlangsung pada tanggal
tersebut akan dimulai saat kapan?

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

Solusi (4)
• Perhatikan pembahasan no. 3, yang mendapatkan
perbandingan umbra bumi terhadap diameter bulan
sekitar 2,63, perhatikan gambar dibawah ini :
Lihat gambar disamping yang
menunjukan bulan (lingkaran
kecil) melintasi umbra bumi
(lingkaran besar), dimana
disumsikan bulan tepat melintasi
diameter umbra.

Lama gerhana total ialah sejak kontak1 (K1) hingga kontak 4 (K4), dapat
dilihat bahwa lama gerhana sama dengan waktu yang dibutuhkan bulan
untuk menempuh jarak sudut sebesar umbra bumi, ditambah dengan jarak
sudut satu diameter sudut bulan, (diameter sudutbulan kurang lebih sama
dengan diameter sudut matahari = 0,530 )

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

7
2/24/2012

• Maka lama Gerhana Bulan Total, adalah :

Apabila dianggap bahwa fase bulan purnama dicapai


tepat ditengah-tengah gerhana bulan total, maka waktu
gerhana 1,75 jam sebelum bulan purnama hingga 1,75
jam setelah bulan purnama, dan dimulai 1,75 jam =1 jam
45 menit sebelum fase bulan purnama, mendekati 2 jam.

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

Soal (5) :
• Kamu berada di sebuah pulau kecil yang
dilalui garis khatulistiwa bumi, dan
melihat sebuah bintang XYZ terbit pukul
19.30. arah titik terbit bintang itu di
horizon membentuk sudut 130o
dengan arah utara. Jika kita tidak
memperhitungkan pengaruh atmosfir
bumi pada cahaya bintang, perkirakanlah
waktu terbenam bintang itu !

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

8
2/24/2012

Solusi (5)
Lintang pengamat = 0o, maka bola langit pada tempat tersebut :

Dapat dilihat bahwa menunjukkan deklinasi bintang =

namun bernilai negatif sebab berada di


Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan
bola langit selatan.

• Karena pengamat ada di equator, maka bintang akan menempuh


waktu dari terbit hingga terbenam selama setengah dari periode
hariannya, atau secara matematis dinyatakan sebagai berikut :

Lama bintang X berada di atas horizon = panjang busur X1 – X2 = 2 t0

maka
t0 = 900

Maka bintang akan terbenam


pukul 19.30 + 11.58 = 7.28
Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

9
2/24/2012

Soal (6) :
• Perkirakanlah titik terbenamnya bintang
XYZ dalam soal nomor 6 diatas di horizon !

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

Solusi (6)
• Perhatikan pembahasan No. 5 dapat jelas
terlihat titik terbenamnya yaitu di titik X2, 500
pada kedudukan (< X2OS) dari selatan ke arah
barat

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

10
2/24/2012

Soal (7) :
• Seorang ilmuwan Jepang yang memiliki tinggi
tubuhnya 168 cm sedang survei di Papua
berkomunikasi dengan koleganya di Tokyo melalui
telpon genggam untuk mengetahui koordinat
geografisnya.Komunikasi dilakukan tepat pada saat
bayangan tubuh ilmuwan itu di tanah kira-kira paling
pendek dan arahnya ke Selatan, dengan panjang
bayangan 70 cm. Tayangan di Tokyo saat itu
bayangan benda-benda yang terkena sinar matahari
juga terpendek, dan ketinggian matahari saat itu 680.
Jika koordinat geografis Tokyo adalah 1390 42’ BT dan
35037’, Tentukanlah koordinat geografis tempat
ilmuwan Jepang itu berada !

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

Solusi (7)
• Tokyo berada di lintang +370 37’, maka bola langit di Tokyo pada
saat bayangan benda-benda terpendek (matahari kulminasi atas)

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

11
2/24/2012

• Ingat Lintang pengamat = Ketinggian KLU

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

Lalu perlu kita perhatikan bahwa di posisi ilmuwan Jepang diperoleh


informasi bahwa panjang bayangan tubuhnya = 70 cm. Maka dari informasi
yang ada, kita dapat menggambarkan bola horizon ilmuwan tersebut :

Dapat dilihat bahwa ketinggian


Matahari dari horizon = θ, dimana :

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

12
2/24/2012

Dari ketinggian matahari, dan deklinasinya yang sudah kita hitung, kita dapat
menggambarkan bola langit ilmuwan tersebut dengan lengkap,

Perlu diingat bahwa karena bayangannya mengarah ke selatan,


maka matahari haruslah berada di sebelah utara Zenith, maka θ =

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

Untuk mengetahui posisi ilmuwan, kita harus mencari yang


merupakan lintang pengamat, maka :

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

13
2/24/2012

Soal (8) :
• Dari soal nomor 7 diatas, dapat
disimpulkan bahwa matahari saat itu
berada diatas suatu tempat yang
memiliki lintang geografisnya berapa?

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

Solusi (8)
• Lihat pembahasan no. 7 maka kita akan dapat
mengerjakan soal no. 8.
• Dengan memperhatikan bahwa lintang
pengamat dimana matahari berada di zenit
yang berarti sama dengan deklinasi matahari
yaitu +130 37’ LU

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

14
2/24/2012

Soal (9) :
• Pada saat musim gerhana apa yang
terjadi !

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

Solusi (9)

Deklinasi bidang orbit bulan hanya sekitar 5o


Dari ekliptika, maka terdapat kemungkinan Bulan
berada dekat dengan titik Aries (yang berada
di ekliptika) ketika terjadi gerhana. Begitu pula
Matahari yang juga berada di ekliptika.

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

15
2/24/2012

Soal (10) :
Bagiamana peristiwa bulan purnama pada bulan
Pebruari dalam Setahun
a) tidak terjadi bulan purnama
b) selalu terjadi bulan purnama
c) terjadi 2 bulan purnama
d) terjadi bulan purnama bila bulan Purnama
dalam setahun berjumlah 13
a) tidak terjadi bulan purnama bila bulan Purnama
dalam setahun berjumlah 13

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

Solusi (10)
-Pernyataan B salah, sebab bisa tidak terjadi bulan purnama di bulan
Februari misalkan apabila purnama sebelumnya berlangsung tanggal
31 Januari, maka purnama berikutnya akan terjadi sekitar tanggal 1
Maret (kabisat) atau 2 Maret (tidak kabisat). - Pernyataan C salah,
sebab tidak mungkin terjadi dua purnama dalam bulan februari sebab
periode sinodis bulan = 29,5 hari sementara panjang maksimal bulan
februari = 29 hari.
- Pernyataan D&E salah, apabila terjadi 13 purnama dalam satu tahun maka
purnama pertama tahun itu harus berlangsung antara tanggal 1-10 Januari
(ingat setelah 12 lunasi bulan purnama maju 11 hari). Apabila berlangsung
tanggal 1 atau 2 Januari, pada bulan februari tidak terjadi bulan purnama.
Apabila berlangsung tanggal 3-10 Januari, di bulan februari terdapat bulan
purnama. Dari sini dapat disimpulkan bahwa ada maupun tidak ada bulan
purnama di bulan Februari, keduanya bisa terjadi ketika ada 13 bulan purnama
dalam setahun.

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

16
2/24/2012

SEE YOU AROUND


NEXT EXERCISE

Pelatihan Olimpiade Astronomi – Puguh Hiskiawan

17

Anda mungkin juga menyukai