Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pena Sains Vol. 4, No.

1, April 2017 p-ISSN: 2407-2311


e-ISSN: 2527-7634
PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM KIMIA DASAR
BERBASIS GREEN CHEMISTRY UNTUK MAHASISWA CALON
GURU IPA
Arini Siti Wahyuningsih1 dan Jamilatur Rohmah2
1
Prodi Pendidikan IPA, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
arinisitiwahyuningsih@umsida.ac.id
2
Prodi Analis Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
jamilaturrohmah@umsida.ac.id

Abstrak

Kondisi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan membuat seluruh pihak, tak terkecuali praktisi
pendidikan, ingin berkontribusi mengatasi hal tersebut. Salah satu yang dapat dilakukan adalah
dengan menghadirkan proses pembelajaran yang lebih peduli terhadap lingkungan. Dalam
pendidikan sains, pendekatan Green Chemistry yang diintegrasikan dalam kegiatan laboratorium
diharapkan mampu menjawab tantangan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan sebuah Modul Praktikum berbasis pendekatan Green Chemistry yang dapat
digunakan mahasiswa calon guru IPA sebagai pedoman melaksanakan kegiatan praktikum yang
aman dan ramah lingkungan pada mata kuliah Kimia Dasar. Metode penelitian ini adalah Research
and Development (R&D). Sasaran dalam penelitian ini adalah kelayakan modul tersebut
berdasarkan penilaian ahli (dosen Kimia) dan mahasiswa. Data hasil penelitian dianalisis
menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan
bahwa Modul Praktikum yang dikembangkan sangat layak untuk diimplementasikan dalam
pembelajaran Kimia Dasar karena mendapat penilaian dengan kategori “sangat baik” dari dosen
kimia pada ketiga aspek yaitu isi, petunjuk serta kesesuaian dengan prinsip Green Chemistry dan
memperoleh respon yang sangat positif dari tanggapan mahasiswa sebagai pengguna modul
tersebut.

Kata Kunci: Modul praktikum, Kimia Dasar, Pendekatan Green Chemistry, mahasiswa calon guru IPA

Abstract

Environmental conditions are increasingly worrying to make all parties, not least educational
practitioners, want give to overcome it. One that can be done is by presenting a learning process
that is more concerned about the environment. In science education, the Green Chemistry approach
integrated into laboratory activities is expected to address these challenges. Therefore, this study
aims to develop a practice Module based on Green Chemistry approach that can be used by
prospective students of science teachers as guidance to carry out safe and environmentally friendly
lab work on Basic Chemistry course. This research method is Research and Development (R&D).
The aim of this research is the feasibility of the module based on expert assessment (lecturer of
Chemistry) and students. The data of the research were analyzed using quantitative descriptive
analysis method. Based on the results of data analysis shows that the developed practice Module is
very feasible to be implemented in Basic Chemistry learning because it received an assessment with
the category of "very good" from the chemistry lecturer on the three aspects of content, instructions
and conformity with the principle of Green Chemistry and get a very positive response from Student
responses as users of the module.

Keywords: Module lab, Chemistry Basic, Approach of Green Chemistry, student of science teacher
candidate
43
Jurnal Pena Sains Vol. 4, No. 1, April 2017 p-ISSN: 2407-2311
e-ISSN: 2527-7634
merupakan visi pendidikan yang
Pendahuluan menerapkan konsep pengembangan
keberlanjutan dalam usaha untuk
Keberlanjutan lingkungan menjadi mengembangkan pengetahuan dan
isu yang sangat penting saat ini mengingat keterampilan mengenai keberlanjutan
kondisi lingkungan yang semakin alam di masa yang akan datang serta
meresahkan. Menanggapi hal tersebut, mengubah orientasi nilai, perilaku dan
Kementerian Pendidikan Dasar dan gaya hidup melalui pendekatan yang
Menengah telah mengeluarkan peraturan menyeluruh dan interdisipliner (Unesco,
no 54 tahun 2013 mengenai standar 2009). Secara praktis, pendekatan Green
lulusan pendidikan dasar dan menengah Chemistry dapat dijadikan pijakan sebagai
yang harus memiliki perilaku bertanggung pendekatan yang mewakili visi ESD.
jawab dalam interaksinya yang efektif Gerakan Green Chemistry erat
dengan masyarakat dan juga lingkungan. kaitannya dengan bagaimana mengatasi
Peraturan ini ditetapkan dengan harapan permasalahan lingkungan. Pendekatan ini
agar generasi – generasi muda Indonesia digagas dengan 12 prinsip yang
memiliki rasa kepedulian yang tinggi diharapkan mampu menjawab tantangan
terhadap lingkungan sehingga dapat seputar polusi, krisis energi, limbah serta
berperan aktif untuk berpartisipasi keamanan dan keselamatan kerja.
mengatasi permasalahan lingkungan yang Kontribusi pendekatan ini lebih diarahkan
terjadi baik secara lokal maupun global. pada proses dan produk kimia yang lebih
Usaha untuk mewujudkan harapan aman dan ramah dengan lingkungan dan
tersebut tidak terlepas dari kecakapan dan kesehatan. Sejalan dengan hal itu,
keterampilan guru untuk menghadirkan program studi Pendidikan IPA,
proses pembelajaran yang lebih Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
berwawasan lingkungan. Oleh karena itu, (Umsida) ingin memperkenalkan gagasan
guru sebaiknya memiliki pengetahuan dalam pendekatan Green Chemistry
tentang lingkungan yang baik agar proses melalui kegiatan laboratorium pada mata
implementasi pembelajaran tersebut dapat kuliah Kimia Dasar di semester awal
berjalan efektif (Spiropoulou et al., 2007). perkuliahan mahasiswanya.
Menurut Pe’er, Goldman, dan Yavetz Kegiatan laboratorium dirasa tepat
(2007), apabila pengetahuan guru tentang menjadi sasaran untuk mengenalkan
lingkungan rendah maka akan berdampak konsep pengembangan keberlanjutan
pada perilaku siswa yang kurang alam karena Septiana (2016)
bertanggung jawab terhadap lingkungan. mengemukakan bahwa kegiatan di
Dengan demikian, membekali calon guru laboratorium yang berkenaan dengan
dengan pengetahuan yang cukup tentang praktikum kimia dapat menghasilkan
lingkungan menjadi hal yang sangat limbah yang berbahaya juga apabila
penting agar nantinya dapat penggunaannya tidak diawasi dan
menumbuhkan sikap bertanggung jawab dikontrol dengan baik. Caranya adalah
terhadap lingkungan kepada siswanya. dengan menerapkan beberapa prinsip
Pembelajaran yang lebih relevan Green Chemistry yang sesuai dengan
dengan lingkungan dapat diperkenalkan setiap judul praktikum yang akan
kepada calon guru sejak semester awal dikerjakan. Dengan begitu, mahasiswa
perkuliahannya. Salah satunya dengan calon guru IPA akan mengetahui bahwa
mengintegrasikan Education for praktikum yang dikerjakannya telah
Sustainable Development (ESD) ke dalam berbasis Green Chemistry menggunakan
kurikulum pendidikan calon guru. ESD bahan yang tidak berbahaya, proses yang
44
Jurnal Pena Sains Vol. 4, No. 1, April 2017 p-ISSN: 2407-2311
e-ISSN: 2527-7634
aman serta tidak menghasilkan limbah melakukan proses pemanasan, mencium
yang membahayakan lingkungan dan bau zat atau gas hasil reaksi dan masih
kesehatan. banyak lagi, dengan tujuan agar kegiatan
Berdasarkan hasil observasi awal di laboratorium berjalan lancar, pembuangan
Prodi Pendidikan IPA, Umsida, limbah yang tepat sesuai dengan jenisnya.
didapatkan informasi bahwa mahasiswa Keseluruhan komponen dalam modul ini
belum menggunakan modul praktikum disesuaikan dengan enam dari 12 prinsip
sebagai panduan selama kegiatan dalam pendekatan Green Chemistry yaitu
laboratorium Kimia Dasar. Mahasiswa prinsip ketiga (sintesis kimia yang tidak
hanya menggunakan hand out yang dibuat berbahaya), keempat (merancang zat - zat
oleh dosen yang diberikan saat melakukan kimia yang aman), kelima (penggunaan
praktikum. Kesempatan tersebut menjadi pelarut yang lebih aman), keenam
dasar analisis kebutuhan (rancangan efisiensi energi), kesepuluh
dikembangkannya modul praktikum (rancangan proses penguraian) dan kedua
untuk perkuliahan Kimia Dasar. belas (kimia yang lebih aman untuk
Ditambahkan pula, modul praktikum yang mencegah terjadinya kecelakaan).
akan dikembangkan menjadi sarana atau
media untuk mengenalkan pendekatan
Green Chemistry sehingga perlu Metode Penelitian
dikembangkan modul praktikum Kimia Lokasi penelitian ini bertempat
Dasar berbasis Green Chemistry yang
layak diimplementasikan kepada
di Program Studi Pendidikan IPA,
mahasiswa calon guru. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Modul praktikum Kimia Dasar (Umsida). Desain penelitian ini
dengan pendekatan Green Chemistry yang merupakan Research and
dikembangkan berbeda dengan modul Development (R&D). Model
serupa yang telah ada. Letak pengembangan yang digunakan pada
perbedaannya adalah yang pertama modul penelitian ini mengacu pada Prinsip
ini secara khusus ditujukan untuk Pengembangan Media menurut
mahasiswa calon guru IPA sehingga William W. Lee dan Diana L. Owens
dibuat lebih terstruktur. Kedua, informasi (2004) yang terdiri dari empat tahapan
mengenai pendekatan Green Chemistry
yakni (1) menyusun sebuah kerangka
dan 12 prinsipnya dicantumkan di bagian
awal modul sebagai deskripsi pendekatan
dari pengembangan alat,
yang digunakan selama melakukan pengembangan spesifikasi, dan
kegiatan laboratorium. standarnya; (2) mengembangkan
Ketiga, di setiap judul praktikum bagian–bagian dari media yang telah
selain dilengkapi keterangan alat dan dicocokkan dengan kerangkanya; (3)
bahan yang secara umum memang ada di meninjau dan perbaiki produknya; (4)
dalam sebuah modul praktikum, di dalam mengimplementasikan produk
modul ini juga ditambahkan informasi akhirnya.
mengenai sifat–sifat bahan yang Pada tahap pertama yaitu
digunakan sehingga mahasiswa menyusun kerangka dari pengembangan
mengetahui bagaimana karakteristik Modul Praktikum dilakukan analisis
bahan yang digunakan serta cara terhadap kegiatan laboratorium dan isi
menganggulangi apabila terjadi kontak materi Kimia Dasar serta studi terhadap
langsung dengan bahan tersebut, prosedur prinsip–prinsip pendekatan Green
atau cara yang tepat, misalnya untuk
45
Jurnal Pena Sains Vol. 4, No. 1, April 2017 p-ISSN: 2407-2311
e-ISSN: 2527-7634
Chemistry. Analisis tersebut bertujuan dengan kebutuhan akan Modul Praktikum
untuk mengumpulkan informasi terkait yang dikembangkan.
Analisis kegiatan laboratorium Berikutnya, draf 2 modul direvisi
dilakukan dengan obervasi secara kembali sesuai dengan penilaian dan
langsung dan wawancara untuk saran yang diberikan oleh ahli sehingga
mengetahui kegiatan praktikum yang menghasilkan draf 3 yang siap digunakan
berlangsung di laboratorium IPA, pada tahap ujicoba kepada 18 mahasiswa
terutama Kimia Dasar, apakah sudah calon guru IPA yang sedang menempuh
menggunakan bahan kimia dan proses semester 1 perkuliahannya. Uji coba
yang ramah lingkungan serta prosedur dilaksanakan dengan tujuan untuk
yang aman bagi mahasiswa. Analisis isi mengetahui penilaian mahasiswa sebagai
materi Kimia Dasar dilihat berdasarkan user terhadap modul yang dikembangkan.
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Instrumen yang digunakan antara lain
yang telah divalidasi oleh Tim Kurikulum angket respon mahasiswa dan jurnal
Universitas. Selanjutnya, studi reflektif. Hasil respon mahasiswa akan
pendekatan Green Chemistry untuk dianalisis dan pada akhirnya dapat ditarik
menentukan prinsip Green Chemistry kesimpulan bagaimana kualitas Modul
yang disesuaikan dengan prosedur setiap Praktikum Kimia Dasar dengan
judul praktikum. Prinsip – prinsip tersebut pendekatan Green Chemistry yang telah
diharapkan dapat membantu mahasiswa dikembangkan berdasarkan penilaian ahli
calon guru untuk mengenal bahan – bahan dan mahasiswa.Data hasil penelitian
kimia yang aman dan yang berbahaya berupa penilaian dari Dosen Kimia dan
sehingga tahu cara menggunakannya serta respon dari mahasiswa dianalisis dengan
prosesnya yang lebih ramah lingkungan. cara menghitung rerata skor dan
Tahap yang kedua adalah menentukan kriteria interpretasi skor.
mengembangkan Modul Praktikum yang Indikator kelayakan Modul Praktikum
sesuai dengan kerangka pada tahap apabila rerata skor hasil penilaian Dosen
pertama. Hasil dari tahap kedua adalah Kimia lebih dari 3,40 (Riduan, 2010).
draf 1 atau desain awal Modul Praktikum.
Tahap selanjutnya adalah meninjau Tabel 1 Interpretasi Skor Kelayakan
dan memperbaiki Modul Praktikum. Di Modul Praktikum
dalam tahap ini, draf 1 Modul Praktikum Interval Skor Kategori Penilaian
melalui proses telaah, validasi dan revisi 4,20 < Skor ≤ 5,00 Sangat Baik
hingga akhirnya menghasilkan draf 3
yang siap diimplementasikan pada tahap 3,40 < Skor ≤ 4,19 Baik
2,60 < Skor ≤ 3,39 Cukup
uji coba kepada mahasiswa calon guru
1,80 < Skor ≤ 2,59 Kurang
IPA. Proses telaah dilakukan oleh teman
sejawat untuk meminta masukan dan 1,00 ≤ Skor ≤ 1,79 Sangat Kurang
saran mengenai desain awal modul.
Setelahnya, draf 1 modul direvisi sesuai
saran yang telah diberikan oleh teman Sedangkan indikator kelayakan
sejawat dan dihasilkan draf 2. Kemudian, berdasarkan respon mahasiswa apabila
draf 2 tersebut divalidasikan kepada ahli mencapai rerata skor lebih dari 0,49
yaitu dosen Kimia dari Program Studi (Sugiyono, 2012).
Kimia Analitik, Umsida. Penilaiannya
meliputi tiga aspek yakni petunjuk, isi dan
kesesuaian dengan pendekatan Green
Chemistry.
46
Jurnal Pena Sains Vol. 4, No. 1, April 2017 p-ISSN: 2407-2311
e-ISSN: 2527-7634

Gambar 1. Model Pengembangan Modul Praktikum Kimia Dasar Berbasis Green


Chemistry

Tabel 2 Interpretasi Skor Kelayakan berdasarkan respon mahasiswa


Interval Skor Kategori Penilaian
1 Setuju
0,51 - 0,99 Mendekati Setuju (MS)
0,50 Agak Setuju (AS)
0,01 - 0,49 Mendekati Tidak Setuju (MTS)
0 Tidak Setuju (TS)

47
Jurnal Pena Sains Vol. 4, No. 1, April 2017 p-ISSN: 2407-2311
e-ISSN: 2527-7634
panduan mahasiswanya. Mahasiswa calon
guru dari program studi Pendidikan IPA
Hasil Penelitian dan Pembahasan ini hanya difasilitasi hand out yang
Pengembangan modul praktikum diberikan apabila akan praktikum. Hal ini
Kimia Dasar berbasis Green Chemistry tentu saja menjadi kendala bagi
yang layak dapat digunakan oleh mahasiswa untuk memahami alat, bahan
mahasiswa calon guru IPA menjadi tujuan dan prosedur kerja percobaan. Yang
utama dalam penelitian ini. Hasil dari kedua, berdasarkan hasil analisis terhadap
empat tahap pengembangan modul materi Kimia Dasar yang dijabarkan
praktikum ini akan dijabarkan sebagai dalam RPS dirumuskan lima judul
berikut: praktikum Kimia Dasar antara lain
Senyawa Ionik dan Kovalen, Perhitungan
Data Hasil Penyusunan Kerangka Kimia, Reaksi Kimia, Kalorimeter dan
Modul Praktikum Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi.
Data yang mewakili tahap pertama Yang ketiga, studi pendekatan Green
pengembangan modul ini terbagi menjadi Chemistry menghasilkan prinsip – prinsip
data analisis kegiatan laboratorium, apa saja yang digunakan pada setiap judul
materi mata kuliah Kimia Dasar dan studi praktikum. Tabel 3 merangkum prinsip
pendekatan Green Chemistry. Yang Green Chemistry yang digunakan pada
pertama, data hasil analisis kegiatan setiap judul praktikum Kimia Dasar.
laboratorium berdasarkan hasil observasi Data ketiga hasil analisis tersebut
langsung dan wawancara menunjukkan menjadi dasar penyusunan kerangka
bahwa kegiatan laboratorium mata kuliah modul praktikum Kimia Dasar berbasis
Kimia Dasar selama ini belum Green Chemistry.
menggunakan modul praktikum sebagai

Tabel 3. Prinsip Green Chemistry dalam Modul Praktikum Kimia Dasar


Judul Praktikum Prinsip Green Chemistry
Senyawa Ionik dan Kovalen  Prinsip ketiga (sintesis kimia yang tidak berbahaya)
 Prinsip keempat (merancang zat kimia yang aman)
 Prinsip kelima (penggunaan pelarut yang lebih aman)
 Prinsip keenam (rancangan efisiensi energi)
 Prinsip kesepuluh (rancangan proses penguraian)
 Prinsip kedua belas (kimia yang lebih aman untuk
mencegah terjadinya kecelakaan)
Perhitungan Kimia  Prinsip ketiga (sintesis kimia yang tidak berbahaya)
 Prinsip kesepuluh (rancangan proses penguraian)
Reaksi Kimia  Prinsip kesepuluh (rancangan proses penguraian)
 Prinsip kedua belas (kimia yang lebih aman untuk
mencegah terjadinya kecelakaan)
Kalorimeter  Prinsip ketiga (sintesis kimia yang tidak berbahaya)
 Prinsip keempat (merancang zat kimia yang aman)
 Prinsip kelima (penggunaan pelarut yang lebih aman)
 Prinsip kesepuluh (rancangan proses penguraian)
Faktor yang mempengaruhi  Prinsip kelima (penggunaan pelarut yang lebih aman)
laju reaksi  Prinsip kesepuluh (rancangan proses penguraian)
 Prinsip kedua belas (kimia yang lebih aman untuk
mencegah terjadinya kecelakaan)

48
Jurnal Pena Sains Vol. 4, No. 1, April 2017 p-ISSN: 2407-2311
e-ISSN: 2527-7634
Data Hasil Pengembangan Modul Desain atau draft 1 adalah hasil dari tahap
Praktikum pengembangan modul praktikum.
Kerangka yang dihasilkan dari tahap
pertama menjadi acuan dalam Data Hasil Peninjauan dan Perbaikan
mengembangkan modul praktikum ini. Modul Praktikum
Pada tahap pengembangan modul terbagi Tahap ini dimulai dengan telaah oleh
atas dua bagian yakni perancangan awal teman sejawat terhadap desain atau draft 1
dan isi. Bagian awal modul terdiri atas (1) modul. Saran dan masukan yang diberikan
sampul modul, (2) kata pengantar, (3) lebih pada komponen dalam bagian isi
daftar isi, (4) tata tertib, (5) penilaian yaitu rancangan setiap judul praktikum
praktikum, (6) prosedur umum seperti alat dan bahan, prosedur dan tabel
pelaksanaan praktikum, (7) sistematika data percobaan. Draft 1 modul mengalami
penulisan laporan, (8) pengenalan alat perbaikan dan menghasilkan draft 2
laboratorium, (9) pendekatan Green modul.
Chemistry dan (10) deskripsi praktikum Setelah draft 2 terbentuk, maka dilakukan
Kimia Dasar. validasi oleh validator yaitu dosen Kimia
dari Fakultas Ilmu Kesehatan, Umsida.
Pendapat dari validator yang meliputi tiga
aspek yaitu petunjuk, isi dan kesesuaian
dengan prinsip Green Chemistry
digunakan sebagai penilaian kualitas
modul praktikum yang dikembangkan.

Tabel 4. Hasil Validasi Dosen Kimia


Aspek Skor Keterangan
Penilaian
Petunjuk 3,67 Sangat Baik
Gambar 1. Sampul Depan Modul Isi 3,83 Sangat Baik
Pendekatan 4,00 Sangat Baik
Sedangkan bagian isi merupakan Green
rancangan setiap judul praktikum yang Chemistry
terdiri atas komponen: (1) judul Rata-rata 3,83 Sangat Baik
praktikum, (2) pendahuluan, (3) persiapan,
(4) alat dan bahan, (5) prinsip Green Berdasarkan hasil validasi pada Tabel
Chemistry, (6) prosedur percobaan, (7) 3, Modul Praktikum Kimia Dasar dengan
tabel data percobaan, (8) analisis/Diskusi, pendekatan Green Chemistry memperoleh
(9) simpulan dan (10) daftar pustaka. penilaian dari dosen Kimia pada rentang
sangat baik karena mendapatkan skor >
3,4 (Riduan, 2010). Artinya, Modul
Praktikum Kimia Dasar layak untuk
diimplementasikan dalam proses
pembelajaran mata kuliah Kimia Dasar
tetapi dengan saran dan revisi kecil di
beberapa bagian Modul Praktikum seperti
prosedur praktikum, alat dan bahan. Saran
yang diberikan validator yaitu tentang
Gambar 2. Sampul Depan Modul perbaikan jumlah bahan yang digunakan,

49
Jurnal Pena Sains Vol. 4, No. 1, April 2017 p-ISSN: 2407-2311
e-ISSN: 2527-7634
revisi jenis dan jumlah alat yang
digunakan serta revisi runtutan prosedur Tabel 5. Data Respon Mahasiswa
praktikum. Oleh karena itu, nilai tertinggi Aspek Respon Respon Tidak
diberikan validator untuk aspek kesesuaian Penilaian Setuju Setuju
dengan prinsip Green Chemistry Kejelasan 0,92 0,08
sedangkan nilai aspek petunjuk dan isi kalimat dan (Mendekati (Mendekati
mendapat nilai yang lebih rendah. Dengan Setuju) Tidak Setuju)
keterbacaan
demikian, validator berpendapat bahwa
kegiatan praktikum mata kuliah Kimia Tampilan 0,85 0,15
Dasar telah sesuai dengan pendekatan Fisik Modul (Mendekati (Mendekati
Green Chemistry karena menggunakan Setuju) Tidak Setuju)
bahan yang ramah lingkungan dan 0,96 0,04
konsentrasinya rendah, prosedur aman Keterlaksan (Mendekati (Mendekati
dilakukan, serta tidak menghasilkan aan setuju) Tidak Setuju)
limbah yang berbahaya bagi lingkungan praktikum
dan kesehatan. Pendekatan 0,97 0,03
Draft 2 yang diberi masukan oleh Green (Mendekati (Mendekati
validator direvisi dan menghasilkan draft Chemistry setuju) Tidak Setuju)
3. Draft ketiga tersebut akan digunakan
pada tahap akhir pengembangan modul ini Hasil yang ditunjukkan tabel 5
yaitu implementasi modul praktikum yang menunjukkan bahwa respon mahasiswa
dikembangkan kepada mahasiswa calon calon guru IPA sebagai pengguna modul
guru sebagai pengguna (user). praktikum Kimia Dasar berbasis Green
Chemistry sangat positif. Terlihat keempat
Data Hasil Implementasi Modul aspek mencapai rerata skor lebih dari 0,49
Praktikum (Sugiyono, 2012). Rerata skor respon
Mahasiswa calon guru IPA mahasiswa paling rendah diperoleh aspek
sebagai pengguna juga memberikan tampilan fisik modul karena beberapa
penilaian terhadap kualitas modul mahasiswa menilai bahwa sampul modul
praktikum dengan pendekatan Green kurang menarik dan gambarnya kurang
Chemistry yang dikembangkan. Instrumen proporsional. Sedangkan rerata skor
yang digunakan adalah angket respon respon mahasiswa tertinggi terdapat pada
mahasiswa yang diadaptasi dari angket aspek pendekatan Green Chemistry karena
respon siswa yang dikembangkan oleh hampir seluruh mahasiswa menilai bahwa
Septiana (2016). kegiatan praktikum yang dilakukan telah
Terdapat 18 pertanyaan tertulis di menerapkan prinsip – prinsip Green
dalam angket tersebut yang mewakili Chemistry mulai dari bahan yang
empat aspek yaitu 1) tingkat kejelasan digunakan ramah lingkungan dan aman,
kalimat dan keterbacaan, 2) keterlaksanaan tidak menghasilkan banyak limbah,
praktikum, 3) tampilan fisik modul dan 4) produk yang dihasilkan juga aman dan
pendekatan Green Chemistry. Respon tidak menimbulkan limbah berbahaya
mahasiswa terhadap modul diberikan serta prosedur kerja yang aman bagi
berdasarkan skala Guttman yang mahasiswa dan lingkungan.
digunakan dalam angket tersebut.
Kesimpulan dan Saran

Modul praktikum Kimia Dasar


dengan pendekatan Green Chemistry
50
Jurnal Pena Sains Vol. 4, No. 1, April 2017 p-ISSN: 2407-2311
e-ISSN: 2527-7634
dikembangkan dengan karakteristik of Science Education and
integrasi 6 prinsip Green Chemistry telah Technology. Vol 16, pp. 443–450.
dinyatakan layak karena mendapat Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
penilaian dengan kategori sangat baik dari Pendidikan (Pendekatan
ahli dan mahasiswa. Hal ini berarti modul Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
tersebut dapat digunakan sebagai bahan Bandung: Alfabeta.
ajar pada mata kuliah Kimia Dasar yang UNESCO. (2009). Review of Contexts and
menjamin seluruh kegiatan praktikum Structures for Education for
berjalan aman dan ramah bagi lingkungan Sustainable Development. Paris:
serta kesehatan. Sekaligus media untuk Division for the Coordination of
mengenalkan konsep pengembangan United Nations Priorities in
berkelanjutan untuk membekali Education.
pengetahuan calon guru IPA tentang
lingkungan dengan harapan dapat menjadi
pendidik yang menghadirkan kegiatan
pembelajaran lebih relevan dan responsif
terhadap lingkungan bagi siswanya nanti.

Daftar Pustaka

Lee, William L dan Owens, Diana L.


(2004). Multimedia-based
Instructional Design: Computer-
based. San Francisco: John Wiley &
Sons.
Pe’er, S., Goldman, D., and Yavetz, B.
(2007). Environmental Literacy in
Teacher Training: Attitudes,
Knowledge, and Environmental
Behaviour of Beginning Students.
The Journal of Environmental
Education. Vol 39, No. 1, pp. 45–
59.
Riduwan. (2010). Dasar-dasar Statistika.
Bandung: Alfabeta
Septiana, Nurul. (2016). Pengembangan
Buku Petunjuk Praktikum Kimia
Berbasis Green Chemistry untuk
SMA/MA Kelas XI Semester 2.
(Skripsi Pendidikan Kimia tidak
dipublikasikan). Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Spiropoulou, D., Antonakaki, T.,
Kontaxakaki, S., and Bouras, S.
(2007). Primary Teachers’ Literacy
and Attitudes on Education for
Sustainable Development. Journal

51

Anda mungkin juga menyukai