(RPP)
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan, siswa dapat mensyukuri kekuasaan Tuhan yang telah
menciptakan partikel-partikel atom yang teratur
D. Materi Pembelajaran
Bilangan Kuantum
Beradasarkan persamaan Schrodinger, diahasilkan bilangan kuantum yang
merupakan bilangan bulat sederhana yang menunjukkan peluang adanya elektron
di sekeliling inti atom. Bilangan kuantum yang dihasilkan persamaan Schrodinger
meliputi:
Hubungan bilangan kuantum utama (n) dengan bilangan kuantum azimut (l)
n 1 2 3 4
l 0 0 1 0 1 2 0 1 2 3
nama 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s 4p 4d 4f
Pada tahun 1926, Wolfgang Pauli menyelidiki tidak adanya garis pada
spektrum pancaran yang seharusnya ada menurut teori yang berlaku. Berdasarkan
penyelidikannya, ia menyimpulkan bahwa tidak ada elektron dalam sebuah atom
yang boleh memiliki bilangan kuantum yang sama. Kesimpulan itu selanjutnya
dikenal dengan nama asas eksklusi Pauli.
Menurut asas ini, dua elektron dapat memiliki bilangan kuantum n, l, dan m
yang sama tetapi harus memiliki bilangan kuantum spin (s) yang berbeda. Jadi asas
ini membatasi jumlah elektron dalam tiap orbital. Tiap orbital maksimum diisi oleh
dua elektron dan keduanya harus memiliki rotasi yang berlawanan.
Jumlah maksimum elekron disetiap tingkatan energi (kulit atom) dapat diketahui dengan
persamaan: jumlah maksimum elektron=2n2
Bentuk Orbital
Bentuk orbital ditentukan oleh bentuk trigonometri dalam ruang karena
bilangan kuantum azimut diperoleh dari suatu persamaan matematika yang
mengandung trigonometri (sinus dan cosinus). Bentuk orbital meliputi s,p,d,dan f.
2. Bentuk orbital p
3. Bentuk orbital d
4. Bentuk orbital f
Hubungan antara bentuk orbital dengan bilangan kuantum magnetik (m) dan jenis
orientasinya ditunjukkan dalam tabel berikut:
E. Metode Pembelajaran
c. Pendekatan : Saintifik
F. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
No Kegiatan Pembelajaran Waktu
1 Kegiatan awal
20 menit
a. Guru memberi apersepsi mengajak siswa untuk berdoa dan absensi
sebelum pelajaran
e. Pre tes (lisan) untuk mengetahui pemahaman awal siswa tentang topik
yang akan dibahas dan menggali pengetahuan awal siswa
b. Menanya (questioning)
• Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan bilangan kuantum dan
bentuk orbital, misalnya: dimana kemungkinan keberadaan elektron
dalam orbital (bilangan kuantum)?
d. Mengasosiasi (Associating)
• Menyimpulkan letak elektron berdasarkan 4 bilangan kuantum dan
bentuk orbital suatu unsur
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
• Mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi tentang bilangan
kuantum dan bentuk orbital dengan menggunakan tata bahasa yang
benar
H. PENILAIAN
1. Sikap Spiritual
3. Pengetahuan
pembicaraan teman
Keterangan Skor :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
LAMPIRAN 2: INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL
mekanika
kuantum
4 4.3 Mengolah dan • Bilangan 4.3.2.Mempresentasikan C4
menganalisis Kuantum hasil pengamatan
struktur atom • Bentuk orbital mengenai bilangan
berdasarkan teori kuantum dan bentuk
atom Bohr dan
orbital
teori
mekanika
kuantum
1. Suatu elektron memiliki harga bilangan kuantum utama (n)=5, tentukan bilangan kuantum
yang lainnya!
2. Tentukan bilangan kuantum utama, azimut, dan magnetik yang mungkin dimiliki oleh
elektron yang menempati subtingkatan energi (subkulit) 3d!
3. Tulislah semua bilangan kuantum untuk elektron yang terdapat pada tingkatan energi (kulit)
L (n=2)!
Jawaban
1. Nilai n=5
Nilai l=0, 1, 2, dan 3
Nilai m=antara -l dan +l
Untuk l=3 maka nilai l=-3, -2, -1, 0, +1, +2, +3
2. Subkulit 3d, berarti harga n=3 dan l=2. Jika l=2 maka m=-2, -1, 0, +1, +2 (pilih salah satu karena
energinya setara
3. n=2, l= 0 dan 1, m=-1, 0, dan +1 serta s=+1/2 dan -1/2 sehingga seluruh bilangan kuantumnya
dapat disusun dalam tebel berikut:
n l m s
2 0 0 +1/2
2 0 0 -1/2
2 1 -1 +1/2
2 1 -1 -1/2
2 1 0 +1/2
2 1 0 -1/2
2 1 +1 +1/2
2 1 +1 -1/2
Pedoman penskoran:
Aspek Pengamatan
Nama
Mengkomunikasikan Berkontribusi Mendengark Rata-
No Peserta Skor
Pendapat (1-4) an Rata
Didik
(1-4)
(1-4)
1
Keterangan Skor :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik 4 =
Sangat Baik
Keterangan:
Mengkomunikasikan Pendapat
Kemampuan peserta didik untuk menyampaikan pendapat atau gagasan dengan
bahasa lisan secara efektif
Berkontribusi
Kemampuan peserta didik memberikan gagasan yang mendukung disaat kegiatan
diskusi maupun saat penarikan kesimpulan
Mendengarkan
Kemampuan peserta didik mendengarkan pendapat teman saat berbicara dan tidak
memotong pembicaraan teman