Anda di halaman 1dari 11

Evaluasi Program Pemberian Kapsul Vitamin A pada Ibu Nifas

di UPTD Puskesmas CIlamaya Wetan, Kabupaten Karawang


Periode Agustus 2015 sampai dengan Juli 2016
Alexander Sebastian
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email: Alexander.1993.as@gmail.com

Abstrak

Menurut WHO tahun 2009 di Afrika dan Asia Tenggara, kekurangan vitamin A mempengaruhi sekitar
19 juta perempuan hamil, dan tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 289.000 jiwa dimana
25% nya terjadi selama masa nifas. Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten tahun 2014 jumlah
kematian maternal sebanyak 748 orang, 308 kematian terjadi pada ibu nifas, tertinggi kedua terdapat
di Kabupaten Karawang. Menurut RISKESDAS tahun 2013 pemberian vitamin A pada ibu nifas di
Indonesia hanya mencapai 75,5%. Salah satu pelayanan yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI
adalah dengan memberikan kapsul vitamin A dosis tinggi. Berdasarkan masalah tersebut, maka
dilakukanlah evaluasi program pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas di Puskesmas Cilamaya
Wetan Kabupaten Karawang pada periode Juni 2015 sampai dengan Mei 2016 dengan
membandingkan cakupan terhadap tolok ukur menggunakan pendekatan sistem. Dari hasil evaluasi,
didapatkan masalah: cakupan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas sebesar 73,90%, cakupan
sosialisasi suplementasi vitamin A sebesar 75,65%, cakupan kunjungan nifas 1 sebesar 74,42, cakupan
kunjungan nifas 2 sebesar 73,90%, cakupan kunjungan nifas 3 sebesar 74,74%. Diambil dua prioritas
masalah, yaitu cakupan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas, dan cakupan sosialisasi
suplementasi vitamin A. Penyebab masalah ini karena kurangnya media komunikasi, sempitnya
wilayah sosialisasi, pendistribusian belum menjangkau semua fasilitas kesehatan, masih ada ibu yang
melahirkan di rumahnya sendiri, dengan kunjungan nifas dan neonatus masih belum mencapai target,
serta masih belum optimalnya pencatatan serta pelaporan. Dengan demikian, diharapkan Puskesmas
dapat mengoptimalkan sumber daya kader dan tokoh masyarakat, mengoptimalkan pendistribusian,
pencatatan, dan pelaporan, dan mengusulkan kepada Dinas Kabupaten Karawang untuk melengkapi
media komunikasi.

Kata kunci: Evaluasi Program, Vitamin A, Ibu Nifas, UPTD Puskesmas cilamaya wetan

Pendahuluan Menurut hasil RISKESDAS 2013


pemberian vitamin A pada ibu nifas di
Menurut hasil penelitian WHO tahun
Indonesia hanya mencapai 75,5%.6 Paska
2009 di wilayah Afrika dan Asia Tenggara,
persalinan (masa nifas) merupakan masa
kekurangan vitamin A mempengaruhi
yang rentan bagi kelangsungan hidup ibu
sekitar 19 juta perempuan hamil.1
baru bersalin. Defisiensi vitamin A ini
Pemberian vitamin A pada ibu nifas,
masih menjadi masalah kesehatan pada ibu
diyakini mempercepat pemulihan
hamil. Padahal seperti yang diketahui
kesehatan ibu paska bersalin, serta akan
vitamin A sangat penting bagi mereka.3
meningkatkan kandungan vitamin A dalam
Selain itu status serum vitamin A
ASI, sehingga bayi yang disusui akan lebih
dalam darah ibu nifas menggambarkan
kebal terhadap penyakit.1,2
cadangan vitamin A ibu. Cadangan pemberian kapsul pertama dan tidak lebih
tersebut akan menentukan kandungan dari 6 minggu kemudian.7 Pemberian 1
vitamin A dalam ASI. Bila ibu nifas kapsul vitamin A merah (200.000 IU)
mempunyai status serum vitamin A rendah, cukup untuk meningkatkan kandungan
maka bayi akan berisiko menderita vitamin A dalam ASI selama 60 hari,
kekurangan vitamin A (KVA).4 Status pemberian 2 kapsul diharapkan dapat
vitamin A pada bayi umumnya rendah memenuhi kecukupan vitamin A sampai
karena secara fisiologi kemampuan bayi berusia 6 bulan.8
transfer vitamin A dari ibu ke janin sangat
kecil sehingga bayi lahir mempunyai Materi

cadangan vitamin A rendah yang hanya Materi yang digunakan dalam evaluasi
dapat mencukupi kebutuhan vitamin A program ini adalah laporan hasil kegiatan
5
bayi selama kurang dari 2 minggu. bulanan Puskesmas mengenai program
Menyusui sejak dini mempunyai Pemberian Kapsul Vitamin A pada Ibu
dampak yang positif baik bagi ibu maupun Nifas di wilayah kerja Puskesmas agustus
bayinya. Bagi bayi, menyusui mempunyai 2015 sampai dengan juli 2016, yang terdiri
peran penting untuk menunjang dari:
pertumbuhan, kesehatan, dan 1. Perencanaan kebutuhan kapsul vitamin
kelangsungan hidup bayi karena ASI kaya A
dengan zat gizi dan antibodi. Sedangkan 2. Mekanisme penyimpanan kapsul
bagi ibu, menyusui dapat mengurangi vitamin A
morbiditas dan mortalitas karena proses 3. Pendistribusian kapsul vitamin A
menyusui akan merangsang kontraksi 4. Sosialisasi suplementasi vitamin A
uterus sehingga mengurangi perdarahan 5. Pemberian kapsul vitamin A terhadap
6
paska melahirkan. ibu nifas
Pada bulan Desember 2002, The 6. Pencatatan dan pelaporan
International Vitamin A Consultative
Group (IVACG) mengeluarkan Metode
rekomendasi bahwa seluruh ibu nifas Evaluasi dilakukan dengan cara
seharusnya menerima 400.000 SI atau dua membandingkan cakupan program
kapsul dosis tinggi @ 200,000 SI. Pemberian Kapsul Vitamin A pada Ibu
Pemberian kapsul pertama dilakukan Nifas di wilayah kerja UPTD Puskesmas
segera setelah melahirkan dan kapsul CIlamaya Wetan, Kabupaten Karawang
kedua diberikan satu hari setelah
periode Agustus 2015 sampai dengan Juli Puskesmas Cilamaya Wetan mempunyai
2016 terhadap tolak ukur yang ditetapkan, wilayah kerja administratif seluruh
dimana evaluasi ini untuk mengidentifikasi wilayah kecamatan Cilamaya Wetan, yang
masalah yang terdapat pada masukan, memiliki luas area 519,475 Ha yang
proses, keluaran, umpan balik, dan mencakup 7 desa, 33 dusun, 73 RW dan
lingkungan, yang dilakukan dengan cara 154 RT. Jarak dari UPTD Puskesmas
pengumpulan data, pengolahan data, Cilamaya Wetan dengan kota kabupaten
analisis data dan menginterpretasikan Karawang yaitu 30 km, sedangkan jarak
masalah tersebut melalui pendekatan antar desa ke UPTD Puskesmas Cilamaya
sistem, kemudian dibuat usulan dan saran Wetan antara 0,5 sampai 7 km.  Jarak
sebagai pemecahan masalah tersebut
terjauh dari desa ke Puskesmas  Cilamaya
berdasarkan penyebab masalah yang
Wetan yaitu desa cikalong dengan jarak 7
ditemukan dari unsur-unsur sistem.
km   dan   merupakan   desa   dengan   waktu
Sumber Data tempuh terlama yaitu 30 menit.
Pengumpulan data dilakukan
dengan mengambil data sekunder yang
Data Umum Demografis
diperoleh dari:
1. Laporan profil di UPTD Puskesmas Jumlah penduduk secara keseluruhan
Cilamaya Wetan, tahun 2015. di wilayah kerja UPTD Puskesmas
2. Data demografi UPTD Puskesmas Cilamaya Wetan pada tahun 2015
Cilamaya Wetan, tahun 2015. berdasarkan sumber data kependudukan
3. Catatan bulanan dan catatan tahunan Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten
program kegiatan gizi, Kesehatan Ibu Karawang sebanyak 52.004 jiwa, dengan
dan Anak (KIA) di UPTD Puskesmas distribusi jumlah penduduk laki-laki
Cilamaya Wetan, tahun 2015 dan 2016. 26.742 jiwa, jumlah penduduk perempuan
25.262 jiwa, jumlah kepala keluarga
Data Umum Geografis 16.677 jiwa, jumlah bumil 1.812 jiwa, dan
jumlah bufas 1.743 jiwa.
Gedung UPTD Puskesmas
Proporsi penduduk miskin dibanding
Cilamaya Wetan terletak di desa Cilamaya
jumlah penduduk adalah 46,65% dan
Wetan yang berjarak 30 km dengan kota
kepala keluarga miskin adalah 11,84%.
kabupaten Karawang dengan waktu
Agama yang dianut sebagian besar
tempuh 1 jam menggunakan roda 4. UPTD
penduduk Cilamaya Wetan adalah Islam
sebanyak 99,8%, sedangkan untuk agama Untuk menghitung kebutuhan
lainnya sebesar 0,2%. suplementasi vitamin A untuk bayi, anak
Tingkat pendidikan penduduk balita, dan ibu nifas berdasarkan sasaran
Kecamatan Cilamaya Wetan terbanyak riil dari data tahun lalu, tetapi jika tidak
adalah tamat Sekolah Dasar, berjumlah ada data dapat menggunakan Crude Birth
4.175 orang (37,29%). Rate (CBR) dan untuk perlu menghitung
Mata pencarian terbanyak di jumlah sasaran terlebih dahulu dengan
Kecamatan Cilamaya Wetan adalah buruh menggunakan rumus: 1.05 x Crude Birth
tani berjumlah 25.835 orang (66,5%). Rate x Jumlah Penduduk.
Mekanisme penyimpanan kapsul
Data Khusus vitamin A
1. Masukan
Kapsul Vitamin A termasuk dalam
A.Tenaga (Man)
katagori obat yang lebih stabil dari vaksin.
Pada UPTD Puskesmas Cilamaya
Penyimpanan kapsul Vitamin A sebaiknya
Wetan jumlah penanggung jawab program
menghindari tempat yang panas dan sinar
1 orang, dokter 3 orang, bidan puskesmas
matahari langsung karena dapat merusak
8 orang, bidan desa 11 orang, kader
kandungan vitamin A dalam kapsul.
sebanyak 350 orang, koordinator Gizi 1
Kapsul vitamin A disimpan di gudang
orang, dan koordinator KIA 1 orang.
farmasi dengan prosedur yang telah
B. Dana (Money)
ditetapkan, yaitu: (1) dijauhkan dari sinar
Sumber dana di UPTD Puskesmas
matahari langsung; (2) disimpan ditempat
Cilamaya Wetan berasal dari Bantuan
sejuk, kering dan tidak lembab; (3)
Operasional Keuangan (BOK).
vitamin A tidak perlu disimpan dalam
C. Sarana (Material)
lemari es/ freezer; (4) Botol kemasan
Sarana yang dipergunakan selain sarana di
ditutup rapat, bila kemasan sudah dibuka,
UPTD Puskesmas Cilamaya Wetan, adalah
kapsul didalamnya harus digunakan
Buku Panduan Manajemen Suplementasi
paling tidak dalam jangka waktu 1 tahun.
Vitamin A, serta formulir pencatatan dan
Pendistribusian kapsul vitamin A
pelaporan, leaflet, poster, dan spanduk,
Distribusi kapsul vitamin A adalah
namun sarana tersebut belum tersedia
suatu rangkaian kegiatan pembagian
dengan baik.
kapsul vitamin A dari puskesmas ke
D. Metode
kelompok sasaran dengan tepat jumlah dan
Menghitung kebutuhan dan
dosisnya.
ketersediaan kapsul vitamin A
Sosialisasi suplementasi vitamin A berjenjang mulai dari posyandu atau
Penyebarluasan informasi khususnya bidan desa sampai dengan tingkat
mengenai vitamin A perlu dilakukan kabupaten dan tingkat provinsi.
untuk meningkatkan cakupan pemberian
kapsul vitamin A yang melibatkan unsur 2. Proses

masyarakat termasuk ibu nifas. A. Perencanaan

Penyebarluasan informasi khususnya i. Perencanaan kebutuhan dan

tentang vitamin A dan program penyediaan kapsul vitamin A

suplementasi vitamin A perlu dilakukan Kebutuhan kapsul vitamin A

sebelum bulan Kapsul (Februari dan dihitung setiap 1 tahun sekali dengan

Agustus), dengan tujuan untuk menggunakan data jumlah kebutuhan

meningkatkan cakupan pemberian kapsul kapsul dalam 1 tahun + Kebutuhan

Vitamin A. tak terduga 10%

Pemberian kapsul vitamin A kepada ii. Mekanisme penyimpanan kapsul

ibu nifas vitamin A

Satu kapsul merah (200.000 IU) Kapsul vitamin A disimpan didalam

vitamin A diberikan kepada ibu nifas gudang farmasi/obat puskesmas. Di

segera setelah melahirkan dan 1 kapsul bidan desa pun vitamin A disimpan

merah vitamin A selanjutnya diberikan 24 di kamar praktek dengan cara yang

jam sesudah pemberian kapsul pertama. sama seperti di gudang farmasi.

Jika sampai 24 jam setelah melahirkan ibu iii. Pendistribusian kapsul vitamin A

tidak mendapat vitamin A, maka dapat Pengambilan kapsul vitamin A warna

diberikan saat: merah untuk ibu hamil di Puskesmas

a. Kunjungan ibu nifas atau dilakukan setiap 6 bulan sekali

b. Kunjungan neonatal 1 (6-48 jam) atau bersamaan dengan kapsul vitamin A

saat pemberian imunisasi hepatitis B untuk bulan Febuari dan Agustus,

(HB0) didistribusikan pada pertengahan

c. Pada kunjungan neonatal 2 (bayi bulan Januari dan Juli.

berumur 3-7 hari) atau i. Sosialisasi suplementasi vitamin A

d. Pada kunjungan neonatal 3 (bayi Sosialisasi dilakukan melalui

berumur 8-28 hari) kegiatan kelas ibu hamil yang

Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh bidan desa dari

Pencatatan dan pelaporan cakupan masing-masing desa.

suplementasi vitamin A ini dilakukan


iv. Pemberian kapsul vitamin A kepada ditutup rapat. Bidan desa juga
ibu nifas menyimpan vitamin A di tempat
Pemberian kapsul vitamin A oleh penyimpanan obat di dalam toples.
bidan PONED/ bidan desa/bidan
iii. Pendistribusian kapsul vitamin A
praktek swasta/ dokter praktek
swasta. Pengambilan kapsul vitamin A warna
merah (200.000 IU) untuk ibu nifas
i. Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap 6 bulan sekali
Pencatatan dan pelaporan ini bersamaan dengan kapsul vitamin A
dilakukan berjenjang mulai dari untuk bulan imunisasi,
tingkat desa hingga kabupaten. didistribusikan 1 bulan sebelum
bulan Februari dan Agustus,
B. Pengorganisasian
didistribusikan sesuai kebutuhan
Terdapat struktur organisasi tertulis
kepada bidan desa. Dari bidan desa
yang memperlihatkan tingkat kedudukan
diberikan kepada para bidan praktek
yang jelas dari bidan – bidan, koordinator
swasta, namun tidak semua
program, serta kepala puskesmas sebagai
pelayanan kesehatan lain
penanggung jawab program.
mendapatkan kapsul vitamin A dari
bidan desa.
C. Pelaksanaan
i. Perencanaan kebutuhan kapsul i. Sosialisasi suplementasi vitamin A
vitamin A
Sosialisasi dilakukan secara berkala
Kebutuhan kapsul vitamin A setiap satu bulan sekali namun tidak
dihitung secara seksama setiap 1 di tiap desa dengan penyebaran
tahun sekali informasi melalui kegiatan kelas ibu
hamil oleh bidan desa masing-
ii. Mekanisme penyimpanan kapsul
masing. Serta belum dapat
vitamin A
menjangkau seluruh ibu hamil di
Penyimpanan kapsul vitamin A di wilayahnya.
gudang farmasi/obat Puskesmas
iv. Pemberian kapsul vitamin A kepada
Kecamatan Cikampek, dijauhkan
ibu nifas
dari sinar matahari langsung, di
tempat yang kering, tidak lembab, Ibu nifas diberikan 2 kapsul vitamin
tidak masuk freezer/ lemari es, dan A berwarna merah dimana 1 kapsul
langsung diminum dan 1 kapsul 1. Cakupan pemberian kapsul vitamin A
kedua diminum 24 jam setelah ibu nifas masih kurang (80,32%) dari
pemberian kapsul pertama. Bila target sebesar 100% dengan besar
belum mendapatkan vitamin A masalah 19,68%
setelah melahirkan, kapsul vitamin A 2. Cakupan sosialisasi suplementasi
dapat diberikan paling lambat vitamin A masih kurang (89,40%) dari
sampai 42 hari setelah melahirkan target sebesar 100% dengan besar
saat melakukan kunjungan nifas atau masalah 10,60%
kunjungan neonatal.
Masalah 1:
v. Pencatatan dan pelaporan
Cakupan pemberian kapsul vitamin A ibu
Pencatatan setiap kali memberikan nifas sebesar 80,32 % dengan besar
kapsul vitamin A kepada ibu nifas masalah 19,68%.
data direkapitulasi oleh bidan desa Penyebab:
setiap bulan dan diberikan kepada • Input:
koordinator program KIA di o Tidak ada buku panduan
puskesmas, diteruskan lagi kepada manajemen suplementasi vitamin
koordinator program gizi di A, poster, spanduk, dan leaflet
puskesmas.Data akan dilaporkan mengenai pemberian suplementasi
dalam evaluasi bulanan Puskesmas kapsul vitamin A
tiap akhir bulan dan kepada Dinas • Proses:
Kesehatan Kabupaten Karawang. o Tidak semua bidan desa
melakukan pendistribusian kapsul
D. Pengawasan
vitamin A kepada bidan praktek
Dilakukan pencatatan dan
swasta dan tempat pelayanan
pelaporan serta rapat evaluasi bulanan
kesehatan lain (seperti dokter
dilakukan setiap akhir bulan di Puskesmas.
praktek swasta, klinik 24 jam)
yang berada di wilayah kerjanya.
o Sosialisasi suplementasi kapsul
vitamin A pada ibu nifas hanya
dilakukan di kelas ibu hamil dan
belum berjalan dengan optimal.
Prioritas Masalah
o Pemberian kapsul vitamin A • Petugas program gizi melakukan
kepada ibu nifas tidak diketahui sosialisasi kepada bidan desa
jika ibu melahirkan di dokter agar bidan desa memperbaiki
praktek swasta, atau di bidan distribusi kapsul vitamin A ke
praktek swasta, sementara pelayanan kesehatan lain (bidan
kunjungan nifas dan kunjungan praktek swasta dan dokter
neonatal yang diharapkan menjadi praktek swasta), dan
peluang terakhir bagi ibu nifas memperbaiki sistem pencatatan
yang belum mengkonsumsi dan pelaporan pemberian kapsul
vitamin A setelah melahirkan, vitamin A bagi ibu nifas dengan
masih dibawah tolok ukur. memberikan formulir pencatatan
o Belum ada pencatatan pemberian dan pelaporan dari Puskesmas
kapsul vitamin A serta sisanya di untuk diisi oleh bidan praktek
bidan praktek swasta dan di swasta/ dokter praktek swasta.
pelayanan kesehatan lain, serta • Meningkatkan sosialisasi
pencatatan bidan desa ke pemberian suplementasi vitamin
Puskesmas belum lengkap. A pada ibu nifas tidak hanya
• Di luar sistem (lingkungan): melalui kelas ibu hamil, namun
o Masih ada warga yang memilih bisa melalui penyuluhan,
bersalin di rumah dengan bantuan seminar, dan seabagainya.
bidan desa. Sosialisasi melalui kelas ibu
o Kebanyakan warga berpendidikan hamil dapat diperbanyak dan

rendah sehingga pengetahuannya memberdayakan tokoh

masih kurang tentang penting masyarakat, kader, dan peran

suplementasi vitamin A untuk ibu aktif ibu-ibu agar mengingatkan

nifas. keluarga/tetangganya yang baru

Penyelesaian: melahirkan untuk mendapatkan

• Mengajukan usulan kepada Dinas suplementasi vitamin A.

Kesehatan Kabupaten agar • Meningkatkan sosialisasi kepada

mengadakan poster, spanduk, dan warga agar melakukan

leaflet mengenai pemberian pertolongan persalinan di fasilitas

suplementasi vitamin A untuk ibu kesehatan serta mengingatkan ibu

nifas. nifas mengenai pentingnya


konsumsi kapsul vitamin A untuk saling mengingatkan keluarga
setelah melahirkan. atau tetangganya mengenai pentingnya
mengkonsumsi vitamin A setelah
Masalah 2: melahirkan.
Cakupan sosialisasi suplementasi vitamin
A sebesar 89,40 % dengan besar masalah Kesimpulan
10,60%. Dari hasil evaluasi program
Penyebab: pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas
• Input: yang dilakukan dengan cara pendekatan
o Tidak tersedianya poster, spanduk, sistem di UPTD Puskesmas Cilamaya
dan leaflet untuk Wetan, Kabupaten Karawang periode Juni
mensosialisasikan pemberian 2015 sampai dengan Mei 2016 didapatkan:
suplementasi kapsul vitamin A 1. Pendistribusian kapsul vitamin A di
bagi ibu nifas. UPTD Puskesmas Cilamaya Wetan,
• Proses: Kabupaten Karawang dilakukan

o Sosialisasi suplementasi vitamin A setiap 6 bulan sekali bersamaan

yang dilakukan hanya melalui dengan kapsul vitamin A untuk

kelas ibu hamil, dan belum dapat Bulan Vitamin A, didistribusikan

menjangkau seluruh ibu hamil dengan cara bidan desa mengambil


kapsul vitamin A ke Puskesmas
Penyelesaian: sesuai kebutuhan kepada bidan desa.
• Mengajukan usulan kepada Dinas 2. Cakupan pemberian kapsul vitamin
Kesehatan Kabupaten agar A ibu nifas di UPTD Puskesmas
mengadakan poster, spanduk, dan Cilamaya Wetan, Kabupaten
leaflet mengenai suplementasi vitamin Karawang masih di bawah tolok
A untuk ibu nifas. ukur.
• Memperluas tempat sosialisasi 3. Cakupan sosialisasi suplementasi
suplementasi vitamin A dimana tidak vitamin A di UPTD Puskesmas
hanya di kelas ibu hamil, melainkan Cilamaya Wetan, Kabupaten
dapat dilakukan di posyandu, di Karawang masih di bawah tolok
pertemuan desa, di pengajian, dan di ukur.
tempat lainnnya yang melibatkan 4. Cakupan kunjungan nifas di UPTD
banyak warga. Selain itu juga dapat Puskesmas Cilamaya Wetan,
meningkatkan peran serta masyarakat
Kabupaten Karawang masih di • Pendistribusian kapsul vitamin A oleh
bawah tolok ukur. bidan desa belum menjangkau seluruh
5. Cakupan pertolongan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan di
fasilitas kesehatan di UPTD wilayah kerjanya.
Puskesmas Cilamaya Wetan, • Pemberian kapsul vitamin A kepada
Kabupaten Karawang masih di ibu nifas di fasilitas kesehatan dokter
bawah tolok ukur. praktek swasta, atau di bidan praktek
6. Sistem pencatatan dan pelaporan swasta, serta RS swasta tidak
program kapsul vitamin A di UPTD diketahui.
Puskesmas Cilamaya Wetan, • Masih ada ibu yang melahirkan di
Kabupaten Karawang dilakukan rumahnya sendiri, dan kunjungan nifas,
berjenjang mulai dari tingkat desa serta kunjungan neonatus masih belum
hingga tingkat kabupaten. mencapai tolok ukur.
Pencatatan dan pelaporan dilakukan • Pencatatan dan pelaporan belum
setiap bulannya, namun masih dilaksanakan dengan optimal, terutama
sangat tidak lengkap. dari bidan desa (tingkat desa) ke
Puskesmas.
Dipilih dua prioritas masalah, yaitu:
1. Cakupan   pemberian   kapsul   vitamin   A Saran
ibu nifas o Melakukan kerja sama dengan

2. Cakupan   sosialisasi   suplementasi fasilitas kesehatan lain yang ada,


yaitu dengan mendistribusikan
vitamin A
kapsul vitamin A dan memberikan
formulir pencatatan dan pelaporan
Hal-hal yang menyebabkan masalah di
sehingga semua ibu nifas
atas adalah:
dipastikan mendapatkan vitamin A
• Tidak adanya poster, spanduk dan
disertai dengan pencatatan yang
leaflet sebagai media komunikasi.
baik.
• Tidak adanya buku panduan
o Setiap bidan desa harus mencatat
manajemen suplementasi vitamin A
dengan baik dan melaporkan
sebagai panduan programmer dalam
berapa jumlah vitamin A yang
menjalankan tugasnya.
diterima oleh ibu nifas dan sisanya.
• Sempitnya wilayah sosialisasi (hanya
melalui kelas ibu hamil).
o Tempat atau target untuk sosialisasi
. Rosa D. Faktor Determinan Status
pemberian suplementasi vitamin A
Serum Vitamin A Ibu Nifas Di
bisa diperluas, sehingga tidak
Kabupaten Pandeglang, Jakarta:
hanya dilakukan kelas ibu hamil.
Universitas Indonesia; 2012.
Kegiatan lain dapat berupa saat
posyandu, pertemuan di desa, . UNICEF. Strategy for improved

pengajian. Dan memberdayakan Nutrition of Children and Women in


peran serta aktif masyarakat Developing countries. New York:
terutama ibu-ibu untuk saling UNICEF; 1990.
mengingatkan dan mengajak
. Kementrian Kesehatan RI. Riset
keluarga dan orang di sekitar
Kesehatan Dasar 2013, Jakarta: Badan
rumah.
Penelitian dan Pengembangan
o Pencatatan dan pelaporan sisa
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
vitamin A dari bidan desa harus
2013.
dicatat dengan baik dan benar oleh
bagian gizi dan farmasi. . IVACG. IVACG Statement: The Annecy
Accords to Assess and Control Vitamin
Daftar Pustaka A Deficiency: Summary of

. World Health Organization. Guideline Recommendations and Clarifications.

Vitamin A Supplementation in USA: IVACG; 2002.

Postpartum Women: WHO; 2011. . Departemen Kesehatan RI. Panduan

. Helen Kehler Indonesia. Program Manajemen Suplementasi Vitamin A,

Pemberian Kapsul Vitamin A Perlu Jakarta: Direktorat Bina Gizi

Ditingkatkan Agar Bermanfaat untuk Masyarakat Departemen Kesehatan RI.

Ibu dan Anak. Ed 6.Buletin Kesehatan 2010. H4,5,7-21.

dan Gizi Indonesia dalam Masa Transisi.


Jakarta: 2004.

. Penulis. Riset kesehatan dasar 2013.


Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian
Kesehatan RI; 2013. h.178-80.

Anda mungkin juga menyukai