KELOMPOK I
JURUSAN KEBIDANAN
Segala puji bagi Allah swt., Tuhan seluruh alam, atas rahmat dan
hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“HEMANGIOMA PADA BAYI”. Kami harap dapat menambah wawasan
dan pengetahuan khususnya dalam ilmu kebidanan. Salawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad saw, yang
menjadi suri tauladan dan telah mengantar umat manusia dari alam jahilia
menuju alam yang Insya Allah diridhoi Allah SWT.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. DEFENISI .........................................................................................3
B. ETIOLOGI ........................................................................................4
C. KLASIFIKASI ..................................................................................4
D. TANDA DAN GEJALA ...................................................................4
E. PENEGAKAN DIAGNOSA ............................................................8
F. PENGOBATAN ...............................................................................10
A. KESIMPULAN .................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun
beberapa bayi dapat mengalami keadaan - keadaan yang membutuhkan
pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan terhadap beberapa penyakit daripada
anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk
sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit.
1
B. Rumusan Masalah
a. Apa defenisi hemangioma ?
b. Bagaimana etiologi hemangioma ?
c. Bagaimana klasifikasi hemangioma ?
d. Apa tanda dan gejala hemangioma ?
e. Bagaimana penegakan diagnosa pada hemangioma ?
f. Bagaimana pengobatan pada hemangioma ?
C. Tujuan
a. Mengetahui defenisi hemangioma
b. Mengetahui etiologi hemangioma
c. Mampu menjelaskan klasifikasi hemangioma
d. Mengetahui tanda dan gejala hemangioma
e. Mengetahui penegakan diagnosa pada hemangioma
f. Mengetahui pengobatan pada hemangioma
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak / tumor vaskuler jinak
akibat proliferasi (pertumbuhan yang berlebih) dari pembuluh darah yang
tidak normal dan dapat terjadi pada setiap jaringan pembuluh darah.
Hemangioma sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak berusia
kurang dari 1 tahun (5-10%). Biasanya, hemangioma sudah tampak sejak
bayi dilahirkan (30%) atau muncul setelah beberapa minggu setelah
kelahiran (70%). Hemangioma muncul di setiap tempat pada permukaan
tubuh seperti kepala, leher, muka, kaki atau dada.
Hemangioma merupakan tumor vaskular jinak terlazim pada bayi dan
anak. Meskipun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada orang tua,
contohnya adalah cherry hemangioma atau angioma senilis yang biasanya
jinak, kecil, red-purple papule pada kulit orang tua. Umumnya
hemangioma tidak membahayakan karena sebagian besar kasus
hemangioma dapat hilang dengan sendirinya beberapa bulan kemudian
setelah kelahiran. Harus diwaspadai bila hemangioma terletak di bagian
tubuh yang vital, seperti pada mata atau mulut. Hal ini dikarenakan, bila
menutupi sebagian besar tempat tersebut akan mengganggu proses makan
dan penglihatan, atau bila hemangioma terjadi pada organ dalam tubuh
(usus, organ pernafasan, otak) dapat mengganggu proses kerja organ
tersebut. Hemangioma lebih mengganggu bagi para orang tua ketika
hemangioma tumbuh pada muka atau kepala bayi. [Nafianti, 2010]
3
B. Etiologi
Hingga saat ini apa yang menjadi penyebab hemangioma masih belum
diketahui, namun diperkirakan berhubungan dengan mekanisme dari
kontrol pertumbuhan pembuluh darah. Angiogenesis sepertinya memiliki
peranan dalam kelebihan pembuluh darah. Cytokines, seperti Basic
Fibroblast Growth Factor (BFGF) dan Vascular Endothelial Growth
Factor (VEGF) mempunyai peranan dalam proses angiogenesis.
Peningkatan faktor-faktor pembentukan angiogenesis seperti penurunan
kadar angiogenesis inhibitor misalnya gamma-interferon, tumor necrosis
factor–beta, dan transforming growth factor–beta berperan dalam etiologi
terjadinya hemangioma. [Yulianto Sagiran, 2007]
C. Klasifikasi
1. Hemangioma Kapiler (Superficial Hemangioma)
Terjadi pada kulit bagian atas. Hemangioma kapiler disebut juga
strawberry hemangioma (hemangioma simplek), terjadi pada waktu
lahir atau beberapa hari setelah lahir. Sering terjadi pada bayi
prematur dan biasanya akan menghilang beberapa hari atau beberapa
minggu kemudian.
Gejalanya antara lain tampak bercak merah yang lama-kelamaan
makin besar. Lama-kelamaan warnanya menjadi merah menyala,
berbatas tegas, keras pada perabaan tegang dan berbentuk lobular.
Involusi spontan ditandai oleh memucatnya warna di daerah sentral,
lesi menjadi kurang tegang dan lebih mendatar.
4
2. Hemangioma Kavernosum
Terjadi pada kulit yang lebih dalam yaitu di bagian dermis dan
subkutis (lapisan pada kulit). Hemangioma kavernosum biasanya tidak
memiliki batas tegas berupa benjolan yaitu makula eritematosa atau
nodus yang berwarna merah keunguan. Bila ditekan mengempis dan
menggembung kembali bila dilepas. Kelainan ini terdiri dari elemen
vaskular (pembuluh darah) yang matang. Hemangioma kavernosum
kadang-kadang terdapat pada lapisan jaringan yang dalam, pada otot
atau organ dalam. Berbentuk papul eritematosa dengan pembesaran
yang cepat. Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan dapat
bertangkai, mudah berdarah.
3. Hemangioma Campuran
Pada beberapa kasus, kedua jenis hemangioma diatas dapat terjadi
bersamaan dan dinamakan hemangioma campuran. Gambaran klinisnya
juga terdiri atas gambaran kedua jenis hemangioma tersebut. Banyak
ditemukan pada ekstremitas inferior (alat gerak tubuh bagian bawah,
misalnya; kaki, paha, dll), unilateral (satu sisi bagian tubuh, misalnya;
paha kiri/kanan), soliter (tunggal) dan terjadi sejak lahir atau pada masa
anak-anak. Ciri-cirinya antara lain tonjolan bersifat lunak dan berwarna
merah kebiruan yang kemudian pada perkembangannya dapat memberi
gambaran keratotik dan verukosa. Lokasi hemangioma campuran pada
lapisan kulit superfisial (permukaan) dan dalam, atau di organ dalam.
[Sinto, 2017]
5
D. Tanda dan gejala
a. Tanda- tanda
1. Hemangioma kapiler
Bercak merah tidak menonjol dari permukaan kulit. “Salmon patch”
berwarna lebih muda sedang “Port wine stain” lebih gelap kebiru-
biruan, kadang-kadang membentuk benjolan di atas permukaan
kulit.
2. Hemangioma kavernosum
Tampak sebagai suatu benjolan, kemerahan, terasa hangat dan
“compressible” (tumor mengecil bila ditekan dan bila dilepas
dalam beberapa waktu membesar kembali).
3. Hemangioma Campuran.
Jenis Hemangioma kavernosum dan campuran ada yang disertai
fistula arterio-venous (bawaan).
b. Gejala klinis
a. Hemangioma kapiler
6
Lesi biasanya solitar, dapat terjadi pada semua umur, terutama
pada anak dan sering mengalami trauma.
b. Hemangioma kavernosum
c. Hemangioma campuran
Jenis ini terdiri atas campuran antara jenis kapilar dan jenis
kavernosum. Gambaran klinisnya juga terdiri atas gambaran kedua
jenis tersebut. Sebagian besar ditemukan pada ekstrimitas inferior,
biasanya unilateral, solitar, dapat terjadi sejak lahir atau masa anak-
anak. Lesi berupa tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan
yang kemudian pada perkembangannya dapat memberi gambaran
keratotik dan verukosa. [FURYANI, 2009]
7
E. Penegakkan Diagnosa
1. USG
2. MRI
8
3. CT scan
4. Foto polos
Pemeriksaan foto polos seperti foto sinar X, masih bisa dipakai untuk
melihat apakah hemangioma mengganggu jalan nafas.
5. Biopsi kulit
9
F. Pengobatan
10
a. Kortikosteroid topical, beberapa penelitian melaporkan bahwa
golongan super potensial efektif untuk pengobatan hemangioma
superfisialis dengan ukuran relatif kecil.
11
4. Terapi Bedah
5. Terapi Radiasi
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
b. Hingga saat ini apa yang menjadi penyebab hemangioma masih belum
diketahui, namun diperkirakan berhubungan dengan mekanisme dari
kontrol pertumbuhan pembuluh darah. Angiogenesis sepertinya
memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah. Cytokines, seperti
Basic Fibroblast Growth Factor (BFGF) dan Vascular Endothelial
Growth Factor (VEGF) mempunyai peranan dalam proses
angiogenesis.
c. Klasifikasi
13
3. Hemangioma Campuran.
Jenis Hemangioma kavernosum dan campuran ada yang disertai
fistula arterio-venous (bawaan).
e. Penegakan diagnosa
1. USG
2. MRI
3. CT Scan
4. Foto polos
5. Biopsi kulit
f. Pengobatan
1. Edukasi dan Observasi
2. Terapi Kortikosteroid
4. Terapi Bedah
5. Terapi Radiasi
14
DAFTAR PUSTAKA
Nafianti Selvi. (2010). Hemangioma pada Anak. jurnal Sari Pediatri, 204-210.
https://id.wikipedia.org/wiki/Hemangioma
iii