PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat,
berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang
ada termasuk yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu),
Polindes (Pondok Bersalin desa), Pos Obat Desa (POD), Dana Sehat, Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), Upaya Kesehatan Tradisional, Upaya Kesehatan
Kerja, Upaya Kesehatan Dasar Swasta, Kemitraan LSM dan Dunia Usaha dan
Kader Kesehatan.
Upaya kesehatan kerja menjadi semakin penting pada industrilisasi
sekarang ini. Pertumbuhan industri yang pesat membuat tenaga kerja formal
semakin banyak, yang biasanya tetap diiringi oleh maraknya tenaga tenaga kerja
informal. Salah satu wujud upaya kesehatan kerja adalah dibentuknya Pos Upaya
kesehatan kerja (Pos UKK) di sektor informal dan pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) di sektor formal. Implamentasi selalu mencakup tiga pilar
PKMD ( Program Kesehatan Masyarakat Desa ), yaitu adanya kerjasama lintas
sektor, adanya pelayanan dasar kesehatan kerja, dan adanya peran serta
masyarakat. Dengan demikian perlu ditingkatkan keberadaan Pos UKK guna
menjamin keselamatan para pekerja di lingkungan kerja.
1
9. Apa definisi dan kerangka konsep promosi kesehatan di tempat kerja ?
10. Apa tujuan promosi kesehatan di tempat kerja ?
11. Apa manfaat promosi kesehatan di tempat kerja ?
12. Bagaimana pendekatan program yang digunakan ?
1.3 Tujuan
Tujuan makalah ini merupakan hal yang hendak di capai dalam pedoman
untuk melakukan suatu kegiatan yang telah dirumuskan. Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai UKBM serta jenisnya.
2. Untuk menambah pemahaman kita mengenai betapa luasnya hal-hal yang
bisa kita gali dari Upaya Kesehatan Kerja.
3. Untuk mengetahui bagaimana upaya-upaya dalam meningkatkan kesehatan
melalui dunia kerja.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian UKBM
UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Manusia) adalah salah satu
wujud nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Kondisi ini
ternyata mampu memacu munculnya berbagai bentuk UKBM lainya seperti
Polindes, POD (pos obat desa), Pos UKK (pos upaya kesehatan kerja),TOGA
(taman obat keluarga), dana sehat, dll.
3
4. Menempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkungan pekerjaan yang
sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya.
4
anatara pengetahuan ilmiah tentang bagaimana bahaya-bahaya kesehatan berperan
dan usaha-usaha untuk mencegahnya. Misalnya antara penyakit yang sudah jelas
penularannya dapat melalui darah dan pemakaian jarum suntik yang berulang-
ulang, atau perlindungan yang belum baik pada para pekerja Rumah Sakit dengan
kemungkinan terpapar melalui kontak langsung.
Untuk mengantisipasi permasalahan ini maka langkah awal yang penting
adalah pengenalan/identifikasi bahaya yang timbul dan di evaluasi, kemudian
dilakukan pengendalian. Untuk mengantisipasi dan mengetahui kemungkinan
bahaya dilingkungan kerja ditempuh tiga langkah utama, yakni :
1. Pengendalian lingkungan kerja.
Pengenalan lingkungan kerja ini biasanya dilakukan dengan cara melihat dan
mengenal (“ walk through inspection “), dan ini merupakan langkah dasar yang
pertama-tama dilakukan dalam upaya kesehatan kerja.
2. Evaluasi lingkungan kerja.
Merupakan tahap penilaian karakteristik dan besarnya potensi-potensi bahaya
yang mungkin timbul, sehingga bisa untuk menentukan prioritas dalam mengatasi
permasalahan.
3. Pengendalian lingkungan kerja.
Dimaksudkan untuk mengurangi atau menghilangkan pemajanan terhadap
zat/bahan yang berbahaya dilingkungan kerja. Kedua tahapan sebelumnya,
pengenalan dan evaluasi, tidak dapat menjamin sebuah lingkungan kerja yang
sehat. Jadi hanya dapat dicapai dengan teknologi pengendalian yang adekuat
untuk mencegah efek kesehatan yang merugikan di kalangan para pekerja.
- Pengendalian lingkungan ( Environmental Control Measures )
Desain dan tata letak yang adekuat.
Penghilangan atau pengurangan bahan bahaya pada sumbernya.
- Pengendalian perorangan ( Personal Contro Measures )
Penggunaan alat pelindung perorangan merupakan alternatif lain
untuk melindungi pekerja dari bahaya kesehatan. Namun alat pelindung
perorangan harus sesuai dan adekuat.
5
Pembatasan waktu selama pekerja terpajan terhadap zat tertentu
yang berbahaya dapat menurunkan risiko terkenanya bahaya kesehatan di
lingkungan kerja.
Kebersihan perorangan dan pakaiannya, merupakan hal yang
penting, terutama untuk para pekerja yang dalam pekerjaannya
berhubungan dengan bahan kimia serta partikel lain
2.7 Strategi
Mengembangkan kebijakan dan pemantapan manajemen program kesehatan
kerja.
Meningkatkan SDM Kesehatan Kerja.
6
Surveilans epidemiolog PAK dan PAHK.
Intensifikasi Penatalaksanaan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Penyakit
Akibat
Hubungan Kerja (PAHK).
Mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan Kerja (SIM-KK).
Pengembangan model lingkungan kerja sehat berbasis wilayah.
Meningkatkan kemitraan dan promosi kesehatan kerja.
2.8 Kebijakan
Menggali sumber daya untuk optimalisasi tugas dan fungsi instusi pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan pemerintah maupun swasta di bidang pelayanan
kesehatan dan Keselamatan kerja.
Meningkatkan profesionalisme para pelaku dalam pembinaan dan pelayanan
kesehatan kerja di pusat, propinsi, Kab/Kota.
Mengembangkan jaringan kerjasama pelayanan kesehatan dan keselamatan
kerja dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kerja bagi angkatan kerja.
Mengembangkan tenaga ahli kesehatan kerja dan dokter kesehatan kerja
sebagai pemberi pelayanan kesehatan utama dengan pelayanan kesehatan
paripurna.
Mengembangkan kerjasama lintas sektor dan kemitraan dengan lembaga
swadaya masyarakat, serta organisasi profesi.
Mendorong agar setiap angkatan kerja menjadi peserta dana sehat/asuransi
kesehatan sebagai perwujudan keikutsertaannya dalam upaya pemeliharaan
kesehatan diri, keluarga, dan lingkungannya.
Mengembangkan iklim yang mendorong dunia usaha yang partisipatif dalam
pelembagaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja.
Mengembangkan peran serta masyarakat pekerja dengan meningkatkan
pembentukan UKBM maupun mengaktifkan kegiatan Pos UKK yang sudah
ada.
7
Mengembangkan sistem informasi Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja sebagai upaya pemantapan surveilans epidemiologi penyakit dan
kecelakaan akibat kerja.
2.10 Tujuan
8
Tujuan promosi kesehatan di tempat kerja adalah untuk mempengaruhi
sikap masing-masing pekerja mengenai kesehatnnya secara individu, sehingga
dari hari ke hari mereka akan menentukan keputusan atas pilihannya secara
personal, menuju gaya hidup yang sehat dan lebih positif.
Tujuan khusus secara jelas harus dinyatakan dan disampaikan pada semua
pekerja yang berpartisipasi dalam program. Yang termasuk tujuan khusus
adalah sbb;
Mempengaruhi pekerja untuk menerima dan memelihara gaya hidup yang
sehat dan positif.
Mempengaruhi pekerja untuk menerima dan memelihara kebiasaan makan
makanan dengan kandungan gizi yang optimal.
Mempengaruhi pekerja untuk berhenti merokok.
Mempengaruhi pekerja untuk mengurangi/menurunkan/menghilangkan
penyalahgunaan obat dan alkohol.
Membantu pekerja untuk terbiasa mengatasi stress yang dialami dalam
kehidupannya.
Mengajarkan pekerja mengenai kemampuan P3K dan CPR.
Mengajarkan pekerja mengenai penyakit umum dan penyakit yang
berhubungan dengan pekerjaannya serta bagaiman mencegah serta
meminimalisasi akibatnya.
Mengadakan penilaian menyeluruh secara medis.
9
Meningkatnya percaya diri
Menurunnya stress
Meningkatnya semangat kerja
Meningkatnya semangat kerja
Meningkatnya kemampuan mengenali dan mencegah penyakit
Meningkatnya kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sekitar.
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Manusia) adalah salah satu
wujud nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Upaya
kesehatan kerja adalah upaya penyerasian anatar kapasitas kerja, beban kerja dan
lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membehayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya, agar
diperoleh produktivitas kerja yang optimal.
Upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar
setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri
maupun masyarakat di sekelilingnya, agar diperoleh produktivitasnya kerja yang
optimal.
1. Untuk mempengaruhi sikap masing-masing pekerja mengenai kesehatannya
secara individu, sehingga dari hari ke hari mereka akan menentukan keputusan
atas pilihannya secara personal, menuju gaya hidup yang sehat dan lebih
positif.
2. Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di dalam pekerjaannya
dari kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang
membahayakan kesehatan.
3. Memelihara dan meningkatkan derjat kesehatan kerja masyarakat pekerja di
semua
lapanagan kerja setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun kesejahteraan
sosialnya.
4. Menempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkungan pekerjaan yang
sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya.
5. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja yang
diakibatkan oleh
keadaan/kondisi lingkungan kerjanya.
11
3.2 Saran
Salah satu materi yang dibahas dalam Kesehatan Masyarakat adalah
UKBM atau Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat, dan salah satu
jenisnya adalah UKK atau Upaya Kesehatan Kerja. UKK adalah upaya
penyerasian anatar kapasitas kerja.
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah :
Hendaknya pembaca dapat mengambil hikmah dari isi makalah ini sebagai salah
satu acuan alternatif dalam pembuatan makalah. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu kritik
dan saran para pembaca, akan penulis terima dengan senang hati demi
penyempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada
umumnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
14