Anda di halaman 1dari 4

SURAT KEPUTUSAN

Nomor: / / / 2018
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI
RSU PELITA HUSADA

MENIMBANG :
a) Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit umum Pelita Husada, diperlukan
penyelenggaraan pelayanan gizi yang bermutu tinggi
b) Bahwa agar pelayanan gizi di Rumah Sakit Umum Pelita Husada dapat terlaksana dengan baik,
diperlukan kebijakan sebagai surat keputusan Kepala Rumah Sakit Umum Pelita Husada sebagai
landasan terselenggaranya pelayanan gizi di Rumah Sakit Umum Pelita Husada
c) Bawa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b ditetapkan dengan keputusan
Kepala Rumah Sakit Umum Pelita Husada

MENGINGAT:
1. Undang – Undang Republik Indonesia No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Permenkes No 78 tahun 2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit

MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Pertama : Keputusan Kepala RSU Pelita Husada Tentang kebijakan pelayanan gizi rumah sakit
Kedua : Kebijakan pelayanan gizi RSU Pelita husada sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini.
Ketiga :Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila dikemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Gunungkidul, 2018
Kepala Rumah Sakit Umum Pelita Husada

Dr. Santoso Aji M.kes

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan suatu organisasi terintegrasi yang berfungsi menyediakan pelayanan
kesehatan lengkap bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan di rumah sakit lebih menekankan pada
pelayanan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif. Makanan merupakan salah satu hal penting yang
dapat menunjang kesembuhan penyakit pada pasien di rumah sakit. Sebagian besar pasien yang dirawat di
rumah sakit akan mengalami masalah gizi berupa penurunan status
gizi. Hasil studi kohort pada tiga rumah sakit di Yogyakarta, Padang, dan Denpasar pada
tahun 2011 menunjukkan bahwa pasien yang mengalami malnutrisi akan memiliki masa rawat
yang signifikan lebih lama dibandingkan pasien yang tidak mengalami malnutrisi. Sumber daya
manusia yang kompeten sangat dibutuhkan untuk menangani masalah tersebut melalui pendekatan
pelayanan gizi terpadu. Pelayanan gizi yang komperehensif dapat tercapai jika tenaga gizi di
rumah sakit melaksanakan pelayanan gizi yang tepat. Pedoman pelayanan gizi rumah sakit sangat
diperlukan oleh tenaga gizi sebagai acuan dalam melaksanakan pelayanan gizi sehingga pelayanan
gizi dapat dilakukan dengan tepat yang dapat mempercepat proses penyembuhan, memperpendek
hari rawat bagi pasien, dan menghemat biaya perawatan. Pedoman pelayanan gizi rumah sakit ini
mengacu pada Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit yang diterbitkan oleh Departemen
Kesehatan tahun 2006.

B.TUJUAN PANDUAN
Tujuan umum
Terciptanya sistem pelayanan gizi di rumah sakit yang bermutu dan paripurna sebagai bagian dari
pelayanan kesehatan rumah sakit
Tujuan khusus
1.Menyelenggarakan pelayanan gizi rawat inap dan rawat jalan
2.Menyelenggarakan pelayanan makanan
3.Menyelenggarakan penyuluhan dan konsultasi gizi

C.RUANG LINGKUP PELAYANAN


Ruang lingkup pelayanan gizi meliputi:
1.Pelayanan gizi rawat inap dan rawat jalan
2.Penyelenggaraan makanan
3.Penyuluhan dan konsultasi gizi
D.LANDASAN HUKUM
Pedoman pelayanan gizi rumah sakit mengacu pada :
1.Undang –undang No.23 tahun 1992 tentang kesehatan
2.Undang –undang No. 8 tahun 1999 tentang pertimbangan konsumen
3.Undang –undang No. 7 tahun 1996 tentang pangan
4.Undang –undang No. 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular
5.Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1333 tahun tentang standar pelayanan Rumah Sakit
6.Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.329/menkes/per/X /1976 tentang produksi dan peredaran
makanan
7.Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.712/menkes/per/IX /1986 tentang persyaratan kesehatan,
kesehatan jasa boga dan Permenkes No.362/menkes/per/IV/1998
8.Permenkes No.180/menkes/per/VI/1988 tentang bahan tambahan makanan
9.Permenkes No.180/menkes/per/VI/1985 tentang makanan kadaluarsa
10.Keputusan Menkes No.635/menkes/per/VII/1998 tentang penunjukanlaboratorium dan tata cara
pemeriksaan contoh makanan dan spesimen jasa boga.
11.Peraturan menteri kesehatan No. 986/menkes/per/XI/1992 tentang persyaratan kesehatan
lingkungan Rumah Sakit.
12.Peraturan Menteri Kesehatan No 1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasa Boga
13.Permenkes No 78 tahun 2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit

BAB II
SPO

Anda mungkin juga menyukai