Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berbagai upaya kesehatan memerlukan dukungan pelayanan radiologi
kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh swasta.
Pelayanan kesehatan bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan
setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar
pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Pelayanan radiologi merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di
rumah sakit, dimana antar unit pelayanan terjadi hubungan kerja yang
memerlukan koordinasi dengan pemahaman yang sama untuk menghindari
terjadinya kesalahan prosedur dan komunikasi yang dapat merugikan pasien
maupun rumah sakit itu sendiri.
Sebagai suatu organisasi fungsional yang berada dibawah Kepala Bidang
Penunjang Rumah sakit, Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten Badung
Mangusada mempunyai peranan penting dalam menunjang terselenggaranya
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Sebagai komponen penting dalam pelayanan
kesehatan,hasil pemeriksaan radiologi digunakan untuk menegakkan diagnosis,
pemberian pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan, serta penentuan
prognosis.
Untuk meningkatkan mutu hasil pemeriksaan radiologi, mutlak perlu
dilaksanakan kegiatan pemantapan mutu ( Quality Assurance ), yang mencakup
berbagai komponen kegiatan dimana salah satu dari komponen kegiatan tersebut
berupa pengorganisasian radiologi yang tertata dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka di Instalasi Radiologi RSUD
Kabupaten Badung Mangusada perlu dibuat Pedoman Pengorganisasian Instalasi
Radiologi. Pedoman pengorganisasian ini dipakai sebagai pedoman bagi semua
pihak yang berhubungan dengan radiologi. Berkaitan dengan hal tersebut diatas,
maka dalam melakukan pelayanan radiologi di Instalasi Radiologi RSUD
Kabupaten Badung Mangusada harus berdasarkan Pedoman Pengorganisasian
yang telah ditetapkan.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

2.1 Sejarah Singkat RSUD Kabupaten Badung


Di Tempat berdirinya RSUD Kabupaten Badung Mangusada, sebelumnya
ada Klinik Dharma Asih yang dikelola oleh Yayasan Hindu Markandya.Pada
Bulan September 1998 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Badung berganti nama
menjadi Poliklinik Rumah Bersalin “Çura Dharma Asih”. Kemudian dilakukan
perluasan area dan pembangunan gedung rumah sakit dari tahun 1999 sampai
sekarang.

2
Pada tanggal 30 April 2002 terbit Peraturan Daerah Kabupaten Badung
Nomor 3 tahun 2002 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung. Pemberian pelayanan kesehatan
kepada masyarakat baru bisa dilaksanakan mulai tanggal 22 Agustus 2002 dan
dibuka secara resmi oleh Bapak Bupati Badung A.A. Oka Ratmadi pada tanggal 4
September 2002, dengan pelayanan yang diberikan yaitu Poliklinik, UGD dan
Rawat Inap, dengan fasilitas 25 tempat tidur, dan pada tahun 2013 telah
bertambah menjadi 132 tempat tidur.
A. Gambaran Umum Rumah Sakit
RSUD Kabupaten Badung Mangusada adalah salah satu Satuan Kerja
Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Badung melalui
Sekretaris Daerah. RSUD Kabupaten Badung Mangusada berdiri di atas
tanah seluas 43.235,00 M2. Sarana yang tersedia berupa Bangunan /
gedung dengan luas 25.244,81 M2 sudah selesai dibangun dan berfungsi
antara lain bangunan IRD, Poliklinik, Rawat Inap, Paviliun Mangusada,
Sarana Penunjang (Farmasi, Laboratorium, Radiologi, PMI, Endoscopy,
Hemodialisa, Laundry, Gizi dan Pemulasaraan jenazah) beserta Kantor
Manajemen. Sarana komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan
antar bangunan/ gedung di RSUD Kabupaten Badung yaitu telepon, rig
dan HT, website dan PABX yang sangat menunjang bagi sistem informasi
dan komunikasi di lingkungan rumah sakit. Dukungan dan komitmen
pemerintah Kabupaten Badung terhadap pengembangan pelayanan di
RSUD Kab. Badung Mangusada sangat nggi. Hal tersebut terlihat dari
diberikannya RSUD Kab. Badung Mangusada menjadi Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) secara penuh berdasarkan Peraturan Bupa Nomor
62 Tahun 2010, tentang Penetapan RSUD Kabupaten Badung Mangusada
sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), yang mulai berlaku pada
tanggal 1 Januari 2011. Dengan status tersebut RSUD Kab. Badung
Mangusada dapat melakukan pengelolaan keuangan secara lebih fleksibel.
Disamping itu pengembangan fisik Rumah Sakit berupa pembangunan
gedung yang baru juga menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten

3
Badung untuk memberikan fasilitas pelayanan kesehatan yang bermutu
kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Badung.
Seiring dengan upaya peningkatan dan pengembangan kualitas SDM,
fasilitas pelayanan dan mutu pelayanan telah dilakukan juga upaya untuk
meningkatkan kelas Rumah Sakit dari kelas C ke kelas B. Berkat kerja
keras dan kekompakan dari seluruh karyawan RSUD Kab. Badung
Mangusada dan didukung oleh pemerintah Kabupaten Badung maka
RSUD Kab. Badung Mangusada terhitung sejak tanggal 21 Juni 2013 telah
menjadi RSUD kelas B berdasarkan SK Menkes no
HK.02.03/I/1127/2013. Keberhasilan meraih perubahan kelas rumah sakit
tersebut berimplikasi kepada tuntutan peningkatan pelayanan yang lebih
profesional dan pengembangan struktur organisasi. Sampai saat ini struktur
organisasi masih menggunakan struktur organisasi kelas C karena usulan
perubahan struktur menjadi struktur organisasi kelas B masih dalam
proses. RSUD Kab. Badung Mangusada dalam memberikan pelayanan
kesehatan senanasa berfokus pada pasien dan keselamatan pasien dengan
mengedepankan mutu yang diarkan sebagai kesesuaian antara
pelaksanaan tugas pemberi pelayanan dengan standar yang sudah dibuat.
Undang Undang No. 44 th 2009 tentang Rumah Sakit mengamanatkan
bahwa Rumah Sakit harus mengiku Akreditasi secara berkala minimal 3
tahun sekali. Untuk memenuhi ketentuan tersebut RSUD Kab. Badung
Mangusada telah mengiku Akreditasi Rumah Sakit versi KARS 2012,
dimana survei penilaian telah dilakukan oleh Surveior KARS pada tanggal
5 sampai 7 Desember 2013. Saat ini RSUD Kab. Badung Mangusada telah
sukses melalui Survei Akreditasi 2012 dengan ditetapkannya RSUD Kab.
Badung Mangusada sebagai rumah sakit yang telah memenuhi standar
akreditasi Paripurna. Standar akreditasi ini berlaku selama 3 tahun. Pada
tanggal 19 September 2015 RSUD Kab. Badung Mangusada mengiku
Lomba Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (GRSSI-B) Tingkat
Provinsi Bali dan RSUD Kabupaten Badung ditetapkan sebagai Juara I
dalam Lomba tersebut. RSUD Kab. Badung Mangusada juga telah

4
melaksanakan Audit Serfikasi ISO 9001:2008 oleh Tim Surveior Audit
Serfikasi ISO 9001 : 2008. Diharapkan untuk kedepannya, dari
Pelaksanaan Audit Serfikasi ISO 9001 : 2008 RSUD Kab. Badung
Mangusada dapat terus meningkatkan standar mutu dan kualitas pelayanan
kesehatan. 7Profil RSUD Kabupaten
Fasilitas Pelayanan RSUD Kab. Badung Mangusada adalah salah satu
penyelenggara pelayanan publik yang menyelenggarakan pelayanan jasa
kesehatan bagi seluruh masyarakat dan dalam pengelolaannya
mengutamakan mutu dan keselamatan pasien. RSUD Kab. Badung
Mangusada melayani pasien umum (membayar sendiri) dan pasien
pengguna jaminan kesehatan (JKBM, JKN, dsb.) dengan jenis dan fasilitas
pelayanan sebagai berikut:
1. Rawat Jalan
Pelayanan medik rawat jalan dilayani oleh 22 Poliklinik yang
terdiri dari: Klinik Anak, Klinik Anastesi, Klinik Bedah Digestif,
Klinik Bedah Plastik, Klinik Bedah Saraf, Klinik Bedah, Klinik
Fisioterapi, Klinik Gigi dan Mulut, Klinik Penyakit Dalam, Klinik
jantung, Klinik Jiwa/Psikiatri, Klinik Kebidanan dan Kandungan,
Klinik Kulit dan Kelamin, Klinik Mata, Klinik PMTCT, Klinik Filter,
Klinik Saraf, Klinik THT, Klinik Urologi, Klinik VCT, Klinik Adiksi,
dan Klinik TB Dots. Pada tahun 2015 kunjungan pasien poliklinik
mencapai 101.524orang, untuk kunjungan baru mencapai 39.483
orang dan kunjungan lama mencapai 62.041orang. Dimana kunjungan
paling banyak terdapat di klinik penyakit dalam dengan jumlah
kunjungan 24.015 orang.
2. Rawat Darurat / IGD Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Kamar
Bersalin siap memberikan pelayanan 24 jam khususnya untuk pasien-
pasien dengan kondisi gawat darurat (emergency). Tenaga medis dan
paramedis kami telah bersertifikat ATLS, ACLS, BTCLS, BHD.
Untuk kunjungan IGD, kunjungan baru mencapai 20.072 orang dan

5
kunjungan lama mencapai 19.192 orang sehingga total kunjungan
mencapai 39.264 orang.
3. Rawat Inap
Pelayanan rawat inap terdiri dari 4 ruangan perawatan biasa, ruang
perawatan Intensif (ICU, ICCU, HCU, NICU) dan ruang VIP/Paviliun
Mangusada. dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 238 buah.

Ruangan I II III VIP VVIP Super VIP Non Kelas Jumlah


Cilinaya 2 8 12 22
Janger 6 53 59
Oleg 6 53 59
Margapati 4 18 1 23
ICCU 4 4
HCU 4 4
Pendet 17 17
Puspanjali 7 7
Panyembrahma 4 4
Pavilium Mangusasa 32 5 2 39
Total 2 24 136 33 5 2 36 238

Layanan Penunjang :
1. Laboratorium
Kunjungan baru di Laboratorium mencapai 7.323 orang dan kunjungan lama
mencapai 12.125 orang sehingga total kunjungan mencapai 19.448 orang.
2. Radiologi
Kunjungan baru di Radiologi mencapai 7.323 orang dan kunjungan lama
mencapai 12.125 orang sehingga total kunjungan mencapai 19.448 orang.
3. Instalasi Farmasi
4. Instalasi Gizi

Layanan Unggulan :
1. Hemodialisa

6
Layanan Hemodialisa RSUD Kab. Badung Mangusada Resmi dibuka pada
tanggal 4 September 2012. Saat ini kami memiliki 23 mesin cuci darah yang
digunakan untuk melayani pasien reguler maupun pasien cito.
2. Endoscopy
Layanan Endoscopy Resmi dibuka pada tanggal 5 Juni 2013. Saat ini kami
memiliki 1 unit mesin endoscopy yang digunakan untuk tindakan endoscopy
diagnostik baik saluran cerna bagian atas maupun bawah. Dengan kunjungan
tercatat sebanyak 223 orang selama tahun 2015.
3. Trauma center
4. Tim Disaster
Tim Disaster RSUD Kabupaten Badung Mangusada dibentuk secara resmi
berdasarkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Badung Nomor : 278 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Tim Disaster RSUD
Kabupaten Badung Mangusada. RSUD Kab.Badung Mangusada sebagai
salah satu fasilitas kesehatan yang terdapat di Kabupaten Badung mempunyai
tugas untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik
dalam kondisi normal atau pun bila ada bencana/ disaster. Pengertian
penanggulangan bencana yang dimaksudkan adalah bilamana pada suatu
waktu yang relatif singkat terdapat korban dalam jumlah yang melebihi dari
pekerjaan biasa hingga memerlukan penanggulangan khusus. Tujuan dari
pembentukan tim disaster di RSUD Kabupaten Badung Mangusada adalah
untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal pada saat
kondisi terjadinya bencana

Fasilitas lain
Fasilitas lain yang tersedia di RSUD Kab. Badung Mangusada adalah sebagai
berikut:
1. Binatu/Laundry
2. Central Sterile Supply Department (CSSD
3. Incenerator
4. Ambulance Rekam Medis

7
5. Pemulasaraan Jenazah
6. Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL)

2.2 Luas Tanah dan Bangunan


Berikut adalah gambaran luas tanah dan bangunan RSUD Kabupaten
Badung.
Luas tanah keseluruhan : 43.235,00 M2
Luas bangunan : 21.429,97 M2
Sarana yang tersedia di RSUD Kabupaten Badung, Bangunan / gedung
dengan luas 21.429,97 M2 sudah selesai dan berfungsi:
a) Bangunan IRD
b) Poliklinik
c) Rawat Inap
d) Sarana Penunjang (Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Loundry dan
Gizi)
e) Kantor Manajemen
f) Sarana komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan antar
bangunan/ gedung di RSUD Kabupaten Badung yaitu :
a. Telpon
b. Rig dan HT
c. Website
d. PABX yang sangat menunjang bagi sistem informasi
dilingkungan rumah sakit

2.3 Ketenagaan (SDM)


Keadaan SDM RSUD Kabupaten Badung tahun 2013secara lengkap dapat
dilihat pada tabel berikut.

8
Tabel 2.2 Data SDM RSUD Kabupaten Badung Mangusada
Tahun 2016
No. JENIS TENAGA JUMLAH
1. Tenaga Medis:
a. Dokter Umum 26
b. Dokter Gigi 4
c. Dokter gigi Spesialis 1
d. Dokter Spesialis 38
e. Dokter Subspesialis 5
2. Apoteker 9
3. Tenaga Paramedis
- Keperawatan 419
- Bidan 80
- Perawat Gigi 5
4. Tenaga Paramedis Non Keperawatan
- Laboratorium 19
- Rontgen 13
- Fisioterafi 5
- Ahli Gizi 19
- Psikologi 1
- Sanitarian 5
- Asisten Apoteker 35
5. Staf administrasi 286
6. Sopir umum/ ambulance 14
7. Elektromedis 2
8 Perekam medis dan informasi kesehatan 1
Jumlah 987

BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, MOTTO DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

6.1 Visi, Misi, Falsafah, Motto dan Tujuan RSUD Kab. Badung Mangusada
A. Visi :
Menjadi rumah sakit pendidikan dengan pelayanan yang profesional,
inovatif, dan berbudaya menuju standar internasional.

B. Misi :

8
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berfokus pada keselamatan
pasien.
2. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan
serta pengabdian kepada masyarakat
3. Melaksanakan tata kelola administrasi rumah sakit yang baik

C. Falsafah :
Falsafah dasar dan nilai yang tertuang dalam rencana strategis RSUD.
Kabupaten Badung Mangusada dilandasi oleh filosofi dasar yang menjadi
motivasi, pengungkit etos kerja seluruh manajemen dan karyawan rumah
sakit. Falsafah dasar dan nilai – nilai yang dijunjung tinggi adalah:
1. RSUD. Kabupaten Badung Mangusada menjadi kebanggaan seluruh
manajemen dan karyawan.
2. Melayani dengan senyum, sapa, sopan, berempati, inovatif serta
mengutamakan keselamatan pasien.
3. Bekerja profesional, berbudaya, tulus serta menjunjung tinggi moral dan
etika.
4. Melaksanakan pengkajian ilmiah dan pengembangan keilmuan sesuai
kemajuan jaman dan teknologi.
5. Pengabdian merupakan Swadharma, panggilan hati nurani dan yadnya

D. Motto :
”Kesehatan Anda adalah Kebahagiaan Kami”

E. Tujuan
Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dengan
mengutamakan upaya penyuluhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara
terpadu melalui upaya peningkatan pelayanan dan pencegahan serta
melaksanakan upaya rujukan.

10
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

4.1 Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Badung Mangusada


DIREKTUR
PEMBINA dr. Agus Bintang Suryadi, M. Kes
NIP:19630615 199503 1 004
BAGIAN
TATA USAHA

dr. Ni Raka Setiawati


NIP:
SUB.19680617
BAGIAN 199703
UMUM 2 002
KELOMPOK JABATAN DAN KEPEGAWAIAN
FUNGSIONAL

I Nyoman Terja, S.Kep, S.Sos


KASUBAG.
NIP: 19691231 SUNPROG
199002 1 009
KEUANGAN DAN AKUTANSI

Ketut Indrawan, SE, M.Kes


NIP: 19740910 200701 1 016
11
BIDANG BIDANG BIDANG PENGENDALIAN
PELAYANAN PENUNJANG DAN OPRASIONAL

dr. Made Nurija, M.Kes dr. Ni Putu Sunadiyati, M.Kes I. D. Nym.Suarteja, SE.Msi
NIP:
SEKSI 19640327 200312
PELAYANAN 1 001INAP
RAWAT NIP: 19630224 198901 2 002 NIP: 19720303 199603 1 002
RAWAT INTENSIF TINDAKAN SEKSI PEMELIHARAAN SARANA SEKSI REKAM MEDIK SIM DAN
MEDIK DAN PRASARANA HUMAS

Ns. Ni Nym Suardani, S.Kep Ns. I Kadek Prastikanala, S.Kep dr. A. A. Ngr. Ag. Ekaprasta
NIP: 19690404 198902 2 003 NIP: 19740918 199402 1 002 NIP: 19701111 200312 1 004
BAB
SEKSI PELAYANAN RAWAT V
JALAN SEKSI PENUNJANG SEKSI PENGEMBANGAN SDM
DAN RAWAT DARURAT DIAGNOSTIK LOGISTIK DIKLAT DAN AKREDITASI
a
dr. I Ketut JapaBAB V I Putu Arta Wirawan, Amr, S.Sos I Md Raka Suparta, S.Sos, MAP
NIP: 19680610 200604 1 015 NIP: 19660926 198703 1 005 NIP: 19671208 199301 1 001

BAB V
VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN
INSTALASI RADIOLOGI

5.1 Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Instalasi Radiologi


A. Visi
Mewujudkan Instalasi Radiologi yang mampu memberikan pelayanan yang
efektif, efisien, inovatif dan terjangkau menuju RSUD badung menjadi
kebanggaan masyarakat.
B. Misi
Memberikan pelayanan radiologi secara professional, cepat, tepat, efektif
dan efisien.
C. Nilai
1. Ketepatan
2. Ketelitian
3. Ramah

12
4. Profesional
5. Empati
D. Tujuan
Memberikan pelayanan penunjang diagnostik secara professional,cepat
,tepat ,efektif dan efisien.

BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS
INSTALASI RADIOLOGI

6.1 Stuktur Organisasi Instalasi Radiologi


Instalasi radiologi dalam struktur organisasi rumah sakit berada dibawah
Kepala Bidang Penunjang Medik yang ditetapkan dengan SK Direktur
RSUD Kabupaten Badung Mangusada No. Tahun 2012 sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RADIOLOGI


RSUD KABUPATEN BADUNG

DIREKTUR

KABID PENUNJANG
MEDIS
KASIE PENUNJANG DIAGNOSTIK & LOGISTIK

KEPALA INSTALASI RADIOLOGI

KEPALA RUANGAN RADIOLOGI

PETUGAS PROTEKSI RADIASI (PPR) ADMINISTRASI


& QUALITY CONTROL & LOGISTIK

13
LOKET PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG
JAWAB JAWAB JAWAB JAWAB JAWAB JAWAB
CT-SCAN FLOUROSCOPY KONVENSIONAL MOBILE X-RAY KAMAR GELAP KAMAR GELAP
& PANORAMIC & C-ARM

6.2 Uraian Tugas Instalasi Radiologi


A. Kedudukan dan Tanggung Jawab
Instalasi Radiologi adalah wadah yang mengelola tentang pelayanan
radiologi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung
Mangusada serta bertanggung jawab kepada Direktur melalui Kepala
Bidang Penunjang secara langsung, serta meningkatkan mutu
pelayanan. Pedoman Radiologi Rumah Sakit, Koordinasi staf di
lingkungan Instalasi Radiologi dan Instalasi lain.
B. Tugas Pokok
Melaksanakan sebagian tugas pokok Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Badung Mangusada di Bidang Pelayanan
Radiologi baik Rawat Jalan maupun Rawat Inap berdasarkan
kebijakan teknis yang ditetapkan oleh direktur.
C. Fungsi
1. Melaksanakan kegiatan pelayanan Radiodiagnostik di Instalasi
Rawat Jalan
2. Melaksanakan kegiatan pelayanan Radiodiagnostik di Instalasi
Rawat Inap
3. Melaksanakan kegiatan pelayanan Radiodiagnostik di Instalasi
Rawat Darurat
4. Melaksanakan kegiatan pelayanan Radiodiagnostik di Instalasi
Rawat Intensif
5. Melaksanakan kegiatan pelayanan radiodiagnostik di Ruang
Operasi.
D. Kegiatan
Dalam melaksanakan fungsi tersebut maka Instalasi Radiologi
melakukan kegiatan :
1. Pemeriksaan Konvensional
2. Pemeriksaan Flouroscopy
3. Pemeriksaan CT Scan
4. Pemeriksaan Ultrasonografi
5. Pemeriksaan Panoramik
6. Pemeriksaan MRI

14
7. Pemeriksaan ABVS

1. Susunan Organisasi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah


Kabupaten Badung Mangusada :
1. Kepala Instalasi Radiologi
2. Kepala Ruangan
3. Administrasi dan Logistik
4. Petugas Proteksi Radiasi ( PPR)
5. Flouroscopy
6. Konvensional dan Panoramik
7. CT Scan
8. Cito Bed dan C-Arm
9. Kamar Gelap.

2. Uraian Tugas Organisasi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum


Daerah Kabupaten Badung Mangusada Berdasarkan Jabatan
1. Kepala Instalasi :
a) Membuat usulan kebutuhan fasilitas instalasi radiologi dengan
memperhatikan stok, mengoreksi daftar kebutuhan yang disusun oleh
staf selanjutnya disampaikan kepada kabid pelayanan penunjang
b) Membuat usulan kebutuhan tenaga berdasarkan analisa beban dan
bobot kerja dan diajukan ke seksi ketenagaan dan pengendalian mutu
penunjang medis guna menyusun rencana pengadaan tenaga
c) Memeriksa dan menandatangani usulan permintaan pelayanan
radiologi bagi satuan kerja di lingkungan rumah sakit dari surat,
dokumen, data, sarana, dan prasarana besarnya anggaran beserta
alokasinya
d) Memantau dan menilai penatalaksanaan permintaan pemeriksaan
radiologi serta penyampaian kembali hasil pemeriksaannya guna
meningkatkan pelayanan instalasi radiologi
e) Mengawasi dan menilai mekanisme kerja dilingkungan instalasi
radiologi melalui laporan atau memeriksa langsung hasil kerja stafnya
untuk mengetahui adanya permasalahan dan member petunjuk cara
penyelesaiannya secara efektif dan efisien
f) Mengadakan rapat dengan bawahan, membimbing dan menilai
pengendalian mutu pelayanan instalasi radiologi yang berkaitan
dengan fasilitas agar kegiatan dapat berjalan lancar sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan

15
g) Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait dalam rangka
kegiatan diagnosis penyakit melalui pemeriksaan radiologi baik
dengan radiasi pengion maupun non pengion serta pengobatan dan
penyembuhan penyakit agar kegiatan dapat berjalan secara efektif dan
efisien sesuai dengan ketentuan yang berlaku
h) Mengawasi keamanan, ketertiban dan kebersihan di lingkungan
instalasi radiologi demi kelancaran dan kenyamanan dalam bekerja
i) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Kepala Ruangan :
a) Memberikan masukan kepada kepala Instalasi Radiologi dalam
menilai prestasi kerja bawahan dilingkungan Instalasi Radiologi
meliputi pelaksanaan tugas dan hasil kerjanya
b) Memberikan masukan tentang penyusunan kebutuhan tenaga
paramedis, alat dan kebutuhan lain serta fasilitas pelayanan penunjang
medis
c) Memberikan masukan kepada kepala instalasi tentang penggunanaan
fasilitas serta kegiatan pelayanan
3. Petugas Administrasi :
a) Melakukan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan kegiatan
pemeriksaan yang dilakukan di institusi pelayanan
b) Memberikan penjelasan kepada pasien tentang alur pemeriksaan di
instalasi radiologi
c) Memberikan penjelasan tentang prosedur pembayaran dan
administrasi di instalasi radiologi
d) Memberikan penjelasan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan
secara singkat
e) Menerima pendaptaran pasien yang melakukan pemeriksaan radiologi
baik konvensional maupun canggih
f) Melakukan penjadwalan pemeriksaan untuk USG dan pemeriksaan
dengan kontras
g) Menyiapkan foto-foto yang telah selesai untuk dibacakan ke dokter
spesialis radiologi
h) Mensortir kembali foto-foto yang telah dibaca oleh dokter sebelum
dibagikan ataupun diambil oleh pasien
4. Petugas Proteksi Radiasi ( PPR ) :
a) Membuat program proteksi dan keselamatan radiasi

16
b) Memantau aspek operasional program proteksi dan keselamatan
radiasi
c) Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan proteksi
radiasi, dan memantau pemakaiannyaMeninjau secara sistematik dan
periodik, program pemantauan di semua tempat dimana pesawat sinar-
x digunakan
d) Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi radiasi dan
keselamatan kerja
e) Melakukan pengurusan perijinan peralatan radiologi dengan
melakukan koordinasi dengan bagian IPSRS
f) Membuat program pemantauan paparan radiasi kepada petugas
dengan mengajukan kepada pihak manajemen proposal check up
kesehatan secara rutin minimal 1 tahun sekali
5. Petugas Konvensional :
a) Melaksanakan pelayanan radiodiagnostik konvensional sesuai dengan
standar prosedur operasional yang telah ditetapkan.
b) Melakukan konsultasi hasil pemeriksaan dengan dokter spesialis
radiologi atau radiographer lain di bidang radiologi.
c) Penanggung jawab di radiodiagnostik Konvensional.
6. Petugas Flouroscopy
a) Melaksanakan pelayanan radiodiagnostik dengan fluoroscopy sesuai
dengan standar prosedur yang telah ditetapkan.
b) Melakukan konsultasi hasil pemeriksaan dengan dokter spesialis
radiologi atau radiographer lain di bidang radiologi.
c) Penanggung jawab di radiodiagnostik Flouroscopy.
7. Petugas CT Scan :
a) Melaksanakan pelayanan CT scan sesuai dengan standar prosedur
operasional yang telah ditetapkan.
b) Melakukan konsultasi hasil pemeriksaan dengan dokter spesialis
radiologi atau radiographer di bidang radiologi.
c) Penanggung jawab di CT Scan.
8. Petugas Cito Bed dan C-Arm :
a) Melaksanakan pelayanan radiodiagnostik ke ruang HCU, ICU dan
ruang operasi ( OK ) sesuai dengan standar prosedur operasional yang
telah ditetapkan.
b) Melakukan konsultasi hasil pemeriksaan dengan dokter spesialis
Radiologi dan radiographer lain di bidang radiologi
c) Penanggung jawab Cito bed dan C-Arm.
9. Petugas kamar Gelap :

17
a) Melaksanakan kegiatan pencucian film di ruang gelap sesuai dengan
standar prosedur operasional yang telah ditetapkan.
b) Melakukan konsultasi hasil kegiatan kepada radiographer yang
bertanggung jawab pada pemeriksaan tersebut.
c) Penanggung jawab kamar gelap.

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

7.1 Tata Hubungan Kerja


Dalam penyelenggaraan kegiatan pelayanan penunjang radiologi, Instalasi
Radiologi RSUD Kabupaten Badung Mangusada selalu bekerja sama dalam hal
pelayanan dengan beberapa unit terkait di lingkungan rumah sakit baik secara
langsung maupun tidak langsung. Beberapa instalasi yang berhubungan langsung
dengan Instalasi radiologi adalah : Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan,
IGD, Instalasi Farmasi, SIM RS, Sub Bag Rumah Tangga dan IPSRS. Berikut
adalah skema hubungan tata kerja antara Instalasi radiologi dengan beberapa
Instalasi terkait.
Instalasi Rawat Inap SIM RS
IGD

Instalasi Radiologi Instalasi


Farmasi

IPS RS Instalasi Rawat Jalan RT

18
Keterangan : hubungan tata kerja dengan :
a) Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, dan IGD dalam hal
pelayanan radiologi sesuai dengan surat permintaan dari dokter umum
atau spesialis.
b) Instalasi Farmasi dalam hal permintaan, penerimaan, dan penggunaan
obat kontras dan film radiologi.
c) Sub Bagian Rumah Tangga dalam hal pengadaan logistik berupa alat
tulis kantor, alat kebersihan dan pelaratan lainnya sesuai dengan SPO
d) Instalasi SIM RS dalam hal administrasi dan billing siystem pasien.
e) IPS RS dalam hal pengolahan limbah, pemeliharaan dan kalibrasi alat-
alat yang ada di radiologi.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONEL

8.1 Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personel


Metode perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan beban kerja
Workload Indicators of Staffing Need (WISN) adalah suaru metode perhitungan
berdasarkan beban pekerjaan nyata yang dilaksanakan oleh tiap kategori tenaga
kesehatan pada tiap unit kerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Metode ini
diciptakan oleh PJ Shipp (1984) dan sangat dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan
Sedunia (WHO). Kelebihan metode ini mudah dioperasikan, mudah digunakan,
secara teknik mudah diterapkan, komprehensif dan realistis.
Langkah-langkah perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan
Workload Indicators of Staffing Need (WISN) meliputi 5 (lima) langkah yaitu:
a) Menetapkan waktu kerja tersedia dalam 1 (satu) tahun
b) Menetapkan unit radiologi dan kategori SDM
c) Menyusun standar beban kerja radiologi
d) Menyusun kebutuhan kelonggaran
e) Perhitungan kebutuhan tenaga kerja di radiologi
f) Analisis kebutuhan tenaga di radiologi

A. Perhitungan Kebutuhan Dokter Spesialis Radiologi.


1. Menetapkan waktu kerja yang tersedia dalam 1 (satu) tahun :
a) Hari kerja = 264 hari

19
b) Cuti tahunan = 12 hari
c) Hari libur dan libur nasional = 13 hari
d) Ketidakhadiran kerja = 12 hari
e) Pendidikan dan pelatihan = 10 hari
f) Waktu kerja 36 jam/minggu = 6 jam/hari
- Hari kerja 264 – 47 = 217 hari
- Waktu kerja tersedia = 217 x 6 jam = 1.302 jam/tahun

2. Standar beban kerja dokter spesialis meliputi :


a) Kegiatan pokok yang dilakukan di radiologi adalah pelayanan
radiolog yang dilakukan terhadap pasien emergency dan tidak
emergency meliputi melakukan pemeriksaan USG dan menyuntikkan
bahan kontras, serta melakukan expertise semua hasil radiografi.
b) Rata-rata waktu yang dibutuhkan berdasarkan pengamatan selama 1
tahun untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok pelayanan radiologi
terhadap pasien emergency membutuhkan waktu 15 menit. Sedangkan
untuk kegiatan pokok pelayanan radiologi terhadap pasien tidak
emergency membutuhkan waktu rata-rata 25 menit.
c) Standar beban kerja per satu tahun :
Waktu Kerja Tersedia
Rata-rata waktu per kegiatan pokok
Pasien emergency = 1.302 jam/tahun x 60 menit
10 menit
= 7812 jam/tahun
Pasien tidak emergency = 1.302 jam/tahun x 60 menit
20 menit
= 3906 jam/tahun

d) Standar kelonggaran dokter spesialis radiologi :


Pada umumnya dokter memiliki faktor kelonggaran sebagai berikut :
1) Pertemuan audit medik = 1 jam/minggu
2) Kegiatan profesi 3 jam = 3 jam/minggu

20
3) Berobat = 1 jam/minggu
4) Lain-lain urusan pribadi = 2 jam/minggu
Rumus standar kelonggaran :
Rata-rata waktu per factor kelonggaran
Waktu kerja tersedia
Perhitungan : 7 jam/minggu x 51 minggu = 0,27
1302

3. Perhitungan kebutuhan tenaga dokter spesialis radiologi


Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai data kegiatan
pelayanan medis yang telah dilakukan di radiologi selama kurun waktu
2013, yaitu pasien True Emergency 7007 dan 7701 pasien False
Emergency
Kebutuhan tenaga Dokter spesialis =
Kuantitas Kegiatan Pokok + Standar Kelonggaran
Standar Beban Kerja

Pasien True Emergency = 7007 + 0,27 = 0.8


7812
Pasien False Emergency = 7701 + 0,27 = 1.9
3906
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan metode Workload Indicators of
Staffing Need (WISN), maka didapatkan kebutuhan tenaga dokter
spesialis radiologi = 0,8 + 1,9 = 2,7 = 3 orang/ shift
Karena radiologi merupakan pelayanan radiologi 24 jam, maka
kebutuhan tenaga dokter spesialis disesuaikan dengan kebutuhan jadwal
jaga dalan 2 (dua) shift. Dalam setiap shift dibutuhkan 3 (tiga) tenaga
dokter, spesialis sehingga kebutuhan tenaga dokter spesialis adalah 6
(enam) orang/ hari.

21
B. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Radiografer
1. Menetapkan waktu kerja yang tersedia dalam 1 (satu) tahun :
a) Hari kerja = 264 hari
b) Cuti tahunan = 12 hari
c) Hari libur dan libur nasional = 13 hari
d) Ketidakhadiran kerja = 12 hari
e) Pendidikan dan pelatihan = 5 hari/ tahun
f) Waktu kerja 36jam/minggu = 6 jam/hari

- Hari kerja 264 – 42 = 222 hari


- Waktu kerja tersedia = 222 x 6 jam = 1.332 jam/tahun

2. Standar beban kerja radiografer meliputi :


a) Kegiatan pokok yang dilakukan radiografer adalah melakukan
teknik pemeriksaan radiologi kontras dan non kontras terhadap
pasien emergency dan tidak emergency meliputi proyeksi ,posisi
dan exposure.
b) Rata-rata waktu yang dibutuhkan berdasarkan pengamatan selama
1 tahun untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok pelayanan
radiologi terhadap pasien emergency membutuhkan waktu 15
menit. Sedangkan untuk kegiatan pokok pelayanan terhadap pasien
tidak emergency membutuhkan waktu rata-rata 25 menit.
c) Standar beban kerja per satu tahun :
Waktu Kerja Tersedia
Rata-rata waktu per kegiatan pokok
Pasien Emergency = 1.332 jam/tahun x 60 menit = 7992 jam
10 menit
Pasien Tidak Emergancy= 1.332 jam/tahun x 60 menit = 5328 jam
15menit
d) Standar kelonggaran radiografer :
Pada umumnya dokter memiliki factor kelonggaran sebagai
berikut:
1) Rapat 2 jam per bulan = 0,5 jam/minggu

22
2) Kegiatan profesi 3 jam per bulan = 0,75 jam/minggu
3) Berobat =1 jam/minggu
4) Lain-lain urusan pribadi =2 jam/minggu
5)
Rumus standar kelonggaran :
Rata-rata waktu per factor kelonggaran
Waktu kerja tersedia
Perhitungan : 4,25 jam/minggu x 51 minggu = 0,16
1.332

e) Perhitungan kebutuhan tenaga radiografer Kuantitas kegiatan


pokok disusun berdasarkan berbagai data kegiatan pelayanan
radiologi yang telah dilakukan di instalasi radiologi selama kurun
waktu 2015, yaitu 7007 pasien True Emergency dan 7701 pasien
False Emergency
Kebutuhan tenaga radiografer =
Kuantitas kegiatan pokok + Standar kelonggaran
Standar beban kerja
Pasien True Emergency = 7007 + 0,16 = 0,8
7992
Pasien False Emergency = 7701 + 0,16 = 1,4
5328
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan metode WISN, maka
didapatkan kebutuhan tenaga radiografer = 0.8 + 1,4 = 2,2 orang
= 2 orang/shift.
Karena instalasi radiologi merupakan pelayanan radiologi 24
jam, maka kebutuhan tenaga radiografer disesuaikan dengan
kebutuhan jadwal jaga radiographer dalam 3 (tiga) shift. Dalam
setiap shift dibutuhkan 2 ( dua ) tenaga radiografer sehingga
kebutuhan tenaga radiografer adalah 6 ( enam ) orang/ hari

23
C. Analisis Kebutuhan Tenaga di Instalasi Radiologi
No. Kualifikasi Hasil Perhitungan Kondisi Tenaga Kekurangan
Tenaga Tenaga Saat Ini Tenaga
1 Dokter Spesialis 6 orang/hari 2 orang/hari 4 orang
Radiologi
2 Radiografer 6 orang/hari 6 orang/hari Terpenuhi

Keterangan :
Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga di Instalasi radiologi
RSUD Kabupaten Badung Mangusada dengan kondisi tenaga
saat ini, maka kekurangan dokter spesialis 4 orang.
D. Kesimpulan
Sesuai dengan analisis diatas maka untuk memenuhi kekurangan
tenaga di Instalasi radiologi RSUD Kabupaten Badung Mangusada maka
diperlukan penambahan tenaga medis 4 orang. Untuk tenaga radiografer
sudah terpenuhi dengan adanya penambahan tenaga kontrak radiografer
sebanyak 2 orang.

E. Rekomendasi
1. Penanggung jawab radiologi membuat surat rekomendasi untuk
penambahan tenaga sesuai dengan kualifikasi tenaga pada direktur
utama RS.
2. Direktur RS membuat tindak lanjut membalas surat rekomendasi
tersebut dengan isi akan memperhatikan rekomendasi tersebut dan
memenuhi kebutuhan tenaga sesuai kemampuan keuangan RSUD
Kabupaten Badung Mangusada

24
25
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

11.1 Kegiatan Orientasi


Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan, peningkatan kualitas
sumber daya manusia sangat diperlukan. Salah satu aspek dari peningkatan
kualitas sumber daya manusia adalah pengenalan lingkungan tempat kerja
baru. Untuk itu pelaksanaan orientasi bagi pegawai baru maupun pegawai
pindahan sangat diperlukan.
A. Tujuan :
1. Tujuan Umum :
Agar pegawai baru / pindahan mengetahui kegiatan dan kebenaran
lingkungan kerja secara menyeluruh.
2. Tujuan khusus :
a) Agar pegawai baru dapat memahami tugas, kewajiban, wewenang
dan tanggung jawab serta prosedur yang ada di RSUD Kabupaten
Badung Mangusada.
b) Agar memahami visi, misi, falsafah, dan tujuan dan peraturan –
peraturan yang berlaku di lingkungan RSUD Kabupaten Badung
Mangusada serta kebijakan rumah sakit.
c) Agar mengetahui dan memahami dengan jelas prosedur – prosedur
kerja dan prosedur – prosedur pengamanan di masing- masing unit
kerja.
d) Agar mengetahui system / prosedur penilaian penampilan kerja staf.
B. Sasaran :
a. Pegawai baru.
b. Pegawai pindahan dari rumah sakit lain atau instansi lain.
C. Materi Orientasi :
1. Struktur Organisasi rumah sakit dan struktur organisasi unit kerja.
2. Visi, misi, falsafah, dan tujuan rumah sakit.
3. Visi, misi, falsafah, dan tujuan unit kerja.
4. Ruang serta fasilitas yang tersedia.
5. Pola ketenagaan dan system penilaian penampilan kerja.
6. Kebijakan rumah sakit.
7. Standar pelayanan unit kerja.
8. Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di rumah sakit.
9. Hak dan kewajiban dokter / perawat / staf lain.

26
D. Mekanisme Kerja :
1. Bagian kepegawaian menyerahkan pegawai tersebut kepada Kepala
Instalasi Radiologi dan Kepala ruangan.
2. Kepala Instalasi dibantu Kepala Ruangan menerima dan mencatat
secara lengkap identitas pegawai.
3. Kepala ruangan memberikan pengarahan dan jadwal orientasi
pegawai baru.
4. Pegawai baru melaksanakan orientasi di Instalasi radiologi selama
lima minggu.
E. Pelaksanaan Orientasi :
1. Orientasi dilaksanakan selama lima minggu di Instalasi radiologi.
2. Rincian kegiatan orientasi untuk di Instalasi radiologi sebagai berikut :

Jadwal Orientasi Pegawai Baru / Pindahan Instalasi Radiologi


Nama :
NIP :
Status :
HARI MATERI WAKTU / METODE PENANGGUNG
KE- TGL JAWAB
Minggu 1.Diterima Kepala Tata Usaha Kepala Instalasi
I dan perkenalan dengan

27
Direktur dan semua unit
pelayanan

2.Diterima Kepala Instalasi


Radiologi diberi penjelasan :
a. Orgasisasi RSUD Badung
b. Kebijakan RS
c. Visi dan Misi RS
d. Struktur Organisasi
RadiologiTugas dan fungsi
radiologi serta uraian tugas dari
semua staf
f. Orientasi pelaksaan tugas
di Lingkungan RS

3.Orientasi Administrasi dan


Alur penerimaan pasien

Minggu Pengenalan peralatan radiologi Kepala Ruangan


II dan persiapan pemeriksaan
radiologi.

Minggu Pemeriksaan Konvensional dan Kepala Ruangan


III panoramik.

Minggu Pemeriksaan Flouroscopy Kepala Ruangan


IV

Minggu Pemeriksaan Cito Bed dan Kepala Ruangan


V C-Arm

28
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

10.1 Pertemuan / Rapat


Dalam penyelenggaraan pelayanan penunjang diagnostic, Instalasi
Radiologi RSUD Kabupaten Badung Mangusada mengadakan program
rapat rutin dan rapat koordinasi instalasi.
Tujuan :
1. Meningkatkan komunikasi efektif dan kesamaan pemahaman antar
petugas dan unit terkait di Instalasi Radiologi.

29
2. Meningkatkan mutu pelayanan penunjang radiodiagnostik RSUD
Kabupaten Badung Mangusada
3. Mengurangi atau meminimalisasi keluhan akan pelayanan penunjang
radiodiagnostik RSUD Kabupaten Badung Mangusada
Keluaran :
1. Meningkatnya kualitas hasil layanan penunjang radiodiagnostik
RSUD Kabupaten Badung Mangusada
2. Meningkatnya kepercayaan pengguna baik internal maupun eksternal
terhadap Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten Badung Mangusada
Sasaran :
1. Seluruh jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Instalasi Radiologi
RSUD Kabupaten Badung Mangusada
2. Seluruh petugas di Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten Badung
Mangusada
3. Seluruh Instalasi terkait dilingkungan RSUD Kabupaten Badung
Mangusada
Jenis Kegiatan :
1. Rapat rutin Instalasi Radiologi.
2. Rapat koordinasi antar unit terkait dilingkungan RSUD Kabupaten
Badung Mangusada

Pelaksanaan Kegiatan :
1. Rapat Rutin.
Dilaksanakan setiap bulan ( 12 kali dalam satu tahun ).
Peserta : Seluruh petugas radiologi RSUD Kabupaten Badung
Mangusada dan dihadiri oleh Kepala Bidang
Penunjang dan Kasi Logistik dan Diagnostik.
Jumlah peserta : 15 orang.
Tempat : Ruang Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten Badung
Mangusada.
Waktu : Hari Rabu minggu kedua setiap bulan.

2. Rapat Koordinasi.
Dilaksanakan setiap empat bulan sekali ( 3 kali dalam satu tahun )
Peserta :Kabid Penunjang, Kasi Penunjang Medis, Kasi
Rawat Jalan, Rawat Inap, Rawat Darurat, seluruh

30
kepala ruangan, Kepala Instalasi terkait, perwakilan
unit keselamatan pasien, dokter dan petugas radiologi
( 4 orang).
Jumlah peserta : 30 orang.
Tempat : Ruang pertemuan RSUD Kabupaten Badung
Mangusada
Waktu : Minggu ke empat setiap bulan ( 4 bulan sekali ).
Biaya :
Biaya penyelenggaraan kegiatan dibebankan pada dana operasional
rumah sakit.
Rencana Pelaporan :
Laporan kegiatan dibuat dalam bentuk notulen rapat, dibuat
rangkap dua disetor ke Sub Bagian Tata Usaha RSUD Kabupaten
Badung Mangusada

BAB XI
PELAPORAN

11.1 Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan kegiatan radiologi sangat diperlukan dalam
perencanaan, pemantauan dan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk
peningkatan pelayanan radiologi. Untuk itu kegiatan ini harus dilakukan
secara cermat dan teliti, karena kesalahan dalam pencatatan dan pelaporan
akan mengakibatkan kesalahan dalam menetapkan suatu tindakan. Pencatatan
dan pelaporan kegiatan radiologi di Instalasi radiologi RSUD Kabupaten
Badung Mangusada, untuk laporan harian dicatat pada buku register harian
radiologi. Untuk laporan bulanan dilaporkan dalam bentuk formulir laporan
bulanan, sedangkan untuk laporan tahunan dilaporkan dalam bentuk laporan
tahunan Instalasi radiologi yang dilaporkan setiap tahun kepada Kabid
Penunjang Medis selanjutnya dipakai sebagai bahan laporan RS kepada
Dewan Pengawas RS.

31
Laporan Harian
Pada laporan harian memuat tentang jumlah dan jenis pemeriksaan
radiologi yang dicatat pada buku register radiologi. ( Catatan Kegiatan
Radiologi).

Laporan Bulanan
Laporan bulanan dicatat pada formulir eksternal radiologi yang memuat
tentang jumlah pemeriksaan, jenis pemeriksaan, jumlah pemeriksaan yang
dirujuk dan unit rujukan .

Laporan Tahunan
Laporan tahunan dibuat dalam bentuk buku Laporan Tahunan Instalasi
Radiologi yang memuat tentang :
a) Perencanaan sediaan bahan dan alat kesehatan habis pakai
b) Pengadaan dan penerimaan
c) Distribusi kegiatan layanan
d) Perolehan pendapatan Radiologi
Laporan tahunan ini dibuat rangkap dua, dimana satu eksemplar untuk dikirim/
dilaporkan ke Kabid Penunjang Medis, satu lagi sebagai arsip Instalasi Radiologi.

32
LAMPIRAN :
Laporan Tahunan Instalasi Radiologi Tahun 2015

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan bagian integral yang tidak
dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan.Perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan semakin
meningkat dan mengarah kepada spesialistik dan superspesialistik, dan diikuti
dengan semakin besar tuntutan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan yang
lebih baik.
Dalam rangka peningkatan pelayanan rumah sakit, berbagai upaya telah
dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI dimulai dengan penambahan
sarana,prasaran, peralatan kerja, sesuai dengan kemampuan pemerintah, serta

33
peningkatan kesadaran, kemampuan dan profesionalisme para tenaga kerja
kesehatan.
Semakin tinggi tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat akan
diikuti dengan semakin tinggi pula tuntutan masyarakat akan suatu pelayanan
kesehatan, sehingga pelayanan rumah sakit yang memadai baik dibidang
penunjang diagnostic maupun pengobatan akan semakin dibutuhkan.Sejalan
dengan hal tersebut diatas maka pelayanan penunjang diagnostic yang memadai
dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan yang diselenggarakan oleh
Instalasi Radiologi RS menjadi sangat penting untuk diwujudkan.
Sebagai komponen penting dalam pelayanan kesehatan, hasil pemeriksaan
radiologi digunakan untuk menegakkan diagnosis, pemberian pengobatan dan
pemantauan hasil pengobatan, serta penentuan prognosis. Oleh karena itu hasil
pemeriksaan radiodiagnostik harus selalu terjamin mutunya.
Untuk meningkatkan mutu hasil pemeriksaan radiodiagnostik, mutlak perlu
dilaksanakan kegiatan pemantapan mutu (quality assurance), yang mencakup
berbagai komponen kegiatan. Salah satu komponen kegiatan adalah melakukan
monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan melalui pembuatan laporan
kegiatan tahunan.

B. Maksud dan Tujuan


Penyusunan laporan kegiatan radiologi ini diperlukan dalam perencanaan,
pemantauan dan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk peningkatan mutu
pelayanan radiologi.
C. Sasaran
Seluruh jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Instalasi Radiologi
RSUD Kabupaten Badung Mangusada
D. Program Kerja
Setiap unit atau instalasi yang ada dilingkungan RSUD Kabupaten Badung
Mangusada diharapkan membuat program kerja sebagai pedoman dalam
melaksanakan pelayanan di unit masing-masing. Program kerja Instalasi
Radiologi RSUD Kabupaten Badung Mangusada memuat lima jenis kegiatan
sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan pelayanan penunjang diagnostic rutin.

34
2. Rapat rutin Instalasi radiologi.
3. Rapat koordinasi antar unit terkait.
4. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petugas.
5. Persiapan Instalasi radiologi RSUD Kabupaten Badung Mangusada
untuk mengikuti Akreditasi KARS Versi 2012.
E. Target
Seluruh kegiatan yang tertuang dalam program kerja radiologi diharapkan
terealisasi rata-rata delapan puluh persen (80%),kecuali kegiatan persiapan
akreditasi rumah sakit target capaian hanya 20%.

BAB II
KEGIATAN PELAYANAN RADIOLOGI RUMAH SAKIT

A. Perencanaan Sediaan Bahan dan Alat Kesehatan Habis Pakai


Mulai tahun anggaran 2015, perencanaan pengadaan bahan dan alat
kesehatan habis pakai untuk kegiatan pelayanan radiodiagnostik tidak lagi
dibedakan menjadi farmasi A dan B, melainkan sudah dibuatkan rekening
anggaran tersendiri. Perencanaan kegiatan belanja radiologi untuk tahun anggaran
2015, mengacu pada kegiatan pembelanjaan radiologi tahun anggaran 2014.
Perencanaan kegiatan belanja bahan dan alat kesehatan habis pakai tahun 2014
adalah sebagai berikut:
Anggaran belanja radiologi : Rp 521.121.480
Anggaran perubahan : Rp 316.229.217
Total : Rp 837.350.697
Daftar kebutuhan barang, alat kesehatan dan bahan habis pakai yang direncanakan
untuk tahun anggaran 2015 sesuai daftar terlampir.

B. Pembiayaan
Total anggaran yang direncanakan untuk kegiatan pelayanan rutin radiologi
untuk tahun 2015 adalah senilai Rp 837.350.697. Sedangkan total biaya yang

35
dipakai untuk pembelanjaan radiologi senilai Rp 837.350.697. Stok awal untuk
tahun 2015 yang merupakan stok akhir tahun 2014 berupa bahan dan alat
kesehatan habis pakai senilai : Rp 193.966.550 Stok akhir tahun 2014 berupa
bahan dan alat kesehatan yang masih ada senilai: Rp 126.061.679

C. Pengadaan dan Penerimaan


Pengadaan bahan dan alat kesehatan habis pakai untuk kegiatan pelayanan
radiologi tahun 2015 disesuaikan dengan kebutuhan radiologi dengan melihat
riwayat pemakaian tahun 2014. Permintaan bahan dan alat kesehatan habis pakai
dilakukan oleh petugas radiologi dengan mengikuti prosedur pengamprahan
barang yang telah ditetapkan.

Pengadaan dan penerimaan bahan dan alat kesehatan habis pakai sesuai
data terlampir.
Data penerimaan dan realisasi belanja untuk tahun 2015 sebagai berikut:
Penerimaan bahan dan alat tahun 2015 senilai Rp 837.350.697
Stok awal tahun 2015…...…. Rp 123.711.985,92
Total belanja tahun 2015.…..Rp 837.350.697
D. Distribusi Kegiatan Layanan
1. Pola peruntukan bahan dan alat disesuaikan dengan pola permintaan
pemeriksaan, jenis pemeriksaan dan biaya yang dibebankan. Pola
permintaan pemeriksaan untuk tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Distribusi Permintaan Pemeriksaan Berdasarkan Jenis
Jaminan Pembayaran

Jenis Jaminan Jumlah Pemeriksaan


(Tindakan)
Umum 4.038
JKBM 11.976
JKN 9557
Total 25571

Sumber data : SIM RS

36
2. Rincian pemakaian biaya, penerimaan dan hasil pemeriksaan per
parameter tahun 2014 sebagai berikut:
Total pemakaian biaya film dan alkes tahun 2015 : Rp 906.119.070
Total penerimaan bahan dan alkes tahun 2015 : Rp 846.054.224
Stok awal tahun 2014 : Rp 193.966.550
Total persediaan tahun 2015: Rp 193.966.550 + Rp 846.054.224
Total : Rp 1.040.020.774
Jumlah pemeriksaan berdasarkan permintaan yang diperiksa untuk tahun 2015
adalah 18665 tindakan.
Rata-rata per bulan : 1556 tindakan.

3. Urutan sepuluh besar pemeriksaan radiologi RSUD Kabupaten Badung


Mangusada tahun 2015 :

No Jenis Pemeriksaan Jumlah

1. Thorax 8504
2. USG 4152
3. Ekstremitas Bawah 2804
4. Ekstremitas Atas 2508
5. BOF 2389
6. CT-Scan Kepala 2165
7. Tulang Belakang 2 Posisi 1273
8. Skull 780
9. IVP 511
10. Panoramic 158
Sumber data : SIM RS

37
E. Perolehan Pendapatan Radiologi Tahun 2015
1. Hasil Perolehan Pendapatan radiologi Setiap Bulan Berdasarkan Tarif
Rumah Sakit.
No Bulan Hasil Pendapatan
1. Januari Rp 273.620.000
2. Pebruari Rp. 250.859.000
3. Maret Rp. 280.009.000
4. April Rp. 312.106.800
5. Mei Rp. 280.455.000
6. Juni Rp 335.134.000
7. Juli Rp. 362.903.800
8. Agustus Rp. 362.139.400
9. September Rp. 369.940.200
10. Oktober Rp. 397.871.000
11. November Rp. 407.578.000
12. Desember Rp. 387.789.500
Total Rp. 3.973.430.700
Sumber data : SIM RS
Hasil pendapatan diatas hanya berdasarkan tarif rumah sakit dengan
jumlah jenis pemeriksaan sejumlah : 25.571 tindakan.

2. Hasil Perolehan Pendapatan Radiologi Berdasarkan Jenis Jaminan.


No Jenis Jaminan Pendapatan
1. Umum Rp 559.687.500
2. JKBM Rp 1.895.393.600
3. JKN Rp. 1.518.349.600
Total Rp 3.973.430.700

Sumber data: SIM RS

38
BAB III
ULASAN

Hasil capaian dari seluruh kegiatan yang dituangkan dalam program kerja
Instalasi radiologi tahun 2014 sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Kegiatan persiapan Instalasi radiologi dalam mengikuti Akreditasi KARS terbaru
yang mengacu pada standar penilaian JCI sedang dalam proses.
Hasil Kegiatan Aktifitas Pelayanan Rutin Penunjang Radiodiagnostik
untuk tahun 2015 ada peningkatan jika dibandingkan dengan hasil tahun 2014
yaitu sebesar : 25.571 tindakan, sedangkan untuk tahun 2014 sebesar 14.682
tindakan. Dengan meningkatnya nya jumlah pemeriksaan maka hasil pendapatan
radiologi juga mengalami peningkatan.
Pengelolaan Satu Pintu : Pengelolaan satu pintu adalah pengelolaan
pemeriksaan radiologi yang dirujuk ke radiologi lain di luar radiologi RSUD
Kabupaten Badung Mangusada dimana pelaksanaannya diatur melalui satu pintu
yaitu Radiologi RSUD Kabupaten Badung. Radiologi RSUD Kabupaten Badung
Mangusada selalu terus berusaha untuk memberikan pelayanan pemeriksaan
penunjang diagnostik yang lebih lengkap, tetapi hal ini belum bisa diwujudkan
karena masih ada beberapa jenis pemeriksaan belum bisa dilayani di radiologi
ini.Untuk itu radiologi RSUD Kabupaten Badung Mangusada menunjuk
Radiologi RSUP Sanglah Denpasar sebagai radiologi rujukan dengan dilengkapi
MoU kerja sama. Sampai tahun 2015, pelaksanaan pemeriksaan satu pintu ini
belum berjalan dengan baik karena keterbatasan tenaga dan sarana pendukung
disamping juga karena tidak adanya kesamaan pemahaman antar unit yang
melakukan permintaan pemeriksaan.
Qulity Control : Salah satu upaya untuk menjamin mutu pemeriksaan
radiologi RSUD Kabupaten Badung Mangusada adalah dengan melaksanakan
kegiatan pemantapan mutu secara berkesinambungan baik pemantapan mutu
eksternal maupun pemantapan mutu internal. Pemantapan mutu internal dan
eksternal harus dilaksanakan oleh setiap radiologi secara rutin untuk menghindari
terjadinya kesalahan dan untuk mendeteksi secara dini apabila terjadi kesalahan.

39
Kegiatan mutu internal : Adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan
yang dilaksanakan oleh setiap radiologi secara terus menerus untuk mendeteksi
secara dini kesalahan yang terjadi pada setiap tahapan pemeriksaan sehingga
diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat dan akurat. Kegiatan pencegahan dan
pengawasan ini perlu dilaksanakan pada semua tahapan pemeriksaan yaitu pada
tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik.
Pemantapan mutu eksternal : adalah kegiatan pemantapan mutu yang
diselenggarakan secara periodik oleh lembaga atau institusi di luar radiologi
tersebut untuk menilai tampilan mutu suatu radiologi. Kegiatan ini dilaksanakan
secara teratur mengikuti siklus atau periode penyelenggaraan pihak
penyelenggara. Institusi penyelenggara kegiatan pemantapan mutu eksternal
adalah :
a) BPFK
b) BAPETEN
c) Organisasi Profesi Ahli Radiologi ( Perhimpunan Dokter Spesialis
Radiologi )

Pada tahun 2015 Radiologi RSUD Kabupaten Badung Mangusada juga


telah mengikuti kegiatan Pemantapan Mutu eksternal Radiologi tetapi laporan
hasil pemeriksaan nya belum dikirim. Berdasarkan pengalaman dari tahun ke
tahun mengikuti kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal radiologi, Instalasi
radiologi RSUD Kabupaten Badung Mangusada mendapatkan hasil baik untuk
setiap peralatan yang dinilai.
Permasalahan : Waktu tunggu hasil exspertise sering melebihi dari waktu
yang sudah ditetapkan dan hasil expertise radiologi belum mencapai 100% . Hal
ini disebabkan karena dokter Spesialis Radiologi belum standbay pelayanan 24
jam, hanya fokus pada pagi hari.

BAB IV

40
PENUTUP

Laporan kegiatan radiologi ini sangat penting untuk dibuat secara rutin,
karena dipakai sebagai acuan dalam perencanaan, penyusunan RBA, pemantauan,
evaluasi serta sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk
peningkatan mutu pelayanan radiologi. Laporan ini juga dipakai sebagai bahan
laporan manajemen RS kepada Dewan Pengawas RS untuk selanjutnya
dilaporkan kepada Pemerintah Kabupaten Badung sebagai pemilik mutu layanan
radiologi rumah sakit dalam bidang penunjang diagnostic rumah sakit.Demikian
laporan ini dibuat semoga bermanfaat bagi peningkatan

Denpasar, 1 Maret 2014


Kepala Instalasi Radiologi
RSUD Kabupaten Badung

( Dr.Widastuti Dharmapala.SpR)
NIP : 19570410 198312 1 003

41

Anda mungkin juga menyukai