Abstrak
Manajemen proyek merupakan strategi yang perlu dilakukan dalam mencapai efisiensi dan efektifitas
suatu perusahaan. Perkembangan pada era teknologi masa ini sejalan dengan berkembangnya
perusahaan yang bergerak di bidang jasa teknologi, seperti Qiscus Pte Ltd. Perencanaan proyek tersebut
dapat disusun menggunakan Work Breakdown Structure (WBS), Cirital Path Method (CPM) dan
Program Evaluation and Review Technique (PERT). Manajemen proyek dapat pula digunakan untuk
memperkirakan adanya percepatan proyek (crasing) pada Qiscus Pte Ltd. Dengan penyusunan suatu
manajemen proyek yang baik, maka dapat dilakukan estimasi waktu dan biaya yang diperlukan dalam
menjalankan proyek, sehingga dapat meminimasi kerugian biaya akibat kemungkinan keterlambaran
proyek. Perencanaan manajemen proyek yang dilakukan untuk menjalankan proyek Hayyan, Qiscus
Pte Ltd, menghasilkan estimasi percepatan pengerjaan proyek selama 6 hari, dengan penambahan biaya
sebesar 2,8 juta.
Abstract
Project management is a strategy that needs to be done in achieving the efficiency and effectiveness of a
company. Technology development in this era is along with the development company engaged in technology
services, such as Qiscus Pte Ltd. Planning the project can be compiled using a Work Breakdown Structure
(WBS), Cirital Path Method (CPM) and Program Evaluation and Review Technique (PERT). Project
management can also be used to estimate the acceleration of the project (crasing) on Qiscus Pte Ltd. The
preparation of a good project management can estimate the time and cost required to run the project, so as to
minimize losses due to the possibility of delays in project costs.
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 3, September 2017 189
Jumlah Proyek Qiscus Pte Ltd
25
20
15
Project
10
0
2012 2013 2014 2015 2016
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 3, September 2017 190
organisasi, seperti menyusun lingkup aktivitas, - Pada CPM dikenal pula istilah slact time, yaitu
lain. waktu penundaan suatu kegiatan tanpa mengubah
3. Fungsi Pelaksanaan (Actuating) jangka waktu proyek secara keseluruhan. Slack time
Fungsi pelaksanaan bertujuan untuk didapakan dengan menggunakan rumus berikut:
menyelaraskan seluruh pelaku organisasi terkait
dalam melaksanakan kegiatan/ proyek, seperti Sij = LSij – ESij atau Sij = LFij - EFij (1)
pengarahan tugas serta motivasi, dan lain-lain.
4. Fungsi Pengendalian (Controlling) Jaringan yang telah dibuat pada CPM dapat
Fungsi pengendalian bertujuan untuk mengukur direfleksikan sebagai dasar penjadwalan proyek.
kualitas penampilan dan penganalisisan serta Penjadwalan proyek biasa dibuat dalam bentuk
pengevaluasian kegiatan, seperti memberikan grafik Gantt Chart.
saran-saran perbaikan, dan lain-lain.
Program Evaluation and Review Technique
Work Breakdown Structure (PERT)
Work breakdown structure (WBS) merupakan PERT digunakan dalam melakukan
suatu pengelompokkan elemen kerja yang penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasikan
ditunjukkan dalam bentuk grafik untuk mengatur bagian-bagian kegiatan dalam suatu proyek.
dan membagi keseluruhan ruang lingkup suatu Menurut Soeharto (2002), metode PERT mencakup
proyek kerja (Rev, 2003). tiga perkiraan waktu, yaitu:
a. Waktu pesimistic (tp), adalah waktu paling
Critical Path Method (CPM) panjang yang mungkin diperlukan suatu
Menurut Schroeder (1996) dalam Dimyati dan kegiatan
Nurjaman (2014), Critical Path Method (CPM) b. Waktu perkiraan paling mungkin atau most likely
merupakan metode jalur kritis yang menggunakan (tm), adalah waktu penyelesaian kegiatan-
jaringan dengan keseimbangan waktu-biaya linear. kegiatan proyek yang paling memungkinkan,
Teknik CPM dilakukan dengan menyusun jaringan atau memiliki probabilitas paling tinggi
kerja yang diidentifikasikan ke arah aktivitas- c. Waktu Optimistic (to), adalah waktu tercepat
aktivitas dan menggunakan simple time estimates yang dapat dilakukan untuk melaksanakan
pada tiap aktivitas yang menunjukkan jangka waktu kegiatan suatu proyek.
pelaksanaan Setelah menentukan ketiga perkiraan waktu
Beberapa istilah yang digunakan dalam metode tersebut, maka kita dapat menentukan waktu
CPM ini adalah: kegiatan yang diharapkan (Expected Timed) dengan
a. Earliest Start Time (ES) rumus sebagai berikut:
ES merupakan waktu tercepat suatu kegiatan/
aktivitas dapat dimulai, dengan memperhatikan Expected Time = + (4 )+
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 3, September 2017 191
Crashing dapat memunculkan adanya trade off identifikasi aktivitas-aktivitas yang dilakukan.
antara biaya dan waktu. Menurut Duncan (1996), ruang lingkup aktivitas-
aktivitas yang akan dilakukan dalam suatu proyek
3. Metode Penelitian dapat digambarkan dalam suatu Work Breakdown
Metode yang dilakukan yaitu mulai dari Structure (WBS) sederhana sehingga didapatkan
penemuan masalah, penentuan tujuan penelitian, informasi yang merinci mengenai
pengumpulan dan pengolahan data. Tahap yang
dilakukan untuk pengolahan data adalah: 4.2 Perencanaan Aktivitas Global
- Identifikasi aktivitas proyek dengan Perencanaan aktivitas global dilakukan dengan
menggunakan Work Breakdown Structure pengalokasian sumber daya manusia, biaya, dan
(WBS) sederhana. waktu yang dibutuhkan. Seperti pada Tabel 1 dapat
diketahui pekerja-pekerja yang bertanggung jawab
- Pembuatan alur aktivitas dengan precedence dalam pelaksanaan tiap aktivitas sehingga
diagram. Untuk menentukan waktu dan biaya
memudahkan dalam melakukan monitoring proyek.
pelaksanaan proyek yang efisien, digunakan
metode dalam strategi manajemen proyek yaitu Alur aktivitas yang dilakukan tergambarkan
CPM, PERT, dan Crashing. dalam presedence diagram yang tercantum pada
Gambar 3. Presedence diagram dibuat berdasarkan
4. Pembahasan Tabel 2. yang menunjukkan urutan.
4.1 Identifikasi Aktivitas Proyek
Dalam melakukan perencanaan manajemen
proyek yang baik perlu diawali dengan melakukan
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 3, September 2017 192
Tabel 2. Predecessor Aktivitas Proyek
Aktivitas Deskripsi Aktivitas Jumah Hari Predecessor
Mengumpulkan seluruh kebutuhan data dan informasi dari client
A 2 Hari -
Proyek Hayyan
Membuat user stories atau deskripsi fungsi proyek berdasarkan
B 3 Hari A
kebutuhan dari proyek Hayyan
C Mengalokasikan manpowers 1 Hari B
D Mengumpulkan ide desain 1 Hari A
Menyusun daftar kebutuhan teknologi (software atau hardware)
E 1 Hari D
yang diperlukan
Menyusun desain dalam bentuk prototype sebagai langkah awal
F 5 Hari E,C
persetujuan perancangan proyek dengan client
Menyusun desain sistem proyek Hayyan yang telah disetujui
G 3 Hari F
oleh client
H Memulai pengembangan sistem proyek 15 Hari G
I Memantau kualitas (Quality Control) dan uji coba 4 Hari H
J Pengunggahan proyek Hayyan ke server publik 2 Hari I
Penjaminan (warranty) dalam bentuk konsultasi akhir pada
K 1 Hari J
client dan revisi
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 3, September 2017 193
Tabel 5. Probabilitas Waktu Aktivitas
Aktivitas Slack Time te σ2
A 1 2,2 0,028
B 1 3,0 0,111
C 1 1,0 0,000
D 3 1,0 0,000
E 3 1,2 0,028
F 1 5,0 0,444
G 1 3,2 0,028
H 1 15,2 0,694
I 1 3,8 0,028
J 1 2,2 0,028
K 0 1,0 0,000
Gantt Chart
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
contoh perhitungan:
1,2
6
A = tp+4tm+to= 3+(4x 2)+ 2 = 2,2
6
= 0,9525 = 95,25%
- Variance,
contoh perhitungan: Dari hasil perhitungan di atas maka diketahui
σ2A = ( − 6)2= (3−26) = 0,028
lebih besar probabilitas proyek terselesaikan dalam
waktu 40 hari, yaitu sebesar 95,25%.
- Perhitungan Probabilitas Jalannya Proyek
VA + VB + VC + VF + VG
Gantt Chart
=√ +VH + VI + VJ + VK
Estimasi waktu pada setiap aktivitas dapat
= 1,2 digambarkan dalam suatu Gantt Chart seperti pada
Gambar 4.
Maka, jika manajer proyek mentargetkan proyek
selesai dalam 38 hari atau X=38 hari, maka dapat
dihitung probabilitas proyek terselesaikan dalam
waktu 38 hari adalah sebagai berikut:
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 3, September 2017 194
Pengestimasian Total Biaya Proyek Perbandingan antara pertambahan biaya dan
1. Teknologi percepatan waktu penyelesaian proyek dalam 38
Aspek teknologi sangat penting dalam hari dapat dihitung yaitu:
menjalankan proyek ini. Total biaya untuk
teknologi software yaitu Rp. 15.866.496,- dan total Cost Slope = ℎ −
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 3, September 2017 195
SDM (requirement), tahap perancangan desain 6. Daftar Pustaka
proyek (design), tahap pengembangan sistem Dimyati, D. H., & Nurjaman, K. (2014). Manajemen
(development), dan tahap penjaminan kualitas Proyek. Yogyakarta: Pustaka Setia.
(integration & test) yang membutuhkan 5 orang Duncan, W. R. (1996). A Guide to The Project
pekerja dan dalam waktu selama 38 hari bedasarkan Management Body of Knowledge. Sylva:
Critical Path. PMI Communication.
Probabilitas aktivitas dilaksanaakan sesuai Soeharto, I. (2002). Studi Kelayaan Proyek Industri
dengan jumlah hari pada critical path adalah 50%. . Jakarta : Erlangga.
Terdapat probabilitas penundaan aktivitas sebesar Soeharto, I. 1999. Manajemen Proyek (Dari
50%, yang artinya proyek mungkin dilaksanakan Konseptual Sampai Operasional ). Jakarta :
lebih dari 38 hari. Erlangga.
Percepatan pelaksanaan proyek Hayyan Rev, E. (2003). Work Breakdown Structure.
(Crashing) menghasilkan suatu trade off bagi client America: U.S. Department of Energy.
terhadap biaya dan waktu yang dibutuhkan. Dengan
adanya crashing menimbulkan peningkatan biaya
menjadi Rp 50.325.996,- sedangkan total biaya J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 3,
proyek tanpa adanya crashing sebesar Rp September 2017 196
47.525.996,-.
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.1, November 2012 (22-26)
ABSTRAK
Suatu proyek bisa dikatakan berhasil jika proses pelaksanaannya bisa selesai sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan. Perencanaan proyek yang baik harus didukung dengan suatu
pengendalian proyek yang baik. Karena yang terjadi di lapangan belum tentu sesuai dengan
apa yang telah direncanakan. Pengendalian yang buruk dalam suatu proyek dapat
mengakibatkan pemborosan terhadap penggunaan sumber daya dan ini dapat mengakibatkan
kegagalan untuk mencapai tujuan proyek itu sendiri.
Untuk merencanakan jadwal suatu proyek dengan program Microsoft Project 2010 yang
pertama harus dilakukan adalah memasukkan data-data seperti jenis kegiatan, durasi, sumber
daya dan lain-lain. Dalam tahap pengendalian proyek menggunakan Microsoft Project salah
satu metode yang dapat dilakukan ialah dengan menambahkan waktu lembur pada suatu
kegiatan.
Dari perencanaan jadwal pada proyek pembangunan fasilitas PT.Trakindo Utama khususnya
pembangunan Annex Building dengan menggunakan Microsoft Project 2010 didapat 66 hari
kerja. Pada tahap pengendalian terdapat pekerjaan yang berada pada lintasan kritis sehingga
penulis melakukan sistem kerja lembur (Crash Program) dengan tambahan 2 jam lembur.
Sehingga durasi pekerjaan pengecatan berkurang menjadi 9 hari kerja dari waktu normal 12
hari kerja.
Kata kunci: Microsoft Project 2010, Pengendalian, Perencanaan.
Dalam pelaksanaan suatu proyek
seringkali ditemui penggunaan sumber
PENDAHULUAN tenaga kerja yang masih mengalami
Kemajuan teknologi dewasa ini 22
berkembang dengan demikian pesatnya
seiring dengan perkembangan teknologi
informasi. Hal ini turut berpengaruh
terhadap perkembangan manajemen rekayasa
konstruksi dimana banyak program aplikasi
komputer yang ditawarkan untuk membantu
para manajemen rekayasa
konstruksi dalam mengolah data perencanaan
maupun pelaksanaan kegiatan proyek.
Program aplikasi komputer dewasa ini sangat
mempermudah para manajemen rekayasa
konstruksi dalam memasukkan data proyek,
mengelola aktivitas proyek, pengendalian
proyek, laporan proyek maupun
pengontrolan aktivitas kegiatan proyek
diantaranya menyangkut sumber daya pada
proyek tersebut.
fluktuasi, maka diperlukan suatu usaha untuk
meminimumkan fluktuasi sumber daya tenaga
kerja tersebut. Pelaksana konstruksi yang baik
akan mempertahan reputasinya sehingga tidak
akan melakukan perekrutan dan pemberhentian
sumber daya tenaga kerja pada selang waktu
yang pendek dan relatif singkat hal ini perlu
diperhatikan dan diatur dengan manajemen
rekayasa konstruksi yang baik menggunakan
kemudahan yang ditawarkan oleh aplikasi
program komputer.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada proyek
pembangunan fasilitas PT. Trakindo Utama.
Proyek ini berlokasi di daerah Maumbi. Waktu
pelaksanaan penelitian selama tiga bulan dan
dilaksanakan pada jam kerja proyek.
Metode yang dipakai pada penelitian ini
adalah studi literatur dan studi lapangan.
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.1, November 2012 (22-26)
Kedua metode yang digunakan saling kapan proyek tersebut akan selesai dan
mendukung untuk mencapai tujuan akhir siap beroperasi.
penulisan. Selain itu penelitian juga Perencanaan jaringan kerja dibuat untuk
dilakukan terhadap penggunaan aplikasi mencapai efektifitas dan efisiensi yang tinggi
program computer yaitu Microsoft Project dari sumber daya yang akan digunakan
2010. selama pelaksanaan proyek
Studi literatur dilakukan dengan cara konstruksi. Instrumen yang harus
membaca literatur yang berhubungan dengan direncanakan untuk pengendalian sumber
penulisan tugas akhir sebagai bahan daya antara lain :
pengkajian dari segi teoritis dan juga 1. Waktu
mendalami informasi penerapan program 2. Biaya
yang akan digunakan. 3. Tenaga kerja
Untuk studi lapangan dilakukan dengan 4. Peralatan
pengumpulan data dan informasi yang 5. Instrumen lain : metode, informasi
menyangkut aktivitas-aktivitas kegiatan pada dan lain – lain
proyek, durasi pekerjaan tiap aktivitas dan Penjadwalan
proyek secara keseluruhan, volume Penjadwalan dalam pengertian proyek
pekerjaan, keterkaitan antar aktivitas yang konstruksi merupakan perangkat untuk
ada, gambar proyek, time schedule objek menentukan aktivitas yang diperlukan untuk
penelitian. Juga dilengkapi dengan data menyelesaikan suatu proyek dalam urutan
hubungan antara pekerjaan, alokasi tenaga serta kerangka waktu tertentu, dalam mana
kerja, kondisi proyek dengan mengadakan setiap aktivitas harus dilaksanakan agar
peninjauann langsung dilokasi objek proyek selesai tepat waktu dengan biaya
penelitian. Setelah data-data yang diperlukan yang ekonomis (Callahan, 1992).
telah didapatkan peneliti mengolah data Penjadwalan meliputi tenaga kerja, material,
tersebut menggunakan program Microsoft peralatan, keuangan, dan waktu. Dengan
Project 2010. penjadwalan yang tepat maka beberapa
macam kerugian dapat dihindarkan seperti
PEMBAHASAN keterlambatan, pembengkakan biaya, dan
Perencanaan perselisihan.
Dalam merencanakan jadwal suatu
proyek ada dua hal yang harus dilakukan Pengendalian
yaitu: Syarat penting untuk menuntun keber-
1. Membagi bobot suatu pekerjaan. hasilan suatu proyek adalah pengendalian
Pekerjaan – pekerjaan perlu yang baik terhadap faktor–faktor waktu,
diidentifikasi dan hubungan antar biaya dan mutu. Pengendalaian perlu
kegiatan harus jelas. Biasanya penanganan sungguh–sungguh dari pihak
pembagian tersebut menuruti standar dan manajemen selain itu juga dibutuhkan
logika tertentu. Berdasarkan pembagian keterlibatan seluruh aparat dari tingkat
ini, dapat juga dilakukan alokasi organisasi dalam perusahaan. Dengan
sumberdaya dan waktu. Dengan demikian sistem pengendalian memerlukan
demikian, kontraktor dapat memberin kesepakan dari aparat fungsional sampai
garis besar kegiatan apa saja yang akan pimpinan puncak dengan dukungan dari tim
dilakukan untuk menyelesaikan proyek proyek yang akan mengarahkan dan
tersebut serta berapa dana dan waktu mengkoordinasi fungsi–fungsi pengen-
yang diperlukan untuk menyelesaikan dalian.
proyek tersebut kepada konsultan dan R.J. Mockler, 1972, dalam Imam
pemilik proyek. Soeharto (1997) memberikan pengertian
2. Merencanakan schedule/jadwal kegiatan tentang pengendalian. Menurutnya,
dalam proyek. Semua kegiatan beserta pengendalian adalah usaha yang sistematis
jangka waktu masing – masing kegiatan untuk menentukan standar yang sesuai
tersebut, akan disusun rencana yang dengan sasaran perencanaan, merancang
menyeluruh, sehingga bisa diperkirakan sistem informasi, membandingkan pelak-
sanaan dengan standar, menganalisis
23
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.1, November 2012 (22-26)
Setiawan A,F., 2008. Smart Project Plan with Microsoft Office Project 2007, PC Media,
Jakarta.
Budi Santosa, 2009. Manajemen Proyek Konsep dan Implementasi. Graha Ilmu, Jakarta.
Gray C., dkk, 1993. Pengantar Evaluasi Proyek II, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Cornelius Tri Hendradi, 2010. Microsoft Project 2010 : Pendekatan Siklus Proyek, Andi
Offset, Jakarta.
Iman Soeharto,1995. Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai Operasional, Erlangga,
Jakarta.
Imam Soeharto, 1999. Manajemen Proyek jilid I dan II, Erlangga, Jakarta.
Iman Nazeni, 2010. Manajemen Proyek. UI Press, Jakarta.
Nurhayati, 2010. Manajemen Proyek, Graha Ilmu, Jakarta.
Sompie B.F, 1991. Manajemen Proyek Suatu Tinjauan Umum, Fakultas Teknik UNSRAT,
Manado.
Tarore H, 2001. Analisis Sistem Rekayasa Konstruksi. Sam Ratulangi Universitas Press,
Manado.
Tarore H, 2001. Jaringan Kerja dengan Metode CPM, PERT, PDM., Edisi I, Sam Ratulangi
Universitas Press, Manado.
Trihendradi C, 2009. Microsoft Project 2007: Langkah Cerdas Merencanakan,
Menjadwalkan dan Mengontrol Proyek, Andi Offset, Jakarta.
Wahana Komputer, 2010. Microsoft Project 2010 : Panduan Praktis, Andi Offset, Jakarta.
Wulfram I. Ervianto, 2009. Manajemen Proyek Konstruksi, Andi Offset, Jakarta.
26
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (320-329) ISSN: 2337-6732
PENERAPAN METODE LEAN PROJECT MANAGEMENT DALAM
PERENCANAAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS:
PEMBANGUNAN GEDUNG MANTOS TAHAP III)
Silvia Hermina Stevania Untu
Ariestides K. T. Dundu, Robert J. M. Mandagi
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado
email: cipia_lovegod@yahoo.com
ABSTRAK
Setiap pelaksanaan proyek konstruksi tidak lepas dari berbagai kendala ataupun kegagalan, yang
antara lain disebabkan oleh rendahnya kinerja ataupun produktivitas tenaga kerja, perencanaan
proyek yang kurang matang, anggaran proyek membengkak, dan juga spesifikasi yang tidak sesuai.
Untuk itu perlu adanya perbaikan perencanaan dengan menggunakan metode Lean Project
Management (LPM), yang meliputi pengidentifikasian waste, resiko dan estimasi kebutuhan proyek
(waktu, sumber daya, dan biaya). Estimasi waktu dilakukan dengan menggunakan metode penjadwalan
Critical Chain Project Managament (CCPM).
Dari penelitian ini diperoleh waste yang berpotensi muncul saat pelaksanaan proyek yaitu waiting,
defects, unnecessary motion dan excessive transportation. Waiting dan defect disebabkan karena lokasi
penampungan material yang terbatas, kondisi cuaca yang tidak menentu, dan kondisi tanah yang
sangat keras, sedangkan unnecessary motion dan excessive transportation disebabkan oleh traffic jam.
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menghindari hal tersebut yaitu dengan pengiriman material
berdasarkan jadwal pekerjaan, mengajukan surat keterlambatan kepada pemilik proyek, optimalisasi
anggaran sesuai kebutuhan. Untuk menghindari traffic jam ditempuh dengan tindakan mencari rute
terpendek dari tempat pengangkutan menuju lokasi proyek. Adanya waste akan mengakibatkan
keterlambatan proyek, untuk itu perlu adanya safety time (buffer time) yang terdapat dalam
penjadwalan dengan metode CCPM. Dari hasil penanganan waste dengan menggunakan penjadwalan
CCPM didapatkan penghematan waktu pengerjaan proyek sebesar 7 hari.
Kata kunci: Lean Project Management, Waste, Critical Chain resiko, estimasi kebutuhan proyek
320
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (320-329) ISSN: 2337-6732
321
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (320-329) ISSN: 2337-6732
Bertujuan untuk membangun jaringan a. Tepat waktu (on time) yaitu waktu atau
telekomunikasi yang dapat menjangkau area jadwal yang merupakan salah satu sasaran
yang luas dengan biaya minimal. utama proyek, keterlambatan akan meng-
g. Proyek Konservasi Bio-Diversity Proyek akibatkan kerugian, seperti penambahan
konservasi bio-diversity merupakan proyek biaya, kehilangan kesempatan produk
yang berkaitan dengan usaha pelestarian memasuki pasar.
lingkungan. b. Tepat anggaran (on budget) yaitu biaya yang
harus dikeluarkan sesuai dengan anggaran
Manajemen Proyek yang telah ditetapkan.
H. Kerzner (dalam Soeharto, 1999) c. Tepat spesifikasi (on specification) dimana
menyatakan, melihat dari wawasan manajemen, proyek harus sesuai dengan yang telah
bahwa manajemen proyek adalah merencanakan, ditentukan.
mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan
sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran Lean Management
jangka pendek yang telah ditentukan. Berbeda Lean Management pertama kali dikembang-
dengan definisi H. Kerzner, PMI (Project kan di perusahaan Jepang terutama oleh
Management Institute), mendefinisikan manaje- perusahaan otomotif dari jepang yang sangat
men proyek sebagai ilmu dan seni yang berkaitan terkenal di berbagai negara termasuk Indonesia.
dengan memimpin dan mengkoordinir sumber Lean Management berarti metode sistematis
daya yang terdiri dari manusia dan material dan integratif yang diimplementasikan secara
dengan menggunakan teknik pengelolaan berkesinambungan untuk meminimalisir dan
modern untuk mencapai sasaran yang telah mencegah adanya pemborosan ataupun proses-
ditentukan, yaitu lingkup, mutu, jadwal, dan proses yang tidak bernilai tambah (non value
biaya,sertamemenuhikeinginanpara added) dengan cara perbaikan berkelanjutan
stakeholder. (continuous improvement) melalui pemetaan
Menurut Siswanto (2007), dalam manaje- value stream (peta yang memperlihatkan proses
men proyek, penentuan waktu penyelesaian nyata secara lebih rinci, mengandung informasi
kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan awal yang lengkap seperti tahapan proses, lead time,
yang sangat penting dalam proses perencanaan antrian, dan lain-lain), yang melibatkan seluruh
karena penentuan waktu tersebut akan menjadi karyawan baik dari tingkatan top management
dasar bagi perencanaan yang lain, yaitu: sampai tingkatan yang terendah.
a. Penyusunan jadwal (scheduling), anggaran Sejalan dengan perkembangan, sekarang ini
(budgeting), kebutuhan sumber daya manusia konsep Lean Management tidak hanya dapat
(man power planning), dan sumber organisasi diterapkan di industri manufaktur tetapi dapat
yang lain. diterapkan di perusahaan jasa, instansi peme-
b. Proses pengendalian (controlling). rintah dan pelayanan kesehatan (rumah sakit dan
Manajemen Proyek meliputi tiga fase (Heizer sebagainya), maupun lembaga pendidikan, dapat
dan Render, 2005), yaitu : menerapkan Lean Management untuk meng-
Perencanaan. Fase ini mencakup hasilkan proses yang lebih efektif dan efisien,
penetapan sasaran, mendefinisikan proyek, pelayanan yang lebih cepat, biaya yang lebih
dan organisasi tim-nya. rendah, serta kualitas mutu dan pelayanan yang
Penjadwalan. Fase ini menghubungkan lebih baik.
322
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (320-329) ISSN: 2337-6732
5. Managing Variation
Variasi di dalam proyek diartikan ketidak-
pastian, untuk itu pihak pelaksana perlu me-
manage variasi, dengan cara mengestimasi Gambar 2. Perbedaan CCPM dan CPM dalam
sebelum pelaksanaan proyek baik dari segi penggunaan buffer time
biaya, waktu (penjadwalan) dan sumber daya
yang digunakan.
Estimasi sumber daya
Estimasi biaya
Kebutuhan jumlah pekerja berbanding
Yang pertama dilakukan adalah mengesti- terbalik dengan jumlah waktu yang
masi biaya proyek dari kebutuhan material dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan. Semakin singkat (sedikit) waktu
dan tenaga kerja (sebelum PPN 10% dan
danakontingensi.Estimasibiaya yang dibutuhkan untuk menyele-
323
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (320-329) ISSN: 2337-6732
Macam-macam Waste
Macam-macam waste yang terjadi dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
konstruksi menurut Womack dan Jones (1996):
- Cacat pada produk (defects) Gambaran Umum Proyek
- Overproduction Dalam pembangunan Mantos tahap III
- Waiting terdapat dua tahap pembangunan yaitu
- Unappropriate Processing pembangunan mall dan hotel. Pembangunan mall
- Unnecessary motion terdiri dari 5 lantai, sedangkan gedung hotel terdiri
- Excessive transportasion dari 15 lantai. Dan penelitian ini difokuskan pada
- Unnecessary inventory pekerjaan gedung hotel.
- Desain barang atau jasa yang tidak Pembangunan Mantos tahap III ini
memuaskan direncanakan selesai dalam jangka waktu 2 tahun,
dan gedung hotel direncanakan selesai dalam
jangka waktu 1 tahun. Proyek pekerjaan gedung
METODOLOGI PENELITIAN hotel Mantos dianggarkan bernilai Rp.
72,391,666,414.54 ditambah biaya PPN 10%
Pada tahap ini, ditampilkan langkah-langkah menjadi 79,630,833,056.00.
penelitian yang didalamnya digunakan metode Didalam proyek ini terdapat 5 macam jenis
Lean Project Management. pekerjaan utama, yaitu pekerjaan persiapan,
pekerjaan tanah dan pasir, pekerjaan pondasi dan
sloof, pekerjaan struktur, dan pekerjaan atap.
Karena terdiri dari 15 lantai, pekerjaan
gedung hotel ini membutuhkan alat-alat berat
yang berkualitas bagus dan Pekerja yang
digunakan pada proyek ini yaitu rencananya akan
menggunakan pekerja yang sudah pernah
bekerjasama dengan pihak pelaksana pada proyek
sebelumnya, sehingga pemahaman pekerja dalam
penggunaan peralatan dan prosedur setiap
aktivitas proyek tidak diragukan lagi, dan tidak
perlu terjadi pengulangan pekerjaan akibat
kesalahan prosedur. Hal ini dapat dikatakan
sebagai upaya penghindaran peristiwa
unappropriate processing dan over production.
Pemasokan bahan material juga akan
disesuaikan dengan standarisasi yang terdapat
dalam surat kontrak kerja, sehingga kemungkinan
kelebihan bahan material kecil, atau yang
biasanya disebut dengan unnecessary inventory.
Desain gedung dikerjakan sesuai dengan desain
arsitektural dari project manager
324
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (320-329) ISSN: 2337-6732
sehingga ketidakcocokkan atau ketidakpuasan Defect, defect pada proyek yaitu terjadi
konsumen dalam hal desain sangat kecil. ketika pelaksanaan proyek terjadi kerusakan
pada fisik bangunan, material, property.
Pengolahan Data Adapun faktor-faktor yang menyebabkan
Work Breakdown Structure (WBS) terjadinya defect adalah faktor cuaca yang
buruk. Pada umumnya musim hujan terjadi
pada bulan Oktober hingga Maret, namun
pada kenyata-annya musim hujan dapat
terjadi kapan saja. Dan juga kondisi tanah
yang terlalu keras bahkan berbatu, sehingga
pada saat pemancangan terjadi kerusakan
pada pile cap. Dapat kita lihat pada Gambar
6. berikut ini.
325
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (320-329) ISSN: 2337-6732
Tabel 1. Controling waste dengan formulasi if then Tabel 4. Matriks evaluasi kerusakan pile cap pada saat
pemancangan karena tanah yang sangat keras
Matriks Evaluasi
Matriks evaluasi bertujuan untuk menge-
tahui solusi mana yang layak dipilih
berdasarkan beberapa kriteria yang sudah
ditentukan sebelumnya dengan melakukan
pembobotan. Dari pembobotan tersebut akan
didapatkan scoring tiap-tiap solusi, sehingga
dapat diputuskan solusi mana yang dapat “GO”
atau “NOT GO”.
Managing Variation
Tabel 2. Matriks evaluasi lahan penampungan Variasi di dalam proyek diartikan ketidak-
material terbatas pastian, untuk itu pihak pelaksana perlu
mengatur variasi, dengan cara mengestimasi
sebelum pelaksanaan proyek baik dari segi
biaya, dan waktu, sumber daya yang
digunakan. Estimasi biaya dilakukan dengan
merinci kebutuhan material dan tenaga kerja
dari tiap jenis pekerjaan.
326
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (320-329) ISSN: 2337-6732
327
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (320-329) ISSN: 2337-6732
328
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (320-329) ISSN: 2337-6732
Anggraeni, Nyoman. 2009. Penerapan Metode Penjadwalan Critical Chain dan Lean Construction
dalam Perencanaan dan Pengendalian Proyek Konstruksi (Studi Kasus : PT. Adhi Karya
(Persero), Tbk), Tugas Akhir. Jurusan Teknik Industri ITS, Surabaya
Ratih Indri Hapsari Penerapan Metode Lean Project Management dalam Perencanaan Proyek
Konstruksi pada Pembangunan Gedung Sdn Bektiharjo II Semanding Tuban Jurusan Teknik
Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Soeharto, I., 1999. Manajemen Proyek dan Konseptual Sampai Operasional Erlangga, Jakarta.
Womack, J. and Jones, D., 1996. Lean Thinking: Banish Waste And Create Wealth in Your
Corporation. Simon and Schuster, New York.
http://flixuno.files.wordpress.com/2011/09/untitled1.jpg
329
JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015
7.
Alumni Program Studi S-1 Teknik Sipil. Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa Jl. Jend. Sudirman Km. 3 Cilegon 42435
ABSTRAK
Pembanguan sebuah proyek dibutuhkan sebuah manajemen yang baik agar proyek dapat berjalan dengan baik
pula, dalam penelitian ini akan membahas tentang manajemen penjadwalan. Hal ini dilakukan karena sebelumnya
kurva-s yang didapat hanya 1 kurva pengendalian, sehingga menyebabkan pekerjaan banyak yang tidak sesuai
dengan rencana, sedangkan dalam penelitian ini pembuatan kurva-s menjadi 4 level kurva pengendalian.
Metode yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah dengan menggunakan metode Work Breakdown Structure
(WBS) dan kurva-s. pembuatan kurva-s menggunakan software Primavera Project Planner, Microsoft Excell,
dan Microsoft Project
Hasil penelitiaan ini adalah mendapatkan kurva-s penjadwalan proyek pembangunan gedung administrasi
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Serang, menghasilkan durasi optimal 14 minggu, biaya optimal
Rp. 2,978,065,749.13.
Kata kunci : Manajemen proyek, WBS, kurva-s, Primavera Project Planner, Microsoft Project, Microsoft Excell.
ABSTRACT
Construction of a project needs good management so that a project can work well too, in this study will discuss
scheduling management.
This is done because the previous curve -s is obtained only one curve control, thus causing a lot of jobs that do
not comply with the plan,whereas in this study the s-curve creation into 4 levels of control curves.
The method used in this research is to use the method of Work Breakdown Structure (WBS) and the s-curve. The
first is to create four levels of WBS analysis using Microsoft Visio, after level of WBS is created then the next
activity is to create s- curves using the software Primavera Project Planner, Microsoft Excel, and Microsoft
Project.
The results of this study found that the s-curve of construction schedule of administration building of
UniversitasPendidikan Indonesia (UPI) SerangCampus,produces optimal duration of 14 weeks and the optimal
cost of Rp. 2,978,065,749.13.
Keywords: Project management, WBS, s-curve, Primavera Project Planner, Microsoft Project, Microsoft Excel.
Gedung Administrasi Universitas Pendidikan Serang, dalam hal ini adalah PT Prisma
Indonesia UPI) Kampus Serang. Kencana Utama.
Pengawasan (Monitoring) pada Penelitiaan ini hanya memfokuskan pada
hakekatnya juga sangat erat hubungannya pengendalian pekerjaan dalam bentuk
dengan unsur pengendalian itu sendiri, yang kurva pengendalian.
juga memegang peranan penting terhadap Penelitian ini mengacu pada data biaya
kegiatan-kegiatan dan program fisik. untuk menghitung Weight Factor (WF)
Pengawasan pengendalian proyek ini dalam pembuatan kurva-S.
tergantung dari tingkatnya masing-masing. Data laporan bulanan hanya digunakan
Pemilik proyek (Owner) hanya melihat sejauh utuk mengetahui seberapa besar kegiatan
mana proyek berjalan, apakah sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan yang telah
yang direncanakan. Sedangkan manajer proyek diselesaikan dalam kurun waktu satu
maupun manajer operasional di bawahnya bulan.
memelukan rincian/detail dari kemajuan Data laporan bulanan hanya digunakan
masing-masing kegiatan proyek untuk untuk mengetahui apakah proses
mendukung kemajuan proyek secara pengendalian prestasi telah tercapai.
keseluruhan. Untuk itu perlu tindakan korektif Teknik pemecahan kegiatan proyek
seorang manager proyek sebagai pengendali (WBS) hanya dilakukan sampai pada
yang mendapat memecahkan atau level terendah, yakni pada level 4.
menguraikan permasalahan-permasalahan yang Pembuatan kurva-S menggunakan alat
terjadi dalam kegiatan suatu proyek konstruksi. bantu Microsoft Excel.
Setiap pelaksanaan pekerjaan dapat dibuat Analisis penjadwalan menggunakan
suatu rencana pengendalian prestasi kerja yang software Primavera Project
dapat membantu manajer proyek untuk Penurunan proyek hanya dilakukan pada
mengevaluasi setiap pekerjaan yang telah lingkup kegiatannya / sub pekerjaan
dilaksanakan. Dalam pembuatan suatu rencana dilapangan (WBS), tidak termasuk
pengendalian prestasi kerja dapat struktur organisasinya (OBS).
menggunakan suatu sistem pendekatan atau Tidak membahas tentang tenaga kerja,
hirarki yang dikenal dengan istilah Work karena dalam asumsi perencanaan
Breakdown Structure ( WBS ). Dengan metode pengendalian disesuaikan dengan tenaga
ini akan membantu dalam proses pengendalian kerja yang akan dialokasikan diproyek,
, karena dapat memecahkan item pekerjaan atau tidak dilakukan adanya penambahan
dalam unit yang lebih kecil maka secara tidak jumlah tenaga kerja.
langsung ruang lingkup pekerjaan lebih kecil. Untuk data-data lainnya yang
Sehingga proses pengendalian menjadi lebih berhubungan dengan analisis
mudah dilakukan, terfokus dan tepat pada diasumsikan secara wajar sesuai dengan
sasaran. kondisi dan situasi yang ada di proyek.
1.1 PERMASALAHAN
13. Apakah lebih optimal menggunakan 1 2. TINJAUAN PUSTAKA
kurva pengendalian atau dengan WBS ?
14. Berapa durasi optimal dan durasi biaya Penelitian tentang Work Breakdown
jika menggunakan WBS ? Struktur (WBS) telah dilakukan. Berikut
ditampilkan perbandingan penelitian terdahulu
1.2 BATASAN MASALAH yang berhubungan dengan penelitian yang akan
Penelitian ini harus fokus pada tujuan, sehingga dilakukan.
harus memiliki batasan penulisan sebagai
berikut: Sigit Tondo Yuwono dan Doody
a. Penelitian dilaksanakan dengan mengacu Hendra (2002) meneliti tentang pembuatan
pada Rencana Anggaran Biaya dan Time kurva-s dengan bantuan WBS , hasil akhirnya
Schedule yang dibuat oleh konsultan berupa kurva -s menggunakan Microsoft excel
manajemen/Kontraktor pada dengan WBS di bagi menjadi 4 level.
pelaksanaan proyek pembangunan
Gedung Administrasi Universitas Yuniarta Dicki (2005) meneliti tentang
Pendidikan Indonesia UPI) Kampus pengendaliaan prestasi kerja dengan
menggunakan WBS, hasilnya adalah bagan
prestasi berupa WBS mengguunakan menguraikan dan membagi proyek yang utuh
microsoft visio dengan WBS mernjadi 3 level. dan sistematis menjadi proyek -proyek kecil
atau bagian kecil yang dapat dikendalikan
g. Work Breakdown Structure (WBS) dalam bentuk diagram pohon atau tree chart.
Dalam kaitan ini Soeharto Iman (1995: WBS sangat membantu dalam proses
dd. menerangkan sebagai berikut: Work perencanaan, pengorganisasian, maupun
Breakdown Structure (WBS) hampir memiliki pengendalian pada proyek besar maupun kecil.
pengertian yang mirip dengan daftar tugas. Dari penguraian yang dilakukan dalam system
WBS adalah sebuah cara yang digunakan untuk pemecahan WBS akan timbul hirarki kegiatan
mendefinisikan dan mengelompokkan tugas- dan hirarki ini tidak selalu menunjukkan
tugas dari sebuah proyek menjadi bagian- urutan-urutan kegiatan antara satu dengan
bagian kecil sehingga lebih mudah di atur. lainnya. Hirarki kegiatan ditunjukkan oleh
Dalam WBS terdaftar setiap pekerjaan, setiap pohon kegiatan atau tree chart. Penguraian
sub-pekerjaan, setiap tonggak penting dari dilakukan terus pada unit terkecil dari suatu
proyek (milestone) dan produk atau jasa yang kegiatan proyek yang tidak dapat dibagi lagi,
akan diserah terimakan (deliverables). WBS tetapi masih dapat dikendalikan.
merupakan suatu daftar yang bersifat top down
dan secara hirarkis menerangkan komponen- Work Breakdown Structure (WBS)
komponen yang harus dibangun dan pekerjaan merupakan cara yang sangat tepat dalam
yang berkaitan dengannya Struktur dalam WBS mengidentifikasikan aktifitas atau kegiatan
mendefinisikan tugas-tugas yang dapat dalam suatu proyek yang dapat dikelompokkan
diselesaikan secara terpisah dari tugas-tugas menurut hirarki tertentu secara logika yang
lain, memudahkan alokasi sumber daya, kemudian dapat dilimpahkan kepada orang-
penyerahan tanggung jawab, pengukuran dan orang atau tenaga tertentu untuk
pengendalian proyek. WBS disusun bedasarkan melaksanakannya. WBS tidak hanya
dasar pembelajaran seluruh dokumen proyek digunakan pada proyek besar saja namun dapat
yang meliputi kontrak, gambar-gambar, dan diaplikasikan pada proyek-proyek yang relatif
spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan kecil yang mungkin mempunyai aktivitas atau
menjadi bagian-bagian dengan mengikuti pola kegiatan proyek yang komplek. Sebuah WBS
struktur dan hirarki tertentu menjadi item-item digambarkan secara grafis seperti diagram
pekerjaan yang cukup terperinci, yang disebut struktur organisasi yang menunjukkan bagian-
sebagai Work Breakdown Structure. Work bagian pekerjaan dalam beberapa tingkat
Breakdown Structure adalah suatu metode kedudukan atau level. Pada gambar di bawah
pendekatan untuk membagi suatu kegiatan ini menunjukkan contoh ilustrasi dari struktur
proyek menjadi komponen-komponennya. WBS suatu bangunan gedung.
Pendekatan ini akan digunakan untuk
menjabarkan, memecah,
kurva-S karena berbentuk huruf S, hal ini dimana semua kegiatan proyek telah
disebabkan oleh : selesai dikerjakan.
DD Pada tahap awal kurva agak landai, hal
ini dikarenakan pada tahap awal Kegunaan Kurva-sPenggunaan kurva-S dapat
EE kegiatan proyek relatif sedikit dan digunakan dalam hal :
kemajuan pada awalnya bergerak lambat. a. Analisa kemajuan proyek secara
FF Diikuti oleh kegiartan yang bergerak keseluruhan.
cepat dalam kurun waktu yang lebih b. Analisis kemajuan untuk satu unit
lama. Pada tahap ini terdapat banyak pekerjaan atau elemen-elemennya.
kegiatan proyek yang dikerjakan dengan c. Untuk menyiapkan rancangan produksi
volume kegiatan yang lebih banyak. gambar, menyusun pengajuan pembelian
GG Pada tahap akhir kecepatan kemajuan bahan material, penyiapan alat maupun
menurun dan berhenti pada titik akhir tenaga kerja.
σ Analisis dana proyek.
Keunggulan Microsoft Project 2007 adalah Mudah dilakukan modifikasi, jika ingin
kemampuannya menangani perencanaan dilakukan rescheduling.
suatu kegiatan, pengorganisasian dan Penyusunan jadwal produksi yang tepat
pengendalian waktu serta biaya yang akan lebih mudah dihasilkan dalam
mengubah input data menjadi sebuah output waktu yang cepat.
data sesuai tujuannya. Pengelolaan Proyek
Konstruksi Bangunan Gedung dengan 3). Tujuan Microsoft Project 2007
Microsoft Project 2007 secara khusus Tujuan yang diharapkan dari sistem ini
ditujukan bagi para perencana dan praktisi adalah penggunaan platform atau sistem project
yang ingin menerapkan Microsoft Project management yang effektif & seragam
2007 secara praktis, cepat dan aplikatif (uniform), menghilangkan duplikasi informasi
untuk mengelola proyek konstruksi - data entry, menurunkan ketergantungan
bangunan gedung. Buku ini menyajikan terhadap spreadsheet, memudahkan pembuatan
berbagai teknik penerapan Microsoft Project laporan konsolidasi, dan memperbaiki
2007, mulai dari pembuatan rencana proyek, komunikasi antara staf / karyawan. Sehingga
alokasi sumber daya yang tersedia, keuntungan yang diperoleh dari sistem ini
perencanaan biaya proyek, alokasi sumber seperti informasi proyek yang up-to-date,
daya yang tersedia, perencanaan biaya akurat, tepat waktu, dan dipercaya, bukanlah
proyel, pembuatan rencana pergerakan hal yang sulit untuk dipenuhi.
proyek, hingga proses evaluasi terhadap
proyek. Diharapkan buku ini dapat 4). Output data Ms. Project 2007
memebantu para perencana proyek Output atau keluaran dari suatu
mengorganisir dan mengendalikan proyek pekerjaan perencanaan proyek menggunakan
konstruksi bangunan secara profesional. Microsoft Project 2007 bisa bermacam-macam.
Microsoft Project 2007 merupakan Microsoft Project 2007 menyediakan fasilitas
software yang dapat digunakan untuk seperti umumnya suatu aplikasi. Maksudnya,
membuat rancangan proyek serta melakukan dokumen proyek atau pekerjaan manajemen
manajemen dalam proyek tersebut. proyek yang sudah dibuat bisa langsung di
kelengkapan fasilitas dan kemampuannya cetak atau di print ke printer seperti biasa.
yang luar biasa dalam pengolah data-data Selain itu apabila memerlukan report tertentu,
proyek menjadikan software ini paling Microsoft Project 2007 juga menyedian
banyak dipakai oleh berbagai macam report sesuai kebutuhan
operator komputer. ini karena sebuah proyek.
keberadaannya benar-benar mampu Microsoft Project 2007 juga
membnatu dan memudahkan pemakai dalam menyediakan keluaran dalam format grafik
menyelesaikan pekerjaan, terutama yang menarik. Output ini dikenal dengan Visual
pekerjaan yang berhubungan dengan olah Report. Beberapa aplikasi yang terintegrasi
data proyek. dengan Microsoft Project 2007 antara lain
Microsoft Excel 2007 dengan Privot Tablenya
2). Keuntungan Microsoft project 2007 dan Microsoft Visio 2007. Sebenarnya masih
Berikut ini beberapa keuntungan yang banyak fasilitas lainnya dengan cara imopr data
dapat diperoleh dengan menggunakan ke aplikasi lain, misalnya Microsoft Outlook.
Microsoft Project: Mencetak Data Proyek Untuk mencetak data
a. Dapat melakukan penjadwalan proyek baik yang sudah tersimpan sebelumnya
produksi secara efektif dan efisien, maupun yang masih dikerjakan bisa dilakukan
karena ditunjang dengan informasi dengan mudah dan cepat.
alokasi waktu yang dibutuhkan untuk Proses pencetakan ke printer maupun
tiap proses, serta kebutuhan sumber dalam bentuk report akan menghasilkan data
daya untuk setiap proses sepanjang yang sama, hanya saja kalau Anda mencetak
waktu. langsung ke printer outputnya sesuai dengan
b. Dapat diperoleh secara langsung tampilan yang di pilih. Misalnya Anda sedang
informasi aliran biaya selama periode. berada pada tampilan Gantt Table dan Gantt
Chart, maka ketika Anda menekan tombo
pada tampilan Microsoft Visio 2007. harus ditunjang dengan dengan report
Untuk mengatur Visual report ini yang baik.
Anda bisa menggunakan beberapa
pilihan yang ada di Microsoft Visio.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Coba perhatikan pilihan di bawah Add
Total, coba Anda beri tanda centang di
1. Membuat WBS
beberapa task yang ada di bawah
Membuat bagan dengan menggunakan
pilihan tersebut.
Microsoft Visio, langkah-langkahnya adalah:
= Perhatikan perubahan tampilan yang 3. Install dahulu Software Microsoft visio
ada di Microsoft Visio 2007. Anda pada komputer.
bisa menyimpan hasil Visual Report 4. Ketika sudah selesai di install, klik start
tersebut ke dalam media pada komputer dan klik all program, klik
penyimpanan. Tentu saja file yang Microsoft office, setelah itu klik
dihasilkan adalah file dalam format Microsoft visio.
Microsoft Visio 2007. Untuk 5. Pada saat masuk dalam program
menyimpan file ini caranya sebagai Microsoft visio , klik getting started,
berikut: kemudian klik organization chard.
= Klik Menu File 6. Kemudianlah susun daftar WBS dengan
elemen yang sudah di pecah sebagaimana
= Pilih dan klik Save atau Save As. instruksi pada nomor 2.
Kemudian setelah kotak dialog Save 7. Hasil dari pembuatan WBS dengan
tampil ketikkan nama file Visual menggunakan Software Microsoft Visio
Report Anda dan klik tombol Save. dapat dilihat dari gambar berikut ini:
Report Untuk menghasilkan laporan
perencanaan proyek yang baik tentu
Gambar 3. WBS
(Sumber : Analisis Penulis, 2012)
B. Pengendalian Waktu
LEVEL MULAI SELESAI DURASI
1 14 September 13 desember 13
‘10 ‘10 Minggu
2 14 September 13 desember 13
‘10 ‘10 Minggu
3 14 September 13 desember 13
‘10 ‘10 Minggu
4 14 September 6 desember 12
‘10 ‘10 Minggu
C. Pengendalian Biaya
Level Biaya
Gambar 7. Kurva-s Level 3
1 Rp 2,978,065,749.13 (Sumber : Analisis penulis, 2012)
2 Rp 2,978,065,749.13
3 Rp 2,978,065,749.13
4 Rp 1,805,685,416.73
Gambar 5. Pengendalian biaya
(Sumber : Analisis Penulis, 2012)
D. Pembuatan Kurva-s
B. Saran
Saran yang dapat diberikan penulis
terhadap perencanaan pengendalian proyek berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam tugas
akhir ini dimana penjabaran dilakukan berdasarkan lokasinya dan dilakukan sampai dengan level-4
,maka untuk menghasilkan perencanaan yang lebih detail dan terperinci, penjabaran dapat dilakukan
sampai dengan level yang lebih rendah, misalnya level-5. Dapat pula dilakukan variasi penjabaran
proyek tidak berdasarkan pada lokasinya, namun pada komponen penyusun proyek, kegiatan yang
disubkontrakkan dan sebagainya serta dalam pembuatan jaringan kerja (network planning) dapat
juga dilakukan dengan menggunakan metode CPM dan PDM. Demikian saran yang dapat diberikan
penulis berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan.
6. DAFTAR PUSTAKA
Abrar Husen, 2011, Manajemen Proyek (Edisi Revisi), Penerbit Andi, Yogyakarta.
Aisha Momoh, Rajkumar Roy dan Essam Shehab, 1995, A Work Breakdown Structure For
Implementing and
| Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.8 Oktober 2017 (549-557) ISSN: 2337-6732
ABSTRAK
Proses perencanaan hingga pengendalian proyek selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi merupakan
kegiatan paling penting dari suatu proyek. Keberhasilan atau kegagalan dari suatu proyek dapat
disebabkan perencanaan yang tidak matang serta pengendalian yang kurang efektif, sehingga kegiatan
proyek tidak efisien. Penjadwalan proyek membantu menunjukkan hubungan setiap aktivitas dengan
aktivitas lainnya dan terhadap keseluruhan proyek, mengidentifikasi hubungan yang harus didahulukan
diantara aktivitas, serta menunjukkan perkiraan waktu yang realistis untuk setiap aktivitas.CPM (Critical
Path Method) membuat asumsi bahwa waktu aktivitas yang diketahui dengan pasti sehingga hanya
diperlukan satu faktor waktu untuk setiap aktivitas. Salah satu keuntungan CPM yaitu CPM cocok untuk
formulasi, penjadwalan, dan mengelola berbagai kegiatan disemua pekerjaan konstruksi, karena
menyediakan jadwal yang dibangun secara empiris. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kelebihan
dalam penjadwalan waktu melalui Penerapan Metode CPM pada Proyek Pembangunan Toko Modisland
Manado. Dan Metode CPM mendapatkan durasi 168 hari untuk menyelesaikan rangkaian aktivitas
pekerjaan tanah, pondasi dan struktur, CPM juga menampilkan lintasan kritis melalui Network Plan atau
Jaringan kerja yang menjadi ciri khas Metode CPM
Kata kunci : Proyek, Penerapan, Penjadwalan, Metode CPM, Network Plan
549
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.8 Oktober 2017 (549-557) ISSN: 2337-6732
yang ada. Dan untuk rekan–rekan mahasiswa agar h. Kebutuhan dan fungsi proyek tersebut.
dapat dijadikan referensi tambahan mengenai Dengan selesainya proyek itu diharapkan
metode CPM. dapat dimanfaatkan sesuai dengan waktu yang
sudah ditentukan
i. Alasan sosial politis lainnya, apabila proyek
LANDASAN TEORI tersebut milik pemerintah.
j. kondisi alam dan lokasi proyek.
Manajemen Konstruksi k. keterjangkauan lokasi proyek ditinjau dari
Manajemen adalah proses perencanaan, fasilitas perhubungannya.
pengarahan, pengorganisasian, dan pengawasan l. Ketersediaan dan keterkaitan sumber daya
terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan material, peralatan, dan material pelengkap
penggunaan sumber daya organisasi lainnya. lainnya yang menunjang terwujudnya proyek
Manajemen konstruksi memiliki ruang lingkup yang tersebut.
cukup luas, karena mencakup tahap kegiatan sejak m. Kapasitas atau daya tampung area kerja proyek
awal pelaksanaan pekerjaan sampai dengan terhadap sumber daya yang dipergunakan selama
akhir pelaksanaan yang berupa hasil operasional pelaksanaan berlangsung.
pembangunan. n. Produktivitas sumber daya, peralatan proyek
dan tenaga kerja proyek, selama operasional
Tujuan Manajemen berlangsung dengan referensi dan perhitungan
Tujuan utama mempelajari manajemen yang memenuhi aturan teknis.
adalah untuk memperoleh suatu cara atau teknik
yang baik untuk dilakukan atau diterapkan agar Hubungan Biaya terhadap
sumber- baik. Waktu Pelaksanaan
Manajemen yang baik mengandung Aspek biaya diperhitungkan dalam
pengertian sumber yang terbatas misalnya modal, penjadwalan proyek dengan jalan mendefinisikan
tenaga dan sebagainya dapat diatur sehingga hubungan biaya dengan lamanya kegiatan dalam
memperoleh hasil atau pemasukan (input) yang proyek, dimana biaya yang dimaksud adalah biaya
efektif dan efisien karena sistem pengaturannya langsung (direct cost). Sedangkan biaya tak
tertata dengan efektifitas dan efisiensi. Efektifitas langsung (indirect cost) akan diperhitungkan
dan efisiensi adalah dua konsepsi utama untuk dalam menentukan biaya total suatu proyek.
mengukur prestasi kerja manajemen. Efisiensi Biaya langsung akan meningkat apabila
adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu waktu pelaksanaan proyek dipercepat, namun
pekerjaan dengan benar sedangkan efektifitas biaya langsung ini akan meningkat juga bila
merupakan kemampuan untuk memilih tujuan waktu pelaksanaan proyek diperlambat. Biaya
yang telah ditetapkan. Jadi pengertian efisiensi tidak langsung tidak tergantung pada kuantitas
dan efektifitas berarti segala sesuatu dilaksanakan pekerjaan melainkan bergantung pada jangka
dengan berdaya guna yang berarti tepat, cepat, waktu pelaksanaan proyek maka biaya
hemat dan selamat. komilatifnya akan naik secara linier menurut umur
proyek.
Fungsi Manajemen
Dalam fungsinya menggerakkan organisasi Metode Penjadwalan Proyek
manajemen merupakan suatu proyek yang Waktu dan Durasi Kegiatan
dinamis yang meliputi fungsi-fungsi planning, Dalam konteks penjadwalan, terdapat dua
organizing, actualing, controlling dan lain-lain. perbedaan, yaitu waktu (Time) dan kurun waktu
Manajemen merupakan suatu rangkaian (duration). Bila waktu menyatakan siang/malam,
pekerjaan yang berkaitan serta berfungsi satu sedangkan kurun waktu atau durasi menunjukan
sama lain. Fungsi manajemen ada empat yaitu : lama waktu yang dibutuhkan dalam melakukan
3. Planning (Perencanaan) suatu kegiatan, seperti lamanya waktu kerja dalam
4. Organizing (Pengorganisasian) satu hari adalah 8 Jam.
5. Actuating (Penggerakan)
6. Controlling (Penawasan) Bagan Balok (Barchart)
Dalam Bar Chart (Bagan Balok), kegiatan
Faktor-Faktor Penjadwalan Proyek Faktor- digambarkan dengan balok horizontal. Panjang
faktor yang harus dipertimbangkan balok menyatakan lama kegiatan dalam skala
dalam membuat jadwal pelaksanaan proyek : waktu yang dipilih. Bagan balok terdiri atas
550
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.8 Oktober 2017 (549-557) ISSN: 2337-6732
sumbu y yang menyatakan kegiatan atau paket Metode Jalur Kritis (Critical Path Method)
kerja dari lingkup proyek dan digambarkan Metode jalur kritis (Critical Path Method),
sebagai balok, sedangkan sumbu x menyatakan yakni metode untuk merencanakan dan
satuan waktu dalam hari, minggu, atau bulan mengawasi proyek-proyek merupakan sistem
sebagai durasinya paling banyak dipergunakan diantara semua
sistem lain yang memakai prinsip pembentukan
Kurva – S jaringan.
551
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.8 Oktober 2017 (549-557) ISSN: 2337-6732
552
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.8 Oktober 2017 (549-557) ISSN: 2337-6732
Pembahasan
Data Proyek
a. Nama Proyek :
Pembangunan Toko Modisland
Manado b. Lokasi Proyek :
Jl. Letjen Suprapto (Kawasan 45)
c. Waktu Pelaksanaan:
240 Hari Kalender
Waktu Pelaksanaan khusus Perkerjaan
Persiapan, Pekerjaan Tanah dan Pekerjaan
Struktur : 192 Hari Kalender.
553
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.8 Oktober 2017 (549-557) ISSN: 2337-6732
Tabel 1. Daftar Item dan Volume Pekerjaan Tabel 2. Daftar Item, Volume dan Durasi
(Lanjutan) Pekerjaan (Lanjutan)
554
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.8 Oktober 2017 (549-557) ISSN: 2337-6732
555
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.8 Oktober 2017 (549-557) ISSN: 2337-6732
3
32 G 7 63 AJ 75
7 40 3 9 43 36 79 1 28 80
I AB
1
2 2
37 55 84 88
0 A 9 C 27 F 32 H B J 63 K 75 Y 82 AA S AC 90 T 94 AD 96 U 100
1 3 6 8 2 10 11 25 27 19 29 20 30 21 31
0 9 9 18 27 5 32 5 37 18 55 1 63 12 75 4 82 2 84 4 88 2 90 4 94 2 96 4 106
AE
D E 2
8 7
1 5 2
2 37 L 45 5 75 2 90 V 32 94 AF 23 96 W 33 102 AG 24 104 X 34 108
4 5
8 7 5 75 90 4 94 2 96 4 108 2 120 4 130
AH
NO NOTASI NAMA KEGIATAN DURASI ( HARI) KEGIATAN YANG MENDAHULUI KET 21U Kolom H - BEAM 300 lantai III 4 days AF KRITIS 96 M 108 P 120 N 132
1 1 1
1A PERSIAPAN 9 days KRITIS 22V Balok Lantai 2 4 days DUMMY T KRITIS 13 96 2 16 108 2 14 120 2 17 132
2B Ponda si strous s ø 30 cm panjang 18 days H KRITIS 23W Balok Lantai 3 4 days AE NON K RITIS
Plat Stifner t. 10
26Z mm 4 days DUMMY O NON KRITIS
Angkur 25 mm
27AA ST41 2 days Y,AB,E KRITIS
11K Kolom pedestal (K250) 12 days J,D KRITIS 31AE Baut HTB 22 (kolom 3) 2 days U NON KRITIS 4
12L Ponda si batu kali 1:4 7 days DUMMY B NON K RITIS 32AF Baut HTB 2 0,19 ( balok 1 ) 2 days V KRITIS
13M Cor Plat lantai 02 t= 13 cm (K250 ) 12 days DUMMY W KRITIS 33AG Baut HTB 2 0,19 ( balok 2 ) 2 days AE,W NON K RITIS
14N Cor Plat lantai 03 t= 13 cm (K250 ) 12 days P,DUMMY X KRITIS 34AH Baut HTB 20,19 ( balok 3) 2 days X NON KRITIS 26 144
1
5
15O Cor Plat lantai 04 t= 13 cm (K250 ) 12 days Q KRITIS 35AI Cat Zincromate 1 day R NON K RITIS 2
DAFTAR PUSTAKA
Abrar, Husein. (2008). Manajemen Proyek, perencanaan, penjadwalan & pengendalian proyek.
Yogyakarta
Arif, Arianto (2010), Eksplorasi Metode Bar Chart, CPM, PDM, PERT, Line Of Balance Dan Time
Chainage Diagram Dalam Penjadwalan Proyek Konstruksi. Universitas Diponegoro, Semarang.
Badri, Sofyan, (1997). Dasar-Dasar Network Planning. Rineka Cipta, Jakarta.
556
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.8 Oktober 2017 (549-557) ISSN: 2337-6732
Charles, Kirkpatrick.A. dan Levin, Richard,I. (1972). “Perencanaan dan pengawasan dengan PERT
dan CPM”. Bhatara, Jakarta.
Mockler, R.J. 1972. The Management Control Process. Prentice Hall. New Jersey.
Soeharto, Iman, (1999). Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional), Erlangga, Jakarta.
Tarore, Huibert, (2001). Analisis System Rekayasa Konstruksi Edisi Pertama. Sam Ratulangi
University, Manado.
Tarore, Huibert (2002). Jaringan Kerja Dengan Metode CPM, Metode PERT. Sam Ratulangi
University, Manado.
Wulfram I. Ervianto, (2002). Manajemen Proyek Konstruksi (Edisi Revisi), Andi, Yogyakarta.
557