Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot, dan/atau nyeri
renjatan/syok (Sudoyono Aru, dkk 2009 dalam Nurarif & kusuma, 2015).
19
20
3. Anatomi Fisiologi
a. Pengertian Darah
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan
persen sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai
mengangkat bahan buangan: urea, asam urat, dan sebagian dari karbon
dioksida.
seperti dua buah bulan sabit yang saling bertolak belakang. Dalam
dilihat satu per satu warnanya kuning tua pucat, tetapi dalam
terutama dari tulang pendek, pipih, dan tak beraturan, dari jaringan
kanselus pada ujung tulang pipa, dari sumsum dalam batang iga-
iga, dan dari sternum. Rata-rata panjang hidup darah merah kira-
kira 115 hari. Sel menjadi usang dan dihancurkan dalam sistem
rusak pada luka memar. Bila terjadi perdarahan, sel merah dengan
setiap 100 ml darah, dan jumlah ini biasanya disebut “100 persen”.
zat besi.
lebih besar daripada sel darah merah, tetapi jumlahnya lebih kecil.
tulang. Sel ini berisi sebuah nukleus yang berbelah banyak dan
serangan bakteri.
darah.
4. Etiologi
Indonesia ( Sudoyono Aru, dkk 2009 dalam Nurarif & Kusuma, 2015 ).
26
5. Insiden
dan 2 kota, menjadi 32 (97%) dan 382 (77%) kabupaten/kota pada tahun
2009. Provinsi Maluku, dari tahun 2002 sampai tahun 2009 tidak ada
laporan kasus DBD. Selain itu terjadi juga peningkatan jumlah kasus
DBD, pada tahun 1968 hanya 58 kasus menjadi 158.912 kasus pada tahun
2009.
provinsi dengan AI tertinggi adalah DKI Jakarta (313 kasus per 100.000
berisiko tinggi dengan AI > 55 kasus per 100.000 penduduk. Pada tahun
2007 seluruh provinsi di pulau Jawa dan Bali berisiko tinggi (AI > 55 per
DBD pada laki-laki dan perempuan hampir sama, tidak tergantung jenis
mencapai target (di bawah 1%), namun sebagian besar provinsi (61,3%)
mulai dari 41,4% pada tahun 1968 menjadi 0,89% pada tahun 2009,
1.420 kematian pada tahun 2009. Laporan kasus rawat inap dan kasus
rawat jalan pasien DBD di RS dari tahun 2004-2007 masih belum dapat
regionalnya. Mulai tahun 2005, laporan kasus KLB dan jumlah kab/kota
yang dilaporkan terus meningkat. Dari tahun 1994-2009, dari hasil survei
6. Patofisiologi
kompleks imun
diseminata (DIC)
28
dan perubahan biokimia pada DBD hingga kini belum diketahui secara
(1977), yaitu akibat infeksi kedua oleh tipe virus yang lain pada seorang
tinggi antibody IgG anti dengue. Disamping itu replikasi virus dengue
(Kurniawan, 2014)
30
7. Manifestasi Klinis
a. Demam Dengue
1) Nyeri kepala
2) Nyeri retro–orbital
3) Mialgia/artralgia
4) Ruam kulit
bersifat bifasik.
3) Trombositopenia <100.000/ul
yang adekuat.
pleura.
3) Hipotensi
5) Kulit dingin-lembab
a. Trombositopenia (100.000/mm3)
150.000- 450.000/mm3
42%.
Menurunnya sel darah putih atau sel darah putih kurang dari
(+) bila jumlah petekie ≥ 20, (±) bila jumlah petekie 10-20, (-) bila
9. Penatalaksanaan
a. Pengobatan
f) Trombosit >50.000/mm3
b. Perawatan dirumah
1) Minum yang cukup, disertai minuman jus buah (tidak harus jus
jambu)
4) Istirahat cukup
perdarahan
pembekuan darah
melena
darah kapiler
hipoalbuminemia
10. Komplikasi
a. Sepsis
b. Pneumonia
d. Perdarahan otak
(Kurniawan, 2014)
35
1. Pengkajian
DHF atau demam berdarah dengue adalah infeksi yang disebabkan oleh
a. Identitas Klien
b. Keluhan utama
selama 2-7 hari, lemah, sakit kepala, nyeri otot, terdapat peteie
maka akan tertular pada anggota lainnya lewat gigitan nyamuk yang
menurun dari saat klien sebelum sakit. Porsi klien yang menurun
3) Pola eliminasi
karena badannya yang demam, sakit kepala, nyeri otot, mual dan
meliputi : gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran diri, dan
identitas diri.
8) Pola peran-berhubungan
h. Pemeriksaan Fisik
BB ideal: TB-100x90%
Tanda-tanda vital:
penurunan.
Suhu: pada kasus demam beradrah dengue suhu klien tinggi. Pada
2) Kepala
kemerahan
4) Dada
a) Paru-paru
b) Jantung
c) Abdomen
d) Ekstremitas
41
e) Integumen
i. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
a) Trombositopenia <100.000/ul
c) Leukopenia
f) SGOT/SGPT meningkat
2) Pemeriksaan radiologi
(Nugroho, 2011)
kelemahan.
DHF
dengan intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan
4. Perencanan
dengue
demam
berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan
Perdarahan
Hipoksia jaringan
48
Asidosis metabolik
Hepar Abdomen
Hepatomegali Ascites
Mual, muntah
Penekanan intraabdomen
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
Nyeri kebutuhan tubuh